Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Konstruksia | Volume 13 Nomer 2 | [Heni-Sarwono-Mawardi_Juli] 2022

FAKTOR PENGARUH VARIATION ORDER PADA KONSTRUKSI JALAN DAN


JEMBATAN UNTUK MENGURANGI KLAIM KONSTRUKSI

Heni Kustiah1, Sarwono Hardjomuljadi2 dan Mawardi Amin3

1Prodi Magister Teknik Sipil, Universitas Mercu Buana Jakarta, Jl. Meruya Selatan Rt 4/Rw 1, Kec.
Kembangan, Jakarta, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11650
Email korespondensi: heniwin104@gmail.com
2Prodi Magister Teknik Sipil, Universitas Mercu Buana Jakarta, Jl. Meruya Selatan Rt 4/Rw 1, Kec.

Kembangan, Jakarta, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11650


Email : sarwonohm2@yahoo.co.id
3Prodi Magister Teknik Sipil, Universitas Mercu Buana Jakarta, Jl. Meruya Selatan Rt 4/Rw 1, Kec.

Kembangan, Jakarta, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11650


Email : mawardi.a@gmail.com

ABSTRAK
Proyek konstruksi dalam pelaksanaannya selalu terjadi perubahan lingkup pekerjaan,
perubahan jenis material, perubahan spesifikasi teknis, perubahan waktu pelaksanaan dan
pemintaan pemilik proyek untuk melaksanakan penambahan ataupun perubahan lingkup
pekerjaan. Variation order/perintah perubahan adalah perubahan kontrak awal yang terdiri
dari penambahan atau pengurangan item pekerjaan yang selalu timbul dalam setiap
pembangunan proyek konstruksi dan hal ini dapat menjadi penyebab terjadinya klaim
konstruksi dan sengketa apabila tidak ditangani secara baik. Dengan adanya klaim konstruksi
yang berakhir dengan sengketa dapat mengakibatkan gagalnya tujuan utama proyek yaitu
menciptakan produk fisik yang terikat dengan jangka waktu tertentu, biaya dan mutu yang
sudah disyaratkan. Dengan data dari hasil penyebaran kuesioner, dilakukan analisis regresi
linier berganda dengan IBM SPSS versi 25 yang memperoleh hasil bahwa faktor-faktor yang
dapat menyebabkan timbulnya variation order adalah perubahan kuantitas, perubahan
kualitas, perubahan desain, perubahan program kerja dan perubahan metode kerja. Sedangkan
faktor yang signifikan berpengaruh yang dapat menyebabkan timbulnya variation order untuk
menghindari klaim konstruksi yang berakhir sengketa adalah perubahan metode kerja.
Kata kunci: variation order, klaim, sengketa, faktor-faktor penyebab

ABSTRACT
In construction projects, there are always changes in the scope of work, changes in the type of
material, changes in technical specifications, changes in the time of execution of work and requests
from the project owner to carry out additions or changes to the scope of work. A variation order is
a change in the initial contract which consists of adding or subtracting work items that always
arise in every construction project and this can be the cause of construction claims and disputes if
not handled properly. The existence of a construction claim that ends in a dispute can result in the
failure of the main objective of the project, namely to create a physical product that is bound by a
certain period of time, cost and quality that has been required. Based on result of questionnaire
distribution, the data is analyzed by Multiple linear regression with IBM SPSS version 25. The
results are the factors that can cause variation orders are changes in quantity, changes in quality,
changes in design, changes in work programs and changes in work methods. Meanwhile, a
significant factor that can cause variation orders to avoid construction claims ending in dispute is
a change in work methods.
Keywords: variation order, claim, dispute, causal factors

81 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 13 Nomer 2 | [Heni-Sarwono-Mawardi_Juli] 2022

