Anda di halaman 1dari 6

PERBEDAAN POST PARTUM BLUES,

DEPRESI POST PARTUM DAN PSIKOSIS

1. POST PARTUM BLUES


A. Pengertian
Post partum blues merupakan ganguan suasana hati pasca persalinan yang
bisa berdampak pada perkembangan anak karena stress dan sikap ibu yang tidak
tulus terus-menerus bisa membuat bayi tumbuh menjadi anak yang mudah
menangis, cenderung rewel, pencemas, pemurung, dan mudah sakit. Keadaan ini
sering disebut puerperium atau trimester keempat kehamilan yang bila tidak segera
diatasi bisa berlanjut pada depresi pasca partum yang biasanya terjadi pada bulan
pertama setelah persalinan. Saat ini postpartum blues yang sering juga disebut
maternity blues diketahui sebagai suatu sindrom gangguan efek ringan yang sering
tampak dalam minggu pertama setelah persalinan.

B. Faktor-faktor penyebab post partum blues


Penyebab pasti terjadinya post partum blues sampai saat ini belum diketahui.
Namun, banyak faktor yang diduga berperan terhadap terjadinya post partum blues,
antara lain :
a. Faktor Hormonal. Penurunan kadar estrogen setlah melahirkan sangat
berpengaruh pada gangguan emosional pasca partum karena estrogen memiliki
efek supresi aktifitas enzim monoamine oksida yaitu suatu enzim otak yang
bekerja menginaktifasi noradrenalin dan serotonin yang berperan dalam
perubahan mood dan kejadian depresi.
b. Faktor Demografi yaitu faktor umur dan paritas.
c. Pengalaman dalam proses kehamilan dan persalinan.
d. Latar belakang psikososial ibu
e. Takut kehilangan bayinya atau kecewa dengan bayinya.

Ada beberapa hal yang menyebabkan post partum blues, diantaranya :

a. Lingkungan melahirkan yang dirasa kurang nyaman


b. Kurangnya dukungan dari keluarga
c. Riwayat keluarga atau pribadi yang mengalamai gangguan psikis.
d. Hubungan sex yang kurang menyenangkan setelah melahirkan.
e. Tidak ada perhatian dari suami ataua keluarga.
f. Takut tidak menarik lagi bagi suami.
g. Kelelahan, kurang tidur.
h. Cemas terhadap kemampuan merawat bayinya.
i. Kekecewaan emosional
j. Rasa sakit pada masa nifas awal.

C. Gejala post partum blues


Gejala post partum blues muncul pada hari ke-3 atau 6 hari setelah melahirkan.
Adapun gejalanya, yaitu :
a. Sering tiba-tiba menangis karena merasa tidak bahagia.
b. Tidak sabar
c. Penakut
d. Tidak mau makan
e. Tidak mau bicara
f. Sakit kepala, sering berganti mood
g. Mudah tersinggung
h. Tidak bergairah
i. Tidak percaya diri
j. Tidak mampu berkonsentrasi dan sangat sulit membuat keputusan
k. Merasa tidak mempunyai rasa ikatan batin dengan bayinya
l. Merasa tidak menyayangi bayinya
m. Insomnia yang berlebihan
2. DEPRESI POST PARTUM
A. Pengertian, pendapat para ahli :
Kartono (2002), menyatakan bahwa keadaan patah hati atau putus asa yang
disertai dengan melemahnya kepekaan terhadap stimulus tertentu, pengurangan
aktifitas fisik maupun mental dan kesulitan dalam berfikir, serta adanya gangguan
depresi serta kecemasan, kegelisahan dan keresahan, perasaan bersalah, bahkan
kecenderungan bunuh diri.
Trisna Hadi (2004), depresi adalah suatu perasaan sendu atau sedih yang
biasanya disertai dengan diperlambatnya gerak dan fungsi tubuh. Mulai dari
perasaan murung sedikit sampai pada keadan tidak berdaya.
Sedangkan menurut Kaplan dan Sadock, depresi merupakan suatu masa
terganggunya fungsi manusia yang berkaitan dengan alam perasaan yang sedih dan
gejala penyertanya, termasuk perubahan pada pola tidur dan nafsu makan,
psikomotor, konsentrasi, kelelahan, rasa putus asa dan tidak berdaya, serta keinginan
bunuh diri.

