Anda di halaman 1dari 6

Vol. 2 No.

2 Juni 2019 Rang Teknik Journal


http://jurnal.umsb.ac.id/index.php/RANGTEKNIKJOURNAL

TINJAUAN ADDENDUM WAKTU PELAKSANAAN PROYEK


PEMBANGUNAN JEMBATAN KAMPUNG BARU NAN XX KOTA
PADANG

Nasrul1 dan Beni Mulyadi 2


Dosen Teknik Sipil ITP, Mahasiswa Teknik Sipil ITP2
nasrullenk@gmail.com1
DOI: http://dx.doi.org/10.31869/rtj.v2i2.1382

Abstrak: Manajemen proyek merupakan sebuah disiplin keilmuan dalam hal perencanaan,
pengorganisasian, pengelolaan (menjalankan serta pengendalian) untuk dapat mencapai tujuan-tujuan
proyek. Peranan manajemen proyek dalam suatu pelaksanaan proyek konstruksi sangatlah penting,
mengingat proses pelaksanaan proyek konstruksi bersifat dinamis. Rencana pelaksanaan pada sebuah
proyek seringkali diawali dengan asumsi-asumsi normatif, sedangkan dalam proses pelaksanaannya
banyak sekali hal-hal tak terduga terjadi yang mengakibatkan terlambatnya suatu pekerjaan sehingga
mengakibatkan terjadinya perubahan, mulai dari cuaca, faktor sosial lingkungan sampai dengan
penyesuaian volume kontrak. Kompensasi dari perubahan itu salah satunya adalah perpanjangan
waktu pelaksanaan kontrak, namun perubahan ini tentu harus disikapi secara teknis dan administrasi
karena tanpa dokumen yang lengkap perubahan-perubahan tadi tentu tidak menjadi sah. Addendum
kontrak adalah salah satu bukti sah nya suatu perubahan, karena addendum walaupun secara fisik
terpisah dari perjanjian pokoknya akan tetapi secara hukum addendum tetap melekat pada perjanjian
pokok itu sendiri. Tulisan ini memuat mekanisme serta syarat untuk mengajukan addendum
perpanjangan waktu pelaksanaan kontrak sehingga addendum layak diterima secara aturan yang
berlaku.
Kata Kunci: manajemen proyek, addendum kontrak, perpanjangan waktu

Abstract: Project management is a scientific discipline in terms of planning, organizing, managing


(running and controlling) to be able to achieve project objectives. The role of project management in
implementing a construction project is very important, considering the process of implementing
construction projects is dynamic. The implementation plan for a project is often preceded by
normative assumptions, whereas in the implementation process a lot of unexpected things occur that
result in the delay of a job resulting in changes, ranging from weather, environmental social factors to
the adjustment of contract volume. One of the compensation for the changes is an extension of the
time of contract implementation, but this change certainly must be addressed technically and
administratively because without a complete document the changes would certainly not be valid. The
contract addendum is one of the valid proofs of a change, because the addendum although physically
separate from the principal agreement will be legally addendum still attached to the principal
agreement itself. This paper contains the mechanism and conditions for submitting an addendum for
the extension of the implementation of the contract so that the addendum is eligible to be accepted in
the applicable rules.
Keywords: project management, addendum contract, extra time

PENDAHULUAN penyelenggara proyek, baik dari pihak owner,


Manajemen proyek merupakan sebuah konsultan supervisi maupun kontraktor.
disiplin keilmuan dalam hal perencanaan, Seringkali administrasi oleh beberapa pihak
pengorganisasian, pengelolaan (menjalankan dianggap tidak terlalu penting untuk
serta pengendalian) untuk dapat mencapai diperhatikan, sehingga seringkali diabaikan.
tujuan-tujuan proyek. Terkait dengan fungsi Padahal kelalaian dalam penyusunan
pengelolaan (menjalankan serta pengendalian) administrasi proyek dapat menimbulkan
ada aspek yang sangat berperan dalam suatu permasalahan di kemudian hari yang bisa
proyek, yaitu aspek administrasi. berdampak kurang baik kepada pelaku proyek
Dalam realita praktek konstruksi sehari-hari itu sendiri, apalagi pada saat ini kelengkapan
aspek administrasi merupakan hal penting yang adminstrasi proyek telah menjadi tolak ukur
tidak boleh diabaikan oleh pihak tersendiri tentang keabsahan suatu proyek.
ISSN 2599-2081 Fakultas Teknik UMSB 221 EISSN 2599-2090
Vol. 2 No.2 Juni 2019 Rang Teknik Journal
http://jurnal.umsb.ac.id/index.php/RANGTEKNIKJOURNAL

