Anda di halaman 1dari 14

Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.12 No.

1, Maret 2022 (21-34), ISSN: 2087-9334

ANALISIS PENYEBAB DAN PENGARUH CONTRACT CHANGE


ORDER TERHADAP KINERJA KONTRAKTOR PADA PROYEK
KONSTRUKSI DI KABUPATEN MINAHASA SELATAN
Jeanne Corry Lela 1)
Fabian J. Manoppo 2), Cindy J. Supit 2)
1)
Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kab.Minahasa Selatan
2)
Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: Jeannelela@yahoo.com

ABSTRAK
Perubahan.kontrak kerja (Contract.Change Order) mencakup kegiatan untuk menambah
dan/mengurangi volume pekerjaan yang tertera dalam perjanjian, menambah dan mengurangi jenis
pekerjaan, mengubah rincian khusus pekerjaan sesuai kebutuhan lapangan atau mengubah rencana
pelaksanaan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab dan pengaruh Contract change order terhadap
kinerja kontraktor di Kabupaten Minahasa Selatan. Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini
adalah metode kualitatif yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari lapangan dan metode kuantitatif
dengan menggunakan analisis Regresi Linear Berganda. Objek Penelitian adalah pekerjaan konstruksi
di Kabupaten Minahasa Selatan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor dominan penyebab dan berpengaruh dalam perubahan
kontrak kerja (Change Contract Order / CCO) pelaksanaan proyek konstruksi di Kabupaten Minahasa
Selatan adalah faktor adanya pekerjaan tambah dan pekerjaan kurang, namun factor tersebut tidak
berpengaruh terhadap kinerja atau performance kontraktor.
Kata kunci: Kontrak, CCO, kinerja, kontraktor, Regresi

PENDAHULUAN mengurangi jenis pekerjaan, mengubah rincian


khusus pekerjaan sesuai kebutuhan lapangan
Latar Belakang atau mengubah rencana pelaksanaan.
Dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi Adapun dampak yang dapat ditimbulkan
di lapangan, perubahan-perubahan sering kali oleh Contract Change Order antara lain segi
terjadi dalam rangka menyesuaikan dengan biaya, mutu dan waktu (Martanti, 2018).
lokasi pelaksanaan proyek. Perubahan- Seiring dengan adanya penambahan biaya akan
perubahan ini dapat berefek pada perubahan berimplikasi terhadap volume pekerjaan yang
kontrak perjanjian kerja hingga diterbitkan nantinya ada runutan implikasi dalam
addendum kontrak yang baru baik addendum penambahan waktu kerja dan lingkup kerja
waktu pelaksanaan, addendum atas perubahan yang memungkinkan adanya perpanjangan
kerja maupun karena perubahan nilai kontrak. waktu pelaksanaan (Amin, 2013).
Pelaksanaan perjanjian pengadaan Adanya implikasi yang muncul akibat
barang/jasa, khususnya pekerjaan fisik, secara Contract Change Order dapat menyebabkan
berkala mengalami pekerjaan tambah atau terjadinya penurunan produktivitas proyek
pengurangan. Hal ini dapat timbul karena konstruksi. Penurunan produktivitas pada
adanya tuntutan perubahan penetapan khusus proyek konstruksi yang disebabkan oleh
pekerjaan yang disesuaikan dengan kebutuhan Contract Change Order di Kabupaten
lapangan. Istilah permintaan perubahan (variety Minahasa Selatan perlu dianalisis penyebab dan
request) pada proyek- proyek pembangunan pengaruhnya sehingga dapat dimitigasi setiap
konstruksi yang dikoordinasikan oleh otoritas resiko yang akan muncul.
publik disebut Change. Order.
Perubahan kontrak kerja (Contract Rumusan Masalah
Change Order) mencakup kegiatan untuk Perumusan masalah dalam penelitian ini
menambah dan/mengurangi volume pekerjaan adalah:
yang tertera dalam perjanjian, menambah dan

21
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.12 No.1, Maret 2022 (21-34), ISSN: 2087-9334

1. Apa penyebab perubahan kontrak kerja atau sedangkan satu lagi arti dari permintaan
contract change order terhadap kinerja perubahan perjanjian (CCO) adalah laporan
kontraktor pada pelaksanaan proyek otoritas yang disahkan oleh pemilik dan pekerja
konstruksi di Kabupaten Minahasa Selatan. yang disewa untuk membayar pekerja yang
2. Bagaimana pengaruh terhadap kinerja atau disewa untuk perubahan, pekerjaan tambahan,
performance kontraktor pada proyek-proyek penundaan atau hasil yang berbeda dari
konstruksi di Kabupaten Minahasa Selatan. pemahaman agregat tertulis. dalam perjanjian
(Barrie dan Paulson, 1992).
Batasan Penelitian Permintaan perubahan perjanjian (CCO)
Penelitian ini dibatasi pada Proyek yang juga dapat dicirikan sebagai pengaturan yang
mengalami perubahan kontrak kerja terhadap disetujui oleh pekerja proyek, perancang dan
kinerja kontraktor di Kabupaten Minahasa pemilik setelah perjanjian dasar dibuat,
Selatan. kemudian, pada saat itu, menyesuaikan
beberapa tingkat pekerjaan seperti yang
Tujuan Penelitian ditunjukkan oleh biaya dan waktu
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: (Schaufelbeger dan Holm, 2002).
Untuk mengetahui penyebab dan pengaruh Arti lainnya dari permintaan kemajuan
Contract change order terhadap kinerja adalah kesempatan kemajuan atau penyesuaian
kontraktor di Kabupaten Minahasa Selatan. tugas yang menghasilkan perubahan jadwal dan
biaya pada saat pelaksanaan tugas (lbbs, 1997).
Manfaat Penelitian Perubahan pekerjaan dapat berupa
Penelitian ini diharapkan dapat share penambahan, pengurangan atau bahkan
informasi mengenai penyebab dan pengaruh penggantian besaran pekerjaan yang sudah
contract change order terhadap kinerja proyek biasa disepakati dalam kontrak bisnis yang
konstruksi di Kabupaten Minahasa Selatan, mendasarinya. Sebagian besar kemajuan terjadi
agar dapat menjadi masukan bagi para stake selama siklus pengembangan, termasuk
holders yang terlibat dalam proyek konstruksi, perubahan konfigurasi, perubahan rencana,
di Kabupaten Minahasa Selatan. perubahan material, dan penyesuaian teknik
pengembangan.
1. Tujuan Change Order
TINJAUAN PUSTAKA Sesuai Fisk (2006), alasan untuk adanya
perintah perubahan adalah:
Change Order Contract - Mengubah susunan perjanjian dengan
Permintaan perubahan perjanjian (CCO) adanya strategi unik untuk khusus untuk
dapat dicirikan sebagai penyesuaian pembayaran.
kesepakatan pertama (Schaufelbeger dan Holm, - Untuk mengubah rincian pekerjaan,
2002). Seperti yang ditunjukkan oleh Fisk mengingat perubahan waktu angsuran dan
(2006) permintaan perubahan perjanjian adalah perjanjian dari yang lalu.
surat kesepakatan antara pemilik usaha dan - Untuk pengesahan pekerjaan tambahan
pekerja yang disewa untuk menegaskan baru, untuk keadaan ini termasuk angsuran
modifikasi pengaturan, dan berapa banyak dan perubahannya dalam perjanjian.
biaya kompensasi kepada pekerja untuk disewa - Untuk tujuan pengaturan, dalam
yang terjadi selama pembangunan, setelah memutuskan teknik untuk membayar
penandaan kontrak. kontrak kerja antara pekerjaan atau opsi tambahan.
pemilik dan pekerja proyek. - Mengikuti perubahan sesuai dengan
Seperti yang ditunjukkan oleh AIA kesepakatan biaya satuan jika terjadi
(American Institute of Architects) permintaan serangan dan penurunan yang disesuaikan
perubahan perjanjian (CCO) adalah ajakan dengan penetapan.
tersusun yang didukung oleh pemodel, pekerja - Menyajikan proposisi pengurangan biaya
proyek dan pemilik, yang telah dibuat setelah yang terkonsentrasi (esteem design
kesepakatan diberikan, yang memiliki proposition).
kemampuan untuk mengubah tingkat pekerjaan - Mempengaruhi pembayaran yang dilakukan
atau melakukan penyesuaian terhadap nilai setelah kasus diselesaikan.
kesepakatan dan musim penyelesaian 2. Jenis Change Order
pekerjaan. (Demand, Sidney M., 2002),

