Anda di halaman 1dari 12

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA BERBENTUK KOMIK

UNTUK SISWA KELAS VII SMPN

Tiara Fikriani1), Mirda Swetherly Nurva2)


1,
STKIP Ahlussunnah Bukittinggi
Email : tiarafikriani@ymail.com
2,
STKIP Ahlussunnah Bukittinggi
Email : mirdanurva11@gmail.com

ABSTRACT
The purpose of this research developmentis to develope the mathematics comic as a teaching
materials for first grade of Junior High School students. Using of this teaching materials
learning process is a strategy for helping students understanding. The teaching materials
must have been valid, practical, and effective. The type of this research is uses Research and
Development (R and D) models that was created by Plomp. Its consist of three phase are
investigation phase, development or prototype phase, and assessment phase. The results of
this research are: (1) The teaching materials are valid in the material aspect and aspect of the
material Design (2) The teaching materials are pactice based on the teacher's and student's
responses (3) The teaching materials are effective in improving the mathematical
communication skill students. Based on the results of this research can concluded that the
mathematics comic as a teaching materials are valid, practical, and effective.

Keywords: Teaching materials; mathematics; validity; practicality; effectiveness.


1. PENDAHULUAN hasil belajar siswa terutama komunikasi
siswa dalam proses pembelajaran.
Matematika merupakan ilmu yang
Sebagai seorang pendidik, guru harus
membutuhkan pemahaman yang mendalam
mampu membantu siswa agar dapat
bagi siswa agar setiap bagian dari pokok-
berkonsentrasi dalam proses pembelajaran.
pokok pembelajaran dapat dikuasai dengan
Salah satu hal yang dapat dilakukan oleh
baik. Konsentrasi siswa dalam mempelajari
guru adalah mengembangkan bahan ajar
matematika sangat dibutuhkan karena
yang sesuai dengan keinginan siswa dan
sedikit kesalahpahaman dalam satu pokok
dapat membantu siswa berkonsentrasi
pembelajaran akan berdampak pada
dalam belajar.Bahan ajar yang dimakasud
ketidakpahaman pada pokok-pokok
adalah bahan ajar berbentuk komik dimana
pembelajaran selanjutnya. Konsentrasi
komik merupakan buku bacaan yang
belajar merupakan faktor penentu
disukai siswa. Bahan ajar yang akan
keberhasilan siswa dalam menyerap ilmu
diberikan kepada siswa hendaknya
yang disampaikan guru pada saat kegiatan
memenuhi tiga kriteria yaitu valid, praktis,
belajar mengajar di dalam
dan efektif. Oleh sebab itu, penelitian ini
kelas.Konsentrasi belajar menurut Femi
bertujuan untuk melihat proses dan hasil
Olivia (2008: 40) adalah pemusatan pikiran,
pengembangan bahan ajar berbentuk komik
atau terpusatnya perhatian terhadap
yang valid berdasarkan validasi para ahli,
informasi yang diperoleh seorang siswa
praktis ditinjau dari aspek penggunaan,
selama periode belajar. Konsentrasi belajar
daya tarik, dan waktu berdasarkan hasil
dapat ditunjukkan oleh beberapa hal di
analisis lembar observasi keterlaksanaan
antaranya fokus pandangan, adanya
pembelajaran, angket respon siswa dan
perhatian, kemampuan menjawab, bertanya,
angket respon guru terhadap proses
dan sambutan psikomotorik yang baik,
pembelajaran, dan efektif berdasarkan
namun banyak siswa yang kehilangan
kemampuan komunikasi matematis siswa
konsentrasi belajar ketika proses
dilihat dari tes akhir siswa.
