Tahun 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah
ini bisa selesai pada waktunya.
1. Orang tua yang sudah memberikan doa serta motivasi kepada penulis.
2. Angkatan 2017-2018 yang sudah meberikan dukungan dan ide-ide.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................1
DAFTAR ISI..............................................................................................................................2
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................................3
DAFTAR TABEL......................................................................................................................4
BAB I.........................................................................................................................................5
PENDAHULUAN......................................................................................................................5
A. Latar belakang.............................................................................................................5
B. Rumusan masalah........................................................................................................6
C. Ruang lingkup.............................................................................................................6
D. Tujuan..........................................................................................................................6
BAB II........................................................................................................................................7
TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................................................7
A. Konsep Dasar Dermatitis................................................................................................7
1. Definisi........................................................................................................................7
2. Etiologi........................................................................................................................7
3. Patogenesis..................................................................................................................8
B. Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Dermatitis.................................................13
1. Pengkajian keperawatan............................................................................................13
2. Diagnosa Keperawatan..............................................................................................16
3. Rencana Keperawatan...............................................................................................16
4. Evaluasi.....................................................................................................................20
BAB III.....................................................................................................................................21
PENUTUP................................................................................................................................21
A. Simpulan.......................................................................................................................21
B. Rekomendasi.................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................23
3
DAFTAR GAMBAR
4
DAFTAR TABEL
5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kulit merupakan organ terbesar pada tubuh manusia. Kulit berfungsi melindungi
tubuh dari trauma dan alat perlindungan pertama tubuh terhadap bakteri. Kulit juga
merasakan sensasi raba, tekan, suhu, nyeri. Secara anatomi kulit terdiri dari tiga lapisan:
epidermis, dermis, dan subkutis. Epidermis, bagian terluar dari kulit, dermis terletak tepat di
bawah epidermis, dan terdiri dari serabut-serabut kolagen, elastin, limfosit, histiosit, dan
leukosit yang melindungi tubuh dari infeksi dan invasi benda-benda asing. Lapisan kulit
terakhir adalah subkutis yang merupakan bantalan untuk kulit, isolasi untuk pertahankan
suhu tubuh dan tempat penyimpanan energi.
Kulit pun memiliki banyak sekali penyakit, salah satu penyakit kulit yang paling
sering dijumpai yaitu dermatitis atau eksim. Dermatitis merupakan penyakit kulit yang
mengalami peradangan. Dermatitis dapat terjadi karena bermacam sebab dan timbul dalam
berbagai jenis, terutama kulit yang kering. Dermatitis tidak berbahaya, dan tidak menular.
Dermatitis muncul dalam beberapa jenis, yang masing-masing memiliki indikasi dan gejala
berbeda.
Prevalensi dari semua bentuk dermatitis adalah 4,66%, termasuk dermatitis atopik
0,69%, ekzema numular 0,17%, dan dermatitis seboroik 2,32% yang menyerang 2% hingga
5% dari penduduk. Data gambaran sepuluh (10) penyakit terbanyak pada penderita rawat
jalan di Rumah Sakit Umum di Indonesia yang diperoleh dari Ditjen Pelayanan Medik
Departemen Kesehatan tahun 2004, ditemukan jumlah kasus penyakit kulit dan jaringan
subkutan lainnya yakni sebesar 419.724 kasus atau dengan pevalensi sebesar 2,9%, 501,280
kasus pada tahun 2005 dengan prevalensi 3.16%, dan pada tahun 2006 ditemukan sebanyak
403.270 kasus dengan prevalensi 3,91% (Profil Kesehatan Indonesia 2004-2006).
Peran perawat sangat diperlukan dalam mengurangi dermatitis yang terjadi pada
pasien, dengan cara preventive seperti mengidentifikasi penyebab dan menyarankan pasien
untuk menghindarinya, serta kuratif seperti memberikan terapi obat. Asuhan keperawatan
6
pada pasien dermatitis meliputi pengkajian, analisis data, diagnosa keperawatan, intervensi,
implementasi, hingga evaluasi.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan tujuan penulisan makalah ini adalah setelah mengikuti kuliah dermatitis
di harapkan peserta didik mengerti dan mampu memahami asuhan keperawatan penyakit
dermatitis.
C. Ruang lingkup
Kami melakukan pembahasan dibatasi pada konsep dasar penyakit dermatitis beserta
asuhan keperawatan pada pasien dengan dermatitis.
D. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan makalah ini untuk meningkatkan pengetahuan tentang konsep dasar penyakit
dermatitis dan asuhan keperawatan pada pasien dengan dermatitis.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu menjelaskan konsep dasar tentang dermatitis
b. Mahasiswa mampu mengidentifikasi asuhan keperawatan pada pasien dengan
dermatitis.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
8
Gambar 1.2 Dermatitis Kontak Iritan (Sumber: alomedika.com)
9
Pengobatan dermatitis kontak yang perlu diperhatikan adalah upaya
pencegahan terulangnya kontak kembali dengan alergen penyebab, dan
menekan kulit yang timbul. Penderita dermatitis kontak akut dapat
diberikan kortikosteroid dalam jangka waktu pendek.
d. Komplikasi dermatitis kontak
Dapat terjadi komplikasi yaitu infeksi bakteri gejalanya berupa bintik-
bintik yang mengeluarkan nanah, dan pembengkakan kelenjar getah
bening sehingga penderita mengalami demam dan lesu.
10
h) Riwayat pemakaian obat
Tanyakan kepada pasien apakah pernah menggunakan obat-
obatan yang dipakai pada kulit, atau pernahkah pasien tidak
tahan (alergi) terhadap sesuatu obat.
3) Pola fungsional
a) Pola persepsi dan penanganan kesehatan
Tanyakan kepada klien pendapatnya mengenai kesehatan dan
penyakit.
Tanyakan kepada pasien apakah langsung mencari pengobatan
atau menggunakan sampai penyakit tersebut mengganggu
aktivitas pasien.
b) Pola nutrisi dan metabolisme
Tanyakan bagaimana pola dan porsi makan sehari-hari klien
(pagi, siang, dan malam)
Tanyakan bagaimana nafsu makan klien, apakah ada mual
muntah, pantangan atau alergi
Tanyakan apakah klien mengalami gangguan dalam menelan
c) Eliminasi
Tanyakan pada klien bagaimana pola BAK dan BAK, warna, bau
dan karakteristiknya.
Tanyakan pada klien berapa kali BAK dalam sehari, karakteristik
urine dan defekasi.
Tanyakan pada klien adakah masalah dalam proses buang air kecil
dan buang air besar, adakah penggunaan alat bantu untuk buang air
kecil dan buang air besar.
d) Pola aktivitas atau olahraga
Adakah perubahan aktivitas biasanya/hobi sehubungan dengan
gangguan pada kulit
Kekuatan otot: biasanya klien tidak ada masalah dengan
kekuatan ototnya karena yang terganggua dalah kulitnya.
Keluhan beraktivitas: kaji keluhan klien saat beraktivitas
e) Pola istirahat atau tidur
Kebiasaan: tanyakan lama , kebiasaan, dan kualitas tidur pasien
11
Masalah pola tidur: tanyakan apakah terjadi masalah istirahat/
tidur yang berhubungan dengan gangguan pada kulit.
Bagaimana perasaan klien setelah bangun tidur, apakah
merasakan segar atau tidak.
f) Pola kognitif atau persepsi
Kaji status mental pasien
Kaji kemampuan berkomunikasi dan kemampuan pasien dalam
memahami sesuatu
Kaji tingkat ansietas klien berdasarkan ekspresi wajah, nada
bicara klien. Identifikasi penyebab kecemasan klien.
Kaji penglihatan dan pendengaran
Kaji apakah klien mengalami vertigo
Kaji nyeri: gejalanya yaitu timbul gatal-gatal atau bercak merah
pada kulit.
g) Pola konsep diri
Tanyakan pada klien bagaimana klien menggambarkan dirinya
sendiri, apakah kejadian yang menimpa klien mengubah
gambaran dirinya
Tanyakan pada klien apa yang menjadi pikirannya bagi klien,
apakah merasa cemas, depresi atau takut
h) Pola peran hubungan
Tanyakan apa pekerjaan pasien
Tanyakan tentang sistem pendukung dalam kehidupan klien
seperti pasangan, teman.
