Anda di halaman 1dari 4

Dasar Hukum dan Pengertian Contract

Change Order (CCO)


Posted on 22 August 2022 by admin
0

dunia konstruksi artinya pekerjaan yang kompleks, unik, dinamis, dan penuh menggunakan
risiko juga ketidakpastian. sehingga tidak bisa dipungkiri bahwa akan terjadi perubahan
pekerjaan selama pekerjaan berlangsung, baik itu perubahan mungil ataupun besar . Permintaan
untuk melaksanakan perubahan ini dianggap Contract Change Order (CCO). CCO mampu terjadi
kapanpun, mulai berasal awal, pertengahan, sampai akhir pekerjaan konstruksi.Dasar Hukum dan
Pengertian Contract

Terjadinya changer order pada suatu proyek konstruksi, bisa menyampaikan akibat positif
maupun negatif secara eksklusif juga tidak pribadi kepada penyedia ataupun pemilik pekerjaan.
Perubahan pekerjaan yang signifikan dan berskala besar bisa sangat berpengaruh terhadap mutu
atau kualitas asal pekerjaan, antara lain yaitu pelaksanaan pekerjaan konstruksi akan mengalami
perubahan serta tidak sinkron lagi menggunakan dokumen kontrak yang telah disepakati terlebih
dahulu oleh ke 2 belah pihak, yaitu pemilik serta penyedia jasa.Dasar Hukum dan Pengertian
Contract

sumber : https://www.pengadaanbarang.co.id

APA ITU CONTRACT CHANGE ORDER (CCO) ? 


1. Pengertian CCO menurut Para Ahli :
    “Soeharto (1995) mengatakan bahwa CCO adalah perubahan setelah kontrak
ditandatangani”
 
    ” Ibbs dan Allen (1995) mengatakan bahwa Changer Order didefinisikan sebagai setiap
peristiwa yang menghasilkan modifikasi lingkup asli, waktu pelaksanaan, biaya dan kualitas”.
 
    ” Fisk (2006) mengatakan bahwa perubahan kontrak (CCO) merupakan suatu kesepatakan
antara pemilik dan kontraktor untuk menegaskan adanya perubahan-perubahan rencana dan
jumlah kompensasi biaya kepada kontraktor yang terjadi pada saat pelaksanaan konstruksi,
setelah penandatanganan kerja antara pemilik dan kontraktor”.
 
2. Pengertian CCO dalam lingkup Institusi dan Pemerintahan. Dasar Hukum dan Pengertian
Contract
Menurut American Institute of Architect (AIA), Contract Change Order adalah sebuah
permintaan secara tertulis yang ditandatangani oleh arsitek, kontraktor, dan pemilik yang dibuat
setelah kontrak diterbitkan, yang mempunyai kuasa untuk mengubah ruang lingkup pekerjaan
atau melakukan penyesuaian terhadap nilai kontrak dan waktu penyelesaian pekerjaan”.
Contract Change Order (CCO) di dalam pelaksanaan Proyek Pemerintah didefinisikan sebagai
perubahan secara tertulis antara Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan
Penyedia/Rekanan/Kontraktor untuk mengubah kondisi dokumen kontrak awal, dengan
menambah atau mengurangi pekerjaan.
3. Perbedaan Contract Change Order, Addendum, dan Amandemen.
Mengenal tentang definisi serta perbedaan CCO, Amandemen, dan adendum memang sangat
penting sebelum mengetahui lebih lanjut mengenai dampak CCO terhadap kualitas proyek
konstruksi. Berikut perbedaan dari ketiganya:

 Contract Change Order (CCO) adalah permintaan perubahan kontrak yang


nantinya digunakan sebagai kuasa untuk mengubah ruang lingkup pekerjaan.

 Amandemen adalah perubahan kontrak tanpa ada penambahan atau pengurangan


klausul/pasal kontrak. Sifatnya hanya melakukan perubahan dengan menambah
atau mengurangi pada alinea atau paragrap yang sudah ada sebelumnya.
Amandemen dilakukan disebabkan adanya kesalahan administratif namun perlu
dinyatakan dalam bentuk tertulis dan disepakati oleh para pihak.

 Adendum adalah perubahan kontrak dengan penambahan atau pengurangan


klausul/pasal kontrak yang secara fisik terpisah dari perjanjian pokoknya namun
secara hukum melekat pada perjanjian pokok itu.

Beberapa ahli berpendapat bahwa Amandemen dan Adendum merupakan istilah yang sama atau
memiliki padanan arti. Kedua istilah ini memiliki arti adanya perubahan atau penambahan dan
pengurangan.

Sehingga dapat dikatakan bahwa Adendum dan Amandemen secara substantif tidak berbeda,
hanya pemakaian kedua istilah tersebut lebih umum digunakan di salah satu topik, yakni
addendum dipakai pada suatu perikatan/perjanjian atau kontrak, sedangkan amandemen dipakai
untuk perubahan undang-undang atau dasar hukum tertulis.

