Anda di halaman 1dari 3

Nama : Idvianty Wulandari

NIM : C111 15 313


Kelas : A

PENDAHULUAN
Selama abad 21, terjadi beberapa bencana alam dahsyat di dunia, salah satunya gempa yang
mengguncang Haiti pada tahun 2010. Gempa berkekuatan 7,3 SR ini termasuk dalam 7 bencana
terdahsyat yang melanda pada abad 21, dengan menewaskan sekitar 316.000 korban jiwa
meninggal dan hilang, lebih dari 300.000 orang terluka dan lebih dari 1,3 juta orang menjadi
tunawisma. Peristiwa yang terjadi pada tanggal 12 Januari 2010 ini menyebabkan kerugian
mencapai 7,8 miliar USD. Selain itu, bencana ini, menjadi topik yang penting diangkat, karena
masalah sosial yang berdampak besar terhadap daerah yang terkena bencana ini. Sebelum
bencana alam ini terjadi, Haiti termasuk dalam negara termiskin di belahan barat, dengan 80%
dari total penduduknya berada dalam kemiskinan. Korupsi dan kekerasan politik, wabah
penyakit, kekurangan gizi, serta keterbatasan akses terhadap pendidikan telah membayangi
kehidupan warga Haiti. Peristiwa ini juga memberikan banyak pelajaran dunia pasca terjadinya.

ISI
a. The Nature of Disaster
Penyebab terjadinya gempa Haiti pada tahun 2010 ini tidak lepas dari kondisi geografis Haiti
yang terletak di antara pertemuan dua lempeng, yaitu lempeng Karibia dan lempeng
Amerika Utara. Lempeng Karibia ini bergerak ke timur dengan kecepatan 20 mm/tahun.
Haiti memiliki dua sesar utama, yaitu Zona Sesar Septentrional dan Zona Sesar Enriquillo
Plantai Garden, yang merupakan sesar aktif yang akan bergeser dengan kecepatan
7mm/tahun. Fakta diatas merupakan suatu ancaman bahaya (hazard) yang dimiliki oleh
Haiti. Sedangkan kerentanan (vulnerability), pada topik ini: kerentanan sosial sendiri dapat
terlihat dari jumlah dan kepadatan penduduk negara Haiti. Pada tahun 2010, penduduk
Haiti diperkirakan sebesar 9.864 juta penduduk. Sedangkan, luas daerahnya sendiri
mencapai 27.750 km2. Sehingga, didapatkan kepadatan penduduk sebesar 355,5 orang per
km2. Jumlah ini, termasuk rincian sekitar 5,1 juta orang tinggal di kota. Hal ini menyebabkan
korban jiwa yang jatuh pada saat gempa besar, terlebih pusat gempa sendiri berada tidak
jauh dari ibukota Haiti. Kerentanan fisik yang dapat dilihat, adalah infrastruktur yang tidak
memadai untuk mencegah terjadinya kerusakan akibat gempa bumi. Sebagian besar
masyarakat Haiti hidup dalam kemiskinan, tidak memiliki pengetahuan yang cukup untuk
membangun suatu bangunan yang tahan dari bencana. Selain itu, rendahnya standar
konstruksi bangunan yang disebabkan oleh mahalnya biaya material, membuat Haiti
memiliki kerentanan fisik yang lebih besar pula. Kerentanan ekonomi sebelumnya telah
dijelaskan.
b. Preparedness & Disaster Risk Reduction
Kegiatan dalam kesiapsiagaan sendiri, termasuk didalamnya, mengetahui bahaya (hazard);
dan manajemen risiko. Pada topik ini, bahaya telah dipaparkan di atas. Sehingga, dapat
dilakukan pencegahan paparan terhadap bahaya. Ada beberapa hal yang dilakukan
pemerintah Haiti dalam menurunkan tingkat kerentanan. Salah satunya, pemerintah Haiti
bekerja sama dengan Departemen Kemanusiaan dari Komisi Eropa, DG ECHO untuk
memberikan bantuan kemanusiaan dalam menyiapkan kemungkinan bencana yang akan
terjadi dan diberlakukan SOP Emergency Response Units dan dukungan fasilitas kesehatan.
c. Mental Health Disaster
Banyak warga Haiti yang mengalami trauma karena orang yang dicintai hilang, harta benda,
serta kehidupan sosial mereka. Penelitian pada 950 keluarga menemukan bahwa 62,5%
responden kehilangan satu anggota keluarga selama gempa. Survei setelah gempa di antara
1.323 orang yang terkena dampak, didapatkan prevalensi 28,3% gangguan depresi mayor
dan 24,6% gangguan stres pasca-trauma. Haiti sendiri, menurunkan tim untuk membangun
upaya kesehatan mental pasca bencana. Tim yang diturunkan juga melakukan pelayanan
kesehatan mental untuk warga, dengan memberikan ratapan mengenai kehilangan yang
dirasakan para warga sekaligus tetapi memberikan semangat untuk tetap bertahan hidup
bagi para warga. Selain itu tim juga memberikan emotional healing kepada korban gempa.
d. Disaster Victim Identification
Disaster Victim Identification adalah prosedur identifikasi korban meninggal akibat bencana
yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan hukum serta mengacu pada Interpol
DVI Guideline. Fase identifikasi korban sendiri, antara lain:
(1) pengumpulan bukti dan recovery.
(2) Pengumpulan data post-mortem.
(3) Pengumpulan data ante-mortem
(4) Identifikasi dan rekonsiliasi.
Korban yang dilaporkan meninggal sebanyak 316.000. Pemerintah Haiti menurunkan tim
gabungan serta kerja sama dengan Komisi Internasional Orang Hilang untuk membantu
dalam identifikasi korban bencana alam.