1. PENDAHULUAN menjelaskan bahwa klaim ini menunjukan


Variation order/perintah perubahan upaya kontraktor sebagai pelaksana
adalah perubahan kontrak awal yang pekerjaan konstruksi untuk mendapatkan
terdiri dari item penambahan atau haknya [10].
pengurangan yang selalu timbul dalam Menurut Chow, Sengketa (dispute) atau
setiap pembangunan proyek konstruksi perselisihan adalah konflik antara para
dan hal ini dapat menjadi penyebab pihak-pihak yang akan dan sedang
terjadinya klaim konstruksi dan sengketa mengadakan hubungan atau kerjasama
apabila tidak ditangani secara baik. yang terikat dalam suatu perjanjian
kontrak [5]. Pertentangan atau konflik
dapat terjadi antara dua pihak atau lebih.
Dalam pekerjaan di industri konstruksi
umumnya membutuhkan waktu yang lama
dan mempunyai kompleksitas yang tinggi.
Berdasarkan fenomena diatas riset ini
bertujuan sebagai berikut:
a) Menganalisis faktor-faktor apa yang
menyebabkan diterbitkannya
Variation Order (VO) pada pekerjaan
konstruksi jalan dan jembatan?
b) Menganalisis faktor yang paling
Gambar 1. Penyebab Klaim Pada Proyek signifikan yang menyebabkan
Konstruksi diterbitkannya Variation Order (VO)
Sumber: Shaikh, et al [11] pada pekerjaan konstruksi jalan dan
jembatan?
Delapan penyebab yang paling sering
terjadi pada proyek konstruksi adalah Variation order
(i)keterlambatan pembayaran, (ii) desain Variation Order (VO) atau perintah
yang tidak komplit/salah, (iii) Spesifikasi perubahan merupakan permasalahan
yang tidak memadai/gambar; (iv) yang sering timbul dalam pelaksanaan
variation order, (v) kondisi cuaca, (vi) proyek konstruksi gedung maupun
pengambilan keputusan; (vii) infrastruktur jalan dan jembatan.
keterlambatan pada gambar/spesifikasi; Variation order atau perintah perubahan
(viii) pembersihan lahan/kondisi lahan ini apabila tidak ditanggulangi dengan baik
[1]. Penyebab umum keempat dari klaim dan bijak maka akan menimbulkan klaim
tersebut adalah variation order dan konstruksi yang berakhir menjadi
kondisi cuaca yang dapat mempengaruhi sengketa proyek. Secara singkat variation
kemajuan pekerjaan sehingga timbulnya order dapat dideskripsikan sebagai
klaim untuk memberi kompensasi kepada perubahan dari kontrak asli [6] Definisi
kontraktor . dari Fisk [3] variation order merupakan
Klaim adalah permintaan uang, properti setelah pemilik dan kontraktor
atau upaya hukum seseorang untuk menandatangani pekerjaan, kesepakatan
mendapatkan haknya [10]. Sedangkan antara pengguna jasa dan kontraktor
menurut Hardjomuljadi , klaim adalah untuk mengkonfirmasi perubahan
suau perbuatan seseorang untuk rencana selama masa konstruksi dan
menghendaki sesuatu dimana hak jumlah kompensasi biaya kontraktor.
seseorang tersebut hilang sebelumnya, Definisi lain dari variation order adalah
karena seseorang berpendapat dokumen legal yang ditandatangani oleh
mempunyai hak untuk memilikinya pemilik dan kontraktor untuk
kembali. Definisi tersebut diatas memberikan pembayaran kepada

82 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 13 Nomer 2 | [Heni-Sarwono-Mawardi_Juli] 2022

kontraktor terhadap perubahan, Pemberitah


tambahan pekerjaan, keterlambatan, atau Kausul Alasan Untuk Klaim uan untuk
akibat yang lain dari perjanjian bersama Kontraktor
yang tertulis dalam kontrak [1]. 17 Penetapan berdasarkan 51 (2)
data yang salah ditulis
oleh Enjinir dan
Klaim Wakilnya
Klaim konstruksi merupakan suatu hal
20 (2) Memperbaiki dan 20 (2)
yang terjadi pada pelaksanaan suatu perbaikan kerusakan
kontrak konstruksi yang telah disepakati, dengan baik dari Risiko
sehingga menyebabkan pelaksanaan yang diharapkan
kontrak yang tidak berjalan baik sebagai
26 (3) Pembayaran dibayarkan 26 (3)
akibat adanya perbedaan interpretasi atas sesuai kewajiban dari
klausula-klausula dalam kontrak dan tidak hasil bangunan fisik atau
dipenuhinya kewajiban sesuai kontrak. peraturan, dll.
Menurut Hardjomuljadi [7], Klaim adalah
31 Kesempatan yang 31
Seseorang berusaha memperoleh sesuatu diberikan kepada
ketika orang tersebut untuk sementara kontraktor lain, pekerja
kehilangan haknya, sehingga orang dari Pengguna Jasa atau
tersebut percaya bahwa ia berhak untuk pejabat yang berwenang.
memperoleh kembali haknya. Definisi dari Jalan atau jalan,
Garner [1], klaim adalah A demand for perancah atau pabrik
lain, atau layanan lain
money, property, or a legal remedy to which apa pun yang disediakan
one asserts a right. Permintaan uang, atas permintaan tertulis
properti, atau upaya hukum yang diklaim Enjinir atau Wakilnya
sebagai haknya. Definisi ini menyebutkan
36 (2) Sampel yang diperlukan 36 (2)
hak yang mempunyai makna klaim adalah yang tidak dimaksudkan
upaya dari kontraktor untuk mendapatkan dengan jelas oleh atau
haknya. disediakan
36 (4) Dalam Kontrak. 36 (4)
Tabel 1. Klausula-klausula Klaim Pengujian yang
Kontraktual Bagi Kontraktor disyaratkan yang tidak
dimaksudkan dengan
Pemberitah jelas oleh atau
Kausul Alasan Untuk Klaim uan untuk disediakan dalam
Kontraktor Kontrak, asalkan
5 (2) Instruksi yang 5 (2) pengujian menunjukkan
dikeluarkan oleh Enjinir, and/for 51 pekerjaan, dll
Jika ada ambiguitas atau (2) 40 (1) Penangguhan 40 (1)
perbedaan dalam diperintahkan yang
dokumen kontrak melibatkan
tertentu, perlindungan dan
6 (4) Kegagalan Enjinir untuk 6 (3) keamanan pekerjaan
mengeluarkan, pada and/or 42 (1) Pengguna jasa gagal 42 (1)
waktu yang sesuai pada 51(2) memberikan
setiap kondisi, gambar kepemilikan lahan
atau petunjuk yang sesuai yang diperlukan
disebutkan oleh
Kontraktor 49 (3) Pekerjaan atau 49 (3)
perbaikan, amandemen,
12 Menghadapi keadaan 12 rekonstruksi atau
yang tidak terduga atau perbaikan diperlukan
pencegahan yang salah

