SKRIPSI
Oleh:
Guntur Usman
0 7 1 4 0 0 56
Oleh:
Guntur Usman
0 7 1 4 0 0 56
SKRIPSI
Oleh:
Guntur Usman
0 7 1 4 0 0 56
Oleh:
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
SKRIPSI
Dipersiapkan dan disusun oleh
Guntur Usman
Telah dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal 11 Pebruari 2009
Dan telah dinyatakan diterima sebagai salah satu persyaratan
untuk memperoleh gelar strata satu Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Pada tanggal: 11 Pebruari 2009
Sekretaris Sidang
Dr. Wahid Murni, M.Pd, Ak :
NIP. 19690303 200003 1 002
Pembimbing
Dr. Sugeng Listyo Prabowo, M.Pd :
NIP. 19690526 200003 1 003
Penguji Utama
Dr. H.M. Zainuddin, MA :
NIP. 19620507 199503 1 001
Mengesahkan,
Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Maliki Malang
Bapak dan Ibu yang telah berbesar hati dan penuh kasih sayang yang tiada akhir
serta menyinari jalan hidup putranya dengan penuh kesabaran, terima kasih atas
keikhlasan dan ketulusan doa demi kesuksesan putramu selama masa studi di UIN
Maliki Malang.
Guru dan dosenku yang selalu menjadi pelita dalam studiku sehingga aku dapat
memperoleh ilmu pengetahuan dan pengalaman yang tak ternilai harganya.
Semua familyku yang ada di Tulungagung yang telah mendoakan dan memberi
motivasi selama studi di Malang.
Semoga amal baik yang diberikan kepada penulis, akan senantiasa mendapat
balasan dari Allah SWT, Amin Ya Robbal’Alamin…
HALAMAN MOTTO
Kepada Yth.
Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Maliki Malang
Di
Malang
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Sesudah melakukan beberapa kali bimbingan, baik dari segi isi, bahasa
maupun teknik penulisan, dan setelah membaca skripsi mahasiswa tersebut
dibawah ini:
Nama : Guntur Usman
NIM : 07140056
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Judul Skripsi : Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Madrasah
(MPMBM) sebagai Upaya untuk Meningkatkan Mutu
Pendidikan di MIN Malang 2
Maka selaku pembimbing, kami berpendapat bahwa skripsi tersebut sudah layak
diajukan untuk diujikan.
Demikian, mohon dimaklumi adanya.
Wasalamu’alaikum Wr. Wb
Pembimbing
Dengan ini saya menyatakan, bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan pada suatu perguruan
tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya, juga tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis
diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Guntur Usman
Kata Pengantar
tetap terlimpahkan kepada Rasulullah SAW. yang telah membawa kita dari alam
Maulana Malik Ibrahim Malang dan sebagai wujud serta partisipasi penulis dalam
pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan Skripsi ini,
baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, perkenankan
3. Ibu Dr. Sulalah, M.Ag. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
4. Bapak Dr. Sugeng Listyo Prabowo, M.Pd. selaku dosen pembimbing, yang
5. Bapak Pono, S.Ag, selaku Kepala MIN Malang 2 yang telah memberikan
pimpin.
8. Semua pihak yang telah membantu terselesainya skripsi ini, yang tidak
semua. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa di dunia ini tidak ada yang
sempurna. Begitu juga dalam penulisan Skripsi ini, yang tidak luput dari
kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, dengan segala ketulusan dan
kerendahan hati penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
Penulis
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 : Jumlah Siswa MIN Malang 2 Tahun Ajaran 2009/2010 ---------- 87
Lampiran I : Surat Keterangan Penelitian (dari UIN Maliki Malang dan MIN
Malang 2)
Lampiran VII : Data Prestasi Akademik dan Non Akademik MIN Malang 2
Lampiran VIII : Daftar Hadir Guru Selama Bulan September sampai Oktober
Tahun 2009.
Lampiran XI : Foto-foto
BAB I PENDAHULUAN
A. Manajemen Madrasah.................................................................. 11
B. Peningkatan Mutu Pendidikan ..................................................... 26
(MPMBM) .................................................................................. 34
BAB VI PENUTUP
DAFTAR RUJUKAN
LAMPIRAN-LAMPIRAN
ABSTRAK
PENDAHULUAN
maupun melalui kegiatan seminar, penataran dan lokakarya, semua itu telah
Indonesia.
dipastikan, sehingga tidak terjadi salah letak, arah dan langkah yang akhirnya
memang cukup banyak, baik yang bersatatus negeri maupun yang berstatus
swasta selain yang didirikan oleh lembaga pemerintah, yang dibina oleh
sekali. Saat ini banyak madrasah ibtidaiyah, baik yang ada di kota besar atau
di desa belum sampai pada taraf mutu yang memuaskan. Walau ada sebagian
kecil yang bisa diandalkan namun ada sebagian besar masih sangat
pendidikan di Indonesia.
pendidikan yang selama ini dinilai kurang berhasil lebih disebabkan oleh 3
bersifat out put oriented. Strategi yang demikian lebih bersandar pada asumsi
buku (materi ajar) dan alat belajar lainnya, penyediaan sarana pendidikan,
pelatihan guru dan tenaga pendidikan lainnya, maka secara otomatis lembaga
masyarakat pada umumnya selama ini lebih banyak bersifat dukungan dana,
masyarakat khususnya orang tua siswa sebagai salah satu pihak utama yang
hanya terfokus pada penyediaan faktor input pendidikan, tetapi juga harus
hal yang mutlak harus ada dalam batas-batas tertentu, tetapi input tidak
1
Umaedi, Dalam MPMBS Jurnal Pendidikan Menengah Umun Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan Umum.
April, 1999
2
Dit. Dikdasmen, Depdiknas, Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Madrasah, Buku I
Konsep dan Pelaksana (Jakarta, 2001), hlm. 1-2
itu pemerintah telah melakukan upaya penyempurnaan sistem pendidikan
mutu pendidikan tetap terjaga dan proses peningkatan mutu tetap terkontrol
madrasah (MPMBM).
menjadi lembaga yang mampu mencetak peserta didik yang bermutu dan
MPMBM.
Berpijak dari latar belakang diatas maka rumusan masalah yang akan
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian ini
pendidikan nasional.
Manajemen
Mutu
3
Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia (Jakarta: Toko Gunung Agung, 1995), hlm. 1
madrasah dan mendorong pastisipasi secara langsung semua pihak yang
KAJIAN PUSTAKA
A. Manajemen
1. Pengertian Manajemen
” yang berasal dari kata manage atau managiare, yang berarti melatih kuda
berarti:
mencapai tujuan.
kiat oleh Follet karena manajemen mencapai sasaran melalui cara-cara dengan
4
Ali Imron, dkk. Manajemen Pendidikan Analisis dan Aplikasinya Dalam Institusi
Pendidikan, (Malang: Universitas Negeri Malang, 2003), hlm. 4
karena manajemen dilandasi oleh keahlian khusus untuk mencapai suatu
prestasi manajer, dan para profesional dituntun oleh suatu kode etik.5
Menurut G. R Terry
Manajemen merupakan suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan-
tindakan perencanaan, pengorganisasian, menggerakkan dan mengendalikan,
yang dilakukan untuk menentukan serta untuk mencapai sasaran atau tujuan
yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber
daya lainnya.6
lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.” 7
manusia maupun yang bersifat non manusia yang di dalamnya terdapat proses
2. Unsur-unsur Manajemen
5
Nanang Fatah, Landasan Manajemen Pendidikan (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004),
hlm. 1
6
Malayu S. P Hasibuan, Manajemen Dasar, Pengertian, dan Masalah (Jakarta: CV. Haji
Masagung, 2005), hlm. 2
7
Ibid..
