Anda di halaman 1dari 88

Soil Environmental Chemistry

PENDAHULUAN
 BAHAN TANAH TERDIRI DARI 4 KOMPONEN:
a) Bahan Padat Mineral :
sibir batuan, mineral primer, lapukan batuan & mineral sekunder
b) Bahan Padat Organik :
Sisa&rombakan jaringan jasad, penghuni tanah dan zat humik
c) Air :
Terdiri dari zat2 terlarut
d) Udara
PENDAHULUAN :
SIFAT KIMIA TANAH
 Sifat kimia tanah berperan dalam menentukan
sifat dasar tanah
 Beberapa sifat kimia tanah dapat menilai apakah
suatu tanah merupakan tanah yang potensial
 Meyebabkan tanah mampu menahan unsur hara
dan menyediakan untuk pertumbuhan tanaman
 Menentukan perilaku bahan kimia yg
ditambahkan di tanah
What are soils?

 Dynamic, reactive, three-phase ecosystems composed of solids, liquids,


and gases.
SIFAT KIMIA TANAH

a) Kemasaman Tanah : pH tanah


b) Bahan Organik
c) Koloid Tanah : Sifat Liat
d) Kejenuhan
e) Unsur Hara : Unsur hara Makro &
Mikro
Profil Tanah

organic material

mineral and organic


components mixed

eluviated horizon,
loss of clays, Fe, Al

illuvial accumulation
of clays, Fe, Al, OM
KEASAMAN TANAH

Reaksi suatu tanah selalu menunjukkan


sifat kemasaman atau alkalinitas tanah
yang dinyatakan dengan nilai pH

Menunjukkan banyaknya konsentrasi ion


hidrogen (H+) dalam larutan tanah
KONSEP pH TANAH

 pH = - log (H+) atau pH = log 1/(H+)


Dimana : p adalah logaritme negatif dan H adalah konsentrasi
H+ dalam g/L
 Definisi ini berasal dari :
KW (H+)(OH-) = 10-14
KW : Konstanta equilibrium untuk hidrolisa air pada suhu 25°C
atau pH + pOH = 14
 Sebagian besar jenis tanah memiliki pH antara 5-8
 Untuk daerah rawa pH = 3 ; daerah pantai pH = 9
ion H+ di dalam tanah juga ditemukan ion OH-
 Selain
namun jumlah nya berbanding terbalik.

 pH tanah dinyatakan :
a) Tanah masam :
apabila jumlah ion H+ > ion OH-
b) Tanah Netral :
apabila jumlah ion H+ = ion OH-
c) Tanah alkalis :
apabila jumlah ion H+ < ion OH-
PERANAN pH TANAH
pH tanah atau pH larutan tanah
memiliki peranan penting

 Dalam penentuan kandungan unsur hara makro dan


mikro yang dibutuhkan oleh tanaman, seperti
contohnya: N, K dan P
 Menunjukkan adanya unsur beracun
 Mempengaruhi reaksi kimia ion-ion
dalam tanah
Serta
 Mempengaruhi perkembangan MO
PERANAN pH TANAH
Contoh penyebab racun:
a) pH tanah masam :
 Dijumpai ion Al mengikat unsur P
 Unsur Fe, Mn, Zn, Cu dan Co mudah Larut
b) pH tanah alkalis :
 Dijumpai ion Ca mengikat unsur P
 Unsur Mo dan B larut

