Anda di halaman 1dari 19

KIMIA FARMASI

ENZIM

OLEH :
FARMASI B/2018
NUR WAHDANIA S
NURHADINDA DZULHIJJAH
RISKA PRATIWI
SARTIKA DAMAYANTI
WIWI FELSYA

PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
NANI HASANUDDIN

MAKASSAR

2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke Hadirat Allah SWT, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga saya dapat menyusun makalah ini
dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini saya membahas mengenai
ANTIBIOTIK.

Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari
berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selaman
mengerjakan maklah ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada


makalah ini. Oleh karena itu penulis mengundang pembaca untuk memberikan saran
serta kritik yang dapat membangun penulis. Kritik konstruktif dari pembaca sangat
kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.

Makassar, 2 Oktober 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................

DAFTAR ISI............................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang...............................................................................
B. Rumusan masalah..........................................................................
C. Tujuan............................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Apa pengertian enzim.......................................................................


B. Bagaimana tatanama dan kekhasan enzim..........................................
C. Bagaimana fungsi dan cara kerja enzim.............................................
D. Bagaimana cara penggolongan enzim................................................
E. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim......................
F. Apa sajakah komponen enzim...........................................................
G. Apa saja jenis-jenis enzim.................................................................
H. Apa saja sifat-sifat enzim..................................................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan....................................................................................

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Suatu organisme hidup adalah rakitan menakjubkan dari reaksi kimia. Masing-masing
reaksi seolah berjalan sendiri tapi memberi sumbangan untuk kehidupann organisme sebagai
suatu kesatuan. Sel dalam tubuh tumbuhan mampu mengatur lintasan – lintasan metabolik
yang dikendalikannnya agar terjadi dan dapat mengatur kecepatan reaksi tersebut dengan cara
memproduksi suatu katalisator dalam jumlah yang sesuai dan tepat pada saat dibutuhkan.
Katalisator inilah yang disebut dengan enzim.
Sebagai contoh proses metabolisme saat pembentukan urea yang nyatanya membutuhkan
suhu tinggi yang tidak mungkin manusia miliki. Namun, karena adanya enzim yang
merupakan katalisator biologis menyebabkan reaksi-reaksi tersebut berjalan dalam suhu
fisiologis tubuh manusia, sebab enzim berperan dalam menurunkan energi aktivasi menjadi
lebih rendah dari yang semestinya dicapai dengan pemberian panas dari luar. Kerja enzim
dengan cara menurunkan energi aktivasi sama sekali tidak mengubah ΔG reaksi (selisih
antara energi bebas produk dan reaktan), sehingga dengan demikian kerja enzim tidak
berlawanan dengan Hukum Hess 1 mengenai kekekalan energi. Selain itu, enzim
menimbulkan pengaruh yang besar pada kecepatan reaksi kimia yang berlangsung dalam
organisme. Reaksi-reaksi yang berlangsung selama beberapa minggu atau bulan di bawah
kondisi laboratorium normal dapat terjadi hanya dalam beberapa detik di bawah pengaruh
enzim di dalam tubuh.
Peran enzim sebagai biokatalisator sangat berpengaruh terhadap peristiwa-peristiwa
dalam tubuh. Hal ini karena enzim sebagai determinan yang menentukan kecepatan
berlangsungnya suatu peristiwa fisiologik, yang memainkan peranan sentral dalam masalah
kesehatan dan penyakit. Sehingga, dalam keadaan-keadaan tertentu kerja enzim akan
mengalami perubahan. Dalam keadaan tubuh yang kurang seimbang, atau tubuh yang kurang
sehat, reaksi-reaksi yang terjadi di dalam tubuh menjadi tidak seimbang. Hal ini disebabkan
kerja enzim tidak terkoordinasi dengan cermat. Sementara dalam keadaan sehat , semua
proses fisiologis akan berlangsung dengan baik serta teratur.
Enzim sendiri merupakan polimer biologik yang mengatalisis lebih dari satu proses
dinamik yang memungkinkan kehidupan seperti yang kita kenal sekarang.
1.2 Rumusan masalah
1. Apa pengertian enzim?

2. Bagaimana tatanama dan kekhasan enzim?

3. Bagaimana fungsi dan cara kerja enzim?

4. Bagaimana cara penggolongan enzim?

5. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim?

