Anda di halaman 1dari 10

UTS QSJJ-3TPJJ

Nama : Andy Adiansyah


Kelas : 3 TPJJ
NIM :191134007
Hari/Tanggal : Selasa/2 November 2021
Waktu : 10.00 – 12.00 (120 menit)
Jawaban : boleh di ketik, boleh tulis tangan, di email ke udiraharjo1958@gmail.com

1. Jelaskan perbedaan perhitungan biaya pada tahap awal (secara kasar) dengan
perhitungan biaya pada tahap akhir (secara rinci) pada proyek jalan dan jembatan?
Biaya tahap awal atau biaya pradesain merupakan perhitungan biaya yang dilakukan pada
tahap awal yang didasarkan pada desain konseptual proyek dan menggunakan teknologi dasar,
sehingga memiliki akurasi perkiraan yang rendah. Tujuan dari perkiraan biaya awal adalah untuk
tujuan kelayakan dan penganggaran , perbandingan dan evaluasi keunganan proyek alternatif dan
penerapan pembiayaan yang sesuai dengan prosedur.
Perkiraan biaya akhir dilakukan pada saat tahap perancangan dengan menggunakan
perhitungan biaya yang lebih detail. Tujuan dari perhitungan biaya akhir merupakan untk
digunakan sebagai acuan dalam pembuatan EE.

2. Hitung berapa anggaran maksimal yang bisa diajukan pada pembangunan jalan lebar 5 m
dan panjang jalan 7 km. Perhitungan berdasarkan SBK Prop. Jabar th 2019. Dari
anggaran tersebut, hitung alokasi biaya persiapan, pelaksanaan (perencanaan, pekerjaan
konstruksi, pengawasan, pemantauan dan evaluasi) dan honorarium.

 Jalan Beton
Pembangunan jalan baru dengan beton selebar 5 m, memiliki biaya maksimal satuan = Rp
12.204.127.000,00/km. Maka, jika panjang jalan 7 km,
Anggaran maksimal ¿ panjang jalan × hargasatuan maksimal
Rp 12.204 .127 .000 , 00 .
¿ 7 km ×
km
¿ Rp 85.428.889 .000 , 00 .
Sesuai tabel 1.15, alokasi biaya perencanaan adalah:

 Jalan Hotmix
Pembangunan jalan baru dengan hotmix selebar 5 m, memiliki biaya maksimal satuan = Rp
12.006.410.000,00/km. Maka, jika panjang jalan 20 km,
Anggaran maksimal ¿ panjang jalan × hargasatuan maksimal
Rp 12. 006.410.000 , 00 .
¿ 7 km ×
km
¿ Rp 8 4 . 044 .8 70 .000 ,00 .

Sesuai tabel 1.15, alokasi biaya perencanaan adalah:

3. Jelaskan maksud tujuan dan siapa yang membuat estimasi biaya dibawah ini.
a. Owner Estimate
HPS (Harga perkiraan Sendiri) atau OE (Owner’s estimate) adalah hasil perhitungan seluruh
besarnya volume pekerjaan dikalikan dengan harga satuan ditambah dengan seluruh pajak serta
besarnya keuntungan dari proyek tersebut menurut Permen PU 28 – 2016 Bagian 1 Umum.
b. Engineering Estimate
HPP (Harga Perkiraan Perencana) atau EE (Engineering’s Estimate) merupakan perhitutangan
perkiraan biaya pekerjaan yang dihitung secara detail oeh seorang perencana profesional,
sebagai salah satu acuan dalam melakukan penawaran suatu pekerjaan tertentu oleh swasta
menurut Permen PU 28 – 2016 Bagian 1 Umum.
c. Bid Estimate atau tender price
Merupakaan perhitungan perkiraan biaya untuk kegiatan tawar menawar tender hingga
memenangkan proyek sesuai dengan harga acuan owner estimate, dimna bid estimate ini
dibuat oleh kontraktor.

