Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Rancang Bangun 2(2)27-36 2017

ANALISIS PENYEBAB KETERLAMBATAN PEKERJAAN KONSTRUKSI


JEMBATAN
Khoirul1), Hendrik Pristianto2), Muhammad Rusmin3)
1,2,3)
Program Studi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Sorong

ABSTRAK
Setiap proyek konstruksi lazimnya mempunyai rencana pelaksanaan dan jadwal pelaksanaan yang tertentu,
kapan pelaksanaan proyek tersebut harus dimulai, kapan harus diselesaikan dan bagaimana proyek tersebut akan
dikerjakan, serta bagaimana penyediaan sumberdayanya.Namun dalam proses pelaksanaan tersebut, sering terjadi
hambatan - hambatan yang tidak diketahu isebelumnya. Untuk itu kiranya perlu dilakukan penelitian untuk
mengetahui faktor-faktor penyebab keterlambatan penyelesaian proyek agar waktu penyelesaian proyek sesuai
dengan rencana. Maksud dan tujuan penelitian ini Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab keterlambatan
pekerjaan konstruksi jembatan Klamalu Kabupaten Sorong, merangking faktor-faktor keterlambatan tersebut, serta
mengetahui persepsi responden terhadap faktor-faktor penyebab keterlambatan. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif dengan pengolahan data menggunakan SPSS. Peneliti mengambil
sampel 11 responden yang terdiri dari penyedia jasa, pengguna jasa dan konsultan pengawas pada pekerjaan
konstruksi Jembatan Klamalu Kabupaten Sorong. Hasil dari penelitan ini ialah faktor-faktor keterlambatan
konstruksi Jembatan Klamalu Kabupaten Sorong setelah di rangking sebagai berikut Cuaca buruk (hujan deras /
lokasi tergenang), Tidak memenuhi perencanaan awal proyek, Produktivitas tidak optimal oleh kontraktor,
Mengalami gangguan diluar proyek,Keterlambatan pengiriman bahan. Penelitian ini juga menyimpulkan bahwa
tidak ada perbedaan persepsi responden berdasarkan jabatan responden setelah dilakukan Uji Chi Square dimana
nilai asymptotic signifikansi lebih besar dari 0.05 atau Ho diterima.

Kata Kunci : Faktor keterlambatan proyek, Jembatan, Ranking, Responden.

1. PENDAHULUAN ini terjadi, sehingga perlu dilakukan suatu


Latar Belakang analisis yang lebih mendalam sebagai langkah
Setiap proyek konstruksi lazimnya antisipasi.
mempunyai rencana pelaksanaan dan jadwal Seringkali dalam pelaksanaan proyek
pelaksanaan yang tertentu, kapan pelaksanaan terjadi keterlambatan yang tidak diinginkan
proyek tersebut harus dimulai, kapan harus dan tidak di ketahui sebelumnya.
diselesaikan dan bagaimana proyek tersebut Keterlambatan tersebut sangat merugikan
akan dikerjakan, serta bagaimana penyediaan pihak-pihak terkait, kontraktor maupun
sumberdaya-nya. Suatu proyek cenderung pemilik proyek itu sendiri. Keppres No. 61
akan mengalami keterlambatan apabila tahun 2004 menyebutkan bahwa denda (sanksi
perencanaan dan pengendalian tidak dilakukan finansial) dapat dikenakan penyedia jasa bila
dengan tepat. Berbagai hal dapat terjadi dalam tidak dapat melaksanakan proyek sesuai waktu
proyek konstruksi yang dapat menyebabkan yang tersedia dalam kontrak (dalam Suyatno,
bertambahnya waktu pengerjaan, sehingga 2010:13).
penyelesaian proyek menjadi terlambat. Keterlambatan pelaksanaan proyek
Menurut Alifen et al. keterlambatan memberikan pengaruh yang cukup berarti
pelaksanaan konstruksi sering kali menjadi terhadap biaya.Tambahan biaya yang harus
sumber perselisihan antara kontraktor dengan disediakan oleh penyedia jasa baik berupa
pemilik dan menurunnya kredibilitas maupun biaya langsung dan biaya tidak langsung
pembengkakan biaya(Alifen et al dalam Harry merupakan suatu keharusan untuk mengejar
Kurniawan, 2014:5). Pada kenyataannya hal keterlambatan pelaksanaan proyek demi nama