83 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 13 Nomer 2 | [Heni-Sarwono-Mawardi_Juli] 2022

Pemberitah Pemberitah
Kausul Alasan Untuk Klaim uan untuk Kausul Alasan Untuk Klaim uan untuk
Kontraktor Kontraktor
50 Mencari penyebab cacat 50 70 (2) Perubahan bangunan 70 (2)
apapun fisik dll, menyebabkan
biaya tambahan untuk
51 Perubahan dalam 51 (2) dan
Kontraktor dalam
Kontrak 44
pelaksanaan Pekerjaan
52 (1) Pembayaran tambahan 52 (2)
71 Pembatasan mata uang 71
yang diperlukan
dikenakan sehubungan
berdasarkan 52 (1)
dengan mata uang sesuai
Variasi tarif atau harga
Harga Kontrak yang
diperlukan di bawah 52
harus dibayar
(2) karena sifat atau
jumlah penghilangan Sumber: FIDIC [4]
atau penambahan
(dipesan berdasarkan
klausul 51) membuat Sengketa
tarif atau harga untuk Menurut Chow [5], perbedaan kedudukan
setiap item pekerjaan
atas suatu perkara yang diajukan untuk
tidak masuk 84kala tau
tidak dapat diterapkan diputuskan oleh suatu pengadilan.
Perselisihan tidak mengkristal di mana
52 (3) Setelah penyelesaian 52 (3) suatu pihak hanya meminta pihak lain
seluruh pekerjaan yang
disertifikasi, ditemukan
untuk informasi lebih lanjut untuk
pengurangan jumlah menjelaskan item yang ditampilkan dalam
yang disebutkan dalam suatu masalah atau untuk memberikan
Surat Penerimaan lebih banyak waktu untuk pertimbangan
dengan jumlah yang masalah yang lebih hati-hati. Menurut
lebih besar dari 10% Black [1]: Sengketa adalah
59 (4) Klausul 52 (5): Klaim 59 (5) kesalahpahaman antara dua pihak, baik
Bulanan mengharuskan kontraktual maupun non kontraktual.
Kontraktor untuk
Dengan kata lain sengketa dapat
membuat klaim bulanan
untuk “setiap dirumuskan sebagai suatu kondisi yang
pembayaran tambahan. menempatkan suatu pihak yang ingin
Ini termasuk jumlah menuntut kepada pihak lain yang
untuk (a) pekerjaan yang menentang kehendak tersebut dan
dilaksanakan atau mengadakan perlawanan. Jadi sebenarnya
barang atau jasa yang sengketa dapat terjadi karena adanya
dipasok oleh
perbedaan persepsi tentang sah atau
Subkontraktor yang
dinominasikan dan (b) tidaknya suatu klaim konstruksi dan/atau
tenaga kerja sehubungan jumlah dari klaim tersebut.
dan (c) semua biaya dan Jenis sengketa konstruksi berdasarkan
keuntungan lainnya klaim yang diajukan kotraktor adalah:
70 (1) Penyesuaian Harga 70 (1) klaim yang diajukan maka sengketa
Kontrak sehubungan kontrak konstruksi dapat dikelompokkan
dengan tenaga kerja
menjadi 4 (empat) jenis sengketa yaitu:
dan/atau bahan, atau hal
lain yang mempengaruhi 1. Sengketa biaya yaitu jenis sengketa
biaya pelaksanaan yang terjadi karena perubahan harga
pekerjaan telah timbul kontrak, perubahan harga satuan
sebagaimana diatur pekerjaan dan perubahan nilai
dalam Pat II berdasarkan angsuran.
Klausul 70