Salah satu bagian dari administrasi proyek


tersebut adalah dokumen kontrak. MULA

REVIEW LITERATUR
Kontrak adalah kesepakatan perjanjian Studi Lapangan
antara dua pihak atau lebih mengenai hal
tertentu yang disetujui oleh mereka. Kontrak
harus memuat Berita Acara kesepakatan antara Perumusan
pihak yang terlibat, syarat-syarat yang harus
dilaksanakan selama proses pekerjaan serta
Tujuan dan
perubahan-perubahan yang terjadi selama
Manfaat Penelitian
proses pekerjaan.Perubahan yang terjadi selama
masa pekerjaan, baik itu waktu maupun biaya
harus terdokumentasi dengan baik dan benar Pengumpulan Data
dalam dokumen kontrak yang dikenal dengan
Addendum. Dalam dokumen addendum harus
Data Primer :
tergambar dengan jelas penyebab dan alasan
perubahan yang terjadi disertai dengan data  Data Umum Proyek
pendukung yang lengkap. Semua penyebab  Data Teknis Proyek
yang menjadi alasan dari perubahan tersebut Data Sekunder :
harus memiliki dasar hukum dan landasan yang
 Surat Permohonan
kuat sehingga addendum layak diterima.
 Justifikasi Teknis
Menurut Perpres Nomor .54 Tahun 2010
sebagaimana telah di ubah dengan Perpres
Nomor.04 Tahun 2015 pasal 91 ayat 1 “contoh Pembahasan
keadaan kahar yaitu: Bencana Alam, bencana
non alam, bencana sosial,pemogokan,
Hasil Penelitian
kebakaran dan gangguan industri.”
Sebagaimana yang telah dituturkan Iman
Soeharto “Sumber daya manusia dalam proyek SELES
adalah seluruh tenaga kerja yang dipergunakan
sebagai masukan atau input pada suatu Gambar. 1 : Diagram alir tahapan penelitian
rangkaian kegiatan proyek untuk memperoleh
hasil proyek telah ditetapkan”. HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Masalah
METODOLOGI PENELITIAN Pada proyek Penggantian Jembatan Kampung
Dalam menyusun penelitian ini penulis Baru Nan XX Kecamatan Lubuk Begalung,
mengumpulkan data: keterlambatan diakibatkan oleh beberapa hal,
I. Obsevasi yaitu :
II. Wawan cara. a. Masalah Sosial
III. Literatur. Jembatan Kampung Baru Nan XX terletak
Metode ini dilakukan untuk memperoleh antara dua Kelurahan, yaitu Kelurahan
data yang didapatkan dilapangan sebagai Kampung Baru Nan XX dan Kampung Jua
sumber nyata tentang kebenaran dan penerapan Nan XX. Posisi ini menyebabkan pihak
teori. kontraktor harus melewati jalan kolektor
untuk mencapai titik lokasi pekerjaan.
Kondisi ini dimanfaatkan oleh beberapa
oknum yang berada pada perlintasan jalan
menuju lokasi proyek untuk melakukan
pungli sehingga sempat menghambat
proses pekerjaan.
b. Perubahan volume/kuantitas pekerjaan
berdasarkan hasil perhitungan
lapangan.Waktu antara masa perencanaan
222 Fakultas Teknik UMSB ISSN 2599-2081
EISSN 2599-2090
Vol. 2 No.2 Juni 2019 Rang Teknik Journal
http://jurnal.umsb.ac.id/index.php/RANGTEKNIKJOURNAL
dan masa pelaksanaan, sehingga kondisi di (dinamis), hal ini menyebabkan suatu struktur
lapangan telah mengalami perubahan, organisasi proyek harus kuat dan saling
namun tidak lebih 10 % dari volume mendukung satu sama lain. Struktur organisasi
kontrak. yang kuat tersebut maksudnya adalah para
Dalam hal ini PPK dimungkinkan untuk personil harus cakap pada tugas masing-
melakukan perubahan kontrak sebagaimana masing. Sedangkan saling mendukung