6. Apa sajakah komponen enzim?

7. Apa saja jenis-jenis enzim ?

8. Apa saja sifat-sifat enzim ?

9. Apa saja aktifitas enzim ?

10. Apakah yang dimaksut dengan metabolisme enzim ?

11. Apa sajakah komponen penyusun enzim ?

1.3 Tujuan masalah

1. Untuk mengetahui pengertian enzim.

2. Untuk mengetahui bagaimana tatanama dan kekhasan enzim.

3. Untuk mengetahui fungsi dan cara kerja enzim.

4. Untuk mengetahui cara penggolongan enzim.

5. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kerja enzim.

6. Untuk mengetahui komponen enzim

7. Untuuk mengetahui jenis-jenis enzim


8. Untuk mengetahui sifat-sifat enzim

9. Untuk mengetahui aktivitas enzim

10. Untuk mengetahui metabolism enzim

11. Untuk mengetahui komponen penyusun enzim


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Enzim

Enzim atau fermen (dalam bahasa yunani, en = di dalam dan zyme = ragi) adalah
senyawa organik yang tersusun atas protein, dihasilkan oleh sel, dan berperan sebagai
biokatalisator dalam reaksi kimia. Enzim adalah biokatalisator organik yang dihasilkan
organisme hidup di dalam protoplasma, yang terdiri atas protein atau suatu senyawa yang
berikatan dengan protein, berfungsi sebagai senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa
habis bereaksi dalam suatu reaksi kimia. Hampir semua enzim merupakan protein.
Enzim sangat penting dalam kehidupan, karena semua reaksi metabolisme dikatalis
oleh enzim. Jika tidak ada enzim, atau aktivitas enzim terganggu maka reaksi metabolisme
sel akan terhambat hingga pertumbuhan sel juga terganggu.
Pada reaksi yang dikatalisasi oleh enzim, molekul awal reaksi disebut sebagai
substrat, dan enzim mengubah molekul tersebut menjadi molekul-molekul yang berbeda,
disebut produk. Jenis produk yang akan dihasilkan bergantung pada suatu kondisi/zat, yang
disebut promoter. Semua proses biologis sel memerlukan enzim agar dapat berlangsung
dengan cukup cepat dalam suatu arah lintasan metabolisme yang ditentukan oleh hormon
sebagai promoter.
Dari hasil penelitian para ahli biokimia ternyata banyak enzim mempunyai gugus
bukan protein (kofaktor), jadi termasuk golongan protein majemuk. Enzim semacam ini
(holoenzim) terdiri atas protein (apoenzim) dan suatu gugus bukan protein (kofaktor).
Apoenzim adalah bagian enzim yang tersusun atas protein, dan merupakan bagian yang
paling utama dari enzim. Kofaktor ada yang terikat kuat pada protein (protestik), ada pula
yang tidak begitu kuat ikatannya (koenzim). Sebagai contoh enzim katalase terdiri atas
protein dan ferriprotorfirin. Ada juga enzim yang terdiri dari protein dan logam, misalnya
askorbat oksidase adalah protein yang mengikat tembaga.
2.2 Tata Nama dan Kekhasan Enzim

Biasanya enzim mempunyai akhiran –ase. Di depan –ase digunakan nama substrat di
mana enzim itu bekerja., atau nama reaksi yang dikatalisis. Substrat adalah senyawa yang
bereaksi dengan bantuan enzim. Sebagai contoh enzim yang menguraikan urea (substrat)
dinamakan urease. Kelompok enzim yang mempunyai fungsi sejenis diberi nama menurut
fungsinya, misalnya hidrolase adalah kelompok enzim yang mempunyai fungsi sebagai
katalis dalam reaksi hidrolisis. Karena itu disamping nama trivial (biasa) maka oleh
Commisison on Enzymes of the International Union of Biochemistry telah ditetapkan pula
tata nama yang sistematik, disesuaikan dengan pembagian atau penggolongan enzim
didasarkan pada fungsinya. Secara ringkas, sistem penamaan enzim menurut IUB dijelaskan
sebagai berikut:

1) Reaksi dan enzim yang mengkatalisis membentuk 6 kelas, masing-masing mempunyai


4-13 subkelas.

2) Nama enzim terdiri atas 2 bagian, pertama menunjukkan substrat dan kedua ditambah
dengan –ase yang menunjukkan tipe reaksi yang dikatalisis. Contoh: heksosa isomerase
(subsrat: heksosa dengan reaksi isomerase).

