dikerjakan, File ini gabungan dengan coper yang sebelumnya, coper terbaru
dimulai dari Penentuan Profil Muka Air ,, Kalau bingung PC
Bagian Dengan Pintu
K =1
u = 0,8
a = (Dengan coba – coba)
b = (Lebar pintu total)
Asumsi h = (hasil dari Goalseek)
Q = K.u.a.b.√ 2. g . h
=
=
=
Q hitung = Q rencana ( OK !!! )
h = (Hasil dari goalseek)
w = h/3
=
=
Hkisdam =H+w=
Tebal karung = 0,25 m
Panjang Karung = 1,00 m
Total tumpukan = Hkisdam / Hkarung
=
3.5. Bendung Tetap
3.5.1. Definisi Bendung
Bendung adalah bangunan melintang sungai yang digunakan untuk
meninggikan muka air sungai untuk keperluan irigasi, pemenuhan kebutuhan air baku
dan lain-lain.
Data Teknis
Data perencanaan lebar bendung :
Lebar sungai asli (B) = 15.039 m ... (didapat dari gambar)
Lebar sungai rencana (b) = 1.2 x B = 1.2 x 15.039= 18..047 m
Jumlah pilar (n) =0
Tebal pilar utama = 2.0 m
Tebal pilar pembilas = 1.29 m
Lebar pintu pembilas (p) = (1/6 – 1/10) x b = 1/7 x 18.047= 2.58m
direncanakan 2 buah pintu pembilas dengan lebar masing-masing 1.29 m dengan
1 buah pilar dengan lebar masing-masing 1.29 m.
Pilar direncanakan dengan : (dari tabel 4.3 KP-02 Bangunan Utama)
Kp = 0.01 (pilar berujung bulat)
Ka = 0.10 (pangkal tembok bulat dengan tembok hulu pada 90o ke arah
aliran dengan 0,5 H1> r > 0,15 H1)
Lebar dinding penahan (l) = 0.5 m
Direncanakan di kanan kiri sungai masing-masing dengan lebar 0.5 m.
11. Cd = Co .C1 . C2
=1.3 x 0.970 x 1.000
= 1.26
12. Cd hitung (=1.26) sama dengan Cd asumsi (=1.26) ….. OK !!
13. Q = Cd. 2/3. (2/3.g)0.5. Be .He1.5
= 1.26 x 2/3 x (2/3 x 9.81)0.5x11.00 x(0.8947)1.5
= 20 m3/dt
Q hit ≥ Q rencana
20.m3/dt ≥ 20m3/dt .....OK !!
3.6.3.2. Perhitungan H1
Data Teknis :
Cd = 1.26 (asumsi)
Rumus :
Q = Cd. . ( .g)0.5. Be .H10.5
20
=
11.04
= 0.552 m/dt
Hd = H1 –
= 0.8947 – (0.5522 / 2 . 9,81)
= 0.8792
Rumus Pengaliran
2 2
Q= x Cd x ( .g)0,5 x Be x He1,5
3 3
Keterangan :
Q = debit (m3/dt)
Cd = koefisien debit (Cd = Co.C1.C2)
g = percepatan gravitasi (m2/dt)
Be = lebar efektifbendung (m)
He = tinggi energi di atas mercu (m)
Dalam perencanaan ini digunakan mercu bendung tipe OGEE II
Data-data teknis yang diketahui :
Lebar mercu bendung (B) =11.18 m
Lebar efektif bendung (Be) = 11 m
Debit rencana(Q) = 20 m3/dt
Elevasi dasar sungai = + 26.970
Elevasi puncak bendung = + 29.370
Tinggi bendung (P) = 2.4 m
He (H1) = 0.8947 m
Hd = 0.8792 m
X Y
0.100 0.009
0.200 0.031
0.300 0.064
0.400 0.109
0.500 0.163
0.600 0.226
0.700 0.299
0.800 0.381
0.900 0.471
0.962 0.532
Sumber : Hasil Perhitungan
Rumus perhitungan :
Perhitungan Yz
2g¿ (Dengan cara trial & error didapat nilai Yz )
Perhitungan Vz
Q
Vz=
Be . Yz
Perhitungan Fz
Vz
Fz=
√9,81. Yz
20
√ 2 x 9.81 x(0.54+0.8947−Yz) - (11 x Yz ) = 0
Dengan caratrial and error diperoleh nilai Yz = 0.411
20
Vz = =
0.411 x 11
= 4.426 m/dt
4.426
Fr = = = 2205
√ 9.81 x 0.411