yang telah diatur dalam Perpres Nomor.54 maksudnya setiap personil harus mengetahui
Tahun 2010 pasal 87 ayat 1, PPK bersama tugas dan fungsi masing – masing sehingga
penyedia jasa dapat melakukan perubahan tidak terjadi tumpang tindih tugas, akan tetapi
kontrak yang meliputi : saling mengisi pekerjaan selama proyek
a. Menambah atau mengurangi volume berlangsung.
pekerjaan yang tercantum dalam Sebagaimana yang telah dituturkan Iman
kontrak. Soeharto ( dalam Naldi 2011:2) “Sumber daya
b. Menambah dan/atau mengurangi jenis manusia dalam proyek adalah seluruh tenaga
pekerjaan. kerja yang dipergunakan sebagai masukan atau
c. Mengubah Spesifikasi Teknis pekerjaan input pada suatu rangkaian kegiatan proyek
sesuai dengan kebutuhan lapangan; untuk memperoleh hasil proyek telah
atau ditetapkan”.
d. Mengubah jadwal pelaksanaan. Melihat begitu pentingnya peranan sumber
dan pasal 87 ayat 2, Pekerjaan tambah daya manusia dalam kelangsungan suatu
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) proyek maka pada pembahasan kali ini dimulai
dilaksanakan dengan ketentuan : dari peranan personil yang ada pada pekerjaan
a. tidak melebihi 10 % (sepuluh Penggantian Jembatan Kampung Baru nan XX.
perseratus) dari harga yang tercantum a. Personil
dalam perjanjian/kontrak awal. Pada Pelaksanaan proyek ini masing -
b. Tersedianya Anggaran. masing personil telah melaksanakan
c. Cuaca tugasnya dengan benar seperti yang
Cuaca adalah kondisi alam yang tidak dijabarkan berikut ini :
dapat diubah oleh manusia, manusia 1) Site Manager
hanya mampu menanggulangi Site Manager adalah orang yang
permasalahan yang ditimbulkan oleh bertanggung jawab pada pelaksanaan
cuaca tersebut. Hal inilah yang terjadi pekerjaan secara keseluruhan, baik
dengan pelaksanaan proyek biaya, waktu dan mutu. Pada saat
Penggantian Jembatan Kampung Baru pelaksanaan pekerjaan Site manager
Nan XX, pekerjaan sering kali terhenti telah menampilkan peranannnya
karena kondisi cuaca yang ekstrim dengan baik dimana dia bisa segera
dimana curah hujan dengan intensitas menemukan solusi apa yang harus
tinggi turun secara tiba-tiba. Kondisi ini dilakukan untuk mengatasi masalah
menyebabkan hanyutnya perancah yang keterlambatan pekerjaan baik secara
dipasang pada saat proses erection administrasi proyek maupun metoda
(pemasangan) rangka jembatan. pelaksanaan dilapangan.
Oleh karena yang menyebabkan pekerjaan 2. Pelaksana Proyek
ini menjadi lambat adalah faktor alam dan Pelaksana bertanggung jawab terhadap
bukan kesengajaan dari pihak kontraktor, maka kelangsungan pekerjaan dilapangan.
owner harus menyikapi hal ini sehingga pihak 1. Juru ukur adalah orang yang
yang terlibat dalam pekerjaan tidak ada yang mampu melakukan pengukuran
dirugikan, kerangka horizontal (poligon) dan
kerangka vertikal serta mampu
Pembahasan Masalah memetakan situasi.
Pada dasarnya perencanaan schedule suatu 2. Tenaga Keuangan: Mampu
proyek didasarkan pada asumsi-asumsi dalam menjaga kestabilan cash flow
keadaan normatif. Sedangkan kondisi yang dengan baik sehingga dalam
terjadi dilapangan sering kali sulit diprediksi
ISSN 2599-2081 Fakultas Teknik UMSB 223
EISSN 2599-2090
Vol. 2 No.2 Juni 2019 Rang Teknik Journal
http://jurnal.umsb.ac.id/index.php/RANGTEKNIKJOURNAL

