Anda di halaman 1dari 4

TTIIN

NJJA
AUUA
ANN PPU
USSTTA
AKKA
A

INFEKSI VIRUS HEPATITIS B DAN PENCEGAHANNYA

Rasmaliah

Staf Pengajar Pendidikan Epidemiologi


Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT
Infection of Hepatitis B viral (VHB) is infectious disease able being communicated via
potential or non-parental with vertical communicative pattern (infection from pregnant
woman with VHB infection to newborn) or horizontally (infection from individual with
VHB to other). Effectiveness of infection can be affected by concentration of viruses,
inoculums volume, length of contact, method of communication and vulnerability of
individual. The group of highest risk to get infection of VHB is professional of medical or
laboratories in direct contact with blood or product originating from the blood, husband,
wife, or relatives of someone with positive HbsAg and patient who of ten get blood
transfusion, and etc. the prevention can be made with restoration of sanitation, to prevent
the communication of hygienic parental and immunizations in creating and decreasing an
environment for an effective health communication.

Key words: Infection of Hepatitis B viral.

PENDAHULUAN Saat ini di seluruh dunia diperkirakan lebih


300 juta orang pengidap VHB persisten, hampir
Hepatitis B adalah salah satu penyakit 74% (lebih dari 220 juta) pengidap bermukim di
menular yang disebabkan oleh Virus Hepatitis B negara-negara Asia. Di Indonesia prevalensi
(VHB) dan merupakan salah satu dari enam pengidap VHB memperlihatkan adanya variasi
bentuk hepatitis yang berbeda, dapat yang besar, yaitu dari sedang sampai tinggi (4 –
berkembang menjadi penyakit hati kronik, 34%).
termasuk hepatitis kronik persisten, hepatitis Risiko untuk terjadinya infeksi VHB
kronik aktif, sirosis, dan kanker hati primer. kronik berbanding terbalik dengan umur ketika
Kanker hati primer sebagai salah satu dari terjadi infeksi karena sebagian besar infeksi ini
10 kanker yang paling sering terjadi di dunia terjadi sebagai akibat dari infeksi pada saat bayi.
saat ini. Oleh karena itu immunisasi terhadap Diperkirakan 90% penderita bayi dan 10%
Hepatitis B dibutuhkan untuk kelompok dengan penderita dewasa akan berlanjut menjadi
risiko infeksi yang tinggi sesuai dengan Hepatitis B kronis dan carrier. Semakin muda
karakteristik host, faktor sosio-ekonomi, budaya, umur seseorang terkena infeksi VHB maka
dan kebiasaan seksual serta lingkungan. semakin besar kemungkinan untuk menderita
Infeksi (VHB) merupakan masalah infeksi VHB menetap dan semakin besar pula
kesehatan masyarakat yang besar dan serius, untuk menjadi sirosis dan kanker hati.
karena selain manifestasinya sebagai penyakit
VHB akut beserta komplikasinya, lebih penting Epidemiologi
ialah dalam bentuk sebagai pengidap HbsAg Negara endemisitasnya tinggi terutama
kronik, yang dapat merupakan sumber penularan Asia, yaitu Cina, Vietnam, Korea, di mana 50–
bagi lingkungan. Setiap tahun jumlah pengidap 70% dari penduduk berusia antara 30 – 40 tahun
semakin bertambah, karena reservoir pengidap pernah kontak dengan VHB, dan sekitar 10 – 15
VHB yang cukup besar merupakan wadah % menjadi pengidap Hepatitis B Surface
penularan yang terus-menerus untuk sekitarnya. Antigen (HbsAg) .Menurut WHO Indonesia

