Anda di halaman 1dari 11

“PENGARUH CONTRACT CHANGE ORDER PADA KONSULTAN

SUPERVISI TERHADAP BIAYA DAN WAKTU”

Rusma Fatimah Ma’rifah


Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik
Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Kalimantan Timur – Indonesia
rusmafatimahm@gmail.com

ABSTRACT

In various construction projects often change order or request change. Change order can
occur during the construction project and cannot be avoided. The occurrence of change order on
construction projects often have a negative impact that can affect project costs and time. This study
aims to determine the effect of change order on supervision consultants on cost and time, because
not only are executing contractors undergoing change order, supervisory consultants also often
experience change order.
This research begins with data retrieval related to the project in the supervision consultant.
Furthermore, the data is analyzed and a legal basis study related to contract changes. The result is
the effect of change order on the supervision consultant is the loss experienced by the supervis io n
consultant both in terms of losses in terms of costs and losses in terms of time. Based on the
analysis of the legal basis, through Presidential Regulation Number 16 of 2018 and Circular Letter
of the Director General of Highways Number 02 / SE / Db / 2016 the state regulates the addition
of a contract value of a maximum of 10% if a contract change occurs, and the data allocation can
be taken from the ceiling the activity concerned.

Keywords: Change Request, Change order, Cost, Time

1. Pendahuluan tidak sesuai dengan lingkup pekerjaan


Change Order pada proyek di mana tenaga ahli dan peralatan
konstruksi selalu terjadi pada masa penunjang tidak memadai dalam
konstruksi baik di awal, pertengaha n, penyelesaian pekerjaan, akibatnya
dan akhir pelaksanaan proyek dan jadwal yang ditetapkan selalu
melibatkan pihak – pihak yang berubah . sebagai konsekuensi dari
terlibat di dalamnya seperti pemilik adanya Change Order, akan terjadi
dan kontraktor. Faktor penyebab dari peningkatan biaya proyek dan waktu
pemilik diantaranya adanya pelaksanaan proyek.
keinginan pemilik untuk menguba h Change Order tidak hanya
spesifikasi konstruksi sesudah harga terjadi kepada kontraktor, Change
kontrak original ditandatanga ni Order juga bisa dialami oleh
antara pemilik dan kontraktor, konsultan supervisi. Dampak dari
keinginan untuk mempercepat Change Order yang dialami oleh
pekerjaan karena kebutuhan pasar, konsultan supervisi bisa berupa
publik dan pertimbangan politik. penambahan waktu pekerjaan,
Faktor penyebab dari kontraktor pengurangan/pergantian personil dan
antara lain sumber daya kontraktor juga bisa berupa
penambahan/pengurangan nila i mengalami penambahan waktu dari
kontrak. 18 (delapan belas) bulan menjadi 23
(dua puluh tiga) bulan masa kontrak.
Sesuai dengan peraturan
Dalam Addendum 01 tersebut tidak
presiden No. 54 Tahun 2010 tentang diberikan penambahan biaya, padahal
pengadaan Barang/Jasa Pemerinta h, negara mengatur dalam Peraturan
pada pasal 1 ayat 21 disebutkan Presiden No. 16 Tahun 2018 pasal 54
Dokumen Pengadaan adalah ayat 2 dalam hal perubahan kontrak
dokumen yang ditetapkan oleh mengakibatkan penambahan nila i
ULP/Pejabat Pengadaan yang kontrak, perubahan nilai kontrak
memuat informasi dan ketentuan dilaksanakan dengan ketentuan
yang harus ditaati oleh para pihak penambahan nilai kontrak akhir tidak
dalam proses Pengadaan Barang/Jasa. melebihi 10% (sepuluh persen) dari
Artinya, dokumen pengadaan adalah harga yang tercantum dalam kontrak
merupakan persetujuan para pihak awal.
yang terlibat dalam sebuah proses
pemilihan barang/jasa. Pada tahap Dari latar belakang
pemilihan penyedia jasa persetujuan permasalahan tersebut menjadi dasar
awal antara para pihak adalah penulis untuk melakukan penelitia n
dokumen pengadaan. Kemudian pada dengan mengangkat judul,
tahap pelaksanaan status persetujuan “Pengaruh Contract Change Order
