Jurnal 2 Nifas PDF
Jurnal 2 Nifas PDF
DOI: https://doi.org/10.33859/dksm.v10i1.445
Abstrak
Latar Belakang: Kehilangan perinatal terjadi karena kematian janin pada usia lebih dari 22 minggu
dan kematian bayi baru lahir hingga usia 28 hari kehidupan. Respon duka yang terjadi pada empat
hingga enam minggu setelah peristiwa kematian janin/bayi disebut acute grief (duka akut) dan
dianggap sebagai respon yang normal. Pada kehilangan perinatal, pengalaman acute grief yang tidak
dikelola dengan tepat akan meningkatkan kerentanan ibu untuk mengalami gangguan kelekatan pada
kehamilan berikutnya maupun gangguan psikologis.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman acute grief pada ibu dengan
kehilangan perinatal dan upaya yang dilakukan ibu untuk mengelola duka yang dialami.
Metode: Partisipan dalam penelitian ini adalah ibu dengan pengalaman kehilangan perinatal yang
dipilih dengan teknik purposive sampling. Jumlah partisipan hingga tercapai saturasi data dalam
penelitian ini adalah 9 partisipan. Kriteria inklusi penelitian ini yaitu a) ibu dengan pengalaman acute
grief karena kehilangan perinatal, b) lama kehilangan perinatal yaitu 7 minggu – 2 tahun. Analisa
data pada penelitian ini menggunakan modified Stevick-Colaizzi-Keen.
Hasil: Penelitian ini menghasilkan tiga temuan tema yaitu ibu mengalami berbagai perasaan duka
yang bercampur menjadi satu, ada kekosongan setelah kehilangan perinatal, dan pendekatan spiritual
sebagai strategi koping yang bermakna.
Kesimpulan: Kehilangan perinatal telah mengarahkan ibu pada pengalaman acute grief. Strategi
koping pendekatan spiritual menjadi strategi yang digunakan oleh semua ibu dan memberikan hasil
yang bermakna bagi kestabilan emosional ibu. Perlu adanya peran aktif dari tenaga kesehatan dalam
memberikan dukungan psikologis dan atau konseling kepada ibu untuk membangun strategi koping
yang adaptif dan meningkatkan outcome kesehatannya.
132
Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 10 No. 1 Juli 2019 (ISSN: 2086-3454 EISSN: 2549-4058)
url: http://ojs.dinamikakesehatan.unism.ac.id DOI : https://doi.org/10.33859/dksm.v10i1
Acute Grief: Pengalaman Duka saat Ibu Kehilangan Perinatal
Abstract
Background: Perinatal loss occurs due to the death of a fetus at the age over 22 weeks and the death
of newborn babies up to 28 days of life. Acute grief defined as response of grief that occurs at four to
six weeks immediately after the events of fetus/ baby death and is considered as a normal response.
Acute grief experience which is not managed properly will increase the vulnerability of women to
experience attachment disorder on subsequent pregnancies as well as psychological disorder.
Objective: This study aims to explore the experience of acute grief on mothers with perinatal loss and
their efforts to manage the grief responses.
Methods: Mothers with perinatal loss as a participant were selected using purposive sampling
technique. Data saturation in this research was reached in the ninth participant. Inclusion criteria
for the study is a) mother with acute grief experience due of perinatal loss, b) the length of perinatal
loss was 7 weeks-2 years. Data were analyzed using the modified Stevick-Colaizzi-Keen method.
Results: Three themes which emerge in this study are mother experiences various feelings of grief
that mixed into one, emptiness after perinatal loss, and spiritual approach is a meaningful coping
strategy.
Conclusion: Perinatal loss has brought the mother to experience acute grief. Spiritual approaches
used by all mothers and provide meaningful results for their emotional stability. An active role of
health care provider in providing psychological support and counseling is strongly needed to build
adaptive koping strategies and improve mother health outcome after perinatal loss.