4. Harga Satuan Pekerjaan terdiri dari Biaya Langsung dan Biaya Tidak Langsung. Apa yang
dimaksud biaya langsung dan tidak langsung ?
Biaya langsung merupakan komponen harga satuan harga pekerjaan yang terdiri atas biaya
upah, biaya bahan dan biaya alat, jika merujuk pada pasal 3.10.1 , lalu yang dimaksud dengan
biaya tidak langsung menurut pasal 3.10.2 merupakan komponen harga satuan pekerjaan yang
terdiri atas biaya umum (overhead) dan keuntungan, yang besarnya disesuaikan dengan ketentuan
yang berlaku.
Biaya langsung merupakan biaya yang secara umum terdiri atas upah, alat dan bahan.
Sedangkan yang dimaksud dengan biaya tidak langsung merupakan biaya ynag terdiri atas biaya
umum dan keuntungan. Perbedaan antara keduanya dapat diliat dari waktu pembayaran, dimana
biaya langsung dibayar saat itu juga, namun untuk biaya tidak langsung dapat dibayar pada jangka
waktu pembayaran tidak pada saat itu.
Pada kenyataan di lingkungan proyek kontruksi, biaya langsung dapat langsung
diperkirakan jumlah dengan menghitung volume pekerjaan dan biaya proyek berdasarkan harga
satuan pekerjaan yang berhubungan langsung dengan kontruksi. Nmaun berbeda dengan biaya
tidak langsung, untuk perkiraan biaya yang harus dikeluarkan harus diperhitungkan terlebih
dahulu guna alokasi biaya di luar pengerjaan konstruksi. Biaya tak terduga merupakan salah satu
bentuk dari biaya tidak langsung, yang digunakan untuk persiapan terhadapa kejadian yang
mungkin terjadi dan dibayarkan tidak pada saat ini.
Berikut merupakan rekapitulasi untuk perbedaan antara biaya langsung dan tidak langsung.

Kriteria Biaya langsung Biaya tidak langsung

definisi Semua biaya ynag memiliki Semua biaya proyek yang


hubungan dengan tidak memiliki hubungan
pelaksanaan pekerjaan secara tidak langsug
proyek di lapnangan denngan kontruksi di
lapangan, cotohnya biaya
tak terduga.

fungsi Digunakan untuk HSD Digunakan untuk


(harga satuan dasar) untuk mendukung terwujudnya
setiap satuan pengukuran kegiatan pekerjaan ataupun
untuk mencerminkan harga biaya operasional yang
aktual standar yang ada di tidak diperhitungkan pada
lapangan. biaya langsung

Metoda Dengan cara menghitunug Dengan cara menghitung


penghitungan besarnya volume pekerjaan perkiraan guna alokasi
dan/atau biaya proyek biaya di luar pekerjaan
berdasarkan harga satuan kontruksi, dengan besarnya
pekerjaan. ±15% dari total. Harga
satuan pekerjaan.

Jenis biaya 1) Biaya upah 1) Biaya umum (overhead)


2) Biaya bahan 2) Keuntungan
3) Biaya material

5. Dalam perhitungan biaya alat berat ada komponen biaya pasti dan biaya operasional.
Jelaskan ke-2 komponen biaya tersebut.
 Biaya pasti
Biaya pasti disebut juga dengan owning cost yang didefinisak sebagai pengembalian modal
dan bungan setiap tahun dihitung sabagai berikut :
( B−C ) × D Ins × B (B−C) × D+(Ins × D)
G= ( E+ F ) = + =
W W W

Keterangan :

G = biaya pasti per jam ( rupiah)

B = harga pokok alat setempat (rupiah)

C = nilai sisa alat

E = faktor angsuran atau pengembalian modal


F = biaya asuransi, pajak, dll

= 0,002 x B

= 0,02 x C

W = jumlah jam kerja alat dalam satu tahun

Biaya pasti tidak berubah atau konstan walaupun mengalami peningkatan maupun
penurunan produktivitas alat berat yang dihasilkan, dan tidak terpengaruh sama sekali atau
terlepas dari perubahan yang digunakan oleh penggunaan alat berat tersebut, dalam hal ini
dapat disebut dengan biaya kepemilikan.

