Anda di halaman 1dari 4

Aspek Hukum dan Manajemen Kontrak

1. Carilah contoh kasus dari klaim, change order dan back charge beserta
pneyelesaiannya

2. Carilah kasus – kasus arbitrase yang terjadi dalam dunia konstruksi beserta
masukan, proses, keluaran hingga acuan legalnya

3. Diskusikan dengan kelompok anda, langkah apa yang akan anda lakukan apabila
anda adalah pimpinan dari sebuah proyek yang akan segera selesai dan dalam rangka
penutupan proyek?

4. Carilah minimum 3 referensi mengenai contract close out dan contohnya

5. Buatlah sebuah laporan penutup sebuah proyek dari contoh yang ada

Penyelesaian

Jawaban no 1

1. Contoh Kasus Klaim Pada kajian kali ini akan memaparkan klaim konstruksi yang
dilakukan oleh kontraktor kepada Pemilik dengan mengambil studi kasus pada salah satu
proyek yang ada di Papua. Dari hasil kajian keterlambatan bisa disebabkan karena
keterlambatan pengadaan, perubahan gambar desain di lapangan, penundaan
keberangkatan tenaga kerja, penambahan tenaga kerja lokal yang diluar rencana yang
dilakukan oleh pihak Pemilik, perubahan cuaca, kondisi tanah di lapangan yang berbeda,
kebijakan HSE yang menyebabkan produktifitas menurun. Penyelesaian klaim dilakukan
dengan baik melalui negosiasi antara senior management dari pihak Pemilik dan pihak
Kontraktor dengan pihak Kontraktor mengajukan kompensasi sebesar Rp. 150,000,000,000,-

Penyelesaian Secara keseluruhan total klaim sebesar Rp. 150,000,000,000,- ditolak oleh
owner karena kontraktor tidak mempunyai dasar yang kuat dalam pengajuan klaim, dan
juga kontraktor tidak memiliki back up data dan bukti2 yang dapat menguatkan klaim
tersebut. Penyelesaian klaim dilakukan dengan cara negosiasi. Pertemuan dilaksanakan
beberapa kali di Jakarta antara senior management dari pihak Pemilik dan pihak kontraktor
untuk berunding mengambil keputusan yang terbaik. Dalam pertemuan tersebut diatas
membahas mengenai analisa klaim yang dilakukan oleh owner dan penjelasan dari
kontraktor. Tetapi karena kontraktor tidak memiliki dasar yang kuat dalam pengajuan klaim,
baik dari segi pendekatan dengan kontrak dokumen maupun kelengkapan data, maka
owner tidak dapat mengabulkan permintaan biaya tambahan yang diajukan. Namun, owner
tetap akan memberikan kompensasi untuk beberapa pekerjaa yang memang hak dari
kontraktor. Meskipun kontraktor gagal menyelesaikan pekerjaan tepat pada waktu nya,
tetapi owner tetap menghargai kerja keras dari kontraktor yang pada akhirnya dapat
menyelesaikan seluruh pekerjaan dengan kualitas yang bagus (high standard).

2. Contoh Kasus Change Order

3. Contoh Kasus Back Change

JAWABAN NO 2

CONTOH KASUS PENYELESAIAN SENGKETA MELALUI ARBRITASE

Para Pihak
PT. Putra Semesta Baruga, Berkedudukan di Komplek BTN. Makkio Baji D 8/9 Makassar,
(dahulu Berkedudukan di jalan Ahmad Yani No. 35 E Makasar ) ; Selaku Pemohon Perkara
arbitase di BANI Melawan Muh. Djafaral Saihal, Ketua Umum DPC HIPPI Kabupaten Mamuja
Bertempat tinggal di Lumba- Lumba Nomor 27 Bulukumba ; Selaku Termohon perkara
Arbitase di BANI

Gugatan
Kontrak Kontruksi : No 006/PSB/ADM/X/1998 tanggal 8 Oktober 1998 tentang
pembangunan Lods Pasar Sentral Mamuja, di Kabupaten Mamuju

PUTUSAN
Terhadap gugatan tersebut Badan Arbitase Nasional telah Mengambil keputusan No.
229/VII/ARBBANI/2006Tanggal 12 juli 2007 yang isinya mengabulkan tuntutan ganti rugi
yang di ajukan oleh pemohon, PT Putra semesta Baruga, sehubungan dengan pembangunan
Lods Pasar Sentral Mamuju, dengan dasar termohon telah melakukan wanprestasi, akibat
tidak dipenuhinya batas waktu penyelesaian. Putusan Pengadilan Negeri Mamuju No
09/Pdt, ARB. BANI/2007/PN.MU tanggal 2 oktober 2007 putusan lembaga arbitase di atas
ternyata tidak final, karena pihak yang kalah dalam putusan arbitase dalam hal ini, Muh
Djafaral Saihal, menyatakan ketidaksetujuannya dan mengajukan gugatan ke pengadilan
Negeri Mamuju danpihak pengadilan negeri menerima serta mengadili perkaranya. Setelah
memlaui suatu proses, pengadilan negeri mamuju menjatuhkan putusannya No.09/Pdt,
ARB.BANI/2007/PN.MU tanggal 2 Oktober 2007 yang isinya mengukuhkan putusan lembaga
arbitase, 229/VII/ARBBANI/2006 tanggal 17 juli 2007 Putusan Mahkamah Agung No
259.K/Pdt.Sus/2008 tanggal 28 juli 2008 Pihak yang kalah dalam perkara di pengadilan
Negeri Mamuju, dalam hal ini Muh.Djafaral Saihal, mengajukan banding ke Mahkamah
agung, dengan alasan tidak dipenuhinya ketentuan pasal 72 ayat 2 dan pasal 72 ayat 3 UU
no 30 tahun 1999. Atas perjanjian pemborongan tersebut, kedua belah pihak telah
melakukan kesepakatan bersama pada tanggal 16 agustus 1999, disepakatinya suatu
perubahan status kedua belah pihak yakni kedua belah pihak justru bekerja sama dalam
disepakatinya pula kalau pihak kedua menjadi ikut sebagai penjual bangunan Lods Pasar
sebagaimana termuat dalam kesaksian tertulis Ketua KSU satria 45 Soppeng, Putusan
Mahkamah Agung No 259.K/Pdt.Sus/2008 tanggal 28 juli 2008 tanggal 28 juli 2008,
menyatakan menguatkan putusan pengadilan negeri mamuju. No 09/Pdt, ARB.
BANI/2007/PN.MU tanggal 2 oktober 2007 , yang mengukuhkan putusan lembaga Arbitase
No 229/VII/ARBBANI/2006 tanggal 17 Juli 2007.