8
Notoatmojo, Soekidjo, Pengembangan sumber daya manusia (Jakarta: Rineka Cipta, 1992),
hlm. 107
Sedangkan G. R Terry menyatakan bahwa “ fungsi-fungsi fundamental
Hasibuan menyatakan,
Manajemen hanya merupakan alat untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Manajemen yang baik akan memudahkan terwujudnya tujuan organisasi atau
lembaga, personal dan masyarakat. Dengan manajemen yang berdaya guna
dan berhasil guna, unsur-unsur manajemen akan dapat ditingkatkan. Unsur-
unsur manajemen adalah: Man, Money, Metode, Machine, Materials, Market,
yang disingkat menjadi 6 M.10
a. Perencanaan
proses pemikiran dan penentuan semua aktivitas yang akan dilakukan pada
9
Winardi, Kepemimpinan Dalam Manajemen (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hlm. 161
10
Hasibuan, Op. cit, hlm. 20
11
Ibrahim Bafadal, Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah Dasar (Jakarta: PT Bumi Aksara,
2006), hlm. 42
merumuskan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai hasil
yang diinginkan.12
keadaan yang diharapkan terjadi pada masa yang akan datang. Oleh sebab
telah ditetapkan.
dalam agama Islam seperti yang tertera dalam dalil berikut ini:
ﻯﺎ ﹶﻨﻭﺀ ﻤ ﹺﺭﺎ ِﻝﻜﹸلٍ ﺍﻤﻭِﺇ ﱠﻨﻤ ﺔ ﻴ ل ﹺﺒﺎﺍﻝﱢﻨ
ُ ﻤﺎ ﻤﺎﺍﻝﹾ ﹶﺎﻋ ﺍِ ﱠﻨ
12
Sukarna, Dasar-Dasar Manajemen (Bandung: CV. Mandar Maju, 1992), hlm.10
13
Effendy, Ek. Mochtar, Manajemen Suatu Pendekatan Berdasarkan Ajaran Agama Islam
(Jakarta: Bharata Karya Aksara, 1986), hlm. 136
Berkenaan dengan hal tersebut, dalam suatu lembaga pendidikan agar
dan sekarang.
sebagai hasil dari pemikiran yang cerdas, kreatif dan matang yang
b. Pengorganisasian
sebagai kata benda yang dapat diartikan alat/wadah yang bersifat statis dan
Menurut Maluyu,
Pengorganisasian adalah suatu proses penentuan, pengelompokan dan
pengaturan bermacam-macam aktivitas yang diperlukan untuk
mencapai tujuan, menempatkan orang-orang pada seriap aktivitas ini,
menyediakan alat-alat yang diperlukan, menempatkan wewenang yang
secara relatif didelegasikan kepada setiap individu yang akan
melakukan aktivitas-akivitas tersebut.14
14
Malayu S. P Hasibuan, Op. cit, hlm. 118
15
Ibid., hlm. 118-119
Fungsi pengorganisasian dari pada manager meliputi penentuan,
penghitungan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai
tujuan-tujuan perusahaan, pengelompokan kegiatan-kegiatan,
penempatan kelompok kegiatan-kegiatan termaksud ke dalam suatu
bagian yang dikepalai oleh seorang manager, serta pelimpahan
wewenang untuk melaksanakannya.16
yang cocok bagi keperluan kerja dan penunjukkan hubungan tugas dan
16
Sukarna, Op.cit, hlm. 38-39
17
Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Surabaya: Surya Cipta Aksara, 1993), hlm. 210
18
Ibid., hlm. 217
Ayat tersebut menerangkan bahwa dalam kehidupan bermasyarakat,
struktur organisasi.
yang ada dalam usaha mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Oleh
bekerjasama.19
19
Handoko, T. Hani. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia (Yogyakarta:
Liberty, 1985), hlm. 35
merupakan salah satu fungsi manajemen yang menjembatani kegiatan
wadah dimana kegiatan itu dilaksanakan, tetapi juga aturan mainnya (role
of game) yang harus ditaati oleh setiap orang di dalam organisasi sebagai
yang telah ditetapkan dapat tercapai sesuai dengan apa yang diharapkan
melalui pembagian tugas yang tepat dan sesuai dengan potensi masing-
mencapai tujuan.
c. Pengarahan
manajemen.
20
Maisyaroh, Manajemen SDM di MI Jendral Sudirman. Skripsi Fakultas Tarbiyah, 2007
hlm. 23
terhadap bawahan untuk tujuan organisasi yang nyata. Sejalan dengan
cara persuasif atau bahkan instruktif, tergantung cara mana yang dirasakan
paling efektif.
pokok dan titik sentral dari setiap aktivitas yang ada dalam suatu
dinamis dan kreatif maka organisasi yang dipimpinnya juga akan semakin
pemimpin dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Ali Imran ayat 110, Allah
SWT berfirman:
21
Hasibuan, Op.cit, hlm. 184
Ìx6Ζßϑø9$# Çtã šχöθyγ÷Ψs?uρ Å∃ρã÷èyϑø9$$Î/ tβρâ÷ß∆ù's? Ĩ$¨Ψ=Ï9 ôMy_Ì÷zé& >π¨Βé& uöyz öΝçGΖä.
pemimpin sebagai bagian dari umat yang terpilih dan memiliki wewenang
dan manusiawi.
22
Al-Qur’an dan Terjemahannya, op. cit., hlm. 94
tugasnya sebagai pemimpin sebagai dasar dan acuan sebagai seorang
nyaman dan dengan ikhlas mau bekerjasama untuk mencapai tujuan yang
d. Pengawasan
23
Nanang Fatah, Op. cit, hlm. 88-89
24
Malayu S.P Hasibuan, Op.cit, hlm. 242
menentukan kesenjangan (deviasi) antara pelaksanaan dengan standar
dan rencana.25
∩∇∪ …çνttƒ #vx© ;六sŒ tΑ$s)÷WÏΒ ö≅yϑ÷ètƒ tΒuρ ∩∠∪ …çνttƒ #\ø‹yz >六sŒ tΑ$s)÷WÏΒ ö≅yϑ÷ètƒ yϑsù
“ (7) Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun,
niscaya dia akan melihat (balasan)nya. (8) Dan barangsiapa yang
mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat
(balasan)nya pula”. (Q.S. Az Zalzalah: 7-8)26
Maha Tinggi yaitu Allah SWT Yang Maha Sempurna. Dengan demikian
dengan baik.
25
Nanang Fatah, Op.cit, hlm. 101
26
Al-Qur’an dan Terjemahannya, Op. cit., hlm. 1087
mengetahui secara jelas proses pengawasan itu melalui tahap-tahap
tertentu.
perbaikan. Oleh karena itu diperlukan figur kepala madrasah yang mampu
27
Hasibuan, Op.cit, hlm. 225
maupun menggerakkan bawahannya untuk mencapai tujuan yang telah
interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar mengajar di kelas.
Istilah mutu menurut ISO 2000 dalam Erfi Ilyas, “ mutu adalah
ditetapkan”.29
28
W.J.S Poerwadarminta, Kamus Umun Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1976),
hlm. 604
29
Nanang Hanafiah dan Cucu Sahana, Konsep Strategi Pembelajaran (Bandung: PT Refika
Aditama, 2009), hlm. 83
pendidikan, pengertian mutu mencakup input, proses dan out put
pendidikan.30
menghasilkan out put yang berkualitas. Out put yang dihasilkan oleh
mampu dalam menghadapi tantangan dan permasalahan yang ada, baik itu
30
Dit. Dikdasmen. Depdiknas, Op.cit, hlm. 24
31
Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional Dalam Konteks Mensukseskan MBS dan
KBK (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2003), hlm. 226
masa sekarang atau masa yang akan datang serta memiliki rasa
skill), sosial (social skill) dan kecakapan khusus (spesific life skill)
dengan baik. Apabila salah satu faktor tidak ada maka mutu pendidikan
tidak dapat tercapai dengan baik karena faktor yang satu dengan yang
a. Faktor Tujuan
tanpa berpegang pada tujuan akan sulit mencapai apa yang diharapkan.
