Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Fondasi, Volume 5 No 1 2016

ESTIMASI BIAYA PADA PROYEK PERUMAHAN


(Studi Kasus Proyek Pembangunan Citra Serang Residence)
Andi Maddepungeng1, Irma Suryani2, Awaludin Mawardani3
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Jln. Jendral Sudirman KM. 3 Kota Cilegon-Banten Indonesia

INTISARI
Pelaku pembangunan proyek konstruksi pembangunan perumahan di Indonesia pada umumnya tidak
melakukan identifikasi biaya tidak langsung (Inderect Costs) secara detail serta diyakini tidak memiliki
mekanisme yang akurat dalam menentukan besarnya masing-masing variabel biaya tidak langsung. Akibat
dari tidak memiliki mekanisme yang akurat dalam estimasi biaya (estimated cost) , terlebih dalam estimasi
biaya tidak langsung sehingga keuntungan yang diperoleh tidak optimal bahkan tidak jarang mengalami
kerugian. Oleh karena itu, penelitian ini akan membahas tentang estimasi biaya pada proyek perumahan di
proyek pembangunan Perumahan Citra Serang Residence.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui estimasi biaya, besaran persentase biaya tidak langsung
serta pola rantai pasok (Supply Chain) material dan pekerja pada proyek Perumahan Citra Serang Residence.
Penelitian ini menggunakan metode observasi langsung dan penyebaran kuesioner kepada responden yang
terlibat pada proyek tersebut, kemudian data yang diperoleh diolah mengggunakan softwareSPSS.20 untuk
mengetahui karakteristik dari biaya tidak langsung tersebut.
Dari hasil pembahasan diperoleh rata-rata nilai persentase Inderect Cost pada proyek perumahan
sebesar 12.13 % dan pada proyek pembanding pada proyek konstruksi jalan adalah sebesar 6.59 %. Serta
diperoleh kesimpulan bahwa estimasi biaya tidak langsung pada proyek perumahan sangat penting untuk
dilakukan.

Kata Kunci : Biaya Tidak Langsung, Estimasi BiayaRantai Pasok, softwareSPSS.20

ABSTRACT

Construction project construction of offender housing development in Indonesia generally do not


identify the indirect in detail and is believed to have no accurate mechanism in determining the magnitude of
each of these variable indirect costs. The consequences of not having an accurate mechanism in the
estimation of costs, especially in the estimation of indirect costs so that the profits obtained not optimal even`
not rarely suffered losses. Therefore, this research will discuss on estimation of costs on residential projects
in the residential development projects Citra Serang Residence.
This research aims to know the estimated cost, quantity percentage of indirect costs as well as
material and supply chain patterns of workers on the project housing Citra Serang Residence. This research
uses the methods of direct observation and dissemination of the questionnaire to respondents who were
involved in the project, then the data obtained were processed using the software SPSS. 20 to find out the
characteristics of such indirect costs.
From the results of the deliberations of the obtained average value percentage Inderect Cost at a
housing project at 12.13% and on the comparison of projects on road construction projects is 6.59%. As
well as the conclusion that estimated indirect costs on residential projects is very important to do.

