PENDAHULUAN
BAHAN TANAH TERDIRI DARI 4 KOMPONEN:
a) Bahan Padat Mineral :
sibir batuan, mineral primer, lapukan batuan & mineral sekunder
b) Bahan Padat Organik :
Sisa&rombakan jaringan jasad, penghuni tanah dan zat humik
c) Air :
Terdiri dari zat2 terlarut
d) Udara
PENDAHULUAN :
SIFAT KIMIA TANAH
Sifat kimia tanah berperan dalam menentukan
sifat dasar tanah
Beberapa sifat kimia tanah dapat menilai apakah
suatu tanah merupakan tanah yang potensial
Meyebabkan tanah mampu menahan unsur hara
dan menyediakan untuk pertumbuhan tanaman
Menentukan perilaku bahan kimia yg
ditambahkan di tanah
What are soils?
organic material
eluviated horizon,
loss of clays, Fe, Al
illuvial accumulation
of clays, Fe, Al, OM
KEASAMAN TANAH
pH tanah dinyatakan :
a) Tanah masam :
apabila jumlah ion H+ > ion OH-
b) Tanah Netral :
apabila jumlah ion H+ = ion OH-
c) Tanah alkalis :
apabila jumlah ion H+ < ion OH-
PERANAN pH TANAH
pH tanah atau pH larutan tanah
memiliki peranan penting
Contoh Perkembangan MO
Bakteri berkembang pd pH > 5,5
Fungi berkembang pd pH < 5,5
SOIL pH &
NUTRIENT
AVAILABILITY
FAKTOR MEMPENGARUHI pH TANAH
pH tanah
Jika pH larutan tanah terlalu asam:
P terikat oleh Al dan Fe membentuk senyawa yang tidak
tersedia bagi tanaman.
Semua mikronutrien kecuali Mo akan lebih tersedia. Deficiency
jarang terjadi pada pH < 7.
Al akan terlepas dari clay lattice pada pH < 5,5.
Nitrifikasi akan terhambat karena aktivitas bakteri akan
berkurang pada pH < 5,5
Jika pH larutan tanah terlalu basa:
P terikat oleh Ca dan menjadi tidak tersedia bagi tanaman.
Nitrifikasi terhambat
Ketersediaan mikronutrien akan berkurang dengan
meningkatnya pH kecuali Mo.
Proses yang Menghasilkan Keasaman
Tanah
CO2 hasil dari dekomposisi seresah (sampah-sampah organik
yang berupa tumpukan dedaunan kering, ranting, dan
berbagai sisa vegetasi lainnya di atas hutan atau kebun yang
sudah mengering dan berubah dari warna aslinya.) akan
terlarut dalam air dan akan bereaksi dengan molekul air
menghasilkan asam karbonat
Asam-asam organik hasil dekomposisi
H+ yang dilepaskan oleh akar tanaman dan organisme lain
pada waktu pengambilan hara. Pengambilan kation oleh akar
diimbangi dengan pengambilan anion atau dengan pelepasan
ion hidrogen atau kation lain.
Oksidasi dari zat tereduksi seperti mineral sulfida, bahan
organik, dan pupuk yang mengandung amonium.
Proses yang Menghasilkan Kebasaan
Tanah
Reduksi Fe(OH)3, Mn, dan zat teroksidasi lainnya yang
memerlukan H+ atau melepas OH-
Pengambilan kation oleh akar tanaman, kemudian
setelah tanaman mati maka akan terdeposisi di
permukaan tanah
pH Tanah
pH tanah
Tekstur atau jumlah liat
Jenis mineral liat
Bahan organik
Pengapuran serta pemupukan.
Unsur Hara dalam Tanah
Oksigen (O) CO2 ; H2O Komponen utama dari senyawa organik tumbuhan
Hidrogen (H) H2O Komponen utama dari senyawa organik tumbuhan
Nitrogen (N) NO3-; NH4+ Komponen dari asam nukleat, protein, hormon, klorofil, dan
koenzim
Sulfur (S) SO42- Komponen dari protein, koenzim
Fosfor (P) H2PO4- ; HPO42- Komponen dari asam nukleat, fosfolipid, ATP dan beberapa
koenzim
Kalium (K) K+ Kofaktor dalam sintesis protein, mengatur keseimbangan air,
membuka dan menutup stomata
Kalsium (Ca) Ca2+ Pembentukan, pembuatan dan kestabilan dinding sel,
mengatur struktur dan permeabilitas membran, aktivator
beberapa enzim, regulator respon sel terhadap stimulus.
