Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KADUPANDAK
Jalan Karamat No. I Kec. Kadupandak – Cianjur 43268
Email : pkmkdp@gmail.com

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : ISPA
Sub Topik : Pengertian gastritis, penyebab pneumonia, tanda dan gejala pneumonia,
klasifikasi pneumonia, komplikasi pneumonia dan pencegahan pneumonia.
Sasaran : Ibu-ibu dan Anak
Tempat : Unit Pelayanan Puskesmas Kadupandak
Hari/Tangg :
Waktu : 1x30 menit

A. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan ibu dapat memahami dan mengerti
tentang ISPA pada anak.

B. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharaokan ibu dapat menjelaskan kembali :
1. Menjelaskan pengertian ISPA
2. Menjelaskan etiologi ISPA
3. Menjelaskan gejala ISPA
4. Menjelaskan penanganan ISPA

C. Materi
1. Pengertian ISPA
2. Etiologi ISPA
3. Gejala ISPA
4. Penanganan ISPA

D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

E. Media
1. Leaflet
2. Lembar balik

F. Kegiatan Penyuluhan
No Uraian Kegiatan Metode Media Waktu

1 Pendahuluan Ceramah Lisan 5 menit

a. Mengucapkan salam

b. Memperkenalkan diri

c. Menjelaskan tujuan

Kontrak waktu

2 Pelaksanaan  Ceramah Leaflet 20 menit

a. Menjelaskan pengertian  Diskusi


ISPA
 Tanya
b. Menjelaskan klasifikasi jawab
ISPA

c. Menjelaskan tanda dan


gejala ISPA

d. Menjelaskan etiologi ISPA

e. Menejlaskan pencegahan
ISPA

f. Menjelaskan pengobatan
ISPA

3 Penutup Lisan Ceramah 5 menit

a. Memberi kesempatan
kepada ibu dan anak untuk
bertanya

b. Menyampaikan kesimpulan
materi

c. Memberi evaluasi secara


lisan

d. Memberi salam
G. Evaluasi (terlampir)
1. Bentuk langsung
2. Jenis pertanyaan Lisan
3. Jumlah pertanyaan 2 pertanyaan
4. Waktu 5 menit
Evaluasi

Pertanyaan
1. Jelaskan pengertian ISPA
2. Jelaskan pencegahan ISPA

Jawaban
1. ISPA adalah infeksi pada saluran pernafasan, mulai dari rongga hidung sampai alveoli
beserta adneksanya (sinus, rongga telingan dan pleura) yang disebabkan oleh
mikroorganisme yang berlangsung selama 14 hari ditandai dengan batuk filek, sakit
tenggorokan disertai dengan deman atau tidak.
2. Pencegahan ISPA : Menjaga keadaan gizi agar tetap baik, imunisasi, menjaga kebersihan
perorangan dan lingkungan dan mencegah kontak dengan penderita ISPA

Sumber
Rasmailah, 2004 infeksi saluran pernafasan akit (ISPA) dan penanggulangannya.
Klinikita, 2007 infeksi saluran pernafasan akut, Depkes RI 2002 infeksi saluran pernafasan
akut (ISPA) Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PRSSI), 2002
Warmasi, 2009 infeksi saluran pernafasan akut (ISPA)
Materi Penyuluhan Kesehatan Tentang ISPA

A. Pengertian ISPA
ISPA merupakan suatu penyakit yang terbanyak diderita oleh anak-anak, baik di
negara berkembang maupun di negara maju dan sudah mampu dan banyak dari mereka
perlu masuk Rumah Sakit karena penyakitnya cukup gawat. Penyakit-penyakit saluran
pernafasan pada masa bayi dan anak-anak dapat pulamemberi kecacatan sampau pada
masa dewasa.
ISPA adalah infeksi pada saluran pernafasan, mulai dari rongga hidung sampai
alveoli beserta organ adneksanya (sinus, rongga telingan dan pleura) yang disebabkan
olehmikroorganisme yang berlangsug selama 14 hari ditandai dengan batuk pilek, sakit
tenggorokan disertai dengan demam atau tidak.

B. Klasifikasi ISPA
1. ISPA ringan : apabila ditemukan gejala batuk pilek dan sesak
2. ISPA sedang : apabila gejala sesak nafas, suhu tubuh lebih dari 39oC dan bila
bernafas mengeluarkan suar seperti mengorok
3. ISPA berat : Kesadaran menurun, nadi cepat atau tidak teraba, nafsu makan menurun,
bibir dan ujung nadi memburu dan gelisah

C. Tanda dan gejala umum ISPA


1. Batuk
2. Serak
3. Pilek
4. Panas atau demam, suhu badan lebih dari 38,5oC
5. Sesak nafas

D. Etiologi ISPA
1. Penyebab ISPA antara laun dari genus Streptokokus, Stafilokokus, Pnemokokus,
Hemofilus, Bordetelle dan Korinobakterium.
2. Penyebab pneumonia pada bayi sukar ditegakkan karena dahak sukar diperoleh.
Menurut WHO bahwa penyebab pneumonia adalah Streptokokus pneumonia dan
hemopilus influenza.
E. Pencegahan ISPA
1. Menjaga keadaan gizi agar tetap baik
2. Imunisasi
3. Menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan
4. Mencegah kontak dengan penderita ISPA

F. Pengobatan ISPA
1. Pneumonia berat : dirawat di rumah sakit, diberikan antibiotik parental, oksigen dan
sebagainya
2. Pneumonia : diberi obat antibiotik kotrimoksasol peroral. Bila penderita tidak
mungkin diberi kotrimoksasol atau ternyata pemberian kontrimosasol keadaan
penderita menetap dapat dipakai obat antibiotik pengganti yaitu ampisilin

Anda mungkin juga menyukai