Keywords : estimation of costs, Inderect Cost, Supply Chain, softwareSPSS.20

Jurusan Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa | 79


Jurnal Fondasi, Volume 5 No 1 2016

1. PENDAHULUAN berdasarkan gambar rencana dan


Pelaku pembangunan proyek spesifikasi teknis dalam kontrak
konstruksi pembangunan perumahan di konstruksi. Komponen biaya langsung
terdiri dari biaya upah tenaga kerja,
Indonesia pada umumya tidak melakukan
operasi peralatan, material, dan semua
identifikasi biaya tidak langsung secara detail biaya yang berada di bawah kendali
sebelumnya. Pemilik proyek juga diyakini sub-kontraktor (AACE,1992).
tidak memiliki mekanisme yang akurat dalam
menentukan besarnya masing-masing Tabel 1. Komponen Biaya Langsung
variabel biaya tidak langsung.Penentuan NO Komponen Biaya Sumber
alokasi biaya tidak tidak langsung yang biasa Langsung
dilakukan adalah melalui presentase yang  Biaya material Assosiation
 Biaya upah for the
besarnya berbeda-beda, tergantung 1 Advancement
tenaga kerja
pengalaman kontraktor.Penetapan besarnya
 Biaya operasi of Cost
persentase ini juga dipengaruhi oleh persepsi peralatan Engineering
risiko oleh kontraktor terhadap tiap jenis  Biaya sub (
poyek, karena tiap proyek memiliki kontraktor AACE,1992)
karakteristik tertentu dan ketidakpastian yang  Biaya material
berbeda.  Biaya
Pada studi kasusdi proyek perumahan 2 peralatan Oberlender
Citra Serang Residence yang memilliki luas  Biaya upah dan Peurifoy,
tenaga kerja 2002
lahan 27.739 m2 (±3 Hektar) akan dibangun
 Biaya sub
perumahan sebanyak 178 unit rumah dengan
kontraktor
tipe 36, tipe 45 dan tipe 75. Saat ini sudah 45  Biaya material
unit rumah dalam proses pembangunan 3  Biaya upah Dipohusodo,
dalam berbagai tipe. Dalam proses tenaga kerja 1996
pembangunan tersebut kontraktor pelaksana  Biaya
mengalami berbagai kendala yang peralatan
menyebabkan kurang optimalnya keuntungan  Biaya
yang diperoleh. Hal tersebut disebabkan bahan/material
4  Upah buruh Iman
sistem estimasi biaya pada kontraktor
 Biaya perlatan Soeharto,
umumnya menitik beratkan hanya pada 1995
 Biaya sub
biaya langsung, padahal seperti kita ketahui
kontraktor
biaya dalam sebuah anggaran proyek terbagi (Sumber:Analisa Penulis, 2014)
atas dua macam yaitu biaya langsung dan
biaya tak langsung. Biaya tak langsung
tersebut yang tidak diestimasi secara detail, 2. Biaya Tidak Langsung
sehingga keuntungan yang diperoleh Biaya tidak langsung proyek
pelaksana proyek tidak optimal bahkan tidak konstruksi adalah biaya yang tidak
berkaitan secara langsung dalam
jarang mengalami kerugian.
pelaksanaan proyek konstruksi, namun
memiliki support dalam pelaksanaan
2. LANDASAN TEORI proyek konstruksi yang terkait dengan
A. Komponen Biaya Proyek Konstruksi beberapa pekerjaan konstruksi. Biaya
1. Biaya Langsung tidak langsung dialokasikan untuk
Biaya langsung proyek konstruksi pekerjaan yang berdasarkan pada
adalah komponen biaya yang berkaitan beberapa komponen biaya langsung
langsung dengan volume pekerjaan seperti waktu penyelesaian
yang tertera dalam item pembayaran pekerjaan,biaya material atau
atau komponen hasil akhir proyek keduanya (AACE, 1992).
80 | Jurusan Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Jurnal Fondasi, Volume 5 No 1 2016