pembelajaran berlangsung. Beberapa hal
Matematika adalah salah satu cara
yang dapat mempengaruhi konsentrasi
untuk menemukan jawaban terhadap
siswa antara lain: motivasi yang
masalah yang dihadapi manusia, suatu cara
diperolehnya, keinginan atau keterkaitan
menggunakan informasi, menggunakan
terhadap sesuatu, keadaan fisik, psikis,
pengetahuan tentang bentuk dan ukuran,
emosional dan pengalamannya dan
menggunakan pengetahuan tentang
lingkungan sekitar. Kurangnya konsentrasi
menghitung, dan yang paling penting
siswa dalam belajardapat mempengaruhi
adalah melihat dalam diri manusia itu
sendiri dalam melihat dan menggunakan komik menyediakan cerita-ceritanya yang
hubungan-hubungan, Paling (1982) dalam sederhana, mudah ditangkap dan dipahami
Abdurrahman (2012:203). Guru harus isinya sehingga sangat digemari baik oleh
mengupayakan agar siswa mempunyai anak-anak maupun orang dewasa. Menurut
kemampuan berpikir dan mengolah logika fungsinya komik dibedakan atas komik
dalam pembelajaran matematika. Guru komersial dan komik pendidikan. Komik
tidak sekedar mentransfer ilmu kepada komersial jauh lebih diperlukan dipasaran,
siswa, tetapi guru adalah fasilitator yaitu karena bersifat personal, menyediakan
memfasilitasi siswa untuk menggunakan humor yang kasar, dikemas dengan bahasa
pikirannya dalam pembelajaran dan percakapan dan bahasa pasaran, memiliki
mengarahkan siswa untuk memaknai kesederhanaan jiwa dan moral dan adanya
pembelajaran, serta melatih sikap positif kecenderungan manusiawi universal
seperti bekerja sama dalam kelompok, terhadap pemujaan pahlawan. Sedangkan
percaya diri, berani, mandiri, bertanggung komik pendidikan cenderung menyediakan
jawab, disiplin dan berbagai sikap positif isi yang bersifat informative. Komik
lainnya. pendidikan banyak diterbitkan oleh industri,
Menurut National Centre for dinas kesehatan, lembaga-lembaga non
Competency Based Training (2007) dalam profit. (Daryanto, 2010:27) dalam
Prastowo (2011:6), Bahan Ajar adalah Danaswari (2013).Media komik termasuk
segala bentuk bahan yang digunakan untuk kedalam media grafis. Media grafis itu
membantu guru/instruktor dalam sendiri merupakan suatu penyajian secara
melaksanakan kegiatan belajar mengajar. visual yang menggunakan titik-titik, garis-
Bahan ajar dapat dikelompokan menjadi garis, gambar-gambar, tulisan-tulisan, atau
empat kategori, hal ini sesuai dengan simbol visual yang lain dengan maksud
Prastowo (2011: 40) yaitu bahan ajar untuk mengikhtisarkan, mengambarkan dan
cetak(printed), bahan ajar dengar (audio), merangkum suatu ide, data atau kejadian
bahan ajar pandang dengar (audio visual), (Daryanto, 2010: 19) dalam
bahan ajar multimedis interaktif (interctive Danaswari(2013). Bahan ajar berbentuk
teaching material). Bahan ajar berfungsi Komik adalah bahan ajar yang
sebagai pedoman bagi guru dalam proses penyajiannya menggunakan gambar-
pembelajaran dan merupakan substansi gambar tidak bergerak yang disusun
kompetensi yang harus diajarkan kepada sedemikian rupa sehingga membentuk
siswa. jalinan cerita yang berupa panduan untuk
Komik adalah suatu bentuk sajian pengembangan semua aspek pembelajaran.
cerita dengan seri gambar yang lucu. Buku Dengan adanya pengembangan bahan ajar
berbentuk komik yang valid, praktis dan Instrumen yang digunakan dalam penelitian
efektif diharapkan siswa dapat memahami ini adalah daftar wawancara, lembar
matematika secara baik. evaluasi, lembar observasi, angket dan tes
akhir. Daftar Wawancara digunakan pada
proses pendahuluan pada proses observasi
2. METODE PENELITIAN
lapangan yang meliputu siswa, guru dan
Model pengembangan yang
kepala sekolah. Sedangkan lembar evaluasi
digunakan dalam penelitian ini diadaptasi
digunakan untuk penilaian bahan ajar oleh
dari model Plomp. Menurut Saputro (2015)
validator untuk selanjutnya dianalisis oleh
Penelitian pengembangan adalah suatu
peneliti. Sedangkan angket digunakan oleh
proses untuk mengembangkan suatu produk
siswa dan guru untuk melihat kepraktisan
baru atau menyempurnakan produk yang
bahan ajar yang dikembangkan. Selanjutnya
sudah ada, yang dapat
tes akhir dilakikan untuk melihat sejauh
dipertanggungjawabkan. Model ini
mana pengaruh penggunaan bahan ajar
dikembangkan oleh Plomp yang terdiri atas
dalam proses pembelajaran terhadap hasil
3 tahap.Tahap yang pertama yaitu fase
belajar siswa.