133
Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 10 No. 1 Juli 2019 (ISSN: 2086-3454 EISSN: 2549-4058)
url: http://ojs.dinamikakesehatan.unism.ac.id DOI : https://doi.org/10.33859/dksm.v10i1
Acute Grief: Pengalaman Duka saat Ibu Kehilangan Perinatal
sebagai kombinasi kematian janin (stillbirth) akan saling berinteraksi dan memunculkan
pada usia minimal 20 minggu hingga kematian respon berduka (Gould, 2010). Duka terhadap
neonates maksimal pada usia 28 hari di awal peristiwa kehilangan yang bermakna akan
kehidupan (Zacharias, 2017). Data WHO membawa individu pada lima jenis respon yang
menunjukkan bahwa pada tahun 2009 angka seragam pada berbagai jenis kehilangan,
bayi lahir mati (stillbirth) telah mencapai 2,6 meliputi 1) distress somatic; 2) fokus/ asyik
juta dan diikuti angka kematian neonatal yaitu terhadap gambaran orang yang telah
sebanyak 2,8 juta. Pada negara berkembang meninggal; 3) rasa bersalah; 4) reaksi
seperti Amerika Serikat, angka kematian memusuhi; dan 5) hilangnya pola aktivitas dan
perinatal juga tidak menunjukkan perubahan interaksi. Berbagai respon duka ini dikatakan
signifikan dari tahun 2014 hingga 2016 yaitu 6 normal jika dialami selama empat hingga enam
kematian perinatal setiap 1.000 kelahiran minggu setelah peristiwa kematian janin/ bayi,
(CDC, 2018). Sementara itu, di Negara yang dikenal dengan acute grief (duka akut)
perinatal masih cukup tinggi yaitu 26 kematian (1944) pada partisipan dengan berbagai jenis
perinatal per 1.000 kelahiran hidup berdasarkan kehilangan seperti kematian anggota keluarga
SurveI Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) karena sakit; korban bencana; dan anggota
selain menyebabkan penurunan populasi anak manajemen duka yang tepat akan
yang akan menjadi generasi penerus, juga menghindarkan individu dari respon duka yang
ditinggalkan terutama ibu. Dampak yang grief, atau duka patologis yang lain.
134
Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 10 No. 1 Juli 2019 (ISSN: 2086-3454 EISSN: 2549-4058)
url: http://ojs.dinamikakesehatan.unism.ac.id DOI : https://doi.org/10.33859/dksm.v10i1
Acute Grief: Pengalaman Duka saat Ibu Kehilangan Perinatal
berbagai bentuk kehilangan perlu dilakukan Partisipan dalam penelitian ini adalah
untuk mengetahui kecenderungan respon duka ibu dengan pengalaman kehilangan perinatal di
yang dialami. Pada kehilangan perinatal, Wilayah kerja Puskesmas Mantrijeron dan
adanya complicated grief akan meningkatkan Puskesmas Pleret, DIY. Partisipan dipilih
(O’Leary, 2004), replacement child syndrome, Kriteria inklusi penelitian ini yaitu a) ibu
post-traumatic stress disorder (Ünstündag- dengan pengalaman duka akut (acute grief)
lainnya. Oleh karena itu, perlu dilakukan kehilangan perinatal meliputi 7 minggu – 2
eksplorasi mendalam mengenai pengalaman tahun. Durasi waktu ini dipilih dengan asumsi
duka pada ibu dengan kehilangan perinatal dan bahwa respon acute grief akan berakhir 4-6
upayanya untuk meringankan pengalaman duka minggu (Lindemann, 1944) setelah peristiwa
tersebut. Pemahaman tentang pengalaman duka kehilangan perinatal dan pada minggu ke 7 ibu
ibu dan upayanya untuk bangkit dari duka, akan telah siap untuk dilakukan eksplorasi
meminimalkan terjadinya pengalaman duka ini adalah a) ibu yang menolak untuk menjadi
patologis dan mencapai outcome kehamilan partisipan, b) ibu yang mengalami duka
berikutnya yang lebih baik. Penelitian ini patologis yang ditunjukkan dari rekam medis
duka akut (acute grief) pada ibu dengan untuk dilakukan wawancara. Jumlah partisipan
kehilangan perinatal dan menggali upaya yang hingga tercapai saturasi data dalam penelitian
telah dilakukan ibu untuk mengelola duka yang ini adalah 9 partisipan yang ditandai dengan
dialaminya.
