Anda di halaman 1dari 11

ANALISA PROSES INTERAKSI

INISIAL KLIEN  :     Tn. A


INTERAKSI :     I  (Fase perkenalan)
G LINGKUNGAN :     Duduk berhadapan 1 m didepan ruang I suasana tenang.
Klien memakai kaus biru tangan pendek celana biru pendek dan sendal jepit
warna hitam
TUJUAN :  Klien dapat memperkenalkan diri dan terbina hubungan saling percaya antaraK dan  P
WAKTU                     :    Senin, 24 Februari 2020

Analisa Analisa
Komunikasi Komunikasi Non
Berpusat Berpusat Rasional
Verbal Verbal
Pada Klien Pada Perawat
P :   Selamat sore :    Kontak mata, Berdiri Berharap klien Salam
tersenyum   menatap didepan dapat merupakan
klien perawat menerima salah satu
perkenalan cara memberi
perhatian
pada klien

K    :  sore :    Menatap perawat, Klien Berharap klien Perkenalan


mantri…. tersenyum melihat mengulurkan dapat merupakan
perawat tangan, menjawab salah satu
 :   Kontak mata, nada kontak mata pertanyan cara untuk
pelan mempersilahkan ada. dengan benar membina
klien duduk, hubungan
mengulurkan tangan saling
percaya

P: K  :   Menatap Perawat Klien bicara  Berharap Menyebutkan


Perkenalkan nama : Kontak mata, nada pelan keras dan klien dapat nama
saya mas jo dari mempersilahkan klien lancar, menjawab menandakan
stikes bani saleh bicara. tersenyum. kesediaan
bekasi akan:   Kontak mata singkat, menerima
bertugas disini sesekali berpaling, hubungan
selama 3 hari. tertawa dengan baik
bisakah saya
berbincang”dengan
anda untuk 15
menit?

K : Iya….

P:
 :   Bisakah
menyebutkan
nama anda?

K    :     Saya “A”
.

P:   A sekarang:    Menatap klien Klien Berharap klien Menilai


ada      dimana? tersenyum, nada pelan.  menggerak – dapat kemampuan
gerakan mengingat mengingat.
tangan tempat ia
berada.
Perawat
senang klien
dapat
menjawab
dengan baik
K: Di RS :   Kontak mata singkat
ANALISA PROSES INTERAKSI

INISIAL KLIEN                   :     Tn. R.R


INTERAKSI                          :     II ( fase kerja )
LINGKUNGAN                    :     Duduk berhadapan +1m  suasana tenang, siang hari.
                     :     Klien memakai celana jeans, kaos biru tua dan  sandal jepit warna hitam.
               :     Klien dapat menyebutkan alasan MRS                                                   
   Pertahankan hubungan saling percaya antara klien dan perawat.

WAKTU                                 :     Selasa, 25 Februari 2020

Analisa
Komunikasi Komunikasi Non Analisa Berpusat
Berpusat Rasional
Verbal Verbal Pada Perawat
Pada Klien
 : P : Hallo A, apa P   : Menatap klien    Berharap klien mua Klien merasa Menyapa
kabar, selamat sore dan tersenyum ramah. koperatif. percaya di secara
 : K :Baik mantri K   : Tersenyum, akrab
menatap  perawat mengatakan
hubungan
yang akrab.
 : P : Apakah A sudah P   : Kontak Berharap klien Bicara agak Evaluasi
mandi ? mata        bicara jelas. mengingat ragu – ragu, kebersihan
kebersihan diri. kurang diri klien
K: sudah mantri   K : Kontak mata, percaya diri.
bicara jelas sambil
menggerak - gerakan
tangan.