27
Jurnal Rancang Bangun 2(2)27-36 2017

baik sebuah perusahaan . Tidak jarang di berstruktur yang di lakukan di Jembatan


temukan suatu proyek yang terkadang biaya Klamalu 1.
tidak langsungnya lebih besar dari biaya Berikut ini adalah teknik pengumpulan
langsung. Biaya tidak langsung ini merupakan data yang digunakan selama penelitian
biaya overhead, yang berkaitan dengan proyek berlangsung :
Pada penelitian ini akan dianalisis Kuesioner
mengenai penyebab keterlambatan Kuesioner dalam penelitian ini berisi
pelaksanaan pekerjaan proyek konstruksi mengenai faktor-faktor yang menjadi penyebab
jembatan studi kasus jembatan klamalu keterlambatan pekerjaan struktur.
kabupaten sorong. Analisis penyebab
keterlambatan ini penting supaya penyedia Tabel 2 : Rencana Kuesioner
jasa dan pihak pihak yang terkait dalam jasa
konstruksi dapat mengambil langkah dan
Faktor- Tida
solusi yang tepat untuk mengatasi problem Agak
faktor k Seangat
Berpe Berpeng
keterlambatan pelaksanaan pekerjaan yang No Keterlamb Berp Berpengar
ngaru aruh
atan enga uh
h
sering berulang dan berakibat pada Proyek ruh
peningkatan biaya.
1 Kurangnya
keahlian
Tujuan Penelitian tenaga
Tujuan penelitian ini adalah : kerja
2 Perubahan
1. Untuk mengetahui apa saja faktor-faktor metode
penyebab keterlambatan pekerjaan kerja oleh
kontraktor
konstruksi jembatan Klamalu Kabupaten 3 Kekuranga
Sorong n tenaga
kerja
2. Untuk mengetahui Bagaimana peringkat 4 Keterlamba
(rangking) faktor-faktor yang tan
pengiriman
mempengaruhi keterlambatan waktu pada bahan
(utama)
proyek pembangunan jembatan klamalu 5 Mobilisasi
Kabupaten Sorong alat
6 Perbaikan
3. Untuk mengetahui Bagaimana persepsi pekerjaan
responden terhadap faktor-faktor penyebab 7 Kerusakan
bahan
keterlambatan penyelesaian proyek ditempat
jembatan Kalamalu Kabupaten Sorong penyimpan
an
8 Keterlamb
2. METODE PENELITIAN atan
penutupan
Teknik Pengolahan dan Analisa Data arus
lalulintas
Peneletian ini dalambentuk penelitian 9 Ketersedia
kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah an
keuangan
definisi, pengukuran data kuantitatif dan selama
pelaksanaa
statistik objektif melalui perhitungan ilmiah n
berasal dari sampel orang-orang atau penduduk 10 Kurangnya
monitor
yang diminta menjawab atas sejumlah dan kendali
pertanyaan tentang survei untuk menentukan 11 Produktivit
as tidak
frekuensi dan persentase tanggapan mereka. optimal
Penelitian ini menitik beratkan pengamatan oleh
kontraktor
12 Mengalami