Tabel 2. Komponen Biaya Tidak mendistribusikan produk yang


Langsung dihasilkan kepada customer dengan
No Komponen Biaya Sumber perantaranya adalah retailer yang
berperansebagai distributor pada
Tidak Langsung
tingkatan yang lebih rendah) yang
 Pajak (Taxes) Assosiation saling berhubungan mulai dari hulu
(upstream) hingga ke hilir
 Kondisi umum for the (downstream) dalam melakukan suatu
1 (General Advanceme kegiatan untuk menghasilkan barang
dan jasa yang bermutu sampai kepada
Condition) nt of Cost pelanggan terakhir.
 Biaya Resiko Engineerin Pola pekerja pada proyek
perumahan umumnya memiliki pola
(Risk) g yang lebih sederhana dibandingkan
 Overhead ( dengan proyek-proyek konstruksi lain
seperti gedung atau pembangunan
AACE,199 pabrik. Pola umum pekerja pada
2) proyek perumahan seperti pada gambar
alir berikut :
 Biaya Overhead
 Biaya Tak Kontraktor
Mandor Pekerja
Pelaksana
2 Terduga Iman Owner
Konsultan
 Keuntungan/Profi Soeharto, Perencana
t 1995 Gambar 1. Pola Umum Pekerja
 Penalti atau Pada Proyek Perumahan
(Sumber : Analisa Penulis , 2014)
Bonus
(Sumber:Analisa Penulis, 2014) 5. Komponen-Komponen Proyek
Pembangunan Perumahan
3. Perumahan
Menurut Suparno Sastra M. dan Tabel 3.Komponen-Komponen Proyek
Endi Marlina, (Perencanaan dan Pembangunan Perumahan
Pengembangan Perumahan, 2006:29) Komponen-Komponen
pengertian mengenai perumahan NO Proyek Pembangunan
adalah kelompok rumah yang
berfungsi sebagai lingkungan tempat Perumahan
tinggal atau lingkungan hunian yang
dilengkapi dengan prasarana dan 1. Developer /Owner
sarana lingkungan.
2. Konsultan Perencana
4. Rantai Pasok Material dan Pola 3. Kontraktor Pelaksana
Pekerja Pada Proyek 4. Supplier
Perumahan
Berdasarkan kesimpulan dari 5. Marketing
berbagai definisi rantai pasok
(Sumber : Analisa Penulis , 2014)
merupakan keterlibatanjaringan
berbagai pihak atau organisasi (terdiri
3. METODOLOGI PENELITIAN
dari; supplier - yang memasokmaterial
Penelitian ini adalah suatu analisa
untuk keperluan produksi, manufaktur
mengenai praktek estimasi biaya proyek
- yang melakukan produksi,distributor
pembangunan perumahan yang didalamnya
dan retailer sebagai komponen yang
terdapat komponen Developer sebagai pihak

Jurusan Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa | 81


Jurnal Fondasi, Volume 5 No 1 2016

pengembang perumahan, kontraktor sebagai Tabel 5. Biaya Tidak Langsung Proyek


pembangun konstruksi perumahan serta Perumahan 2
Supplier sebagai pemasok material No Tipe Persentase Nilai Proyek
pembangunan proyek perumahan. Bagian
Perumahan Biaya
lain penelitian ini juga dibuat suatu model
biaya tidak langsung yang dapat digunakan Tidak
dalam estimasi biaya proyek konstruksi,
Langsung
khususnya pada proyek pembangunan
perumahan. (%)
1 82 13 Rp1.800.000.000
2 100 14 Rp2.100.000.000
3 105 15 Rp2.384.000.000
(Sumber : Analisa Penulis , 2014)