investigasi awal (preliminary research),
Variabel yang diukur
dengan melakukan analisis kebutuhan,
Variable terikat dalam penelitian ini adalah
analisis kurikulum, analisis konsep, dan
kemampuan komunikasi matematis
analisis siswa. Kedua, fase pengembangan
sedangkan variable bebas adalah bahan ajar
atau pembuatan prototipe (development or
berbentuk komik.
prototyping phase) dilakukan perancangan
Tahap pelaksanaan/Rancangan
bahan ajar berbentuk komik, kemudian
penelitian
dilakukan evaluasi sendiri oleh peneliti.
Tahap yang pertama yaitu fase
Selanjutnya fase penilaian (assessment
investigasi awal (preliminary research),
phase) diuji cobakan terbatas di MTsN 2
dengan melakukan analisis kebutuhan,
Bukittinggi.
analisis kurikulum, analisis konsep, dan
Tempat dan Waktu
analisis siswa. Kedua, fase pengembangan
Penelitian ini dilakukan di MTsN 2 Kota
atau pembuatan prototipe (development or
Bukittinggi Provinsi Sumatera Barat.
prototyping phase) dilakukan perancangan
Penelitian dilakukan selama 4 Bulan
bahan ajar berbentuk komik, kemudian
dimulai bulan April 2019 sampai bulan
dilakukan evaluasi sendiri oleh peneliti.
Agustus 2019. Selanjutnya dilakukan
Prototipe bahan ajar matematika berbentuk
analisis data dan pencetakan komik secara
komik dirancang berdasarkan hasil analisis
keseluruhan.
pendahuluan. Kegiatan analisis
Bahan dan Alat Penelitian
pendahuluan dimulai dengan analisis karakteristik siswa agar sesuai dengan
kebutuhan, analisis kurikulum, analisis desain pengembangan perangkat
konsep, dan analisis siswa. Analisis pembelajaran dan pelaksanaan
kebutuhan fokus terhadap permasalahan pembelajaran dapat berlangsung dengan
yang terjadi dalam pembelajaran lancar. Hasil analisis terhadap siswa
matematika. Hal ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa siswa berada pada
menentukan masalah dasar yang diperlukan tahap operasional formal. Operasionalnya
dalam pengembangan perangkat tidak saja terbatas pada hal yang konkret
pembelajaran. Hasil yang diperoleh melalui saja, akan tetapi dapat juga pada
observasi dan wawancara terhadap operasional lainnya. Hasil dari analisis
perangkat pembelajaran yang digunakan konsep yang telah dilakukan dijadikan
oleh guru matematika yaitu belum dasar untuk menentukan konsep utama pada
menggunakan perangkat matematika yang materi pecahan. Konsep-konsep dari materi
dapat membantu meningkatkan kemampuan pecahan ini diterapkan dengan memberikan
komunikasi matematis siswa. Dalam bahan ajar berbentuk komik, dimana
keseluruhan proses pembelajaran masih kegiatan ini dapat digunakan untuk melatih
terpusat kepada guru, siswa mengerjakan kemampuan komunikasi matematis siswa.
kesibukannya masing-masing, dan kurang Hasil analisis dan revisi atas dasar
konsentrasi dalam belajar. evaluasi sendiri peneliti selanjutnya
Tahap analisis kurikulum melihat diberikan kepada validator untuk divalidasi.