28
Jurnal Rancang Bangun 2(2)27-36 2017

gangguan kurang
diluar optimal
proyek 17 Keterlamb
13 Perubahan atan
dalam pembayara
perencanaa n oleh
n dan Owner
spesifikasi 18 Kesalahan
14 Kesalahan pengelolaa
mengeterpr n material
estasikan 19 Perencanaa
gambar/ n schedule
spesifikasi yang tidak
15 Cuaca tepat
buruk 20 Tidak
(hujan memenuhi
deras / perencanaa
lokasi n awal
tergenang) proyek
16 Kerjasama Sumber : Penelitian Februari 2017
Analisis ini dengan cara mengkorelasikan
 Uji Validitas masing-masing skor item dengan skor total.
Pengujian menggunakan uji dua pihak dengan taraf
Uji validitas merupakan tingkat signifikansi 0,05. Kriteria pengujian adalah sebagai
keandalan dan kesahihan alat ukur yang berikut:
digunakan. Intrumen ikatakan valid berarti - Jika r hitung ≥ r tabel (uji dua pihak dengan
menunjukkan alat ukur yang dipergunakan sig. 0,05) maka instrumen atau item-item
untuk mendapatkan data itu valid atau dapat pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap
digunakan untuk mengukur apa yang skor total (dinyatakan valid).
seharusnya di ukur (Sugiyono dalam Arlen - Jika r hitung < r tabel (uji dua sisi dengan sig.
Tandy Soeseno, 2017:31). Dengan demikian, 0,05) maka instrumen atau itemitem
instrumen yang valid merupakan instrumen pertanyaan tidak berkorelasi signifikan
yang benar-benar tepat untuk mengukur apa terhadap skor total (dinyatakan tidak valid).
yang hendak di ukur.Secara umum ada dua
rumus atau cara Uji Validitas yaitu dengan  Uji Reliabilitas
Korelasi Bevariate Pearson dan Correlated Uji Reliabilitas adalah data untuk
Item-Total Correlation. Korelasi Bevariate mengukur suatu kuesioner yang merupakan
Pearson adalah salah satu rumus yang dapat indikator dari variabel atau konstruk. Suatu
digunakan untuk melakukan uji validitas data kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika
dengan program SPSS dengan demikian jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah
penulis menggunakan Rumus Bivariate konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
Pearson (Korelasi Pearson Product Moment) Jika nilai alpha > 0,7 artinya
dalam melakukan Uji Validitas, maka reliabilitas mencukupi (sufficient reliability)
digunakan rumus persamaan sementara jika alpha > 0,80 ini mensugestikan
seluruh item reliabel dan seluruh tes secara
( )( )
konsisten secara internal karena memiliki
Keterangan: reliabilitas yang kuat. Atau, ada pula yang
= Reliabilitas instrument memaknakannya jika alpha > 0,90 maka
= Jumlah item pertanyaan yang diuji reliabilitas sempurna. Jika alpha antara 0,70 –
= Jumlah varian skor tiap item 0,90 maka reliabilitas tinggi. Jika alpha antara
= Varian total 0,50 – 0,70 maka reliabilitas moderat. Jika
alpha < 0,50 maka reliabilitas rendah. Jika

29
Jurnal Rancang Bangun 2(2)27-36 2017

alpha rendah, kemungkinan satu atau beberapa  Menentukan Persepsi Responden


item tidak reliabel. dengan Chi Square
 Analisis Data
Setelah proses pengumpulan data, Untuk mengetahui ada tidaknya
tahapan selanjutnya adalah proses analisis perbedaan persepsi responden terhadap foktor
data. Dalam proses ini sering kali digunakan keterlambatan proyek konstruksi jembatan
statistik karena memang salah satu fungsi yang disebabkan oleh faktor material dipakai
statistik adalah menyederhanakan data. uji Chi-Square. Uji Chi-Square merupakan
Adapun metode analisis yang akan digunakan metode statistic non parametric yang
antara lain : digunakan untuk menguji ada tidaknya
hubungan antara dua variable lebih yang
 Menentukan Skor Terhadap berskala ordinal Untuk pengujian hipotesis,
Pernyataan Kuesioner dengan rumus seperti persamaan :

Dalam penelitian ini skala pengukuran


data memiliki skala ordinal yang Keterangan :
menunjukkan perbedaan tingkatan subyek X² = Nilai Chi Kuadrat
secara kuantitatif, seperti data yang fo = frekuensi yang diobservasi (frekuensi
dinyatakan dalam bentuk peringkat atau empiris)
ranking. Persepsi responden dapat diurut fe = frekuensi yang diharapkan(frekuensi
menjadi : Tidak berpengaruh diberi nilai 0; teoritis)
agak berpengaruh diberi nilai 1; berpengaruh Rumus
diberinilai 2; sangat berpengaruh diberi nilai Keterangan :
3. fe = frekuensi yang diharapkan(frekuensi
teoritis)
 Menentukan Ranking Pada Jawaban Ʃfk = Jumlah frekuensi pada kolom
Responden Ʃfb = Jumlah frekuensi pada baris
Ʃr = Jumlah Keseluruhan baris atau kolom.
Dari hasil indeks kepentingan ini akan Untuk menguji hipotesis nol (Ho)
dihasilkan peringkat dari masing- masing disusun pula hipotesis alternative (H1) sebagai
faktor penyebab keterlambatan proyek berikut :
Jembatan (Furqon dalam Suyatno, 2014:40) Ho : Faktor perbedaan jabatan
faktor penilaian pada harga rata-rata dibuat responden, tidak menyebabkan perbedaan
batasan sebagai berikut: harga rata -rata persepsi responden terhadap faktor penyebab
kurang dari 0,5 dianggap tidak berpengaruh, keterlambatan penyelesaian proyek Jembatan
0,5 s/d 1,5 dianggap agak berpengaruh, lebih Klamalu 1 Kabupaten Sorong.
besar 1,5 s/d 2,5 dianggap berpengaruh lebih H1 : Faktor perbedaan jabatan
besar 2,5 s/d 3,0 dianggap sangat responden, yang menyebabkan perbedaan
berpengaruh. Mengingat data yang akan persepsi responden terhadap faktor penyebab
diolah cukup banyak serta untuk mempercepat keterlambatan penyelesaian proyek Jembatan
proses pengolahan data, maka penulis Klamalu 1 Kabupaten Sorong.
menggunakan bantuan computer SPSS for Selanjutnya dasar pengambilan
Windows. keputusan bisa dengan membandingkan antara
Chi-Square hitung dan Chi-Square tabel. Jika
Chi-Square hitung < Chi-Square tabel, maka
Ho diterima. Silain itu bisa juga berdasarkan