Dari data diatas dibandingkan


persentase biaya tidak langsung terhadap
milai proyek pada proyek perumahan 1
dengan perumahan 2.
Pada proyek perumahan 2 terdapat 3
tipe perumahan yang dikerjakan dan jumlah
perumahan yang dikerjakan berjumlah 12
unit rumah masing-masing 3 unit per tipe.
Dari data tabel diatas diperoleh bahwa pada
proyek perumahan 1 yang relatif banyak
berpengaruh pada persentase biaya tidak
langsung adalah jumlah unit rumah yang
dikerjakan, semakin banyak unit rumah yang
dikerjakan maka semakin akan menekan
Gambar 2. Flowchart Penelitian biaya tidak langsung.
(Sumber:Analisa Penulis, 2014) Dari hasil data sekunder persentase
biaya tidak langsung terhadap nilai proyek
4. ANALISA DAN PEMBAHASAN jalan milik pemerintah di Pulau Jawa dan
Dari keseluruhan estimasi biaya pada Pulau Sumatera diperoleh rata-rata nilai
tipe 36,45, dan 75 proyek perumahan 1 persentasenya biaya tidak langsungnya
diperoleh rekapitulasinya seperti pada tabel sebesar 6.59 %
dibawah ini. Dari data diatas menunjukan bahwa
nilai rata-rata persentase biaya tidak langsung
Tabel 4. Rekapitulasi Persentase Biaya Tidak terhadap nilai proyek pada proyek jalan
Langsung Proyek Perumahan 1 (Milik Pemerintah) sebesar 6.59 % dan nilai
No Tipe Persentase Nilai Proyek rata-rata persentase biaya tidak langsung
Perumahan Biaya proyek perumahan terhadap nilai proyek
sebesar 12.13 %. Data tersebut menunjukan
Tidak persentase biaya tidak langsung terhadap
Langsung nilai proyek lebih besar terjadi pada proyek
perumahan dibandingkan pada proyek jalan,
(%) hal ini disebababkan beberapa faktor sebagai
1 36 8.94 Rp1,135,900,000 berikut :
1. Tingkat kompleksitas pengerjaan pada
2 45 10.20 Rp655,200,000 proyek perumahan lebih tinggi
3 75 11.68 Rp440,800,000 dibandingkan dengan proyek jalan
yang lebih bersifat tipikal dalam proses
(Sumber : Analisa Penulis , 2014) pengerjaannya, hal ini akan
82 | Jurusan Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Jurnal Fondasi, Volume 5 No 1 2016

mengurangi kesalahan pada proses


pengerjaan yang sering terjadi pada
proyek konstruksi.

2. Pada proyek perumahan yang ditinjau


dimiliki oleh swasta sedangkan proyek
jalan yang ditinjau dimiliki oleh
pemerintah, hal tersebut akan
berpengaruh terhadap birokrasi yang
dilalui, pada proyek perumahan proses
birokrasi akan relatif lebih sulit
dibandingkan dengan proyek jalan.
Seringkali pihak yang terlibat dalam
proyek konstruksi yang terkendala
pada proses birokrasi akan
mengeluarkan biaya-biaya lebih dalam
mempercepat proses birokrasi tersebut, Gambar 3. Bagan Alir Rantai Pasok
hal ini akan menambah beban biaya (Sumber : Analisa Penulis,2014)
tidak langsung pada sebuah proyek.
Sistem pemesanan material pada Pada gambar 3 menggambarkan alir
proyek perumahan Citra Serang rantai pasok, pada tahap pertama antara
Residence dilakukan dengan 2 cara, kontraktor pelaksana dan supplier melakukan
yaitu sebagai berikut : pemesanan material dan melakukan
perjanjian kerjasama tentang sistem
1) Delivery Order (DO) pemesanan yang akan digunakan antara
Sistem pemesanan material ini kedua belah pihak.
dilakukan pemesanan langsung Setelah tahap pertama selesai
dari pihak kontraktor pelaksana selanjutnya tahap kedua yaitu tahap
ke supplier dan material pengiriman material ke lokasi proyek yang
langsung dikirim ke proyek diterima oleh pihak logistik proyek. Tahap ini
setelah pihak kontraktor dilakukan pengecekan material berupa
membayar secara tunai. kuantitas dan kualitas material yang dipesan,
jika material yang dipesan sesuai dengan
2) Purchase Order (PO) kuantitas dan kualitas yang dipesan maka
Sistem pemesanan material ini masuk ke proses pengerjaan namun jika tidak
dilaksanakan perjanjian sesuai dengan kuantitas dan kualitas yang
kerjasama terlebih dahulu dipesan tidak akan diterima dan
sebelum melakukan pemesanan. dikembalikan kepada puhak supplier.
Sistem ini memungkinkan
pihak kontraktor membayar Selanjutnya adalah pengolahan data
pemesanan material tidak secara kuesioner dengan menggunakan software
tunai namun dapat diberikan SPSS.20.
tempo dalam waktu tertentu
sesuai perjanjian antara 1. Analisa Deskriptif
kontraktor pelaksana dan Analisa ini untuk mencari karakteristik
supplier. tentang biaya tidak langsung pada proyek
perumahan, beriku beberapa karakteristik
yang divari dalam penelitian ini
 Apakah anda mengetahui biaya tidak
langsung pada proyek perumahan ? (BTL1)