empat komponen yaitu, tujuan, isi, metode Terdapat lembar validasi yang akan diisi
dan evaluasi. Analisis kurikulum dilakukan oleh validator yang sebelumnya sudah
dengan menggunakan alat ukur self divalidasi. Lembar validasi perangkat
evaluation yang dikembangkan dalam pembelajaran yang dikembangkan pada
bentuk daftar cek atau check list dengan penelitian yang akan dilakukan berisikan
menyesuaikan Kompetensi Inti dan pertanyaan-pertanyaanmengenai aspek
Kompetensi Dasar pada materi pecahan penyajian, aspek isi, dan keterbacaan. Hasil
kelas VII MTsN. Berdasarkan analisis yang validasi perangkat pembelajaran kemudian
dilakukan terhadap KI dan KD dikhususkan direvisi dan setelah dikatakan valid maka
untuk materi pecahan dikembangkan dilakukan evaluasi one-to-one. Evaluasi
indikator pencapaian yang kemudian akan one-to-one dilaksanakan oleh tiga orang
dikembangkan lagi menjadi tujuan siswa dengan kemampuan sedang dan
pembelajaran yang ingin dicapai. rendah. Kemudian dilanjutkan dengan
Analisis siswa pada pengembangan evaluasi small group oleh delapan orang
ini dilakukan untuk mengetahui siswa. Selanjutnya fase penilaian
(assessment phase) diuji cobakan terbatas di Pada validasi RPP, nilai validitas
MTsN 2 Bukittinggi. Pada tahap ini yang paling ideal 100% akan tetapi sudah
dilakukan uji praktikalitas dan uji mencapai 88% Hal ini menunjukkan bahwa
efektivitas. Praktikalitas perangkat sebagaian besar RPP dapat dikatakan
pembelajaran berkaitan dengan kemudahan bagus. Sejalan dengan validasi bahan ajar
dalam penggunaan dan efisiensi waktu telah diperoleh nilai 90% dengan kriteria
belajar dalam menggunakan perangkat sangat valid. Hal ini menunjukkan bahwa
pembelajaran. sebagaian besar bahan ajar dapat dikatakan
bagus.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil perangkat pembelajaran yang
Fase Pengembangan atau Pembuatan
valid selanjutnya dilakukan evaluasi one to
Prototipe (development or prototyping
one pada tiga orang siswa berkemampuan
phase) diawali dengan merancang bahan
sedang dan rendah di MTsN 2 Bukittinggi.
ajar matematika berbentuk komik meliputi
Terdapat beberapa revisi mengenai kalimat
RPP dan bahan ajar. Hasil rancangan
yang sulit dipahami, warna dan gambar
perangkat pembelajaran yang disebut
yang belum sesuai. Karena warna dan
dengan prototipe I kemudian dilakukan self
gambar yang terdapat pada bahan ajar
evaluation dan direvisi berdasarkan
mampu menarik minat siswa dalam
temuan-temuan yang ada. Selanjutnya
memahami materi pecahan.
dilakukan validasi kepada validator.
Data uji praktikalitas terhadap bahan
terdapat beberapa perbaikan dan saran yang
ajar matematika berbentuk komik oleh guru
diberikan oleh validator untuk
diperoleh melalui angket praktikalitas.
menghasilkan bahan ajar berbentuk komik
Evaluasi dilakukan setelah pembelajaran
yang valid, kondisi valid apabila perangkat
matematika materi pecahan selesai disetiap
yang dirancang memenuhi kriteria valid.
pertemuan. Rincian hasil uji praktikalitas
Hasil uji validitas perangkat pembelajaran
terhadap bahan ajar matematika berbentuk
dapat dilihat pada Tabel 1.
komik oleh guru dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 1. Hasil Uji Validasi Bahan Ajar


Matematika Berbentuk Komik
Nilai
Perangkat
No Validitas Kriteria
Pembelajaran
(%)
1. RPP 88 % Sangat valid
2. BAHAN AJAR 90 % Sangat valid
Tabel 2. Rata-Rata Hasil Uji Praktikalitas berbentuk komik. Uji ini dilakukan untuk
oleh Guru melihat sejauh mana bahan ajar matematika
Pert- Angket Guru Kriteria berbentuk komik berdampak terhadap
I 79,80% Praktis kemampuan komunikasi matematis siswa.
II 79,80% Praktis
Uji efektifitas dilakukan sebanyak
III 81,60 % Sangat Praktis
IV 81,60 % Sangat Praktis 4 kali pertemuan. Bahan ajar yang akan
Rata –rata 81,00 % Sangat Praktis digunakan pada uji efektifitas ini, telah
direvisi berdasarkan uji praktikalitas.