awal ditingkatkan menjadi Pada Konsultan Supervisi Terhadap
kesepakatan untuk melaksanaka n Biaya dan Waktu, Lokasi Studi :
pekerjaan yang disebut dengan Proyek Pembangunan Jalan Simp.3
perjanjian (kontrak). KM. 8 Beno Harapan – Kantor
Seiring berjalannya proses Camat Batu Ampar Kabupaten Kutai
kegiatan konstruksi, pekerjaan Timur”
Pembangunan Jalan Simp.3 KM.8 Berdasarkan latar belakang dan
Beno Harapan – Kantor Camat Batu melihat kondisi di lapangan secara
Ampar terjadi Contract Change Order langsung proyek pembangunan jalan
(CCO) yang diakibatkan oleh tidak simp. 3 KM. 8 Beno Harapan –
memungkinkannya mobilisas i Kantor Camat Batu Ampar,
material beton melewati alur sungai, permasalahan terindentifikasi adalah
terjadinya kelangkaan materia l sebagai berikut:
setelah terjadinya bencana tsunami di a. Terjadinya keterlambata n
Palu dan putusnya jembatan (penambahan waktu
penghubung alternatif. penyelesaian) dalam pelaksanaan
Contract Change Order proyek dari waktu yang
(CCO) pada proyek Pembanguna n direncanakan, tanpa adanya
Jalan Simp.3 KM.8 Beno Harapan – penambahan nilai kontrak.
Kantor Camat Batu Ampar tidak
Tujuan yang ingin dicapai dalam
hanya terjadi kepada kontraktor
penelitian ini adalah :
pelaksana, tetapi terjadi juga pada
konsultan supervisi. Pada perubahan a. Untuk mengetahui pengaruh
contract change order pada
kontrak konsultan supervisi yang
konsultan supervisi terhadap
tertuang di Addendum 01 tertangga l
biaya dan waktu di Proyek
10 Juli 2019, konsultan supervis i
Pembangunan Jalan Simp. 3 KM. tertentu yang volume
8 Beno Harapan – Kantor Camat pekerjaannya masih
Batu Ampar di Kabupaten Kutai bersifat perkiraan
Timur. sementara, sedangkan
2. Tinjauan Pustaka pembayarannya
2.1 Tipe-Tipe Kontrak Proyek didasarkan pada hasil
Konstruksi pengukuran bersama
Dalam kontrak terdapat atas volume pekerjaan
berbagai tipe kontrak di mana tipe yang benar benar telah
kontrak yang digunakan dilihat dari dilaksanakan oleh
beberapa segi antara lain berdasarkan penyedia barang/jasa.
bentuk imbalan, berdasarkan jangka o Kontrak gabungan
waktu pelaksanaan dan berdasarkan antara Lump Sum dan
pengguna barang/jasa (Pasal 30 Unit Price adalah
Kepres Nomor 80 Tahun 2003). kontrak yang
Adapun tipe kontrak menurut Pasal merupakan gabungan
30 Kepres Nomor 80 Tahun 2003 Lump Sum dan Unit
antara lain : Price dalam satu
 Berdasarkan Bentuk Imbalan : pekerjaan yang
o Kontrak Lump Sum diperjanjikan.
adalah kontrak o Kontrak terima jadi
pengadaan barang/jasa adalah kontrak
atas penyelesaia n pengadaan barang/jasa
seluruh pekerjaan pemborongan atas
dalam batas waktu penyelesaian seluruh
tertentu, dengan pekerjaan dalam batas
jumlah harga yang waktu tertentu dengan
pasti dan tetap, dan jumlah harga pasti
semua resiko yang dan tetap sampai
mungkin terjadi dalam seluruh
proses penyelesaia n bangunan/konstruksi,
pekerjaan sepenuhnya peralatan dan jaringan
ditanggung oleh utama maupun
penyedia barang/jasa. penunjangnya dapat
o Kontrak Unit Price berfungsi dengan baik
adalah kontrak sesuai dengan kriteria
pengadaan barang/jasa yang telah ditetapkan.
atas penyelesaia n
seluruh pekerjaan  Berdasarkan Jangka Waktu
dalam batas waktu Pelaksanaan :
tertentu, berdasarkan o Kontrak tahun tunggal adalah
harga satuan yang kontrak pelaksanaan
pasti dan tetap untuk pekerjaan yang mengikat dana
setiap satuan/uns ur anggaran untuk masa 1 (satu)
pekerjaan dengan tahun anggaran.
spesifikasi teknis
o Kontrak tahun jamak adalah menyebabkan perencanaan harus
kontrak pelaksanaan diubah karena kondisi lapangan tidak
pekerjaan yang mengikat dana memungkinkan sehingga terjadi
anggaran untuk masa lebih 1 perubahan desain atau Change Order.
(satu) tahun anggaran yang Perubahan pekerjaan pada proyek
dilakukan atas persetujuan konstruksi memang selalu terjadi baik
oleh menteri keuangan untuk di awal, pertengahan dan akhir
pengadaan yang dibiayai pelaksanaan proyek. Faktor penyebab
APBN, gubernur untuk dari Change Order adalah adanya
pengadaan yang dibiayai keinginan pemilik untuk menguba h
