Anda di halaman 1dari 17

RENCANA KERJA DAN SYARAT –

SYARAT ( RKS ) PENYEDIAAN


SARANA AIR BERSIH

SPESIFIKASI TEKNIS PENGADAAN DAN PEMASANGAN PIPA PVC DAN GIP


PASAL 1
URAIAN UMUM

SCOPE PEKERJAAN:

a. Pemberi Pekerjaan adalah:


Satuan Kerja :
Tahun Anggaran :
Lokasi Proyek : ……………………………………………………………..

b. Jenis Pekerjaan berupa:


• Pengadaan/Pemasangan Pipa Ø6”, Ø4”,Ø3”,Ø2”, dan Accessoriesnya
• Pembuatan Bangunan Pelengkap Lainnya

c. Pengadaan perlatan tersebut di atas lengkap dengan alat Bantu yang merupakan kelengkapan
dari unit peralatan tersebut. Semua bahan/peralatan tersebut di atas harus cocok dipakai pada
iklim tropis rincian pengadaan sesuai sesuai dengan Bill Of Quantity (daftar material) terlampir

d.Lokasi Pekerjaan:
Pelaksanaan Pengadaan bahan-bahan tersebut di atas adalah untuk keperluan lokasi: Desa
Tampinna Kec. Angkona Kab. Luwu Timur. Sehingga dalam penawaran yang diajukan oleh
Pemasok agar diperhitungkan harga, termasuk biaya-biaya lainnya yang ada hubungannya
dengan pekerjaan ini

e. Gambar Material:
Kecuali ditentukan lain dalam syarat-syarat pemasukan penawaran beserta lampirannya, maka
bagi pemasok yang telah ditunjuk sebagai pemenang pelelangan, atas permintaan direksi
harus menyampaikan Brochure Pipa dan alat bantunya yang mencakup: type material, ukuran
panjang, tebal dinding, bentuk berat, kelas batasan-batasan yang diizinkan dan mutunya,
standar bahan, detail-detail khusus sambungan. Sedangkan alat Bantu yang mempunyai type
khusus yang tidak tercakup dalam brochure agar dibuatkan gambar kerja tersendiri yang
mencakup data-data seperti tersebut diatas.

PASAL 2
PENGADAAN PIPA POLYVINIL CHLORIA (PVC)

PERSYARATAN BAHAN / MATERIAL PIPA PVC DAN ALAT BANTU SEBAGAI BERIKUT:

a. Tekanan Kerja dari Pipa-pipa PVC yang digunakan minimal 12,5 Kgf/cm2,
sesuai standar SNI. 06-0084-2002, dan untuk sambungan SNI. 06-0135-1987
dengan panjang efektif pipa yang harus dipenuhi adalah 6 meter kecuali
ditentukan lain oleh direksi. Standar manajemen mutu SNI. ISO 9001 : 2008.
b. Pipa-pipa PVC harus tidak membahayakan kesehatan dari pemakaian air.
c. Pipa-pipa PVC harus mempunyai kadar PVC murni minimum 92,5 % dengan
produk serba sama
d. Tekanan kerja pipa dan fitting minimum 12,5 Kgf/cm2 dan kuat tarik minimum
pada tekanan 200 C adalah 450 kgf/cm2, dan harus mampu menahan
terhadap pengujian tekanan hyrostatis sebesar 4,2 kali dari tekanan
maksimum yang akan bekerja. Hasil pengujian tersebut dinyatakan dalam
surat keterangan dari laboratorium pengujian bahan yang ditunjuk oleh direksi
e. Semua sambungan pipa PVC harus sesuai dengan standart SII.0344-82
f. Pipa PVC dan alat Bantu lainnya dengan diameter 40 mm ke bawah dipakai
dengan sambungan “Solvent Cement”, sedangkan untuk pipa PVC dan alat
lainnya, mulai dari diameter 50 mm ke atas di pakai dengan sambungan Rubber
Ring, kecuali ditentukan lain sesuai dengan kebutuhan dan keperluannya, seperti
dalam daftar material antara lain: sambungan ulir-ulir, sambungan flange
spigot/socket, dresser joint, giboult joint dan lain-lain.
g. Tebal dinding pipa lengkung PVC antara lain bend, tee dan alat Bantu lainnya
minimum harus sama dengan tebal dinding pipa PVC lurus dan persyaratan
lainnya harus sesuai dengan SII.0344-82
h. Reducer PVC (taper) harus type concentric dan paling sedikit panjangnya
harus 3 kali beda diameter terbesar dan terkecil, sedangkan tebal dinding
minimum harus sama dengan tebal dinding pipa PVC lurus, dan persyaratan
lainnya harus sesuai dengan SII.0344-82
i. Rubber ring joint harus ditahan terhadap serangan micro organis dan
terhadap semua zat yang dikandung oleh air, dan tanah pada keadaan
normal. Rubber ring join yang karet-karet asli atau karet-karet syntets harus
sesuai tidak menimbulkan bau, rasa atau warna pada air minum disamping
bahan-bahan lain yang dapat mempengaruhi kesehatan, dan pelumas yang
dipakai harus tidak mempunyai pengaruh terhadap baham PVC dan rubber
ring jointnya
j. Dalam pengadaan pipa PVC termasuk alat bantunya, penyedia jasa harus
sudah memperhitungkan penyediaan kelengkapan, bahan-bahan,
penghubung seperti solvent cement, rubber ring joint, cairan pembersih,
pelumas, mur-mur baut untuk sambungan dengan system flanged dan
rubberring sehubungan dengan pengadaan pipa PVC harus lengkap dan
cukup.