3) Jika diperlukan, ditambah dengan informasi tambahan tentang reaksi dalam tanda
kurung di bagian akhir nama. Contoh: 1.1.1.37 L-malat:NAD+ oksidoreduktase
(dekarboksilasi).

4) Setiap enzim mempunyai nomor kode (EC) yang terdiri dari 4 nomor yaitu:

- Digit pertama : kelas tipe reaksi

- Digit kedua : subkelas tipe reaksi

- Digit ketiga : subsubkelas tipe reaksi

- Digit keempat : untuk a. Tata nama enzim

Biasanya enzim mempunyai akhiran –ase. Di depan –ase digunakan nama substrat di mana
enzim itu bekerja., atau nama reaksi yang dikatalisis. Substrat adalah senyawa yang bereaksi
dengan bantuan enzim. Sebagai contoh enzim yang menguraikan urea (substrat) dinamakan
urease. Kelompok enzim yang mempunyai fungsi sejenis diberi nama menurut fungsinya,
misalnya hidrolase adalah kelompok enzim yang mempunyai fungsi sebagai katalis dalam
reaksi hidrolisis. Karena itu disamping nama trivial (biasa) maka oleh Commisison on
Enzymes of the International Union of Biochemistry telah ditetapkan pula tata nama yang
sistematik, disesuaikan dengan pembagian atau penggolongan enzim didasarkan pada
fungsinya. Secara ringkas, sistem penamaan enzim menurut IUB dijelaskan sebagai berikut:

a. Reaksi dan enzim yang enzim spesifik

Contoh: 2.7.1.1 diuraikan menjadi:

- Kelas 2 : transferase

- Subkelas 7 : transfer fosfat

- Subsubkelas 1 : alkohol merupakan akseptor fosfat

- Enzim spesifik 1 : heksokinase atau ATP:D-heksosa 6-fosfotransferase.

Suatu enzim yang mengkatalisis pemindahan fosfat dari ATP ke gugus hidroksil atom C ke
enam molekul glukosa.

b. Kekhasan enzim

Suatu enzim bekerja secara khas terhadap suatu substrat tertentu. Kekhasan inilah ciri suatu
enzim. Ini berbeda dengan katalis lain (bukan enzim) yang dapat bekerja terhadap berbagai
macam reaksi. Enzim urease hanya bekerja terhadap berbagai macam reaksi. Enzim urease
hanya bekerja terhadap urea sebagai substratnya. Ada juga enzim yang bekerja terhadap lebih
dari suatu substrat namun enzim tersebut tetap mempunyai kekhasan tertentu, misalnya
enzim esterase dapat menghidrolisir beberapa ester asam lemak, tetapi tidak dapat
menghidrolisir substrat lain yang bukan ester.

Kekhasan terhadap suatu reaksi disebut kekhasan reaksi. Suatu asam amino tertentu sebagai
substrat dapat mengalami berbagai reaksi dengan berbagai enzim. Jadi, walaupun reaksi
tersebut berjalan namun tiap enzim hanya bekerja pada satu reaksi. Jadi, kekhasan reaksi
bukan disebabkan oleh koenzim tetapi oleh apoenzim.

Daya katalitik enzim sangat besar, yaitu mampu mempercepat reaksi kimia minimal sejuta
kali. Tanpa enzim, kecepatan sebagian besar reaksi kimia di dalam sistem biologi sangatlah
rendah sehingga tak dapat diukur.

Enzim sangat spesifik, baik terhadap terhadap jenis reaksi yang dikatalisisnya maupun
terhadap substrat atau reaktan yang diolahnya. Satu enzim biasanya mengkatalisis satu jenis
reaksi kimia saja, atau seperangkat reaksi yang sejenis. Dalam reaksi enzimatik sangat jarang
terjadi reaksi sampingan yang menyebabkan terbentuknya hasil sampingan yang tak berguna.

