ABSTRAK
Proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali
dilaksanakan dan umumnya berjangka pendek. Pelaksanaan proyek dihadapkan pada
permasalahan diantaranya Contract Change Order yang akan menghasilkan amandemen
kontrak. Penelitian ini merupakan suatu studi terapan yang tujuannya adalah untuk mengetahui
solusi yang terkait Contract Change Order (CCO) terhadap Cost variant (perbedaan anggaran)
dan Time variant (perbedaan waktu). Data yang digunakan adalah data dokumen kontrak
pembangunan proyek The Hava Villa. Berdasarkan analisis dari semua amandemen dan
Influence diagram dari semua faktor yang saling mempengaruhi satu sama lain pada akhirnya
bermuara kepada tiga variabe yaitu : Perubahan nilai kontrak, Perubahan waktu penyelesaian
kontrak, Perubahan administrasi kontrak.
Secara teknis kesemuanya itu yang paling besar pengaruh dan dampaknya terhadap
perubahan nilai kontrak adalah perubahan desain yang mengakibatkan penambahan nilai kontrak
sebesar 9.47% dari nilai kontrak awal, disusul eskalasi sebesar 1.69% dan akibat perhitungan
MC sebesar 3.06%. Namun yang paling besar pengaruh dan dampaknya terhadap perubahan
waktu penyelesaian kontrak adalah perubahan desain yang mengakibatkan penambahan waktu
sebesar 35.11% dari waktu kontrak awal, sedangkan penambahan lingkup pekerjaan hanya
mengakibatkan penambahan sebesar 10.31% dari waktu kontrak awal.
11
Vol. 013, No. 01, April 2020
yang telah dibuat. Pengaturan ini umum Departemen Pekerjaan Umum (1999) adalah
disebut dengan adendum atau amandemen. pekerjaan tambah kurang untuk
Banyak pihak yang menganggap sama arti menyesuaikan volume lapangan atau
dari kata adendum dan amandemen. Dari perubahan skedul tanpa merubah pasal-pasal
segi arti katanya, dalam Kamus Besar kontrak. Berdasarkan pengertian tersebut,
Bahasa Indonesia (Online Version), definisi change order dapat didefinisikan sebagai
kata adendum dan amandemen memang suatu kesepakatan antara pemilik proyek
terlihat mirip. Amandemen/amendemen dan kontraktor untuk merevisi pekerjaan
berarti : 1. Usul perubahan undang-undang (baik volume maupun skedul) sesuai dengan
yang dibicarakan di Dewan Perwakilan kondisi lapangan. Lebih lanjut, Untung
Rakyat dsb: hak -; 2. penambahan pada Slamet menyatakan bahwa Adendum dan
bagian yang sudah ada. Adendum : 1. Jilid Amandemen Kontrak merupakan produk
tambahan (pada buku); lampiran; 2. lanjutan dari CCO (Contract Change
ketentuan atau pasal tambahan, misal dalam Order). Jika terjadi CCO berarti akan terjadi
akta. Jadi menurut Kamus Besar Bahasa Adendum atau Amandemen Kontrak,
Indonesia, kata amandemen dan adendum sedangkan jika terjadi Adendum atau
sama-sama mengandung arti ‘penambahan’. Amandemen Kontrak belum tentu telah
Berdasarkan arti kata tersebut diatas, dapat terjadi CCO. Hal ini dikarenakan Adendum
dilihat bahwa kata amandemen memiliki atau Amandemen bisa hanya merubah atau
makna yang lebih luas dari adendum. menambah isi atau pasal yang terdapat
Kata amandemen mengandung arti dalam kontrak tanpa merubah ruang lingkup
merubah, sedangkan kata adendum (berasal pekerjaan, sehingga Adendum atau
dari bahasa inggris add) mengandung arti Amandemen tidak selalu diikuti dengan
penambahan. Dengan demikian, dapat CCO. Adapun karakteristik CCO menurut
disimpulkan bahwa jika adendum Perpres 54/2010 Pasal 87 adalah:
merupakan bagian dari amandemen, dimana (1) Dalam hal terdapat perbedaan antara
jika terjadi penambahan/pengurangan, maka kondisi lapangan pada saat
otomatis terjadi perubahan. Dalam pelaksanaan, dengan gambar dan/atau
perkembangannya, istilah yang umum spesifikasi teknis yang ditentukan
digunakan dalam kontrak konstruksi di dalam Dokumen Kontrak, PPK