Perhitungan selanjutnya ditabelkan :
Data-data teknis:
Elevasi Mercu Bendung = +29.370
He (H1) = 0.8947 m
Yz = 0.411 m
Maka, kecepatan di bagian awal loncatan :
3.8.1.2. Kedalaman Air Setelah Loncatan
y2 1
=( (( √ 1+8 . Fr 2 )−1 )
y1 2
v1
Fr=
√ g . y1
Keterangan:
y2 = kedalaman air setelah loncatan air (m)
y1 = kedalaman air di awal loncat air (m)
Fr = bilangan froude
V1 = kecepatan awal loncatan (m/dt)
g = Percepatan gravitasi
Mencari Y2
1
y 2= ( √1+8.( 8.36 32)−1) x
2
Y2 = 1.748 m
Lj = 5 (a + Y2)
Keterangan :
Lj = panjang loncatan (m)
Y2 = tinggi loncatan di atas ambang (m)
Lj = 5 (0.075 + 0.1748)
= 9.119 m
USBR Tipe II
Syarat :
1. Debit persatuan lebar (q) >45 m3/dt/m
2. Bilangan Froude (Fr) > 4,5
USBR Tipe IV
Syarat : Bilangan Froude (Fr) 2,5 – 4,5
Peredam Energi Tipe Bak Tenggelam
Syarat : Kedalaman hilir sangat besar dibanding kedalaman normal hilir
Q50 48 m3/dt
Fr1 5.728
Beff 24.536 m
m3/dt/
q 1.956 m
Y1 0.250 m
D1 = Y1
= 0.250 m
D2 ¿ 0.5+ √ 1+8. Fr2 −1. D 1
=
Penggambaran Buffle
Piers
Dimensi:
H3/D1 = 1.95
H3 = 0.48736 m
0.2 H3 = 0.09747 m
W3 = 0.36552 m
jarak:
S3 = 0.36552 m
Pojok = 0.18276 m
e = ( M / V) – (L/2) 1/6
maka :
tanah = ( V / L) * [1 (6.e)/ L] < ijin
dimana :
e = eksentrisitas
M = Mz – Ma (tanah)
Tekanan tanah
Pa = Ka . t . h2 + ½ . Ka . z . h2
Dimana :
Pa = tekanan tanah (tm)
H = tinggi jatuh (m)
z = berat jenis tanah
Koefisien tanah aktif (Ka)
Ka = ( 1 – sin ) / ( 1 + sin )
Dimana = sudut geser tanah
Koefisien tanah pasif (Kp)
Kp = 1 / Ka
Data-data teknis :
P =3m
Hd = 1.189 m
D = 1,0 m
Data perencanaan dinding penahan:
1. h = P + Hd = 3 + 1.189 = 4.189 m
2. w = 1/3 h = 1/3 . 4.189 = 1.396 m
3. H = P + Hd + w + D = 3 + 1.189 + 1.396+ 1,0 = 5,586 m
4. 0,1 H = 0,1 . 6,664 = 0,5586 m
5. B = 0,7 H = 0,7 . 6,664 = 4,30086 m
3.11.3. Gambar Dinding Penahan
3.13.4. Kontrol Stabilitas Terhadap Guling, Geser, dan Daya Dukung Tanah
1−sin φ 1−sin 32
Ka = 1+sin φ = 1+sin32 = 0,307
Kp = 1 / Ka = 1 / 0,307 = 3,254
Tanah Timbunan
ɣs = 19 kN/m3
C = 0
Ф = 34 derajat
Tanah Asli
ɣs = 19 kN/m3
C = 20 kN/m
Ф = 32 derajat
ɣw = 9.81 kN/m3
ɣc = 24 kN/m3
ɣ' = 9.19 kN/m3
ɣ'2 = 9.19 kN/m3
Gambar 3.11. Desain Dinding Penahan
ɣ = 19 (tanah asli)
Gaya = Volume * ɣ
= 0,251 * 19
= 4,772
Jarak 1 = Ka x ɣs x H1
= 0.282715 x 19 x 3.072
= 16.5015 yang digambar 0.8685
Jarak 2 = Ka x ɣ' x H2
= 0.282715 x 9.19 x 3.072
ɣ = 19 (Tanah Timbunan)
Gaya = Volume * ɣ
= 1,335 * 19
= 25,36
= 3.537132 x 9.19 x 1
= 32.50624 yang digambar 3.537132
Jarak 3 = H3 x ɣw
= 1 x 9.81
ɣ = 19 (tanah asli)
Gaya = Volume * ɣ
= 1,56 * 19
= 29,63
Gaya = Volume * ɣ
= 0,583 * 9,81
= 9,767
ic = 0.878712001
iy = 0.034119873
= 0.965880127
= 0.840651812
Bila dihitung berdasarkan lebar pondasi efektif, yaitu tekanan pondasi ke tanah dasar terbagi rata secara sama, maka
q' = 94.04282293
Sehingga
F = qu = 14.73071096 > 3 >>> OK!!!
q'