Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Teknologi telah dikenal manusia sejak jutaan tahun yang lalu karena dorongan untuk
hidup yang lebih nyaman, lebih makmur dan lebih sejahtera. Jadi sejak awal peradaban
sebenarnya telah ada Teknologi, meskipun istilah “teknologi” belum digunakan.
Transportasi diartikan sebagai pemindahan barang dan manusia dari tempat asal ke
tempat tujuan. Proses pengangkutan merupakan gerakan dari tempat asal, dari mana
kegiatan angkutan dimulai, ke tempat tujuan, kemana kegiatan pengangkutan diakhiri.
Peranan transportasi sangat penting untuk saling menghubungkan daerah sumber bahan
baku, daerah produksi, daerah pemasaran dan daerah pemukiman sebagai tempat tinggal
konsumen.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Trasnportasi

Transportasi adalah pemindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya
dengan menggunakan sebuah wahana yang digerakkan oleh tenaga manusia atau tenaga
mesin. Transportasi digunakan untuk memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas
sehari-hari.
Teknologi transportasi adalah teknologi yang mampu mendukung pemindahan manusia
atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah kendaraan
yang digerakkan oleh manusia atau mesin. Transportasi digunakan untuk memudahkan
manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Istilah “teknologi” berasal dari “techne “
atau cara dan “logos” atau pengetahuan. Jadi secara harfiah teknologi dapat diartikan
pengetahuan tentang cara.

Permasalahan yang kemudian timbul dengan perkembangan transportasi diera


industrialisasi adalah jumlah penggunaan energy yang luar biasa dimana hampir seluruh
moda angkutan menggunakan energi fosil. Pembakaran energi fosil pada transportasi
modern pada gilirannya akan mengeluarkan emisi gas buang dimana sebagian besar dari
emisi gas buang tersebut berupa gas rumah kaca yang pada gilirannya mengakibatkan
pemanasan global. Oleh karena itu belakangan ini diupayakan untuk mencari enerji
alternatif yang tidak mencemari lingkungan, mengalihkan transportasi kepada
transportasi yang ramah lingkungan.

Transportasi udara baru berkembang pada zaman industrialisasi dimana tercatat dalam
sejarah Orville and Wilbur Wright pada tanggal 17 Desember 1903, berhasil membuat
penerbangan pertama, perkembangan transportasi udara kemudian berkembang pesat,
dan sekarang ini digunakan untuk transportasi jarak menengah dan panjang. Keunggulah
utama transportasi udara adalah kecepatan tinggi, sehingga waktu bertransportasi
menjadi lebih pendek, namun biaya dan penggunaan bahan bakarnya tinggi sehingga
hanya feasible untuk penumpang dan barang dengan nilai tinggi ataupun dibutuhkan
dalam waktu yang cepat.

2
B. Pengertian Revolusi Industri 4.0

Revolusi industri telah terjadi sejak tahun 1750-an dan terus berlanjut sampai
sekarang. Dimulai dari mesin uap yang mendominasi industri saat itu, dari kereta sampai
mesin penggerak turbin. Dan sekarang memasuki revolusi industri ke 4, semuanya telah
berubah secara dramatis.

Ada empat prinsip rancangan dalam Revolusi Industri 4.0. Prinsip-prinsip ini
membantu perusahaan mengidentifikasi dan mengimplementasikan skenario-skenario dalam
revolusi Industri 4.0

- Interoperabilitas (kesesuaian): Kemampuan mesin, perangkat, sensor, dan manusia untuk


berhubungan dan berkomunikasi dengan satu sama lain lewat Internet of Things (IoT)
atau Internet of People (IoP). IoT akan mengotomatisasikan proses ini secara besar-besaran.