135
Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 10 No. 1 Juli 2019 (ISSN: 2086-3454 EISSN: 2549-4058)
url: http://ojs.dinamikakesehatan.unism.ac.id DOI : https://doi.org/10.33859/dksm.v10i1
Acute Grief: Pengalaman Duka saat Ibu Kehilangan Perinatal
tidak diperolehnya kode baru pada wawancara Analisa data pada penelitian ini
Proses pengumpulan data dilakukan oleh Moustakes (1994) yaitu modified Stevick-
oleh peneliti pada bulan Januari hingga Colaizzi-Keen. Metode ini meliputi 6 langkah
Februari 2018 dengan metode wawancara semi- analisa data yang sirkuler dengan proses
pada topik penelitian ini meliputi 3 pertanyaan mengidentifikasi pernyataan penting dari
janin/ bayi yang pernah ibu alami?”; mengelompokkan pernyataan penting ke dalam
“Bagaimana perasaan ibu saat mengetahui kode, kategori, dan tema sementara; 4)
janin/ bayi ibu telah meninggal?”; dan melakukan member checking; 5) mengulang
“Tindakan apa saja yang ibu lakukan untuk proses pengumpulan data dan analisa data pada
meringankan perasaan yang ibu rasakan?”. langkah 1-4 hingga tercapai saturasi; 6) menulis
jawaban partisipan. Setiap partisipan dilakukan Penelitian ini telah mendapatkan izin kelayakan
dua kali wawancara, dimana wawancara etik dari komite etik Fakultas Kedokteran UGM
pengalaman acute grief dan wawancara kedua memperhatikan prinsip etik utama dalam
untuk member checking dan triangulasi sumber. penelitian kualitatif (Richards & Schwartz,
Wawancara kedua dilakukan setelah analisa 2002) yaitu anonymity, confidenciality, dan
136
Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 10 No. 1 Juli 2019 (ISSN: 2086-3454 EISSN: 2549-4058)
url: http://ojs.dinamikakesehatan.unism.ac.id DOI : https://doi.org/10.33859/dksm.v10i1
Acute Grief: Pengalaman Duka saat Ibu Kehilangan Perinatal
Identifikasi partisipan penelitian ini untuk kode ibu P9. Karakteristik lengkap
pengalaman acute grief pada ibu dengan berbagai respon psikologis seperti sedih;
kehilangan perinatal, meliputi ibu mengalami marah; rasa bersalah; menyesal; campur
berbagai perasaan duka yang bercampur aduk, dan berbagai respon sosial seperti
menjadi satu; ada kekosongan setelah menghindar dan takut terhadap respon
yang bercampur menjadi satu besar ibu, baik saat ibu mengetahui
137
Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 10 No. 1 Juli 2019 (ISSN: 2086-3454 EISSN: 2549-4058)
url: http://ojs.dinamikakesehatan.unism.ac.id DOI : https://doi.org/10.33859/dksm.v10i1
Acute Grief: Pengalaman Duka saat Ibu Kehilangan Perinatal
“...Aku di rumah sakit aja ngosek- Ibu mengingat- ingat kembali kesalahan apa
mbak, gak terima.” (P3, 8 bulan menyebabkan kematian janin/ bayi. Rasa
Respon emosional yang muncul pada ungkapan dari lingkungan sosial ibu yang
“...campur aduk, ya nangis lah mbak. saya, udah berasa semua kaya salah
Kehilangan anak gitu, apa ya, rasa saya. Dibilang sama sodara, “siapa
sakitnya aja belum hilang. Terus yang suruh kamu nggak minum obat”, na
lainnya juga, yang melahirkan disitu kalau bayi menolak mbak. Terus pas
bayinya ada. Terus saya disitu dedek meninggal itu, ada yang bilang
sendiri.” (P1, 8 bulan kehilangan gini “itu kamu gara-gara minum obat
“... Sedihhh gitu lho mbak. Kok kaya setelah kehilangan perinatal)
jengkel tapi kok, baru mau dikasih berinteraksi dengan orang sekitar. Ibu
kok, diambil lagi. Mau marah, tapi menujukkan sikap menarik diri dari
sama siapa gitu.” (P7, 4 bulan setelah lingkunganya dengan tidak bersedia
138
Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 10 No. 1 Juli 2019 (ISSN: 2086-3454 EISSN: 2549-4058)
url: http://ojs.dinamikakesehatan.unism.ac.id DOI : https://doi.org/10.33859/dksm.v10i1
Acute Grief: Pengalaman Duka saat Ibu Kehilangan Perinatal
perasaan takut terhadap hal yang mungkin “...Kosongnya itu ya itu mbak, udah
ibu yang hingga saat ini belum hamil dan nihil gitu. Pas udah hamil, seneng
belum memiliki anak lagi mengungkapkan: banget kan mbak, wah, tinggal
ngomongin aku apa ya?”. Rasanya mbak itu, aku udah bayangin, udah
ya sedih. Tapi kalau saya itu, ada. Yakin besok punya anak beneran.