Contoh Perkembangan MO
 Bakteri berkembang pd pH > 5,5
 Fungi berkembang pd pH < 5,5
SOIL pH &
NUTRIENT
AVAILABILITY
FAKTOR MEMPENGARUHI pH TANAH
pH tanah
 Jika pH larutan tanah terlalu asam:
 P terikat oleh Al dan Fe membentuk senyawa yang tidak
tersedia bagi tanaman.
 Semua mikronutrien kecuali Mo akan lebih tersedia. Deficiency
jarang terjadi pada pH < 7.
 Al akan terlepas dari clay lattice pada pH < 5,5.
 Nitrifikasi akan terhambat karena aktivitas bakteri akan
berkurang pada pH < 5,5
 Jika pH larutan tanah terlalu basa:
 P terikat oleh Ca dan menjadi tidak tersedia bagi tanaman.
 Nitrifikasi terhambat
 Ketersediaan mikronutrien akan berkurang dengan
meningkatnya pH kecuali Mo.
Proses yang Menghasilkan Keasaman
Tanah
 CO2 hasil dari dekomposisi seresah (sampah-sampah organik
yang berupa tumpukan dedaunan kering, ranting, dan
berbagai sisa vegetasi lainnya di atas hutan atau kebun yang
sudah mengering dan berubah dari warna aslinya.) akan
terlarut dalam air dan akan bereaksi dengan molekul air
menghasilkan asam karbonat
 Asam-asam organik hasil dekomposisi
 H+ yang dilepaskan oleh akar tanaman dan organisme lain
pada waktu pengambilan hara. Pengambilan kation oleh akar
diimbangi dengan pengambilan anion atau dengan pelepasan
ion hidrogen atau kation lain.
 Oksidasi dari zat tereduksi seperti mineral sulfida, bahan
organik, dan pupuk yang mengandung amonium.
Proses yang Menghasilkan Kebasaan
Tanah
 Reduksi Fe(OH)3, Mn, dan zat teroksidasi lainnya yang
memerlukan H+ atau melepas OH-
 Pengambilan kation oleh akar tanaman, kemudian
setelah tanaman mati maka akan terdeposisi di
permukaan tanah
pH Tanah

pH tanah Mekanisme utama yang mengontrol pH tanah


2-4 Oksidasi pirit dan mineral sulfur tereduksi lainnya;
pelarutan mineral tanah
4 – 5,5 Exchangeable Al3+; exchangeable H+
5,5 – 6,8 exchangeable H+
; asam lemah bereaksi dengan mineral tanah dan
humus; CO2 terlarut
6,8 – 7,2 Gugus asam lemah pada humus dan mineral tanah
7,2 – 8,5 Pelarutan padatan karbonat divalen seperti CaCO3
8,5 – 10,5 exchangeable Na+; pelarutan Na2CO3
Pengelompokan Keasaman Tanah

 Sangat asam untuk pH < 4,5


 Asam untuk pH antara 4,5 – 5,5
 Agak asam untuk pH antara 5,6 – 6,5
 Netral untuk pH antara 6,6 – 7,5
 Agak basa untuk pH antara 7,6 – 8,5
 Basa untuk pH > 8,5
Cara memperbaiki sifat kimia tanah
Tanah asam umumnya tidak produktif. Untuk
meningkatkan produktifitas tanah biasa
dilakukan dengan pemberian kapur.

Tanah yang bersifat basa, pH nya dapat


diturunkan dengan pemberian belerang.
Warna Tanah

 Warna tanah merupakan penunjuk untuk menentukan sifat tanah.


 Perbedaan warna tanah pada umumnya dipengaruhi oleh
kandungan bahan organik. Makin tinggi kandungan bahan organik
maka warna tanah makin gelap. Pada lapisan tanah bagian
bawah, kandungan bahan organik pada umumnya rendah,
sehingga warna tanah dipengaruhi oleh banyaknya senyawa Fe
(besi)
Warna Tanah
Soil Solids

 Mineral atau padatan anorganik


 Biasa diklasifikasikan berdasarkan ukuran partikel
 Material organik
Mineral

 Bahan mineral dalam tanah berasal dari pelapukan


batuan. Oleh karena itu, susunan mineral di dalam
tanah berbeda-beda sesuai dengan mineral dan batu-
batuan yang telah lapuk
 Mineral tanah dibedakan menjadi mineral primer, yaitu
mineral yang berasal dari batuan yang lapuk, dan
mineral sekunder yaitu mineral bentukan baru yang
terbentuk selama proses pembentukan tanah
berlangsung.
Mineral
 Unsur paling umum di kerak bumi adalah O2, Si, Al, Fe, Ca, Na, K,
dan Mg.
 Oleh karena itu, komposisi mineral dari unsur-unsur tersebut,
terutama silikon dan oksigen merupakan fraksi mineral tanah yang
paling besar.
 Konstituen mineral tanah yang umum:
 Quartz (SiO2)
 Orthoclase (KAlSi3O8)
 Albite (NaAlSi3O8)
 Epidote (4CaO.3(AlFe)2O3.6SiO2.H20)
 Geothite (FeO(OH))
 Magnetite (Fe3O4)
 Calcium dan magnesium carbonates (CaCO3, CaCO3.MgCO3)
 Oksida mangan dan titanium
Mineral
Clay: the smallest soil particle
Sand: the largest soil particle
Silt: an intermediate sized soil particle
Structure: the way individual soil particles
are grouped together
Texture: A physical property of the soil
referring to the relative percentages of
sand, silt, and clay
What is the texture
of a soil with
30% clay and
50% sand?
Review Question

The soil physical property that describes the


proportion of sand, silt, and clay-sized particles
in a soil is called
a. Structure
b. Texture
c. Bulk density
d. Porosity
Material organik

Apakah senyawa organik mempengaruhi tekstur tanah?