32
Jeromi S. Arcaro, Pendidikan Berbasis Mutu, Prinsip-prinsip Perumusan dan Tata Langkah
Penerapan (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2006), hlm. 85-89
33
Zahara Idris dan Lisma Jamal, Pengantar Pendidikan (Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana
Indonesia, 1992), hlm. 28
Untuk meningkatkan mutu pendidikan, madrasah senantiasa harus
tindakan operasional.
c. Faktor Siswa
d. Faktor Alat
kurikulum.
e. Faktor Lingkungan/Masyarakat
termasuk orang tua siswa, karena tanpa adanya bantuan dan kesadaran
yang tidak dapat dipisahkan dan saling melengkapi satu sama lainnya.
difokuskan pada tujuan yang akan diapai. Dalam perspektif ini tingkat
keberhasilan.
b. Pendekatan Proses
yang meyakinkan34.
Madrasah (MPMBM)
madrasah.
kehidupan berbangsa.35
34
Ifa Adholina, Implementasi Manajemen Pendidikan dalam Meningkatkan Mutu Pendiidkan
di SLTP 03 Batu, Skripsi UIN Malang, 2005. hlm. 29-31
35
Depag RI Direktorat Kelembagaan Agama Islam, Pedoman Manajemen Berbasis Madrasah
(Jakarta, 2005), hlm. 1
Sedangkan MPMBM didefinisikan beragam oleh para ahli
besar diberikan kepada madrasah, maka madrasah akan lebih lincah dan
madrasah akan lebih responsif dan lebih cepat dalam menanggapi segala
yang erat, hubungan madrasah dengan dan masyarakat erat dan adanya
kepemilikian ketiga hal ini, maka madrasah akan merupakan unit utama
yang kuat terhadap kondisi kerja; komitmen yang tinggi pada dirinya dan
(MPMBM)
didesentralisasikan.37
36
Dit. Dikdasmen. Depdiknas, Op. cit, hlm. 9-11
37
Ibrahim Bafadal, Op.cit., hlm. 82
untuk mencapai tujuan mutu madrasah dalam kerangka kebijakan
pendidikan nasional.38
manajemen ini antara lain sebagai berikut; (1) lingkungan sekolah yang
aman dan tertib, (2) sekolah memiliki misi dan target mutu yang ingin
harapan yang tinggi dari personel sekolah (kepala sekolah, guru, dan staf
40
Ibid..
akademik dan administratif, dan pemanfaatan hasilnya untuk
dan tingkah laku seluruh komponen sekolah; kepala sekolah; guru dan
informasi yang presentatif dan valid. Akhir dari semua itu ditujukan
(MPMBM)
41
Nanang Hanafiah dan Cucu Suhana, Op.cit., hlm. 87
42
Artikel Pendidikan, MPMBS (http://www.geocities.com, diakses 13 Agustus 2009)
wadah/kerangkanya, maka madrasah efektif merupakan isinya. Oleh
Menurut Umaedi,
Manajemen peningkatan mutu berbasis madrasah merupakan
alternatif baru dalam pengelolaan pendidikan yang lebih
menekankan kepada kemandirian dan kreatifitas medrasah. Konsep
ini diperkenalkan oleh teori effective school yang lebih
mengfokuskan diri pada perbaikan proses pendidikan.43
efektif) mendasarkan pada input, proses dan out put. Selanjutnya, uraian
berikut dimulai dari out put dan diakhiri input, mengingat out put memiliki
satu tingkat lebih rendah dari out put, dan input memiliki tingkat
43
Umaedi, MPMBS (http://www.geocities.com, diakses 10 Agustus 2009)
akademik (non-academic achievement). Out put prestasi akademik
kepramukaan.
b. Proses
tujuan madrasah.
sedemikian pesat.
madrasah.
warga madrasah.
tugasnya.
besar rasa memiliki makin besar pula rasa tanggung jawab dan
makin besar rasa tanggung jawabmakin besar pula tingkat
dedikasinya.
pengontrol.
berkelanjutan.
terus menerus.
program yang akan datang. Jika kurang berhasil maka orang tua
sumberdaya manusia.
dan dalam keadaan siap. Ini bukan berarti bahwa sumberdaya yang
mutu dan kepuasan peserta didik. Konsekuensi logis dari ini semua
6. Input manajemen
a. Tujuan MPMBM
bersama.
44
Dit. Dikdasmen. Depdiknas, Op. cit, hlm. 11-20
b. Alasan diterapkannya MPMBM
mutu madrasah.
madrasahnya.
45
Ibid., hlm. 4-5
menerapkan pendekatan idiograpik (membolehkan adanya keberbagian cara
madrasah). Oleh karena itu, dalam arti yang sebenarnya tidak ada resep
1. Melakukan Sosialisasi
dari semua unsur madrasah. Dengan cara berfikir semacam ini, maka
siswa, wakil kepala madrasah, guru BK, karyawan, orang tua siswa,
media masa.
dan output madrasah yang diharapkan di masa yang akan datang (tujuan
(kurang 3).
Situasional Madrasah)
a. Visi
Setiap madrasah harus memiliki visi. Visi adalah wawasan yang
perumusan misi sekolah. Dengan kata lain, visi adalah pandangan jauh
perkembangannya.
b. Misi
c. Tujuan
madrasah yang bersangkutan dan “kapan’ tujuan akan dicapai. Jika visi
dan misi terkait dengan jangka waktu yang panjang, maka tujuan
depan secara utuh (ideal), maka tujuan yang ingin dicapai dalam
mencapai visi.
d. Sasaran/Tujuan Situasional.
oleh madrasah
harus tetap mengacu pada visi, misi dan tujuan madrasah sebagai
Sasaran.
pencapaian sasaran.
disebut persoalan
diperlukan untuk mengubah fungsi yang tidak siap menjadi fungsi yang
siap. Selama masih ada persoalan, yang sama artinya dengan ada
tercapai. Oleh karena itu, agar sasaran tercapai, perlu dilakukan tindakan-
Rencana yang dibuat harus menjelaskan secara detail dan lugas tentang
maupun dari orang tua, baik dukungan pemikiran, moral, material maupun
pemerintah untuk menanggung biaya rencana ini, dan berapa sisanya yang
harus ditanggung oleh orang tua peserta didik dan masyarakat sekitar.
dihindari. Catatan : BP3 saat ini yang anggotanya hanya terdiri dari orang
terdiri dari; orang tua siswa, wakil dari siswa, wakil dari madrasah, wakil
dari organisasi profesi, wakil dari pemerintah, dan wakil dari publik.
disetujui bersama antara madrasah, orang tua siswa, dan masyarakat, maka
penyelenggaraan pendidikan.
tuntas sebagai prasyarat dan dasar yang kuat untuk mempelajari tahapan
arahan, bimbingan, dukungan, dan teguran kepada guru dan tenaga lainnya
jika ada kegiatan yang tidak sesuai dengan jalur-jalur yang telah
pada satu catur wulan dinilai adanya faktor-faktor yang tidak mendukung,
guru dan tenaga lainnya agar mereka dapat menjiwai setiap penilaian yang
tua peserta didik dan masyarakat sebagai pihak eksternal harus dilibatkan
dibandingkan dengan hasil penilaian internal. Suatu hal yang bisa terjadi
bahwa orang tua peserta didik dan masyarakat menilai suatu program
berhasil. Yang perlu disepakati adalah indikator apa saja yang perlu
ditetapkan sebelum penilaian dilakukan. Untuk lebih detailnya tentang
dijadikan alat bagi perbaikan kinerja program yang akan datang. Namun
madrasah dan orang tua peserta didik untuk merumuskan sasaran mutu
baru untuk tahun yang akan datang. Jika dianggap berhasil, sasaran mutu
Jika tidak, bisa saja sasaran mutu tetap seperti sediakala, namun dilakukan
terlalu berat atau tidak sepadan dengan sumberdaya pendidikan yang ada
46
Ibid., hlm. 29-47
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
karena penelitian ini merupakan suatu bentuk penelitian yang bersifat dekriptif
faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat serta hubungan antar fenomena
yang diselidiki.47
data dekriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku
yang diamati. Menurut mereka pendekatan ini diarahkan pada latar dan
B. Kehadiran Peneliti
C. Lokasi Penelitian
kedalam namun akses menuju madrasah ini cukup mudah dikarenakan sarana
kualitas pendidikan di MIN Malang 2 dan madrasah ini merupakan salah satu
D. Sumber Data
Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian ini adalah subyek
dari mana data dapat diperoleh. Apabila peneliti menggunakan kuesioner atau
observasi, maka sumber datanya bisa berupa benda atau proses sesuatu.