perasaan saya aja. Pas ngerasa gitu, Kan gitu mbak. Tapi pas nyampe
rasanya kaya mau marah, tapi kan anunya, nggak mau dimomong. ” (P7,
Hanya perasaan saja gitu lho. Cuma Perasaan kekosongan juga diungkapkan
ketakutan sendiri..” (P7, 4 bulan oleh seorang ibu yang sebelumnya sudah
karena ketidakadaan bayi yang seharusnya pikirannya kosong tu kadang gini lho
persalinan. Ibu yang sebelumnya yakin dulu aku sampai dimintain doa, ya
akan memiliki bayi yang telah bertahun- intinya biar nggak kebablasan” (P3, 8
139
Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 10 No. 1 Juli 2019 (ISSN: 2086-3454 EISSN: 2549-4058)
url: http://ojs.dinamikakesehatan.unism.ac.id DOI : https://doi.org/10.33859/dksm.v10i1
Acute Grief: Pengalaman Duka saat Ibu Kehilangan Perinatal
dukanya. Strategi yang diupayakan oleh Ibu yakin akan dipertemukan dengan janin/
ibu meliputi menyibukkan diri dengan bayinya yang telah meninggal pada masa
aktivitas, fokus pada perawatan anak yang yang akan datang. Seorang ibu
Namun, satu strategi koping yang “...itu (kematian bayi P7) kan
diungkapkan oleh semua ibu yaitu pelajaran hidup yang paling berharga
ibu untuk mengembangkan pikiran positif ini cobaan to. Katanya kalau Gusti
dan menjadi lebih tenang. Ibu Alloh ngasih cobaan itu, sayang sama
“... Iya, sholat sama berdoa itu yang orang tuanya nanti, kan kaya gitu.”
itu anaknya usia kandungan 8 bulan Selain strategi yang dibangun oleh ibu
terus keluarnya harus pakai operasi. dari berbagai sumber. Dukungan dari ibu
yang udah-udah itu ada temen saya ibu merasa lebih tenang. Namun disisi lain,
yang seperti saya, kehilangan anak, ungkapan suami yang juga bertujuan untuk
dia juga tegar, kenapa saya nggak menenangkan, kadang justru menjadi
bisa, kn cuma gitu aja.” (P1, 8 bulan beban pikiran ibu. Salah satu partisipan
140
Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 10 No. 1 Juli 2019 (ISSN: 2086-3454 EISSN: 2549-4058)
url: http://ojs.dinamikakesehatan.unism.ac.id DOI : https://doi.org/10.33859/dksm.v10i1
Acute Grief: Pengalaman Duka saat Ibu Kehilangan Perinatal
“ ...Nek saya juga gitu, ”kamu tu Untuk melakukan rutinitasnya, ibu harus
ngapain, kok diinget-inget terus, berusaha keras dan merasakan bahwa rutinitas
sudahlah doa saja, malah nggak tersebut sebagai tugas baru yang asing bagi ibu
papa, gak usah diinget-inget terus”, (Lindemann, 1994). Gejala psikologis yang
gitu aja.Udah saya nasehatin ditunjukkan dengan rasa sedih; mudah marah;
banyak. Tapi ya ibunya sendiri masih rasa bersalah; dan bayangan akan kehadiran
kaya gitu aja, masih inget.” (S5, 50 bayi yang telah meninggal (Lindeman, 1944;
Pengalaman kehilangan perinatal telah bahkan dari anggota keluarganya. Hal ini
membawa orang tua terutama ibu pada membuat ibu menghidari lingkungannya untuk
pengalaman duka yang mendalam. Pada beberapa waktu hingga ibu siap untuk
penelitian ini ibu merasakan berbagai respon membina hubungan kembali (Frøen et al.,
marah, bersalah, menyesal, campur aduk, serta Sikap takut terhadap respon
menghindar dan takut terhadap respon lingkungan sekitar juga diungkapkan oleh
lingkungan sekitar. Temuan ini sejalan dengan Kavanaugh (2004) dalam penelitiannya yang
konsep acute grief (duka akut) yang menemukan bahwa ibu merasa orang- orang
dikemukakan oleh Lindemann (1944) bahwa disekitarnya telah mengabaikannya dan takut
acute grief merupakan sindrom dengan gejala berinteraksi dengan ibu. Hal ini karena orang
somatik dan psikologis. Gejala somatik seperti disekitar ibu tidak mengetahui apa yang harus
menangis, tidak berdaya, nafas pendek, merasa dilakukan untuk membantu ibu yang
mengganggu aktivitas yang umumnya inilah yang membuat ibu merasa sendiri dan
merupakan rutinitas ibu yang bisanya dijalani. merasa diabaikan (Kavanaugh, 2004).