2.3 Fungsi dan Cara Kerja Enzim

a. Fungsi enzim

Fungsi suatu enzim ialah sebagai katalis untuk suatu proses biokimia yang terjadi dalam sel
maupun di luar sel. Suatu enzim dapat mempercepat reaksi 108 sampai 1011 kali lebih cepat
daripada suatu reaksi tersebut dilakukan tanpa katalis. Jadi enzim dapat berfungsi sebagai
katalis yang sangat efisien, di samping mempunyai derajat kekhasan yang tinggi. Oleh karena
itu, enzim mempunyai peranan yang sangat penting dalam reaksi metabolisme. Peranan
enzim dalam reaksi metabolisme adalah sebagai berikut:

1) Biokatalisator yaitu meningkatkan kecepatan reaksi kimia dengan menurunkan energi


aktivasinya tetapi tidak ikut bereaksi.

2) Modulator yaitu mengatur reaksi yang bersifat acak menjadi berpola. Misalnya glukosa
yang terbentuk selama proses fotosintesis. Jika konsentrasi glukosa telah melebihi
keseimbangan, maka akan terurai menjadi CO2 dan H2O. Dengan adanya enzim, glukosa
dapat diubah menjadi sukrosa atau amilum. Dalam bentuk sukrosa dapat diedarkan ke seluruh
jaringan melalui floem dan disimpan dalam bentuk amilum. Dengan mengubah glukosa
menjadi molekul lain, maka proses fotosintesis dapat terus berlangsung tidak terhambat oleh
akumulasi hasilnya.
b. Cara kerja enzim

a) Kompleks enzim substrat

Telah dijelaskan bahwa suatu enzim mempunyai kekhasan yaitu hanya bekerja pada satu
reaksi saja. Untuk dapat bekerja terhadap suatu zat atau substrat harus ada hubungan atau
kontak antara enzim dengan substrat. Oleh karena itu tidak seluruh bagian enzim dapat
berhubungan dengan substrat. Hubungan antara substrat dengan enzim hanya terjadi pada
bagian atau tempat tertentu saja. Tempat atau bagian enzim yang mengadakan hubungan atau
kontak dengan substrat dinamai bagian aktif (active site). Hubungan hanya mungkin terjadi
apabila bagian aktif mempunyai ruang yang tepat dapat menampung substrat. Apabila
substrat mempunyai bentuk atau konformasi lain, maka tidak dapat ditampung pada bagian
aktif suatu enzim. Dalam hal ini enzim itu tidak dapat berfungsi terhadap substrat. Ini adalah
penjelasan mengapa tiap enzim mempunyai kekhasan terhadap substrat tertentu.

Hubungan atau kontak antara enzim dengan substrat menyebabkan terjadinya kompleks
enzim-substrat. Kompleks ini merupakan kompleks yang aktif, yang bersifat sementara dan
akan terurai lagi apabila reaksi yang diinginkan telah terjadi.

ada 2 teori yang mengungkapkan cara kerja enzim yaitu:

1. Teori kunci dan anak kunci (Lock and key)

2. Teori kecocokan induksi (induced fit theory)

b) Lock and key

Teori ini dikemukakan oleh Emil Fisher yang menyatakan kerja enzim seperti

kunci dan anak kunci, melalui hidrolisis senyawa gula dengan enzim

invertase, sebagai berikut:

1. Enzim memiliki sisi aktivasi, tempat melekat substrat

2. hubungan antara enzim dan substrat terjadi pada sisi aktivasi


3. Hubungan antara enzim dan substrat membentuk ikatan yang lemah

4. Enzim + substrat -- Kompleks enzim substrat -- Hasil akhir + Enzim

2.4 Komponen Enzim

Enzim merupakan protein, berdasarkan senyawa penyusunnya, enzim dibedakan atas:

· Enzim sederhana komponen utama penyusun tubuhnya adalah protein

· Enzim konjugasi / halo enzim merupakan enzim yang tersusun atas senyawa protein
dan senyawa selain protein.

· Bagian dari enzim konjugasi yang berupa protein disebut Apoenzim, sedangkan bagian
yang bukan protein disebut prostetik.

