PENDAHULUAN
Penelitian dapat diartikan sebagai suatu proses penyelidikan secara sistematis yang ditujukan pada
penyediaan informasi untuk menyelesaikan masalah. Metode pengumpulan data adalah teknik atau
cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk pengumpulan data. Teknik dalam menunjuk suatu
kata yang abstrak dan tidak diwujudkan dalam benda, tetapi hanya dapat dilihat penggunaannya melalui:
angket, wawancara, pengamatan, ujian (tes), dokumentasi, dan lain-lain.
Dalam penelitian ilmiah, agar data yang kita kumpulkan menjadi valid, maka kita harus mengetahui
bagaimana cara-cara pengumpulan data dalam penelitian itu, sehingga data yang kita peroleh dapat
menjadi pendukung terhadap kebenaran suatu konsep tertentu. Dan dalam kegiatan penelitian,
keberadaan instrumen penelitian merupakan bagian yang sangat integral dan termasuk dalam
komponen metodologi penelitian karena instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk
mengumpulkan, memeriksa, menyelidiki suatu masalah yang sedang diteliti.
Menyusun instrumen merupakan suatu proses dalam penyusunan alat evaluasi karena dengan
mengevaluasi kita akan memperoleh data tentang objek yang diteliti.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
Data adalah unit informasi yang direkam media yang dapat dibedakan dengan data lain, dapat dianalisis
dan relevan dengan program tertentu. Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar
untuk memperoleh data yang diperlukan.[1]
Metode pengumpulan data ialah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk
pengumpulan data. Metode (cara atau teknik) menunjuk suatu kata yang abstrak dan tidak diwujudkan
dalam benda, tetapi hanya dapat dilihat penggunaannya melalui: angket, wawancara, pengamatan, ujian
(tes), dokumentasi dan lainya. Peneliti dapat menggunakan salah satu atau gabungan tergantung dari
masalah yang dihadapi. Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh
peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah
olehnya. Instrumen yang diartikan sebagai alat bantu: angket (questionnaire), daftar cocok (checklist),
skala (scala), pedoman wawancara (interview guide atau interview schedule), lembar pengamatan atau
panduan pengamatan (observation sheet atau observation schedule), soal ujian (soal tes).[2]
Teknik pengumpulan data primer adalah pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada lokasi
penelitian. Pengumpulan data primer dilakukan dengan instrument sebagai berikut :
a. Wawancara mendalam yaitu dengan cara memberikan pertanyaan langsung kepada sejumlah pihak
terkait yang didasarkan pada percakapan intensif dengan suatu tujuan untuk memperoleh informasi
yang dibutuhkan. Metode wawancara ditujukan untuk informan penelitian yang telah ditetapkan.
b. Observasi adalah kegiatan mengamati secara langsung objek penelitian dengan mencatat gejala-
gejala yang ditemukan dilapangan untuk melengkapi data- data yang diperlukan sebagai acuan yang
berkenaan dengan topik penelitian.
Teknik pengumpulan data sekunder adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui studi
bahan- bahan kepustakaan yang perlu untuk mendukung data primer. Pengumpulan data sekunder
dilakukan dengan instrumen sebagai berikut :
a. Studi Kepustakaan yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari buku- buku, karya ilmiah, pendapat
para ahli yang memiliki relevansi dengan masalah yang diteliti.
b. Studi Dokumentasi yaitu pengumpulan data yang diperoleh dengan menggunakan catatan- catatan
tertulis yang ada dilokasi penelitian serta sumber- sumber lain yang menyangkut masalah yang diteliti
dengan instansi terkait.[3]
Jenis Metode
Jenis Instrumen
Angket
(questionnaire)
Wawancara
(interview)
Pengamatan
(Observasi)
Tes
Dokumentasi
1. Angket
Angket (self-administered questionnaire) adalah teknik pengumpulan data dengan menyerahkan atau
mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi sendiri oleh responden. Responden adalah orang yang
memberikan
a. Angket dapat menjangkau sampel dalam jumlah besar karena dapat di kirimkan melalui pos.
c. Angket tidak terlalu mengganggu responden karena pengisiannya ditentukan oleh responden
sendiri sesuai dengan kesediaan waktunya.
a. Jika angket dikirimkan melalui pos, maka presentasi yang dikembalikan relative rendah.
b. Angket tidak dapat digunakan untuk responden yang kurang bisa membaca dan menulis.[5]
Adalah suatu kuesioner dimana pertanyaan-pertanyaan yang dituliskan tidak disediakan jawaban pilihan
sehingga respoden dapat bebas/terbuka luas untuk menjawabnya sesuai dengan pendapat pandangan
dan pengetahuannya.
