oleh :
Muhammad Reza Aditya Ready
Teknik Sipil Universitas Mercu Buana
Email : madityaready@gmail.com
Sarwono Hardjomuljadi
Teknik Sipil Universitas Mercu Buana
Email : sarwonohm2@gmail.com
Abstrak : Hubungan bisnis kerja sama operasi pada umumnya bertujuan untuk saling bertukar
kepentingan bisnis antara anggota kerja sama operasi ataupun kerja sama operasi terhadap
subkontraktor. Dalam sebuah mega proyek dibutuhkan sumber daya manusia/man power, alat dan
material yang tidak sedikit, maka dari itu dibuat hubungan kerja sama antara perusahaan kontraktor
yang menjadikannya kerja sama operasi agar dapat memenuhi kebutuhan ketiga sumber daya
tersebut. Pada hubungan Kerja Sama Operasi terdapat pembagian tanggung jawab yang terikat dan
berpusat pada perjanjian, dan terdapat juga batasan kegiatan yang boleh/tidak boleh dalam suatu
masalah. Masing-masing perusahaan yang terikat dalam Kerja Sama Operasi, dapat dikatakan mereka
sepakat untuk melakukan usaha bersama dengan menggunakan aset dan hak usaha yang dimiliki
secara bersama dan juga menanggung resiko usaha bersama. Dilibatkannya subkontraktor dalam
sebuah hubungan Kerja Sama Operasi pada umumnya untuk membagi tanggung jawab kerja.
Pembagian pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang diserahkan kepada subkontraktor sifatnya
strategis tetapi tetap dalam pengawasan kontraktor yang bertanggung jawab terhadap owner.
Kata Kunci : Pembagian Tanggung Jawab, Kerja Sama Operasi (KSO), Subkontraktor, Konstruksi.
Abstract : Business relation in general joint operation aims to exchange business interests betwen
members of joint operation or joint operation’s contractor to the sub contractor. In a mega project human
resources/man power, tools and materials are needed not slight, therefore a cooperative relationship is
established betwen the contracting company which made it joint operation in order to meet the needs of
these three resources. On relationships joint operation there is a division responsbility that is bounded
and centered on the agreement, and there are also restrictions on activities that may or may not be a
problem. Each company that is bound in joint operation, it could be said they agreed to conduct a joint
venture by using assets and business rights that are jointly owned and also bear the risk of a joint venture
. involved sub contractor in a relationship joint operation, in general to share work responbilities. The
distribution of construction work submitted to sub contractor, strategic in nature but still under the
supervision of the contractor who is responsible for the owner.
1|K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 10 Nomer 2 | Juli 2019
4256
2682
990
324
65
Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012
Dari diagram tabel di atas, dapat diketahui dianggap spesial atau butuh keahlian
perkembangan di dunia konstruksi khusus, sehingga pekerjaan tersebut butuh
terutama dalam hal kerja sama operasi dipercayakan pada pihak yang sesuai dan
semakin pesat. Permintaan yang begitu mumpuni dalam melakukan pekerjaan
banyak serta waktu yang singkat menjadi tersebut. Selain itu, terdapat juga kebijakan
suatu masalah yang sering dihadapi oleh pemerintah yang meminta beberapa butir
kontraktor. Untuk mengatasi masalah pekerjaan dikerjakan oleh subkontraktor.
tersebut, kontraktor akan membentuk Alasan lain kontraktor utama kerja sama
kerja sama operasi dan juga menyerahkan operasi (KSO) menyerahkan pekerjaan
beberapa pekerjaan kepada subkontraktor kepada subkontraktor adalah karena pihak
yang bergerak pada bidang tersebut. subkontraktor dianggap memiliki
Penyerahan pekerjaan kepada pengetahuan (knowledge) pada akses
subkontraktor akan sangat membantu dari material dan peralatan lokal dengan harga
segi tenaga dan penghematan waktu. yang terjangkau lebih murah dan juga
Wae (2014) dalam penjelasannya sumber daya manusia yang lebih mumpuni
menyatakan bahwa fungsi lain dari (Henrico dan Soekiman, 2013).