22
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.12 No.1, Maret 2022 (21-34), ISSN: 2087-9334

Sebagai aturan umum ada dua tipe dasar pelaksanaan pekerja proyek karena kekurangan
perubahan yaitu direct change (perubahan pemilik, orang luar seperti sub-pekerja untuk
formal) dan construction change (perubahan disewa dan penyedia, sama seperti semua
informal): kesalahan di luar pekerja proyek. Sebagian
a. Direct Change (Perubahan Formal) besar perubahan kasual yang ditegaskan adalah
Perubahan formal adalah perubahan yang karena perbedaan pemahaman dalam
diajukan dalam struktur yang tersusun, memahami rencana atau keputusan.
diusulkan oleh pemilik yang ditujukan kepada Banyak perusahaan konstruksi meng-
pekerja proyek untuk mengubah tingkat gunakan pesanan lapangan biasa saat adanya
pekerjaan, waktu pelaksanaan, biaya atau hal- perubahan yang tidak berpengaruh terhadap
hal lain yang tidak sama dengan yang telah penggunaan material dan tools sesuai dengan
ditentukan dalam perjanjian. spesifikasi perjanjian. Ini lebih sulit untuk
Dalam laporan kesepakatan ada dikenali dan dikendalikan, membuat pekerja
pengaturan untuk meluncurkan perbaikan yang yang disewa melakukan berbagai posisi yang
tepat. Pengaturan ini memberi pemilik tidak sesuai dengan kesepakatan. Perubahan
kesempatan sepihak untuk mengubah tingkat kasual tidak dapat disangkal menantang karena
pekerjaan dan mengharuskan pekerja yang perubahan biasa biasa diketahui setelah
disewa untuk mengikuti perubahan ini. eksekusi, dan pengaruhnya terhadap biaya dan
Perubahan-perubahan formal umumnya jadwal sulit untuk diputuskan.
diketahui sebelum pelaksanaan sepenuhnya Perubahan dalam pembangunan secara
dilakukan, berdasarkan pengaturan dan teratur menjadi pendorong pertanyaan yang
merupakan pilihan-pilihan yang telah mendasar. Sebagian besar perdebatan berasal
dipertimbangkan oleh pemilik dan dicatat dari terjemahan yang salah dalam ruang
dalam suatu rancangan perubahan pesanan. persiapan dan perincian khusus. Pemilik dan
Pemilik secara teratur mengubah penyelenggara umumnya akan menguraikan
persyaratan mereka atau mengubah perjanjian kontrak dengan cara yang umumnya
kerja atau penyedia (Gilberth, 1992). Biasanya bermanfaat atau menguntungkan bagi usaha
kontras penilaian akan cukup sering berputar di tersebut. Kemudian lagi, pekerja proyek
sekitar remunerasi moneter dan pada dampak umumnya akan memahami rencana dan detail
perubahan rencana pembangunan (Fisk, 2006). dengan cara yang membatasi biaya
Perubahan formal biasanya mencakup opsi pelaksanaan.
yang bertentangan dengan rencana dan Fisk, 2006 mengatakan bahwa perubahan
penentuan material dari suatu pengembangan yang bermanfaat dapat menimbulkan
dan muncul sebagai peningkatan dalam gambar pertanyaan yang sebagian besar terjadi karena
atau detail pengembangan. alasan berikut:
Untuk situasi ini, jenis permintaan a. Kurangnya perencanaan dan spesifikasi
kemajuan yang diperiksa adalah perubahan yang baik
konvensional, karena merupakan perubahan b. Perbedaan pemahaman dengan perencana
yang disusun, yang secara resmi diusulkan dan c. Ekspektasi eksekusi yang lebih baik
disahkan oleh dua pemain untuk melaksanakan daripada yang ditentukan
perubahan dan pembayaran yang akan d. Pemeriksaan dan pemecatan yang tidak
diperoleh oleh pekerja proyek. pantas
b. Construction Change (Perubahan Informal) e. Perubahan Teknik eksekusi
Perubahan pembangunan adalah suatu f. Perubahan dalam permintaan
kegiatan konvensional yang menyetujui atau pengembangan
memerintahkan suatu perubahan di lapangan g. Hal-hal yang didikte oleh pemiliknya
yang terjadi karena kesalahan dalam melakukan h. Eksekusi yang tidak realistis atau tidak
kegiatan tersebut. Perubahan pembangunan terpikirkan
juga digambarkan sebagai perubahan dimana
pekerja proyek memiliki pilihan untuk berpikir Penyebab Change order
tentang membuat perubahan, namun pemilik Alasan permintaan perubahan dapat
tidak akan menambah waktu dan biaya (Barrie disebabkan oleh banyak variabel. Dalam setiap
dan Paulson, 1992). Perubahan kasual atau proyek pengembangan, alasan untuk perintah
perubahan produktif menunjukkan perubahan perubahan tidak pernah serupa, dan tidak akan
dalam tingkat pekerjaan atau teknik pernah sama.

23
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.12 No.1, Maret 2022 (21-34), ISSN: 2087-9334