84 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 13 Nomer 2 | [Heni-Sarwono-Mawardi_Juli] 2022

2. Sengketa waktu yaitu sengketa N Kriteria Uraian Nilai


kosntruksi yang diakibatkan karena o
perubahan waktu kontrak, perubahan b. Jika Variation
jadwal pelaksanaan pekerjaan dan Order tidak dapat
perubahan waktu pembayaran. dijadikan alasan
3. Sengketa lingkup pekerjaan yaitu untuk jenis
sengketa
sengketa kontrak konstruksi yang
memenuhi 2 jenis
terjadi akibat adanya perubahan jenis sengketa, tetapi
pekerjaan, perubahan volume tidak semua
pekerjaan, perubahan mutu/kualitas klausulnya
pekerjaan dan perubahan metode
4. Berpengaru Jika Variation Order 4
pelaksanaan konstruksi. h tidak dapat dijadikan
4. Sengketa gabungan biaya, waktu dan alasan untuk jenis
lingkup pekerjaan (jasa) adalah sengketa hanya
sengketa kontrak konstruksi yang dapat dijadikan
diakibatkan adanya kombinasi alasan untuk
perubahan biaya dan waktu, memenuhi dua jenis
sengketa termasuk
kombinasi perubahan biaya dan semua klausulnya
lingkup pekerjaan, kombinasi
perubahan waktu dan lingkup 5. Sangat Jika Variation Order 5
berpengaru tidak dapat dijadikan
pekerjaan dan kombinasi perubahan
h alasan untuk jenis
biaya, waktu dan lingkup pekerjaan. sengketa dan dapat
Penentuan nilai variabel sengketa Y adalah dijadikan alasan
berdasarkan: untuk memenuhi
ketiga jenis sengketa
Tabel 2. Penentuan Kriteria Variabel Y
N Kriteria Uraian Nilai Menurut Sarwono [8] sengketa kontrak
o konstruksi dapat dirumuskan sebagai
1. Tidak Jika Variation Order 1
yang ingin menuntut keinginannya kepada
berpengaru tidak dapat dijadikan pihak yang lain yang menentang suatu
h alasan untuk jenis keadaan yang menempatkan suatu pihak
sengketa apapun keinginan tersebut dan mengadakan
2. Kurang Jika Variation Order 2 perlawanan. Jadi sebenarnya sengketa
berpengaru tidak dapat dijadikan dapat terjadi karena adanya perbedaan
h alasan untuk jenis persepsi tentang sah atau tidaknya suatu
sengketa hanya klaim konstruksi dan/atau jumlah klaim
dapat dijadikan tersebut. Sehingga sengketa terjadi
alasan untuk salah apabila:
satu jenis sengketa
tetapi tidak semua a) Kontraktor mengajukan klaim
klausul tambahan biaya, perpanjangan waktu,
3. Cukup a. Jika Variation 3
atau hal lain,
berpengaru Order tidak dapat b) Enjinir/pengguna jasa menolak klaim
h dijadikan alasan dengan disertai alasan penolakan
untuk jenis berupa suatu Penentuan Enjinir,
sengketa hanya Kontraktor menyatakan tidak
dapat dijadikan sependapat dengan alasan penolakan
alasan untuk klaim oleh engineer atau pengguna
salah satu jenis
sengketa
jasa.
termasuk semua
klausulnya; atau

85 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 13 Nomer 2 | [Heni-Sarwono-Mawardi_Juli] 2022