(studi kasus di MIN Malang 2) ini terdiri dari dua macam yaitu data sekunder
Data sekunder meliputi data yang berasal dari kajian pustaka baik berupa
buku maupun berupa data artikel yang di akses melalui internet, yang
49
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta,
1993), hlm. 107
Person : sumber data berupa orang yaitu sumber data yang dapat
memberikan data berupa jawaban lisan melalui wawancara. Dalam
penelitian ini sumber data yang berupa person adalah: kepala
madrasah, waka kurikulum, waka kesiswaan maupun humas,
dewan guru yang lain beserta orang tua murid maupun masyarakat.
Place : sumber data berupa tempat, yaitu sumber data yang menyajikan
Paper : sumber data berupa simbol, yaitu sumber data yang menyajikan
Kualitas data ditentukan oleh kualitas alat pengambil data atau alat
pengukurnya. Kalau alat pengambil datanya cukup reliabel dan valid, maka
datanya juga akan cukup reliabel dan valid. Selain itu metode serta cara dalam
50
Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian (Jakarta: Rajawali, 1990), hlm. 92
menggunakan 3 metode yang sudah lazim digunakan dalam penelitian
a) Metode Observasi
data dalam suatu penelitian, merupakan hasil perbuatan jiwa secara aktif
yang diinginkan, atau suatu studi yang disengaja dan sistematis tentang
yang diselidiki.”51
PBM maupun keadaan sarana dan prasarana. Sumber data diperoleh dari
b) Metode Interview
51
Strisno Hadi, Metodologi Research I (Yogyakarta: Andi Off Set, 1991), hlm. 136
melengkapi data yang diperoleh melalui observasi.52 Sumber data
maupun humas, beberapa guru yang terkait maupun orang tua siswa
beserta masyarakat.
c) Metode Dokumentasi
dan prasarana, data guru, karyawan, dan data jumlah siswa, data kegiatan
penelitian.
metode diatas, maka peneliti akan mengolah dan menganalisa data tersebut
dilakukan dengan menata dan menelaah secara sistematis semua data yang
jangan menunggu sampai data itu menjadi dingin bahkan membeku atau
54
Marzuki, Metodologi Riset (Yogyakarta: BPFE - UII, 2000),hlm. 87
malah menjadi kadaluwarsa. Pekerjaan menganalisis data memerlukan usaha
dalam menganalisis data adalah dimulai dengan menelaah seluruh data yang
tersedia dari berbagai sumber, yaitu data dari wawancara, observasi maupun
data dari dokumentasi. Data tersebut tentunya sangat banyak, setelah dibaca,
dan memilih data yang benar-benar penting dan diperlukan serta menyisihkan
data yang dianggap tidak perlu kemudian barulah penulis mendisplay data,
yaitu menyusun dan menyajikan data dalam bentuk uraian singkat maupun
dalam bentuk teks yang bersifat naratif dan disusun secara beraturan agar data-
data itu tidak saling tumpang tindih atau salah letak. Langkah selanjutnya
kesimpulan yang valid, kredibel dan dapat menjawab rumusan masalah yang
bahwa apa yang telah diamati/data yang diperoleh sesuai dengan apa yang
atas sejumlah kriteria tertentu. Ada empat kriteria yang digunakan, yaitu
derajat kepercayaan (credibility), keteralihan (transferability), kebergantungan
berimbas terhadap hasil akhir dari suatu penelitian. Maka dari itu, dalam
memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan
Dalam penelitian ini ada beberapa teknik triangulasi yang peneliti gunakan
H. Tahap-tahap Penelitian
1. Tahap Pra-Lapangan
55
Ibid., hlm. 324
56
Ibid., hlm. 330
penelitian. Kemudian peneliti menggali informasi yang diperlukan dari
Pada tahap kegiatan lapangan, ada tiga langkah yang dilakukan, yaitu
dapat dipertanggungjawabkan.
I. Situs Penelitian
latihan bagi siswa PGA (Pendidikan Guru Agama) atau dahulu lebih dikenal
Islam.
MIN Malang 2 didirikan sekitar tahun 50-an, dan waktu itu bernama
(Sekarang MIN Malang 1). Perubahan status dari SD Latihan menjadi MIN,
tahun 1978 yang menetapkan kelas IV,V,VI, PGAN 6 tahun menjadi PGAN
57
Ibid., hlm. 126
dipakai untuk kegiatan belajar mengajar merupakan peninggalan penjajah
Pemerintah.
Pada tahun 1977 Sekolah Latihan ini pindah dari jalan Bromo ke jalan
Arjuno, karena tanah dan bangunan yang ditempati diminta kembali oleh
pemerintah. Status tanah dan bangunan di tempat yang baru ini adalah
pada mulanya adalah tanah milik Bapak Mulyadi.Tanah tersebut dibeli oleh
Departemen Agama Kota Malang dari anggaran DIP (Daftar Isian Proyek)
lokal,terdiri dari ruang kepala madrasah,dan ruang guru, dan ruang belajar.
sebanyak 2 lokal terdiri dari ruang kepala sekolah dan ruang guru, sedang
lokal yang mulanya dipakai untuk ruang kepala sekolah dan ruang guru
dipakai untuk ruang belajar. Pada tahun anggaran 1987/1988 dibangun lagi
sebanyak 8 lokal dari anggaran DIP, yang semuanya dipakai untuk ruang
Uripan Nitiharjo,SH.
Majelis MIN Malang 2,dan pada tahun yang sama telah dibebaskan tanah
pelajaran 2003/2004 pada area tanah baru dibangun 1 lokal ruang Mushalla
lainnya.
Pada tahun yang sama pula 21 unit komputer P-II sebagai sarana belajar
teknologi & informasi bagi para siswa telah dapat diwujudkan. Suatu
adanya kerja sama yang erat antara pihak madrasah dengan orang tua siswa
setapak demi setapak dapat dipenuhi. Disamping itu pula, atas kerjasama
yang baik antara pihak madrasah dengan Departemen Agama Kota Malang
dan Dinas Pendidikan Kota Malang, maka saat ini 40 unit peralatan
Madrasah. Kemudian atas bantuan dari Dep. Agama, pada Bulan Oktober
2007, 21 Unit Komputer tersebut diganti menjadi pentium IV dan ditambah
a. Visi Madrasah.
berwawasan global atas dasar Iman dan Taqwa Terhadap Allah SWT.
Islam;
Inggris;
b. Misi Madrasah
sebagai berikut :
berwawasan global.
mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Atas dasar tujuan umum
tersebut serta dengan mengacu pada visi dan misi di atas, maka tujuan
non akademik;
teknologi informasi;
aktif;
3. Struktur Organisasi
masing-masing unit kerja yang didukung oleh kerjasama yang baik akan
berstatus PNS dan 3 guru GTT. Adapun jumlah pegawai di MIN Malang 2
ada 6 orang yang terdiri dari 3 orang pegawai TU, 1 orang satpam, 1 orang
penjaga kebersihan dan 1 orang penjaga malam. Dan untuk lebih jelasnya
tentang keadaan guru dan karyawan MIN Malang 2 dapat dilihat pada
lampiran V.
6. Keadaan Siswa MIN Malang 2
sebanyak 434 siswa yang terdiri dari 230 siswa perempuan dan 204 siswa
laki-laki. Adapun data Jumlah siswa di MIN Malang 2 dapat dilihat di tabel
berikut ini:
TABEL 3.1
JUMLAH SISWA MIN MALANG 2 TAHUN AJARAN 2009/2010
Kelas
Keadaan Kelas I Kelas II Kelas III Kelas V Kelas VI Jumlah
IV
No.