Indonesia adalah adendum, seperti yang bersama Penyedia Barang/Jasa dapat
disebutkan dalam Permen PU No: 07/ melakukan perubahan Kontrak yang
PRT/M/2011 Tentang Standar Dan meliputi:
Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi a. Menambah atau mengurangi
Dan Jasa Konsultansi, Pasal 34 ayat (1). volume pekerjaan yang tercantum
2.2 Change Order dalam kontrak;
Dalam setiap proyek konstruksi b. Menambah dan / atau mengurangi
sering kali terjadi perubahan atau yang biasa jenis pekerjaan;
disebut dengan change order. Change order c. Mengubah spesifikasi teknis
tersebut bisa terjadi sejak awal, pertengahan pekerjaan sesuai dengan kebutuhan
maupun pada akhir pekerjaan konstruksi. lapangan;
Menurut Fisk (2006) change order d. Mengubah jadwal pelaksanaan.
merupakan surat kesepakatan antara pemilik (2) Pekerjaan tambah sebagaimana
proyek dan kontraktor untuk menegaskan dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan
adanya revisi-revisi rencana, dan jumlah dengan ketentuan tidak melebihi 10%
kompensasi biaya kepada kontraktor yang (sepuluh perseratus) dari harga yang
terjadi pada saat pelaksanaan konstruksi, tercantum dalam perjanjian/Kontrak
setelah penandatanganan kontrak kerja awal; dan tersedianya anggaran.
antara pemilik dan kontraktor. Sedangkan (3) Penyedia Barang/Jasa dilarang
pengertian Change Order menurut mengalihkan pelaksanaan pekerjaan
Direktorat Jenderal Bina Marga, utama berdasarkan Kontrak, dengan
12
Vol. 013, No. 01, April 2020
13
Vol. 013, No. 01, April 2020
(sepuluh persen) dari harga yang Villa yang berada pada wilayah Kecamatan
tercantum dalam Kontrak awal. Ubud Kabupaten Gianyar.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Peta
3. Metode penelitian Lokasi dibawah ini :
Metode penelitian pada dasarnya
merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan
data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Metode Deskriptif Kuantitatif.
Penelitian Kuantitatif adalah suatu proses
menemukan pengetahuan yang
menggunakan data berupa angka sebagai
alat menganalisis keterangan mengenai apa
yang ingin diketahui.(Kasiram (2008) dalam
bukunya Metodologi Penelitian Kualitatif
dan Kuantitatif). Sedangkan Penelitian
Deskriptif dilakukan untuk mendiskripsikan Gambar 3.1 Peta Lokasi Proyek.
suatu gejala, peristiwa, dan kejadian yang (Sumber: Google.com.)
terjadi secara faktual, sistematis, dan akurat.
Pada penelitian ini, penulis berusaha 3.3 Metode Pengumpulan Data
mendeskripsikan peristiwa yang menjadi Pengumpulan data yang dilakukan
pusat penelitian tanpa memberikan meliputi data primer ( Primary Data ) dan
perlakuan khusus terhadap peristiwa Data Sekunder ( Secondary Data ).
tersebut. Menurut Sugiyono (2008),
Penelitian Desktiptif adalah penelitian yang 3.3.1 Data Primer ( Primary Data )
dilakukan untuk mengetahui nilai variabel Data primer merupakan sumber data
mandiri, baik satu variabel atau lebih yang diperoleh langsung dari sumber asli
(independen) tanpa membuat perbandingan (tidak melalui perantara). Data primer dapat
atau menghubungkan dengan variabel yang berupa opini subjek (orang) secara
lain. Penelitian deskriptif ini adalah salah individual atau perkelompok, hasil observasi
satu jenis penelitian kuantitatif non terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau
eksperimen yang tergolong mudah dan kegiatan,dan hasil pengujian. Data primer
menggambarkan data kuantitatif yang penelitian ini berupa :
diperoleh menyangkut keadaan subjek atau
fenomena dari sebuah pupulasinya. 1. Interview (wawancara) mencangkup data
Penelitian ini merupakan studi jumlah pekerja, mandor, kepala tukang
kebijakan ataupun studi terapan yang dan tukang, juga alokasi disetiap
tujuannya adalah untuk mengetahui pekerjaanya.