APBD provinsi, spesifikasi konstruksi sesudah harga
bupati/walikota untuk kontrak ditandatangani antara pemilik
pengadaan yang dibiayai dan kontraktor, keingina n
APBD kabupaten‘kota. mempercepat pekerjaan karena
kebutuhan pasar, publik, dan
o Berdasarkan Jumlah pertimbangan politik (Wille m
Pengguna Barang/Jasa : Sapulette, 2009). Change Order juga
o Kontrak pengadaan tungga l bisa disebabkan oleh kondisi alam
adalah kontrak antara satu unit seperti banjir, adanya bencana alam,
kerja atau satu proyek dengan kondisi cuaca yang tidak menentu,
penyedia barang/jasa tertentu dan kondisi kondisi tidak terduga
untuk menyelesa ika n lainnya dan juga faktor penyebab itu
pekerjaan tertentu dalam sendiri bisa dari kontraktor. Faktor
waktu tertentu. penyebab dari kontraktor adalah
o Kontrak pengadaan bersama sumber daya kontraktor tidak sesuai
adalah kontrak antara dengan lingkup pekerjaan di mana
beberapa unit kerja atau tenaga ahli dan peralatan penunjang
beberapa proyek dengan tidak memadai dalam penyelesaia n
penyedia barang/jasa tertentu pekerjaan. Akibatnya, jadwal yang
untuk menyelesa ika n ditetapkan selalu berubah (Wille m
pekerjaan tertentu dalam Sapulette, 2009). Hal hal seperti ini
waktu tertentu sesuai dengan bisa menimbulkan perpecahan antara
kegiatan bersama yang jelas kedua pihak dan pastinya akan terjadi
dari masing – masing unit peningkatan biaya proyek dan waktu
kerja dan pendanaan bersama pelaksanaan proyek. Change Order
yang dituangkan dalam adalah perubahan yang terjadi pada
kesepakatan bersama. saat pelaksanaan proyek, di mana
perubahan ini disebabkan oleh adanya
2.2 Contract Change Order (CCO) perpanjangan waktu, penambahan
Pengertian Contract Change ataupun pengurangan nilai kontrak
Order (CCO) berasal dari karena adanya revisi desain dan
permasalahan permasalahan dalam keadaan keadaan tidak terduga
proses pelaksanaan konstruksi lainnya.
dengan terjadinya perubahan
2.3 Tujuan Change Order
perubahan (changes) pada awal,
Menurut Fisk (2006) tujuan dari
pertengahan, dan akhir proyek yang
Change Order adalah :
1. Untuk mengubah rencana kontrak sebaiknya kontraktor mengajukan perubahan
dengan adanya metode khusus dalam secara tertulis. Menurut Gilbreath perubahan
pembayaran. informal menunjukan adanya perubahan
2. Untuk mengubah spesifikas i lingkup pekerjaan atau metode pelaksanaan
pembayaran. pekerjaan akibat perubahan oleh pemilik
3. Untuk persetujuan tambahan yang disampaikan kepada kontraktor untuk
pekerjaan baru. dikerjakan. Banyak perusahaan konstruksi
4. Untuk tujuan administrasi. menggunakan informal field change order
5. Untuk mengikuti penyesuaia n ketika perubahan tidak mempengar uhi
terhadap harga satuan kontrak. pemakaian peralatan dan bahan –
6. Untuk menyesuaikan jadwal proyek bahan/material pada ketetapan kontrak. Maka
akibat perubahan. dari itu kebanyakan kontraktor melaksanaka n
7. Untuk menghindari perselisiha n pekerjaan yang berbeda yang tidak sesuai
antara pihak kontraktor dan pemilik. dengan kontrak. Sebagian besar penyebab
perubahan formal adalah perbedaan dalam
2.4 Jenis Change Order membaca gambar rencana atau
Menurut Gilberth pada umumnya spesifikasinya. Perubahan informal sangat
terdapat dua tipe dasar perubahan (Putu Ika, menyulitkan karena sering kali perubahan
2009) yaitu : informal diketahui setelah pelaksanaan,
• Directive Change selain itu dampaknya pada biaya dan jadwal
Perubahan formal (Directive Changes) sulit untuk ditentukan (Putu Ika, 2009).
adalah perubahan diajukan dalam bentuk Perubahan konstruksi sering kali menjadi
tertulis, yang diusulkan oleh kontraktor penyebab utama terjadinya perselisiha n
kepada pemilik untuk mengubah lingk up antara pemilik dan kontraktor karena
kerja, waktu pelaksanaan, biaya - biaya atau pelaksanaan pekerjaan di luar dari dokumen
hal – hal lain yang berbeda dengan yang telah kontrak.
dispesifikasikan dalam dokumen kontrak. 2.5 Pengaruh Change Order
Perubahan formal biasanya menyangkut akan Menurut Donald S Barrie (1992),