Berikutnya adalah sebagian dari variabel Dorongan permintaan perubahan biasanya


penyebab permintaan perubahan yang dimulai dari fakultas pengembangan suatu
dirangkum dari penilaian 5 spesialis, yang usaha, baik dari sisi pemilik sebagai pemberi
dirangkai menjadi tiga bagian yaitu: tugas dan dari sisi pekerja proyek sebagai agen
1. Konstruksi / Pengembangan / Pembangunan tugas (Schaufelberger dan Holm, 2002).
2. Administrasi / Manajemen Setiap orang yang memerintahkan untuk
3. Sumber daya / Aset menyelesaikan suatu penyesuaian pekerjaan,
yang meliputi penyesuaian biaya dan waktu
Dampak CCO perjanjian harus terlebih dahulu disahkan oleh
Change order dapat terjadi menjelang pemilik, sebelum permintaan perubahan
awal, tengah, dan akhir pelaksanaan eksekusi. dilaksanakan. Dengan asumsi bukan pemilik
Dengan asumsi tidak dibatasi sejak awal, maka yang menandatangani, maka, pada saat itu,
akan membutuhkan biaya dan waktu yang lebih pihak yang menandai pemilik kemungkinan
besar selama pelaksanaan proyek. besar akan mendapatkan wewenang dari
Menurut Donald S. Barrie (1992), dampak pemilik untuk menyelesaikan dokumen untuk
perintah kemajuan pada pelaksanaan proyek kepentingannya. Penyelenggara tidak memiliki
dibagi menjadi 3 kelas, khususnya: (1) biaya posisi untuk bertindak sehubungan dengan
langsung, (2) penambahan waktu, (3) biaya keprihatinan yang sah bagi pemilik (Fisk,
efek. 2006).
1. Biaya langsung
Semua biaya pekerjaan dan overhead, Dasar Hukum CCO
perjanjian dan materi singkat, perlengkapan Sampai saat ini, sudah ada Perpres yang
pengembangan, waktu administrasi dan staf terbaru yang menjadi dasar hukum CCO yaitu
adalah pengeluaran langsung. Perpres 16 Tahun 2018 mengenai Pengadaan
2. Ekspansi waktu Barang dan Jasa. Namun, perubahan yang
Dengan asumsi bahwa perubahan menunda berhubungan dengan perubahan kontrak kerja
tanggal perubahan perjanjian, pertemuan (CCO) masih mengacu pada Perpres 54 Tahun
yang terkait dengan perjanjian akan 2010. Pasal 87 dalam Perpres ini, adapun
menyebabkan biaya tambahan dalam karakteristik CCO yang terlihat yaitu:
mempekerjakan staf pendukung untuk 1) Dalam hal terdapat perbedaan antara kondisi
waktu tambahan. lapangan pada saat pelaksanaan, dengan
3. Biaya efek gambar dan/atau spesifikasi teknis yang
Biaya efek terdiri dari: (a) peningkatan ditentukan dalam Dokumen Kontrak, PPK
kecepatan, misalnya kerja shift, kerja bersama Penyedia Barang/Jasa dapat
lembur, kerja ekstra kelompok, (b) kerja melakukan perubahan Kontrak yang
keras, misalnya kekurangan satu hari dapat meliputi:
membuat kemunduran selama tujuh hari, (c) a. menambah atau mengurangi volume
kepercayaan diri, untuk Misalnya pekerjaan yang tercantum dalam
pertanyaan tentang kapasitas atau Kontrak;
kepercayaan diri pekerja secara sengaja atau b. menambah dan/atau mengurangi jenis
tidak akan mengurangi inspirasi, pembuatan pekerjaan;
dial back dan menambah biaya. Seperti yang c. mengubah spesifikasi teknis pekerjaan
dikemukakan oleh Hanna (1999) dampak sesuai dengan kebutuhan lapangan; atau
progress order pada suatu proyek d. mengubah jadwal pelaksanaan.
pembangunan seringkali menimbulkan 2) Pekerjaan tambah sebagaimana dimaksud
kekurangan kegunaan, jika terjadi pada ayat (1) dilaksanakan dengan
kekurangan efisiensi maka akan terjadi ketentuan tidak melebihi 10% (sepuluh
perluasan waktu dan biaya proyek yang perseratus) dari harga yang tercantum dalam
sangat besar. Seperti yang ditunjukkan oleh perjanjian/Kontrak awal; dan tersedianya
Schaufelberger dan Holm (2002), dengan anggaran.
asumsi ada permintaan perubahan akan ada 3) Penyedia Barang/Jasa dilarang mengalihkan
tambahan tenaga kerja yang diikuti dengan pelaksanaan pekerjaan utama berdasarkan
perluasan task gear. Kontrak, dengan melakukan subkontrak
kepada pihak lain, kecuali sebagian
Proses Alur CCO

24
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.12 No.1, Maret 2022 (21-34), ISSN: 2087-9334

pekerjaan utama kepada penyedia Dari penjelasan di atas, maka jenis


Barang/Jasa spesialis. adendum kontrak sebagai berikut:
4) Pelanggaran atas ketentuan sebagaimana 1. Adendum akibat perubahan lingkup
dimaksud pada ayat (3), Penyedia pekerjaan (CCO) atau sering disebut
Barang/Jasa dikenakan sanksi berupa denda Adendum Tambah/Kurang, yang terbagi
yang bentuk dan besarnya sesuai dengan menjadi 4 (empat) jenis perlakuan, yaitu:
ketentuan sebagaimana diatur dalam a. Adendum Tambah/Kurang, nilai kontrak
Dokumen Kontrak. tetap
5) Perubahan kontrak yang disebabkan b. Adendum Tambah/Kurang, nilai kontrak
masalah administrasi, dapat dilakukan bertambah
sepanjang disepakati kedua belah pihak. c. Adendum Tambah/Kurang, nilai kontrak
Pada Standar Dokumen Pengadaan tetap, target/sasaran berubah
Pekerjaan Kontruksi Pasca Kualifikasi Klausal d. Adendum Tambah/Kurang, nilai kontrak
Perubahan Lingkup Pekerjaan dapat dikutip bertambah, target/sasaran berubah
sebagai berikut: 2. Adendum akibat perubahan jadwal
Pasal 35 ayat 1 berbunyi : Apabila terdapat pelaksanaan pekerjaan atau sering disebut
perbedaan yang signifikan antara kondisi Adendum Waktu.
lokasi pekerjaan pada saat pelaksanaan 3. Adendum akibat penyesuaian harga/eskalasi
dengan gambar dan spesifikasi yang ditentukan atau sering disebut sebagai Adendum
dalam Dokumen Kontrak, maka PPK bersama Penyesuaian Harga/Eskalasi atau sering
penyedia dapat melakukan perubahan kontrak disebut Adendum Harga/Nilai Kontrak.
yang meliputi antara lain : Basanya adendum jenis ini untuk kontrak
- menambah atau mengurangi volume tahun jamak (multy years contract) atau
pekerjaan yang tercantum dalam kontrak; terdapat kenaikan harga bahan bakar
- mengurangi atau menambah jenis minyak.
pekerjaan;
- mengubah spesifikasi teknis dan gambar Jenis Kontrak Proyek Konstruksi
pekerjaan sesuai dengan kebutuhan lokasi Kontrak atau Perjanjian adalah
pekerjaan; dan/atau kesepakatan antara owner dan pelaksana untuk
- melaksanakan pekerjaan tambah yang membuat pertukaran sebagai kapasitas antara
belum tercantum dalam kontrak yang pelaksana untuk mengerjakan sesuatu untuk
diperlukan untuk menyelesaikan seluruh owner, dengan jumlah uang atau pembayaran
pekerjaan. tertentu sebagai penghargaan dari konsekuensi
Dari pasal di atas terlihat bahwa jenis CCO perjanjian dan transaksi antara sisi yang
atau Perintah Perubahan Kontrak atau Perintah berbeda. Untuk situasi ini kesepakatan harus
Perubahan Kerja atau Perubahan Lingkup memiliki dua perspektif prinsip, khususnya
Pekerjaan adalah sebagai berikut: setuju dan ada proposal juga pertemuan (Sutadi,
- Pekerjaan Tambah/Kurang (Volume dan 2004). Berdasarkan cara perhitungan biaya,
Jenis Pekerjaan) sesuai dengan Perpres, bentuk dan jenis kontrak
Volume pekerjaan pada item-item jenis konstruksi dibagi berdasarkan metode
pekerjaan yang terdapat dalam Kontrak penghitungan biaya pekerjaan atau harga
bertambah / berkurang disesuaikan kondisi borong. Menurut segi perhitungan biaya
- Perubahan Spesifikasi Teknis dan Gambar terdapat dua jenis yaitu Kontrak Lump Sum dan
Pekerjaan, pada Pekerjaan Konstruksi Kontrak Unit Price atau harga satuan.
perubahan ini sering disebut Revisi Desain 1. Kontrak Lump Sum
Revisi desain dilakukan jika terdapat Kontrak Lump sum adalah jenis suatu
perubahan yang sangat signifikan dan kotrak konstruksi dimana volume pekerjaan
kondisi lapangan membutuhkan perubahan tidak boleh diukur ulang sesuai dengan yang
penanganan sehingga desain atau spesifikasi tercantum dalam kotrak sebelumnya (Yasin,
teknis berubah. 2014). Kontrak jumlah tunggal (lumpsum)
- Penambahan Pekerjaan Baru digunakan berdasarkan persyaratan bahwa
Penambahan item jenis pekerjaan yang proyek tersebut dikerjakan sesuai dengan
sebelumnya tidak terdapat dalam Kontrak rencana yang ditentukan dengan biaya
dikarenakan kondisi lapangan membutuh- pengembangan. Semua biaya yang ditimbulkan
kan penanganan jenis pekerjaan tersebut. untuk setiap pekerjaan selain jangka pendek