Nilai praktikalitas bahan ajar Selanjutnya bahan ajar berbentuk komik
matematika berbentuk komik oleh guru tersebut digunakan oleh guru dalam proses
adalah 86,00% dengan kriteria praktis. Hal pembelajaran. Dalam proses pembelajaran
ini menunjukkan bahwa perangkat tidak terdapat kendala yang begitu berarti,
pembelajaran matematika yang sehingga proses pembelajaran berjalan
dikembangkan praktis digunakan oleh dengan lancar Efektivitas bahan ajar
siswa dalam pembelajaran. Rata-rata angket matematika berbentuk komik dilihat
praktikalitas oleh siswa dapat dilihat pada berdasarkan hasil tes akhir yang soal-
Tabel 3. soalnya disusun berdasarkan indikator
Tabel 3. Rata-Rata Hasil Uji Praktikalitas kemampuan komunikasi matematis. Hal ini
oleh Siswa menunjukkan bahwa penggunaan bahan
Pertemuan Angket ajar matematika berbentuk komik untuk
ke- Siswa Kriteria materi bilangan pecahan termasuk kategori
I 83,40 % Sangat Praktis baik (efektif).Pelaksanaan efektifitas dapat
II 85,40 % Sangat Praktis dilihat pada Gambar 1.
III 87,20 % Sangat Praktis
IV 87,20 % Sangat Praktis
Rata – Sangat
85,80 %
rata Praktis
Berdasarkan hasil perhitungan dari
Tabel 3, terlihat bahwa bahan ajar
matematika berbentuk komik yang
dikembangkan sudah berada pada kategori Gambar 1. Proses Uji Efektifitas
sangat praktis dengan rata-rata 85,80%.
Uji efektifitas dikatakan efektif
Setelah melalui uji validitas dan
apabila siswa dapat menjawab sepuluh buah
praktikalitas, selanjutnya dilakukan uji
soal tes yang disusun berdasarkan indikator
efektifitas terhadap bahan ajar matematika
komunikasi matematis.
Berdasarkan perhitungan diketahui komunikasi matematis siswa. Jika segi
bahwa nilai efektifitas bahan ajar materi dan isi, bahan ajar matematika
matematika berbentuk komik terhadap berbentuk komik memiliki nilai
peningkatan komunikasi matematis siswa validitas 91% dengan kriteria sangat
adalah 73% dengan kriteria efektif. hal ini valid. Hal ini menunjukan bahwa
menunjukan bahwa bahan ajar matematika penyajian materi dan isi bahan ajar
berbentuk komik matematika yang matematika berbentuk komik telah
dikembangkan efektif digunakan untuk sesuai dengan standar kompetensi,
meningkatkan kemampuan komunikasi kompetensi dasar, dan indikator
matematis siswa. pencapaian kompetensi yang telah
1. Validitas Bahan Ajar Matematika ditetapkan. Serta permasalahan dan
Berbentuk Komik soal yang disajikan logis sesuai
Validasi bahan ajar matematika dengan substansi matematika.
berbentuk komik dilihat dari 5 aspek, Untuk melihat dari bahasa dan
meliputi aspek didaktik, penyajian, keterbacaan isi bahan ajar matematika
materi dan isi, kebahasaan dan berbentuk komik diperoleh nilai
kegrafikaan. Dari aspek didaktik validitas 95% dengan kriteria sangat
diperoleh nilai validitas 83% dengan valid. Hal ini menunjukan bahwa
kriteria sangat valid. Hal ini bahasa yang digunakan dalam bahan
menunjukan bahwa bahan ajar ajar matematika berbentuk komik
matematika berbentuk komik yang yang dikembangkan sudah
dikembangkan sudah sesuai dengan menggunakan bahasa indonesia yang
kurikulum 2013 serta orientasi baik dan benar serta sesuai dengan
masalah yang disajikan merupakan petunjuk umum Ejaan Bahasa
translasi dari masalah sehari-hari Indonesia (PUEBI). Penggunaan
berupa verbal ke bentuk matematika. bahasa yang jelas dan mudah dipahami
Dari segi penyajian, bahan ajar akan membantu siswa dalam
matematika berbentuk komik memiliki menemukan konsep dari materi yang
nilai validitas 88% dengan kriteria dipelajari.