Tanyakan apakah ada masalah keluarga berkenaan dengan
perawatan penyakit klien
i) Pola seksualitas atau reproduksi
Tanyakan masalah seksual klien yang berhubungan dengan
penyakitnya
Tanyakan kapan klien mulai menopause dan masalah kesehatan
terkait dengan menopause
Tanyakan apakah klien mengalami kesulitan/perubahan dalam
pemenuhan kebutuhan seks
12
j) Pola koping- toleransi stress
Tanyakan dan kaji perhatian utama selama dirawat dirumah
sakit (finansial atau perawatan diri)
Kaji keadaaan emosi klien sehari-hari dan bagaimana klien
mengatasi kecemasan (mekanisme koping klien). Apakah
ada penggunaan obat untuk penghilang stres atau klien
sering berbagi masalahnya dengan orang-oramg terdekat
k) Pola keyakinan nilai
Tanyakan agama klien dan apakah ada pantangan-pantangan
dalam bergama serta seberapa taat klien menjalankan
agamanya. Orang yang dekat kepada tuhannya lebih berpikir
positif.
b. Diagnosa Keperawatan
1) Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan kekeringan pada kulit
2) Ganguuan pola tidur berhubungan dengan pruritus
c. Intervensi Keperawatan
DIAGNOSA
NO. NOC NIC
KEPERAWATAN
1. Kerusakan integritas Setelah dilakukan Lakukan inspeksi lesi
kulit berhubungan asuhan keperawatan, setiap hari, pantau
dengan kekeringan pada kulit klien dapat adanya tanda-tanda
kulit kembali normal infeksi, ubah posisi
dengan kriteria hasil pasien tiap 2-4 jam,
kenyamanan pada bantu mobilitas pasien
kulit meningkat, sesuai kebutuhan,
derajat pengelupasan pergunakan sarung
kulit berkurang, tangan jika merawat lesi,
kemerahan berkurang, jaga agar alat tenun
lecet karena garukan selalu dalam keadaan
berkurang, bersih dan kering,
penyembuhan area libatkan keluarga dalam
13
kulit yang telah rusak. memberikan bantuan
pada pasien, gunakan
sabun yang mengandung
pelembap atau sabun
untuk kulit sensitive,
oleskan/berikan salep
atau krim yang telah
diresepkan 2 atau 3 x per
hari.
2. Ganguuan pola tidur Setelah dilakukan Menjaga kulit agar
berhubungan dengan asuhan keperawatan selalu lembab,
pruritus. diharapkan klien determinasi efek- efek
dapat istirahat tanpa medikasi terhadap pola
adanya pruritus tidur, jelaskan
dengan kriteria hasil: pentingnya tidur yang
Mencapai tidur yang adekuat, fasilitasi untuk
nyenyak, melaporkan mempertahankan
gatal mereda, aktivitas sebelum tidur,
mengenali tindakan ciptakan lingkungan
untuk meningkatkan yang nyaman, kolaborasi
tidur, dengan dokter dalam
mempertahankan pemberian obat tidur.
kondisi lingkungan
yang tepat.
d. Implementasi Keperawatan
e. Evaluasi Keperawatan
1) Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan kekeringan pada kulit
Kenyamanan pada kulit meningkat
Derajat pengelupasan kulit berkurang
Kemerahan dan lecet berkurang, penyembuhan area kulit yang
telah rusak.
2) Ganguan pola tidur berhubungan dengan pruritus.
14
Mencapai tidur yang nyenyak
Melaporkan gatal mereda
Mengenali tindakan untuk meningkatkan tidur
Mempertahankan kondisi lingkungan yang tepat.
15
kesamping, membentuk satu lesi seperti koin, eritematosa, sedikit edematosa,
dan berbatas tegas. Lambat laun vesikel pecah terjadi eksudasi.
d. Pengobatan
Pengobatan dapat dilakukan dengan mencari penyebab yang memprovokasi.
Bila kulit kering diberi pelembab. Secara topikal lesi dapat diobati dengan
obat anti inflamasi.
a) Identitas : dapat terjadi pada semua usia. Wanita lebih tinggi dibandingkan
pria.
b) Keluhan utama : pruritus, eritema, nyeri, susah tidur.
c) Riwayat penyakit sekarang : pada usia 2 bulan sampai 2 tahun terdapat
eritema berbatas tegas, disertai papul-papul dan vesikel-vesikel miliar,
bersifat erosif, eksudatif, dan berkrusta. Usia 3-10 tahun lesi tidak
eksudatif lagi. sering disertai hiperkeratosis, hiperpigmentasi, dan
hipopigmentasi. Sedangkan pada usia > 13 tahun, lesi selalu kering dan
dapat diserta likenifikasi dan hiperpigmentasi. Selain itu, pruritus hebat
menyebabkan penggarukan terus-menerus mengakibatkan eksematosa.
d) Riwayat penyakit dahulu : tanyakan adanya riwayat dengan asma,
hayfever, dan rhinitis kronik terutama anak-anak. Adanya alergi terhadap
berbagai alergen, misalnya iritasi kulit oleh wol, air, sabun yang keras.