Biaya kepemlikan termasuk dalam biaya biaya stiap jam selama umur ekonomis alat,
yang harus diterima kembali oleh pemilik karena telah membeli alat tersebut, biaya
kepemilikan terdiri atas 2 jenis yaitu :

1) Biaya penyusutan
2) Biayan investasi

 Biaya Operasional
Komponen biaya operasi tiap unit peralatan dihitung berdasarkan bahan yang diperlukan
sebagai berikut:
a) biaya bahan bakar (H)

kebutuhan bahan bakar dihitung berdasarkan data tenaga kerja mesin penggerak sesuai
dengan yang digunakan dalam prose produksi. Banyaknya bahan bakaryang digunakan oleh
mesin setiap jam nya tergantung pada besarnya kapsitas tenaga mesin, biasanya diukur dengan
satuan HP ( horse power)

b) biaya minyak pelumas (I)

Yang termasuk dalam minyak pelumas, diantaranya :

- minyak pelumas mesin


- minyak pekumas hidrolik
- minyak pelumas transmisi
- tongue converter
- power steerig
- gemuk dan minyak pelumas lainnya
biaya ini diperhitungkan berdasarkan pada kebutuhan jumlah minyak pelumas, jumlah
minyak pelumas dibagi tiap berapa jam minyak pelumas yang bersangkutan harus
digantisesuai dengan manual pemeliharaan dari pabrik pembuat.

Banyaknya minyak pelumas yang dipergunakan oleh peralatan yang bersangkutan


dihitung dengan rumus dan berdasarkan kapasitas tenaga mesin

c) biaya bengkel (J)

pemeliharran peralatan secara rutin seperti penggantian saringan udara, sarinagn bahan
bakar, saringan minyak pelumas serta perbaikan ringan lainnya.

d) Biaya perawatan dan perbaikan (K)

Yang termasuk biaya perbaikan (K) ini meliputi :

- Biaya penggantian ban


- Biaya penggantian komponen-komponen yang aus
- Penggantan baterai/accu
- Perbaikan undercarriage & attachment dan suku cadang
- Biaya bengkel
e) Upah operator dan pembantu operator

Besarnya upah untuk operator dan pembantu operator diperhitungkan sesuai dengan
“besarnta perhitungan upah kerja”. Ynag diperhitungkan untuk per 1 jam kerja efektif.

6. Dibawah ini adalah contoh analisis harga satuan pekerjaan tanah (galian dan timbunan)
dengan kondisi pembuangan tanah sejauh 5 km. Bila lokasi pembuangan tanah sejauh 5 km
sudah penuh, maka tanah harus dibuang ke lokasi sejauh 10 km. Hitung harga satuan
pekerjaan tanah bila pembuangan tanah sejauh 10 km.

Lampiran F
(informatif)
Contoh analisis harga satuan pekerjaan tanah (galian dan timbunan)

F.1: Pekerjaan galian tanah biasa


ITEM PEMBAYARAN NO. : 3.1.(1) Analisa EI-311
JENIS PEKERJAAN : Galian Biasa
SATUAN PEMBAYARAN : M3 URAIAN ANALISA HARGA SATUAN

No. URAIAN KODE KOEF. SATUAN KETERANGAN

I. ASUMSI
1 Menggunakan alat berat (cara mekanik)
2 Lokasi pekerjaan : sepanjang jalan
3 Kondisi Jalan : baik
4 Jam kerja efektif per-hari Tk 7,00 Jam
5 Faktor pengembangan bahan Fk 1,20 -

II. URUTAN KERJA


1 Tanah yang dipotong umumnya berada disisi jalan
2 Penggalian dilakukan dengan menggunakan Excavator
3 Selanjutnya Excavator menuangkan material hasil
galian kedalam Dump Truck
4 Dump Truck membuang material hasil galian keluar Disesuaikan dengan kondisi
dilapangan sesuai ketentuan
lokasi jalan sejauh L 10,00 Km
Pasal 1.5.3

III. PEMAKAIAN BAHAN, ALAT DAN TENAGA

1. BAHAN
Tidak ada bahan yang diperlukan

2. ALAT
2.a. EXCAVATOR (E10)
Kapasitas Bucket V 0,93 M3
Faktor Bucket Fb 1,00 -
Faktor Efisiensi alat Fa 0,83
Faktor konversi , kedalaman 40 %-75 %, Mudah Fv 1,90
Waktu siklus Ts1 menit
- Menggali , memuat (swing 180ᵒ) T1 1,320 menit
- Lain lain T2 0,100 menit
Waktu siklus = T1 + T2 Ts1 1,42 menit Permen PUPR
No 28/PRT/M/2016