Pertimbangan Hakim
Menyatakan menguatkan putusan pengadilan negeri mamuju. No 09/Pdt, ARB.
BANI/2007/PN.MU tanggal 2 oktober 2007 , yang mengukuhkan putusan lembaga Arbitase
No 229/VII/ARBBANI/2006 tanggal 17 Juli 2007.

JAWABAN NO 3
Jika saya adalah pimpinan proyek langkah yang akan saya lakukan dalam rangka penutupan
proyek adalah
 Penerimaan Deliverables: Ini adalah tindakan paling penting yang diambil selama
fase penutupan proyek. Proyek kiriman ditinjau oleh pelanggan sesuai dengan
kriteria penerimaan setuju, dan secara resmi diterima. Kriteria penerimaan
berhubungan dengan kemampuan fungsional dari deliverable proyek, dan pada
dasarnya kontrak sesuai dengan proyek yang dijalankan.
 Menyelesaikan Studi : Adalah penting bahwa studi selama proyek secara resmi
selesai pada tahap penutupan proyek, sebelum tim proyek ditugaskan untuk proyek.
Agar studi yang didokumentasikan dengan baik, kuesioner mungkin diedarkan
kepada para pemangku kepentingan untuk penyelesaian. Umumnya, pertanyaan-
pertanyaan yang bertujuan untuk memperoleh pandangan bias, dan termasuk
keberhasilan kritis yang dicapai selama pelaksanaan proyek, dan faktor-faktor yang
berkontribusi terhadap prestasi. Demikian pula, kesulitan yang dihadapi, dan
tindakan yang bisa menghindari situasi ini perlu dijelaskan. Informasi ini akan
menjadi panduan penting untuk proyek-proyek berikutnya. Aspek-aspek lain yang
mungkin termasuk dalam studi adalah teknologi yang digunakan, kriteria
penerimaan kiriman, pemantauan proyek, komunikasi internal dan eksternal,
keterlibatan pengguna.
 Laporan Proyek: Sebuah laporan proyek selesai pada fase penutupan proyek yang
disampaikan kepada sponsor proyek. Dokumen ini pada dasarnya mencakup
ringkasan proyek, mulai dari inisiasi sampai penutupan. Topik-topik penting yang
termasuk dalam laporan ini adalah tujuan proyek, tujuan, rencana, jadwal, dan
perbandingan dari jadwal awal awal dan jadwal yang sebenarnya. Rincian diberikan
mengenai perubahan dimasukkan, proses disesuaikan, dan efek mereka pada
proyek. Aspek keuangan penting untuk dimasukkan dalam laporan ini. Pemeriksaan
ini pasca eksekusi merupakan penilaian keefektifan proyek, dan kesiapan untuk
proyek-proyek masa depan. Kegiatan Selama Tahap Penutupan Proyek
 Update dan Dokumen Arsip: Dokumen-dokumen proyek disiapkan di inisiasi proyek,
dan diubah atau diperbarui sebagai proyek dijalankan, sampai fase penutupan
proyek. Memperbarui dokumen proyek sangat penting sehingga berguna untuk
proyek-proyek masa depan. Akhirnya, dokumen tersebut diarsipkan untuk referensi
di masa mendatang . Dokumen-dokumen ini sangat berguna ketika merencanakan
dan melaksanakan proyek-proyek masa depan, dan bertindak sebagai template
berguna. Upaya yang dilakukan selama proyek dalam menyiapkan rencana proyek,
dan dokumen lain yang menguntungkan digunakan untuk proyek-proyek masa
depan, dan dengan demikian pengulangan dihindari. Kegiatan Penting Lainnya:
kegiatan penting lainnya yang dilakukan selama penutupan proyek mencakup
finalisasi pengadaan, isu terbuka, pelatihan pelanggan mengenai kiriman, rilis atau
penugasan kembali sumber daya, penilaian proyek tim, kinerja vendor, pembayaran
akhir untuk kontraktor, dan administrasi penutupan.

JAWABAN NO 4

JAWABAN NO 5

Anda mungkin juga menyukai