Jurusan Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa | 83


Jurnal Fondasi, Volume 5 No 1 2016

Tabel 6.Output SPSS.20 BTL1 Setealah data diolah menggunakan


software SPSS.20 diperoleh hasil sesuai tabel
Frequency dibawah ini:
Sangat Mengetahui 6 Keterangan :
Mengetahui 7 1. Sangat Berpengaruh
Valid Cukup Mengetahui 2 2. Berpengaruh
Tidak Mengetahui 1 3. Cukup Berpengaruh
Total 16 4. Tidak Berpengaruh
5. Tidak Tahu
(Sumber : Analisa Penulis,2014)
Tabel 10.Rekapitulasi Keterangan Faktor
 Bagaimana anda mengetahui biaya
Biaya Tidak Langsung
tidak langsung pada proyek perumahan ? Faktor Biaya
(BTL2) Mode Keterangan
Tidak Langsung
Tabel 7.Output SPSS.20 BTL2 Sangat
Jenis Proyek 1
Berpengaruh
Frequency
1 Owner 2 Berpengaruh
Bagian Pekerjaan
Berdasarkan Sangat
4 Lokasi Proyek 1
Pengalaman Berpengaruh
Informasi dan Akesebilitas
2 Sangat
Pengetahuan menuju lokasi 1
Valid Berpengaruh
proyek
a dan b 3
Jadwal proyek 2 Berpengaruh
b dan c 1
Lingkungan
a,b dan c 5 2 Berpengaruh
sekitar proyek
Total 16 Proses birokrasi
(Sumber : Analisa Penulis,2014) yang harus 2 Berpengaruh
dilalui
 Apakah dalam RAB estimasi biaya Sangat
tidak langsung penting untuk dilakukan ? Risiko proyek 1
Berpengaruh
(BTL3) Kompleksitas
2 Berpengaruh
proyek
Tabel 8.Output SPSS.20 BTL3 Konsultasi
2 Berpengaruh
Frequency proyek
Sangat Penting 9 Subkontraktor / Sangat
1
dilakukan supplier Berpengaruh
Valid 7 Spesifikasi
Penting dilakukan Sangat
proyek 1
Total 16 Berpengaruh
(Kualitas)
(Sumber : Analisa Penulis,2014) Nilai kontrak
2 Berpengaruh
proyek
 Mengapa dalam RAB estimasi biaya Durasi proyek 2 Berpengaruh
tidak langsung perlu untuk dilakukan ? Ketersedian Sangat
(BTL4) 1
tenaga kerja Berpengaruh
Sangat
Tabel 9.Output SPSS.20 BTL4 Pajak 1
Berpengaruh
Antisipasi biaya resiko 7
(Sumber : Analisa Penulis,2014)
a dan b 2
Valid b dan c 3 2. Uji Validitas dan Realibilitas
a,b dan c 4
Uji validitas adalah suatu uji instrumen
Total 16 atau skala penelitian untuk melihat
(Sumber : Analisa Penulis,2014) kesahihan, ketepatan, dan kecermatan dari