205
termasuk kelompok daerah dengan endemisitas Cara penularan VHB di daerah tropik sama
sedang dan berat. dengan cara penularan yang terjadi di bagian
Infeksi VHB tersebar di seluruh dunia dan dunia lainnya, tetapi faktor-faktor tambahan
menyebar dari individu yang mengidap infeksi mempunyai arti penting. Faktor tambahan
kepada individu lain serta dapat menyebarkan tersebut termasuk tatto tradisional dan perlukaan
adanya “reservoir” berupa pengidap kronik kulit, pengaliran darah, sirkulasi ritual dengan
(“chronic reservoir”) yang jumlahnya lebih dari alat yang tidak steril, dan gigitan berulang oleh
280 juta orang. Dalam populasi manusia banyak vektor arthropoda pengisap darah. Cara
terdapat carrier Hepatitis B, diperkirakan penularan ini dikenal sebagai cara penularan
melebihi 200 juta di seluruh dunia. parenteral.
Prevalensi infeksi VHB berbeda-beda dari Hasil penelitian mengenai peranan
satu tempat dengan tempat yang lain. Prevalensi serangga penggigit dalam penyebaran VHB
terendah didapatkan di Amerika Utara dan masih merupakan pertentangan. Antigen
Eropa Barat di mana infeksi tersebut didapatkan permukaan Hepatitis B dapat dideteksi pada
pada 0,1-0,5 % penduduk, di Asia Tenggara dan beberapa spesies nyamuk dan kutu yang
Afrika Sub-Sahara 5-20 % penduduk mengidap ditangkap di daerah liar atau yang secara
infeksi virus ini. Prevalensi infeksi VHB eksperimen di beri makan darah yang terinfeksi,
tertinggi terdapat di pulau Rapa di Samudera tetapi tidak terdapat bukti yang meyakinkan
Atlantik di mana 50 % dari penduduk jadi mengenai replikasi virus dalam tubuh serangga.
pengidap. Komisi Hepatitis WHO membagi Sebelumnya Infeksi VHB diduga hanya
prevalensi infeksi virus B menjadi 3 kelompok dapat ditularkan dengan pemindahan serum
yaitu prevalensi rendah, prevalensi sedang, dan yang infeksius oleh karena itu penyakit ini
tinggi. pernah dinamakan hepatitis serum. Kemudian
Sebagian besar pengidap infeksi VHB ternyata infeksi VHB dapat ditularkan dengan
terdapat di Benua Asia, kemudian di Benua berbagai cara, baik parental maupun
Afrika. Dengan makin majunya komunikasi dan nonparental. Di daerah dengan prevalensi
peningkatan imigrasi penduduk, maka infeksi VHB tinggi, cara penularan nonparental
perpindahan penduduk meningkat dan lebih penting dibandingkan dengan cara
kemungkinan terdapatnya fokus penularan penularan parental.
infeksi di daerah-daerah dengan prevalensi
rendah juga meningkat. Sebagai contoh imigran Pola Penularan
dari Vietnam saat ini menimbulkan masalah Infeksi VHB dapat ditularkan dengan
infeksi VHB di negara-negara tujuan mereka berbagai cara, tetapi ada 2 macam pola
seperti Amerika, Eropah Barat serta Australia. penularan yang penting, yaitu pola penularan
Hasil penelitian Ipi Handri di RS UD vertikal dan pola penularan horizontal.
Dr.M.Yunus Bengkulu (2004) terdapat 114 Pola penularan horizontal adalah penularan
penderita Hepatitis B rawat inap periode tahun dari seseorang pengidap kepada individu lain,
1999-2003 dengan proporsi sebesar 0,33 % dari pola ini dapat terjadi melalui dua jalur, yaitu:
seluruh jumlah pasien rawat inap (34453 a. Penularan melalui kulit.
pasien). Virus Hepatitis B tidak dapat menembus
kulit yang utuh, maka infeksi VHB melalui kulit
Cara Penularan dapat terjadi melalui dua cara, yaitu dengan
Cara penularan VHB dapat terjadi melalui ditembusnya kulit oleh tusukan jarum atau alat
kontak personal yang erat dan dengan jalan lain yang tercemar bahan infektif, atau melalui
seksual. Hubungan seksual yang promiskus kontak antara bahan yang infektif dengan kulit
mempunyai risiko tinggi khususnya pria yang sudah mengalami perubahan/lesi.
homoseksual. Antigen permukaan Hepatitis B b. Penularan melalui mukosa.
ditemukan secara berulang-ulang dalam darah Mukosa dapat menjadi port d’entry infeksi
dan berbagai cairan tubuh lainnya. Adanya VHB, yaitu melalui mulut, mata, hidung, saluran
antigen dalam urine, empedu, feses, keringat, makanan bagian bawah, dan alat kelamin.
dan air mata juga telah dilaporkan tetapi belum Pola penularan vertikal, yaitu dari ibu
dipastikan. Penularan dengan cara ini disebut hamil yang mengidap infeksi VHB kepada bayi
juga cara penularan non-parenteral. yang dilahirkan. Yang dapat terjadi pada saat di