subkontraktor adalah pada pekerjaan yang
2|K o n s t r u k s i a
ANALISIS PEMBAGIAN TANGGUNG JAWAB PADA PROYEK KERJA SAMA OPERASI (Reza – Sarwono)
12%
10%
8%
6%
4%
2%
0%
Ketidaksesuaian Manajemen Keselamatan
kualitas material
Dari diagram tabel yang disajikan di atas, faktor potensial perselisihan pada
terdapat pemborosan biaya dalam proses pekerjaan konstruksi dapat dilihat dari
konstruksi, utamanya yang paling tertinggi beberapa kategori yang membedakan
adalah ketidaksesuaian kualitas. Oleh karakteristik proyek, yaitu dari aspek
karena itu penyerahan pekerjaan kepada orang/pihak yang terlibat, aspek
subkontraktor merupakan hal yang baik prosesnya, aspek proyek. Sebagian faktor,
dan sering kali memberikan efek positif. yang mempengaruhi terjadinya
Namun jika tidak dikontrol dengan baik, perselisihan, dari masing-masing aspek itu
akan banyak permasalahan yang adalah, kompetensi personal yang terlibat,
berdampak pada pekerjaan yang kurang sistem prosedur pekerjaan yang dipakai
baik dan tentunya akan berimbas pada dan besar kecilnya kompleksitas proyek.
produktivitas pekerjaan serta kualitas dari Supriyadi (2014) dalam penelitiannya
pekerjaan itu sendiri. menyatakan bahwa relasi yang harmonis
Di dalam hubungan yang sifatnya kerja dan selaras adalah suatu yang didambakan
sama permasalahan akan muncul dan semua pihak karena berkaitan dengan
kerap kali menyebabkan konflik. Salah satu kestabilan, keseimbangan, kedamaian dan
pihak yang terlibat kadang melakukan keberlanjutan pihak-pihak tersebut. Pada
tuntutan/klaim untuk menyelesaikan kenyataannya, relasi antara organisasi dan
masalah tersebut. Jika konflik dan klaim itu publiknya tidak selalu seiring sejalan
tidak bisa diselesaikan maka munculah karena ada kalanya terdapat perbedaan
perselisihan. Perselisihan ini sangat sering tujuan dan kepentingan. Hal ini menjadi
dijumpai, terutama saat pekerjaan suatu tantangan yang cukup besar karena
konstruksi proyek baik itu proyek besar akan berkaitan dengan hasil kinerja
maupun kecil. Perselisihan terjadi akibat masing-masing pihak.
interpretasi terhadap suatu masalah yang Kontraktor utama memilih langsung
berbeda diantara dua pihak dan akhirnya subkontraktor untuk beberapa butir
menimbulkan ketidakpuasan diantaranya. pekerjaan. Henrico dan Soekiman (2013)
Hasil penelitian Diekmann dan Girard menyatakan bahwa alasan utama
(1995), memperlihatkan bahwa untuk kontraktor utama dalam memilih
mengenali atau memprediksi suatu faktor- subkontraktor berkaitan dengan
3|K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 10 Nomer 2 | Juli 2019
kepercayaan (bussiness trust). Hal ini juga tanpa membentuk entitas hukum baru
disebabkan karena jika terjadi risiko pada (non administrative joint operasional).
pekerjaan yang dipercayakan kepada Perjanjian kerja sama operasi (KSO)
subkontraktor akan tetap menjadi merupakan wadah yang dapat
tanggung jawab kontraktor utama. Risiko- mempertemukan kepentingan satu pihak
risiko yang mungkin timbul dapat menjadi dengan pihak lain untuk dapat menuntut
sebuah momok bagi kontraktor utama. bentuk pertukaran kepentingan yang adil
satu sama lain. Oleh karena itu di dalam
Perumusan Masalah perjanjian kerja sama operasi (KSO)
tersebut haruslah termuat hak dan
Berdasarkan latar belakang permasalahan
kewajiban para pihak secara seimbang dan
yang ada tersebut, maka dirumuskan
proporsional sesuai dengan bobot yang
beberapa masalah sebagai berikut:
diperjanjikan.
a. Apakah tanggung jawab kontraktor
Adapun hubungan bisnis yang terjalin
kerja sama operasi (KSO) terhadap
antara para pihak dalam perjanjian kerja
subkontraktor?