Apakah materi organik mempengaruhi struktur tanah?
Material Organik
• Bahan organik umumnya ditemukan di
permukaan tanah. Jumlahnya tidak besar,
hanya sekitar 3-5%, tetapi pengaruhnya
terhadap sifat-sifat tanah besar sekali, yaitu:
 Sebagai granulator, yaitu memperbaiki struktur tanah
 Sumber unsur hara N, P, S dan unsur mikro
 Menambah kemampuan tanah untuk menahan air
 Menambah kemampuan tanah untuk menahan unsur-unsur
hara
 Sumber energi bagi mikroorganisme
Material organik
Humus: What is it?

 Stable end product of residue decomposition


 Composes the majority of organic matter
 Resists further decomposition (1% per year)
 It is not a good nutrient or energy source for soil creatures

 Very small in particle size


 High surface area
 Charged sites at many locations on the surface
 Effective at holding water and nutrient
Biomass: What Is it?
 The living component of the soil
 Consists of a range of creatures
 Microscopic viruses and bacteria
 Worms and other creatures that are visible to the unaided eye
 Everything in-between

 Dead stuff-crop residues, dead roots and bodies of soil creatures.


 By-products-materials that plant roots and soil creatures release or
exclude into the soil
Soil Structure
Review Question

The property that describes how particles are


arranged into aggregates is called
a. Texture
b. Porosity
c. Structure
d. Particle density
Air

 Air terdapat di dalam tanah karena ditahan (diserap) oleh massa


tanah, tertahan oleh lapisan kedap air, atau karena keadaan
drainase yang kurang baik.
 Manfaat air untuk pertumbuhan tanaman yaitu :
1) sebagai unsur hara tanaman
Tanaman memerlukan air dari tanah dan C02 dari udara untuk
membentuk gula dan karbohidrat dalam proses fotosintesis
2) Sebagai pelarut unsur hara
Unsur-unsur hara yang terlarut dalam air diserap oleh akar-akar
tanaman
3) Sebagai bagian dari sel – sel tanaman
Air
Persediaan air di dalam tanah tergantung dari :
 Banyaknya curah hujan atau air irigasi
 Kemampuan tanah menahan air
 Besarnya evapotranspirasi (penguapan
langsung melalui tanah dan vegetasi)
 Tingginya muka air tanah
Soil Aeration

 The exchange of O2 and CO2 between the soil pores


and the ambient atmosphere
Balance Between Water and Air

 Macropores (large pores)


 Drain quickly after rain or irrigation
 Allow rapid infiltration of rainfall and replenishment of oxygen in
the root zone
 Mesopores (medium-sized pores)
 “storage pores”
 Hold water in form most plants can use
 Micropores (very small pores)
 Water is held too tightly to be use to most plants
Texture and Porosity
How much does soil weigh?

Expressing soil weight as density


English units – pounds/ cubic foot
Metric units – grams/cubic centimeter
What is its density?