206 Infeksi Virus Hepatitis B (205-208)


Rasmaliah
dalam rahim (intrauterin), pada saat persalinan Penderita dengan hemodialisis kronik.
(intrapartum) dan pascapersalinan (postpartum). Bayi dan anak-anak kecil di daerah endemis.
Penularan infeksi VHB terjadi saat proses
persalinan oleh karena adanya kontak atau Pencegahan
paparan dengan sekret yang mengadung VHB Berbagai cara telah digunakan untuk
(cairan amnion, darah ibu, sekret vagina) pada memotong rantai penularan dalam upaya
kulit bayi dengan lesi (abrasi) dan pada mukosa menurunkan insidens infeksi VHB
(konjungtiva). Bayi yang dilahirkan dari ibu Ada tiga macam cara pencegahan infeksi
yang HbsAg + HBs AgE + akan menderita VHB yang terpenting, yaitu:
VHB. Infeksi yang terjadi pada bayi ini tanpa 1) perbaikan higiene dan sanitasi
gejala klinis yang menonjol, keadaan ini 2) pencegahan penularan parenteral
menyebabkan ibu menjadi lengah dan lupa 3) imunisasi.
membuat upaya pencegahan. Pencegahan penularan parenteral yang
terpenting adalah penapisan HbsAg pada darah
Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas pratransfusi, sterilisasi alat ke dokteran secara
Penularan virusidal, dan prinsip penggunaan satu alat steril
1. Konsentrasi virus untuk satu orang pada tindakan parental.
2. Volume inokulum Pada saat ini telah tersedia vaksin Hepatitis
3. Lama kontak B yang immunogenik baik yang berasal dari
4. Cara masuk VHB ke dalam tubuh plasma maupun yang dibuat dengan rekayasa
5. Kerentanan individu yang bersangkutan genetika. Vaksin ini ternyata efektif untuk
menimbulkan kekebalan aktif pada individu
Kelompok Populasi dengan Risiko Tinggi yang belum kena infeksi (preexposure
Beberapa kelompok individu yang immunization). Di negara-negara dengan
mempunyai risiko tinggi untuk mendapat prevalensi infeksi VHB sedang sampai tinggi
penularan infeksi VHB adalah: sasaran utama immuniasi Hepatitis B adalah
1. Penghuni institusi yang bersifat tertutup bayi dan anak-anak kecil. Sedangkan di daerah
seperti penjara. prevalensi rendah sasaran utama adalah
2. Pecandu Narkotika (terutama yang kelompok risiko tinggi.
menggunakan jarum suntik). Untuk mencegah terjadinya infeksi pada
3. Staf dan penderita unit dialis, petugas individu setelah terjadi kontak dengan VHB,
kesehatan yang sering berhubungan dengan diberikan gabungan imunisasi aktif
darah atau produk yang berasal dari darah. menggunakan vaksin dan imunisasi pasif
4. Penderita yang sering mendapat transfusi menggunakan HBIG (postexposure
darah. immunization).
5. Individu yang sering berganti pasangan Secara umum program imunisasi Hepatitis
baik heteroseksual maupun homoseksual. B bertujuan menurunkan angka kematian yang
6. Suami/istri atau anggota keluarga penderita disebabkan oleh infeksi VHB dan akibat lanjut
infeksi VHB kronik. darinya, dengan memberi kekebalan kepada bayi
7. Bayi yang dilahirkan oleh ibu dengan sedini mungkin.
HbsAg positif. Secara khusus program imunisasi Hepatitis
8. Individu yang tinggal di daerah dengan B bertujuan:
prevalensi infeksi VHB tinggi. 1. Mencegah infeksi Hepatitis pada bayi,
9. Populasi dari golongan sosial ekonomi penularan vertikal akan melahirkan bayi
rendah yang tinggal di daerah overcrowded yang menjadi pengidap dan merupakan
dan hygiene kurang walaupun prevalensi sumber penularan (Robinson dkk, 1984),
VHB rendah. bayi-bayi tersebut akan menderita circhosis
dan hepatoma di kemudian hari.
Di samping terdapat kelompok-kelompok 2. Mencegah infeksi VHB, apabila sudah
individu yang selain mudah terkena infeksi tertular dan menjadi pengidap Hepatitis B
VHB dan bila terinfeksi cenderung untuk maka upaya pencegahan akan sia-sia.
menetap, yaitu: Dengan demikian pencegahan harus
Penderita sindrom down. diarahkan terhadap bayi yang baru lahir.