pelaksanaan pekerjaan tidak terjadi perpanjangan waktu pelaksanaan kontrak


kendala keuangan. adalah :
3. Logistik: Orang yang bertanggung 1. Mengajukan permohonan perpanjangan
jawab mengatur arus barang dan waktu.
sumber daya lainnya ke suatu Pihak Kontraktor yang akan melakukan
tempat dengan tujuan suksesnya Addendumperpanjanganwaktu
suatu pekerjaan. pelaksanaan kontrak harus segera
Berdasarkan peranan yang telah dijabarkan mengajukan permohonan secara tertulis
diatas maka semua pihak telah menjalankan kepada owner dalam hal ini Pejabat
tugas sesuai dengan fungsinya sehingga owner Pembuat Komitmen (PPK) dalam waktu
dapat berkoordinasi dengan baik. paling lambat 14 (Empat Belas) hari
setelah kejadian.
Addendum Perpanjangan Waktu 2 Peninjauan Pelaksaan Kontrak
Pelaksanaan Kontrak Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) selaku
Addendum perpanjangan waktu perwakilan pemerintah harus segera
pelaksanaan kontrak adalah perubahan kontrak menindak lanjuti permohonan tersebut
yang berupa perpanjangan waktu pelaksanaan dalam bentuk Peninjuan ke lapangan dan
kontrak karena adanya perubahan kondisi peninjauan pelaksanaan kontrak. Untuk
lapangan, keadaan kahar, dan/atau peristiwa merealisasikan hal ini PPK dapat
kompensasi sehingga menuntut perpanjangan menunjuktim Teknis yang telah di tunjuk
waktu pelaksanaan. sebelumnya.
Menurut Perpres Nomor .54 Tahun 2010 atau tidak.
sebagaimana telah di ubah dengan Perpres 3 Menerbitkan Justifikasi Teknis
Nomor.04 Tahun 2015 pasal 91 ayat 1 “contoh Justifikasi Teknis adalah suatu gagasan
keadaan kahar yaitu: Bencana Alam, bencana atau ulasan yang berbentuk uraian
non alam, bencana sosial,pemogokan, mengenai hasil pengujian teknis yang
kebakaran dan gangguan industri.” dijabarkan dalam bentuk kalimat, sehingga
Berdasarkan penjelasan diatas, kondisi dapat dipastikan hasilnya mampu
pekerjaan pada proyek Jembatan Kampung mengatasi berbagai hal yang berkaitan
Baru Nan XX masuk dalam kategori kahar, tentang pelaksanaan pekerjaan.
dimana bencana alam banjir telah menerjang Kesimpulan dari Justifikasi Teknis
lokasi pekerjaan dan itu diperkuat dengan dituangkan dalam dokumen kontrak
pernyataan bencana dari aparat setempat Addendum. Dalam penerbitannya
(Kelurahan). Justifikasi Teknis melibatkan Pihak
Mencermati kondisi tersebut, dan mengacu Kontraktor, Konsultan Supervisi dan
kepada Perpres Nomor.54 Tahun 2010 Owner.
sebagaimana telah di ubah dengan Perpres 4 Rekomendasi
Nomor.04 Tahun 2015 pasal 91 ayat 5 Rekomendasi dihasilkan berdasarkan
“keterlambatan pelaksanaan pekerjaan yang peninjauan lapangan dan peninjuan
diakibatkan oleh keadaan kahar tidak pelaksanaan kontrak. Isi dari rekomendasi
dikenakan sanksi”, maka pihak kontraktor adalah hal - hal yang harus dilakukan oleh
berhak untuk mendapatkan perpanjangan waktu PPK dalam menindak lanjuti permohonan
karena kondisi yang dialami bukan karena perpanjangan waktu dari kontraktor.
kesengajaan tapi lebih karena kondisi alam
yang tidak dapat diprediksi. Analisa Pelaksanaan
Jembatan Kampung Baru Nan XX
Mekanisme Addendum Perpanjangan menghubungkan antara Kelurahan Kampung
Waktu Pelaksanaan Kontrak Baru Nan XX dan Kelurahan Kampung Jua.
Sesuai dengan aturan yang ada, addendum Jembatan dengan struktur rangka baja ini
perpanjangan waktu diperbolehkan dalam mempunyai bentang sepanjang 50 M.
pelaksanaan proyek Langkah-langkah yang Pada tahap awal proses pelaksanaan, pihak
harus dilakukan dalam mengajukan Addendum kontraktor bersama konsultan supervisi
melakukan pengukuran ulang terhadap keadaan