2.5 Jenis-jenis enzim

Enzim dalam metabolisme dibedakan menjadi 6 golongan yaitu:

1. Oksido-reduktase yaitu enzim yang bekerja pada reaksi oksidasi dan reduksi

2. Transferase bekerja untuk memindahkan gugus kimia

3. Hidrolase bekerja mengubah bentuk kimia tanpa menambah atau mengurangi unsur

4. Hidrolase bekerja pada reaksi yang menggunakan air

5. Ligase bekerja pada reaksi penggabungan dua senyawa atau lebih

6. Liase bekerja pada reaksi pemutusan senyawa


2.6 Sifat Enzim

1. sebagai Biokatalisator

Enzim adalah senyawa organik, yaitu senyawa protein yang dihasilkan oleh
sitoplasma sel dan berperan sebagai katalisator, yang disebut biokatalisator
Katalisator adalah zat yang dapat mempercepat atau memperlambat reaksi kimia ,
tetapi zat itu sendiri tidak ikut dalam reaksi.
Enzim mempengaruhi kecepatan reaksi, tetapi tidak terpengaruh atau dipengaruhi
oleh reaksi tersebut
Enzim mengatur kecepatan dan kekhususan ribuan reaksi kimia yang berlangsung
dalam sel,dan bertindak tidak harus selalu dalam sel
2. Enzim menurunkan energi aktivasi

Enzim mengkatalis reaksi dengan meningkatkan

kecepatan reaksi, dengan cara menurunkan energi aktivasi (energi yang

diperlukan untuk memulai suatu reaksi)

3. Enzim merupakan protein

· Enzim merupakan protein, sehingga sifat-sifat enzim sama dengan protein, yaitu
dipengaruhi oleh suhu dan pH

· Pada

suhu rendah dan tinggi enzim akan mengalami kerusakan koagulasi

(penggumpalan), yang akhirnya akan terdenaturasi enzim akan

terdenaturasi

4. Enzim bekerja spesifik

· Enzim

bekerja spesifik satu enzim hanya khusus untuk satu substrat. Contoh
enzim maltase hanya dapat memecah maltosa menjadi glukosa

2.7 Aktifitas Enzim

Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim :

1. Suhu

Reaksi yang dikatalisis oleh enzim akan meningkat seiring dengan

kenaikan suhu 0 - 35 derajad celcius. Secara umum kenaikan 10 derajad

celcius maka kecepatan reaksi menjadi dua kali lipatnya dalam batas suhu

yang wajar. Suhu ideal kerja enzim adalah 30 – 40 oC, dengan suhu

optimum 36 oC. Dibawah atau diatas suhu tersebut kerja enzim lemah

bahkan mengalami kerusakan. Enzim akan menggumpal (denaturasi) dan

hilang kemampuan katalisisnya jika dipanaskan.

2. Logam berat

Logam berat seperti Ag, Zn, Cu, Pb dan Cd, menyebabkan enzim menjadi tidak aktif.

3. Logam

Aktivitas enzim meningkat jika bereaksi dengan ion logam jenis Mg, Mn,

Ca, dan Fe.

4. pH

Enzim

bekerja pada pH tertentu, enzim hanya dapat bekerja pada pH yang ideal.

Enzim Ptialin hanya dapat bekerja pada pH netral, enzim pepsin bekerja
pada pH asam sedangkan enzim tripsin bekerja pada pH basa.

5. Konsentrasi

· Semakin tinggi konsentrasi enzim maka kerja waktu yang dibutuhkan untuk suatu
reaksi semakin cepat, sedangkan kecepatan reaksi dalam keadaan konstan

· Semakin tinggi konsentrasi substrat, semakin cepat kerja enzim, tapi jika kerja

enzim telah mencapai titik maksimal, maka kerja enzim berikutnya akan

konstans.

6. Faktor dalam (faktor internal)

· Vitamin dan hormon berpengaruh terhadap aktivitas kerja enzim.

· Hormon

tiroksin merupakan hormon yang mempengaruhi proses metabolisme tubuh.

semakin tinggi konsentrasi hormon tiroksi yang dihasilkan oleh kelenjar

tiroid, makan semakin cepat proses metabolisme dalam tubuh, demikian

sebaliknya.

· Vitamin dalam tubuh berfungsi sebagai alat pengaturan seluruh proses fisiologi dalam
tubuh.

7.keberadaan Aktivator dan inhibitor

a. Aktivator

· Aktivaor merupakan molekul yang mempermudah ikatan enzim antara enzim dengan
dan substrat.

b.Inhibitor

· inhibitor merupakan molekul yang menghambat ikatan antara enzim dengan substrat.
Ada dua macam inhibitor yaitu:

1. Inhibitor kompetitif

adalah inhibitor yang kerjanya bersaing dengan substrat untuk mendapatkan sisi aktif enzim.