Infeksi Virus Hepatitis B (205-208) 207


Rasmaliah
WHO mentargetkan bahwa pada tahun KESIMPULAN
2000, masalah Hepatitis B di dunia sudah dapat
di atasi. Program Imunisasi Dasar Hepatitis, 1 Hepatitis B dapat menular dari penderita ke
adalah untuk proteksi, membentuk anti HBs orang lain dengan cara parental dan
untuk mencegah penularan infeksi VHB. nonparental
Program pencegahan infeksi VHB perinatal 2. Penderita cenderung akan menjadi carrier.
sangat sulit dilaksanakan di negara-negara 3. Kelompok risiko tinggi adalah petugas
sedang berkembang, karena hanya sebagian kesehatan dan laboran yang bekerja selalu
kecil ibu-ibu yang memeriksakan diri serta kontak dengan darah dan produk yang
melahirkan di rumah sakit. Karena itu terdapat berasal dari darah.
kecenderungan untuk melakukan imunisasi 4. Pencegahan dapat dilakukan dengan
VHB pada semua bayi baru lahir sebagai bagian melakukan sanitasi lingkungan, imunisasi,
dari immunisasi EPI (Expanded Program dan mencegah penularan secara parental.
Immunization).
Selain itu perbaikan hygiene dan sanitasi DAFTAR PUSTAKA
akan mengurangi penularan infeksi VHB
horizontal. Ali Sulaiman, dkk. 1990. Gastroenterologi
Hepatologi. CV. Infomedika, Jakarta.
Penanggulangan Budihusodo. 1984. Naskah Lengkap KOPADI
Sampai saat ini belum ditemukan VI. Persatuan Ahli Penyakit dalam
pengobatan yang spesifik untuk infeksi VHB. Indonesia. Jakarta.
Pengobatan umumnya bersifat suportif. Terapi Edison, dkk. 1989. Infeksi Virus Hepatitis B
anti viral dengan pemberian interferon atau Pada Ibu Hamil di RSUD Dr. Soetomo
adenin arabinosa masih dalam penelitian, Surabaya. Laboratorium Obstetri dan
hasilnya masih belum memuaskan dan efek Ginekologi. Fakultas Kedokteran
sampingnya banyak. Universitas Airlangga Surabaya.
Namun pengobatan dengan cara Hudyono J (2003). Hepatitis A, B, C
akupunktur memberikan harapan dalam terapi http/www.spi.Hepatitis. co.id /berita 5
sebagai salah satu alternatif penanggulangan, htm, Jakarta
karena akupunktur dapat meregulasi imunisasi Surya I Gde Putu. 1995. Penularan Vertikal
tubuh, baik yang spesifik maupun yang Virus Hepatitis B dan Pencegahannya.
nonspesifik, sehingga akan meningkatkan daya SMF Obstetri dan Ginekologi FK UNUD.
tahan tubuh, termasuk di dalamnya terhadap Tahun ke 26 N0. 89. Bali.
infeksi VHB.

208 Infeksi Virus Hepatitis B (205-208)


Rasmaliah

Anda mungkin juga menyukai