16
e) Riwayat penyakit keluarga : tanyakan adanya penyakit atopik pada
keluarga.
f) Pengkajian psikologi : keadaan stres dapat memicu keparahan dermatitis
atopik. Anak-anak sering mengalami ketidaknyamanan sehingga rewel.
g) Pengkajian lingkungan : adanya perubahan cuaca, kelembaban yang
cukup. Lingkungan yang berdebu dapat sebagai alergen.
ADL :
Nutrisi : kaji diet yang berhubungan dengan eksaserbasi penyakit.
Biasanya anak-anak mengalami gangguan tumbuh kembang akibat
dari pemasukan nutrisi yang tidak adekuat. Ketidaknyamanan dari
adanya lesi membuat anak rewel sehingga menyebabkan gangguan
pemasukan nutrisi (makanan maupun minuman).
Eliminasi : biasanya tidak ditemukan masalah.
Hygiene : kebersihan diri pada awalnya harus dikaji, karena
kebersihan diri yang kurang juga sebagai salah satu predisposisi
untuk dermatitis atopik.
Aktivitas : dapat tergantung pada distribusi lesi yang ada.
h) Pemeriksaan fisik Pemeriksaan persistem
1) B1 (Breathing) : pneumonia.
2) B2 (Blood) : septikemi, hipotermia, dekompensasi kordis,
trombophlebitis.
3) B3 (Brain) : nyeri (pruritus).
4) B4 (Bladder).
5) B5 (Bowel) : diare.
6) B6 (Bone) : pruritus, kulit kering, pitriasis, ruam, eritema.
eksim/krusta, hiperpigmentasi.
b. Diagnosa Keperawatan
1) Kerusakan integritas kulit b.d terpapar allergen.
2) Gangguan rasa nyaman : nyeri (gatal) b.d agen injuri atau allergen.
3) Hipertermi b.d agen injuri atau allergen.
4) Gangguan pola tidur b.d stimulasi yang berlebih (gatal-gatal)
5) Kurang pengetahuan b.d kurang informasi.
6) Resiko inf eksi b.d kerusakan jaringan dan peningkatan paparan lingkungan
17
c. Intervensi Keperawatan
2. Dx II: Gangguan rasa nyaman: nyeri (gatal) b.d agen injuri atau alergen
Goal: klien tidak akan mengalami nyeri (gatal).
18
Intervensi dan Rasional
19
c. Intervensi: cegah dan obati kulit yang kering. Rasional: Pruritus
noeturnal mengganggu tidur yang normal.
20
b. Intervensi: berikan petunjuk yang jelas dan rinci kepada pasien
mengenai program terapi. Raional: pendidikan pasien yang efektif
bergantung pada keterampilan interpersonal professional kesehatan dan
pada pemberian instruksi yang jelas yang diperkuat dengan instruksi
tertulis.
d. Implementasi Keperawatan
e. Evaluasi Keperawatan
21
sejumlah pakaian ketat yang kita kenakan menggores kulit sehingga iritasi.
Iritasi ini memicu kita untuk menggaruk bagian yang terasa gatal. Biasanya
muncul pada pergelangan kaki, pergelangan tangan, lengan dan bagian
belakang dari leher. Penyakit ini biasanya timbul pada pasien dengan
kepribadian yang obsessif, dimana selalu ingin menggaruk bagian tertentu
dari tubuhnya.
22
DAFTAR PUSTAKA
23
Banowati, Andini. Asuhan Keperawatan pada Pasien Dermatitis. Diunduh dari
https://www.academia.edu/10853371/Asuhan_Keperawatan_pada_Pasien_Dermatitis,
diakses pada 4 februari 2020.
Johnson, M.,et all.2002. Nurshing Outcomes Classification (NOC) Second Edition. New
Jersey:Upper Saddle River.
Nurarif A. H, Kusuma, H. 2015.Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medi
s dan NANDA NIC-NOC Revisi Jilid 1.Yogyakarta: MediaAction.
Smetzer, Suzzane C. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
24