  : P:  A tampak sehat, :   P :Pertahankan Berharap klien mau Klien Menggali


kenapa A di rawat kontak mata, ekspresi menjawab. mengungkap perasaan
ditempat ini? serius. kan klien untuk
K : K : Iya mantri, saya K   : Bercerita  dengan masalahnya menimbulk
ini sehat sekali, saya serius,         sesekali     dengan bebas an rasa
tidak mengerti menatap perawat, empati
kenapa mama saya kontak     mata
membawa saya tajam,         tangan
disini padahal saya digerak        gerakan.
haya latihan karate.
P :  Memangnya siapa
yang menyuruh A
latihan karate
P   : Pertahankan          Berharap klien terus Mencari
kontak bercerita tahu
mata,         dengan  ek penyebab
spresi         serius klien dapat
melakukan
tindakan
yang
dilakukann
ya.
K :  K :Saya latihan:   K : Menatap Perawat, Berharap klien Klien Mencari
karate karena saya bercerita dengan dapat menjawab menceritakan tahu sejauh
mendengar suara/ wajah ekspresi dengan pertanyaan dan dan apa yang ia mana klien
bisikan ditelingah wajah serius, sesekali dapat mempercayai alami mengenali
yang menyuruh saya tertawa. sehingga halusinasi
untuk latihan karate. sampai di RS yang ia
 :   Apakah A P  :   Mempertahan dapatkan.
mengetahui siapa          kan kontak mata
yang menyuruh A?
 :  K :Ekspresi wajah
K : Tidak mantri, tenang, kontak mata
tapi       saya tajam, bicara keras
memang              me dan lancar.
ndengar   :  Bicara lembut, kontak
suara         itu mata, memegang
hampir pundak klien Menatap
setiap         malam perawat dan
P  : Iya A tersenyum.
memang            siap
? itu dapat Membantu
di           dengar klien
orang tapi       saya mengenali
perawat  :  Bicara kuat dan cepat, halusinasin
tidak    mendengar dan menggerakan ya dan
suara           tersebut. tangannya saat memberika
Jadi jika        R bercerita. n masukan
mendengar               sederhana
suara seperti untuk
itu           apa yang meningkatk
A             lakukan? an
Senang hubungan
K : Oh…,begitu karena saling
ya           mantri. diperhatikan. percaya.
Memang     sewaktu
mendengar
suara        itu
saya                       
melakukan
apa            yang ia
katakan.
P  :   Kalau begitu P  :  kontak mata Berharap klien dapat Tersenyum Membantu
A          harus menerima saran pada perawat klien untuk
bisa       mengatakan perawat memutuska
A   tidak K   : Mengangguk   n atau
mau  melakukan         dan menatap mengontrol
apa           yang A         perawat halusinasin
dengar           atau A ya.
bisa                 berbi
ncang                 den
gan K   : Tersenyum dan
perawat         ketika         kembali ke
R                     mend         tempat tidur
engar                 suar
a itu.
R                 maukan
…,                 melak
ukannya?
K : Baik mantri,
saya       mau Terminasi
yang
P  : Kalau disepakati
begitu        sampai dapat
jumpa             besok membina
K : Iya mantri. saling
percaya.

ANALISA PROSES INTERAKSI

INISIAL KLIEN                   :     Tn. A
INTERAKSI                         :  III ( fase terminasi )
LINGKUNGAN                    :     Perawat berhadapan dengan klien jarak + 1m suasana tenang.
DESKRIPSI                           :     Klien memakai kaos hitam bergambar, celana pendek berwarna
biru.                        
TUJUAN                                :     Klien dapat memahami dan menerima perpisahan
WAKTU                                 :     Sore hari, pukul 01.00 rabu 12 september 2007

Analisa Analisa
Komunikasi Komunikasi Non
Berpusat Pada Berpusat Pada Rasional
Verbal Verbal
Perawat Klien
P :  Selamat  pagi  :   Mendekati klien Berharap Klien merasa Salam merupakan
A interaksi tetap dekat cara yang dapat
K: Oh, selamat
K :  Menatap perawat berjalan lancar dengan perawat menjalin
pagi mantri. dan tersenyum. hubungan yang
akrab.

