“Resin”
OLEH:
Vevia Risa Putri 19013001
Hanifah Rifnola Fantari 19013002
Intania Pertiwi 19013003
Nailathul Fhadila 19013004
Friskia Dwi Karisma 19013017
Resty Apriliani 19013023
Gusti Amelia Sandra SY 19013024
Shinta Adinda 19013025
Aisyah
2018 B
DOSEN PENGAMPU:
PENDAHULUAN
Farmakognosi berasal dari bahasa latin dan pertama kali digunakan oleh C. A.
Seydler di dalam disertasinya yang berjudul Analekta Pharmakognostica pada
tahun 1815. “Pharmacon” berarti obat dan “gnosis” adalah pengetahuan. Jadi
secara harfiah berarti ilmu pengetahuan tentang obat – obatan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Damar adalah hasil sekresi (getah) dari pohon Shorea sp., Vatica
sp.,Dryobalanops sp., dan lain-lain dari suku meranti-merantian atau
Dipterocarpaceae. Di dalamnya termasuk damar mata kucing dan damar gelap.
Damar dimanfaatkan dalam pembuatan korek api (untuk mencegah api membakar
kayu terlalu cepat), plastik, plester, vernis, dan lak.
Resin atau dammar adalah suatu campuran yang kompleks dari ekskret
tumbu-tumbuhan dan insekta, biasanya berbentuk padat dan amorf dan merupakan
hasil terakhir dari metabolisme dan dibentuk dari ruang-ruang skizogen dan
skizolisigen. Secara fisis, resin (damar) ini biasanya keras, transparan plastis dan
pada pemanasan menjadi lembek. Secara kimiawi, resin adalah campuran yang
kompleks dari asam-asam resinat, alkoholresinat, resinotannol, ester-ester dan
resene-resene. Bebas dari zat lemas dan mengandung sedikit oksigen karena
mengandung zat karbon dalam kadar tinggi, maka kalau dibakar menghasilkan
angus. Ada juga yang menganggap bahwa resin terdiri dari zat-zat terpenoid, yang
dengan jalan adisi dengan air menjadi dammar dan fitosterin.sifatny tidak larut
dalam air, sebagian larut dalam alcohol, larut dalam eter, aseton, petroleum eter,
kloroform, dan lain-lain. Apabila resin-resin dipisahkan dan dimurnikan, biasanya
dibentuk dalam zat padat yang getas dan amorf, yang kalau dipanaskan akan
menjadi lembek dan akan habis terbakar. Resin ini juga tidak larut dalam air,
tetapi larut dalam alcohol dan pelarut organic lain yang membentuk larutan yang
apabila di uapkan meninggalkan sisa yang berupa lapisan tipis seperti vernis.
Banyak penyelidik percaya bahwa resin adalah hasil oksidasi dari terpen-terpen.
Suatu resin padat yang diperoleh dari tanaman Pinus palustris Miller dan
spesies lain dari Pinus linne (suku Pinaceae). Sifat-sifat colophonium yang
digunakan didalam lapangan farmasi adalah suatu massa yang tembus cahaya
seperti gelas, berwarna kuning pucat atau warna ember, dan biasanya terdapat
dalam keadaan terpecah-pecah dan diliputi oleh serbuk keputih-putihan, oleh
karena memang massa ini sifatnya getas, mudah pecah dan mudah diserbukan.
Kegunaan colophonium, dalam bidang lapangan farmasi yaitu untuk pembuatan
serata, plester, dan salep-salep. Di kedokteran hewan sebagai diuretikum.
Dilapangan teknik digunakan dalm pembuatan macam-macam vernis, tinta cetak,
sabun dan lain-lain.
4. Byrseraceae (Myrrh)
5. Umbilliferae (Asafoetida)
Isi : Minyak atsiri 0.5%, zat penyamak 6%, asam galus, dammar,
glukosida
Patikan kebo adalah seluruh batang, daun, bunga, buah Euphorbia hirta L.
suku Euphorbiaceae.
b. Transparan
c. Plastis
d. Lembek/ leleh
5. Jika resin dipanasi akan muncul cairan bening dan melekat seperti lem
3. Resen – resen
Resene adalah zat-zat yang komplek yang tidak mempunyai sifat-sifat
kimiawi yang khas. Resene tidak membentuk garam atau ester, tidak larut
dalam larutan alkali dan tidak terhidrolisis dengan alkali. Contohnya :
a) Alban dan fluavil dari Gutta perch
b) Kopalrsene dari Copal
c) Dammarresene dari dammar drakoresene dari Sanguis draconis.
d) Olibanoresene dari Olibanum
4. Beberapa jenis resin yang digunakan dalam lapangan farmasi seperti
coloponium, mastik, podophyllum dan sebagainya yang disebut sebagai
resin farmaseutis
2.6 Cara memperoleh Resin
a. Ekstraksi simplisia dengan alkohol, diendapkan dengan air. Contohnya
resin dari Jalapa ipomoea dan podophyllum.
b. Memisahkan minyak menguapnya dengan cara penyulingan. Contohnya :
colophonium dari terpentin dan resin dari copaiva dari Balsamum copaive.
c. Dengan memanasi bagian dari tanaman yang mengandung resin.
Contohnya : Guaiac resin.
d. Dengan mengumpulkan hasil eksudat dari tanaman. Contohnya : Oleoresin
yang kemudian diuapkan, dengan cara ini diperoleh mastiks.
e. Dengan mengumpulkan resin-resin fosil, seperti copal dsb.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Resin atau dammar adalah suatu campuran yang kompleks dari ekskret
tumbu-tumbuhan dan insekta, biasanya berbentuk padat dan amorf dan
merupakan hasil terakhir dari metabolisme dan dibentuk dari ruang-ruang
skizogen dan skizolisigen
2. Kandungan dammar terdiri dari asam – asam resinat, alcohol – alcohol
resinat, dan resen
3. Sifat fisika dammar : Keras, Transparan, Plastik, Lembek/ leleh
Sifat kimia damar :Mudah teroksidasi, Bebas Zat lemak, Sedikit
mengandung oksigen dan banyak mengandung karbon
4. Cara memperoleh dammar yaitu dengan cara ekstraksi simplisia dengan
alcohol, penyulingan, pemanasan, pengumpulan hasil eksudat dari tanaman,
penguapan dan pengumpulan resin – resin.
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. 1989. Materia Medika Indonesia. Departemen Kesehatan RI: Jakarta.