PASAL 3
PENGADAAN GALVANIZED IRON PIPE (GIP)

1. Persyaratan bahan/material Galvanized Iron Pipe (GIP) dan alat Bantu sebagai berikut:
a. Galvanized Iron Pipe (GIP) yang akan diadakan adalah pipa-pipa dari yang terbaik yaitu
pipa GIP kelas “medium B” atau Tebal 3 mm dengan panjang setiap batang 6 (enam) M
dan harus sesuai dengan standar SNI.0039-87 atau satandar industry Indonesia 0161-80
b. Pipa-pipa dan alat bantunya dibuat dari baja yang menurut analisa harus mengandung
sulfur tidak lebih dari 0,06 % dan phosphor tidak melebihi dari 0,07 %
c. Semua pipa dan alat bantunya harus dilakukan penyepuhan pada bidang dalam maupun
luar, menurut proses lebur atau hot DIP Galvanishing. Hasil penyepuhan dengan
ketebalan yang merata sekitar 25 micron permukaanyang licin, tanpa serpih-serpih/rengat-
rengat, tonjolan-tonjolan dan cacadcacad lainnya. Bahan untuk penyepuhan tersebut
harus tidak membahayakan bagi kesehatan dan harus mempunyai daya tahan yang tinggi
terhadap korosi (karat)
d. Kemampuan uji untuk Pipa GIP dan alat bantunya harus memenuhi syaratsyarat untuk
tensile strength minimum 42 kgf/mm2 dan tahan terhadap pengujian tekanan hyrostatis
sebesar 50 kgt/cm2
e. Galvanized Iron Pipe (GIP) dan alat bantunya diberi ulir serta dilengkapi dengan socket
sebagai alat sambungannya, dengan standart “SII 0161- 80”kecuali ditentukan lain sesuai
dengan kebutuhan dan keperluannya seperti dalam daftar material antara lain: sambungan
Plange, Dresser Joint, Giboult joint dan lain-lain.
f. Tebal dinding pipa GIP untuk Bend, tee dan alat-alat Bantu lainnya minimu harus sama
dengan tebal dinding pipa galvanis iron lurus, sedangkan recuder pipa galvanized iron
(Raper) harus 3 (tiga) kali beda diameter terbesar dan diameter terkecil, pernyaratan
lainnya harus sesuai dengan SII 0161-80
g. Dalam pengadaan pipa GIP termasuk alat bantunya, pemborong harus sudah
memperhitungkan penyediaan bahan-bahan penghubung seperti socket pipa GIP Mur dan
Baut dan Packing untuk bahan sambungan dengan flange yang berhubungan dengan
pengadaan pipa GIP dan alat bantunya lengkap dan cukup. Bahan-bahan pembantu untuk
penghubung tersebut harus tidak menimbulkan bau, rasa atau warna disamping tidak
mempengaruhi kesehatan

PASAL 4
PENGADAAN KATUP (VALVE)

a. Pemasok harus menyediakan semua katup-katup termasuk Valve dan lain-lain atau lebih
jelasnya sesuai dengan keperluan yang tercantum dalam daftar material
b. Semua katup dan lain-lain harus direncanakan untuk tekanan kerja tidak kurang dari 10
kg/cm2 kecuali ditentukan lain. Setiap katup dan lain-lain kalau ditutup harus kedap
dengan tekanan tersebut diatas. Katup-katup tersebut diberi/mempunyai tanda di bagian
badan material sesuai besarnya diameter dan arah aliran
c. Gate valve harus terdiri dari besi cor atau baja dan harus type-type yang pendek,
sedangkan disc seating harus dari kuningan dan replaceable desc gasket harus dari karet
yang diikatkan pada disc dengan baut-baja tak berkarat Sumbu putar dari sumur valve
disc harus horizontal kecuali apabila ditentukan lain dan setiap pengoperasian harus
selalu diperiksa, diatur mudah dibetulkan dan diganti yang rusak.
d. Check valve harus terdiri dari besi cor dengan kekuatau tarik minimum 2200 kg/cm2,
cakram harus dari perunggu atau dengan besi cor, sedang body seat ring harus dengan
ulir yang diskrupkan kedalam kedudukan yang benar pada body
e. Check valve harus cocok untuk dipakai pada posisi horizontal dan vertical. Setiap check
valve harus mampu menahan tekanan hyrostatis 20 kg/cm2 dengan ujung kepala besar
f. Air valve harus terdiri dari cast iron dengan minimum working pressure 10 kg/cm2 dengan
kelengkapan bola pelampung /steel rubberized dan valve dari bronze Sistem sambungan
air valve dengan diameter lebih kecil dari 25 mm (single small orifice) dapat diadakan
dengan ulir, sedangkan diameter lebih besar dari 50 mm baik single aerodynamic maupun
double aerodynamic dengan flanged, penentuan kebutuhan single/double aerodynamic
sesuai dengan daftar lampiran material
g. Semua unit yang akan dioperasikan dengan tanaga harus dihaluskan dan pada roda
pemegangannya harus diberi tanda /cetakan arah panah dengan kata-kata “open” atau “close”
Semua bahan-bahan yang terbuat dari logam harus dilapisi dengan bahan-bahan anti karat
yang tidak beracun kecuali untuk permukaan-permukaan dari bahan tidak berkarat Permukaan
sebelum dilapisi cat harus bersih kering dan bebas dari lemak/minyak semua bahan-bahan
tersebut disuply lengkap dengan jointing materialnya antara lain (socket, mur, gasket
adaptor dan lain-lain) sesuai dengan system sambungannya.

PASAL 5
PENGADAAN FLANGE

a. Jika tidak ditentukan lain oleh direksi atau kepeluan-keperluan sehubungan dengan
penyambungan pipa dan alat bantunya, maka ukuran dan sambungan dari semua flange
harus disesuaikan dengan ketentuan dan persyaratan DIN. DP.10
b. Bagian leher dan yang rata dari flange yang dilas harus St.37.2 sesuai dengan DIN.17100
atau standart lain yang sama, sedangkan untuk blind flanget harus st.37.1
c. Semua flange harus dibuat dengan ketentuan sebagaimana spesifikasi ini, dan harus
mempunyai celah-celah tempat sesatan gasket untuk menjamin sambungan yang kedap
air
d. Pengadaan mur baut sebagai kelengkapan system sambungan flange harus disediakan
dalam jumlah yang cukup sebagaimana dijelaskan pada pasal-pasal lain.

PASAL 6
PENGADAAN GASKET

Gasket harus mempunyai diameter yang sama dengan masing-masing diameter luar
flange dan harus dibuat dari karet yang diperkuat dengan satu atau dua lapis perantara
dengan tebal 3mm, apabila gasket disediakan dalam bentuk lembaran maka harus
disediakan dalam jumlah yang cukup denan ditambah 1 % sebagai cadangan seperti yang
dijelaskan pada pasal-pasal lain.