Siswa
Lk Pr Lk Pr Lk Pr Lk Pr Lk Pr Lk Pr Lk Pr
Jumlah
1. 40 36 39 42 39 34 32 35 29 37 25 46 204 230
Siswa
2. Rombel 3 2 2 2 2 2 13
BAB IV
PAPARAN DATA HASIL PENELITIAN
Dalam pelaksanaan MPMBM bukanlah proses sekali jadi dan bagus hasilnya
akan tetapi merupakan proses yang berlangsung secara terus menerus atau
peningkatan mutu.
pendidikan dan hal ini merupakan prioritas yang dilaksanakan oleh MIN Malang
58
Hasil Wawancara dengan Kepala Madrasah (Senin, 07 September 2009, Pukul 08.00-09.00
WIB)
2 sebagai sekolah pada tingkat dasar untuk memberikan bekal dengan sebaik-
memiliki sumber daya yang memadai baik sumber daya manusia maupun non
manusia.
Berkenaan dengan hal itu, berikut hasil wawancara peneliti dengan kepala
madrasah:
tentunya juga mengacu terhadap visi dan misi madrasah. Berdasarkan hasil
59
Hasil Wawancara dengan Kepala Madrasah (Senin, 07 September 2009, Pukul 08.00-09.00
WIB)
dahulu. Dalam perencanaan ada beberapa langkah yang ditempuh oleh
1. Analisis situasi
Dengan analisis ini maka madrasah akan lebih mengetahui sejauh mana
madrasah saat ini dan output madrasah yang diharapkan di masa yang akan
datang.
mengungkapkan:
Dalam analisis situasinya tentunya kita melihat segala sesuatu yang ada
di sekitar madrasah yaitu lingkungan, tenaga pendidik, sarana dan
prasarana maupun siswa sendiri. Sehingga sejak awal kita sudah
mengetahui tantangan dan peluang apa yang dihadapi dalam
implementasi peningkatan mutu.61
2. Merumuskan tujuan
madrasah dalam merumuskan misi madrasah. Dengan kata lain visi adalah
Oleh karena itu dalam merumuskan tujuan madrasah tidak lepas dari visi
61
Hasil Wawancara dengan Wakamad Kurikulum (Senin, 07 Desember 2009, Pukul 09.00-
09.30 WIB)
62
Dokumentasi Madrasah ( Diambil hari Senin, 07 Desember 2009, Pukul 10.00 WIB)
oleh madrasah dan kapan tujuan itu akan dicapai. Jika visi dan misi terkait
dengan jangka waktu yang panjang, maka tujuan dikaitkan dengan jangka
Dalam merumuskan tujuan situasional, selain bertolak dari visi, misi dan
tujuan madrasah maka madrasah juga mengacu pada tantangan nyata yang
berikut:
63
Hasil Wawancara dengan Kepala Madrasah (Senin, 14 Desember 2009, Pukul 07.00-08.00
WIB
3) Pencapaian juara 1 pada olah raga porseni MI tingkat Kota Malang
3. Analisis SWOT
Agar sasaran dapat tercapai secara efektif dan efisien, perlu dilaksanakan
adalah kondisi tidak siap dari masing-masing faktor dan fungsinya yang
dan faktornya yang bersifat eksternal, dan ancaman adalah kondisi tidak siap
sehingga segala sesuatu yang berkaitan dengan SWOT ini dapat menjadi
64
Dokumentasi Madrasah ( Diambil hari Senin, 07 Desember 2009, Pukul 10.00 WIB)
Berdasarkan hasil penelitian dilapangan analisis SWOT telah
pendidikan.
Hal ini senada dengan apa yang dikatakan oleh kepala madrasah. Berikut
wawancara peneliti.
bersumber dari data dokumentasi dalam bidang akademik dan non akademik
65
Hasil Wawancara dengan Kepala Madrasah (Senin, 14 Desember 2009, Pukul 07.00-08.00
WIB)
66
Hasil Wawancara dengan Wakamad Kurikulum (Senin, 07 Desember 2009, Pukul 09.00-
09.30 WIB)
67
Dokumentasi Madrasah ( Diambil hari Senin, 07 Desember 2009, Pukul 10.00 WIB)
b. Pelaksanaan Peningkatan Mutu Penddidikan
diperlukan standar mutu yang bisa dijadikan sebagai pedoman dalam menilai
lalu yang dianggap efektif dan menggunakan tori-tori yang terbukti mampu
pemerintah sendiri tidak memberikan patokan nilai yang secara mutlak harus
mempunyai target agar siswa tidak mendapat nilai rendah yaitu 5 kebawah.
mutlak berdasar atas nilai akhir akan tetapi juga melihat nilai proses yaitu
Sebab guru adalah salah satu faktor penentu dalam upaya peningkatan mutu
kerja guru), mengikutkan guru dalam seminar, diklat atau pelatihan serta
68
Data Observasi dan Dokumentasi Madrasah ( Senin, 14 Desember 2009, Pukul 10.00 WIB)
pengadaan diskusi rutin antar guru di madrasah setiap hari sabtu. Kegiatan-
kegiatan ini diharapkan dapat menunjang dan menambah wawasan guru agar
2. Bimbingan belajar
Kegiatan ini difokuskan pada kelas 4,5 dan 6 pada mata pelajaran
Inggris dan IPS. Bimbingan belajar ini dilaksanakan pada pagi hari
hari setelah pembelajaran selesai selama 3-4 bulan pada mata pelajaran
dengan Diknas/Depag.
4. Kegiatan keagamaan
berjamaah.
69
Observasi (September – Oktober 2009)
Disamping program-program diatas MIN Malang 2 juga
a. Program Strategis
1. Bidang akademik
b. Menyempurnakan KTSP.
representatif.
terkini.
5. Bidang manajemen
jasa pendidikan.
kerja.
b. Kegiatan Ekstrakurikuler
1. Pramuka
2. Tiwisada
5. Seni Angklung
6. Kulintang
8. Paduan Suara
9. Drumband
11. Beladiri.70
program madrasah dapat mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Hasil dari
yang dilaksanakan secara berkesinambungan, hal ini senada dengan apa yang
wawancaranya:
70
Dokumentasi Madrasah (Diambil Senin, 07 Desember 2009, Pukul 10.00 WIB)
dilaksanakan enam bulan sekali atau persemester. Disamping itu secara
mendadak biasanya saya melaksanakan monitoring terhadap kinerja guru
untuk mengetahui keadaan yang sesungguhnya. Dalam hal ini saya selaku
kepala madrasah juga mengadakan rapat khusus perbidang wakamad
untuk mengetahui pencapaian program dan hambatan-hambatan apa yang
dihadapi, kemudian barulah diadakan rapat pleno untuk dicarikan saran,
masukan maupun solusi pemecahannya sehingga program-program yang
telah disusun dapat tercapai sesuai rencana.71
TABEL 4.1
JADWAL MONITORING DAN EVALUASI
No Kegiatan Bulan
7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6
1 Monitoring V V V V
2 Evaluasi V V
madrasah, kepala madrasah memang selalu berada di madrasah dan jika tidak
kosong. Dengan demikian KBM di madrasah dapat berjalan dengan baik dan
71
Hasil Wawancara dengan Kepala Madrasah (Senin, 14 Desember 2009, Pukul 07.00-08.00
WIB)
72
Dokumentasi Madrasah (Diambil Senin, 07 September 2009, Pukul 10.00 WIB)
73
Observasi (September – Oktober 2009)
2. Strategi yang digunakan Madrasah dalam Implementasi Manajemen
Peningkatan Mutu Berbasis Madrasah (MPMBM) di MIN Malang 2.
cenderung seragam umtuk semua madrasah). Oleh karena itu dalam arti yang
sebenarnya, tidak ada satu resep pelaksanaan MPMBM yang sama untuk
kepala madrasah:
74
Hasil Wawancara dengan Kepala Madrasah (Senin, 07 September 2009, Pukul 08.00-09.00
WIB)
Lebih lanjut kepala madrasah menjelaskan:
belajar pada pagi dan sore hari, try out bagi kelas 6, pemberian motivasi kepada
siswa dalam kegiatan mental training(pertemuan dengan wali murid) dan great
radio.77
75
Hasil Wawancara dengan Kepala Madrasah (Senin, 07 September 2009, Pukul 08.00-09.00
WIB)
76
Hasil Wawancara dengan Wakamad Kurikulum (Senin, 07 September 2009, Pukul 09.00-
09.30 WIB)
77
Observasi dan Dokumentasi Madrasah (September – Oktober 2009)
Disamping strategi diatas berikut peneliti cantumkan strategi pencapaian
TABEL 4.2
STRATEGI PENCAPAIAN TAHUN 2006/2007-2010/2011
No. Kondisi saat ini Kondisi yang Strategi pencapaian
diharapkan
A. PRESTASI SEKOLAH DAN LULUSAN
1. PRESTASI AKADEMIK
78
Dokumentasi Madrasah (Diambil Senin, 07 Desember 2009, Pukul 10.00 WIB)
dalam bidang dalam bidang seni secara
seni intensif dan berkelanjutan.