sangat valid. Hal ini menunjukan Dari segi kegrafikaan, bahan
bahwa penyajian penyajian bahan ajar ajar matematika berbentuk komik
matematika berbentuk komik telah memiliki nilai validitas 92% dengan
memiliki kelengkapan penyajian kriteria sangat valid. Hal ini
materi telah mendukung untuk menunjukan bahwa jenis dan ukuran
meningkatkan kemampuan huruf yang digunakan dalam bahan
ajar matematika berbentuk komik Standar Kompetensi dan Kompetensi
sudah proporsional. Serta gambar yang Dasar materi bilangan pecahan yang
disajikan jelas dengan letak yang telah dipilih telah sesuai dengan
sesuai. Gambar yang diberikan sesuai Kompetensi Inti. Indikator pencapaian
dengan permasalah yang akan kompetensi yang dibuat juga telah
dipecahkan dan berhubungan lansung disesuaikan dengan KD. Tujuan
dengan kehidupan sehari-hari. pembelajaran juga telah sesuai dengan
Pada validasi bahan ajar indikator pencapaian kompetensi.
matematika berbentuk komik telah 3. Praktikalitas Bahan Ajar
diperoleh nilai 90% denga kriteria Matematika Berbentuk Komik
sangat valid. Hal ini menunjukan Uji praktikalitas dilakukan
bahwa bahan ajar matematika melalui 2 tahap, yaitu tahap evaluasi
berbentuk komik yang dikembangkan satu-satu dan evaluasi kelompok kecil.
telah memuat gambar yang dekat Setelah dilakukan revisi berdasarkan
dengan kehidupan nyata siswa, bahan hasil wawancara dari tiga orang siswa
ajar matematika berbentuk komik di tahap evaluasi satu-satu, kemudian
menuntun siswa untuk mengkonstruksi dilanjutkan dengan evaluasi kelompok
pengetahuannya melalui cerita-cerita kecil yang terdiri atas 8 orang siswa.
yang diberikan untuk menemukan Persentase rata-rata uji
suatu konsep. praktikalitas terhadap bahan ajar
2. Validitas RPP Bahan Ajar matematika berbentuk komik oleh
Matematika Berbentuk Komik siswa adalah 86% dengan kriteria
Secara keseluruhan persentase sangat praktis. Pada setiap aspek
validitas RPP tergolong sangat valid penilaian juga tergolong sangat
dengan persentase 88%. Masing- praktis. Dari segi kemudahan
masing komponen didalam RPP yang penggunaan bahan ajar matematika
dijadikan aspek penilaian dalam uji berbentuk komik diperoleh rata-rata
validitas mendapat skor dengan rata- nilai praktikalitas 87%. Hal ini
rata kriteria sangat valid. RPP yang menunjukan bahwa bahan ajar
dikembangkan diberi nilai valid oleh matematika berbentuk komik yang
validator karena RPP memenuhi dikembangkan mudah digunakan oleh
kriteria yang ditetapkan. Hal ini berarti siswa.
RPP bahan ajar matematika berbentuk Dari segi daya tarik bahan ajar
komik yang dikembangkan telah matematika berbentuk komik
sesuai dengan standar kurikulum 2013. diperoleh rata-rata nilai praktikalitas
84%. Hal ini menunjukan bahwa menunjukan bahwa waktu yang
bahan ajar matematika berbentuk diberikan untuk menggunakan bahan
komik yang dikembangkan memiliki ajar matematika berbentuk komik
penampilan yang menarik untuk dapat dimanfaatkan dengan baik oleh
dipelajari, hal ini disebabkan karena siswa.
bahan ajar matematika berbentuk Berdasarkan penjelasan
komik menggunakan jenis tulisan tentang praktikalitas masing-masing
yang menarik dan beragam. aspek dapat disimpulkan bahwa bahan
Pemilihan warna yang menarik dan ajar matematika berbentuk komik pada
tidak terlalu mencolok serta gambar materi bilangan pecahan untuk kelas
cerita didalam panel yang sesuai VII MTsN 2 Bukittinggi praktis
dengan kehidupan nyata siswa, digunakan memiliki tampilan fisik
sehingga mereka tertarik dan tidak yang menarik, kejelasan petunjuk
bosan menggunakan bahan ajar penggunaan dan pemaparan materi
matematika berbentuk komik. yang jelas sehingga bahan ajar
Dari segi kemudahan matematika berbentuk komik
dipahami bahan ajar matematika matematika mudah digunakan oleh
berbentuk komik diperoleh rata-rata siswa.