sama operasional (KSO) pada umumnya
b. Bagaimanakah pembagian tanggung
bertujuan untuk saling bertukar
jawab anggota kontraktor kerja sama
kepentingan, adapun kepentingan
operasi (KSO) terhadap subkontraktor?
menurut Roscoe and Pound adalah suatu
c. Apakah tanggung jawab kontraktor
tuntutan ataupun hasrat yang ingin
kerja sama operasi (KSO) yang paling
dipuaskan manusia, baik secara individu
dominan tidak dipenuhi?
ataupun kelompok asosiasi. Adapun
pemahaman yang berasal dari pasal 1320
Tujuan Penelitian
BW sebagai syarat umum suatu perjanjian,
Berdasarkan dari permasalahan yang ada, maka pada dasarnya perjanjian kerja sama
maka tujuan daripada penelitian ini adalah operasi (KSO) juga mendasarkan pada
sebagai berikut: pasal ini sebagai syarat umum lahirnya
a. Analisis tanggung jawab yang terjadi suatu perjanjian. Proses terjadinya
antara kontraktor Kerja Sama Operasi perjanjian kerja sama operasional (KSO)
(KSO) terhadap subkontraktor. itu sendiri didasarkan pada asas
b. Analisis pembagian pertanggung kebebasan berkontra yang dilakukan oleh
jawaban anggota kontraktor Kerja Sama para pihak yang telah memenuhi
Operasi (KSO). persyaratan menurut hukum.
c. Analisis tanggung jawab kontraktor Pelaksanaan praktek perjanjian apapun
kerja sama operasi (KSO) yang paling namanya hanya dapat dilahirkan bila para
dominan tidak dipenuhi. pihak tersebut bersepakat bahwa apa yang
diperjanjikan harus dilaksanakan masing-
Tinjauan Pustaka masing pihak. Untuk itulah masing-masing
pihak yang akan membuat suatu perjanjian
Perjanjian kerja sama operasi (KSO) adalah
kerja sama operasi (KSO) haruslah pihak
perjanjian antara dua pihak atau lebih yang
yang cakap menurut hukum, karena pada
sepakat secara bersama-sama
dasarnya setiap orang yang sudah dewasa
menyelesaikan suatu proyek, baik bagi
dan sehat pikirannya adalah cakap dan
yang membentuk entitas hukum baru
mampu untuk berbuat menurut hukum.
(administrative joint operasional) maupun
4|K o n s t r u k s i a
ANALISIS PEMBAGIAN TANGGUNG JAWAB PADA PROYEK KERJA SAMA OPERASI (Reza – Sarwono)
5|K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 10 Nomer 2 | Juli 2019
6|K o n s t r u k s i a
ANALISIS PEMBAGIAN TANGGUNG JAWAB PADA PROYEK KERJA SAMA OPERASI (Reza – Sarwono)
7|K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 10 Nomer 2 | Juli 2019
8|K o n s t r u k s i a
ANALISIS PEMBAGIAN TANGGUNG JAWAB PADA PROYEK KERJA SAMA OPERASI (Reza – Sarwono)
Survei kuesioner ini dilaksanakan melalui kuesioner yang tidak kembali sebanyak 12
survei offline. Pada survei offline 50 buah kuesioner, dengan respon rate sebesar 76
kuesioner (angket) didistribusikan dan %.
Hard copy 50 38 76
Kuesioner Hardcopy
Kuesioner
tidak
kembali
24%
Kuesioner
kembali
76%
Gambar 3. Diagram Presentase Pengembalian Kuesioner
Sumber : Penulis (2019)
Menurut (Baker & Edwards, 2012), dalam Dengan demikian, maka kuesioner telah
penelitian kuantitatif setidaknya mencapai mencukupi untuk dilakukan pengolahan
30 responden untuk kemudian diolah. data.