PASAL 7
PEKERJAAN PENGANGKUTAN PIPA, ACCESSORIES DAN PERLENGKAPAN LAINNYA
a. Sesuai dengan penjelasan dalam pasal 1 bagian d bahwa harga /material yang disuply
adalah franco Sabbang (sesuai dengan daftar material) dan tersusun rapih dilokasi yang
akan ditunjukkan oleh direksi
b. Termasuk dalam kegiatan ini adalah pengangkutan bahan ke Lokasi Pekerjaan Kec.
Kalaena Kab. Luwu Timur. Dalam pelaksanaannya pemasok harus melakukan dengan
hati-hati dan teliti sesuai dengan cara-cara pengangkutan yang baik. Dalam penumpukan
barang-barang yang diadakan harus diberi penahan yang mengalami keruskan pada
waktu berada di gudang dan penumpukan tersebut harus sesuai dengan petunjuk direksi
c. Dalam pelaksanaan penumpukan/penyimpanan barang-barang yang diadakan harus
dipisahkan dengan barang-barang yang sifatnya dapat merusak jenis barang
d. Pipa yang akan dipasang diterima di Lokasi Pekerjaan
e. Bahan pipa dan accessoriesnya yang akan diangkut harus diperiksa dan diteliti
f. Pengangkutan bahan pipa termasuk accesoriesnya harus dilakukan dengan hati-hati dan
dijaga keamanannya
g. Bahan pipa dan barang lainnya yang telah diterima dari gudang proyek, setelah tiba di
lokasi proyek harus segera dilaporkan kepada pihak direksi/pengawas lapangan untuk
selanjutnya disimpan di dalam gudang/direksi keet/bangsal kerja dengan baik dan terjamin
keamanannya
h. Semua resiko yang terjadi selama dalam pengangkutan, penyimpanan material apabila
terjadi kerusakan atau kehilangan maka penyedia jasa harus memperbaiki atau mengganti
barang yang rusak atau hilang tersebut dengan kualitas yang sama pula dan semua biaya
yang timbul menjadi tanggungan pihak penyedia jasa

PASAL 8
PENGUJIAN MATERIAL

Apabila menurut pengamatan/anggapan direksi sebagian atau seluruhnya dari


bahanbahan/material yang disuply meragukan mengenai kualitas atau persyaratan lainnya
yang ditentukan dalam bestek ini, maka pihak direksi akan mengambil beberapa uji petik,
yang selanjutnya atas perintah direksi maka pemasok harus mengirim barang-barang
tersebut ke balai penelitian bahan-bahan di Bandung atau di Balai penelitian lain yang
dtunjuk/disetujui oleh direksi dan semua biaya yang timbul untuk pengujian ini menjadi
tanggungan pihak pemasok.

PASAL 9
PERSYARATAN-PERSYARATAN TEKNIS UMUM

a. Seluruh barang-barang yang disuply harus dalam keadaan baik, original dan berkualitas
tinggi
b. Seluruh barang-barang yang disuply harus diberi tanda dengan jelas, diameter nama
pabrik pembuat atau cap
c. Harus ada power of ottorney dari pabrik apabila barang-barang tersebut buatan pabrik
di Indonesia, sedangkan untuk barang-barang Ex import dapat dari pihak ketiga yang
menguasai barang atau surat pernyataan diri untuk barang-barang yang dikuasai
d. Bila ternyata terdapat suatu kesulitan pada saat pemasangan dari barang-barang
yang disuply, maka pihak pemasok harus bersedia dan sanggup mengirimkan tenaga
ahlinya ke lokasi proyek untuk mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut.

PASAL 10
PENGADAAN ACCESSORIES/ALAT BANTU PIPA

a. Clamp sadle (tapping) yang harus diadakan adalah clamp sadle GIP/CI dengan
standar SI.1002-84 yaitu clamp sadle dari besi cor sesuai dengan lampiran daftar
material dalam hal ini dapat pula disuplay clamp. Sadle CI
b. Peralatan sambungan /accessoeries pipa untuk PVC seperti tee, bend, socket cap
reducer dan lain-lain harus sesuai system sambungannya, yaitu untuk diameter 50
mm (1 ½”) ke bawah dengan solvent cement sedangkan untuk diameter 50 mm (2”)
keatas dengan rubber ring kecuali ditentukan lain sesuai dengan sifat kebutuhannya.
Seluruh accessories tersebut harus sesuai dengan SII.0344-82 dan pemasok harus
mensuply lengkap dengan keperluan sambungan tersebut seperti solvent cement atau
rubber ring, pelumas pembersih yang diperlukan dalam alat penyambung tersebut.
c. Accessories atau alat Bantu pipa galvanized iron seperti yang disebutkan dalam daftar
material harus sesuai dengan SII.0161-80 dengan system sambungan ulir dan sosket
dengan standart “BS” seperti bend tee reducer dan lain-lain

d. Kecuali ditentukan lain alat Bantu/accessories untuk keperluan sambungan dengan


DCIP mupun peralatan lainnya seperti gate valve, check valve air valve flange spigot
dan lain-lain, apabila tidak ditentukan lain, maka dapat dibuat fitting cast iron dengan
dilapisi anti karat yang tidak membahayakan kesehatan. Untuk pembuatan
accessories atau alat Bantu seperti tee, flange spigot, adaptor, flanged joint closed
joint dan lain-lain agar disesuikan dengan standart dari bahan./material lain yang akan
disambung dan bahan tersebut harus disuply lengkap dengak jointing materialnya
seperti mur baut, rubber ring/rubber gasket dan lain-lain. Bila ditentukan bahwa akan
diadakan pipa riser dari steel, maka pipa riser tersebut
e. Dalam pengadaan accessories atau alat Bantu, penyedia jasa harus mempelajari
secara seksama dan teliti, mengenai system sambungan yang dibutuhkan dan standar
yang diperlukan atau dapat menanyakan kepada direksi
f. Dalam pengadaan pipa PVC dan alat bantunya agar pada bagian luar setiap pipa dan
alat bantunya harus diberi tanda menunjukkan diameter, dan standar pipa nama
pabrik pembuat atau cap. Pemberian tanda tersebut harus tidak mempengaruhi
kekuatan pipa