2. METODE PENELITIAN Tabel 3. Indeks Korelasi


Objek penelitian adalah proyek-proyek Indeks Kriteria
jalan dan jembatan di Provinsi DKI Jakarta. Korelasi Penafsiran
Penelitian ini menggunakan metode 0,800 – 1,000 Sangat Tinggi
kuantitatif dengan menyebarkan
0,600 – 0,799 Tinggi
kuesioner kepada responden-responden
yang terlibat secara langsung proyek jalan 0,400 – 0,599 Cukup Tinggi
dan jembatan di DKI Jakarta. Responden- 0,200 – 0,399 Rendah
responden ini terdiri dari unsur-unsur:
0,000 – 0,199 Sangat Rendah
(a)Pengguna jasa, (b) Kontraktor dan (c)
Konsultan. Variabel penelitian yang
berdasarkan penelitian terdahulu adalah Uji Reliabilitas dengan Metode Cronbach’s
perubahan kuantitas (X1), perubahan Alpha Perhitungan menggunakan rumus
kualitas (X2), perubahan desain (X3), Cronbach’s Alpha diterima, apabila
perubahan program kerja (X4) dan perhitungan r hitung > r tabel 5%.
perubahan metode kerja (X5) yang
keseluruhannnya merupakan variabel
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
bebas. Sedangkan sebagai variabel terikat
(Y) adalah sengketa. Variabel-variabel Jumlah responden pada penelitian ini
tersebut dijabarkan dengan konsep adalah 45 orang dengan klasifikasi
operasional melalui dimensi dan indikator. responden sebagai berikut:
Penyebaran kuessioner kepada responden
dengan tujuan untuk mengetahui seberapa
besar pengaruh faktor-faktor penyebab
variation order pada proyek jalan dan
jembatan untuk mengurangi timbulnya
klaim konstruksi yang berakhir sengketa.
Data diolah dengan menggunakan SPSS
v25 kemudian diolah kembali dengan
analisa regresi linear berganda. Tahapan-
tahapan pengujian data adalah (i) uji Gambar 2. Klasifikasi Responden
validitas dan reliabilitas, (ii) uji asumsi Berdasarkan Usia
klasik terdiri dari uji normalitas, uji
multikolinearitas, uji heterokedastisitas,
dan uji autokorelasi, (iii) analisis regresi
linear berganda dengan uji F simultan dan
uji t parsial. Dari hasil uji validitas dan
reliabilitas untuk semua instrumen dan
variabel penelitian harus memenuhi
persyaratan masuk kategori valid dan
reliabel. Kriteria hasil uji validitas dan
reliabilitas ini dibuat penilaian sebagai
berikut: Gambar 3. Klasifikasi Responden
• Jika rhitung > rtabel, hasilnya adalah Berdasarkan Jabatan
instrumen valid.
• Jika rhitung ≤ rtabel, hasilnya adalah
instrument tidak valid.
• Jika instrument valid maka dilihat
kriteria penafsiran mengenai indeks
korelasi (r) sebagai berikut:

86 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 13 Nomer 2 | [Heni-Sarwono-Mawardi_Juli] 2022

Hasil Uji Hasil Uji


No. Variabel
Validitas Reliabilitass
3 X.3. Perubahan
>0,294 >0,6
Desain
4 X.4. Perubahan
Program >0,294 >0,6
Kerja
5 X.5. Perubahan
Gambar 4. Klasifikasi Responden Metode >0,294 >0,6
Berdasarkan Pengalaman Kerja Kerja
6 Y Sengketa
>0,294 >0,6
Proyek
Keterangan: N = 45 responden, rtabel =
0,294 (sig 5%), Valid (rhitung > rtabel), Reliable
(Cronbach alpha> 0,6)

Uji asumsi klasik dilakukan dengan:


a. Uji normalitas menggunakan tes
Kolmogrov-Smirnov dimana
didapatkan hasil Asymp. Sig. (2-tailed)
Gambar 5. Klasifikasi Responden
> 0,05 yang berarti bahwa data
Berdasarkan Jumlah Proyek Jalan dan
tersebar dengan normal
Jembatan Yang Sudah Dikerjakan
b. Uji multikolinearitas diukur dari nilai
toleransi dan nilai VIF
Hasil uji validitas dan reliabilitas c. Uji heterokedasitas menngunakan tes
Data kuantitatif hasil penyebaran Scatterplot
kuesioner diuji dengan tahapan yaitu (i) d. Uji autokorelasi dilakukan
uji validatas dan reliabililtas, (ii) uji asumsi menggunakan metode run test
klasik yang terdiri dari uji normalitas,
heteroskedastisitas, multikolinearitas dan Tabel 5. Hasil uji asumsi klasik
autokorelasi, dan (ii) regresi linear
Uji Asumsi Hasil Keterangan
berganda dengan uji F simultan dan uji t Klasik
parsial. Dari uji yang dilakukan didapatkan
bahwa semua data mendapatkan hasil Uji Normalitas Asymp. Sig. Terdistridusi
(2-tailed) = normal
rhitung> rtabel dan nilai Cronbach alpha > 0,6. .200c,d >
Artinya semua data dapat dikategorikan 0.05
valid dan reliabel. Hasil uji validitas dan
reliabilitas dilihat pada Tabel 4 di bawah Uji nilai tidak ada gejala
Multikolineari toleransi > multikolinearitas
ini. tas 0,1 dan
berada pada
Tabel 4. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas nilai VIF < 10
Instrumen Penelitian Uji Tes Tidak ada gejala
Heteroskedast scatterplot Heteroskedastis
Hasil Uji Hasil Uji
No. Variabel isitas itas
Validitas Reliabilitass
Uji metode run Tidak ada gejala
1 X.1. Perubahan
>0,294 > 0,6 Autokorelasi test autokorelasi
Kuantitas
2 X.2. Perubahan
>0,294 >0,6
Kuantitas