nilai praktikalitas 84,75%. Hal ini 4. Efektifitas Bahan Ajar Matematika
menunjukan bahwa bahan ajar Berbentuk Komik
matematika berbentuk komik yang Efektivitas bahan ajar
dikembangkan mudah dipahami dalam atematika berbentuk komik dilihat dari
segi penyajian materi oleh siswa. Dari meningkatnya kemampuan
segi manfaat bahan ajar matematika komunikasi matematis siswa setelah
berbentuk komik diperoleh rata-rata menggunakan bahan ajar. Skor
nilai praktikalitas 89%. Hal ini kemampuan komunikasi matematis
menunjukan bahwa bahan ajar siswa diperoleh melalui tes akhir. Skor
matematika berbentuk komik yang kemampuan komunikasi matematis
dikembangkan memberikan manfaat diperoleh melalui tes akhir setelah
bagi siswa dalam memahami materi materi bilangan pecahan selesai.
pelajaran yang diajarkan. Berdasarkan hasil analisis
Dari segi efesiensi waktu nilai tes akhir yang dilaksanakan,
bahan ajar matematika berbentuk terdapat 33% siswa dengan
komik diperoleh rata-rata nilai kemampuan komunikasi matematis
praktikalitas 84,25%. Hal ini baik sekali, 56% dengan kemampuan
komunikasi matematis baik , dan 11% pada saat proses pembelajaran di
siswa yang mempunyai kemampuan kelas.Simpulan dapat bersifat
komunikasi matematis cukup baik. generalisasi temuan sesuai
Sehingga dapat disimpulkan bahwa, permasalahan penelitian, dapat pula
bahan ajar matematika berbentuk berupa rekomendatif untuk langkah
komik yang dikembangkan efektif selanjutnya.
untuk meningkatkan kemampuan
komunikasi matematis siswa. REFERENSI
Abdurrahman, Mulyono. 2012. Anak
KESIMPULAN
Berkesulitan Belajar. Jakarta. Rineka
Kesimpulan
Cipta
Berdasarkan hasil pengembangan
Depdiknas. 2008. Panduan Pengembangan
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. Bahan Ajar. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional Direktorat
1. Proses dan hasil pengembangan
Jendral Manajemen Pendidikan
bahan ajar berbentuk komik untuk Dasar dan Menengah.
Danaswari, dkk. 2013. Pengembangan
siswa kelas VII sudah valid
Bahan Ajar dalam Bentuk Media
berdasarkan validasi para ahli.
Komik untuk Meningkatkan Hasil
2. Proses dan hasil pengembangan
Belajar Siswa Kelas X SMAN 9
bahan ajar berbentuk komik untuk
Cirebon pada Pokok Bahasan
siswa kelas VII sudah praktis
Ekosistem. Jurnal Scientiae Educatia
ditinjau dari aspek penggunaan,
Volume 2 Edisi 2.
daya tarik, dan waktu berdasarkan
Erman Suherman. 2003. Strategi
hasil analisis lembar observasi
Pembelajaran Matematika
keterlaksanaan pembelajaran,
Kontenporer. Bandung: JICA.
angket respon siswa dan angket
Olivia, Femi (2008). Gembira Belajar
respon guru terhadap proses
Dengan Mind Mapping. Jakarta: Elex
pembelajaran.
Media Komputindo.
3. Proses dan hasil pengembangan
Plomp, T dan N . Nieveen. 2013.
bahan ajar matematika berbentuk
Educational Design Research.
komik pada materi bilangan
Enschede : Netherland Institute For
pecahan kelas VII semester 1 untuk
Curriculum Development (SLO).
siswa kelas VII MTsN 2
Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif
Bukittinggi sudah efektif, ditinjau
Membuat Bahan Ajar Inovatif
berdasarkan hasil tes kemampuan
Menciptakan metode Pembelajarn
komunikasi matematik siswa yang
dilaksanakan pada saat tes akhir
yang Menarik dan Menyenangkan. Sugiyono. 2015. Metode Penelitian dan
Jogjakarta: DIVA Press. Pengembangan (Research and
Saputro, Anip Dwi. 2015. Aplikasi Komik Development). Bandung. Alfabeta
Sebagai Media Pembelajaran. Trianto. 2009. Mendesain Model
MUUADIB Vol.05 N0.1. ISSN Pembelajaran Inovatif-Progresif.
2088-3390 Jakarta: KENCANA.

Anda mungkin juga menyukai