2 kinds of density in soil


Bulk density
Density of whole soil
Particle density
Density of soil solids only
If a soil ped has a volume of 124 cm3 and a
dry weight of 138 grams, what is its bulk
density?
A very compacted plow pan has a bulk
density of 1.74 g/cm3 and a particle density
of 2.68 g/cm3. What is the percent porosity?
Faktor-faktor yang mempengaruhi
pembentukan tanah
 Bahan induk.
 Iklim.
 Suhu. Semakin tinggi suhu, proses pelapukan bahan induk semakin
cepat. Akibatnya, proses pembentukan tanah semakin cepat.
 Curah hujan. Curah hujan akan berpengaruh pada kekuatan erosi
tanah dan pencucian tanah. Pencucian tanah yang cepat
menyebabkan tanah menjadi asam.
 Topografi. Keadaan relief suatu daerah akan mempengaruhi:
 Tebal/tipisnya lapisan tanah
 Sistem drainase
 Organisme
 Membuat proses pelapukan organik
 Membantu proses pembentukan humus
 Waktu
Iklim
 Iklim yang paling berpengaruh terhadap pembentukan tanah
terutama curah hujan dan suhu.
 Suhu rendah menekan jalannya reaksi kimia, suhu tinggi
mempercepat jalannya reaksi kimia.
 Atas dasar curah hujan:
 Arid : curah hujan rendah, tanaman sukar tumbuh, tanah kering, proses
hancuran bersifat mekanik.
 Pelapukan mekanik adalah proses penghancuran batuan dengan
menggunakan tenaga dari luar bumi tanpa mengubah susunan kimia dari
batuan tersebut. Penyebab: Perbedaan suhu yang tinggi, pembekuan air
menjadi es
 Humid : curah hujan tinggi, vegetasi dan biota tanah tumbuh baik,
proses hancuran bersifat kimia
 Pelapukan kimia terjadi pada batuan yang mudah larut oleh cairan asam
atau garam yang mampu mengubah susunan kimia batuan tsb.
Organisme
 Organisme makro, cacing, akar tanaman menyerap unsur hara
dari lapisan tanah terdalam dan mendepositkan unsur tersebut
melalui daun dan tangkai yang rontok di atas permukaan tanah.
 Organisme mikro berperan pada proses dekomposisi dan
pembentukan humus.
 Organisme tanah secara umum berperan pada:
 Pembentukan humus
 Mineralisasi tanah
 Pencampuran tanah
 Pembentukan profil tanah
 Sifat fisik dan kimia tanah
Bahan Induk

Sifat bahan induk terutama susunan kimia dan


mineral tanah berpengaruh pada ciri tanah.
Contoh bahan induk yang terdiri dari batuan
kapur pada daerah humid dan vegetasi yang
tumbuh dengan baik akan membentuk tanah
basa yang kaya akan logam dan basa.
Topografi

 Topografi atau kemiringan tanah berpengaruh pada:


Tebal/tipisnya lapisan tanah
Sistem drainase
 Di dataran rendah, air sukar terbuang dengan cepat,
dan bila drainase buruk, maka air akan tergenang
sepanjang tahun.
 Di lereng-lereng pegunungan yang peka terhadap erosi
kedalaman tanahnya dangkal.
Waktu
 Tanah merupakan benda alam yang terus menerus berubah
sehingga akibat pelapukan dan pencucian tanah yang terus-
menerus maka tanah semakin tua.
 Di daerah hutan, iklim dingin dan basah, ditaksir pembentukan
tanah muda berlangsung 200 tahun.
 Di daerah tropik, curah hujan tinggi dan vegetasi lebat,
pembentukan tanah muda dipercepat menjadi 50 tahun.
 Pada tingkat permulaan pembentukan tanah, ciri tanah muda
sama dengan bahan/ batuan induknya, profil tanah belum
terbentuk.
 Pada tanah dewasa, hancuran bersifat konstruktif, pembentukan
tanah dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan, profil tanah sudah
terbentuk, warna tanah tetap didominasi bahan induk, tanah
dalam keadaan keseimbangan dinamik
Larutan Tanah
 Larutan tanah adalah bagian dari tanah yang
mengandung zat terlarut dari tanah dan dari proses
biokimia di dalam tanah, serta dari pertukaran dengan
hidrosfer dan biosfer.
 Mineral yang terlarut di dalam tanah biasanya berada
dalam bentuk ion.
 Kation : H+, Ca2+, Mg2+, K+, Na+, dan sedikit Fe2+, Mn2+,
Al3+ serta FeOH+ atau kompleks dengan humus.
 Anion : HCO3-, CO32-, HSO4-, SO42-, Cl-, dan F-.
Koloid Tanah