141
Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 10 No. 1 Juli 2019 (ISSN: 2086-3454 EISSN: 2549-4058)
url: http://ojs.dinamikakesehatan.unism.ac.id DOI : https://doi.org/10.33859/dksm.v10i1
Acute Grief: Pengalaman Duka saat Ibu Kehilangan Perinatal
Perasaan hampa juga menjadi pengalaman emosionalnya. Partisipan dalam penelitian ini
yang dirasakan ibu setelah kehilangan janin/ menunjukkan bahwa pendekatan spiritual
bayinya. Kehadiran bayi yang telah lama menjadi strategi koping yang mampu
diharapkan dalam keluarga dan harapan menenangkan ibu. Partisipan penelitian ini
menjadi seorang ibu telah hilang ketika bayi terdiri dari 8 ibu dengan agama Islam dan 1 ibu
dinyatakan meninggal. Hasil ini sejalan dengan agama Hindu. Namun, pada
dengan temuan dalam penelitian Sutan & kesembilan ibu merasakan bahwa upaya
Miskam (2012) dimana ibu telah merasakan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta telah
dan kehilangan hidup. Perasaan kosong dan keyakinan bahwa janin/ bayinya telah
duka yang memanjang dapat terjadi sebagai menunggu ibu dan akan dipertemukan di masa
akibat kurangnya dukungan sosial yang yang akan datang. Temuan yang serupa juga
diperoleh ibu, sehingga membuat ibu merasa diungkapkan dalam penelitian Sutan &
sendiri (Badenhorst, 2007). Upaya pelayanan Miskam (2012) bahwa ibu dengan kehilangan
maternal segera setelah peristiwa kehilangan bayinya berusaha mempelajari hal-hal yang
dengan menyediakan lingkungan perawatan terkandung dalam kitab suci (Al Quran) untuk
yang sensitif dan penuh empati merupakan mencari makna kehilangan yang dialami. Ibu
strategi yang tepat untuk membantu orang tua memahami bahwa hendaknya individu dapat
dengan kehilangan perinatal. Dukungan menerima takdir Tuhan dan berfikir positif saat
psikologis maupun konseling diyakini dapat menghadapi situasi yang menekan (Sutan &
meningkatkan outcome orang tua dan keluarga Miskam , 2012). Pada penelitian Arnold &
yang mengalami duka (Koopmans et al., Gemma (2008) pada sebagian partisipan yang
Strategi pengelolaan acute grief yang bahwa bayinya telah bahagia di surga dan
tepat akan membantu ibu mencapai kestabilan menunggu orang tuanya untuk bisa bersatu
142
Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 10 No. 1 Juli 2019 (ISSN: 2086-3454 EISSN: 2549-4058)
url: http://ojs.dinamikakesehatan.unism.ac.id DOI : https://doi.org/10.33859/dksm.v10i1
Acute Grief: Pengalaman Duka saat Ibu Kehilangan Perinatal
kembali. Temuan tersebut juga diungkapkan orang lain dan memperoleh dukungan
dalam review yang dilakukan oleh psikologis dari keluarga terdekat. Kemudian
Selain itu, kesempatan untuk berbagi diri kepada Sang Pencipta sehingga mampu
pengalaman dengan orang lain yang juga memaknai pengalaman kehilangannya secara
mengalami kehilangan, telah membantu ibu positif. Namun, mayoritas ibu belum mampu
memahami pola duka yang dialami dan menunjukkan self-kindness karena ibu masih
membantunya berfikir positif tentang memiliki rasa bersalah atas kematian bayinya.
