Anda di halaman 1dari 21

FAKTOR FAKTOR KETIDAKPASTIAN PADA

ESTIMASI BIAYA PROYEK INFRASTRUKTUR


DARI ASPEK SOSIAL BUDAYA
OLEH :
- BERIL CHOLIQ AR-RAHMAN (1804201010031)
- ZAERI TAHRIZI (1804201010004)
Pengertian Proyek
 Proyek merupakan kegiatan yang bersifat sementara yang telah ditetapkan sejak
awal pekerjaannya dan waktu selesainya biasanya dibatasi waktu dan biaya, untuk
mencapai tujuan dan hasil yang spesifik dan pada umumnya menghasilkan
sebuah perubahan yang memiliki nilai tambah.

 Menurut Proboyo (1999), keterlambatan pelaksanaan proyek umumya selalu


menimbulkan akibat yang merugikan baik bagi pemilik maupun kontraktor, karena
berdampak pada konflik dan perdebatan tentang apa dan siapa yang menjadi
penyebab, juga tuntutan waktu, dan biaya tambahan.

 Menurut Lewis dan Atherley (1996), keterlambatan proyek seringkali menjadi sumber
perselisihan dan tuntutan antara pemilik (Owner) dan kontraktor, sehingga akan
menjadi sangat mahal nilainya baik ditinjau dari sisi kontraktor maupun owner.
Keterlambatan pelaksanaan pada proyek juga memberikan dampak berupa kerugian
bagi semua pihak yang terlibat dalam proyek tersebut.
 Latupeirissa (2007) dan Rauzana (2015) berpendapat bahwa contingency cost
didefinisikan sebagai ketidakpastian biaya dari suatu perkiraan biaya atau
anggaran untuk dialokasikan pada item pekerjaan berdasarkan pengalaman dan
pelaksanaan proyek - proyek masa lalu dan merupakan salah satu bagian
yang integral dari total estimasi biaya proyek.

 Contingency cost sangat penting apabila pengalaman – pengalaman sebelumnya


yang berkaitan dengan biaya - biaya menunjukkan bahwa ada kemungkinan
akan terjadi peristiwa - peristiwa yang tidak dapat diramalkan dan mengakibatkan
biaya meningkat. oleh karena itu contingency cost kontraktor dapat dipandang
sebagai suatu perkiraan biaya dari risiko - risiko akibat kondisi - kondisi
ketidakpastian yang akan dihadapi oleh kontraktor dalam masa pelaksanaan
suatu proyek merupakan suatu fungsi dari tingkat confidence (tingkat
keyakinan) yang mewakili tingkat risiko yang diterima oleh kontraktor.
Adapun dampak kerugian yang dapat dialami oleh pihak yang terlibat didalam
pelaksanaan proyek konstruksi adalah sebagai berikut :
a.Pihak Kontraktor
Keterlambatan penyelesaian proyek mengakibatkan naiknya overhead yaitu
biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan karena bertambahnya waktu
pelaksanaan.Overhead meliputi biaya untuk perusahaan secara keseluruhan,
terlepas ada atau tidaknya kontrak yang sedang ditangani.
b. Pihak Konsultan
Konsultan akan mengalami kerugian waktu serta akan terlambat dalam
mengerjakan proyek yang lainnya, jika pelaksanaan proyek mengalami
keterlambatan penyelesaian.
c. Pihak Owner / Pemilik
Keterlambatan pelaksanaan proyek berarti kehilangan penghasilan dari hasil
proyek yang seharusnya dapat digunakan dan terjadi permasalahan pada
investasi tersebut. Sebagai contoh Jika proyek jalan toll Medan-Kualanamu
terjadi keterlambatan dalam penggunaan fasilitas dan pengoperasian tersebut
dan akan merugikan nilai investasi yang ditargetkan.
DIAGRAM HUBUNGAN SEBAB AKIBAT KETIDAKPASTIAN PADA
ESTIMASI BIAYA PROYEK

PENYEBAB RESIKO DAMPAK

PERUBAHAN
JADWAL
KETERLAMBATAN
PEKERJAAN
KUALITAS
PEKERJAAN
FAKTOR ASPEK PEMBENGKAKAN
SOSIAL BUDAYA BIAYA
KETERLAMBATAN
JADWAL
MUTU TIDAK
SESUAI
METODE
KONSTRUKSI
HUBUNGAN DAMPAK KETIDAKPASTIAN BIAYA PROYEK DENGAN
PEMBENGKAKAN BIAYA

PEMBENGKAKAN MUTU TIDAK KETERLAMBATAN


BIAYA SESUAI PEKERJAAN

Pembengkakan biaya  
Perlu dilakukan peningkatan Waktu =
adalah biaya konstruksi
kualitas, sehingga akan
suatu proyek yang pada
menambah material dan Agar waktu pelaksanaan bisa
saat tahap pelaksanaan, lebih cepat, maka perlu
waktu tambahan. Hal ini
melebihi (budget) dilakukan pertambahan jumlah
akan terjadi pembengkakan
anggaran proyek yang / produktifitas alat berat dan
biaya pada proyek jumlah pekerja. Pertambahan
ditetapkan di tahap awal
konstruksi ini menyebabkan terjadi
(estimasi biaya), sehingga
pembengkakan biaya
menimbulkan kerugian konstruksi
yang signifikan bagi pihak
kontraktor.
FAKTOR FAKTOR KETIDAKPASTIAN PADA ESTIMASI BIAYA
PROYEK INFRASTRUKTUR DARI ASPEK SOSIAL BUDAYA