 Koloid tanah : bahan organik dan bahan mineral


tanah yang sangat halus sehingga mempunyai luas
permukaan sangat tinggi per satuan berat.
 Koloid tanah terdiri dari liat (koloid anorganik) dan
humus (koloid organik)
 Koloid anorganik terdiri dari mineral liat Al-silikat,
oksida Fe dan Al, dan mineral-mineral primer.
 Partikel tanah yang memiliki permukaan yang lebih luas
memberi kesempatan yang lebih banyak terhadap
terjadinya reaksi kimia.
 Partikel liat per satuan berat memiliki luas permukaan
yang lebih luas dibandingkan dengan kedua partikel
penyusun tekstur tanah lainnya.
 Reaksi-reaksi kimia yang terjadi pada permukaan
partikel liat lebih banyak daripada yang terjadi pada
permukaan partikel debu dan pasir per satuan berat
yang sama.
 Partikel liat adalah komponen tanah yang paling aktif
terhadap reaksi kimia  sangat menentukan sifat kimia
tanah dan mempengaruhi kesuburan tanah.
Reaksi Pertukaran Kation dalam Tanah
 Kemampuan tanah untuk menukar kation dinyatakan dalam Kapasitas
Tukar Kation (KTK) : jumlah meq kation yang dapat dipertukarkan per 100 g
tanah (berat kering).
 Baik komponen organik maupun mineral tanah dapat mempertukarkan
kation.
 Mineral liat dapat mempertukarkan kation karena kehadiran muatan
negatif hasil dari substitusi atom.
 Material organik dapat mempertukarkan kation karena adanya gugus
fungsi karboksilat, fenol, dan gugus fungsi lainnya.
 Humus memiliki KTK yang tinggi.
 Pertukaran kation di dalam tanah adalah mekanisme yang membuat K,
Ca, Mg, dan logam renik esensial lainnya tersedia bagi tanaman.
 Ketika ion logam diambil oleh akar, ion H+ ditukarkan dengan ion logam
tersebut. Proses ini cenderung membuat tanah menjadi asam.
Besar kecilnya KTK dipengaruhi oleh:

pH tanah
Tekstur atau jumlah liat
Jenis mineral liat
Bahan organik
Pengapuran serta pemupukan.
Unsur Hara dalam Tanah

 Unsur hara makro, dibutuhkan tanaman dalam jumlah


besar : N, P, K, Ca, Mg, S.
 N, P, K adalah yang paling sedikit ketersediaannya di
tanah dan umumnya ditambahkan ke tanah sebagai
pupuk
 Unsur hara mikro, dibutuhkan tanaman dalam jumlah
kecil : Fe, Mn, Zn, Cu, B, Cl, Mo, Co.
Makronutrien dalam Tanah

 Tanah yang kekurangan Ca relatif jarang terjadi.


 Penambahan CaCO3 untuk mengatasi tanah yang asam,
menyediakan pasokan Ca yang lebih dari cukup untuk
tanaman.
 Akan tetapi, serapan Ca oleh tanaman dan pencucian dengan
asam karbonat dapat membuat tanah kekurangan Ca.
 Dalam tanah basa dengan kadar Na, Mg, dan K yang tinggi
dapat menimbulkan kekurangan Ca akibat persaingan ion.
 Ketersediaan Mg bagi tanaman bergantung pada rasio Ca/Mg.
Makronutrien dalam Tanah