adanya alternatif – alternatif pada desain dan pengaruh Change Order pada pelaksanaan
spesifikasi material dari suatu konstruksi dan proyek dibagi menjadi 3 kategori antara lain
diwujudkan dalam bentuk perbaikan – : biaya langsung, perpanjangan waktu dan
perbaikan dalam gambar di dalam dokumen biaya – biaya dampak. Hanna (2002),
kontrak biasanya sudah ada ketentuan – menyatakan bahwa pengaruh Change Order
ketentuan yang mengatur segala isinya. pada suatu proyek konstruksi sering terjadi
Biasanya perubahan formal ini diketahui productivity loss, jika terjadi productivity
sebelum pekerjaan dilakukan. loss akan terjadi penambahan waktu dan
• Constructive Change biaya proyek yang tidak sedikit. Menurut
Constructive Change adalah tindakan Schaufelberger & Holm (2002), jika terjadi
informal untuk memerintahkan suatu Change Order akan terjadi penambahan
modifikasi kontrak di lapangan yang terjadi tenaga kerja disertai dengan penambahan
oleh karena permintaan pemilik, perencana peralatan proyek (ISSN 2087-9334, hal 247-
atau kontraktor. Constructive Change juga 256).
dijelaskan sebagai suatu kesepakatan
perubahan antara pemilik dan kontraktor Pengaruh perubahan dapat dibagi menjadi
dalam soal biaya dan waktu (Barrie & tiga kategori yaitu :
Paulson, 1992, hal 453), maka dari itu • Biaya langsung
Semua beban tenaga kerja dan 5. Syarat – syarat
overhead, material kontrak dan sementara, umum kontrak
peralatan konstruksi waktu – waktu 6. Justifikasi
pengawas dan staf merupakan biaya langsung Teknis
• Perpanjangan waktu 7. Peraturan
Jika perubahan memperlamba t presiden no 54 tahun
tanggal penyelesaian proyek, maka para 2010 tentang
pihak yang terlihat dalam kontrak akan perubahan kontrak
mengadakan pengeluaran biaya tambahan 8. Peraturan
dalam mempekerjakan staf pendukung untuk presiden no 70 tahun
waktu ekstra. 2012 tentang
• Biaya dampak perubahan kontrak
Biaya dampak terdiri dari : 9. Peraturan
a. Percepatan. misalnya kerja presiden no 16 tahun
bergilir, kerja lembur, penambahan 2018 tentang
regu kerja, perubahan kontrak
b. Irama pekerjaan. misalnya 10. Surat Edaran
kerugian satu hari dapat Dirjen Bina Marga
menyebabkan keterlambatan selama No. 18/SE/Db/2012
satu minggu tentang prosedur
c. Moral. Misalnya keraguan standar pelaksanaan
terhadap kemampuan atau ketegasan perubahan
pekerjaan. sadar atau tidak pasti akan (addendum) kontrak
mengurangi motivasi, memperlamba t 11. Surat Edaran
produksi dan meningkatkan biaya Dirjen Bina Marga
(Willem Sapulette, 2009, hal 627 – No. 02/SE/Db/2016
628). tentang prosedur
3. Metode Penelitian standar pelaksanaan
3.1 Data Penelitian perubahan
Penelitian ini dilakukan pada (addendum) kontrak
proyek pembangunan jalan simp. 3 12. PP –
KM. 8 Beno Harapan – Kantor Camat Perubahan Kontrak
Batu Ampar di Kabupaten Kutai Nomor : BBPJN
Timur. V/SMM/PP-REN/03
Adapun data yang digunakan dalam 13. Addendum
penelitian ini meliputi : Konsultan Perencana
1. Dokumen kontrak Referensi
konsultan supervisi 14. Dokumen Kontraktor
2. Dokumen Pelaksana
kontrak addendum 15. Lampiran Jaminan
konsultan supervisi Pelaksanaan Kontraktor
3. Jadwal Pelaksana
penugasan personil 16. Addendum Kontrak
perubahan Kontraktor Pelaksana
4. Syarat – syarat
khusus kontrak 3.2 Desain Penelitian
kondisi yang terjadi di
Penelitian yang dilakukan lapangan.
merupakan jenis penelitian deskriptif
kuantitatif. Data yang diperluka n 3. Tahap analisis data
untuk analisis penelitian adalah data Tahap ini dimulai dengan
yang diperoleh secara langsung menganalisa dokumen terkait
melalui peninjauan dokumen penelitian dan melakuan
dokumen terkait, Penelitian ini perhitungan. Dokumen terkait
nantinya akan menghasilk a n penelitian yang meliputi :
kesimpulan berupa hasil perhitunga n dokumen kontrak, dokumen
dari pengaruh Contract Change Order kontrak addendum baik
(CCO) pada konsultan supervis i konsultan supervisi maupun
terhadap biaya dan waktu pada kontraktor pelaksana, jadwal
proyek Pembangunan Jalan Simp. 3 penugasan personil dan
KM. 8 Beno Harapan – Kantor Camat jadwal penugasan personil