25
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.12 No.1, Maret 2022 (21-34), ISSN: 2087-9334

harus dinegosiasikan antara pemilik dan sebenarnya yang sesuai dengan kondisi di
pelaksana. Keharusan mendasar dalam lapangan (Yasin, 2014). Pembayaran jenis
menerapkan perjanjian semacam ini adalah semacam ini merupakan kerangka nilai satuan
bahwa pengaturannya telah benar-benar selesai (unit value contract) atau memerlukan
sehingga pekerja yang disewa dapat mengukur keterangan yang jelas, misalnya gambar kerja,
jumlahnya dengan tepat. penetapan dan keterangan yang tepat dan tepat.
Adapun kelebihan dan kekurangn dari Estimasi biaya unit setiap unit di setiap
penggunaan jenis kontrak Lumpsum pada komponen dilakukan sebelum pengembangan.
proyek konstruksi diberikan pada Tabel 1. Dalam menentukan nilai, biaya satuan harus
Dari table ini dapat terlihat kelebihan dan menanggung semua biaya yang mungkin
kekurangan jenis kontrak lumpsum yang terjadi, misalnya biaya naik, manfaat, biaya
dipakai dalam proyek konstruksi. mengejutkan dan biaya untuk mengharapkan
2. Kontrak Unit Price peluang.
Kontrak unit price adalah jenis kontrak Adapun kelebihan dan kekurangn dari
dimana volume pekerjaan yang ada dalam penggunaan jenis kontrak Unit Price pada
kontrak baru atau addendum kontrak proyek konstruksi diperlihatkan pada Tabel 2
merupakan perhitungan estimasi ulang antara Dari table tersebut dapat terlihat kelebihan
owner dan pelaksana / kontraktor dalam dan kekurangan jenis kontrak unit price yang
menentukan volume pekerjaan yang dipakai dalam proyek konstruksi.

Tabel 1. Kelebihan dan Kekurangan Jenis Kontrak Lumpsum


Kelebihan Kekurangan
Harga proyek dari awal sudah diketahui oleh Dibutuhkan waktu yang lama untuk
Pemilik Proyek. proses tender dan pengembangan desain
yang baik sehingga proses konstruksi tidak
dapat dimulai lebih awal.
Pemilihan Kontraktor (melalui penawaran Sulit untuk dilakukan perubahan dalam
yang bersaing) mudah dilakukan, terlepas desain setelah tender disepakati bersama.
dari pertimbangan harga penawaran yang
redah).
Pemilik Proyek sedikit terlibat dapan proses Kontraktor cenderung untuk mencari
konstruksi (hanya pengawasan pada kualitas pemecahan yang cepat dan murah,
dan jadwal). sehingga perlu dilakukan pengawasan
teknis dan kualitas yang ketat, demikian
juga perlu pengontrolan jadwal.
Resiko keuangan uang kecil kerjadi di pihak Biaya tak terduga yang dimasukkan
Pemilik Proyek dan sebaliknya untuk Kontraktor dalam harga proyek, relatif
Kontraktor. besar.
Dengan memberikan insentif kepada
Kontraktor biasanya penyelesaian proyek
dapat dipercepat (meskipun hal ini tidak
dapat menjadi jaminan).
Kontraktor akan menugaskan tenaga ahlinya
yang terbaik untuk melaksanakan proyek
tersebut.
Kontraktor akan memecahkan masalahnya
sendiri dengan cepat.
Kelengkapan gambar dan bestek menjamin
bahwa pekerjaan tambah atau kurang serta
perubahan konstruksi akan minimum.
Sumber: Hasil Olahan

26
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.12 No.1, Maret 2022 (21-34), ISSN: 2087-9334

Tabel 2. Kelebihan dan Kekurangan Kontrak Unit Price


Kelebihan Kekurangan
Jenis kontrak ini tetap dapat dipakai dalam Perlu tenaga ahli yang kompeten dari pihak owner
proses tender, walaupun volume pekerjaan dalam mengawasi dan mengecek serta mencocokan
masih bisa berubah volume pekerjaan yang tercantum

Sangat memungkinkan untuk dapat memulai Secara pasti, biaya total proyek dapat diketahui
proses konstruksi yang lebih awal setelah selesai proyek
Cocok dalam persaingan penawaran Biasanya jenis kontrak ini dapat menimbulkan
perselisihan atas perhitungan antara owner dan
kontraktor
Gampang untuk melakukan perubahan
volume pekerjaan dan lingkup pekerjaan
Sumber: Hasil Olahan

Kinerja Kontraktor dalam Proyek laporan suatu kegiatan dalam proyek


Konstruksi berlangsung lebih cepat dari jadwal
Kinerja atau performance sering diartikan sebagaimana yang diharapkan. Akan tetapi
sebagai hasil kerja atau prestasi kerja. Kinerja ternyata biaya yang dikeluarkan melebihi
mempunyai makna yang lebih luas, bukan anggaran. Bila tidak segera dilakukan tindakan
hanya menyatakan hasil kerja, tetapi juga pengendalian, maka dapat berakibat proyek
bagaimana proses kerja berlangsung. Kinerja tidak dapat diselesaikan secara keseluruhan
adalah tentang melakukan pekerjaaan dan hasil karena kekurangan dana.
yang dicapai dari pekerjaan tersebut. Kinerja Kontraktor adalah orang atau badan yang
adalah tentang apa yang dikerjakan dan menerima pekerjaan dan menyelenggarakan
bagaimana cara mengerjakannya. pelaksanaan pekerjaan sesuai biaya yang telah
Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang ditetapkan berdasarkan gambar rencana dan
telah disusun. Mempunyai hubungan kuat peraturan serta syarat - syarat yang telah
dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan ditetapkan (Ervianto 2005).
konsumen dan memberikan kontribusi ekonomi Jadi kinerja kontraktor dalam proyek
(Wibowo, 2007, dalam Koriawan, 2011). konstruksi adalah hasil atau prestasi kerja dari
Kinerja merupakan implementasi dari rencana orang atau badan yang melakukan pekerjaan
yang telah disusun. Implementasi kinerja dalam bidang konstruksi yang cakupan
dilakukan oleh sumber daya manusia yang aktivitasnya dari tahap perencanaan,
memiliki kemampuan, kompetensi, motivasi, pengaturan, pelaksanaan dan pengawasan dan
dan kepentingan. pengendalian pelaksanaan pekerjaan agar
Menurut Gibson, dkk (1990) dalam proyek konstruksi dapat berjalan sesuai dengan
Koriawan (2011) kinerja merupakan suatu waktu yang ditetapkan, tidak menyebabkan
keberhasilan mencapai suatu tujuan. Kinerja kerugian karena peningkatan biaya dan
organisasi merefleksikan suatu pencapaian dari menghasilkan mutu atau kualitas pekerjaan
tujuan-tujuan yang telah ditetapkan organisasi, yang baik.
baik yang diukur dari visi, misi, tujuan dan
target sasaran. Pencapaian ini tidak terlepas dari
individu-individu yang bekerja dalam METODE PENELITIAN
organisasi tersebut.
Kinerja Proyek merupakan bagaimana Lokasi dan Waktu Penelitian
cara kerja proyek tersebut dengan Lokasi penelitian ini berada di kabupaten
membandingkan hasil kerja nyata dengan Minahasa Selatan pada proyek konstruksi, di
perkiraan cara kerja pada kontrak kerja yang Kabupaten Minahasa Selatan. Dan
disepakati oleh pihak owner dan kontraktor dilaksanakan Agustus 2021 sampai
pelaksana. Soeharto (2001) mengemukakan November 2021.
suatu contoh dimana dapat terjadi bahwa dalam

27
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.12 No.1, Maret 2022 (21-34), ISSN: 2087-9334

Metode dan Objek Penelitian pengaruh variabel bebas terhadap variabel-


Metode yang akan digunakan dalam variabel yang lain yang bersifat tetap.
penelitian ini adalah metode kualitatif yaitu
pengumpulan data yang diperoleh dari Bagan Alir Penelitian
lapangan dan metode kuantitatif dengan
menggunakan analisis Regresi Linear
Berganda. Objek Penelitian adalah pekerjaan
konstruksi di Kabupaten Minahasa Selatan.

Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan data akan meliputi data
primer dan data sekunder. Data primer adalah
data yang berkaitan langsung objek penelitian
yang berhubungan dengan responden dengan
memberikan kuisioner kepada responden. Data
sekunder akan didapatkan melalui laporan
proyek konstruksi dan dokumen kontrak yang
menjadi objek penelitian di Minahasa Selatan.

Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini tidak Gambar 1. Bagan alir penelitian
hanya secara deskriptif dari hasil penyebaran
kuesioner dan berdasarkan dokumen sekunder.
Namun, dari hasil deskriptif tersebut, akan HASIL DAN PEMBAHASAN
dilihat besaran pengaruh faktor-faktor tersebut
terhadap kinerja kontraktor di proyek-proyek Hasil Penelitian
konstruksi di Kabupaten Minahasa Selatan. Dalam penelitian ini ada 7 (tujuh) variable
Adapun analisis data yang akan digunakan yang menjadi dasar dalam pengambilan data
adalah Analisis Regresi Linear Berganda. primer di lapangan yaitu: Perubahan Desain,
Digunakan Linear Berganda karena dalam Perubahan Lokasi Proyek, Adanya Pekerjaan
penelitian ini terdapat dua faktor yang menjadi Tambah, Adanya Pekerjaan Kurang, Perubahan
variabel uji yaitu Faktor Adanya Pekerjaan Pembuat Keputusan, Ketidaksesuaian Gambar
Tambah dan Adanya Pekerjaan Kurang. dan Kontrak, dan Permintaan Khusus dari
Menurut Djarwanto, (1998), Analisis Owner.
Regresi Linear Berganda merupakan suatu Terdapat 2 variabel yang menjadi faktor
analisis dalam mengukur besaran pengaruh dominan yang dapat menjadi penyebab CCO
antara dua atau lebih dari dua variabel bebas dan berpengaruh terhadap kinerja kontraktor
terhadap satu variabel terikat. Selain itu, yaitu Adanya Pekerjaan Tambah dan Adanya
analisis regresi linear berganda dapat Pekerjaan Kurang.
memprediksi variabel terikat dengan Adapun 5 proyek yang menjadi sampel
menggunakan variabel bebas. Analisis regresi penelitian yang mengalami perubahan
ini dipakai untuk mengetahui hubungan atau perjanjian kerja / CCO antara lain:

Tabel 3. Daftar Sampel Proyek Yang Mengalami CCO di Kab. Minahasa Selatan
Periode 2017-2021
NO PEKERJAAN TAHUN
1 PEMBANGUNAN JALAN BOULEVARD PANTAI AMURANG 2019
2 PENINGKATAN STRUKTUR RUAS JALAN BOULEVARD 2017
PANTAI AMURANG (TANAH KE AC-WC)
3 LANJUTAN PEMBANGUNAN JEMBATAN RANOWANGKO 2017
PANTAI
4 PENINGKATAN JALAN KAPOYA - WUWUK (KERIKIL - KE 2018
AC-WC)
5 PENINGKATAN JALAN TUMPAAN DUA - KANEYAN (TANAH 2018
KE AC - WC )
Sumber: Hasil Olahan

28
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.12 No.1, Maret 2022 (21-34), ISSN: 2087-9334

Dari kelima sampel proyek tersebut, Khusus (DAK). Sesuai dengan table di atas,
semua proyek mengalami perubahan kontrak kinerja kontraktor dari segi mutu tidak
kerja (Contract Change Order/ CCO) baik mengalami penurunan kualitas dimana hasil
karena adanya pekerjaan tambah maupun menunjukan bahwa mutu yang baik dapat
adanya pekerjaan kurang dimana kedua terjada walaupun ada perubahan baik adanya
variabel ini merupakan dampak dari adanya pekerjaan tambah maupun pekerjaan kurang
perubahan volume pekerjaan. dari setiap ada perubahan volume pekerjaan.
Dalam table tersebut pula dapat terlihat bahwa
Pengaruh CCO terhadap Kinerja proyek-proyek ini menggunakan jenis kontrak
Kontraktor Pada Pelaksanaan Proyek Unit Price atau Harga Satuan.
Konstruksi di Kabupaten Minahasa Selatan Secara ringkas, hasil penelitian yang
Perubahan-perubahan yang terjadi pada dilakukan terkait faktor-faktor penyebab CCO
pelaksanaan proyek konstruksi dapat tidak mempengaruhi kinerja dari kontraktor.
berdampak pada kinerja kontraktor. Namun Hal ini dapat disampaikan melalui tabel 5 pada
tidak semua perubahan-perubahan tersebut halaman berikut.
seperti adanya pekerjaan tambah dan adanya Dari tabel 5 tersebut dapat terlihat secara
pekerjaan kurang karena perubahan volume ringkas faktor-faktor CCO yang berpengaruh
pekerjaan dapat mempengaruhi kinerja terhadap kinerja kontraktor pada Proyek
kontraktor sebagai pelaksana pekerjaan di Konstruksi di Kabupaten Minahasa Selatan.
lapangan. Berikut table yang dapat disampaikan Faktor-faktor yang membuat perjanjian kontrak
terkait dengan kinerja kontraktor pada proyek- kerja diubah atau dilakukan CCO adalah
proyek yang mengalami CCO di Kab. adanya pekerjaan tambah, adanya pekerjaan
Minahasa Selatan. kurang dimana kedua faktor ini disebabkan
Dapat dilihat dari tabel 4, bahwa ada 2 untuk menyesuaikan dengan kondisi lapangan
proyek yang memang mengalami perubahan terupdate sehingga dilakukan perhitungan
nilai kontrak setelah addendum kontrak untuk kembali volume pekerjaan. Dari hasil yang ada
pengoptimalan sisa kontrak. Adanya pada ringkasan table tersebut, terlihat bahwa
penambahan nilai kontrak hanya terjadi pada faktor-faktor CCO tersebut tidak
sumber dana yang menggunakan Dana Alokasi mempengaruhi kinerja kontraktor.

Tabel 4. Kinerja Kontraktor dari segi Mutu, Biaya dan Waktu


pada Proyek yang Mengalami CCO di Kab. Minahasa Selatan
MUTU KETERANGAN PERUBAHAN SUMBER JENIS
NO PEKERJAAN TAHUN
PEKERJAAN WAKTU NILAI KONTRAK DANA KONTRAK
PEMBANGUNAN JALAN
TEPAT UNIT
1 BOULEVARD PANTAI 2019 BAIK TIDAK DAU
WAKTU PRICE
AMURANG
PENINGKATAN STRUKTUR
RUAS JALAN BOULEVARD TEPAT UNIT
2 2017 BAIK TIDAK DAK
PANTAI AMURANG ( WAKTU PRICE
TANAH KE AC-WC )
LANJUTAN
PEMBANGUNAN TEPAT UNIT
3 2017 BAIK TIDAK DAK
JEMBATAN RANOWANGKO WAKTU PRICE
PANTAI
PENINGKATAN JALAN
TEPAT UNIT
4 KAPOYA - WUWUK ( 2018 BAIK ADA DAK
WAKTU PRICE
KERIKIL - KE AC-WC )
PENINGKATAN JALAN
TEPAT UNIT
5 TUMPAAN DUA - KANEYAN 2018 BAIK ADA DAK
WAKTU PRICE
( TANAH KE AC - WC )
Sumber: Hasil Olahan