Unsur Bentuk yang Fungsi utama
tersedia bagi
tumbuhan
Klor (Cl) Cl- Diperlukan pada tahap penguraian air dalam fotosintesis,
mengatur keseimbangan air
Besi (Fe) Fe2+, Fe3+ Komponen dari sitokrom, aktivator beberapa enzim
Boron (B) H2BO3 Kofaktor dalam sintesis klorofil, terlibat dalam transport
karbohidrat dan sintesis asam nukleat
Mangan (Mn) Mn2+ aktif dalam pembentukan asam amino, aktivator beberapa
enzim, diperlukan dalam tahapan penguraian air dalam
fotosintesis
Seng (Zn) Zn2+ Aktif dalam pembentukan klorofil, aktivator beberapa enzim
Tembaga (Cu) Cu2+ Komponen dari banyak enzim, reaksi redoks dan biosintesis lignin
Molibdenum MoO4- Essensial untuk fiksasi nitrogen, kofaktor dalam reduksi nitrat
(Mo)
Nikel (Ni) Ni2+ Kofaktor enzim yang berfungsi dalam metabolisme nitrogen
Pupuk
Dalam arti luas yang dimaksud pupuk adalah suatu bahan yang
digunakan untuk mengubah sifat fisik, kimia atau biologi tanah sehingga
menjadi lebih baik bagi pertumbuhan tanaman.
Dalam pengertian yang khusus pupuk adalah suatu bahan yamg
mengandung satu atau lebih unsur hara tanaman
Pupuk adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau
tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman
sehingga mampu berproduksi dengan baik.
Material pupuk dapat berupa bahan organik ataupun non-organik
(mineral).
Pupuk berbeda dari suplemen tambahan. Pupuk mengandung bahan
baku pertumbuhan dan perkembangan tanaman, sementara
suplemen seperti hormon tumbuhan membantu kelancaran proses
metabolisme.
Ke dalam pupuk, khususnya pupuk buatan, dapat ditambahkan
sejumlah material suplemen.
Dalam pemberian pupuk perlu diperhatikan kebutuhan tumbuhan
tersebut, agar tumbuhan tidak mendapat terlalu banyak zat
makanan.
Terlalu sedikit atau terlalu banyak zat makanan dapat berbahaya
bagi tumbuhan.
Pupuk dapat diberikan lewat tanah ataupun disemprotkan ke daun.
Kategori Pupuk
Pupuk dapat dibedakan berdasarkan bahan asal, senyawa,
fasa, cara penggunaan, reaksi fisiologi, jumlah dan macam
hara yang dikandungnya.
Berdasarkan asalnya dibedakan :
Pupuk alam adalah pupuk yang terdapat di alam atau
dibuat dengan bahan alam tanpa proses yang berarti.
Misalnya : pupuk kompos dan pupuk hijau.
Pupuk buatan adalah pupuk yang dibuat oleh pabrik.
Misalnya TSP dan urea. Pupuk ini dibuat oleh pabrik dengan
mengubah sumber daya alam melalui proses fisika dan/ atau
kimia.
Berdasarkan senyawanya dibedakan :
Pupuk organik adalah pupuk yang berupa senyawa organik.
Kebanyakan pupuk alam tergolong pupuk organik (pupuk
kandang, kompos, guano). Pupuk alam yang tidak termasuk
pupuk organik misalnya rock phosphat, umumnya berasal
dari batuan sejenis apatit [Ca3(PO4)2].
Pupuk anorganik atau mineral merupakan pupuk dari
senyawa anorganik. Hampir semua pupuk buatan tergolong
pupuk anorganik.
Berdasarkan fasa-nya dibedakan :
Pupuk padat. Pupuk padat umumnya mempunyai kelarutan
yang beragam mulai yang mudah larut dalam air sampai
yang sukar larut.
Pupuk cair. Pupuk ini berupa cairan, cara penggunaannya
dilarutkan dulu dengan air. Umumnya pupuk ini disemprotkan
ke daun. Karena mengandung banyak hara, baik makro
maupun mikro, harganya relatif mahal. Pupuk amoniak cair
merupakan pupuk cair yang kadar N nya sangat tinggi sekitar
83%, penggunaannya dapat lewat tanah (injeksikan).
Berdasarkan cara penggunaannya dibedakan :
Pupuk daun adalah pupuk yang cara pemupukan dilarutkan
dalam air dan disemprotkan pada permukaan daun.
Pupuk akar atau pupuk tanah ialah pupuk yang diberikan ke
dalam tanah di sekitar akar agar diserap oleh akar tanaman.
Berdasarkan reaksi fisiologisnya dibedakan :
Pupuk yang mempunyai reaksi fisiologisnya asam artinya bila
pupuk tersebut diberikan ke dalam tanah ada
kecenderungan tanah menjadi lebih masam (pH menjadi
lebih rendah). Misalnya Za dan urea.