9|K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 10 Nomer 2 | Juli 2019
10 | K o n s t r u k s i a
ANALISIS PEMBAGIAN TANGGUNG JAWAB PADA PROYEK KERJA SAMA OPERASI (Reza – Sarwono)
Hasil uji validasi dilakukan dengan setiap item pernyataan yang sudah
program microsoft excel kepada 38 dieliminasi dalam kuesioner ini dapat
responden. Dengan telah dilakukannya uji memberikan hasil yang valid, yaitu dengan
validasi tersebut, dapat diyakini bahwa ketentuan bahwa t hitung > t tabel.
11 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 10 Nomer 2 | Juli 2019
12 | K o n s t r u k s i a
ANALISIS PEMBAGIAN TANGGUNG JAWAB PADA PROYEK KERJA SAMA OPERASI (Reza – Sarwono)
Uji reliabilitas instrument variabel X pada responden yang valid pada uji validitas
penelitian ini dilakukan dengan sebelumnya, yang disebar uji coba
menggunakan program microsoft excel reliabilitas ini dilakukan hanya satu kali
yang dilakukan kepada 30 jawaban saja dengan menghitung r hitung > r tabel.
13 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 10 Nomer 2 | Juli 2019
14 | K o n s t r u k s i a
ANALISIS PEMBAGIAN TANGGUNG JAWAB PADA PROYEK KERJA SAMA OPERASI (Reza – Sarwono)
Tabel 11. Uji Validitas dengan SPSS 24 Dengan menggunakan taraf nyata 5 %
(Variabel Y) (0,05) diperoleh nilai r tabel 36 = 0,329.
Nilai tersebut menjadi patokan dimana
Variabel Total
Jawaban nilai hasil korelasi tidak boleh rendah dari
Y1 Pearson ,817** nilai r tabel tersebut. Berdasarkan nilai
Correlation total pada tabel semua item pernyataan
Sig. (2-tailed) ,000 seluruh nilai variabel X mendapatkan nilai
N 38 r hitung lebih besar dari nilai r tabel maka
Y2 Pearson ,760** dinyatakan valid.
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000
Tabel 12. Uji Reliabilitas dengan SPSS
N 38
(Variabel X)
Y3 Pearson ,689**
Correlation Case Processing Summary X Variable
Sig. (2-tailed) ,000
N %
N 38
Cases Valid 38 100,0
Y4 Pearson ,601**
Excluded a 0 0,0
Correlation
Total 38 100,0
Sig. (2-tailed) ,000
N 38
Y5 Pearson ,625** Reliability Statistics
Correlation X Variable
Sig. (2-tailed) ,000 Cronbach's N of
N 38 Alpha Items
Y6 Pearson ,620** ,749 30
Correlation Sumber : SPSS 14
Sig. (2-tailed) ,000 Pada tabel diatas pada kolom croanbach’s
N 38 alpha diperoleh dengan banyak item 30
Y8 Pearson ,421** kuesioner setelah dilakukan eliminasi
Correlation terhadap kuesioner yang tidak valid dan
Sig. (2-tailed) ,008
jumlah responden 38 orang diperoleh nilai
N 38
korelasi sebesar 0,749.
Y9 Pearson ,723**
Correlation Jadi dapat disimpulkan bahwa instrument
Sig. (2-tailed) ,000 sudah reliabel berdasarkan nilai koefisien
N 38 croanbach alpha yang diperoleh diatas 0,6
Y10 Pearson ,662** yaitu sebesar 0,749.
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000
15 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 10 Nomer 2 | Juli 2019
16 | K o n s t r u k s i a
ANALISIS PEMBAGIAN TANGGUNG JAWAB PADA PROYEK KERJA SAMA OPERASI (Reza – Sarwono)
17 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 10 Nomer 2 | Juli 2019
Alifen, Ratna S., Setiawan, Ruben S., Claims”. Jurnal Konstruksia. Vol. 2, No.
Sunarto, Andi.“Analisa ‘What If’ 2, Jakarta. hal. 1-15.
Sebagai Metode Antisipasi Henrico dan Soekiman,Anto. 2013.
Keterlambatan Durasi Proyek”. “Analisa Prilaku Kontraktor Utama
dimensi Teknik Sipil. Vol. 1 No. 2 Tahun Dalam Melakukan Subkontrak
1999 : 103 - 113. Konstruksi Bangunan Gedung Di
Andi., Winatai,Samuel., Hendarlim,Yanto. Indonesia”. Jurnal konstruksia.Vol. 5,
2005. “Faktor-Faktor Penyebab No. 1, Bandung. hal. 33-48.