29
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.12 No.1, Maret 2022 (21-34), ISSN: 2087-9334

Tabel 5. Summary Hasil Penelitan Faktor CCO Terhadap Kinerja Kontraktor


KINERJA KONTRAKTOR
SUMBER JENIS
NO PEKERJAAN FAKTOR PENYEBAB CCO PERUBAHAN
DANA KONTRAK MUTU WAKTU
NILAI KONTRAK
PENAMBAHAN DAN
PEMBANGUNAN PENGURANGAN
UNIT TEPAT
1 JALAN BOULEVARD DAU VOLUME, ADANYA BAIK TIDAK
PRICE WAKTU
PANTAI AMURANG PENGURANGAN ITEM
PEKERJAAN
PENAMBAHAN DAN
PENINGKATAN
PENGURANGAN
STRUKTUR RUAS
UNIT VOLUME, ADANYA TEPAT
2 JALAN BOULEVARD DAK BAIK TIDAK
PRICE PENAMBAHAN DAN WAKTU
PANTAI AMURANG
PENGURANGAN ITEM
(TANAH KE AC-WC)
PEKERJAAN
LANJUTAN
PERUBAHAN VOLUME,
PEMBANGUNAN
UNIT ADANYA TEPAT
3 JEMBATAN DAK BAIK TIDAK
PRICE PENGURANGAN ITEM WAKTU
RANOWANGKO
PEKERJAAN
PANTAI
PENINGKATAN
PERUBAHAN VOLUME,
JALAN KAPOYA UNIT TEPAT
4 DAK PERUBAHAN NILAI BAIK ADA
WUWUK (KERIKIL KE PRICE WAKTU
KONTRAK
AC-WC)
PERUBAHAN VOLUME,
PENINGKATAN
PENAMBAHAN ITEM
JALAN TUMPAAN UNIT TEPAT
5 DAK PEKERJAAN, BAIK ADA
DUA - KANEYAN PRICE WAKTU
PERUBAHAN NILAI
(TANAH KE AC - W)
KONTRAK
Sumber: Hasil Olahan

Pembahasan merupakan variable umum yang muncul dalam


Proyek konstruksi merupakan pekerjaan perubahan kontrak kerja (Change Contract
yang besar, kompleks, unik, dinamis, penuh Order).
dengan risiko dan ketidakpastian sehingga tidak Dominansi responden terhadap variable ini
bisa dipungkiri selama pelaksanaan pekerjaan adalah CCO tidak berpengaruh dan Minahasa
konstruksi biasanya akan terjadi perubahan- Selatan. Hal ini selain diperkuat dengan hasil
perubahan pekerjaan, baik besar maupun kecil. penelitian dan analisis yang ada, perubahan
Permintaan untuk melaksanakan perubahan ini kontrak kerja secara umum memang tidak
biasa disebut Contract Change Order (CCO). signifikan. Kedua variable ini nantinya akan
CCO tersebut bisa terjadi kapanpun mulai dari dibahas tersendiri dengan penguatan dari
awal, pertengahan, sampai pada akhir pekerjaan interview mendalam bersama dengan
konstruksi. narasumber kunci. Munculnya dominasi kedua
Terjadinya perubahan kontrak kerja atau variable ini memberikan dampak pada
contract change order pada proyek konstruksi pelaksanaan proyek, perubahan volume
dapat memberikan dampak secara langsung dan pekerjaan atau dengan manajemen yang
tidak langsung, baik bagi kontraktor maupun optimal pekerjaan konstruksi bisa diselesaikan
bagi pemilik. Perubahan pekerjaan yang sesuai dengan jadwal.
bersifat signifikan dan berskala besar akan
mempengaruhi mutu dan kualitas proyek, Variabel pada CCO dapat menjadi
diantaranya pelaksanaan pekerjaan konstruksi penyebab dan berpengaruh terhadap
yang tidak sesuai atau berbeda dari nilai dan kinerja kontraktor pada pelaksanaan
dokumen kontrak yang telah disepakati terlebih proyek konstruksi di Kabupaten Minahasa
dahulu antara pemilik proyek (owner) dengan Selatan
pelaksana proyek (kontraktor). Sesuai dengan hasil penelitian, penyebab
Variabel yang dianalisis dalam penelitian CCO terhadap kinerja kontraktor ada dua
ini yang menjadi penyebab dan pengaruh CCO variabel yang itu adanya pekerjaan tambah dan
antara lain: Adanya Pekerjaan Tambah dan adanya pekerjaan kurang. Namun, secara
Adanya Pekerjaan Kurang, Kedua variable ini signifikan kinerja kontraktor tidak akan

30
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.12 No.1, Maret 2022 (21-34), ISSN: 2087-9334

mengalami perubahan walaupun adanya kontraktor tetap menjaga mutu, biaya dan
perubahan dalam kontrak kerja. Variable- waktu. Hal ini sangat terlihat jelas dari hasil
variabel khusus yang dominan dan sering yang sudah dipaparkan di atas bahwa kinerja
terjadi dalam CCO seperti variabel kontraktor yang dilihat dari segi biaya memang
penambahan pekerjaan atau pengurangan ada 2 proyek yang mengalami revisi RAB atas
pekerjaan, secara general juga dapat rekapitulasi ulang pekerjaan tambah / pekerjaan
diantisipasi dan dimanage dengan melakukan kurang. Volume pekerjaan yang berubah tentu
antisipasi, pengawasan dan pengontrolan akan membuat harga berubah. Kedua proyek
sehingga perubahan-perubahan yang ada tidak yang mengalami perubahan nilai kontrak
berpengaruh terhadap kinerja kontraktor yang adalah Proyek Peningkatan Jalan Kapoya -
dapat menyebabkan pembengkakan biaya, Wuwuk (Kerikil - Ke AC-WC) dari nilai
perubahan mutu dan kualitas dan penyelesaian kontrak semula Rp. 7.264.650.000,00- menjadi
pekerjaan yang tidak sesuai jadwal. Rp. 7.300.000.000,00- dan Proyek Peningkatan
Dampak dari CCO pada proyek konstruksi Jalan Tumpaan Dua - Kaneyan (Tanah Ke AC -
sangat besar jika tidak diantisipasi dengan baik. WC) dari nilai kontrak semula Rp.
Contoh dampak langsungnya adalah alur kerja 11.571.470.000,00- menjadi Rp.
yang terganggu, meningkatnya biaya 11.640.000.000,00-. Sumber pendanaan dari
konstruksi karena adanya penambahan volume pekerjaan ini adalah Dana Alokasi Khusus dan
dan material serta penyesuaian waktu, perubahan nilai kontrak ini hanya bisa terjadi
penjadwalan ulang pelaksanaan setelah pada DAK dengan optimalisasi sisa kontrak
dilakukan perubahan pekerjaan, adanya konflik dari kontrak sebelumnya.
antara kontraktor dengan pemilik, dan lain Berbeda dengan ketiga proyek lainnya
sebagainya. yaitu Proyek Peningkatan Struktur Ruas Jalan
Namun, dalam kelima proyek ini, adanya Boulevard Pantai Amurang (Tanah Ke AC-
pekerjaan tambah dan pekerjaan kurang yang WC), Proyek Lanjutan Pembangunan Jembatan
dipengaruhi oleh perubahan volume kerja dan Ranowangko Pantai, dan Proyek Pembangunan
penambahan item pekerjaan baru memang Jalan Boulevard Pantai Amurang walaupun
sangat berpengaruh terhadap pengusulan mengalami penambahan / pengurangan
kontrak kerja baru sehingga proyek tersebut pekerjaan, nilai kontrak masih tetap.
mengalami addendum kontrak. Dari segi mutu dan kualitas juga menjadi
titik penting dalam kinerja kontraktor. Kelima
Penyebab dan Pengaruh CCO terhadap proyek yang melakukan CCO, semua proyek
Kinerja atau Performance Kontraktor Pada ini tidak mengalami penurunan produktivitas
Proyek Konstruksi di Kab. Minahasa atau dengan kata lain masih menjaga kualitas /
Selatan mutu pekerjaan. Dari hasil yang sudah
Berdasarkan dokumen pendukung yang dijabarkan sebelumnya, melalui salah satu uji
ada sebagai data sekunder dalam penelitian ini material Lapis Pondasi Agregat dimana 4 dari
dan sebaran kuesioner dan wawancara proyek ini merupakan pekerjaan jalan,
mendalam kepada narasumber, variable yang menunjukan bahwa hasil uji material sesuai
dominan sebagai faktor CCO adalah adanya dengan spesifikasi. Satu proyek lainnya adalah
penambahan pekerjaan dan pengurangan pekerjaan jembatan jadi dilakukan uji beton dan
pekerjaan. Hal ini terjadi karena adanya hasil yang ditunjukan adalah sesuai dengan
perubahan pada volume pekerjaaan yang spesifikasi. Dengan kata lain, uji material ini
disesuaikan dengan kondisi di lapangan. Kedua yang dilakukan karena adanya perubahan
variable ini dapat memberikan pengaruh, baik volume pekerjaan atas adanya pekerjaan
pengaruh secara langsung (direct impact) tambah dan pekerjaan kurang di 5 proyek ini
maupun tidak langsung (indirect impact) bagi memang sesuai dengan spesifikasi dan dapat itu
kinerja kontraktor. artinya CCO tidak berpengaruh terhadap
Sesuai dengan dokumen dan hasil kinerja kontraktor dari segi mutu.
interview yang ada, pengaruh kedua variable ini Selanjutnya kinerja kontraktor dari segi
dapat berpengaruh terhadap peningkatan biaya, waktu. Dalam penelitian ini segi waktu dilihat
waktu pelaksanaan, dan mempengaruhi mutu dari periode pelaksanaan pekerjaan. Dari lima
(kualitas). Namun, dalam kelima proyek yang proyek yang menjadi sampel penelitian tidak
diambil sebagai sampel walaupun semuanya menunjukan adanya keterlambatan atau bisa
mengalami perubahan kontrak kerja, kinerja dikatakan proyek ini berhasil selesai sesuai