B. Faktor penyebab depresi post partum


a. Faktor Konstitusional. Gangguan post partum berkaitan dengan status paritas.
b. Faktor Fisik. Perubahan hormon secara drastis setelah melahirkan dan periode
laten selama dua hari diantara kelahiran dan munculnya gejala. Kadang
progesteron naik dan estrogen yang menurun secara cepat setelah melahirkan
merupakan faktor penyebab yang sudah pasti.
c. Faktor psikologis. Pentingnya cinta dalam menanggulangi masa peralihan ini
unruk memulai hubungan baik antara ibu dan anak.
d. Faktor Sosial. Pemukiman yang tidak memadai lebih sering menimbulkan
depresi pada ibu-ibu, selain kurangnya dukungan dalam perkawinan.

Menurut kruckman (2001), depresi pasca persalinan dipengaruhi oleh faktor :

a. Faktor Biologis
b. Faktor Pengalaman
c. Faktor Pendidikan
d. Faktor selama proses persalinan
e. Faktor dukungan sosial
C. Gejala depresi post partum
Keluhan yang dirasakan secara umum :
a. Susah Tidur
b. Merasa bersalah
c. Kelelahan
d. Sukar konsentrasi
e. Hingga pikiran ingin bunuh diri.

Keluhan dan gejala depresi post partum tidak berbeda dengan yang terdapat pada
kelainan depresi lainnya. Hal yang paling mengkhawatirkan adalah pikiran ingin
bunuh diri, waham-waham paranoid dan ancaman kekerasan terhadap anak-anaknya.

Depresi post partum memiliki karakteristik yang spesifik, antara lain :

a. Mimpi buruk
b. Insomnia
c. Phobia
d. Kecemasan
e. Meningkatkan sensitivitas
3. PSIKOSIS
A. Pengertian
Psikosis berarti kondisi abnormal pikiran dan merupakan istilah psikiatri
generik untuk keadaan mental sering digambarkan sebagai melibatkan “hilangnya
kontak dengan realitas”. Orang yang menderita psikosis dikatakan psikotik.
Orang yang mengalami psikosis dapat melaporkan halusinasi atau delusi
keyakinan, dan mungkin menunjukkan perubahan kepribadian dan gangguan
pikiran. Tergantung pada beratnya, ini bisa disertai dengan perilaku yang tidak biasa
atau aneh, serta kesulitan dengan interaksi sosial dan gangguan dalam melaksanakan
aktivitas kehidupan sehari-hari.
Banyak orang berpendapat bahwa psikosis hanyalah keadaan ekstrim
kesadaran yang jatuh di luar norma-norma yang dialami oleh sebagian besar. Dalam
pandangan ini, orang-orang yang secara klinis ditemukan psikotik mungkin hanya
memiliki pengalaman yang sangat intens atau menyedihkan.

B. Penyebab Psikosis
Penyebab gejala penyakit mental yang lazim diklasifikasikan sebagai
“organik” atau “fungsional”. Kondisi organik terutama medis atau patofisiologis,
sedangkan kondisi fungsional terutama psikiatrik atau psikologis.
Penyebab psikosis fungsional meliputi :
a. Tumor otak
b. Penyalahgunaan obat amfetamin, kokain, alkohol.
c. Kerusakan otak
d. Skizofrenia, gangguan schizophreniform, gangguan schizoafektif, gangguan
psikotik singkat
e. Gangguan Bipolar
f. Depresi klinis parah
g. Stress psikososial parah
h. Kurang tidur
i. Beberapa gangguan epilepsi fokal terutama jika lobus temporal dipengaruhi
j. Paparan beberapa peristiwa traumatik
k. Tiba-tiba atau over-cepat menarik diri dari obat rekreasi.
C. Gejala-gejala Psikosis pada pasca persalinan
a. Mood Depresi
b. Cemas
c. Lelah
d. Retardasi atau agitasi psikomotor
e. Depressive kognisi
f. Kurang konsentrasi
g. Ketidaktegasan
h. Pikiran bunuh diri
i. Insomnia atau hypersomnia
j. Kecurigaan
k. Kebingungan
l. Laporan irrasional
m. Perhatian obsesif tentang kesehatan bayi
n. Pikiran bahwa bayi merugikan diri sendiri
o. Delusi bahwa bayi tidak normal
p. Halusinasi suara menyuruhnya membahayakan bayi.

D. Ciri-cirinya meliputi :
a. Disorganisasi proses pemikiran
b. Gangguan emosional
c. Disorientasi waktu dan ruang
d. Sering atau terus berhalusinasi.

Anda mungkin juga menyukai