30
Jurnal Rancang Bangun 2(2)27-36 2017

probabilitas yang dinyatakan dengan angka Tabel 1 : Hasil Uji Validitas Dari Jawaban
Asymp. Sig / asymptotic significance. Jika Responden
probabilitas > 0.05, maka Ho diterima, jika Faktor- r Ket.
probabilitas < 0.05, maka Ho ditolak. Faktor tabel
r
No Penyebab (taraf
Mengingat data yang akan diolah Keterlambata
hitung
5%)
cukup banyak serta untuk mempercepat proses n
pengolahan data, maka penulis menggunakan 1 Kurangnya
bantuan computer SPSS for Windows. keahlian 0,907 0,666 Valid
tenaga kerja
2 Perubahan
3. HASIL PENELITIAN DAN metode kerja
0,714 0,666 Valid
PEMBAHASAN oleh
 Faktor-Faktor Penyebab kontraktor
3 Kekurangan
Keterlambatan Proyek Jembatan 0,889 0,666 Valid
tenaga kerja
Klamalu 4 Keterlambatan
pengiriman 0,873 0,666 Valid
Pada penelitian ini respondennya adalah bahan (utama)
penyedia jasa, pengguna jasa dan konsultan 5 Mobilisasi alat 0,897 0,666 Valid
pengawas lapangan yang menangani proyek 6 Perbaikan
0,923 0,666 Valid
pekerjaan
yang sedang berlangsung, sehingga
7 Kerusakan
diharapkan jawabannya lebih aktual. Dengan bahan
0,945 0,666 Valid
alasan itulah kuesioner disebarkan kepada ditempat
para responden yang terlibat dalam penyimpanan
8 Keterlambatan
pelaksanaan pembangunan proyek jembatan
penutupan 0,902 0,666 Valid
klamalu. arus lalulintas
Adapun jumlah penyebaran kuesioner yang 9 Ketersediaan
direncanakan sebanyak 11 responden secara keuangan
0,830 0,666 Valid
selama
umum bisa terpenuhi. Dalam prakteknya
pelaksanaan
responden sangat sulit meluangkan waktu 10 Kurangnya
untuk mengisi kuesioner karena kesibukan. monitor dan 0,806 0,666 Valid
Sebelum melakukan pengisian kuesioner, kendali
11 Produktivitas
terlebih dahulu dijelaskan maksud dan tujuan
tidak optimal
dari penelitian ini, peneliti membagikan 0,720 0,666 Valid
oleh
penyebaran kuesioner langsung dengan tenaga kontraktor
ahli dari pihak penyedia jasa, pengguna jasa 12 Mengalami
gangguan 0,916 0,666 Valid
dan konsultan pengawas. Dari sejumlah
diluar proyek
kuesioner yang disebarkan karena terbatasnya 13 Perubahan
waktu, kuisioner yang bisa terkumpul dalam
0,902 0,666 Valid
sejumlah 11 buah. perencanaan
dan spesifikasi
14 Kesalahan
mengeterprest
asikan 0,811 0,666 Valid
gambar/
spesifikasi
15 Cuaca buruk
(hujan deras /
0,787 0,666 Valid
lokasi
tergenang)
16 Kerjasama 0,755 0,666 Valid