Dalam penelitian ini ada beberapa dampak yang peneliti bahas berkenaan
Malang 2. Oleh karena itu sejak tahun 2006 MIN Malang 2 mulai
maupun non-akademik.
wawancaranya:
79
Hasil Wawancara dengan Kepala Madrasah (Senin, 07 September 2009, Pukul 08.00-09.00
WIB)
80
Hasil Wawancara dengan Waka Kurikulum (Selasa, 08 September 2009, Pukul 09.00-09.30
WIB)
81
Hasil wawancara dengan Waka Kesiswaan (Selasa, 08 September 2009, Pukul 08.30-09.00
WIB)
mempengaruhi yaitu madrasah mempunyai visi, misi, tujuan dan sasaran mutu
peningkatan mutu. Disisi lain dari segi sumber dayanya, madrasah memiliki
sumber daya yang cukup dan memadai baik dari gurunya yang rata-rata sudah
TABEL 4.3
PRESTASI AKADEMIK
No Rata-rata Nilai Kelas UAM UPM
Keterangan:
UPM : Ujian Pengendali Mutu (PKN, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris,
Matematika, IPA, IPS).
UAM : Ujian Akhir Madrasah (Al-Quran Hadits, Akidah Akhlak, Fiqih, SKI,
Bahasa Arab).
82
Dokumentasi Madrasah dan Observasi (September - Oktober 2009)
2. Tahun 2007/2009 25,49 29,38 38,34
Keterangan:
UASBN : Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (Bahasa Indonesia,
Matematika, Sains)
UPM : Ujian Pengendali Mutu (PKN, Bahasa Inggris, IPS).
UAM : Ujian Akhir Madrasah (Al-Quran Hadits, Akidah Akhlak, Fiqih,
SKI, Bahasa Arab).
sebagai berikut:
pendidikan yang efektif tentu saja akan berdampak positip bagi peningkatan
mutu pendidikan. Disamping itu faktor lain yang ikut menentukan adalah
lingkungan madrasah yang nyaman serta motivasi siswa yang tinggi juga
Hal ini sesuai dengan apa yang disampaikan Kepala Madrasah, berikut
penuturannya:
83
Dokumentasi Madrasah ( Diambil Selasa, 6 Nopember 2009, Pukul 09.30 WIB)
Berkaitan dengan peningkatan prestasi siswa di MIN Malang 2 tidak terlepas
dari faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu guru, siswa, alat maupun faktor
lingkungan/masyarkat. Dengan terpenuhinya faktor-faktor tersebut tentunya
akan berpengaruh terhadap peningkatan mutu atau kualitas pendidikan di
MIN Malang 2.84
wawancaranya:
menuturkan:
proses pembelajaran, selain lingkungan fisik yang aman, nyaman dan asri
dalan PBM, orang tua siswa juga proaktif dan tergabung dalam komite
84
Hasil Wawancara dengan Kepala Madrasah (Senin, 07 September 2009, Pukul 08.00-09.00
WIB)
85
Hasil Wawancara dengan Waka Kurikulum (Selasa, 08 September 2009, Pukul 09.00-09.30
WIB)
86
Hasil Wawancara dengan Waka Kesiswaan (Rabu, 08 September 2009, Pukul 09.00-09.30
WIB)
mengadakan pertemuan dengan pihak madrasah sehubungan dengan
pelaksanaan pembelajaran.
Dari sisi guru, dewan guru MIN Malang 2 cukup berkompeten dalam
Malang 2 terlihat kreatif dan inovatif dalam PBM sehingga siswa tertarik dan
bunga pada mata pelajaran Sains untuk kelas 5 dengan media bunga yang
salam, hormat kepada guru dan orang tua, berperilaku hidup bersih dengan
Alat tersebut sangat menunjang dalam PBM, sebab faktor alat ini tidak
dalam PBM hal ini dapat diketahui dari keaktifan siswa dalam proses
pembelajaran seperti dalam hal kegiatan tanya jawab, pengerjaan tugas tepat
waktu, keberanian untuk maju didepan kelas, disiplin masuk sekolah dan
sebagainya. Faktor-faktor diatas tentunya sangat menunjang keberahasilan
anggotanya terdiri dari orang tua murid dan masyarakat dalam setiap
hal ini dibuktikan dengan jumlah calon siswa MIN Malang 2 yang mengalami
diterapkannya MPMBM.
dalam mencapai tujuan madrasah dan dalam hal ini tentunya minat masyarakat
87
Observasi (September – Oktober 2009)
untuk menyekolahkan anaknya juga semakin meningkat seiring dengan
Kepala Madrasah:
penjelasannya:
seleksi terhadap jumlah calon siswa yang masuk dilaksanakan madrasah untuk
menyaring siswa yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan untuk menjadi
siswa MIN Malang 2. Dalam hal ini madrasah melaksanakan seleksi dengan
88
Hasil Wawancara dengan Kepala Madrasah (Senin, 07 September 2009, Pukul 08.00-09.00
WIB)
89
Hasil Wawancara dengan Waka Kesiswaan (Selasa, 08 September 2009, Pukul 09.00-09.30
WIB)
90
Hasil Wawancara dengan Waka Humas (Kamis, 10 September 2009, Pukul 08.00-08.30 WIB)
a. Aspek kemampuan skolastik
Aspek ini meliputi baca, tulis, dan hitung permulaan dengan tujuan
b. Aspek agama
Aspek ini menekankan pada kemampuan calon siswa dalam hal membaca
c. Aspek kemandirian
prosentase 10%.91
media yang mudah untuk dilihat, didengar maupun dibaca masyarakat umum
91
Dokumentasi Madrasah ( Diambil Selasa, 6 Nopember 2009, Pukul 09.30 WIB)
yaitu melalalui radio, spanduk, koran maupun internet. Sehingga dengan cara
a. Gedung
92
Hasil Wawancara dengan Kepala Madrasah (Senin, 07 September 2009, Pukul 08.00-09.00
WIB)
93
Hasil Wawancara dengan Waka Humas (Kamis, 10 September 2009, Pukul 08.00-08.30 WIB)
MIN Malang 2 mempunyai gedung yang rapi, indah, dan memiliki
b. Guru
Dari sisi guru atau tenaga kependidikan, MIN Malang 2 memiliki guru
berkualitas.