PASAL 11
SPESIFIKASI PEMASANGAN PIPA PEKERJAAN PENDAHULUAN
Pekerjaan-pekerjaan yang disebutkan dalam ayat ini termasuk pekerjaan persiapan
dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Penyedia jasa harus menyediakan/menyewa bangsal kerja dengan perlengkapan
seperlunya dapat dikunci
b. Penyedia jasa harus membuat dan memasang papan nama proyek dengan ukuran 1,80 x
0,90 m dan bahannya dapat dibuat dari papan/triplex sedangkan untuk tiang dari balok
kayu kelas II ukuran 6 x 12 cm
c. Sebelum pekerjaan proyek dimulai lokasi harus bersih dari segala kotoran dan tumbuh-
tumbuhan yang mengganggu pekerjaan
d. Pengukuran/pematokan Sebelum pekerjaan dimulai, terlebih dahulu penyedia jasa harus
menentukan jalur dan penentuan pemasangan pipa dan lokasi bangunan lainnya akan
dipasang dengan berkonsultasu pihak direksi Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan
ini menjadi tanggungan pihak penyedia jasa

PASAL 12
PEKERJAAN UTAMA

Pekerjaan utama untuk pemasangan pipa dijelaskan sebagai berikut:


1. Pekerjaan Utama meliputi:
a. Pekerjaan Galian tanah untuk jalur pipa
b. Pengangkutan pipa dan accessoriesnya
c. Pemasangan pipa
d. Pekerjaan pengetesan dan pencucian pipa
e. Pekerjaan bangunan pelengkap yang menunjang system pembangunan ini. (Bgn Intake, Bak
Reservoir,Kran Umum 4 Buah, Hidrant Umum 1 Buah, Bgn Penyeberangan 14m dan 28m,
Box Stop Kran 5 Unit, Box Wash Out, Box Ventil Udara dan Box Bgn Bagi. )
f. Catatan pekerjaan lain-lain dan keterangan/syarat tambahan
g.Pekerjaan penyelesaian
2. Pekerjaan-pekerjaan dalam ayat (1) diatas harus dilaksanakan sesuai dengan:
a. Uraian dan syarat-syarat kerja
b. Gambar situasi, detail typical dan gambar susulan bila ada
c. Ukuran-ukuran pokok dan tertera pada gambar bestek
d. Risalah rapat penjelasan
e. Petunjuk –petunjuk dan atau gambar kerja dari direksi
3. Penyedia jasa harus mentaati
a. Ukuran-ukuran pokok dan detail yang tertera pada gambar bestek dan ikut meneliti
kebenarannya b. Apabila terdapat perbedaan dalam poinbt a, maka harus segera
dikonsultasikan dengan direksi
c. Bila penyedia jasa melaksanakan suatu jenis pekerjaan yang tidak sesuai dengan
ketentuan pada ayat (2) diatas, maka pekerjaan tersebut harus dibongkar
d. Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan ini menjadi tanggung jawab penyedia jasa
4. Untuk lancarnya pekerjaan, penyedia jasa diwajibkan mendatangkan bahan-bahan dan
peralatan yang diperlukan dalam jumlah cukup dan memenuhi syarat, dan seluruh
kekurangan alat bantu maupun alat Bantu bangunan lainnya seperti pipa-pipa stek dan
lain-lain menjadi tanggungan penyedia jasa
5. Penyedia jasa harus menempatkan tenaga teknis yang berkualifikasi ahli konstruksi
sarana air bersih
6. Setiap akan memulai dan atau mengakhiri suatu pekerjaan harus terlebih dahulu
dilaporkan kepada direksi/pengawas lapangan untuk mengecek dan atau menyetujui
apakah suatu pekerjaan dapat dimulai atau diakhiri.
7. Material yang akan dipakai dalam pekerjaan ini harus baru, berkualitas yang terbaik dan
diperiksa serta disetujui oleh direksi penagwas lapangan. Semua material yang tidak
disetujui oleh direksi harus segera dikeluarkan dari lokasi proyek dalam waktu 24 jam
semua biaya yang tinul atas pekerjaan ini menjadi tanggungan penyedia jasa.
8. Direksi berhak untuk memeriksa pekerjaan penyedia jasa dan hal ini dapat dilakukan
sewaktu-wakti yang dianggap tepat Direksi tidak berkewajiban untuk melakukan
pemeriksaan terus menerus dan apabila ada kesalahan teknis yang tidak sempat diketahui
pihak direksi, maka hal tersebut tidak dapat dijadikan alasan untuk membebaskan
tanggung jawab penyedia jasa.
9. Setiap minggu pihak penyedia jasa bersama dengan pihak direksi harus mengadakan
opname/pemeriksaan kemajuan pekerjaan dalam minggu tersebut dan membuat laporan
opname. Pada laporan opname dilampirkan sketsa kemajuan untuk setiap jenis pekerjaan

PASAL 13
PEKERJAAN TANAH/URUGAN PASIR
Pekerjaan tanah/urugan pasir meliputi:
a. Pekerjaan galian tanah
b. Pekerjaan urugan tanah
c. Pekerjaan urugan pasir
d. Pekerjaan lain yang berkaitan dengan pekerjaan ini