224 Fakultas Teknik UMSB ISSN 2599-2081


EISSN 2599-2090
Vol. 2 No.2 Juni 2019 Rang Teknik Journal
http://jurnal.umsb.ac.id/index.php/RANGTEKNIKJOURNAL

lapangan dengan tujuan memastikan kembali seperti PPTK, Pengawas Pekerjaan, Konsultan
volume kontrak sesuai dengan kondisi Supervisi dan Tim Teknis untuk melakukan
lapangan. Walaupun ditemukan perbedaan tapi pemeriksaan lapangan bersama. Surat yang
secara prinsip konsultan supervisi menyatakan dikeluarkan pada tanggal 30 Agustus 2017
perencanaan telah sesuai dan pekerjaan dapat tersebut menjadwalkan pemeriksaan lapangan
dilanjutkan, karena perbedaan yang ditemukan bersama pada hari Kamis tanggal 31 Agustus
tidak melebihi 10 % darivolume kontrak awal. 2017. Pihak-pihak terkait memeriksa keadaan
Pada mulanya realisasi pekerjaan fisik lapangan serta dituangkan secara tertulis dalam
dilapangan sesuai dengan apa yang di bentuk Berita Acara yang memuat kondisi
targetkan, ini tergambar dari progress time lapangan serta alasan terjadinya perubahan.
schedule pelaksanaan pekerjaan. Realisasi fisik Berdasarkan hasil pemeriksaan yang telah
mulai terganggu pada minggu ke 20 (dua dilakukan maka kontrak awal akan ditinjau
puluh), dimana pekerjaan mulai memasuki ulang sesuai dengan keadaan yang terjadi
proses pemasangan rangka baja. Hal ini sekarang. Rumusan-rumusan terhadap
disebabkan oleh cuaca yang kurang peninjauan kontrak dibuatkan dokumen tertulis
mendukung, dimana telah terjadi banjir yang berupa Berita Acara Peninjauan Kontrak. Hasil
menghanyutkan perancah untuk memasang pemeriksaan bersama merekomendasikan agar
rangka baja. perpanjangan waktu diberikan selama 28 (dua
Kejadian ini memberi tingkat puluh delapan) hari, ini mengacu kepada waktu
ketergantungan terhadap pekerjaan yang lain, yang hilang karena gangguan bencana alam.
karena ada beberapa item pekerjaan yang hanya Hal ini dibuktikan dengan time schedule
bisa dilakukan setelah proses pemasangan pelaksaan yang menggambarkan keterlambatan
rangka selesai. pekerjaan pada saat lokasi dilanda bencana.
Melihat kondisi ini owner melalui Hasil-hasil inilah yang dirangkum sehingga
konsultan supervisi memberikan surat teguran menjadi sebuah kontrak addendum.
dan ditindak lanjuti dengan undangan untuk
melakukan rapat SCM (Show Cause Meeting)
guna membahas langkah-langkah apa saja yang PENUTUP
harus dilakukan untuk memacu progres Simpulan
pekerjaan. Dalam rapat ini kontraktor Setelah penulis menyelesaikan penelitian
memaparkan apa yang menjadi peyebab pada proyek Penggantian Jembatan Kampung
keterlambatan pekerjaan. Penjelasan dari Baru Nan XX Kecamatan Lubuk Begalung ini
kontraktor ditanggapi oleh konsultan supervisi maka penulis dapat menarik kesimpulan
dengan menjelaskan bahwa percepatan sebagai berikut:
pekerjaan agak sulit dilakukan karena faktor 1. Manajemen pelaksanaan pada proyek
utama penyebab terhambatnya pekerjaan adalah Penggantian Jembatan Kampung Baru
curah hujan yang tinggi. Menambah peralatan Nan XX Kecamatan Lubuk Begalung
dan tenaga kerja tidak menjadi solusi disini secara umum berfungsi dengan baik. Hal
karena tetap saja pekerjaan tidak bisa dilakukan ini terbukti dengan adanya koordinasi
Melihat kondisi yang terjadi serta merujuk yang baik antar pesonil menyikapi banjir
kepada aturan yang ada rapat memutuskan yang melanda lokasi proyek, sehingga
untuk memberi perpanjangan waktu dapat diputuskan langkah apa yang harus
pelaksanaan kepada pihak kontraktor. di ambil di lapangan.
Menyikapi hal ini pihak kontraktor segera 2. Mengacu kepada Peraturan Presiden
menindaklanjuti dengan mengajukan addendum Nomor.54 Tahun 2010 sebagaimana telah
perpanjangan waktu kepada pihak direksi diubah dengan Peraturan Pesiden
pekerjaan sesuai dengan aturan yang berlaku. Nomor.04 Tahun 2015, addendum waktu
Proses addendum diawali dengan surat diperbolehkan pada situasi tertentu.
permohonan dari pihak kontraktor pada tanggal 3. Penyebab terjadinya penambahan waktu
29 Agusutus 2017, tidak ingin kehilangan pada proyek Penggantian Jembatan
waktu PPK segera menindaklanjuti Kampung Baru ada 2, yaitu : 1. Perubahan
permohonan dari kontraktor dengan volume pekerjaan /Contrak Change Order
mengundang pihak yang terlibat dalam proyek
ISSN 2599-2081 Fakultas Teknik UMSB 225 EISSN 2599-2090
Vol. 2 No.2 Juni 2019 Rang Teknik Journal
http://jurnal.umsb.ac.id/index.php/RANGTEKNIKJOURNAL