keagamaan diantara program itu adalah setelah keluar dari madrasah peserta
didik bisa menjadi imam sholat terawih. Hal ini berarti bacaan, hafalan dan
dengan baik.94
94
Observasi dan Dokumentasi ( September- Oktober 2009)
Sebenarnya dari dulu saya mempunyai keinginan untuk menyekolahkan
anak saya ke MIN Malang 2, karena dari tahun ke tahun kualitas pendidikan
di madrasah ini semakin baik dan meningkat dan akhirnya beberapa tahun
yang lalu saya bisa menyekolahkan anak saya ke MIN Malang 2 dengan
menempuh seleksi.95
Hal senada juga diungkapkan oleh Bapak Suparno wali murid kelas 3,
berikut penuturannnya:
“Saya bangga dengan keberadaan MIN Malang 2, sebab madrasah ini bagus
dan kualitas pendidikannya juga unggul sehingga saya mendaftarkan anak
saya ke madrasah ini dan Alhamdulillah diterima”.96
Demikian pula apa yang disampaikan Bapak Samsul warga sekitar MIN
siswa yang masuk MIN Malang 2 yang bersumber dari dokumen madrasah,
TABEL 4.4
JUMLAH CALON SISWA MIN MALANG 2
95
Hasil Wawancara dengan Ibu Suhartini (Kamis, 10 September 2009, Pukul 09.00 WIB)
96
Hasil Wawancara dengan Bapak Suparno (Kamis, 10 September 2009, Pukul 09.15 WIB)
97
Hasil Wawancara dengan Bapak Samsul (Kamis, 10 September 2009, Pukul 10.00 WIB)
98
Dokumentasi Madrasah (Diambil Selasa , 6 Nopember 2009, Pukul 09.30 WIB)
NO TAHUN AJARAN JUMLAH PENDAFTAR
1. 2003/2004 30 calon siswa
2. 2004/2005 66 calon siswa
3. 2005/2006 84 calon siswa
4. 2006/2007* 117 calon siswa
5. 2007/2008 101 calon siswa
6. 2008/2009 111 calon siswa
7. 2009/2010 102 calon siswa
Ket. : * tahun diterapkan MPMBM
Tabel diatas menunjukkan bahwa sejak diterapkannya manajemen
jumlah calon siswa MIN Malang 2 yang masuk sejumlah 117 anak, naik
berikutnya jumlah calon murid yang mendaftar rata-rata diatas 100 anak.
Dalam hal ini yang perlu diperhatikan bahwa sosialisasi penerapan MPMBM
organisasi madrasah pada tahun 2005/2006 dan pada tahun 2006/2007 disusun
luas.
orang tua siswa dan masyarakat yang semakin baik dan kompak, maka
madrasah pun semakin dikenal masyarakat luas sehingga hal itulah yang
Jawa:
Dengan adanya MPMBM secara pribadi saya bangga menjadi salah satu
bagian dari dewan guru MIN Malang 2, Sebab dengan MPMBM kenerja
guru di madrasah semakin baik dan bersemangat yang tentunya berpengaruh
terhadap peningkatan prestasi belajar siswa. Disamping itu dengan MPMBM
penataan manajemen madrasah semakin baik yaitu pembagian jabatan dan
wewenang kepada dewan guru.99
99
Hasil wawancara dengan Bapak Sulandra Guru Bahasa Jawa (Selasa, 08 September 2009,
Pukul 10.00 WIB)
“Dengan implementasi MPMBM saya bangga menjadi guru di MIN Malang
2, selain manajemen yang tertata dengan baik animo masyarakat semakin
meningkat dan madrasah semakin dikenal masyarakat luas. Hal ini tentunya
menjadi nilai positip dari pelaksanaan MPMBM”.100
berikut penjelasannya:
baik, hal ini tampak pada struktur organisasi yang terpampang di ruang guru.
100
Hasil Wawancara dengan Waka Kurikulum (Selasa, 08 September 2009, Pukul 09.00-09.30
WIB)
101
Hasil Wawancara dengan Waka Humas (Kamis, 10 September 2009, Pukul 08.00-08.30
WIB)
102
Hasil Wawancara dengan Waka Kesiswaan (Rabu, 08 September 2009, Pukul 09.00-09.30
WIB)
Disamping struktur organisasi, peneliti juga melihat struktur komite
Angggotanya terdiri dari perwakilan sekolah, orang tua siswa dan masyarakat.
masyarakat dan madrasah semakin baik dan meningkat, hal ini tentunya
humas seperti melalui spanduk, koran, radio serta internet. Dengan berbagai
dan hal ini dapat diketahui dari data dokumentasi perbandingan jumlah siswa
MPMBM.103
103
Observasi dan Dokumentas ( September - Oktober 2009 )
Sebagai bentuk rasa bangga guru terhadap madrasah, sebagai dampak dari
dengan ikhlas sebagai bentuk pengabdian diri tehadap madrasah dan dunia
pendidikan.
Berkaitan dengan hal diatas berikut hasil wawancara peneliti dengan Waka
Kurikulum:
Demikian pula pernyataan dari Bapak Nur Wahid, guru wali kelas 2,
berikut penuturannya:
104
Hasil Wawancara dengan Waka Kurikulum (Selasa, 08 September 2009, Pukul 09.00-09.30
WIB)
105
Hasil wawancara dengan Bapak Nur Wahid Guru Wali Kelas 2 (Selasa, 08 September 2009,
Pukul 08.30-09.00 WIB)
Hal senada juga diungkapkan oleh Bapak Sulandra guru Bahasa Jawa,
berikut pernyataannya:
Penjelasan yang tidak jauh berbeda juga disampaikan oleh Waka Humas:
bahwa guru MIN Malang 2 sangat disiplin, datang tepat waktu, melaksanakan
ketika peneliti berada dilapangan, penulis sempat melihat salah satu guru yang
ketika bel sudah berbunyi, hal ini merupakan salah satu bentuk contoh dan
Dalam kegiatan belajar mengajar guru MIN Malang 2 lebih kreatif dan
inovatif, hal ini dapat diketahui dari penggunaan metode maupun strategi yang
sesuai dengan materi sehingga siswa lebih aktif dalam pembelajaran, seperti
106
Hasil wawancara dengan Bapak Sulandra Guru Bahasa Jawa (Selasa, 08 September 2009,
Pukul 10.00 WIB)
107
Hasil Wawancara dengan Waka Humas (Kamis, 10 September 2009, Pukul 08.00-08.30
WIB)
penggunaan metode praktek (misalnya untuk materi sholat dan thoharoh),
kepada guru dan orang tua, berperilaku hidup bersih dengan membuang
guru selama bulan september sampai oktober tahun 2009 sebagai bukti
lampiran 6.109
D. Temuan Penelitian
berikut:
108
Observasi ( September - Oktober 2009 )
109
Dokumentasi Madrasah (Diambil Selasa, 6 Nopember 2009, Pukul 09.30 WIB)
menghasilkan temuan penelitian bahwa dalam implementasi MPMBM
MPMBM yang dilaksanakan setiap dua bulan sekali dan enam bulan sekali
ketahui bahwa dalam strategi implementasi MPMBM, ada beberapa hal yang
MIN Malang 2.
efektif. Adapun temuan penelitian dari segi input yang sangat mendukung
memiliki visi, misi, tujuan dan sasaran mutu yang jelas, (2) memiliki sumber
daya yang siap dan memadai, serta (3) madrasah memiliki harapan yang
kebijakan.
faktor yang sangat menentukan yaitu faktor guru, siswa, alat dan lingkungan
dapat diketahui dari jumlah calon siswa yang mendaftar semakin meningkat.
humas yang efektif. Di samping itu ada beberapa variabel yang berperan
penting dalam menimbulkan citra yang baik bagi madrasah yaitu faktor
gedung yang bagus, guru yang profesional dan pendidikan agama yang
masyarakat.
yang telah direncanakan. Disamping itu, guru MIN Malang 2 juga sangat
disiplin, datang tepat waktu, melaksanakan PBM sesuai tugasnya dan tidak
penulis sempat melihat salah satu guru yang memberikan nasihat kepada
beberapa murid untuk segera masuk ke kelas ketika bel sudah berbunyi, hal
ini merupakan salah satu bentuk contoh dan penanaman sikap disiplin
kepada siswa.