31
Jurnal Rancang Bangun 2(2)27-36 2017

kurang 4 Keterlambatan
optimal pengiriman bahan 2,27
17 Keterlambatan (utama)
pembayaran 0,831 0,666 Valid 5 Mobilisasi alat 2,18
oleh Owner 6 Perbaikan pekerjaan 2,09
18 Kesalahan 7 Kerusakan bahan
2,00
pengelolaan 0,826 0,666 Valid ditempat penyimpanan
material 8 Keterlambatan
1,91
19 Perencanaan penutupan arus lalulintas
schedule yang 0,780 0,666 Valid 9 Ketersediaan keuangan
tidak tepat 1,82
selama pelaksanaan
20 Tidak 10 Kurangnya monitor dan
memenuhi 1,73
0,740 0,666 Valid kendali
perencanaan 11 Produktivitas tidak
awal proyek 1,64
optimal oleh kontraktor
Sumber : Hasil Penelitian Perhitungan Uji 12 Mengalami gangguan
1,55
Validitas Maret 2017 diluar proyek
13 Perubahan dalam
Tabel 1 diatas menunjukkan bahwa perencanaan dan 1,45
spesifikasi
hasil r hitung dari jawaban responden lebih 14 Kesalahan
besar dari r tabel, berarti jawaban dari masing- mengeterprestasikan 1,36
masing responden valid. gambar/ spesifikasi
15 Cuaca buruk (hujan
1,27
deras / lokasi tergenang)
Tabel 2 : Hasil Uji Reabilitas Dari Jawaban 16 Kerjasama kurang
Responden 1,18
optimal
r 17 Keterlambatan
No Variabel 1,09
hitung pembayaran oleh Owner
1 X 0,976 18 Kesalahan pengelolaan
1,09
Sumber : Hasil Penelitian Perhitungan Uji material
Realibilitas Maret 2017 19 Perencanaan schedule
1,00
yang tidak tepat
 Peringkat (ranking) faktor-faktor 20 Tidak memenuhi
penyebab Keterlambatan Proyek perencanaan awal 0,91
Jembatan Klamalu proyek
Sumber : Hasil Penelitian Perhitungan Nilai Mean
Pada bagian ini ditentukan item yang Maret 2017.
mempengaruhi faktor keterlambatan proyek Selanjutnya untuk memberi penilaian
Jembatan Klamalu I, kemudian dengan pada harga rata-rata dibuat batasan sebagai
menggunakan perhitungan indeks kepentingan berikut : harga rata -rata kurang dari 0,50
sehingga diketahui peringkat atau ranking (tidak berpengaruh), 0,51 – 1,49 (agak
item-item dari jawaban responden berpengaruh), 1,50 – 2,49 (berpengaruh), 2,50
– 3,00 (sangat berpengaruh), sebagaimana
Tabel 3 : Hasil perhitungan Mean Faktor terlihat pada tabel 4 dibawah ini.
Penyebab Keterlambatan Penyelesaian Proyek
Faktor-Faktor
Tabel 4: Penjelasan arti interval Nilai Mean
No Penyebab Mean
Keterlambatan Interval Nilai Arti Frekuensi
1 Kurangnya keahlian < 0,50 Tidak -
2,55 Berpengaruh
tenaga kerja
2 Perubahan metode kerja 0,51 - 1,49 Agak -
2,45 Berpengaruh
oleh kontraktor
3 Kekurangan tenaga kerja 2,36 1,50 – 2,50 Berpengaruh 20