KESIMPULAN DAN SARAN

Bencana, pada dasarnya dapat diminimalisisr dampaknya, apabila pemerintah maupun rakyat
ingin mengetahui ancaman bahaya (hazard) dan kerentanan (vulnerability) yang dimiliki oleh
daerahnya. Sehingga, dapat diketahui usaha yang dapat dilakukan untuk meminimalisir
keduanya. Output dari hal tersebut adalah dampak yang ditimbulkan dari bencana yang telah
terjadi dapat seminimal mungkin.
Hal yang dapat diterapkan kedepannya dari kasus di atas dapat ditinjau dari berbagai aspek,
seperti aspek sosial, dimana dilakukan pemerataan penyebaran penduduk, utamanya pada
daerah yang secara geografis rentan bencana, serta kebijakan pengendalian jumlah penduduk
total. Selain itu, infrastruktur yang menunjang untuk jenis bencana tertentu juga dapat
ditingkatkan. Sedangkan, dalam meningkatkan kapasitas dan kapasitas pemulihan bencana,
dapat dimulai dari partisipasi rakyat di suatu daerah sendiri, misalnya dengan meningkatkan
pengetahuan dan edukasi terhadap bencana sekitar dan penangannya, serta meningkatkan
kualitas Emergency Respon Unit.

DAFTAR PUSTAKA:
1. Oktaviani, Jusmalia. Kumesan, Christy P. Fajar, Saltiq. 2017. Analisis Pemetaan
Kerentanan Masyarakat Terhadap Bencana Gempa: Studi Kasus Gempa di Haiti Tahun
2010. Jakarta: Jurnal Sospol.
2. Interpol’s Disaster Victim Identification.
https://sites.google.com/site/hotelmontanahaitiearthquake/interpol-s-disaster-victim-
identification-protocol (diakses tanggal 18 Desember 2018)
3. Rochers, Reginald Des. et all. 2016. Overview of the 2010 Haiti Earthquake. USA:
Earthquake Science Center.

Anda mungkin juga menyukai