Anda di halaman 1dari 3

Kisah Nabi Ishaq ‘Alaihissalam

Share

Tweet

Nabi Ibrahim Dikarunia Seorang Putra dari Istrinya Sarah

‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬

Setelah Allah mengaruniakan Ismail kepada Nabi Ibrahim ‘alaihissalam, Nabi Ibrahim berdoa kepada
Allah Subhaanahu wa Ta’ala agar dikaruniakan anak dari istrinya yang bernama Sarah; istri yang selalu
setia bersamanya dalam menegakkan kalimatullah. Maka Allah mengabulkan doanya dan mengutus
beberapa malaikat dalam bentuk manusia untuk menyampaikan kabar gembira kepadanya akan lahirnya
seorang anak dari istrinya; Sarah. Mereka juga memberitahukan tujuan mereka yang lain, yaitu pergi
mendatangi kaum Luth untuk menimpakan azab kepada mereka.

Ketika para malaikat itu datang kepada Nabi Ibrahim, maka ia menyambut mereka dengan sebaik-
baiknya dan mendudukkan mereka di ruang tamu, selanjutnya ia segera menyiapkan jamuan makan
untuk mereka. Nabi Ibrahim ‘alaihissalam adalah seorang yang selalu memuliakan tamu di samping
sebagai seorang yang dermawan.

Tidak lama kemudian, Nabi Ibrahim ‘alaihissalam datang membawa anak sapi yang gemuk yang telah
dipanggang serta menghidangkannya kepada mereka, tetapi mereka tidak makan dan tidak meminum
jamuan yang telah dihidangkan itu, hingga akhirnya Nabi Ibrahim merasa takut terhadap mereka, maka
malaikat-malaikat itu pun menenangkannya dan memberitahukan kepadanya tentang diri mereka serta
memberikan kabar gembira kepadanya dengan seorang anak yang ‘alim (berilmu).

Ketika itu, Sarah mendengar pembicaraan mereka, maka ia datang dalam keadaan heran terhadap kabar
gembira yang mereka sampaikan, bagaimana ia akan melahirkan sedangkan ia seorang wanita yang
sudah tua lagi mandul (ketika itu usianya 90 tahun), sedangkan suaminya juga sudah lanjut usia (lihat
surat Hud: 72). Maka malaikat berkata, “Demikianlah Tuhanmu memfirmankan. Sesungguhnya Dialah
Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.” (QS. Adz Dzaariyat: 30)

Mendengar berita itu, Nabi Ibrahim pun menjadi tenang dan berbahagia; apa yang dinanti-nantikannya
ternyata akan tiba.
Selang beberapa waktu, maka datanglah apa yang dinantikan itu, istrinya yaitu Sarah melahirkan
seorang anak yang kemudian diberi nama Ishaq oleh Nabi Ibrahim ‘alaihissalam. Saat itu, usia Nabi
Ibrahim 100 tahun. Ishaq lahir empat belas tahun setelah kelahiran Ismail.

Alquranul Karim tidak menyebutkan secara panjang lebar kisah Nabi Ishaq ‘alaihissalam, demikian pula
tentang kaum yang kepada mereka diutus Nabi Ishaq. Akan tetapi Allah memuji Nabi Ishaq di beberapa
tempat dalam Alquran, di antaranya:

“Dan ingatlah hamba-hamba Kami: Ibrahim, Ishaq dan Ya’qub yang mempunyai perbuatan-perbuatan
yang besar dan ilmu-ilmu yang tinggi.–Sesungguhnya Kami telah menyucikan mereka dengan
(menganugerahkan kepada mereka) akhlak yang tinggi yaitu selalu mengingatkan (manusia) kepada
negeri akhirat.–Dan sesungguhnya mereka pada sisi Kami benar-benar termasuk orang-orang pilihan
yang paling baik.” (QS. Shaad: 45-47)

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam juga memuji Nabi Ishaq dalam sabdanya,

‫ق ْب ِن إِ ْب َرا ِهي َم َعلَ ْي ِه ُم ال َّسالَ ُم‬ َ ُ‫َر ِيم يُوسُفُ بْنُ يَ ْعق‬
َ ‫وب ْب ِن إِس َْحا‬ ِ ‫ ا ْب ِن الك‬،‫َر ِيم‬ ِ ‫ ابْنُ الك‬،‫َري ُم‬
ِ ‫ ا ْب ِن الك‬،‫َر ِيم‬ ِ ‫الك‬

“Yang mulia putera yang mulia, putera yang mulia dan putera yang mulia adalah Yusuf putera Ya’qub,
putera Ishaq, putera Ibrahim.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Ahli Kitab menyebutkan, bahwa Ishaq ketika menikahi Rafqah binti Batu’il saat ayahnya (Nabi Ibrahim)
masih hidup, saat itu usianya 40 tahun. Istrinya adalah seorang yang mandul, maka Nabi Ishaq berdoa
kepada Allah untuknya, hingga istrinya pun hamil dan melahirkan anak yang kembar; yang pertama
bernama ‘Iishuu. Orang-orang Arab menyebutnyta ‘Iish; ia adalah nenek moyang bangsa Romawi. Yang
kedua bernama Ya’qub. Disebut Ya’qub karena ia lahir dalam keadaan memegang tumit saudaranya. Ia
juga disebut Israil, yang merupakan nenek moyang Bani Israil.

Setelah menyelesaikan tugasnya sebagai nabi dan rasul, maka Nabi Ishaq ‘alaihissalam wafat.
Selesai dengan pertolongan Allah dan taufiq-Nya, wa shallallahu ‘alaa nabiyyinaa Muhammad wa ‘alaa
aalihi wa shahbihi wa sallam.

Read more https://kisahmuslim.com/2596-kisah-nabi-ishaq-alaihissalam.html

Anda mungkin juga menyukai