PASAL 14
PEKERJAAN GALIAN TANAH
1. Galian tanah dilaksanakan untuk pekerjaan jembatan/pemasangan pipa, pondasi hidran
umum serta bangunan lain yang berkaitan dengan pekerjaan ini. Semua pekerjaan harus
sesuai dengan gambar bestek
2. Kedalaman dan lebar galian tanah untuk pondasi hidran umum, galian untuk pemasangan
pipa, dan bangunan lainnya harus disesuaikan dengan gambar bestek, dan diperiksa serta
harus disetujui oleh pihak direksi/pengawas lapangan
3. Apabila pada waktu pekerjaan penggalian, pihak pelaksana mengalami suatu hambatan
pekerjaan secara teknis, maka penyedia jasa harus segera memberitahukan dan
mengkonsultasikan hal ini kepada direksi. Dan bila ternyata berdasarkan hasil konsultasi
tersebut, diperlukan suatu konstruksi khusus dalam penyelesaian masalahnya. Pihak
penyedia jasa dapat mengajukan suatu pekerjaan tambahan terhadap pekerjaan kosntruksi
khusus dengan ketentuan harus dengan persetujuan direksi.
4. Apabila pada saat penggalian timbul genangan air akibat hujan atau hal-hal lain, maka air
tersebut harus segera dipompa keluar sebelum pemasangan pipa, pondasi bangunan
lainnya dikerjakan.
5. Penggalian parit pemasangan pipa pada sekitar jalan raya dilakukan dengan terlebih dahulu
harus memasang rambu-rambu lalu lintas untuk memberi tanda kepada pengguna jalan
bahwa pada lokasi tersebut ada pekerjaan galian guna menghidari terjadinya keselakaan
pada pemakai jalan.
6. Penggalian parit pemasangan pipa harus dibuat sedemikian rupa sehingga menjadi lurus.
7. Ditempat sambungan pipa, bak penguras, baik ventil udara, valve cover dan lain-lain pada
parit galiannya harus ada ruang gerak pekerja untuk memudahkan pemasangan
8. Penggalian parit untuk pemasangan pipa jangan terlalu panjang dan jangan lama dibiarkan
terbuka. Setelah galian pemasangan pipa siap maka harus segera dikerjakan pemasangan
pipa dan penimbunan kembali
9. Timbunan material jangan sampai mengganggu kelancaran arus lalu lintas.

PASAL 15
PEKERJAAN URUGAN TANAH

1. Urugan tanah untuk tiap pekerjaan harus dilaksanakan selapis demi selapis dan tiap
lapisan dipadatkan. Tanah urugan harus bersih dari kotoran organic dan lain sebagainya
2. Urugan tanah yang telah selesai dikerjakan dan mengalami penyusutan/amblas tanah
urugannya, penyedia jasa harus segera mengulangi pengurugannya secara lapis berlapis
sesuai penjelsan pada ayat (1) diatas
3. Kelebihan tanah urug/galian yang tidak dipakai lagi harus dibuang ketempat yang telah
ditentukan oleh direksi
4. Harus dengan persetujuan direksi bila sisa tanah bekas galian akan dipakai menimbun
setelah pekerjaan urugan selesai dilaksanakan

PASAL 16
PEKERJAAN URUGAN PASIR
1. Urugan pasir yang terletak di bawah pemasangan pipa (pada dasar parit galian)harus
terlebih dahulu dikerjakan dengan menghampar secara merata dan dipadatkan dengan
ketebalan sesuai dengan gambar typical pemasangan pipa dan dilanjutkan dengan
pemasangan pipa
2. Setelah pemasangan pipa kemudian dilanjutkan lagi dengan pengamparan urugan pasir
secara merata dan dipadatkan disekeliling bagian atas pemasangan pipa, dengan
ketebalan sesuai gambar typical pemasangan pipa
3. Urugan pasir harus disiram dengan air kemudian dipadatkan
4. Urugan pasir dilaksanakan untuk pekerjaan-pekerjaan pemasangan pipa baik yang
memotong jalan maupun pada pemasangan pipa biasa dan juga pada dasar galian
pondasi bangunan yang termasuk dalam pekerjaan ini
5. Apabila pada galian parit terdapat tanah gembur atau lembek, maka tanah ini harus
dibuang keluar dan diganti dengan pasir yang dipadatkan. Dasar parit dibuat menjadi rata
6. Urugan pasir untuk alas dan perlindungan pipa tidak boleh dicampur dengan kerikil batu
dan tidak boleh mengandung lumpur.
PASAL 17
PEKERJAAN BETON
1. Bahan
a. Semen Portland (PC)
Semen PC digunakan adalah semen yang merek standar
b. Agrerat pasir dan kerikil
Pasir dan kerikil digunakan asal lokasi atau kelas tambang C, atau menurut patunjuk
direksi yang memenurhi PBI 1971
c. Besi Beton
Besi beton digunakan jenis baja mutu, U.24 memenuhi ketentuan PBI 1971. Ukuran besi
beton dalam penggunaaanya harus mengikuti ukuran dalam gambar rencana detail, ikatan
besi beton harus rapih dan kuat pengikat ini adalah kawat beton minimal 0,1 mm
d. Beskiting beton
Beskiting beton digunakan kayu kelas II atau mulitipleks dengan ketebalan 9 mm
2. Kwalitas beton
a. Kwalitas beton untukuntuk pekerjaan ini adalah sesuai dengan spesifikasi campuran yang
direncanakan
b. Untuk beton berkonstruksi harus bermutu K.175 dan semua pekerjaan beton harus
memenuhi syarat-syarat PBI 1971
c. Bila terjadi penyimpanan dalam pelaskanaan hingga meragukan kwalitas beton maka
direksi berhak mengadakan pemeriksaaan kwalitas dengan cara teknis yang disetujui atas
biaya kontraktor
d. Spesifikasi campuran:
1 Pc : 2 Psr : 3 Kr : Dipergunakan untuk pembuatan blok beton penahan pipa, tee, bend,
dop, ventil udara, sloof kolom dan ring balk 1 Pc : 3 Psr : 5 Kr : Di pergunakan untuk rabat
beton
e. Pengadukan beton harus menggunakan beton molen atau cara lain yang disetujui
Perawatan beton harus memperhatikan pengaruh penguapan yang cepat dari beton dan
dibasahi minimal satu minggu setelah pengecoran
g. Pengecoran beton dilakukan setelah disetujui oleh direksi setelah diteliti oleh pengawas

PASAL 18
PEKERJAAN PLESTERAN
Pekerjaan plesteran dijelaskan sebagai berikut:
Rencana Kerja dan Spesifikasi Teknis (RKS)
a. Pekerjaan-pekerjaan plesteran 1 Pc : 2 Ps dilaksanakan untuk bidang permukaan
bangunan kedap air seperti pipa stek, ventil udara, pasangan trasram dan lain sebagainya
b. Pekerjaan plesteran 1 Pc: 4 Ps dilasakanakn untuk bidang permukaan pasangan biasa
termasuk sarana-sarana yang rusak akibat pekerjaan ino
c. Pekerjaan pelsteran harus dilaksanakan sesuai yang diisyaratkan dalam gambar bestek
pekerjaan d. Plesteran harus dilasaknakan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan
d. Pada akhir pekerjaan plesteran penyedia jasa melaporkan kepada direksi/pengawas
lapangan guna dilakukan pemeriksaan dan apabila disetujui maka harus dibuatkan berita
acara pemeriksaan