permasalahan terkait Contract Change 2. Interview mengenai faktor yang
Order (CCO) terhadap Cost variant mempengaruhi terjadinya perubahan atau
(perbedaan anggaran) dan Time variant CCO
(perbedaan waktu), dengan pendekatan
metode Influence Diagram. Data yang 3.3.2 Data Sekunder ( Secondary Data )
digunakan adalah data dokumen kontrak Data yang dikumpulkan dalam studi
pembangunan gedung The Hava Villa, ini meliputi data sekunder. Data sekunder
dokumen amandemen kontrak, gambar adalah data-data pendukung yang dapat
konstruksi, schedule dan dokumen lainnya dijadikan input dan referensi yang
yang terkait dengan Amandemen. digunakan dalam melakukan analisis
3.2 Subyek Penelitian penjadwalan yang mengalami keterbatasan
Obyek penelitian ini adalah pada kebutuhan jumlah tenaga kerja pada setiap
Proyek Pembangunan Gedung The Hava
14
Vol. 013, No. 01, April 2020
Dari alasan-alasan perubahan Change kontrak. Berikut Tabel 4.2 di bawah ini
Order, berdasarkan Influence Diagram dapat adalah faktor penyebab terjadinya CCO
dicari faktor-faktor apa saja yang yang mengakibatkan perubahan nilai
menyebabkan terjadinya perubahan nilai kontrak.
15
Vol. 013, No. 01, April 2020
Dari Tabel 1 dan 2 di atas, terlihat bahwa Berdasarkan Tabel 4.2 di atas, faktor
terdapat tiga alasan yang mengakibatkan penyebab perubahan nilai kontrak dibagi
perubahan nilai kontrak yaitu : menjadi dua, yaitu :
1. Perubahan Desain, yaitu perubahan pada 1. Faktor yang mengakibatkan penambahan
desain rencana struktur tebal plat lantai nilai kontrak :
setelah dilakukan penyelidikan tanah a. Penyelidikan tanah yang kurang detail
ulang, mengakibatkan penambahan pada saat tahap perencanaan
sebesar 9.47% dari nilai kontrak awal. b. Desain rencana (shop drawing) yang
2. Eskalasi, sesuai dengan kesepakatan kurang matang
dalam kontrak bahwa untuk proyek multi c. Inflasi
years dapat dilakukan penyesuaian harga 2. Faktor yang mengakibatkan pengurangan
(eskalasi), mengakibatkan penambahan nilai kontrak :
sebesar 1.69% dari nilai kontrak awal. a. Kondisi lapangan/lokasi pekerjaan
3. Perhitungan Mutual Check (MC), b. Desain rencana (shop drawing) yang
mengakibatkan pengurangan sebesar kurang detail dan teliti
3.06% dari nilai kontrak awal. Pada saat Perubahan waktu pelaksanaan kontrak yang
dilakukan perhitungan MC, terjadi terjadi pada proyek Pembangunan The Hava
pengurangan volume pekerjaan dan Villa adalah perubahan penambahan waktu
pengurangan beberapa item pekerjaan yang sebagian besar disebabkan oleh faktor
yang tidak jadi dilaksanakan. Hal ini Desain. Penambahan waktu penyelesaian
disebabkan karena pada tahap kontrak dari setiap amandemen disajikan
perencanaan, desain terlalu boros dan pada Tabel 3 di bawah ini.
kurang detail dalam melakukan
pengukuran volume di lokasi pekerjaan.