C. Perkembangan Jenis Transportasi di Indonesia


a. Transportasi Darat
1. Mobil

Kendaraan bermotor pertama hadir di Indonesia (Hindia Belanda) tahun 1893. Orang
pertama yang memiliki kendaraan bermotor di Indonesia adalah orang Inggris, John C
Potter, yang bekerja sebagai Masinis Pertama di Pabrik Gula Oemboel, Probolinggo, Jawa
Timur. Potter memesan langsung sepeda motornya ke pabriknya, Hildebrand und
Wolfmuller, di Muenchen, Jerman. Potter pun satu-satunya orang yang menggunakan
kendaraan bermotor di Indonesia pada saat itu. Industri otomotif Indonesia dimulai tahun
1920 ketika General Motors (GM) mendirikan pabrik perakitan Chevrolet di Tanjoeng Priok
(halaman 89), lalu pada tahun 1955, Pemerintah Indonesia mendatangkan mobil dari luar
negeri untuk mendukung pelaksanaan Konferensi Asia-Afrika di Gedung Merdeka,
Bandung.

Toyota Kijang bak terbuka dipamerkan di paviliun Toyota di arena Jakarta Fair pada
tahun 1975, dan Toyota Kijang generasi pertama diluncurkan tahun 1977, bertahan hingga
empat tahun. Pada tahun 1981, lahir pula Toyota Kijang generasi kedua, dan pada tahun
1986 lahir Toyota Kijang generasi ketiga, sedangkan Toyota Kijang generasi keempat
muncul tahun 1996.

2. Sepeda motor

Sepeda motor tiba pada tahun 1893, satu tahun sebelum mobil pertama milik Sunan
Solo (merk Benz tipe Carl Benz) tiba di Indonesia. Hal itu menjadikan J.C. Potter sebagai
orang pertama di Indonesia yang menggunakan kendaraan bermotor. Selain itu, ada hal yang
menarik apabila kita mengamati tahun kedatangan sepeda motor tersebut.

3
1. Sepeda motor pertama di dunia (Reitwagen) lahir di Jerman pada 1885 oleh Gottlieb
Daimler dan Wilhelm Maybach tetapi belum dijual untuk umum. Tahun 1893,
sepeda motor pertama yang dijual untuk umum dibuat oleh pabrik sepeda motor
Hildebrand und Wolfmüller di Muenchen, Jerman.
2. Sepeda motor lain terlihat pada tahun 1902 yang juga digunakan untuk menarik
wagon yaitu sepeda motor Minerva buatan Belgia. Mesin Minerva saat itu juga
dipesan dan digunakan pada merk motor lain sebelum bisa membuat mesin sendiri,
diantaranya adalah Ariel Motorcycles di Inggris.
3. PT Astra Honda Motor (AHM) merupakan pelopor industri sepeda motor di
Indonesia. Didirikan pada 11 Juni 1971 dengan nama awal PT Federal Motor, yang
sahamnya secara mayoritas dimiliki oleh PT Astra International. Saat itu, PT Federal
Motor hanya merakit, sedangkan komponennya diimpor dari Jepang dalam bentuk
CKD (completely knock down). Pabrik sepeda motor Yamaha mulai beroperasi di
Indonesia sekitar tahun 1969.
4. Perjalanan panjang kereta api di Indonesia dimulai dari jaman penjajahan Belanda
Tahun 1840 sampai dengan saat ini 2010, kita rasakan bersama belum mencapai
pada tahap yang membanggakan. Infrastruktur yang beroperasi semakin lama
semakin turun jumlah maupun kualitasnya dan belum pernah ada upaya untuk
melakukan modernisasi. Hal ini secara signifikan menyebabkan penurunan peran
dari moda ini dalam konteks penyelenggaraan transportasi nasional. Padahal dari sisi
efisiensi energi dan rendahnya polutan (karbon) yang dihasilkan, moda kereta api
sangat unggul dibandingkan dengan moda yang lain. Artinya jika diselenggarakan
dengan baik dan tepat, moda ini pasti mampu menjadi leading transportation mode
khususnya sebagai pembentuk kerangka atau lintas utama transportasi nasional.