DASAR HUKUM CCO

Meskipun peraturan terbaru mengenai Pengadaan Barang/Jasa, Pepres 16/2018, telah terbit, akan
tetapi yang berkaitan dengan perubahan kontrak masih mengacu pada Perpres 54/2010. Perpres
54/2010 Pasal 87 menjadi dasar hukum untuk pelaksanaan CCO, dengan karakteristik CCO
sebagai berikut:
1.) Apabila terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara kondisi lapangan pada saat
pelaksanaan pekerjaan, dengan gambar dan/atau spesifikasi teknis yang telah ditentukan di dalam
Dokumen Kontrak, maka PPK bersama Penyedia Barang/Jasa dapat melakukan perubahan
Kontrak yang meliputi antara lain:

 Menambah atau mengurangi volume pekerjaan yang tercantum dalam kontrak;


 Menambah dan/atau mengurangi jenis item pekerjaan;
 Mengubah spesifikasi teknis dan gambar pekerjaan sesuai dengan kebutuhan
lapangan/lokasi pekerjaan;
 mengubah jadwal pelaksanaan;
 Jika diperlukan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan, CCO diizinkan untuk pekerjaan
tambahan sehinggan kontraktor dapat melaksanakan pekerjaan tambah yang belum
tercantum dalam kontrak.

2.) Pekerjaan tambah dilaksanakan dengan ketentuan: tidak melebihi 10% (sepuluh perseratus)
dari harga yang tercantum dalam perjanjian/Kontrak awal; dan harus tersedia anggaran untuk
melaksanakan pekerjaan tambahan.
3.) Pihak Kontraktor dilarang mengalihkan pelaksanaan pekerjaan utama berdasarkan Kontrak,
dengan melakukan subkontrak kepada pihak lain, kecuali sebagian pekerjaan utama kepada
penyedia Barang/Jasa spesialis. Apabila melanggar, maka akan dikenakan sanksi berupa denda
yang bentuk dan besarnya sesuai dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam Dokumen
Kontrak.
4.) Perubahan kontrak yang disebabkan masalah administrasi, dapat dilakukan sepanjang
disepakati oleh kedua belah pihak
DAMPAK CONTRACT CHANGE ORDER (CCO)
 
Dampak dari CCO pada proyek konstruksi sangat besar jika tidak diantisipasi dengan baik.
Contoh dampak langsungnya adalah alur kerja yang terganggu, meningkatnya biaya konstruksi
karena adanya penambahan volume dan material serta penyesuaian waktu, penjadwalan ulang
pelaksanaan setelah dilakukan perubahan pekerjaan, adanya konflik antara kontraktor dengan
pemilik, dan lain sebagainya.
Secara umum dampak CCO bisa dibagi ke dalam lima kategori, yaitu :
1. CCO berdampak pada waktu
Contract change order pada proyek konstruksi menjadi salah satu penyebab dari penundaan
waktu akibat time overruns. Dampak yang berhubungan dengan waktu antara lain terlambatnya
penyelesaian pekerjaan, keterlambatan logistik, material dan pesyaratan pengadaan terlambat,
rework, demolition dan rencana ulang.
2. CCO berdampak pada biaya
Dampak CCO yang berhubungan dengan biaya diantaranya penambahan biaya, penambahan
biaya overhead, adanya dana kompensasi, adanya perubahan pada cash flow, hilangnya
keuntungan dan adanya penambahan pembayaran bagi kontrakto
3. CCO berdampak pada produktivitas
CCO pekerjaan konstruksi akan mempengaruhi pada produktivitas antara lain penurunan
produktivitas kerja baik pada peralatan maupun pada tenaga kerja manusia, adanya pemadatan
pada jadwal pelaksanaan proyek.
4. CCO berdampak pada meningkatnya tingkat risiko. Dasar Hukum dan Pengertian Contract
CCO juga akan mengakibatkan dampak tingkat risiko terhadap pengerjaan proyek tersebut
meningkat diantaranya kemajuaan proyek terhambat, berkurangnya kesempatan percepatan
proyek, hilangnya float, meningkatnya sensitivitas pada keterlambatan, hambatan di
lapangan/lokasi kerja dan gangguan-gangguan pada setiap pekerjaan.
5. Hubungan dampak CCO dengan lainnya.
Adapun dampak lainnya dengan adanya CCO pada suatu proyek diantaranya rendahnya
hubungan profesionalisme antara PPK dengan Penyedia, terjadinya klaim dan sengketa,
rendahnya mutu dan kualitas pekerjaan, merusak nama baik kontraktor, dan terjadinya kondisi
keamanan yang buruk.
Dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi dapat dipastikan akan terjadi CCO. CCO dilakukan
agar suatu proyek dapat terselesaikan dengan tujuan memenuhi keinginan dan harapan pengguna
jasa. Akan tetapi, di sisi lain apabila banyak terjadi CCO akan merugikan terhadap proyek
konstruksi. Oleh karena itu diperlukan usaha untuk meminimalkan perubahan beserta dampak
CCO, yakni harus ada pengelolaan/pengendalian CCO yang paling efektif dan tepat sasaran agar
tercapai tujuan dari proyek konstruksi.
Baca Juga :
Pengertian dan Definisi Volume Pekerjaan
Telah dibaca: 3,235
Search for:

Anda mungkin juga menyukai