Pupuk yang mempunyai reaksi fisiologis basa ialah pupuk
yang bila diberikan ke dalam tanah menyebabkan pH tanah
cenderung naik misalnya: pupuk chili salpeter, calnitro,
kalsium sianida.
Berdasarkan jumlah hara yang dikandungnya dibedakan :
Pupuk yang hanya mengandung satu unsur hara tanaman
saja. Misalnya : urea hanya mengandung unsur hara N
Pupuk majemuk adalah pupuk yang mengandung dua atau
lebih unsur hara tanaman. Contohnya: NPK, amophoska,
Nitrophoska dan rustika.
Berdasarkan macam hara tanaman dibedakan :
Pupuk makro ialah pupuk yang mengandung hanya unsur
hara makro saja : NPK dan nitrophoska.
Pupuk mikro ialah pupuk yang hanya mengandung unsur
hara mikro saja misalnya: mikrovet, mikroplet, metalik.
Campuran makro dan mikro misalnya pupuk gandasil,
bayfolan, rustika. Sering juga ke dalam pupuk campur makro
dan mikro ditambahkan juga zat pengatur tumbuh (hormon
tumbuh).
Pupuk Organik
PUPUK HIJAU
Pupuk hijau terbuat dari tanaman atau komponen tanaman
yang dibenamkan ke dalam tanah.
Jenis tanaman yang banyak digunakan adalah dari familia
Leguminoceae atau kacang-kacangan dan jenis rumput-
rumputan (rumput gajah).
Jenis tersebut dapat menghasilkan bahan organik lebih banyak,
daya serap haranya lebih besar dan mempunyai bintil akar
yang membantu mengikat nitrogen dari udara.
Keuntungan penggunaan pupuk hijau antara lain:
Mampu memperbaiki struktur dan tekstur tanah serta infiltrasi
air
Mencegah adanya erosi
Dapat membantu mengendalikan hama dan penyakit yang
berasal dari tanah dan gulma
Sangat bermanfaat pada daerah-daerah yang sulit
dijangkau untuk suplai pupuk inorganik
PUPUK KOMPOS
Pupuk kompos merupakan bahan-bahan organik yang telah
mengalami pelapukan, seperti jerami, alang-alang, sekam padi,
dan lain-lain termasuk kotoran hewan. Sebenarnya pupuk hijau
dan seresah dapat dikatakan sebagai pupuk kompos. Tetapi
sekarang sudah banyak spesifisikasi mengenai kompos.
Biasanya orang lebih suka menggunakan limbah atau sampah
domestik yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan bahan yang
dapat diperbaharui yang tidak tercampur logam dan plastik.
Hal ini juga diharapkan dapat menanggulangi adanya
timbunan sampah yang menggunung serta mengurangi polusi
dan pencemaran di perkotaan.
PUPUK KANDANG
Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan.
Para petani terbiasa membuat dan menggunakan pupuk
kandang sebagai pupuk karena murah, mudah pengerjaannya,
begitu pula pengaruhnya terhadap tanaman.
Penggunaan pupuk ini merupakan manifestasi penggabungan
pertanian dan peternakan yang sekaligus merupakan syarat
mutlak bagi konsep pertanian.
Pupuk kandang banyak mengandung unsur hara makro dan
mikro.
Penambahan pupuk kandang dapat meningkatkan kesuburan dan
produksi pertanian. Hal ini disebabkan karena tanah lebih banyak
menahan air sehingga unsur hara akan terlarut dan lebih mudah
diserap oleh buluh akar.
Sumber hara makro dan mikro dalam keadaan seimbang yang
sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Unsur mikro yang tidak terdapat pada pupuk lainnya bisa disediakan
oleh pupuk kandang, misalnya S, Mn, Co, Br, dan lain-lain.
Pupuk kandang banyak mengandung mikroorganisme yang dapat
membantu pembetukan humus di dalam tanah dan mensintesis
senyawa tertentu yang berguna bagi tanaman.
PUPUK CAIR
Pupuk cair lebih mudah dimanfaatkan oleh tanaman karena
unsur-unsur di dalamnya sudah terurai dan tidak dalam jumlah
yang terlalu banyak sehingga manfaatnya lebih cepat terasa.
Bahan baku pupuk cair dapat berasal dari pupuk padat
dengan perlakuan perendaman. Setelah beberapa minggu
dan melalui beberapa perlakuan, air rendaman sudah dapat
digunakan sebagai pupuk cair.
PENANGANAN PENCEMARAN TANAH