Kap. Prod. / jam = V x Fb x Fa x 60 x Fk Q1 20,60 M3/Jam


Ts1 x Fv

Koefisien Alat / M3 = 1 : Q1 (E10) 0,0485 Jam

2.b. DUMP TRUCK 6- 8 M3 (E09)


Kapasitas bak V 3,50 M3
Faktor efisiensi alat Fa 0,83 -
Kecepatan rata-rata bermuatan v1 20,00 KM/Jam
Kecepatan rata-rata kosong v2 30,00 KM/Jam
Waktu siklus Ts2 menit
- Muat = (V/Q1) x 60 T1 3,35 menit
- Waktu tempuh isi = (L : v1) x 60 T2 15,00 menit
- Waktu tempuh kosong = (L : v2) x 60 T3 10,00 menit
- Lain-lain T4 2,00 menit
Ts2 30,35 menit

Kapasitas Produksi / Jam = V x Fa x 60 Q2 4,79 M3/Jam


Fk x Ts2

Koefisien Alat / M3 = 1 : Q2 (E09) 0,2090 Jam

2.d. ALAT BANTU


Diperlukan alat-alat bantu kecil Lump Sump
- Sekop
- Keranjang
ITEM PEMBAYARAN NO. : 3.1.(1) Analisa EI-311
JENIS PEKERJAAN : Galian Biasa
SATUAN PEMBAYARAN : M3 URAIAN ANALISA HARGA SATUAN
Lanjutan

No. URAIAN KODE KOEF. SATUAN KETERANGAN

3. TENAGA
Produksi menentukan : EXCAVATOR Q1 20,60 M3/Jam
Produksi Galian / hari = Tk x Q1 Qt 144,19 M3
Kebutuhan tenaga :
- Pekerja P 2,00 orang
- Mandor M 1,00 orang

Koefisien tenaga / M3 :
- Pekerja = (Tk x P) : Qt (L01) 0,0971 Jam
- Mandor = (Tk x M) : Qt (L03) 0,0485 Jam

4. HARGA DASAR SATUAN UPAH, BAHAN DAN ALAT


Lihat lampiran.

5. ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN


Lihat perhitungan dalam FORMULIR STANDAR UNTUK
PEREKAMAN ANALISA MASING-MASING HARGA
SATUAN.
Didapat Harga Satuan Pekerjaan :

Rp. 90.329,92 / M3

6. WAKTU PELAKSANAAN YANG DIPERLUKAN


Masa Pelaksanaan : . . . . . . . . . . . . bulan

7. VOLUME PEKERJAAN YANG DIPERLUKAN


Volume pekerjaan : 1,00 M3
V. CONTOH PENGISIAN FORMULIR UNTUK PEREKAMAN HARGA
SATUAN PEKERJAAN

PROYEK :
No. PAKET KONTRAK : ………………………………………………
NAMA PAKET : …………………………………………………………………..
………………………………………………………………….
PROP / KAB / KODYA : ………………………………………………
ITEM PEMBAYARAN NO. : 3.1.(1) PERKIRAAN VOL. PEK. : 1,00
JENIS PEKERJAAN : Galian Biasa TOTAL HARGA (Rp.) : 90.329,92
SATUAN PEMBAYARAN : M3 % THD. BIAYA PROYEK : 0,00

PERKIRAAN HARGA JUMLAH


NO. KOMPONEN SATUAN KUANTITAS SATUAN HARGA
(Rp.) (Rp.)

A. TENAGA

1. Pekerja (L01) Jam 0,0971 24.996,34 2.426,92


2. Mandor (L03) Jam 0,0485 30.066,21 1.459,58

JUMLAH HARGA TENAGA 3.886,49

B. BAHAN

JUMLAH HARGA BAHAN 0,00

C. PERALATAN

1. Excavator (E10) Jam 0,0485 444.964,26 21.600,98


2. Dump Truck (E09) Jam 0,2090 271.024,70 56.630,64
3. Alat Bantu Ls 1,0000 0,00 0,00

JUMLAH HARGA PERALATAN 78.231,62

D. JUMLAH HARGA TENAGA, BAHAN DAN PERALATAN ( A + B + C ) 82.118,11


E. OVERHEAD & PROFIT 10,0 % x D 8.211,81
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN ( D + E ) 90.329,92

Anda mungkin juga menyukai