PASAL 19
PEKERJAAN PENGECETAN

Pekerjaan pengecetan dijelaskan sebagai berikut:


1. Pekerjaan ini dilaksanakan untuk pipa-pipa stek yang tidak tertanam serta untuk
pekerjaan-pekerjaan tertentu lainnya yang diatujukan oleh direksi/pengawas lapangan
2. Sebelum pekerjaan pengecetan dilaksanakan bidang permukaan yang akan dicat harus
dibersihkan terlebih dahulu dari cat-cat seperti kotoran-kotoran, karat besi dan lainlain,
kemudian dicat dasar terlebih dahulu, lalu dicat dengan warna sesuai petunjuk dari
direksi/pengawas lapangan
3. Warna dan bahan dari cat yang akan digunakan harus dikonsultasikan dengan pihak
direksi
4. Pekerjaan pengecetan harus dilakukan serapi mungkin serta memberi warna yang merata
5. Pada akhir pekerjaan pengecetan penyedia jasa harus melaporkan kepada pihak
direksi/pengawas lapangan untuk dilakukan pemeriksaan dan apabila disetujui maka
dibuat berita acara pemeriksaan

PASAL 20
PEKERJAAN PEMASANGAN PIPA DAN ACCESSORIESNYA

1. Sebelum pekerjaan pemasangan pipa dimulai, dimensi galian harus diperiksa


terlebih dahulu oeleh direksi/pengawas lapangan yang kemudian disahkan
dengan berita acara pemeriksaan
2. Pada pemasangan detail junsction/sambungan, accessories pipa pada daerah
yang medannya agak sulit, penyedia jasa harus mengajukan/menyampaikan
gambar pelaksanaan yang masih diperlukan untuk menyelesaikannya dan apabila
gambar tersebut disetujui direksi maka dapat dilanjutkan pelaksanaannya.
3. Pada pekerjaan pemasangan pipa harus selalu dikontrol hal ini dimaksudkan
untuk melihat apakah pada pemasangan pipa tersebut tidak terdapat kotoran atau
material di dalam pipa pada saat air dialirkan. Demikian pula pada saat
pemasangan sambungan dengan system rubbr ring harus sesering mungkin
dilakukan pengontrolan serta memperhatikan jangan sampai karet rubber terlipat
sehingga terjadi kebocoron pada sambungan tersebut Valve yang akan dipasang
harus dikontrol arah aliran airnya dan semua baut pengikatnya harus
dikencangkan. Pemasangan jaringan pipa yang memotong jalan (crossing jalan)
harus menggunakan pipa Galvanis (GIP).
4. Pekerjaan pemasangan pipa, accessories dan alat Bantu lainnya, harus sesuai
dengan gambar typical pemasangan pipa dan atau bestek lainnya Jika terdapat
perubahan-perubahan ukuran, maka penyedia jasa harus segra dilaksanakan
apabila telah mendapat persetujuan tertulis dari pihak direksi/pengawas lapangan
5. Pemasangan pipa harus diperiksa dan disetujui oleh direksi/pengawas lapangan
dan disyahkan dengan berita acara pemeriksaan Pemasangan Pipa
6. Rambu-rambu lalulintas selama pelaksanaan pekerjaan pemasangan pipa harus
selalu dipasang pada tempat yang tepat sehingga keselamatan pemakai jalan dan
juga pekerjaan dapat lebih terjamin
7. Selama penurunan pipa dan accessoriesnya kedalam parit pipa harus dilakukan
dengan hati-hati agar pipa dan accesoriessnya tidak rusak, kemudian sebelum
penyambungan pipa dilaksanakan, seleuruh kotoran harus segera
dibersihkan/dihilangkan dari tempat penyambungan setelah itu harus diteliti
kedudukan kedua pipa yang akan disambung tersebut apakah sudah berada pada
satu garis lurus.
8. Pekerjaan bak afsluister dan ventil udara harus dilaksanakan sesuai dengan gambar
pelaksanaan dan petunjuk dari direksi/pengawas lapangan.
9. Bila jalur pemasangan pipa terdapat jalan raya yang mengharuskan untuk
memakai/membuat pelintas pipa, maka terlebih dahulu penyedia jasa harus mendapat izin-
izin yang diperlukan untuk membuat bangunan tersebut dan semua biaya yang timbul
menjadi tanggungan pihak penyedia jasa
10. Pembuatan pelintasan pipa meliputi pembuatan pondasi, tiang penyangga pipa dari beton
tulang dan pemasangan perpipaan untuk perlintasan pipa harus disesuaikan dengan
gambar perencanaan/typical pelintas pipa Pembuatan siphon dilakukan pada badan sungai
yang terkena jalur pemasangan pipa. Pembuatan siphon harus disesuikan dengan gambar
typical pemasangan siphon.
11. Bilamana terjadi suatu dari pihak lain oleh karena adanya sarana yang rusak yang
diakibatkan oleh penggalian ini, maka untuk penyelesaiannya sepenuhnya menjadi
tanggungan penyedia jasa
12. Pada oemasangan pipa harus dibuat blok-blok untuk setiap pemasangan fittint
penyambungan pipa seperti tee, bend, dop dan sebagainya. Blok-blok beton harus diberi
angker (beton campuran 1:2:3) pemasangan blok-blok beton harus kokoh guna menjaga
tekanan, pergeseran, dan getaran yang dialami pipa yang telah terpasang.
13. Pada tempat-tempat galian pemasangan pipa PVC yang tidak dapat digali lagi karena
berbatu, dapat diganti dengan Galvanis Iron Pipe (GIP) dengan memberi pengaman blok
beton/dicor (campuran 1:2:3) sepanjang tempat yang tidak dapat dijangkau tersebut atas
biaya penyedia jasa
14. Penyambungan pipa PVC dengan system sambungan menggunakan Rubber Ring yaitu
dua buah pipa dihubungkan dengan memakai karet rubber ring. Rubber ring tersebut
diletakkan dalam pipa dan dikontrol apakah permukaan pipa sudah rata, dan apabila
permukaan belum rata agar segera diratakan karena hal ini dapat menyebabkan rubber ring
terputus.
15. Galian untuk Galvanis Iron Pipe (GIP) minimal 50 cm Untuk pemasangan Galvanis Iron
Pipe (GIP) yang tidak mencapau kedalaman galian menurut standar harus diberikan
pengaman/diblok dengan beton pada setiap sambungan Untuk pemasangan pipa GIP
tanpa galian, harus dibuatkan pengaman sesuai gambar perencanaan yang terbuat dari
blok beton atau tiang penyanggah dari beton bertulang (campuran 1:2:3)
16.Sebelum pekerjaan ini dilakukan terlebih dahulu menyampaikan kepada
direksi/pengawas lapangan untuk mendapatkan persetujuannya.
17. Pemasangan pipa GIP dengan sambungan ulir dikerjakan dengan terlebih dahulu:
a. Membersihkan ulir bagian luar pada ujung pipa dan bagian dalam ulir dari socket dengan
memakai sikat baja
b.Balut bagian ulir tersebut dengan seale tape (typlon) yang sudah disetujui oleh direksi pengawas
lapangan
c. Masukan pipa tersebut secara hati-hati kedalam socket dengan cara memutarn pipa/socket. Proses
pemasukan pipa dengan socket tersebit dilakukan setelah posisi pipa dan socket benar-benat
telah sejajar
d. Defleksi pipa maksimum yang diperoleh disesuaikan dengen ketentuan pabrikn pembuatnya
atau sesui petunjuk dari pihak direksi/pengawas lapangan
18. Pekerjaan pemasangan pipa GIP dengan sambungan flange/las yaitu kedua ujung pipa
yang akan disambung /dipasang flange steel dengan cara pengelasan. Kedua ujung pipa
tersebut dihubungkan dengan memasang baut flange dikencangkan
19. Sistem penyambungan antara pipa PVC dan pipa GIP yaitu dapat dengan flangen spigot
atau flange beli end atau dresser joint Penyambungan dengan menggunakan flange spigot
dilakukan dengan cara sebagaiberikut:
• Memasang flange spigot pada ujung pipa PVC dengan solvet cement
• Pada pipa GIP dipasang flange steel dengan system las
• Kedua flange dipasang packing karet
• Kencangkan semua baut+ mur pengikat flange
Penyambungan dengan menggunakan flange bell end dilakukan dengan cara sebagai berikut:
• Memasang flange bell end diujung pipa PVC dengan rubber ringnya
• Pada pipa GIP dipasang flange steel dengan system las
• Kedua flange dihubungkan dengan baut yang sebelumnya diantara kedua flange dipasangi
packing karet
• Kencangkan semua baut + mur pengikat flange
Penyambungan dengan dresset joint dilakukan dengan cara kedua ujung pipa PVC dan
GIP dihubungkan dengan memasang Dresser joint diantara kedua ujung pipa tersebut
20. Melakukan pengecatan pipa terhadap pipa yang kelihatan diatas permukaan tanah
21. Melakukan pengetasan pemanfaatan system perpipaan yang telah dikerjakan
22. Setelah pekerjaan pemasangan pipa telah selesai secara keseluruhan agar ibuatkan berita
acara pemeriksaan dari pengawas lapangan