S diasimilasi oleh tanaman sebagai ion sulfat. Selain


itu, di daerah yang terkontaminasi dengan SO2, S
dapat diserap sebagai SO2 oleh daun.
Tanah yang kekurangan S tidak mendukung
pertumbuhan tanaman dengan baik, terutama karena
S adalah komponen dari beberapa asam amino
esensial, thiamin, dan biotin.
Ion sulfat (mineral sulfat) yang tidak larut atau sebagai
garam yang larut, yang mudah tercuci dari tanah.
Unsur Hara Nitrogen (N)
 Sumber utama nitrogen di dalam tanah yaitu bahan organik tanah. Selain
dari bahan organik tanah, nitrogen juga diperoleh dari gas N2 di atmosfer
melalui fiksasi nitrogen.
 Bentuk nitrogen yang dapat digunakan oleh tanaman adalah ion nitrat (NO3-
) dan ion amonium (NH4+).
 Ion-ion ini kemudian membentuk material kompleks seperti asam-asam
amino dan asam-asam nukleat yang dapat langsung diserap dan
digunakan oleh tanaman.
 Pada pH tanah yang rendah, ion nitrat lebih cepat diserap oleh tanaman
dibandingkan ion amonium.
 Pada pH tanah yang tinggi ion amonium diserap oleh tanaman lebih cepat
dibandingkan ion nitrat
 Pada pH netral kemungkinan penyerapan keduanya berlangsung seimbang.
Unsur Hara Fosfor (P)
 Jumlah fosfor dalam tanaman lebih kecil dibandingkan nitrogen
dan kalium. Tetapi, fosfor dianggap sebagai kunci kehidupan.
 Unsur fosfor di tanah berasal dari bahan organik, pupuk buatan,
dan mineral-mineral di dalam tanah.
 Tanaman menyerap fosfor dalam bentuk ion ortofosfat (H2PO4-)
dan ion ortofosfat sekunder (HPO42-).
 Unsur P masih dapat diserap dalam bentuk lain, yaitu bentuk
pirofosfat dan metafosfat, bahkan kemungkinan unsur P diserap
dalam bentuk senyawa organik yang larut dalam air, misalnya
asam nukleat dan phitin.
Unsur Hara Kalium (K)
 Kalium diserap dalam bentuk ion K+.
 Kalium tergolong unsur yang mobile dalam tanaman.
 Kalium banyak terdapat dalam sitoplasma, pupuk buatan, dan
mineral-mineral tanah.
Unsur Bentuk yang Fungsi utama
tersedia bagi
tumbuhan
Karbon (C) CO2 Komponen utama dari senyawa organik tumbuhan

Oksigen (O) CO2 ; H2O Komponen utama dari senyawa organik tumbuhan
Hidrogen (H) H2O Komponen utama dari senyawa organik tumbuhan

Nitrogen (N) NO3-; NH4+ Komponen dari asam nukleat, protein, hormon, klorofil, dan
koenzim
Sulfur (S) SO42- Komponen dari protein, koenzim
Fosfor (P) H2PO4- ; HPO42- Komponen dari asam nukleat, fosfolipid, ATP dan beberapa
koenzim
Kalium (K) K+ Kofaktor dalam sintesis protein, mengatur keseimbangan air,
membuka dan menutup stomata
Kalsium (Ca) Ca2+ Pembentukan, pembuatan dan kestabilan dinding sel,
mengatur struktur dan permeabilitas membran, aktivator
beberapa enzim, regulator respon sel terhadap stimulus.
Unsur Bentuk yang Fungsi utama
tersedia bagi
tumbuhan
Klor (Cl) Cl- Diperlukan pada tahap penguraian air dalam fotosintesis,
mengatur keseimbangan air
Besi (Fe) Fe2+, Fe3+ Komponen dari sitokrom, aktivator beberapa enzim

Boron (B) H2BO3 Kofaktor dalam sintesis klorofil, terlibat dalam transport
karbohidrat dan sintesis asam nukleat
Mangan (Mn) Mn2+ aktif dalam pembentukan asam amino, aktivator beberapa
enzim, diperlukan dalam tahapan penguraian air dalam
fotosintesis
Seng (Zn) Zn2+ Aktif dalam pembentukan klorofil, aktivator beberapa enzim

Tembaga (Cu) Cu2+ Komponen dari banyak enzim, reaksi redoks dan biosintesis lignin

Molibdenum MoO4- Essensial untuk fiksasi nitrogen, kofaktor dalam reduksi nitrat
(Mo)
Nikel (Ni) Ni2+ Kofaktor enzim yang berfungsi dalam metabolisme nitrogen
Pupuk