84 | Jurusan Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa


Jurnal Fondasi, Volume 5 No 1 2016

instrumen atau skala yang digunakan dalam langsung adalah biaya yang tidak
penelitian.Suatu instrumen atau skala terkait langsung dengan volume
pengukur dapat dikatakan mempunyai pekerjaan. Di proyek perumahan
validitas yang tinggi apabila instrumen kontraktor pelaksana pada umunya
tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau tidak melakukan identifikasi biaya
memberikan hasil ukur yang sesuai dengan tidak langsung , hal ini yang
maksud dilakukannya pengukuran tersebut. mengakibatkan profit yang diperoleh
Sedangkan pengujian yang memiliki validitas tidak optimal dan bahkan mengalami
rendah akan menghasilkan data yang tidak kerugian.
relevan dengan tujuan pengukuran. 2. Dari hasil penelitian persentase biaya
tidak langsung dari jumlah nilai proyek
pada proyek perumahan 1 diperoleh
Tabel 11. Statistik Realibiltas
tipe 36 sebesar 8.94 %, tipe 45 sebesar
Cronbach's 10.2 % dan tipe 75 sebesar 11.68 %.
N of Items
Alpha Sedangkan persentase biaya tidak
.666 16 langsung dari jumlah nilai proyek pada
(Sumber : Analisa Penulis , 2014) proyek perumahan 2 diperoleh tipe 82
sebesar 13 %. Tipe 100 sebesar 14 %
dan tipe 105 sebesar 15 %.
Tabel 12. Tingkat Reliabilitas 3. Dari hasil penelitian bahwa nilai rata-
rata persentase biaya tidak langsung
Alpha Tingkat terhadap nilai proyek pada proyek
Realiabilitas jalan (Milik Pemerintah) sebesar 6.59
0.00-0.20 Kurang Relialibel % dan nilai rata-rata persentase biaya
>0.20-0.40 Agak Relialibel tidak langsung terhadap nilai proyek
>0.40-0.60 Cukup Realibel sebesar 12.13%. Data tersebut
>0.60-0.80 Realibel menunjukan persentase biaya tidak
>0.80-1.00 Sangat Realibel langsung terhadap nilai proyek lebih
(Sumber : Rekto Sugiarto 2012) besar terjadi pada proyek perumahan
dibandingkan pada proyek jalan.
Berdasarkan pada tabel statistik
4. Rantai pasok material pula akan
reliabilitas diatas dapat dilihat bahwa nilai
mempengaruhi biaya tidak langsung,
cronbach’s alpha sebesar 0,666 dengan
berjalannya dengan baik sebuah
jumlah N atau variabel penelitian sebesar 16
jaringan rantai pasok material akan
buah. Pada hasil output SPSS tersebut dapat
berdampak kesesuain jadwal
dilihat nilai cronbach’s alpha ialah 0,666
pelaksanaan proyek. Karena semakin
yang dimana lebih besar dari 0,60, maka
mundurnya jadwal proyek akan
kuesioner yang diuji coba telah terbukti
berdampak besar pada biaya tidak
reliabel karena terletak diantara 0,60 s/d 0,80.
langsung pada sebuah proyek. Pada
proyek perumahan 1 yang penulis
5. KESIMPULAN DAN SARAN
tinjau menggunaan sistem Purchase
A. Kesimpulan
Order (PO), Sistem ini memungkinkan
Berdasarkan analisa dan pembahasan
pihak kontraktor membayar
yang telah dilakukan pada bab v, maka dapat
pemesanan material tidak secara tunai
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
namun dapat diberikan tempo dalam
1. Dalam estimasi biaya pada proyek
waktu tertentu sesuai perjanjian antara
perumahan terdapat dua jenis biaya
kontraktor pelaksana dan supplier.
yaitu biaya langsung dan biaya tidak
5. Pada proyek perumahan 1 yang penulis
langsung . Biaya langsung adalah
tinjau menggunakan pola pekerjaan
biaya yang terkait langsung dengan
secara pertahap, hal ini yang
volume pekerjaan yang terdapat dalam
menyebabkan terjadinya banyak
pay item seperti biaya upah, biaya
kesalahan pada proses pengerjaan
peralatan, biaya material, dan
perumahan dikarenakan berbeda-beda
sebagainya. Sedangkan biaya tidak
kelompok pekerja pada setiap jenis
Jurusan Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa | 85
Jurnal Fondasi, Volume 5 No 1 2016