3. Kereta Api

1. Secara historis penyelenggaraan kereta api dimulai sejak zaman Pemerintah kolonial
Hindia Belanda (1840-1942), kemudian dilanjutkan pada masa penjajahan Jepang
(1942- 1945) dan setelah itu diselenggarakan oleh Pemerintah Indonesia (1945 –
sekarang). Pada pasca Proklamasi Kemerdekaan (1945-1949) setelah terbentuknya
Djawatan Kereta Api Republik Indonesia (DKARI) pada tanggal 28 September 1945
masih terdapat beberapa perusahaan kereta api swasta yang tergabung dalam SS/VS
(Staatsspoorwagen/Vereningde Spoorwagenbedrijf atau gabungan perusahaan kereta
api pemerintah dan swasta Belanda) yang ada di Pulau Jawa dan DSM (Deli
Spoorweg Maatschappij) yang ada di Sumatera Utara, masih menghendaki untuk
beroperasi di Indonesia. Berdasarkan UUD 1945 pasal 33 ayat (2), angkutan kereta
api dikategorikan sebagai cabang produksi penting bagi negara yang menguasai hajat
hidup orang banyak, oleh karena itu pengusahaan angkutan kereta api harus dikuasai
negara. Maka pada tanggal 1 Januari 1950 dibentuklah Djawatan Kereta Api (DKA)
yang merupakan gabungan DKARI dan SS/VS.
2. Pada tanggal 25 Mei 1963 terjadi perubahan status DKA menjadi Perusahaan Negara
Kereta Api (PNKA) berdasarkan PP No. 22 Tahun 1963. Pada tahun 1971
berdasarkan PP No. 61 Tahun 1971 terjadi pengalihan bentuk usaha PNKA menjadi

4
Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA). Selanjutnya pada tahun 1990 berdasarkan
PP No. 57 tahun 1990, PJKA beralih bentuk menjadi Perusahaan Umum Kereta Api
(Perumka), dan terakhir pada tahun 1998 berdasarkan PP No. 12 Tahun 1998,
Perumka beralih bentuk menjadi PT.KA (Persero). Dalam perjalanannya PT. KA
(Persero) guna memberikan layanan yang lebih baik pada angkutan kereta api
komuter, telah menggunakan sarana Kereta Rel Listrik di wilayah Jakarta, Bogor,
Depok, Tangerang (Serpong) dan Bekasi (Jabodetabek) serta pengusahaan di bidang
usaha non angkutan penumpang membentuk anak perusahaan PT. KAI Commuter
Jabodetabek berdasarkan Inpres No. 5 tahun 2008 dan Surat Menneg BUMN No. S-
653/MBU/2008 tanggal 12 Agustus 2008.

b.     Transportasi Laut

1. Kapal kayu Pinisi telah digunakan di Indonesia sejak beberapa abad yang lalu,
diperkirakan kapal pinisi sudah ada sebelum tahun 1500an. Menurut naskah
Lontarak I Babad La Lagaligo pada abad ke 14, Pinisi pertama kali dibuat oleh
Sawerigading, Putera Mahkota Kerajaan Luwu untuk berlayar menuju negeri
Tiongkok hendak meminang Putri Tiongkok yang bernama We Cudai. Sawerigading
berhasil ke negeri Tiongkok dan memperisteri Puteri We Cudai. Setelah beberapa
lama tinggal di negeri Tiongkok, Sawerigading kembali kekampung halamannya
dengan menggunakan Pinisinya ke Luwu. Menjelang masuk perairan Luwu kapal
diterjang gelombang besar dan Pinisi terbelah tiga yang terdampar di desa Ara,
Tanah Beru dan Lemo-lemo. Masyarakat ketiga desa tersebut kemudian merakit
pecahan kapal tersebut menjadi perahu yang kemudian dinamakan Pinisi.
2. Perusahaan pelayaran pertama didirikan di Indonesia pada tahun 1890 oleh
pemerintah colonial Belanda yaitu perusahan pelayaran KPM (Koninkelijitke
Paketvaart Maattscappi) dan merupakn satu-satunya perusahaan yang oleh
pemerintah Belanda diberikan hak mnopoli di Bidang pelayaran di Indonesia
disamping kewenangan administrasi pemerintahsampai batas tertentu yang berkaitan
dengan pelayaran saat itu.
3. Sejarah berdirinya PT PELNI bermula dengan dikeluarkannya Surat Keputusan
Bersama (SKB) antara Menteri Perhubungan dan Menteri Pekerjaan Umum tanggal
5 September 1950 yang isinya mendirikan Yayasan Penguasaan Pusat Kapal-kapal
(PEPUSKA).
4. Latar belakang pendirian Yayasan PEPUSKA diawali dari penolakan pemerintah
Belanda atas permintaan Indonesia untuk mengubah status maskapai pelayaran
Belanda yang beroperasi di Indonesia, N.V. K.P.M (Koninklijke Paketvaart
Matschappij) menjadi Perseroan Terbatas (PT). Pemerintah Indonesia juga
menginginkan agar kapal-kapal KPM dalam menjalankan operasi pelayarannya di
perairan Indonesia menggunakan bendera Merah Putih. Pemerintah Belanda dengan
tegas menolak semua permintaan yang diajukan oleh pemerintah Indonesia.

