Anda di halaman 1dari 3

Digitally signed by zune-tuner://

zune-tuner:// windowsphone/813fa271%20-%
windowsphone/813fa 205f19998a%20-%209dd335be%
20-%205fb5a30d
271%20-%205f19998a DN: cn=zune-tuner://
windowsphone/813fa271%20-%
%20-%209dd335be% 205f19998a%20-%209dd335be%
20-%205fb5a30d 20-%205fb5a30d
Date: 2014.08.29 08:44:01 +08'00'

MEKANISME
SERTIFIKASI LAIK OPERASI (SLO) SISTEM TRANSMISI
UNTUK PEKERJAAN TURNKEY

I. LATAR BELAKANG
1. Sesuai dengan UU RI No. 30 tahun 2009 tentang ketenagalistrikan pasal 44 ayat (4)
dan PERMEN ESDM No. 0045 tahun 2005 tentang instalasi ketenagalistrikan pasal
16 ayat (1), setiap instalasi tenaga listrik yang beroperasi wajib memiliki sertifikat laik
operasi
2. Sesuai dengan PERMEN ESDM No. 0045 tahun 2005 tentang instalasi
ketenagalistrikan pasal 7, instalasi penyediaan tenaga listrik yang selesai dibangun
dan dipasang, direkondisi, dilakukan perubahan kapasitas, atau direlokasi wajib
dilakukan pemeriksaan dan pengujian terhadap kesesuaian dengan ketentuan
standar yang berlaku
3. Instalasi baru yang akan masuk sistem Jawa bali harus lulus uji mutu, sehingga
semua instalasi baru di sistem Jawa Bali bersertifikat laik operasi
4. Belum ada ketentuan baku yang mengatur periode antara rekomendasi laik
bertegangan sampai dengan pemberian sertifikat laik operasi sehingga terdapat
instalasi yang sudah berekomendasi laik bertegangan dan beroperasi tetapi belum
mendapat sertifikat laik operasi

II. DASAR
1. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1989 tentang Penyediaan dan Pemanfaatan
Tenaga Listrik
3. PERMEN ESDM Nomor 0045 Tahun 2005 dan PERMEN ESDM Nomor 0046 tahun
2006 tentang Instalasi Ketenagalistrikan
4. KEP DIRJEN LPE Nomor 200-12/44/600.4/2003 tentang Tata Cara Penerbitan
Sertifikat Laik Operasi Instalasi Tenaga Listrik
5. SPLN 69-1 dan 69-2 Tahun 1986 tentang standardisasi peralatan uji
6. SPLN 73 Tahun 1987 tentang komisioning jaringan
7. Resume rapat pembahasan COD GI dan Transmisi di DIVTRS JB tanggal 29 Maret
2011

III. PERMINTAAN SERTIFIKAT LAIK OPERASI (SLO)


1. Untuk mendapatkan sertifikat laik operasi instalasi sistem transmisi, pengguna
instalasi wajib mengajukan permohonan tertulis kepada lembaga inspeksi teknik
yang terakreditasi
2. Direksi Pekerjaan/Manajer Proyek harus menyediakan dokumen turn over package
sebagai bukti bahwa konstruksi telah selesai dan siap dilakukan komisioning
3. Dokumen yang disertakan dalam turn over package meliputi:
a) Design engineering (studi hubung singkat, koordinasi isolasi dan pembumian)
b) Dokumen kontrak terkait teknik
c) Dokumen preliminary test (test-test awal yang sudah dilakukan oleh
Kontraktor / pabrikan, termasuk pengujian di pabrik atau FAT)
d) Spesifikasi teknik peralatan terpasang
e) Schematic diagram yang sudah di approve oleh PLN
f) Perhitungan setting, data angka setting, dan posisi setting
g) Kelengkapan dan penerapan K3

*) Dalam dokumen kontrak harus ada sertifikat uji jenis (type test)

IV. PELAKSANAAN KOMISIONING


1. Komisioning dilakukan oleh lembaga penguji yang terakreditasi
2. Items test yang harus dilakukan :
a) Pemeriksaan visual dan fisik
b) Pengukuran tahanan sistem pembumian
c) Pengukuran ketahanan isolasi
d) Pengujian individual peralatan utama
e) Pengujian fungsi peralatan utama, proteksi dan kontrol
f) Pengujian fungsi catudaya

*) Khusus untuk pengujian Trafo tenaga, GIS, switchgear 20 kV dan kabel 20 kV


dilakukan AC HV test

V. REKOMENDASI TEKNIK LAIK BERTEGANGAN (RTLB)


1. RTLB diterbitkan oleh lembaga inspeksi teknik yang terakreditasi
2. RTLB merupakan syarat energize instalasi sistem transmisi
3. RTLB dapat diterbitkan apabila tidak ada catatan major pending pada pelaksanaan
komisioning sesuai dengan butir IV

*) RTLB dapat diterbitkan walaupun hari libur

VI. UJI PEMBEBANAN DAN KEANDALAN PRA SLO


1. Selama pengujian, instalasi dikendalikan secara penuh oleh pengelola jaringan
2. Uji pembebanan dan keandalan Pra SLO dilakukan selama 30 hari setelah terbit
rekomendasi teknik laik bertegangan. Apabila selama 30 hari terjadi gangguan
internal maka perhitungan dimulai lagi dari awal
3. Items test yang harus dilakukan selama periode uji pembebanan dan keandalan pra
SLO :
a) Test pembebanan minimal 30%
b) Test thermovisi
c) Test stabilitas pengaman
d) Test arah pengaman
e) Test fungsi lokal/remote sesuai perintah dispatcher
f) Pengamatan operasional selama 30 hari
4. Bila tidak bisa dipenuhi butir 3.a maka akan diterbitkan SLO berdasarkan beban
yang ada

VII. SERTIFIKASI LAIK OPERASI (SLO)


1. Sertifikat laik operasi diterbitkan oleh lembaga inspeksi teknik yang terakreditasi
2. Sertifikat laik operasi dapat diterbitkan apabila tidak ada gangguan internal di sistem
yang diinspeksi yang dinyatakan dalam berita acara yang diterbitkan oleh pengguna
3. Terbitnya sertifikat laik operasi merupakan syarat dinyatakannya pekerjaan fisik
selesai 100%
4. Tanggal terbit sertifikat laik operasi merupakan awal perhitungan kinerja sistem
transmisi
5. Satu sertifikat laik operasi diterbitkan untuk setiap Bay
6. Sertifikat laik operasi instalasi sistem transmisi baru berlaku selama 15 tahun

VIII. PENUTUP
Mekanisme sertifikasi laik operasi ini berlaku di Sistem Jawa Bali sejak tanggal
ditetapkan, dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam
penetapan ini akan diperbaiki sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Jakarta

Pada tanggal : Mei 2011

DIREKTUR OPERASI JAWA BALI

NGURAH ADNYANA

Anda mungkin juga menyukai