PUNGUTAN LIAR

ADAT
HUBUNGAN KERJA
YANG TIDAK BAIK ASPEK SOSIAL …………
ASPEK BUDAYA BAHASA …………
KESALAHAN
PELAKSANAAN
SISTEM
RELIGI
TERGANGGUNYA
SISTEM
PUNGUTAN LIAR

 Pungutan liar (Pungli) yaitu tindakan yang


dilakukan oleh seseorang atau pegawai
negeri atau pejabat Negara dengan cara
meminta pembayaran uang yang tidak sesuai
atau tidak ada aturan yang berhubungan
dengan pembayaran tersebut. Hal ini
biasanya disamakan dengan perbuatan
pemerasan, penipuan atau korupsi.
 Ada beberapa tindakan pungli dalam proyek konstruksi :
 Fee. Biasa terjadi penyerahan sejumlah biaya dari kontraktor ke konsultan,
penyerahan biaya atas dasar jasa rekomendasi pembelian material dan mobilisasi
tukang.
 Premanisme. Terjadi permintaan biaya oleh oknum tertentu yang mengancam
keamanan lokasi pekerjaan
 Keamanan. Pembayaran biaya kepada penguasa lokasi seperti ketua pemuda atau
ketua geng tertentu yang bertujuan mendapatkan keselamatan
KESALAHAN PELAKSANAAN
 Pelaksanaan adalah suatu tindakan atau
pelaksanaan dari sebuah rencana yang sudah
disusun secara matang dan terperinci. Dalam
proyek konstruksi, diperlukan metode kerja yang
benar untuk menghindari kesalahan-kesalahan
dalam pelaksanaan.
 Kesalahan pelaksanaan dalam proyek konstruksi bisa
disebabkan oleh:
• Perbedaan metode kerja
Pada proyek kontruksi terdapat berbagai macam personil dan
pekerja. Antar personil dan pekerja memiliki berbagai perbedaan
meliputi tempat pelatihan keahlian, jumlah pengalaman kerja, jenis
pengalaman kerja dan lain sebagainya. Hal ini berpotensi terjadinya
perbedaan metode kerja dalam pelaksanaan proyek konstruksi.
• Manager proyek dan konsultan tidak kompeten
Jasa di bidang konstruksi jika tidak diimbangi dengan peningkatan
kompetensi Manajer Konstruksi maka akan berdampak pada
keterlambatan kinerja proyek.
• Tingginya frekuensi perubahan pelaksanaan
Pelaksanaan pekerjaan kontruksi sering mengalami perubahan
berupa tambah/kurang dikarenakan mengubah spesifikasi teknis
pekerjaan sesuai dengan kebutuhan lapangan
HUBUNGAN KERJA YANG TIDAK BAIK
 Pasal 1 angka 14 uu no 13 tahun 2003 menyatakan perjanjian kerja
adalah suatu perjanjian antara pekerja/buruh dan pengusaha atau
pemberi kerja yang memuat syarat-syarat kerja hak dan kewajiban
kedua belah pihak. hubungan kerja yang baik akan membuat semua
pekerja lebih mudah untuk belajar dan mampu lebih cepat dalam
menuntaskan masalah.
 Hubungan kerja yang tidak baik disebabkan oleh :
• Perbedaaan komunikasi
Pada proyek pembangunan konstruksi terdapat berbagai
pekerja baik yang berasal dari lingkungan sekitar proyek
maupun yang berasal dari luar daerah.
Umumnya pekerja setempat berkomunikasi dengan
bahasa daerah sehingga para pekerja luar sedikit mengalami
kesulitan dalam menguasai bahasa daerah setempat untuk
berkomunikasi
• Hubungan kurang baik antara owner – perencana –
kontraktor
Hubungan kurang baik ini menbuat system kerja menjadi
tidak teratur yang berpotensi terjadi keterlambatan pekerjaan
• Tidak berjalannya sistem organisasi
Dalam proyek konstruksi, tidak berjalannya sistem organisasi
bisa disebabkan karena adanya berbagai masalah, seperti
keuangan, keegoisan dan sebagainya
TERGANGGUNYA SISTEM