P :  Bagaimana Berharap klien Menanyakan


kabar pagi mau mengerti keadaan
ini”A“?:                  menunjukan sikap
K : Baik mantri, :  Menatap parawat, empati.
suster praktik tersenyum.
disini sampai
kapan?
P  :  Saya disini :   Tersenyum,
hanya 3 hari, jadi kontak mata,
besok ini saya akan berbicara dengan
praktek diruangan suara jelas dan
lain. jadi saya nada pelan.
harap R dapat
melakukan apa
yang mantra
katakan kemarin!
masih ingat kan A?
K   :                         
Iya mantri, saya Memegang Klien merasa Terminasi yang
mau mantra, tapi perawat, menatap senang dekat disepakati dapat
juga mantri ada dan tersenyum. dengan P dan membina
waktu, jangan lupa menerima hubungan saling
dating disini. perpisahan percaya antara
P  :  Iya A.., dengan baik. klien an perawat
sampai jumpa…!

TERAPI MODALITAS KEPERAWATAN

A.  Pengertian.
      Terapi modalitas adalah terapi utama dalam keperawatan jiwa. Terapi ini diberikan dalam upaya
mengubah perilaku pasien dari perilaku yang maladaptif menjadi perilaku yang adaptif.

B.    Jenis-jenis terapi modalitas.


      Ada berbagai macam terapi modalitas. Terapi-terapi modalitas tersebut adalah sbb
      1.   Psikoanalisa psikoterapi.
                        Terapi ini dikembangkan oleh Siqmund Freud, seorang dokter yang mengembangkan
‘talking cure’. Terapi ini didasarkan pada keyakinan bahwa bila seorang terapis dapat
menciptakan kondisi yang memungkinkan klien menceritakan tentang masalah
pribadinya,perubahan perilaku dapat terjadi jika klien dapat menemukan kejajdian-kejadian yang
disimpan di alam bawah sadarnya.
                        Tujuan psikoterapi adalah untuk :
            a.    Menurunkan rasa takut klien.
            b.   Mengembalikkan proses pikir yang luhur.
            c.    Membantu klien menghadapi realita.
            d.   Menurunkan kecemasan.
            e.    Memperbaiki komunikasi interpersonal.