BAB V
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
otonomi dalam bidang pendidikan yang pada akhirnya sampai pula pada
otonomi sekolah/madrasah.
tahun 2006, hal ini dapat peneliti ketahui dari hasil wawancara dengan kepala
perwakilan madrasah dan masyarakat termasuk orang tua. Komite madrasah ini
Malang 2 memiliki sumber daya yang memadai baik sumber daya manusia
ini dan output madrasah yang diharapkan di masa yang akan datang.
pada visi, misi dan tujuan madrasah serta mengacu pada tantangan nyata yang
MIN Malang 2 bidang akademik dan non akademik tahun 2009-2010 adalah
sebagai berikut:
1) Pencapaian RERATA UASBN 3 bidang studi diatas 21.00 dan UAM dari
3) Pencapaian juara 1 pada olah raga porseni MI tingkat kota Malang menjadi
peluang, dan ancaman yang dihadapi madrasah dalam upaya peningkatan mutu
program peningkatan mutu. Dalam hal ini madrasah mempunyai standar mutu
standar nilai yang dikeluarkan oleh pemerintah dalam hal ini departemen
agama, meskipun dari Depag sendiri tidak memberikan patokan nilai yang
target agar siswa tidak mendapat nilai rendah yaitu 5 kebawah. Walapun
atas nilai akhir akan tetapi juga melihat nilai proses selama peserta didik
bidang non akademik, madrasah melihat prestasi ekstra yang dicapai siswa
program peningkatan mutu untuk dilaksanakan. Berkaitan dengan ini, dari sisi
prasarana (teknologi), bimbingan belajar, kelas intensif dan try out, serta
ekstrakurikuler.
dilaksanakan setiap 2 bulan sekali yang diikuti oleh semua staf madrasah
analisis dan identifikasi yang dilakukan pihak madrasah dengan melihat segala
sesuatu yang ada di madrasah. Dari hasil analisis dan identifikasi tersebut
dan melakukan evaluasi. Berkaitan dengan hal ini komite madrasah secara
dua bulan sekali dan secara insendentil yaitu sesuai kebutuhan maupun
kepentingan.
diharapkan dapat tercapai. Hal ini sejalan dengan Malayu yang mengatakan
2. Pengembangan kurikulum.
tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
tertentu. Dalam hal ini MIN Malang 2 menerapkan kurikulum tingkat satuan
110
Malayu S P. Hasibuan, loc. cit.
mengoptimalkan potensi-potensi yang ada dalam diri siswa baik jasmani
guru), diskusi antar guru, maupun penyetaraan guru yang masih D II ke S1.
sebagainya.
C. Dampak Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Madrasah (MPMBM)
di MIN Malang 2.
menekankan pada proses untuk menghasilkan out put yang berkualitas tanpa
mengesampingkan input.
madrasah memiliki visi, misi, tujuan dan sasaran mutu yang jelas sebagai
daya yang siap dan memadai baik sumber daya manusia maupun sumber daya
lainnya seperti sarana dan prasarana, serta madrasah memiliki harapan yang
tinggi untuk meningkatkan prestasi peserta didik baik akademik maupun non
akademik.
upaya untuk meningkatkan mutu atau prestasi siswa demi tercapainya out put
yang berkualitas baik dari segi prestasi akademik maupun non akademik.
111
Umaedi, loc. cit.
Upaya-upaya yang dilakukan diantaranya adalah sebagai berikut:
penyediaan tempat parkir maupun penerapan tata tertib bagi guru dan
siswa.
Malang 2.
kebijakan.
terlihat kreatif dan inovatif dalam PBM sehingga siswa tertarik dan
dapat menjadi muatan nurani peserta didik dan dapat di praktekkan dalam
menyadari tentang hal itu. Oleh karena itu MIN Malang 2 melakukan
kerja guru), diskusi antar guru, maupun penyetaraan guru yang masih D II
ke S1.
kuat dan tangguh dalam mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran
baik dari segi akademik maupun non akademik. Hal ini dapat dibuktikan
dengan pencapaian berbagai juara yang telah diraih oleh anak didik MIN
keberhasilan program. Apabila salah satu faktor tidak ada maka mutu
pendidikan tidak dapat tercapai dengan baik karena faktor yang satu dengan
a. Guru
dalam upaya peningkatan mutu pendidkan. Berkaitan dengan hal ini dalam
112
Zahara Idris dan Lima Jamal, loc. cit, hlm. 28
apa yang diajarkan untuk dihayati dan dilaksanakan siswa dalam kehidupan
sehari-hari.
c. Siswa
yang akan dicapai tidak akan lepas dari kondisi fisik tingkah laku maupun
minat dan bakat siswa. Dalam PBM siswa MIN Malang 2 terlihat
d. Lingkungan/masyarakat
lingkungan yang aman, nyaman dan tertib, orang tua siswa juga ikut
komite madrasah.
2. Dampak MPMBM dengan Minat Masyarakat terhadap MIN Malang 2.
kesatuan sistem pendidikan yang terdiri dari sejumlah komponen yang saling
diri siswa tidak dapat diserahkan hanya pada kegiatan belajar mengajar
(KBM) di kelas, melainkan juga pada iklim kehidupan dan budaya madrasah
peran komite madrasah yang diantara anggotanya terdiri dari orang tua
maupun masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan di madrasah, seperti
dan selaras dengan kebutuhan dan perkembangan masyarakat. Hal ini tentunya
menjadi daya tarik bagi masyarakat terhadap madrasah sebab mereka selalu
peserta didik di madrasah. Dalam hal ini, madrasah sebagai sistem sosial
merupakan bagian integral dari sistem sosial yang lebih besar, yaitu
dalam mencapai tujuan madrasah atau pendidikan secara efektif dan efisien.
mengadakan pertemuan dengan wali murid tiap semester dan akhir tahun,
meningkat.
a. Gedung
b. Guru
Dari sisi guru atau tenaga kependidikan, MIN Malang 2 memiliki guru
berkualitas.
bidang ini tetap merupakan daya tarik utama bagi masyarakat untuk memilih
adalah setelah keluar dari madrasah peserta didik bisa menjadi imam sholat
terawih. Hal ini berarti bacaan, hafalan dan gerakan sholat betul-betul
diketahui dari jumlah calon siswa yang mendaftar di madrasah pada tahun
84 calon siswa pada tahun sebelumnya menjadi 117 calon siswa dan pada
komite dan perombakan organisasi madrasah pada tahun 2005/2006 dan pada
maka diperlukan seleksi terhadap calon siswa yang masuk. Berdasarkan dari
yaitu:
Aspek ini meliputi baca, tulis, dan hitung permulaan dengan tujuan
c. Aspek kemandirian
prosentase 10%.
Malang 2.
dengan guru MIN Malang 2 dapat disimpulkan bahwa guru MIN Malang 2
mutu berbasis madrasah (MPMBM). Hal ini tentunya berdasarkan atas alasan-
113
Malayu S. P Hasibuan, loc. cit, hlm. 20
dalam kegiatan dengan menyediakan faktor-faktor fisik yang diperlukan
disusun.
mengadakan rapat dengan pihak madrasah yaitu secara periodik setiap dua
belajar siswa baik dari segi akademik mapun non akademik. Hal ini
semakin meningkat. Hal ini dapat diketahui dari jumlah calon siswa yang
disiplin, datang tepat waktu, melaksanakan PBM sesuai tugasnya dan tidak
Dalam kegiatan belajar mengajar guru MIN Malang 2 lebih kreatif dan
inovatif, hal ini dapat diketahui dari penggunaan metode maupun strategi yang
sesuai dengan materi sehingga siswa lebih aktif dalam pembelajaran, seperti
diskusi dan kerja kelompok untuk kelas tinggi (misalnya identifikasi bagian-
bagian bunga mata pelajaran Sains), maupun penggunaan alat/media
kepada guru dan orang tua, berperilaku hidup bersih dengan membuang
PENUTUP
A. KESIMPULAN
evaluasi MPMBM yang dilaksanakan setiap dua bulan sekali dan enam bulan
sekali.
di MIN Malang 2.
ditingkatkan baik dari segi akademik maupun non akademik. hal ini
guna tercapainya visi, misi, tujuan dan sasaran madrasah, (2) Kegiatan-kegiatan
yang bersifat akademik maupun non akademik serta kedisiplinan yang sudah
2009).
PT Bumi Aksara.
Rosdakarya.
Yogyakarta: Liberty.
Hasibuan, S.P Malayu. 1995. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Toko
Gunung Agung.
Aksara.
Imron, Ali dkk. 2003. Manajemen Pendidikan Analisis dan Aplikasinya Dalam
Lisma Jamal dan Zahara Idris. 1992. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT.
Tarbiyah.
Aksara.
UIN Malang.
Remaja Rosdakarya.
Mulyasa. 2003. Menjadi Kepala Sekolah Profesional Dalam Konteks
Rineka Cipta.
Pustaka.