Rework pada Pekerjaan Konstruksi”. Herdianto, Ardhan., R. T,Ayunda Dewi.,
Civil Engineering Dimension. Vol. 7, No. Hidayat,Arif., D. H,Jati Utomo. 2015.
1, Makassar.ISSN 1410–9530 hal. 22 - “Evaluasi Pengerjaan Ulang (Rework)
29. Pada Proyek Konstruksi Gedung Di
Bakhtiyar, Ariful., Soehardjono,Agoes., Semarang”. Jurnal Karya Teknik Sipil.
Hasyim,M. Hamzah. 2012. “Analisis Vol. 4 No. 1 Tahun 2015, Hal 93 - 106.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kondoy, Violencia C. I., Nangol,Grace B.,
Keterlambatan Proyek Konstruksi Elim,Inggriani. 2016. “Analisis
Pembangunan Gedung di Kota Penerapan Pajak Penghasilan Jasa
Lamongan”. Jurnal Rekayasa Sipil.Vol. Konstruksi pada CV. Cakrawala”.
6 No. 1, Malang. ISSN 1978 – 5658 (55 Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi. Vol. 16
– 66). No. 4, Manado. Hal. 169-180.
Chandra, Herry Pintardi. 2006. Kurniawan, Eri S.,
“Prakualifikasi dan Evaluasi Pudjianto,Bambang.,Wicaksono, Y.I.
Penawaran dalam Pemilihan 2009. “Analisis Potensi Penerapan
Kontraktor terhadap Kinerja Proyek”. Kerja Sama Pemerintaah Swasta (KPS)
Jurnal Teknik Sipil.Bandung. hal. 1-9. Dalam Pengembangan Infrastruktur
Endroyo, Bambang. 2006. “Peranan Transportasi Di Perkotaan”. Teknik.
Manajemen K3 dalam Pencegahan Vol. 30 No. 3 Tahun 2009, Semarang.
Kecelakaan Kerja Konstruksi”. Jurnal ISSN 0852–1697. Hal. 147-155.
Teknik Sipil. Vol. 3, No. 1, Semarang. Lestari, I Gusti Agung A. I. 2013.
hal. 8-15. “Perbandingan Kontrak Konstruksi
Frederika, Ariany. 2010. “Analisis Indonesia dengan Kontrak Konstruksi
Percepatan Pelaksanaan dengan Internasional”. Ganec Swara.. Vol. 7,
Menambah Jam Kerja Optimum pada No. 2,Mataram. hal. 64 - 69.
Proyek Konstruksi”. Jurnal Ilmiah Latief, Yusuf dan Utami, Retyaning P. 2009.
Teknik Sipil. Vol. 14, No. 2, Manado. hal. “Penerapan Pendekatan Metode Six
113-126. Sigma dalam Penjagaan Kualitas pada
H., Hamidah dan Soedarto,Teguh. 2006. Proyek Konstruksi”. Makara teknologi.
“Analisis Operasional Traktor Tangan Vol. 13, No. 2,hal. 67 - 72.
pada Usaha Pelayanan Jasa Alsintan Maddeppunggeng, Andi., B,Rindu Twidi.,
Pola Kerja Sama Operasi di Kabupaten Ayu,Shafira. 2015. “Identifikasi
Gresik”. Jurnal Ilmu-Ilmu. Vol. 6, No. 2, Faktor-Faktor Resiko Yang
hal. 76-85. Berpengaruh Di Tahap Construction
Hardjomuljadi, Sarwono. 2011. “Chance Pada Proyek EPC Terhadap Kinerja
And Desire, The Root Of Construction Waktu”. Jurnal fondasi.