kehidupannya. Review yang lakukan oleh Oleh karena itu, perlu adanya peran aktif dari
dukungan dari lingkungan sosial ibu secara dukungan psikologis dan atau konseling
signifikan dapat meningkatkan outcome ibu kepada ibu untuk membangun strategi koping
dengan kehilangan perinatal. Dukungan sosial yang adaptif dan membantu mengembalikan
psikologis yang tepat telah menjadi bagian dari Semua partisipan dalam penelitian ini
strategi pengelolaan duka self- compassion memiliki latar belakang budaya Jawa,
dalam penelitian ini yaitu common humanity Selain itu, penelitian ini hanya menggali
dengan berbagi cerita tentang dukanya dengan pengalaman acute grief pada ibu dari janin/
143
Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 10 No. 1 Juli 2019 (ISSN: 2086-3454 EISSN: 2549-4058)
url: http://ojs.dinamikakesehatan.unism.ac.id DOI : https://doi.org/10.33859/dksm.v10i1
Acute Grief: Pengalaman Duka saat Ibu Kehilangan Perinatal
bayi yang meninggal dan ayah hanya ketidakhadiran janin/ bayi yang telah
Sedangkan pada beberapa penelitian terdahulu diupayakan ibu untuk meringan duka yang
(Koopmans et al., 2013; Burden et al., 2016) dialaminya. Strategi koping pendekatan
menunjukkan bahwa seorang ayah dari janin/ spiritual menjadi strategi yang digunakan oleh
bayi yang meninggal juga menampilkan semua ibu dan memberikan hasil yang
respon duka, namun dengan cara yang bermakna bagi kestabilan emosional ibu.
berbeda. Oleh karena itu, identifikasi lebih Sehingga, penting bagi tenaga kesehatan
lanjut tentang respon duka pada kedua orang terutama di lingkungan puskesmas untuk
tua yang mengalami kehilangan perinatal pada memahami proses duka pada orang tua dengan
dilakukan. Upaya ini mungkin dapat strategi koping adaptif untuk meringankan
membantu menentukan intervensi terbaik duka pada orang tua dengan kehilangan
Kehilangan perinatal telah DIY dan seluruh ibu yang berpartisipasi dalam
psikologis, dan sosial, ibu juga merasakan Badenhorst W, Hughes P. 2007. Psychological
aspects of perinatal loss. Best Practice
kehampaan dalam perasaannya karena and Research. Clinical Obstetrics and
Gynaecology, 21(2):249–59.
144
Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 10 No. 1 Juli 2019 (ISSN: 2086-3454 EISSN: 2549-4058)
url: http://ojs.dinamikakesehatan.unism.ac.id DOI : https://doi.org/10.33859/dksm.v10i1
Acute Grief: Pengalaman Duka saat Ibu Kehilangan Perinatal
Central of Disease Control and Prevention Neff KD. 2009. The Role of Self-Compassion
(CDC). 2018. Lack of Change in in Development: A Healthier Way to
Perinatal Mortality in the United States, Relate to Oneself. Hum Dev. 52(4): 211–
2014–2016. Retrieved January 20, 2019 214. doi: 10.1159/000215071.
from
https://www.cdc.gov/nchs/products/data O’Leary J. 2004. Grief and its impact on
briefs/db316.htm. prenatal attachment in the subsequent
pregnancy. Archives Women’s Mental
Frøen JF, Cacciatore J, McClure EM, Kuti O, HealtH, 7:7-18.
Jokhio AH, Islam M, et al. 2011.
Stillbirths: why they matter. Lancet Puia DM, Lewis L, & Beck CT. 2013.
2011;377:1353–66. Experiences of Obstetric Nurses Who
Are Present for a Perinatal Loss.
Gould D. 2010. Transforming your life after JOGNN, 42:321-331
the death of a child. Diakese dari
https://www.fodsupport.org/documents/ SDKI. 2013. Survei Demografi dan Kesehatan
TransformingyourlifeaftertheDeathofaC Indonesia 2012. BKKBN, BPS,
hild.pdf. Retrieved September 4, 2017. Kemenkes RI.
145