Batu Ampar. perubahan, dan menghitung
biaya dengan nilai kontrak
3.3. Teknik Analisis Data awal.
Agar penelitian ini dapat 4. Tahap pengambila n
dilakukan dengan baik, terlebih keputusan
dahulu disusun rencana kerjanya Setelah selesai dilakukannya
sebagai berikut : analisis data dan perhitunga n,
1. Tahap persiapan maka dapat ditarik sebuah
Tahap ini dimaksudkan untuk kesimpulan dari pengaruh
mempermudah jalannya contract change order
penelitian, dalam tahap ini terhadap biaya dan waktu
dilakukan : pada konsultan supervisi di
- Studi pustaka proyek pembangunan jalan
Studi pustaka dimaksudkan simp. 3 KM. 8 Beno Harapan
untuk mendapatkan wawasan – Kantor Camat Batu Ampar.
sehingga mempermuda h
dalam proses penyusuna n 4. Hasil Dan Pembahasan
penelitian. Dalam tahap ini Berdasarkan hasil analis is
dilakukan pendalaman materi data, dapat dirangkum dasar hukum
dengan meninjau dasar perubahan kontrak sebagai berikut :
hukum dan teori teori terkait
melalui penelitian – penelitia n
yang sudah diterbitkan Peraturan Pekerjaan tambah
sebelumnya. Presiden No. sebagaimana dimaksud
2. Tahap pengump ula n
data. 54 tahun 2010 pada ayat (1)
Pengumpulan data dilakukan Pasal 87 ayat dilaksanakan dengan
dengan menghubungi pihak
pihak terkait dan melakukan (2) ketentuan :
diskusi terkait data dan
a. Tidak melebihi dengan ketentuan
10% (sepuluh penambahan nila i
perseratus) dari kontrak akhir tidak
harga yang melebihi 10% (sepuluh
tercantum dalam persen) dari harga yang
perjanjian/Kontra tercantum dalam kontrak
k Awal; dan awal
b. Tersedianya Surat Edaran Satuan Kerja Kegiatan
anggaran Direktur 10. Butir (4) penambahan
Peraturan Pekerjaan tambah Jenderal Bina nilai kontrak tidak
Presiden No. sebagaimana dimaksud Marga No. melampaui 10% (sepuluh
70 tahun 2012 pada ayat (1) 18/SE/Db/201 persen) dan anggaran
Pasal 87 ayat dilaksanakan dengan 2 untuk kegiatan dapat
(2) ketentuan : dipenuhi dari alokasi
a. Tidak melebihi pagu kegiatan yang
10% (sepuluh bersangkutan
perseratus) dari Surat Edaran Satuan Kerja Kegiatan
harga yang Direktur 10. Butir (4) penambahan
tercantum dalam Jenderal Bina nilai kontrak tidak
perjanjian/Kontra Marga No. melampaui 10% (sepuluh
k awal; dan 02/SE/Db/201 persen) dan anggaran
b. Tersedia 6 untuk kegiatan dapat
anggaran untuk dipenuhi dari alokasi
pekerjaan tambah pagu kegiatan yang
Peraturan dalam hal perubahan bersangkutan
Presiden No. kontrak sebagaima na Jika Penambahan sebesar 10% dari nila i
16 tahun 2018 dimaksud pada ayat (1) kontrak awal : Rp. 1.121.450.000,00 + Rp.
pasal 54 ayat mengakibatkan 112.145.000,00 = Rp. 1.233.595.500,00
(2) penambahan nila i (tidak termasuk PPN)
kontrak, perubahan Prosentase penambahan nilai kontrak : Rp.
kontrak dilaksanaka n 112.145.000,00/Rp. 1.200.250,00
= 0,093 kontrak diperkenankan maksima l
= 0,093 x 100% 10% dari nilai kontrak awal, dan
= 9,3% Surat Edaran Dirjen Bina Marga No.
nilai pertambahan nilai tidak sampai 10%, 02/SE/Db/2016 mengatur bahwa
sesuai dengan Surat Edaran Dirjen Bina penambahan nilai kontrak tersebut
Marga No.02/SE/Db/2016, dengan dapat dipenuhi dari alokasi pagu
perhitungan di atas dimungkinkannya kegiatan yang bersangkutan.
dilakukan pertambahan nilai, dengan alokasi
pagu kegiatan bersangkutan. Daftar Pustaka
5. Kesimpulan dan Saran Abrar Husen, 2011. Manajemen
5.1 Kesimpulan
Proyek. Yogyakarta : Penerbit Andi
Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan dalam pembahasan, maka
Barrie, Donald S, and Paulson, Boyd
dapat disimpulkan sebagai berikut :
C Jr, 1992. Professional Constructio n
Management (3 rded). Third Editio n,
1. Pengaruh contract change order pada
Singapore : Mc Graw-Hill.
konsultan supervisi sangat merugik a n
bagi konsultan supervisi terhadap
BBPJN V/SMM/PP-REN/03, 2015.
biaya dan waktu. Biaya operasional
Pedoman Pelaksanaan Perubahan
yang dikeluarkan konsultan supervis i
Kontrak. Jakarta : Kementeria n
menjadi lebih besar karena terjadi
Pekerjaan Umum dan Perumahan
penambahan waktu pekerjaan.
Rakyat