18 | K o n s t r u k s i a
ANALISIS PEMBAGIAN TANGGUNG JAWAB PADA PROYEK KERJA SAMA OPERASI (Reza – Sarwono)
Marzuki, Puti Farida dan Lumeno, Shirly S. Rusydi, Mohamad Khoiru. 2010. “Analisis
2011. “Persepsi Resiko Terhadap Pengaruh Perubahan Peraturan
Penyediaan dan Pengelolaan Tenaga Perpajakan pada Sektor Usaha Jasa
Kerja dalam International Joint Konstruksi di Indonesia”. Jurnal
Venture pada Proyek Infrastruktur”. Akutansi Multi Paradigma. Vol. 1, No. 3,
Jurnal Teknik Sipil. Vol. 18, No. 1, ISSN hal. 437-447.
0853–2982 hal. 11-29. Samuel, Peter Miquel. 2016. “Tanggung
Maulani, Febiani., S,Akhmad., dan Jawab Penyedia Jasa Menurut Undang-
I,Bambang. 2014. “Analisis Struktur Undang Nomor 18 Tahun 1999
Rantai Pasok Konstruksi pada Tentang Jasa Konstruksi”. Lex et
Pekerjaan Jembatan”. Jurnal Rekayasa Societatis. Vol. 4, No. 6, hal. 27-34.
Sipil. Vol. 10, No. 2, Padang. ISSN 1858– Saputra, Andika A.Indra., K. Y, Rossana
2133hal. 1-8. Margareta., A. W, I Putu., B. N, Cahyono.
Mauliyani, Eka Suci., Miru,Ahmadi., 2017. “Pengaruh Komunikasi
Said,Nurfaidah. 2013. “Kedudukan Terhadap Keberhasilan Proyek Pada
Perjanjian Kerja Sama Operasi (KSO) Hubungan Kerja Antara Kontraktor
Dalam Hukum Perusahaan Di dan Subkontraktor”. Jurnal Sains
Indonesia”. Analisis.Vol. 2, No. Terapan. Vol. 3 No. 2 Tahun 2017, ISSN
2,Makassar. ISSN 2252–7230 hal. 193 - 2406 – 8810.
200. Simanjuntak, Ronald Manlian A.,
Messah, Yunita Afliana., Widjajakusuma,Jack., T,Nilam. 2009.
Widodo,Theodorus., Adoe, Marisya L. “Analisis Faktor Yang Mempengaruhi
2013. “Kajian Penyebab Keputusan Kontraktor Dalam Memilih
Keterlambatan Pelaksanaan Proyek Kontraktor Spesialis Terhadap
Konstruksi Gedung di Kota Kupang”. Peningkatan Kinerja Procurement
Jurnal Teknik Sipil. Vol. 2, No. Pada Proyek Jalan Lokal Di Kalimantan
2,Kupang. hal. 157 - 168. Timur”. Konferensi Nasional Teknik
Messah, Yunita A. 2013. “Kajian Hubungan Sipil 3.
Waste Material Konstruksi Dan Sirait, Fransisca Anggiyostiana dan
Organisasi Proyek Konstruksi”. Teknik Paskarini,Indriati. 2016. “Analisis
Sipil FST Undana.Kupang. Hal. 52-66. Perilaku Aman pada Pekerja
Pangkey, Febyana., Malingkas, Grace Y., Konstruksi dengan Pendekatan
Walangitan, D. O. R. 2012. “Penerapan Behavior-Based Safety (Studi Kasus di
Sistem Manajemen Keselamatan Dan Workshop PT. X Jawa Barat)”. The
Kesehatan Kerja Pada Proyek Indonesian Journal of Occupational
Konstruksi Di Indonesia”. Jurnal Ilmiah Safety and Health. Vol. 5, No. 1, hal. 91
Media Engineering.Vol. 2 No. 2 Juli - 100.
2012, Manado. ISSN 2087 – 9334 (100 Susantono, Bambang dan Berawi,
– 113). Mohammed A. 2012. “Perkembangan
Poerdyatmono, Bambang. 2007. “Alternatif Kebijakan Pembiayaan Infrastruktur
Penyelesaian Sengketa Jasa Transportasi Berbasis Kerjasama
Konstruksi”. Jurnal Teknik Sipil.Vol. 8 Pemerintah Swasta di Indonesia”.
No. 1, Pamekasan. Hal. 78-90. Jurnal Transportasi. Vol. 12, No. 2, hal.
93-102.
19 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 10 Nomer 2 | Juli 2019
20 | K o n s t r u k s i a