 Dalam arti luas yang dimaksud pupuk adalah suatu bahan yang
digunakan untuk mengubah sifat fisik, kimia atau biologi tanah sehingga
menjadi lebih baik bagi pertumbuhan tanaman.
 Dalam pengertian yang khusus pupuk adalah suatu bahan yamg
mengandung satu atau lebih unsur hara tanaman
 Pupuk adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau
tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman
sehingga mampu berproduksi dengan baik.
 Material pupuk dapat berupa bahan organik ataupun non-organik
(mineral).
 Pupuk berbeda dari suplemen tambahan. Pupuk mengandung bahan
baku pertumbuhan dan perkembangan tanaman, sementara
suplemen seperti hormon tumbuhan membantu kelancaran proses
metabolisme.
 Ke dalam pupuk, khususnya pupuk buatan, dapat ditambahkan
sejumlah material suplemen.
 Dalam pemberian pupuk perlu diperhatikan kebutuhan tumbuhan
tersebut, agar tumbuhan tidak mendapat terlalu banyak zat
makanan.
 Terlalu sedikit atau terlalu banyak zat makanan dapat berbahaya
bagi tumbuhan.
 Pupuk dapat diberikan lewat tanah ataupun disemprotkan ke daun.
Kategori Pupuk
 Pupuk dapat dibedakan berdasarkan bahan asal, senyawa,
fasa, cara penggunaan, reaksi fisiologi, jumlah dan macam
hara yang dikandungnya.
 Berdasarkan asalnya dibedakan :
Pupuk alam adalah pupuk yang terdapat di alam atau
dibuat dengan bahan alam tanpa proses yang berarti.
Misalnya : pupuk kompos dan pupuk hijau.
Pupuk buatan adalah pupuk yang dibuat oleh pabrik.
Misalnya TSP dan urea. Pupuk ini dibuat oleh pabrik dengan
mengubah sumber daya alam melalui proses fisika dan/ atau
kimia.
 Berdasarkan senyawanya dibedakan :
Pupuk organik adalah pupuk yang berupa senyawa organik.
Kebanyakan pupuk alam tergolong pupuk organik (pupuk
kandang, kompos, guano). Pupuk alam yang tidak termasuk
pupuk organik misalnya rock phosphat, umumnya berasal
dari batuan sejenis apatit [Ca3(PO4)2].
Pupuk anorganik atau mineral merupakan pupuk dari
senyawa anorganik. Hampir semua pupuk buatan tergolong
pupuk anorganik.
 Berdasarkan fasa-nya dibedakan :
Pupuk padat. Pupuk padat umumnya mempunyai kelarutan
yang beragam mulai yang mudah larut dalam air sampai
yang sukar larut.
Pupuk cair. Pupuk ini berupa cairan, cara penggunaannya
dilarutkan dulu dengan air. Umumnya pupuk ini disemprotkan
ke daun. Karena mengandung banyak hara, baik makro
maupun mikro, harganya relatif mahal. Pupuk amoniak cair
merupakan pupuk cair yang kadar N nya sangat tinggi sekitar
83%, penggunaannya dapat lewat tanah (injeksikan).
 Berdasarkan cara penggunaannya dibedakan :
Pupuk daun adalah pupuk yang cara pemupukan dilarutkan
dalam air dan disemprotkan pada permukaan daun.
Pupuk akar atau pupuk tanah ialah pupuk yang diberikan ke
dalam tanah di sekitar akar agar diserap oleh akar tanaman.
 Berdasarkan reaksi fisiologisnya dibedakan :
Pupuk yang mempunyai reaksi fisiologisnya asam artinya bila
pupuk tersebut diberikan ke dalam tanah ada
kecenderungan tanah menjadi lebih masam (pH menjadi
lebih rendah). Misalnya Za dan urea.
Pupuk yang mempunyai reaksi fisiologis basa ialah pupuk
yang bila diberikan ke dalam tanah menyebabkan pH tanah
cenderung naik misalnya: pupuk chili salpeter, calnitro,
kalsium sianida.
 Berdasarkan jumlah hara yang dikandungnya dibedakan :
Pupuk yang hanya mengandung satu unsur hara tanaman
saja. Misalnya : urea hanya mengandung unsur hara N
Pupuk majemuk adalah pupuk yang mengandung dua atau
lebih unsur hara tanaman. Contohnya: NPK, amophoska,
Nitrophoska dan rustika.
 Berdasarkan macam hara tanaman dibedakan :
Pupuk makro ialah pupuk yang mengandung hanya unsur
hara makro saja : NPK dan nitrophoska.
Pupuk mikro ialah pupuk yang hanya mengandung unsur
hara mikro saja misalnya: mikrovet, mikroplet, metalik.
Campuran makro dan mikro misalnya pupuk gandasil,
bayfolan, rustika. Sering juga ke dalam pupuk campur makro
dan mikro ditambahkan juga zat pengatur tumbuh (hormon
tumbuh).
Pupuk Organik
PUPUK HIJAU
 Pupuk hijau terbuat dari tanaman atau komponen tanaman
yang dibenamkan ke dalam tanah.
 Jenis tanaman yang banyak digunakan adalah dari familia
Leguminoceae atau kacang-kacangan dan jenis rumput-