87 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 13 Nomer 2 | [Heni-Sarwono-Mawardi_Juli] 2022

Tabel 7. Hasil Uji F Simultan


Sum Mea
of n
Model df F Sig.
Squar Squ
es are
Regres 134. 5 26. 3. .02
sion 7 9 07 0b
Residu 342. 39 8.7
al 08
Total 476. 4
Gambar 6. Hasil Uji Heteroskedastisitas 8 4
Dengan Menggunakan Scatterplot
a. Dependent Variable: Sengketa Proyek
b. Predictors: (Constant), Perubahan Metode
Tabel 6. Run Test Kerja, Perubahan Kualitas, Perubahan
Runs Test Kuantitas, Perubahan Program Kerja,
Perubahan Desain
Unstandardized Residual
Test Valuea .43929
Uji t parsial
Cases < Test Value 22
Dasar pengambilan keputusan uji t parsial
Cases >= Test 23 yaitu:
Value
a. Jika nilai sig. < 0,05 maka variabel
Total Cases 45 bebas (X) secara parsial berpengaruh
Number of Runs 21 terhadap variabel terikat (Y).
b. Jika thitung > ttabel, dimana diketahui ttabel
Z -.600
= (α/2; n-k-1) = (0,05/2; 45-5-1)
Asymp. Sig. (2- .548 = (0,025; 39) = 2.021
tailed)
a. Median Tabel 8. Hasil Uji t Parsial
Model t Sig.
Uji F simultan (Constant) 2.859 .007
Dasar pengambilan keputusan uji F
Perubahan kuantitas .962 .342
simultan yaitu
a. jika nilai sig. < 0,05 maka variabel Perubahan kualitas .389 .699
bebas (X) secara parsial berpengaruh Perubahan disain -1.659 .109
terhadap variabel terikat (Y) Perubahan program kerja -.97 .923
b. Jika Fhitung > Ftabel, dimana diketahui
Ftabel = (k; n-k) = (5; 45-5) = (5; 40) Perubahan metode kerja 3.530 .001
=2,45
Dari tabel 7 di atas dapat dilihat bahwa Hasil analisa pada tabel 6 nilai sig. = 0.001
nilai signifikansi sebesar 0,02 yaitu di bahwa secara parsial variabel Perubahan
bawah 0,05 dan nilai Fhitung = 3.07 yaitu metode kerja (X5) yang berpengaruh
lebih besar dari Ftabel 2,45. Artinya semua signifikan terhadap sengketa proyek. Hal
variabel yang diukur secara simultan atau ini ditunjukkan dengan nilai thitung (3.530)
bersama-sama memiliki pengaruh yang > ttabel (2,021) dan nilai signifikansi 0,001 <
signifikan terhadap sengketa proyek. 0,05.

88 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 13 Nomer 2 | [Heni-Sarwono-Mawardi_Juli] 2022