5.2 Saran
Dimyati, H.A. Hamdan & Nurjaman,
1. Untuk mengurangi kerugian yang Kadar, 2014. Manajemen Proyek.
terjadi pada konsultan supervis i, Bandung : Pustaka Setia
pemilik proyek seharusnya
menambah biaya karena adanya Direktorat Penanganan Permasalaha n
pertambahan waktu. melalui Hukum, 2012. Perpanjangan Waktu
Peraturan Presiden No. 16 tahun 2018 dan Pemberian Kesempatan
negara menjamin penambahan nila i
Penyelesaian Pekerjaan. Jakarta :
LKPP Surat Edaran Dirjen Bina Marga No.
02, 2016. Prosedur Standar
Fisk, Edward R, and Reynolds Wayne Pelaksanaan Perubahan (Addendum)
D, 2006. Construction Project Kontrak. Jakarta : Kementeria n
Administration, Eight Edition. New Pekerjaan Umum dan Perumahan
Jersey : Prentice Hall. Rakyat

Gilberth, Robert D, 1992. Mananging Surat Edaran Dirjen Bina Marga No.
Construction Contract Operational 18, 2012. Prosedur Standar
Control for Comersial Risk, Second Pelaksanaan Perubahan (Addendum)
Edition. John Wiley & Sons. Inc. Kontrak. Jakarta : Kementeria n
Pekerjaan Umum dan Perumahan
Peraturan Presiden No. 16, 2018, Rakyat
Pengadaan Barang/Jasa Pemerinta h,
Jakarta : Bappenas. Willem Sapulette, 2009. Analisa dan
Pengaruh Change Order pada Proyek
Peraturan Presiden No. 54, 2010, Insfrastruktur dan Bangunan Gedung
Pengadaan Barang/Jasa Pemerinta h, di Ambon. Jurnal Teknologi. Volume
Jakarta : Bappenas. 6 No. 2, Universitas Kristen
Indonesia Maluku.
Peraturan Presiden No. 70, 2012,
Pengadaan Barang/Jasa Pemerinta h,
Jakarta : Bappenas.

Anda mungkin juga menyukai