rumputan (rumput gajah).
 Jenis tersebut dapat menghasilkan bahan organik lebih banyak,
daya serap haranya lebih besar dan mempunyai bintil akar
yang membantu mengikat nitrogen dari udara.
 Keuntungan penggunaan pupuk hijau antara lain:
Mampu memperbaiki struktur dan tekstur tanah serta infiltrasi
air
Mencegah adanya erosi
Dapat membantu mengendalikan hama dan penyakit yang
berasal dari tanah dan gulma
Sangat bermanfaat pada daerah-daerah yang sulit
dijangkau untuk suplai pupuk inorganik
PUPUK KOMPOS
 Pupuk kompos merupakan bahan-bahan organik yang telah
mengalami pelapukan, seperti jerami, alang-alang, sekam padi,
dan lain-lain termasuk kotoran hewan. Sebenarnya pupuk hijau
dan seresah dapat dikatakan sebagai pupuk kompos. Tetapi
sekarang sudah banyak spesifisikasi mengenai kompos.
 Biasanya orang lebih suka menggunakan limbah atau sampah
domestik yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan bahan yang
dapat diperbaharui yang tidak tercampur logam dan plastik.
Hal ini juga diharapkan dapat menanggulangi adanya
timbunan sampah yang menggunung serta mengurangi polusi
dan pencemaran di perkotaan.
PUPUK KANDANG
 Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan.
 Para petani terbiasa membuat dan menggunakan pupuk
kandang sebagai pupuk karena murah, mudah pengerjaannya,
begitu pula pengaruhnya terhadap tanaman.
 Penggunaan pupuk ini merupakan manifestasi penggabungan
pertanian dan peternakan yang sekaligus merupakan syarat
mutlak bagi konsep pertanian.
 Pupuk kandang banyak mengandung unsur hara makro dan
mikro.
 Penambahan pupuk kandang dapat meningkatkan kesuburan dan
produksi pertanian. Hal ini disebabkan karena tanah lebih banyak
menahan air sehingga unsur hara akan terlarut dan lebih mudah
diserap oleh buluh akar.
 Sumber hara makro dan mikro dalam keadaan seimbang yang
sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Unsur mikro yang tidak terdapat pada pupuk lainnya bisa disediakan
oleh pupuk kandang, misalnya S, Mn, Co, Br, dan lain-lain.
 Pupuk kandang banyak mengandung mikroorganisme yang dapat
membantu pembetukan humus di dalam tanah dan mensintesis
senyawa tertentu yang berguna bagi tanaman.
PUPUK CAIR
 Pupuk cair lebih mudah dimanfaatkan oleh tanaman karena
unsur-unsur di dalamnya sudah terurai dan tidak dalam jumlah
yang terlalu banyak sehingga manfaatnya lebih cepat terasa.
 Bahan baku pupuk cair dapat berasal dari pupuk padat
dengan perlakuan perendaman. Setelah beberapa minggu
dan melalui beberapa perlakuan, air rendaman sudah dapat
digunakan sebagai pupuk cair.
PENANGANAN PENCEMARAN TANAH

 Ada 2 cara untuk penanganan pencemaran tanah


 Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang
tercemar.
Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau
off-site). Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan
ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi),
dan bioremediasi. Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang
tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di
daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar.
 Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan
menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri).
Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat
pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun
(karbon dioksida dan air).
Rekayasa Genetik Tanaman

 Dampak positif dari rekayasa genetik tanaman


 Rekayasa transgenik dapat menghasilkan produk lebih banyak dari sumber
yang lebih sedikit
 Rekayasa tanaman dapat hidup dalam kondisi lingkungan ekstrem akan
memperluas daerah pertanian dan mengurangi bahaya kelaparan
 Makanan dapat direkayasa supaya lebih lezat dan menyehatkan.
 Dampak negatif dari rekayasa genetik tanaman perkebunan
 Muncul bahan kimia baru yang berpotensi menimbulkan pengaruh
toksisitas pada tanaman yang berada di lingkungan perkebunan
 Menimbulkan gangguan keseimbangan ekosistem akibat musnahnya
plasma nutfah organisme di lingkungan perkebunan dan menimbulkan
penyakit baru atau pun menjadi faktor pemicu bagi penyakit lain.

Anda mungkin juga menyukai