PASAL 21
PEKERJAAN PENGETASAN/PENCUCIAN PIPA

1. Pelasakanaan pengetasan pipa dilakuakan secara bertahap pada setiap jarak maksimum
500 meter. Pengetasan pipa harus disaksikan oleh pihak direksi/pengawas lapangan
2. Pengetasan pipa dilaksanakan dengan tinggi tekanan yang sesuai dengan diameternya
serta jenis pipa yang dipakai, kecuali apabila ada ketentuan lain oleh direksi/pengawas
lapangan
3. Peralatan pengetasan pipa, air dan lain-lain harus disediakan oleh penyedia jasa
4. pengetasan /pencucian pipa dilakukan dengan memasukan air bersih kedalam pipa
sampai penuh lalu diberi tekanan minmum 8 Atm kemudian dibiarkan selama 280
(Duaratus delapan puluh) menit, dan apabila selama 280 menit angka pada manometer
tidak mengalami penurunan tekanan maka pengetasan dianggap selesai, kemudian
dilakukan pencucian dengan menggunakan air bersih
5. Pencucuian/pengurasan pipa dilaksanakan mulai dari ujung pipa yang sudah dipasang
dan dibuang kebagian wash out secara berangsur-angsur hingga semua kotoran dalam
pipa telah bersih
6. pengetasan/pencucian pipa dianggap selesai apabila telah dilakukan sesuai dengan
tahapan tersebut diatas dan dinyatakan dengan diterimanya dengan baik oleh
direksi/pengawas lapangan dan dibuatkan berita acara hasil pengetasan pipa
7. Air untuk pengetasan harus menggunakan air yang bersih yang disetujui oleh direksi/
pengawas lapangan

PASAL 22
PEKERJAAN BANGUNAN PELENGKAP YANG MENUNJANG SISTEM
PERSIAPAN INI

1. Harus dilaksanakan sesuai dengan gambar typical


2. Dilaksanakan sesuai persyaratan bestek pekerjaan atau berpedoman pada
petunjukpetunjuk khusus dan pertimbangan dari pihak direksi/pengawas lapangan
3. Pelaksanaannya harus sepengathuan pihak direksi/pengawas lapangan
4. Untuk lokasi bangunan pelengkap seperti valve cover, ventil udara, unit penguras dan
bangunan pelengkap lain, perletakannya akan ditetapkan kemudian oleh direksi/pengawas
lapangan sesuai kebutuhan
5. Untuk pekerjaan pemasangan valve cover, semua flange, pipa riset dan baut pengikatnya
diadakan oleh penyedia jasa, pekerjaan pemasangan valve cover harus rapih dan sesuai
dengan gambar typical pemasangan valve cover.