31
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.12 No.1, Maret 2022 (21-34), ISSN: 2087-9334

dengan waktu yang sudah ditetapkan dalam berpengaruhnya terhadap kinerja kontraktor,
addendum kontrak. selanjutnya dilakukan analisis regresi linear
Adapun hal-hal yang dilakukan oleh berganda melalui SPSS.25. Penggunaan
masing-masing pihak dalam menyikapi CCO Analisis Regresi Linear Berganda karena dalam
agar tidak berpengaruh terhadap kinerja antara penelitian ini menggunakan lebih dari 1
lain : variabel bebas yaitu faktor adanya pekerjaan
1. Owner menyediakan biaya perencanaan dan tambah dan adanya pekerjaan kurang. Variabel
pelaksanaan pekerjaan proyek dalam terikat dalam penelitian ini adalah kontraktor.
menyesuaikan perubahan-perubahan yang
terjadi di lapangan 1. Output Model Summary
2. Owner akan melakukan pengecekan
kembali dan mempelajari setiap laporan Tabel 6. Hasil Output Besaran Nilai Korelasi /
teknis dari konsultan dan kontraktor Hubungan (R)
3. Kontraktor melakukan koordinasi dengan
konsultan dan owner untuk segera Model Summary

melakukan pembahasan tentang perubahan- Adjusted R Std. Error of


perubahan yang terjadi karena untuk Model R R Square Square the Estimate
persetujuan administrasi butuh proses dan
a
1 .286 .082 .039 .86215
waktu yang cukup lama.
4. Kontraktor pelaksana, perlu memastikan a. Predictors: (Constant), Pekerjaan Kurang, Pekerjaan
pekerjaan dapat terselesaikan sesuai target, Tambah
tepat waktu dengan biaya sesuai dengan
kontrak addendum yang telah disepakati Dari table 6, output besaran nilai korelasi /
bersama. hubungan (R) yaitu sebesar 0.286 dan dapat
5. Kontraktor perlu ketelitian dan pengelolaan dijelaskan besarnya presentase pengaruh
finansial yang baik variabel bebas terhadap variabel dependent
6. Pengawas Lapangan perlu memitigasi setiap yang bisa disebut koefisien determinasi (R)
resiko yang akan muncul dari setiap Square sebesar 0.082 yang artinya adalah
perubahan-perubahan yang dilakukan dan pengaruh variabel bebas (adanya pekerjaan
disetujui bersama tambah / adanya pekerjaan kurang) terhadap
7. Konsultan perlu melakukan fungsi variabel dependent (kinerja kontraktor) adalah
pengawasan secara rutin dan berkala dalam sebesar 8.2% sedangkan sisanya dipengaruhi
pelaksanaan proyek konstruksi. oleh faktor lain yang tidak dibahas dalam
8. Konsultan memilih dan memberikan penelitian ini.
persetujuan atas spesifikasi, tipe dan merek
yang sudah diusulkan oleh kontraktor 2. Hasil Output ANOVA
sehingga sesuai dengan rencana dan harapan
owner. Tabel 7. Hasil Output Signifikansi Pengaruh
9. Konsultan dan Kontraktor perlu membuat (ANOVA)
Berita Acara setiap ada perubahan.
ANOVAa
Analisis Regresi Linear Berganda Untuk Sum of Mean
Menunjukkan Pengaruh CCO Terhadap Model Squares df Square F Sig.
1 Regressi 2.842 2 1.421 1.912 .160b
Kinerja Kontraktor on
Dari hasil yang sudah didapatkan Residual 31.962 43 .743

sebelumnya, ada 2 faktor yang menyebabkan Total 34.804 45


harus melakukan CCO yaitu adanya pekerjaan a. Dependent Variable: Kinerja Kontraktor
tambah dan adanya pekerjaan kurang. Dan dari b. Predictors: (Constant), Pekerjaan Kurang, Pekerjaan Tambah
hasil yang sudah di dapatkan baik dari sebaran
kuesioner dan deep interview dengan
narasumber kunci, kedua hasil tersebut, secara Dari table ANOVA di atas dapat
deskriptif tidak mempengaruhi kinerja dijelaskan bahwa apakah ada pengaruh yang,
kontraktor dalam pelaksanaan proyek signifikan (nyata) antara variabel Adanya
konstruksi di Kab. Minahasa Selatan. Namun, Pekerjaan Tambah / Adanya Pekerjaan Kurang
untuk melihat besaran pengaruh atau tidak terhadap Kinerja Kontraktor. Dari uji ANOVA

