Anda di halaman 1dari 6

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS

Masalah Kesehatan Ibu dan Anak Terkait dengan Perilaku Hidup


Bersih dan Sehat di Lingkungan

OLEH:

Gusti Ayu Kade Anggun Cyntia Puspita

P07124217 015

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKTIK KESEHATAN DENPASAR
PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN
SEMESTER VI TINGKAT III
TAHUN 2020
TINJAUAN KASUS

By. “P” umur 4 bulan dengan Diare

Tempat : Rumah Ny. A (Jln. Tunjung Biru IV no. 3, Pemogan)

Tanggal : 5 Maret 2020

A. Data Objektif
1. Identitas

Anak

Nama : By. P
Umur/tgl lahir : 4 bulan/ 27 Oktober 2019
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Hindu
Anak ke- : 1

Ibu Suami

Nama : Ny. A Tn. K


Umur : 28 th 30 th
Agama : Hindu Hindu
Pendidikan : SMA SMA
Pekerjaan : IRT Swasta
No. HP : 083114435xxx -
Alamat : Jln. Tunjung Biru IV no. 3, Pemogan

2. Keluhan:

Ibu mengeluh anaknya mengalami diare sejak 2 hari yang lalu

3. Riwayat imunisasi

Umur Tempat
No Jenis Imunisasi
Diberikan Pelayanan
1. HB 0 0-7 hari Bpm
1 BCG + Polio 1 1 bulan Puskesmas
2 DPT 1 + Polio 2 2 bulan Puskesmas
3 DPT 2 + Polio 3 3 bulan Puskesmas
4 DPT 3 + Polio 4 4 bulan Puskesmas
4. Data bio-psiko-sosial
a. Bernafas : Saat bernafas anak tidak mengalami keluhan
b. Nutisi
- Ibu mengatakan anaknya minum ASI
- Sejak 1 minggu yang lalu ibu memberikan makanan pendamping ASI
seperti pisang yang telah di hancurkan
c. Eliminasi
- BAB: Ibu mengatakan hari ini anaknya sudah BAB sebanyak 5 kali,
dengan konsistensi encer berwarna kuning
- BAK: tidak ada keluhan.
d. Psikologi
Keberadaan anak diteriama dengan baik oleh kedua orang tua dan pengasuhan
anak dominan dilakukan oleh ibu
e. Sosial
- Hubungan intern keluarga baik
- Ada kebiasaan orang tua yang berpengaruh pada tumbuh kembang anak
yaitu budaya pemberian MP-ASI dini pada bayi usia kurang dari 6 bulan
yang ibu dapat dari keluarga

B. Data subjektif
1. Keadaan umum: Lemas
2. Kesadaran: Compos Mentis
PEMBAHASAN KASUS

Salah satu tatanan Pola Hidup Sehat dan Bersih yang utama adalah PHBS
rumah tangga. Terdapat beberapa indikator PHBS pada tingkatan rumah tangga
yang dapat dijadikan acuan untuk mengenali keberhasilan dari praktek perilaku
hidup bersih dan sehat pada tingkatan rumah tangga salah satunya adalah
pemberian ASI eksklusif, kesadaran mengenai pentingnya ASI bagi anak di usia 0
hingga 6 bulan tanpa diberikan makanan pendamping asi (MP-ASI)

Makanan pendamping ASI (MP-ASI) adalah makanan dan minuman yang


mengandung zat gizi, yang diberikan pada bayi atau anak yang berusia 6-24 bulan
guna memenuhi kebutuhan gizi selain ASI (Maryunani, 2010). Pemberian
makanan pendamping apabila dilakukan sebelum bayi berusia 6 bulan akan
mempunyai resiko 17 kali lebih besar mengalami diare dan 3 kali lebih besar
kemungkinan terkena infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) dibandingkan
dengan bayi yang hanya mendapat ASI saja (WHO, 2009). Diare adalah frekuensi
buang air besar yang lebih dari 4 kali pada bayi dan lebih dari 3 kali pada anak,
konsistensi feces encer, dapat berwarna hijau, atau dapat pula bercampur lendir
dan darah atau hanya lendir saja (Suraatmaja, 2007).

Dalam jurnal yang berjudul “Hubungan Pemberian MP-ASI pada Bayi Usia 0
- 6 Bulan dengan Terjadinya Diare di Desa Pacet Kecamatan Pacet Kabupaten
Mojokerto” oleh Eka, dkk (2015) didapatkan hasil bahwa pemberian MP-ASI
terlalu dini yaitu kurang dari 6 bulan maka akan menyebabkan terjadinya diare.
Hal tersebut sesuai dengan kasus yang dialami By. “P” umur 4 bulan sudah
diberikan MP-ASI oleh ibu yang berakibat diare pada anak

Salah faktor yang mempengaruhi ibu dalam pemberian MP-ASI adalah sosial
budaya. Penelitian oleh Ginting dkk (2012), didapatkan hasil bahwa salah satu
faktor eksternal yang mempengaruhi pemberian MP-ASI dini adalah sosial
budaya dimana ibu dengan sosial budaya yang kurang baik bagi bayi dengan
memberikan MP-ASI sebelum bayi berusia 6 bulan. Dari kasus diatas didapatkan
adanya kebiasaan orang tua yang berpengaruh pada tumbuh kembang anak yaitu
budaya pemberian MP-ASI dini pada bayi usia kurang dari 6 bulan yang ibu dapat
dari keluarga, yang menyebabkan ibu juga melakukan budaya tersebut kepada
anaknya.
DAFTAR PUSTAKA

Azzah, Z. Nur, Ermiati dan N. Nur, 2018, Gambaran Budaya Pemberian Mp-Asi
di Desa Mundu Pesisir Kabupaten Cirebon. Jurnal Sehat Masada, Vol.12,
No. 2, hal. 113-122

Eka, Veryudha, Lutfi wahyuni dan Indria Kusuma, 2015, Hubungan Pemberian
Mp-Asi Pada Bayi Usia 0-6 Bulan Dengan Terjadinya Diare Di Desa
Pacet Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto, Jurnal Ilmu Kesehatan,
Vol. 4, No. 1, hal. 1-4

Kemenkes RI, 2016, PHBS, Kemenkes RI Direktorat Promosi Kesehatan dan


Pemberdayaan Masyarakat, Diakses pada tanggal 6 Maret 2020.
http://promkes.kemkes.go.id/phbs

Nutrisiani, Febrika, 2010, Hubungan Pemberian Makanan Pendamping Air Susu


Ibu (MP ASI) pada Anak Usia 0-24 Bulan dengan Kejadian Diare di
Wilayah Kerja Puskesmas Purwodadi Kecamatan Purwodadi Kabupaten
Grobogan Tahun 2010, Skripsi, Program Studi Kesehatan Masyarakat
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta

Anda mungkin juga menyukai