pekerjaannya. Padahal pola pekerja Fahiran. (2005), Identifikasi Penyebab


yang bekerja dengan sistem pekerjaan Overrun Biaya Proyek Konstruksi
secara penuh akan lebih efektif dan Gedung. Makasar.
meminilisir biaya tidak langsung pada Mawardani, Awaludin, (2013) . Metode
sebuah proyek dibandingkan dengan Pelaksanaan Pembangunan Proyek
sistem pekerjaan secara pertahap. Crude Ore Bin Krakatau- Posco .
Terjadinya kesalahan dalam Cilegon
mengerjakan kegiatan di proyek akan Shelton, Fred, Jr, CPA,MBA,
semakin kecil dikarenakan dalam CVAdanBrugh, Mason CPA. (2002),
seluruh pekerjaan kegiatan proyek Kontrak Biaya Tidak Langsung.
perumahan dikerjakan dalam satu Amerika Serikat
kelompok tertentu. Soemardi , Biemo W danKusumawardani,
6. Data persentase rata-rata biaya tidak Rani G,. (2010), Studi Praktek
langsung yang diperoleh sebesar Estimasi Biaya Tidak Langsung Pada
12.13% terhadap nilai proyek pada Proyek Konstruksi. Bandung.
proyek perumahan dalam penelitian ini Suryani, Irma, dkk. (2012).Pedoman
dapat digunakan untuk dimasukan Tugas Akhir Revisi 2.Cilegon: Jurusan
kedalam RAB pada proyek perumahan Teknik Sipil UNTIRTA.
selanjutnya, sehingga profit yang Tolangi, Martho F. dan J.P. Rantung, J.E.Ch.
diperoleh dapat dioptimalkan dan Langi, M. Sibi. (2012) ,Analisis Cash
menimalisir kerugian yang mungkin Flow Optimal Pada Kontraktor Proyek
terjadi. Pembangunan. Sulawesi
Maharani, Safira Ayu. (2013) Identifikasi
B. Saran Faktor-Faktor Risiko Yang
Penulisan tugas akhir ini masih sangat Berpengaruh Di Tahap Construction
jauh dari sempurna sehingga diharapkan Pada Proyek EPC Terhadap Kinerja
untuk penelitian tugas akhir selanjutnya: (Studi Kasus PT. Krakatau
1. Sebaiknya menggunakan estimasi Engineering dan PT. Prima Konstruksi
biaya tidak langsung proyek gedung Utama). Cilegon
milik pemerintah seabagai pembanding Nurwega, Maghrizal Aris. (2014) Analisa
proyek perumahan yang penulis teliti. Pola dan Kinerja Supply Chain Pada
2. Untuk penelitian selanjutnya Proyek Konstruksi Bangunan.Serang.
dianjurkan melakukan penelitian lebih Pradipta, A. Yudha. (2013). Optimalisasi
luas tentang biaya tidak langusung Waktu dan Biaya Dengan Project
pada proyek-proyek yang bersakala Crashing dan Tahapan Deterministik
besar karena akan lebih kompleks Least Coast Scheduling(Studi Kasus:
komponen-komponen yang ada dalam Proyek Pembangunan Pabrik Pipa Baja
biaya tidak langsung tersebut. Tanpa Kampuh (Seamless Steel Pipe)
PT. Artas Energi Petrogas). Cilegon.
6. DAFTAR PUSTAKA Kesuma , Dony Prastya. (2011) , Estimasi
Husen, Abrar. (2010). Manajemen Proyek. Biaya Tidak Langsung Pada Proyek
Yogyakarta: Andi Offset. Jalan (Studi kasus: Kontraktor Kecil,
Kerzner, H. (1982). Project Management: A Menengah, dan Besar). Bandung.
System Approach do Planning. .http://ilmusipil.com
Scheduling, Ana Controlling. New .http://statistikian.blogspot.com
York: Van Nostrand Reinhold.. .http://UU1/2011perumahandanpermukiman
Soeharto, Iman. (1997). Manajemen Proyek: .http://wikipedia.com
Dari Konseptual SampaiOperasional.
Jakarta: Erlangga.
Widiastuti, Irika, Ir, M.T. dan Lenggogeni, Ir,
M.T. (2013), Manajemen Konstruksi,
Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya.

86 | Jurusan Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Anda mungkin juga menyukai