32
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.12 No.1, Maret 2022 (21-34), ISSN: 2087-9334

atau Uji F diatas, di dapatkan signifikansi (Sig. pekerjaan kurang dapat diketahui nilai t hitung
0.160) dan angka Fhitung sebesar 1.912. Dapat -1.691 dengan nilai signifikansi 0.098 > 0.05
dikatakan hasil yang ada tidak menunjukan artinya tidak ada pengaruh yang signifikan
adanya pengaruh yang signifikan karena nilai variabel adanya pekerjaan kurang terhadap
Signifikan 0.160 > 0.05. Berdasarkan Ftabel kinerja kontraktor.
dan Fhitung = Dari ketiga uji regresi di atas dapat diambil
Ftabel = 3.21 dan Fhitung =1.912 sebuah kesimpulan berdasarkan Hipotesis yang
Karena Fhitung < Ftabel maka itu berarti sudah dibuat adalah: H0 diterima dan H1
tidak ada pengaruh antara Faktor Adanya ditolak. Itu artinya Tidak ada pengaruh antara
Pekerjaan Tambah / Adanya Pekerjaan Kurang faktor CCO (Adanya Pekerjaan Tambah /
terhadap Kinerja Kontraktor. Pekerjaan Kurang) dengan Kinerja Kontraktor
Baik secara nilai F maupun nilai
Signifikansi sama-sama menunjukkan tidak
adanya pengaruh faktor CCO (Adanya PENUTUP
pekerjaan tambah / pekerjaan kurang) terhadap
kinerja kontraktor. Kesimpulan
Dari hasil dan pembahasan di atas,
3. Perhitungan Regresi Linear Berganda penelitian ini dapat disimpulkan bahwa:
a. Variabel uji yang dominan menjadi faktor
Tabel 8. Hasil Perhitungan Regresi Linear penyebab dan berpengaruh dalam
Berganda dengan SPSS perubahan kontrak kerja (Change Contract
Coefficientsa
Order / CCO) pelaksanaan proyek
Standar konstruksi di Kabupaten Minahasa Selatan
dized adalah faktor adanya pekerjaan tambah dan
Unstandardized Coeffici
Coefficients ents pekerjaan kurang. Hal ini terlihat dari
Std.
Model B Error Beta t Sig.
dokumen yang ada dimana volume
1 (Constant) 1.807 .379 4.77 .000 pekerjaan terjadi perubahan dan ada proyek
3
Pekerjaan .701 .362 .745 1.93 .059
yang mengalami penambahan item
Tambah 7 pekerjaan baru.
Pekerjaan
Kurang
-.611 .361 -.650 -
1.69
.098 b. Pengaruh faktor adanya pekerjaan tambah
1 dan pekerjaan kurang pada CCO adalah
a. Dependent, Variable: Kinerja Kontraktor tidak berpengaruh terhadap kinerja atau
performance kontraktor pada proyek-
Dari tabel koefisien tersebut di atas, pada proyek konstruksi di Kabupaten Minahasa
kolom B pada konstanta adalah 1.807 (constant Selatan. Hal ini terlihat dari mutu yang
a) sedangkan pada nilai Adanya Pekerjaan dihasilkan oleh proyek sampel sesuai
Tambah 0.701 (koefisien b) dan Nilai Adanya dengan spesifikasi, waktu pelaksanaan tidak
Pekerjaan Kurang -0.611 (koefisien c). mengalami keterlambatan dan biaya tidak
Dari hasil tersebut dapat dihasilkan mengalami peningkatkan kecuali untuk 2
persamaan regresi linear berganda yaitu sebagai pekerjaan untuk optimalisasi sisa kontrak
berikut: yaitu Proyek Peningkatan Jalan Kapoya -
Y = 1.807 + 0.701 X1 – 0.611 X2 Wuwuk (Kerikil - Ke AC-WC) dari nilai
Koefisien b disebut sebagai koefisien arah kontrak semula Rp. 7.264.650.000,00-
regresi dan menyatakan perubahan rata-rata menjadi Rp. 7.300.000.000,00- dan Proyek
variabel Y untuk setiap perubahan yang dialami Peningkatan Jalan Tumpaan Dua - Kaneyan
oleh variabel X sebesar satu satuan. Apabila (Tanah Ke AC - WC) dari nilai kontrak
bertanda positif artinya mengalami semula Rp. 11.571.470.000,00- menjadi Rp.
pertambahan, namun apabila bertanda negative 11.640.000.000,00- dan ini hanya terjadi
artinya penurunan. pada sumber pendanaan dari DAK.
Dari hasil persamaan regresi di atas, dapat c. Dari hasil uji regresi linear berganda yang
diketahui nilai t hitung 1.937 dengan nilai sudah dilakukan, maka didapatkan hasil
signifikansi 0.059 > 0.05 untuk variabel adanya sebagai berikut:
pekerjaan tambah, maka artinya tidak ada - Nilai R yang menyatakan besaran
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja hubungan dimana Pengaruh Faktor CCO
kontraktor. Begitu juga untuk variabel adanya Adanya pekerjaan tambah dan Adanya

33
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.12 No.1, Maret 2022 (21-34), ISSN: 2087-9334

Pekerjaan Kurang terhadap Kinerja Begitu juga untuk variabel adanya


Kontraktor secara signifikan sebesar pekerjaan kurang dapat diketahui nilai t
8.2% dan sisanya dipengaruhi oleh faktor hitung -1.691 dengan nilai signifikansi
lain yang tidak dibahas dalam penelitian 0.098 > 0.05 artinya tidak ada pengaruh
ini. yang signifikan variabel adanya
- Nilai F dari hasil uji ANOVA pekerjaan kurang terhadap kinerja
menghasilkan nilai Fhitung 1.912 < kontraktor.
Ftabel dengan nilai signifikansi 0.160 >
0.05 yang artinya bahwa secara Saran
signifikansi 95% tidak ada pengaruh Saran dalam penelitian adalah keterlibatan
yang signifikan antara faktor adanya konsultan perencanaan dan pengawas tidak
pekerjaan tambah / adanya faktor untuk semua proyek sehingga kedepan nanti
pekerjaan kurang terhadap kinerja diharapkan dapat melibatkan konsultan dalam
kontraktor memaksimalkan fungsi perencanaan,
- Hasil Regresi Linear Berganda pengawasan dan pengontrolan. Selain itu, para
didapatkan nilai t hitung 1.937 dengan pelaksana / kontraktor perlu melampirkan
nilai signifikansi 0.059 > 0.05 untuk Kurva S di dalam dokumen guna untuk
variabel adanya pekerjaan tambah, maka mengukur kemajuan proyek, evaluasi kinerja,
artinya tidak ada pengaruh yang dan sebagai bahan pertimbangan untuk
signifikan terhadap kinerja kontraktor. pengendalian biaya.

DAFTAR PUSTAKA
Amin J., Said T., Mubarak., 2013. Variation Order dan Dampak pada pelaksanaan Konstruksi
Jembatan (Studi Kasus Pada Pelaksanaan Proyek Konstruksi Jembatan di Provinsi Aceh)
Jurnal Teknik Sipil ISSN: 2302-0253; Volume 2, No.1; Februari 2013 Pascasarjana Universitas
Syiah Kuala 11 Pages pp. 1- 11
Barrie, D.S, and B.C Jr Paulson., 1992. Profesional Construction Management, Third edition. Mc
Graw-Hill, Singapore
Djarwanto, 1998. Statistik Sosial Ekonomi, Bagian Pertama, Edisi Kedua, Cetakan Ketiga, BPFE,
Yogyakarta.
Ervianto, Wulfram., 2005. Manajemen Proyek Konstruksi (edisi revisi). Penerbit Andi, Yogyakarta.
Fisk, E.R and R.D. Wayne D., 2006. Construction Project Administration, eight edition. Prentice Hall,
New Jersey.
Gilberth, R.D., 1992. Managing Contruction Contract Operational Control for Comercial Risk, Second
edition. Jhon Wiley & Sons, Inc
lbbs, William C. 1997. Quantitive Impact of Project Change : size issue. Journal of Construction
Engineering and Management, 123,308-3011
Martanti, Ana. 2018. Analisis Faktor Penyebab Contract Change Order dan Pengaruh Terhadap
Kinerja Kontraktor Pada Proyek Konstruksi Pemerintah. Jurnal Rekayasa Sipil, Vol.7, No.1.
Page 32-44.
Koriawan, Nyoman, 2011. Karakteristik dan Kinerja Perusahaan Jasa Konstruksi Kualifikasi Kecil di
Kabupaten Jembrana tahun 2009. Tesis Program Magister Teknik Sipil Program Pasca Sarjana
Universitas Udayana
Schaufelbeger, Jhon E., and Holm, Len., 2002. Management of Construction Project A Constructor’s
Perspective, Prentice Hall, New Jersey.

34

Anda mungkin juga menyukai