Faktor–Faktor yang mempengaruhi timbulnya Variation Order yang


timbulnya variation order yang dapat menyebabkan klaim konstruksi yang
mengurangi klaim konstruksi berakhir sengketa konstruksi. Faktor
Berdasarkan hasil analisis regresi linear perubahan kualitas (X2) memberikan
berganda yang telah dijelaskan, maka pengaruh positif terhadap penyebab
dapat diketahui bahwa secara simultan, terjadinya Variation Order yang
faktor-faktor penyebab Variation Order mengurangi klaim konstruksi yang
pada konstruksi jalan dan jembatan untuk berakhir sengketa dan didukung oleh
mengurangi klaim konstruksi yang penelitian yang dilaksanakan oleh
berakhir sengketa adalah yaitu: (i) Hardjomuljadi [10] kontraktor harus
perubahan kuantitas, (ii) perubahan terikat oleh setiap perubahan, kecuali jika
kualitas, (iii) perubahan desain, (iv) kontraktor segera memberitahu Enjinir
perubahan program kerja, (v) perubahan (dengan rincian pendukung) bahwa
metode kerja mempunyai pengaruh yang kontraktor tidak dapat memperoleh
positif terhadap terjadinya sengketa barang yang diperlukan untuk perubahan
proyek. Hal ini telah dibuktikan dari hasil segera. Setelah menerima pemberitahuan,
uji F yang menunjukkan nilai Fhitung (3,07) Enjinir harus membatalkan atau
> Ftabel (2,45). Artinya semua variabel yang mengkonfirmasi atau memodifikasi
diukur secara simultan atau bersama-sama instruksi (a) Jumlah setiap item pekerjaan
mempunyai pengaruh yang signifikan yang termasuk dalam kontrak berubah
terhadap terjadinya sengketa proyek. tetapi perubahan tersebut tidak selalu
berubah, (b) perubahan kualitas dan aspek
Dari analisa regresi linear berganda,
lain dari setiap pekerjaan Karakteristik
dihasilkan persamaan sebagai berikut:
barang. Faktor perubahan metode kerja
Y = 10,214 + 0,71 X₁ + 0,24 X₂ − (X5) memiliki pengaruh yang positif
1,08 X₃ − 0,07 X₄ + 0,376 X₅ (1) terhadap faktor penyebab terjadinya
Faktor-faktor penyebab Variation Order variation order yang menyebabkan
yaitu Perubahan kuantitas (X1), timbulnya klaim konstruksi sesuai dengan
Perubahan kualitas (X2), Perubahan disain penelitian dari Hardjomuljadi [10].
(X3), Perubahan program kerja (X4),
Perubahan metode kerja (X5) secara
Faktor–faktor yang paling signifikan
simultan mempunyai pengaruh terhadap
mempengaruhi timbulnya variation
terjadinya sengketa proyek pada
order yang dapat mengurangi klaim
pekerjaan konstruksi jalan dan jembatan.
konstruksi
Pengaruh positif terhadap terjadinya
Semua faktor memiliki pengaruh terhadap
sengketa konstruksi itu ditunjukkan oleh
kinerja waktu baik positif maupun negatif
faktor-faktor Perubahan kuantitas (X1),
tetapi hanya faktor perubahan metode
Perubahan kualitas (X2) dan Perubahan
kerja (X5) yang berpengaruh signifikan
metode kerja (X5). Hal ini menunjukkan
timbulnya variation order terhadap
bahwa “Jika Variation Order pada
terjadinya klaim konstruksi yang berakhir
konstruksi jalan dan jembatan memiliki
sengketa proyek. Hal ini ditunjukkan
faktor-faktor tersebut maka akan
dengan nilai signifikansi yang sebesar 0,02
memberikan pengaruh positif untuk
(< 0,05) dan nilai thitung sebesar 3,530
mengurangi klaim yang berakhir sengketa
(>ttabel = 2,021).
proyek.”
Faktor perubahan metode kerja (X5)
Faktor perubahan kuantitas (X1),
terdiri dari:
memberikan pengaruh yang positif sesuai
dengan penelitian terdahulu yang a) Perubahan sumber daya
dilakukan oleh [2], [9], yang menyatakan b) Perubahan material
bahwa perubahan kuantitas merupakan c) Desain yang kompleks
salah satu faktor yang menyebabkan

89 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 13 Nomer 2 | [Heni-Sarwono-Mawardi_Juli] 2022