2. Inhibitor non kompetitif

adalah inhibitor yang melekat pada tempat selain sisi aktif sehingga bentuk enzim berubah
dan substrat

2.8 Proses Metabolisme Enzim


Metabolisme merupakan totalitas proses kimia di dalam tubuh. Metabolisme meliputi
segala aktivitas hidup yang bertujuan agar sel tersebut mampu untuk tetap bertahan hidup,
tumbuh, dan melakukan reproduksi.
a. Reaksi Katabolisme
Adalahreaksi yang sifatnya memecah ikatan kimia yang kompleks menjadi ikatan
kimia yang lebih sederhana. pada waktu ikatan putus dan molekul terpecah terjadi
pembebasan energi (reaksi exergonik).
Contoh reaksi katabolisme adalah proses respirasi (termasuk aerob dan anaerob)

b. Reaksi Anabolisme
Adalah reaksi pembentukkan, yaitu pembentukkan molekul sederhana menjadi
molekul kompleks. reaksi anabolisme merupakan reaksi sintesis karena adanya transformasi
energi yang disimpan dalam bentuk ikatan kimia, olehsebab itu reaksi anabolisme disebut
juga reaksi yang membutuhkan energi(endergonik)
Contoh reaksi anabolisme adalah sintesis (termasuk fotosintesisi dan kemosintesis)
Dalam reaksi katabolisme karbohidrat, fungsi / peran enzim dibedakan menjadi 2 kelompok
yaitu :
1. Berperan dalam reaksi oksidasi-reduksi. Beberapa jenis enzim yang memiliki peran
seperti ini antara lain :
a. aerobik dehidrogenase ( mengkatalisis pelepasan hidrogen dari substrat yang
menggunakan oksigen sebagai akseptor hidrogennya ) contohnya adalah Flavin Adenin
Dinukleotida ( FAD ),

b. anaerobik dehidrogenase ( mengkatalisis pelepasan hidrogen dari suatu substrat yang


menggunakan selain oksigen sebagai akseptor hidrogennya. Contohnya Nikotinamid Adenin
Dinukleotida ( NAD ) dan sitokrom,

c. Hidroperoksidase ( mengkatalisis reaksi kimia dengan substrat hidrogen peroksida.


Contoh :peroksidase dan katalase. d. Oksidase ( mengkatalisis transfer langsung dan
penggabungan oksigen ke dalam molekul substrat ). Contoh :sitokrom a, a3, b, c, c1.

2. Berperan dalam pengubahan substrat yang tidak terkait dengan reaksi oksidasi reduksi.
Contoh : aldolase, enolase, heksokinase, fosfogliserat, piruvat kinase.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Enzim adalah biomolekul berupa protein yang berfungsi sebagai katalis (senyawa
yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia organik.
Molekul awal yang disebut substrat akan dipercepat perubahannya menjadi molekul lain yang
disebut produk. Karena enzim itu suatu protein, konsekuensinya karakteristik biokimia enzim
sama seperti karakteristik protein, yang disintesis oleh sel memerlukan DNA, bila rusak oleh
lingkungan yang tidak mendukung seperti akibat suhu dan pH enzim dapat menurunkan
barier energi aktivasi, sehingga reaksi dapat berlangsung dalam kondisi normal yang ada
pada sel hidup. Enzim dapat mempercepat tingkat reaksi yang sebenarnya terjadi, tapi jauh
lebih lambat.
DAFTAR PUSTAKA

Heru Santoso Wahito Nugroho, 2008. Protein dan Enzim, www.heruswn.teach-nology.com

Murray RK, Granner DK, Mayes PA, Rodwell VW, 2003, Biokimia Harper, Edisi XXV,
Penerjemah Hartono Andry, Jakarta: EGC

Poedjiadi, Anna dan F. M. Titin Supriyanti. 1994. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: Universitas
Indonesia (UI-Press).

Stryer L, 1996, Biokimia, Edisi IV, Penerjemah: Sadikin dkk (Tim Penerjemah Bagian
Biokimia FKUI), Jakarta: EGC

http://ira-raners.blogspot.com/2011/05/biokimia-enzim.html.
http://soerya.surabaya.go.id/AuP/e-DU.KONTEN/edukasi.net/SMA/Biologi/Enzim.Kata
lisator/materi2.html. Diakses pada tanggal 21 Februari 2013

http://josuasilitonga.wordpress.com/2010/10/07/enzim/.

Anda mungkin juga menyukai