(CCO) 2. Bencana Alam (banjir) yang


melanda lokasi proyek.
Saran
1. Dalam pelaksanaan proyek diperlukan
koordinasi yang baik antara Owner,
konsultan dan kontraktor agar
pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan
dengan baik dan benar.
2. Perencanaan awal harus sesuai dengan
kondisi yang ada dilapangan agar tidak
sering terjadi perubahan rencana kerja
sehingga tidak menghabiskan banyak
waktu dalam melakukan perubahan.

DAFTAR PUSTAKA
Gray Clive, dkk.1997. Pengantar Evaluasi
Proyek. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Handoko Hani.2001. Manajemen Proyek.
Jakarta
Liputo Benyamin. 1988. Pengantar
Manajemen. Jakarta: Depertemen
Pendidikan dan Kebudayaan
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor
54 Tahun 2010, Bogor.
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor
04 Tahun 2015, Jakarta
Sarno Riyanarto.2012. Analisis dan Desain
Berorientasi Servis untuk Aplikasi
Manajemen Proyek.Yogyakarta: Andi
Yogyakarta
Soeharto Iman.2002. Study Kelayakan Proyek
Akhir. Jakarta: Erlangga
Soeharto Iman. 1999. Manajemen Proyek. Jilid
1. Jakarta: Erlangga

226 Fakultas Teknik UMSB ISSN 2599-2081


EISSN 2599-2090

Anda mungkin juga menyukai