Nama Mahasiswa :
NIM :
Instruktur :
Tanggal Pelaporan :
Komentar Fasilitator:
Pekanbaru, … …. …
(Instriktur)
1. Perjalanan Penyakit
1.4. Patofisioloogi
2. Latar Belakang Sosial
Ibu Nur KhaIda atau yang lebih sering dikenal dengan Ibu Ida adalah
seorang ibu rumah tangga. Namun, kegiatan sehari-hari beliau kerap kali
membantu anaknya dalam menjaga warung yang terletak tepat di depan
rumah. Suami ibu Ida bekerja sebagai sopir. Ibu Ida beralamat di jalan tiram
no.10 bersama anak-anaknya. Rumah bu Ida berada di lingkungan yang
cukup sempit dan tingkat kebersihan rumah yang masih dapat dikatakan
rendah. Kediaman Ibu Ida juga menyediakan rental play station 2 yang
cukup ramai dikunjungi anak-anak sekitar rumah. Tetangga Ibu Ida yang
tepat bertempat tinggal disebelah kanan bu Ida adalah seorang penjual sate
yang setiap sore membuka warung di halaman depan rumahnya. Tetangga
sebelah kiri adalah seorang penjahit pakaian. Di seberang rumahnya ada
warung tempat bu Ida sehari-hari berjualan. Lingkungan rumah seperti ini
beresiko terhadap kesehatan ibu Ida seperti asap pembakaran sate yang ada di
halaman tetangga bisa masuk ke rumah bu Ida yang bisa menyebabkan
gangguan pernapasan seperti batuk dan sesak napas. Lingkungan warung
juga beresiko terhadap penyakit bu Ida, karena mengharuskan bu Ida
menyeberang jalan yang cukup ramai di lalui kendaraan apabila ia ingin
pulang kerumah atau sebaliknya. Sedangkan bu Ida mempunyai keterbatasan
penglihatan, yaitu katarak. Sehingga, tIdak bisa melihat dengan jelas. Selain
itu, kayu—kayu penutup saluran air di depan warung memakai kayu yang
sebagian sudah lapuk. Tentunya sangat berbahaya bagi bu Ida jika tIdak
berhati-hati.
2.2. Genogram
1 2
3 4
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
16 17
Keterangan:
tuberkulosis/batuk darah.
3. Bapak Agus, suami Ibu Ida berusia 60tahun. Seorang supir. Infeksi paru
4. Ibu Ida. Berusia 60 tahun. Anak ke-8 dari 9 bersaudara. Memiliki riawayat
6. Ibu Ratna, anak Ibu Ida. Berusia 43 tahun. Memiliki riwayat Diabete Miletus.
7. Bapak Dodi, anak Ibu Ida. Berusia 40tahun. Mata rabun/tIdak bisa melihat
8. Anak Ibu Ida yang meninggal pada usia 1tahun akibat kejang.
12. Anak Ibu Ida yang meninggal pada usia 8bulan akibat kejang.
13. Anak Ibu Ida yang meninggal pada usia 1tahun akibat kejang.
16. Indah, anak Ibu Ratna, Cucu Ibu Ida. Berusia 16tahun
17. Asifah, anak Bapak Iwan, cucu Ibu Ida. Berusia 10tahun.
18. Wawa, anak Bapak Iwan, cucu Ibu Ida. Berusia 6tahun.
3. Kesimpulan Kebutuhan Pasien
(foto)
Berdasarkan
gambar 1. Seorang
wanita lahir di
Pariaman, 30
Desember 1959
tinggal di Jl.
Ibu Nur Khaida memiliki 9 orang anak, 2 perempuan dan 7 laki-laki. Dimana
3 anak laki-lakinya telah meninggal saat bayi. Bu Nur Khaida seorang yang
ramah dan mudah tersenyum. Ibu Nur Khaida memiliki seorang suami yang
bekerja sebagai supir. Namun, sudah 1 bulan terakhir tidak lagi pulang
Sekitar lima bulan yang lalu, Ibu Nur Khaida hendak melalukan operasi mata
gula darah Bu Nur Khaida 480 mg/dl. Dikarenakan tingginya kadar gula
kebeberapa dokter dan mendapatkan berbagai macam obat. Saat ini Bu, Nur
Ibu Nur Khaida makan 2 kali makan besar dalam sehari, yaitu pagi hari dan
malam setelah Shalat Maghrib. Ibu Nur Khaida jarang mengkonsumsi buah
dan sayur, serta jarang berolahraga. Bu Nur Khaida juga memiliki anak yang
Pada tahun 2003, Bu Nur Khaida pernah menderita stoke selama 3 bulan. Bu
Nur Khaida seseorang yang patuh meminum obat dan sangat berharap
Berdasarkan gambar 2.
Dilihat dari gambar tersebut warung yang dimiliki oleh ibu Nur Khaida yang
Ibu Nur Khaida juga dibantu bersama dengan anak tertuanya. Warga yang
tinggal disekitar rumah ibu Nur Khaida biasanya yang membeli jajanan
tersebut Warung tersebut yang membantu menghidupi biaya hidup ibu Nur
Khaida.
Warung tersebut menjual jajanan sehari hari seperti keripik, kue-kue serta
menjual rokok. Penghasilan yang dihasilkan oleh bu Nur Khaida pun tidak
Gambar 1. Stroke 14 tahun yang lalu -> akan dilakukan operasi katarak ->
pemeriksaan kesehatan -> kadar gula darah tinggi -> dirujuk ke rumah sakit
biaya pengobatan
Gambar 1.Ibu Nur Khaida, 58 tahun. Terdiagnosa diabetes mellitus dan telah
Gambar 2. Ibu Nur Khaida yang biasanya menghabiskan waktu sehari hari
diwarung tersebut dan terkadang dibantu oleh anaknya. Warung tersebut yang