PASAL 23
CATATAN PEKERJAAN LAIN-LAIN DAN KETERANGAN/SAYARAT TAMBAHAN
1. Segala pekerjaan yang meragukan harus dikerjakan setelah mendapat persetujuan dari
direksi/ pengawas lapangan
2. Pekerjaan lain dan bahan persyaratannya tidak tercantum dalam bestek ini harus
dilaksankan berdasarkan AV-PUB I-1980 dan standar yang telah ada atau sesuai petunjuk
dari direksi/pengawas lapangan
3. Berdasarkan PUB I-1980 pasal 83, sepesifikasi cement yang dipergunakan dalam
pekerjaan inia dalah standar industri Indonesia SII-0013-77 sedang cement import dengan
standa lain harus mempunyai persyaratan sama atau minimal lebih tinggi
4. Pemasangan pipa yang menyeberang jalan/memotong jalan (crossing jalan) urugan
pasirnya harus sedalam dengan penggalian-penggalian sesuai dengan gambar bestek
5. Jenis bahan pipa yang digunakan adalah jenis untuk air minum PVC standar SSI:S-12,5
dan GIP klas medium
6. Semua jenis pekerjaan yang belum tercantum pada bestek ini harus dikerjakan oleh
penyedia jasa sesuai petunjuk yang diberikan oleh pihak direksi/pengawas lapangan. Hal
ini dimaksudkan untuk kesempurnaan system yang dikerjakan oleh penyedia jasa
sehingga dapat mencapai bobot pekerjaan 100%

PASAL 24
PEKERJAAN PERBAIKAN KEMBALI SARANA-SARANA YANG RUSAK AKIBAT PEKERJAAN IN

1. Apabila ada pipa yang harus melalui jalanan dan sarana lain, maka pada saat
pembongkaran agar berhati-hati dan sebaik mungkin, sehingga bahan-bahan seperti
batu pengeras, kerikil dan lain-lain dapat dikumpulkan kembali dan dapat digunakan
untuk perbaikan jalanan atau sarana yang lain
2. Perbaikan kembali sarana yang rusak seperti jalanan dan atau sarana lain segera
dilaksanakan setelah penyedia jasa menyelesaikan pengetasan pipa dan telah
disetujui/diterima oleh direksi/pengawas lapangan
3. Hasil perbaikan kembali sarana yang rusak seperti jalanan dan atau sarana lain,
keadaaannya harus seperti semula, rapih khusus pada sarana jalanan
permukaannya bergelombang
4. Apabila waktu penggalian, pembongkaran jalan, dan sarana lainnya mendapat kabel
telepon, listrik, pipa air minum, pipa gas dan lain-lain dan terjadi/menimbulkan suatu
kerusakan pada sarana tersebut, maka penyedia jasa harus menanggung resikonya.
Oleh karena itu, pada saat akan memulai pekerjaan penggalian/pembongkaran yang
ada hubungannya dengan hal tersebut diatas, penyedia jasa segera menghubungi
instansi yang bersangkutan untuk meminta data tentang bangunan tersebut
sehingga dapat dihindari terjadinya kerusakan-kerusakan yang tidak diinginkan
5. Dalam hal pekerjaan penggalian/pembongkaran pada saluran irigasi dan atau
sarana lainnya sebelumnya pemborong harus minta izin dari direksi kepada
pemerintah atau intansi yang berwewenang barulah pekerjaan tersebut dapat
dilaksanakan atas petunjuk direksi/pengawas lapangan
6. Setelah sarana yang rusak selesai diperbaiki penyedia jasa harus segera
menyampaikan kepada instansi pemilik sarana dan dibuatkan berita acara
penerimaan perbaikan sarana yang rusak
PASAL 25
PEKERJAAN SELESAI

1. Semua jenis pekerjaan yang terdapat dalam gambar tapi tidak tercantum dalam bestekini
atau sebaliknya akan tetapi seharusnya dikerjakan oleh penyedia jasa maka hal tersebut
harus dikerjakan atas petunjuk pihak direksi/pengawas lapangan (asal tidak bertentangan
dengan peraturan yang berlaku)
2. Sebelum penyerahan proyek kepada direksi dilakukan, maka semua pekerjaan pipa harus
berfungsi dengan baik dan semua kerusakan-kerusakan yang timbul masih tetap menjadi
tanggung jawab pihak penyedia jasa

PASAL 26
PEKERJAAN PEMBERSIHAN

1. Kelebihan tanah urugan /galian yang telah terpakai lagi harus dibuang ketempat yang lain
ditentikan direksi/pengawas lapangan
2. Sisa-sisa material bekas pasangan dan lains ebagainya harus diangkut dan dibuang jauh
sehingga lokasi dimana pekerjaan dilaksanakan menjadi bersih /rapih dan hal ini adalah
tanggung jawab penyedia jasa Dan semua jenis sisa material pada pekerjaan ini terdapat
dipinggir jalanan segera disingkirkan dan dibersihkan secepatnya agar tidak mengganggu
arus lalu lintas dan pemandangan

PASAL 27
PEKERJAAN PEMBUATAN DOKUMENTASI PROYEK DAN PELAPORAN

Penyedia jasa harus membuat dokumentasi dan pelaporan pelaksanaan pekerjaan sejak
masa persiapan, dalam pelaksanaan dan pada akhir pekerjaan untuk semua jenis
pekerjaan. Dokumentasi dan pelaporan ini harus diserahkan kepada direksi dalam
rangkap 3 (tiga) antara lain:
a. Foto-foto pelaksanaan pekerjaan (0%,50%dan 100%)
b. Berita acara-berita acara
c. Laporan-laporan (harian, mingguan dan bulanan)
d. Gambar-gambar kerja atas petunjuk direksi
e. Gambar pelaksanaan sesuai dengan keadaan sebenarnya di lapangan (As-Built
Drawing)

PASAL 28.
CATATAN LAIN-LAIN DAN KETERANGAN TAMBAHAN

Setiap kegiatan dalam pelaksanaan pekerjaan harus dinyatakan dalam Berita Acara dan
ditandatangani oleh Pelaksana, Pejabat dan Direksi (Pengawas Lapangan).
a. Bila ada perbedaan antara ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat ini dengan gambar,
maka ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat ini yang menetukan.

PASAL 29
PENUTUP

Apabila dalam bestek ini terdapat ketentuan- bertentangan, maka pemasok harus
ketentuan yang memberitahukan kepada pihak segera dengan cara musyawarah
direksi untuk selanjutnya penyelesaiannya. akan ditentukan

Anda mungkin juga menyukai