c.     Transportasi Udara

5
1. Pesawat terbang jenis Antoinette diangkut ke Surabaya menggunakan kapal laut. 18
Maret 1911 Gijs Kuller (orang Belanda) mendemonstrasikan pesawat tersebut
terbang di Pasar Turi Surabaya, menjadi penerbangan pesawat bermotor pertama di
Indonesia. Demonstrasinya dilanjutkan ke Semarang, Yogya dan Medan. Beberapa
waktu kemudian Batavia dan Solo menyusul.          
2. Jan Hilgers (Orang Belanda keturunan Indonesia) mendemonstrasikan pesawat
Fokker Skin terbang di Surabaya. P.A Koezminski (orang Rusia) juga
mendemonstrasikan pesawat Bleriot XIa terbang di Batavia. Keduanya melanjutkan
demonstrasi di Semarang. Fokker Skin jatuh di Semarang 2 Maret 1913, kecelakaan
pesawat terbang pertama di Indonesia. Jan Hilgers selamat. Beberapa
penerbangannnya tidak mulus, tidak cocok dgn iklim tropis di Indonesia:
3. Melihat adanya prospek yang baik bagi penerbangan sipil maupun militer di
Indonesia, maka pada tanggal 1 Oktober 1924 sebuah pesawat jenis Fokker F-7
milik maskapai penerbangan Belanda mencoba melakukan penerbangan dari
Bandara Schippol Amsterdam ke Batavia (sekarang Jakarta). Penerbangan yang
penuh petualangan tersebut membutuhkan waktu selama 55 hari dengan berhenti di
19 kota untuk dapat sampai di Batavia dan berhasil mendarat di Cililitan yang
sekarang dikenal dengan Bandar Udara Halim Perdanakusuma.
4. Pada tanggal 1 November 1928 di Belanda telah berdiri sebuah perusahaan patungan
KNILM (Koninklijke Nederlandsch Indische Luchtvaart Maatschappij) yang
terbentuk atas kejasama Deli Maatschappij, Nederlandsch Handel Maatschappij,
KLM. Dengan mengoperasikan pesawat jenis Fokker-F7/3B, KNILM membuka rute
penerbangan tetap Batavia-bandung sekali seminggu dan selanjutnya membuka rute
Batavia-Surabaya (pp) dengan transit di Semarang sekali setiap hari. Setelah
perusahaan ini mampu mengoperasikan pesawat udara yang lebih besar seperti
Fokker-F 12 dan DC-3 Dakota, rute penerbangan pun bertambah yaitu Batavia-
Palembang-Pekanbaru-Medan bahkan sampai ke Singapura seminggu sekali.

D. Perkembangan Teknologi Transportasi di Indonesia

A. Perkembangan Teknologi Transportasi Darat

Layanan transportasi darat berbasis daring telah ada di berbagai sektor industri.
Mulai dari sarana transportasi untuk penumpang dan barang.  Layanan seperti Go-
jek dan Grab adalah transformasi dari industri transportasi formal.

Dengan salah satu layanan ini, Anda dapat menggunakan ponsel Anda untuk:
1. Pesan mobil untuk membawa Anda ke tujuan tertentu
2. Lacak kendaraan saat menuju ke arah Anda
3. Dapatkan informasi tentang kendaraan, pengemudi, dan harga perjalanan.