Adalah suatu kusioner dimana pertanyaan-pertanyaan yang dituliskan telah disediakan jawaban pilihan,
sehingga responden tinggal memilih salah satu dari jawaban yang telah disediakan.
Contoh: (Pilih salah satu dari jawaban yang tersedia dengan memberikan tanda v didalam kurung)
Dalam menyusun jawaban dalam kuesioner dengan pertanyaan tertutup ada beberapa alternatif
3. Contoh : jawaban ( ) ya
( ) tidak
( ) tidak berpendapat.[6]
2. Wawancara
Wawancara (interview) adalah pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung oleh
pewawancara (pengumpul data) kepada responden, dan jawaban-jawaban responden dicatat atau
direkam dengan alat perekam (tape recorder). Teknik wawancara dapat digunakan pada responden yang
buta huruf atau tidak terbiasa membaca dan menulis, termasuk anak-anak,. Wawancara juga dapat
dilakukan dengan telepon.
Keuntungan wawancara adalah:
a. Wawancara dapat digunakan pada responden yang tidak bisa membeca dan menulis.
b. Jika ada pertanyaan yang belum dipahami, pewawancara dapat segera menjelaskannya.
a. Wawancara memerlukan biatya yang sangat besar untuk perjalanan dan uang harian pengumpulan
data.
Daftar pertanyaan untuk wawancara ini disebut sebagai interview schedule. Sedangkan catatan garis
besar tentang pokok-pokok yang akan ditanyakan diebut sebagai pedoman wawancara (interview guide).
[7]
Jenis interview
a. Interview Terpimpin
Dikenal pula sebagai guided interview/ controlled interview/ structured interview dimana interviewer:
1. Mempergunakan pedoman yang telah disiapkan dalam rangka tanya jawab dengan suatu hipotesis
yang akan dibuktikan kebenarannya
3. Mempunyai data yang relevan dengan maksud penyelidikan yang telah dipersiapkan dengan
matang.
Dikenal pula sebagai unguided interview/non detective interview dimana proses interview tidak
dikendalikan oleh satu pedoman yang telah disiapkan oleh interviewer sehingga akan berubah menjadi
semacam pembicaraan bebas (free talk).
3. Observasi
Secara luas, observasi atau pengamatan berarti setiap kegiatan untuk melakukan pengukuran. Akan
tetapi, observasi atau pengamatan di sini diartikan lebih sempit, yaitu pengamatan dengan
menggunakan indera penglihatan yang berarti tidak mengejukan pertanyaan-pertanyaan.
a. Data yangdiperoleh adalah data yang segar dalam arti data yang dikumpulkan diperoleh dari subjek
pada saat terjadinya tingkah laku.
a. Untuk memperoleh data yang diharapkan, maka pengamat harus menunggu dan mengamati
sampai tingkah laku yang diharapkan terjadi.
b. Beberapa tingkah laku, seperti tingkah laku criminal atau yang bersifat pribadi, sukar atau tidak
mungkin diamati bahkan bisa membahayakan jika diamati.[9]
Didalam pemilihan jenis mana yang paling tepat harus mempertimbangkan keadaan dan masalah yang
terlibat didalamnya. Jenis tersebut adalah:
a. Observasi partisipan
Dalam hal ini observer terlibat langsung dan ikut serta dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh
subyek yang diamati. Pelaku peneliti seolah-olah merupakan bagian dari mereka.
Contoh: Penelitian tentang Kuliah Kerja Nyata (KKN), tanggapan masyarakat dan pendapat mahasiswa.
b. Observasi nonpartisipan
Dalam hal ini peneliti berada diluar subyek yang diamati dan tidak ikut dalam kegiatan-kegiatan yang
mereka lakukan. Dengan demikian peneliti akan lebih leluasa mengamati kemunculan tingkah laku yang
terjadi.
Peneliti telah membuat kerangka yang memuat faktor-faktor yang telah diatur terlebih dahulu.