d) Perubahan yang disebakan kondisi segera memberitahukan kepada


lahan Enjinir yang menyatakan (dengan
keterangan pendukung) bahwa
kontraktor tidak dapat segera
4. KESIMPULAN
memperoleh Barang yang diperlukan
Dari hasil analisis diatas maka dapat untuk perubahan. Setelah menerima
disimpulkan: pemberitahuan ini, Enjinir harus
1. Faktor-faktor penyebab Variation membatalkan atau mengkonfirmasi
Order pada konstruksi jalan dan atau mengubah instruksi (a)
jembatan untuk mengurangi klaim Perubahan kuantitas setiap item
konstruksi yang berakhir sengketa pekerjaan yang termasuk dalam
adalah yaitu: (i) perubahan kuantitas, kontrak (namun, perubahan tersebut
(ii) perubahan kualitas, (iii) perubahan tidak selalu merupakan variasi, (b)
desain, (iv) perubahan program kerja, Perubahan kualitas dan karakteristik
(v) perubahan metode kerja. Faktor- lain dari setiap item pekerjaan [4].
faktor penyebab Variation Order yaitu Faktor perubahan metode kerja (X5)
Perubahan kuantitas (X1), Perubahan memiliki pengaruh yang positif
kualitas (X2), Perubahan metode kerja terhadap faktor penyebab terjadinya
(X5) mempunyai pengaruh yang positif variation order yang menyebabkan
terhadap terjadinya sengketa proyek timbulnya klaim konstruksi sesuai
pada pekerjaan konstuksi jalan dan dengan penelitian dari Hardjomuljadi
jembatan. Pengaruh positif terhadap [10].
terjadinya sengketa konstruksi itu 2. Faktor yang paling signifikan
ditunjukkan oleh faktor-faktor penyebab diterbitkannya Variation
Perubahan kuantitas (X1), Perubahan Order (VO) pada pekerjaan konstruksi
kualitas (X2) dan Perubahan metode jalan dan jembatan untuk mengurangi
kerja (X5). Hal ini menunjukkan bahwa klaim yang berakibat sengketa adalah
“Jika variation order pada pekerjaan Perubahan metode kerja (X.5) yaitu:
konstruksi jalan dan jembatan a. Perubahan sumber daya
memiliki faktor-faktor tersebut maka
b. Perubahan bahan material
akan memberikan pengaruh positif
untuk mengurangi klaim yang berakhir c. Desain yang kompleks
sengketa proyek”. Faktor perubahan d. Perubahan yang disebabkan
kuantitas (X1), memberikan pengaruh kondisi lahan
yang positif sesuai dengan penelitian Variabel perubahan metode kerja (X5)
terdahulu yang dilakukan oleh memiliki pengaruh yang positif
Hardjomuljadi [10], [9], yang terhadap faktor penyebab terjadinya
menyatakan bahwa perubahan Variation Order yang mengurangi
kuantitas merupakan salah satu faktor klaim konstruksi sesuai dengan
yang menyebabkan timbulnya penelitian dari Hardjomuljadi [10].
Variation Order yang menyebabkan Dimana variabel ini mempunyai nilai
klaim konstruksi yang berakhir korelasi parsial terbesar = 0,467
sengketa konstruksi. Faktor (46,7%), thitung terbesar = 3,530 dan
perubahan kualitas (X2) memberikan koefisien regresi terbesar = 0,376.
pengaruh positif terhadap penyebab
terjadinya Variation Order yang
menimbulkan terjadinya klaim DAFTAR PUSTAKA
konstruksi dan didukung oleh [1] B. A. Garner, BLACK ’ S LAW
penelitian Hardjomuljadi [10]. DICTIONARY, Eight Edit. St. Paul,
Kontraktor harus terikat oleh setiap USA: West Grup, 2004.
perubahan, kecuali jika Kontraktor

90 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 13 Nomer 2 | [Heni-Sarwono-Mawardi_Juli] 2022

[2] B. C. J. Barrie, Donald S, and Paulson,


Professional Construction
Management, Third Edit. Singapore:
Mc Graw-Hill, 1992.
[3] E. R. Fisk and R. Wayne D,
Construction Project Administration,
Eight Edit. New Jersey: Prentice Hall,
2006.
[4] FIDIC, “Conditions of Contract for
Construction MDB Harmonised
Edition,” 2006.
[5] K. F. Chow, Construction Contract
Dictionary, Thomson, Sweet &
Maxwell Asia, Singapore. 2006.
[6] L. Schaufelberger, John E., and Holm,
Management of Construction Project
A Constructor’s Perspective, Third
Edit. New Jersey, 2002.
[7] M. T. Hardjomuljadi, Sarwono,
Ariono Abdulkadir, Strategi Klaim
Konstruksi Berdasarkan FIDIC
Conditios of Contract. 2006.
[8] S. Hardjomuljadi, Alternatif
Penyelesaian Sengketa Konstruksi di
Indonesia. 2016.
[9] S. Hardjomuljadi, “Factor Analysis on
Causal of Construction Claims and
Disputes in Indonesia (with
Reference to the Construction of
Hydroelectric Power Project in
Indonesia),” vol. 9, no. 22, pp.
12421–12445, 2014.
[10] S. Hardjomuljadi, “Variation Order,
The Causal Or The Resolver Of
Claims And Disputes In The
Construction Projects,” vol. 11, no.
14, pp. 8128–8135, 2016.
[11] S. H. H, Z. N. Y, and K. S. H, “Claims in
Construction Projects : A
Comprehensive Literature Review
Claims in Construction Projects : A
Comprehensive Literature,” 2020,
doi: 10.1088/1755-
1315/498/1/012095.

91 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 13 Nomer 2 | [Heni-Sarwono-Mawardi_Juli] 2022

92 | K o n s t r u k s i a

Anda mungkin juga menyukai