Pada perkembangan industry 4.0 kemajuan teknologi transaksi jalan tol di Indonesia sudah
100% cashless. Tak hanya itu, sekarang dikembangkan system free flow yang mulai di uji

6
cobakan di Bali, pengguna bisa langsung lewat. Sistem ini selanjutnya akan di uji cobakan
di Tol Jakarta dan Trans Jawa.

Pemasangan banyak CCTV di ruas jalan tol untuk memantau baik kecepatan pengguna jalan
dan kemacetan. Di rest area diterapkan artificial intelligence (Al), setiap mobil yang masuk
dan keluar terdeteksi sehingga didapatkan informasi jumlah parkir yang tersedia.Untuk
transportasi Grab sudah menerapkan behavior analysis bagi penggemudi dan konsumen.
Dengan teknologi tersebut sekarang kita bisa menghubungkan kebutuhan si penggemudi dan
untuk konsumen, memudahkan mereka membookmark lokasi tujuan.

B. Perkembangan Teknologi Transportasi Laut

Di pelabuhan kini minim menggunakan pekerja harian yang ada hanya ada bagian
control yang dilakukan oleh satu orang. Kontainer diangkut memakai crane dengan system
komputerisasi yang di control dan didata lewat kontroler dengan system pembacaan yang
cangih dari big data.

C. Perkembangan teknologi transportasi Udara dan Perkereta apian di Indonesia

Di sector penerbangan udara dan kereta api, pemesanan tiket sudah memanfaatkan cara
digital dimana digital itu merupakan proses menuju 4.0 yang terdepan. Dengan adanya e-
ticketing akan mempermudah dan mengefesien waktu dalam perjalanan.

7
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Perkembangan teknologi transportasi di Indonesia dalam era 4.0 telah mengalami


kemajuan dimana dalam bidang transportasi darat contohnya Layanan seperti Go-
jek dan Grab adalah transformasi dari industri transportasi formal. Dengan salah satu
layanan ini, Anda dapat menggunakannya melalui ponsell,
2. Perkembangan Transportasi Laut di pelabuhan kini minim menggunakan pekerja
harian yang ada hanya ada bagian control yang dilakukan oleh satu orang. Kontainer
diangkut memakai crane dengan system komputerisasi yang di control dan didata
lewat kontroler dengan system pembacaan yang cangih dari big data.
3. Di sektor penerbangan udara dan kereta api, pemesanan tiket sudah memanfaatkan
cara digital.
Namun, perkembangan teknologi transportsi tersebut belum seluruhnya dapat
terjangkau di seluruh Indonesia masih banyak daerah-daerah yang tertinggal dalam
kemajuan teknologi tersebut perlu adanya peranan pemerintah yang besar dalam
mewujudkan perencanaan tersebut.

B. SARAN

1. Untuk memajukan transportasi berbagai moda di Indonesia, pemerintah harus


menaruh perhatian besar pada pembangunan infrastruktur seperti jalan, pelabuhan,
dan bandar udara. Selain itu yang tak kalah penting adalah terus berupaya
meningkatkan pelayanan dan pemeliharaan infrastruktur-infrastruktur tersebut.

2. Selain membangun berbagai infrastruktur trasnportasi, pemerintah kiranya perlu


untuk selalu menyediakan transportasi yang murah dan terjangkau bagi masyarakat
di daerah terpencil/pinffiran, misalnya dengan kebijakan-kabijakan untuk
menurunkan harga BBM, memberikan subsidi, melakukan pengawasan ketat
terhadap tata niaga dan distribusinya dan sebagainya.
8
DAFTAR PUSTAKA

 https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-transportasi.html
 https://economy.okezone.com/read/2019/03/12/320/2028861/implementasi-
industri-4-0-di-sektor-transportasi-dari-jasa-marga-hingga-grab
 https://kumparan.com/l-tri-wijaya/antara-industri-4-0-dan-transportasi-5-0
 https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-4772969/kemenhub-minta-
akademi-penerbangan-siapkan-revolusi-industri-40

Anda mungkin juga menyukai