Terganggunya sistem merupakan


terhambatnya pelaksanaan
proyek konstruksi sehingga
pekerjaan tidak bisa berjalan
sebagaimana rencana.
 Terganggunya sistem yang dimaksud yaitu :
• Huruhara/kerusuhan
Kerusuhan atau huru-hara terjadi kala sekelompok orang berkumpul
bersama untuk melakukan tindak kekerasan, biasanya sebagai tindak balas
terhadap perlakuan yang dianggap tidak adil ataupun sebagai upaya
penentangan terhadap sesuatu. Kerusuhan yang terjadi di sekitar proyek
konstruksi menyebabkan pelaksanaan pekerjaan terganggu
• Demo/unjuk rasa
Unjuk rasa atau demo adalah sebuah gerakan protes yang dilakukan
sekumpulan orang di hadapan umum. Unjuk rasa biasanya dilakukan untuk
menyatakan pendapat kelompok tersebut atau penentang kebijakan yang
dilaksanakan suatu pihak atau dapat pula dilakukan sebagai sebuah upaya
penekanan secara politik oleh kepentingan kelompok.
• Sikap & Persepsi Masyarakat
Pada proyek pembangunan konstruksi terdapat berbagai sikap masyarakat
sekitar mengenai proyek tersebut. Sebagai contoh, mereka sering bertanya-
tanya tentang rencana proyek konstruksi. Termasuk pula proses dan nilai
ganti rugi pembebasan lahan di wilayah mereka, apabila terjadi
ketidaksesuaian nilai ganti rugi biasanya mereka melakukan aksi protes atau
demo dengan menutup akses masuk ketempat lokasi yg akan dibangun
sampai tuntutan mereka terpenuhi atau menemui titik temu.
ADAT
 Daerah Sekitar Lingkungan Proyek Memiliki Adat Dan Kebiasaan Yang
Berbeda – Beda. Pekerjaan Proyek Konstruksi Harus Memperhatikan Atau
Mengikuti Adat Atau Kebiasaan Disekitar Proyek. Hal Ini Secara Tidak
Langsung Mempengaruhi Pekerjaan Konstruksi
 Adat Adalah Gagasan Kebudayaan Yang Terdiri Dari Nilai-nilai Budaya,
Norma, Keabiasaan, Kelembagaan, Dan Hukum Adat Yang Lazim Dilakukan
Di Suatu Daerah.
 Contoh kegiatan adat :
• Meugang (aceh)
Meugang adalah tradisi mengkonsumsi daging berupa kambing
atau sapi untuk menyambut Ramadan dan hari raya dan
menikmatinya bersama keluarga, kerabat dan yatim piatu oleh
masyarakat Aceh. Biasanya dirayakan dua hari. Keunikan yang
hanya ada di Aceh.
• Ruwatan (jawa)
Tradisi Ruwatan adalah salah satu bentuk upacara atau ritual
penyucian yang hingga saat ini tetap dilestarikan oleh masyarakat
Jawa. Tradisi ini diberlakukan bagi orang yang Nandang Sukerta
atau berada dalam dosa.
• Melasti (bali)
Melasti adalah upacara pensucian diri untuk menyambut hari
raya Nyepi oleh seluruh umat Hindu di Bali. Upacara Melasti
dilaksanakan di pinggir pantai dengan tujuan mensucikan diri dari
segala perbuatan buruk pada masa lalu dan membuangnya ke
laut.
SISTEM RELIGI

 Diartikan Yaitu Suatu Mekanisme Yang Teratur Antara Keyakinan Serta


Praktek Keagamaan Yang Berkaitan Bersama Hal-hal Suci. Sistem
Keagamaan Terhimpun Atas, System Kepercayaan, System Nilai Serta
Keseharian Hidup, Pembicaraan Keagamaan, Serta Kegiatan Keagamaan.
 Pada Saat Hari Besar Keagamaan, Pelaksana Kontruksi Berpotensi Tidak
Dijalankan. Hal Ini Dilakukan Untuk Menghormati Antar Ummat
Beragama.
 Contoh :
• Maulid, bulan ramadhan (Islam)
Artinya yaitu peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW yang
biasanya diadakan berbagai kegiatan dan acara. Hal ini
membuat berbagai aktifitas ditiadakan untuk menghormati
dan merayakan salah satu hari besar islam ini termasuk
kegiatan pada pelaksanaan proyek konstruksi.
Saat Bulan Ramadhan, biasanya terjadi pengurangan jam kerja.
Ini disebabkan untuk menghormati orang yang berpuasa.
Selain itu, kegiatan lembur malam juga terbatas untuk
menghargai pelaksanaan Shalat Tarawih dan Tadarus.
• Paskah (kristen)
Adalah perayaan terpenting dalam tahun liturgi gerejawi
Kristen
• Jumat ngaben (hindu)
Adalah salah satu upacara yang dilakukan oleh Umat Hindu di
Bali yang tergolong upacara Pitra Yadnya (upacara yang
ditunjukkan kepada Leluhur)
BAHASA

Bahasa Merupakan Suatu Pengucapan Elok Pada Bentuk


Elemen Tradisi Yang Bisa Membuat Guna Perantara
Utama Untuk Manusia Untuk Dapat Melanjutkan Atau
Mengadaptasikan Tradisi. Dalam Suatu Proyek
Konstruksi Adanya Kemungkinan Perbedaan Asal
Daerah Dari Pekerja Dan Personil. Hal Ini Berpotensi
Adanya Perbedaan Bahasa Dari Pekerja Yang
Mengakibatkan Sistem Komunikasi Tidak Berjalan
Dengan Baik.
Sekian dan terima kasih

Anda mungkin juga menyukai