Sumber : Hasil Olahan Pada Dokumen Proyek Pembangunan The Hava Villa
16
Vol. 013, No. 01, April 2020
17
Vol. 013, No. 01, April 2020
Dari semua kesimpulan diatas secara teknis Dzulqarnain., 2017. Analisis Faktor
CCO terjadi karena adanya perubahan Penyebab Dan Akibat Contract
desain yang disebabkan oleh penyelidikan Change Order Terhadap Biaya Dan
tanah yang kurang detail dan mencari Waktu Pada Proyek Konstruksi
kesesuain lapangan sehingga waktu dan Jalan Di Sulawesi Selatan.
biaya jadi bertambah. Solusi agar kejadian Universitas Hasanuddin, Makassar.
tidak terulang maka diperlukan perencanaan Ervianto W., 2005. Manajemen Proyek
yang sedetail mungkin dan dilakukan Konstruksi. Andi, Yogyakarta.
feasibility study untuk meminimalisir Hana, A.S., 2002. Quantitative Definition Of
terjadinya perubahan desain yang bisa Projects Impacted By Change
mengakibatkan waktu dan penambahan Order. Journal Of Contruction
biaya. Engineering And Management.
Hartoyo., 2012. Amandemen Kontrak Loan
5.2 Saran dan APBN.
Saran dari penelitian ini adalah : Hinze, J., 2001. Construction Contracts.
1. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini McGraw Hill. Second Edition.
dapat dipertimbangkan penerapannya Husen, Abrar., 2010. Manajemen Proyek.
dalam pelaksanaan proyek untuk Penerbit Andi. Yogyakarta
meminimalisir hal-hal yang bisa terjadi Messah, Y.A., 2013. Pengendalian Waktu
dalam penawaran proyek sebelum dan Biaya Pekerjaan Konstruksi
maupun saat proyek itu dilaksanakan. Sebagai Dampak Dari Perubahan
2. Penelitian tentang pekerjaan tambah Desain. Kupang.
kurang/CCO pada proyek dapat Kasiram, Moh., 2008. Metodologi
dikembangkan lebih lanjut dengan Penelitian. Malang.
menggunakan alternatif lain dan Oetomo Wateno & Priyanto., 2017. Analisis
diharapkan dapat memberikan hasil yang Waktu dan Biaya Dengan Metode
lebih optimal. Crash Duration Pada
Keterlambatan Proyek
Pembangunan Jembatan Sei Hanyu
DAFTAR PUSTAKA Kabupaten Kapuas. Kalimantan.
Ananta, Firdani., 2015. Estimasi Biaya Schaufelberger & Holm., 2002.
Tahap Konseptual Pada Proyek Management Of Construction
Pelebaran Jalan Provinsi Di Aceh Project A Constructur’s Perspektive.
Tamiang. Sumatera. Prentice Hall, New Jersey.
Adoe, M., 2010. Identifikasi Faktor Soeharto, Iman., 1995. Manajemen Proyek
Penyebab Keterlambatan Dari Konseptual Sampai
Pelaksanaan Proyek Konstruksi Operasional. Erlangga, Jakarta.
Gedung. Universitas Nusa Cendana, Sugiono., 2008. Metode Penelitian
Kupang. Kuantitatif & Kualitatif. Bandung
Aceng Maulana., 2016. Faktor Penyebab Sandyavitri, A., 2008. Pengendalian
Terjadinya Contract Change Order ( Dampak Perubahan Desain
CCO ) Dan Pengaruhnya Terhadap Terhadap Waktu dan Pekerjaan
Pelaksanaan Proyek Konstruksi Konstruksi. Skripsi Jurusan Teknik
Pembangunan Bendung. Vol 02 Sipil, Fakultas Teknik, Universitas
No.02 Riau, Pekanbaru.
Ana Yuni., 2018. Analisis Faktor Penyebab Wahyudi., 2015. Pengendalian Waktu dan
Contract Change Order Dan Biaya Dalam Penyelenggaraan
Pengaruhnya Terhadap Kinerja Sebuah Proyek Konstruksi. Sumatra.
Kontraktor Pada Proyek Konstruksi
Pemerintah. Rekayasa Sipil, Vol. 7
No.1
18