      2.   Terapi modifikasi perilaku.


                            Terapi modifikasi perilaku didasarkan pada keyakinan bahwa perilaku dipelajari, dengan demikian
perilaku yang tidak diinginkan atau maladaptif dapat diubah menjadi perilaku yang diinginkanatau adaptif.
Proses mengubah perilaku dengan terapi ini adalah dengan menggunakan teknik yang disebut “conditioning”
yaitu suatu proses dimana klien belajar mengubah perilakunya.
                Ada 3 cara melakukan conditioning yaitu :
                a.     Repprocal inhibition. Ini adalah cara mengurangi ansietas yang dirasakan dengan cara
mengendalikan situasi yang dapat meredakan ansietas yang dirasakan.
            b.   Positive conditioning. Yaitu upaya mengganti perilaku yang tidak diinginkan dengan perilaku
yang diinginkan. Cara yang ditempuh adalah dengan memberikan reward pada setiap perilaku
yang diinginkandan tidak memberikan reward atau menghukum pada perilaku yang tidak
diinginkan.
            Experimental extinction. Yaitu upaya menurunkan suatu perilaku dengan cara tidak memberikan
reward berulang-ulang.
      3.   Terapi kelompok.
                        Terapi kelompok adalah bentuk terapi modalitasyang didasarkan pada pembelajaran
hubungan interpersonal. Klien mengalami konflik yang bersumber dari intrapersonal maupun
interpersonal. Dengan bergabung dalam kelompok, klien dapat saling bertukar pikiran dan
pengalamannya dan mengembangkan pola perilaku yang baru.
            Tujuan terapi aktivitas kelompok adalah :
erapeutik :    
                  -     Meningkatkan kesadaran klien terhadap reaksi emosi dan tindakan defensif
ningkatkan identitas diri.
ehabilitasi :    
ngkatkan keterampilan sosial dan ekspresi diri.
ngkatkan kemampuan memecahkan masalah.
      4.   Terapi keluarga.
                        Terapi keluarga difokuskan secara total terhadap seluruh anggota keluarga.
            Tujuan terapi keluarga adalah :
            a.    Menurunkan konflik dan kecemasan keluarga.
            b.   Meningkatkan kemampuan penanganan terhadap krisis.
            c.    Mengembangkan hubungan peran yang sesuai.
            d.   Membantu keluarga menghadapi tekanan baik dari dalam maupun dari luar anggota keluarga.
            Meningkatkan kesehatan jiwa keluarga sesuai dengan tingkat perkembangan anggota keluarga.
      5.   Terapi rehabilitasi.
                                        Program rehabilitasi dapat digunakan sejalan dengan terapi modalitas lain atau
berdiri sendiri. Terapi ini terdiri dari terapi rekreasi, terapi gerak, dan terapi musik yang masing-
masing mempunyai tujuan khusus. Okupasi terapi adalah suatu ilmu dan seni untuk
mengarahkan partisipasi seseorang dalam melaksanakan tugas terpilih yang telah ditentukan,
dengan maksud mempermudah belajar fungsi dan keahlian yang dibutuhkan dalam proses
penyesuaian diri dengan lingkungan.
      6.   Terapi psikodrama.
            a. Psikodrama menggunakan struktur masalah emosi atau pengalaman klien dalam suatu
drama.drama ini memberi kesempatan pada klien unuk menyadari perasaan, pikiran, dan
perilakunya yang mempengaruhi orang lain. Spontanitas dalam kelompoksebuah isu/masalah
yang akan dibahas kemudian disepakati pemerannya.
            b.         Rancangan dan penyajian drama.
            c. Diskusikan tentang pendapat masing-masing anggota kelompok tentang peran yang ditampilkan.
Terapis berusaha mengarahkan diskusi pada penyelesaian masalah.
      7.   Terapi lingkungan

PERAN PERAWAT DALAM TERAPI MODALITAS.

      1.   Sebagai pelaksana.
      Peran perawat memberikan asuhan langsung kepada klien mengenai kegiatan yang dilaksanakan
diruangan. Seperti kegiatan sehari-hari, memimpin klien membersihkan ruangan atau halaman,
mengajarkan cara berpakaian, mandi, dan kegiatan lain yang sudah terjadwalkan.

      2.   Sebagai pendidik.
      Salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan terapi modalitas dalam berbagai
kegiatan adalah aspek pendidikan, karena perubahan tingakh laku adalah sasaran dalam terapi
tersebut. Perawat juga memberikan pengetahuan kepada klien agar mampu memperbaiki,
mempertahankan, dan meningkatkan kemampuan baik minat serta hobinya.
      3.   Sebagai pengelola.
      4.   Mengelompokkan klien sesuai dengan masalah atau kondisi klien, mis : klien kronis, akut,
gangguan berhubungan,dll.
      5.   Menentukan tujuan dan sasaran dari setiap kegiatan sesuai dengan masalah dan latar belakang
klien.
      6.   Memilih jenis kegiatan yang sesuai. Dalam hal ini klien dapat dilibatkan untuk menentukan jenis
kegiatan yang akan dilakukan.
      7.   Sebagai peneliti.
        Sebagai peneliti perawat dapat melakukan evaluasi keberhasilan program terapi. Evaluasi
dilakukan untuk menilai perkembangan klien secara kontinyu dan teratur, baik setelah kegiatan
maupun perkembangan sehari-hari dari klien. Evaluasi ini berguna untuk mengetahui efek terapi
kegiatan yang telah dilakukan. Efek terapi kegiatan tersebut dapat digunakan sebagai kriteria
pasien kepada tim seleksi.

Anda mungkin juga menyukai