Kendala yang dihadapi adalah:
a. Observasi terstruktur
Penelitian diarahkan pada pemusatan perhatian pada tingkah laku tertentu sehingga dapat disusun
pedoman tentang tingkah laku apa saja yang harus diamati. Dalam metode observasi terstruktur dapat
dilakukan perhitungan kejadian yang berkaitan dengan tingkah laku tersebut, disusun atas tingkah laku
tersebut dan pengelompokan dalam konsep-konsep yang sudah disediakan atau dengan menggunakan
skala peringkat.
Dalam hal ini peneliti tidak mempersiapkan catatan tentang tingkah laku tertentu apa saja yang harus
diamati. Peneliti mengamati arus peristiwa dan mencatatnya atau meringkasnya untuk kemudian
dianalisis. Observasi tak terstruktur biasanya berkaitan dengan observasi partisipan. Pencatatan
dilakukan setelah peneliti ada waktu dan tidak terlibat dengan kegiatan subyek penelitian.
4. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditunjukkan kepada subjek
penelitian. Dokumen dapat dibedakan menjadi dokumen primer, jika dokumen ini ditulis oleh orang yang
langsung mengalami suatu peristiwa; dan dokumen skunder, jika peristiwa dilaporkan orang lain yang
selanjutnya ditulis oleh orang lain. Otobiografi adalah contoh dokumen primer dan biografi seseorang
adalah contoh dokumen skunder.[11]
Dokumen dapat berupa catatan pribadi, surat pribadi, buku harian, laporan kerja, notulen rapat, catatan
kasus, rekaman kaset, rekaman video, foto dan lain sebagainya. Perlu dicatat bahwa dokumen ditulis
tidak untuk tujuan penelitian, oleh sebab itu penggunaannya sangat selektif.[12]
5. Teknik Lain
1. Analisis isi
Analisis isi (content analysis) didefinisikan oleh Atherton dan klemmack (1982) sebagai studi tentang arti
komunikasi verbal. Bahan yang dipelajari dapat berupa bahan yang diucapkan atau bahan tertulis.
Misalnya, jika peneliti inigin mempelajari sikap para pejabat terhadap sesuatu. Bahan yang dijadikan
sumber data untuk analisis isi tidak hanya bahan pidato, tetapi juga dapat berupa buku harian, surat
catatan kasus, dan semacamnya.
2. Tes proyeksi
Tes proyeksi (projective test) ini didasarkan pada anggapan bahwa apa yang dilakukan subjek dengan
bahan tes mengungkapkan sesuatu tentang subjek tersebut yang bebas dari kesediannya untuk
mengungkapkannya. Pada umumnya, tes ini digunakan untuk mengungkapkan sikap, keyakinan,
pendapat, dan keadaan atau ciri-ciri psikologis.[13]
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Metode pengumpulan data ialah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk
pengumpulan data. Metode (cara atau teknik) menunjuk suatu kata yang abstrak dan tidak diwujudkan
dalam benda, tetapi hanya dapat dilihat penggunaannya melalui: angket, wawancara, pengamatan, ujian
(tes), dokumentasi dan lainya. Peneliti dapat menggunakan salah satu atau gabungan tergantung dari
masalah yang dihadapi. Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh
peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah
olehnya. Instrumen yang diartikan sebagai alat bantu: angket (questionnaire), daftar cocok (checklist),
skala (scala), pedoman wawancara (interview guide atau interview schedule), lembar pengamatan atau
panduan pengamatan (observation sheet atau observation schedule), soal ujian (soal tes).
DAFTAR PUSTAKA
Idrus, Muhammad. 2014. Metode Penelitian Ilmu Sosial. Jogjakarta: PT Gelora Aksara Pratama.
suci_k.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/45793/teknik-pengumpulan-data.pdf. Diakses
15/07/2017, pukul 13.32.
[2]suci_k.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/45793/teknik-pengumpulan-data.pdf. diakses
15/07/2017, pukul 13.32.
[4] Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Social , (Jogjakarta: PT Gelora Aksara Pratama,2014), hlm.
99.
[5] Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1995), hlm. 65.
[6] Sukandarrumidi, Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2012), hlm. 78-80.
Reactions:
Email This
BlogThis!
Share to Twitter
Share to Facebook
Share to Pinterest
No comments :
Post a Comment.