32
Jurnal Rancang Bangun 2(2)27-36 2017

2,51 – 3,00 Sangat - Sumber : Hasil Penelitian Perhitungan Rangking


Berpengaruh Maret 2017
Jumlah 20 Dari tabel 10 diatas menunjukkan
Sumber : Hasil Penelitian arti interval nilai mean
bahwa peringkat 1 sampai dengan peringkat 5,
Maret 2017
yaitu: (1) Cuaca buruk (hujan deras / lokasi
tergenang), (2) Produktivitas tidak optimal
Setelah ditketahui nilai mean pada
oleh kontraktor, (3) Tidak memenuhi
hasil penelitian maka selanjutnya menentukan
perencanaan awal proyek, (4) Mengalami
rangking dengan bantuan Microsoft Excel
gangguan diluar proyek (5) Ketersediaan
2007 dan didapatkan hasil perhitungan
keuangan selama pelaksanaan, yang memiliki
sebagai berikut:
nilai interval antara 1,50 – 3,00 dengan
peringkat secara berurutan. Kemudian setelah
Tabel 5 : Rangking Faktor Penyebab
diranking maka diurutkan sesuai tabel 11
Keterlambatan Penyelesaian Proyek
Faktor-Faktor Penyebab
adalah sebagai berikut :
No Ranking
Keterlambatan
1 Cuaca buruk (hujan deras /
1
Tabel 6 : Ranking Faktor-faktor penyebab
lokasi tergenang) keterlambataan Proyek Jembatan Klamalu 1
2 Produktivitas tidak optimal
2 Faktor-Faktor Penyebab
oleh kontraktor No Ranking
Keterlambatan
3 Tidak memenuhi perencanaan
3 1 Cuaca buruk (hujan deras
awal proyek 1
/ lokasi tergenang)
4 Mengalami gangguan diluar
4 2 Produktivitas tidak
proyek 2
optimal oleh kontraktor
5 Ketersediaan keuangan
5 3 Tidak memenuhi
selama pelaksanaan 3
perencanaan awal proyek
6 Perubahan metode kerja oleh
6 4 Mengalami gangguan
kontraktor 4
diluar proyek
7 Kekurangan tenaga kerja 7
5 keterlambatan penutupan
8 Kerjasama kurang optimal 8 5
arus lalu lintas
9 Perbaikan pekerjaan 9
Sumber : Hasil Penelitian Perhitungan Rangking
10 Kurangnya monitor dan Maret 2017
10
kendali
11 Kesalahan pengelolaan
11 Dari tabel 6 tersebut diatas untuk lebih
material
12 Perencanaan schedule yang
12
jelasnya, ranking faktor penyebab
tidak tepat keterlambatan penyelesaian proyek hasil
13 Kurangnya keahlian tenaga
kerja
13 kuisioner kemudian dianalisis dan disajikan
14 Keterlambatan pengiriman sebagai berikut dibawah ini :
14
bahan (utama) Ranking 1 : Cuaca buruk (hujan deras /
15 Mobilisasi alat 15 lokasi tergenang)
16 Kerusakan bahan ditempat
16 Item ini dianggap pengaruh oleh responden
penyimpanan
17 Keterlambatan penutupan karena didalam pelaksanaan pekerjaan
17
arus lalulintas jembatan ini tidak bisa dilaksanakan karena
18 Perubahan dalam sangat dipengaruhi adanya / keadaan cuaca
18
perencanaan danspesifikasi yang baik
19 Kesalahan mengenter
prestasikan gambar/ 19 Ranking 2 : Produktivitas tidak optimal oleh
spesifikasi kontraktor
20 Keterlambatan pembayaran Item ini dianggap berpengaruh oleh responden
20
oleh Owner karena menurut pengamatan dilapangan
produktivitas baik bila mampu mencapai

33
Jurnal Rancang Bangun 2(2)27-36 2017

progress yang diinginkan. Namun Tabel. 7: Persepsi Responden Terhadapa


kenyataannya produktivitas kerja tidak sesuai Faktor Keterlambatan Berdasarkan Jabatan
progress rencana dan mengalami Responden
keterlambatan pekerjaan Faktor-Faktor Penyebab Asymp
No
Ranking 3 : Tidak memenuhi perencanaan Keterlambatan Sig
1 Cuaca buruk (hujan deras /
awal proyek lokasi tergenang)
0,560
Item ini dianggap berpengaruh oleh 2 Produktivitas tidak optimal
0,741
responden karena apabila pada awal oleh kontraktor
pekerjaan penyedia jasa tidak bisa memenuhi 3 Tidak memenuhi
0,741
perencanaan awal proyek
perencanaan awal proyek maka akan
4 Mengalami gangguan diluar
menyebabkan pekerjaan tidak sesuai dengan 0,741
proyek
rencana kerja yang telah dijadwalkan. 5 Ketersediaan keuangan
0,766
Ranking 4 : Mengalami gangguan diluar selama pelaksanaan
6 Perubahan metode kerja oleh
proyek 0,431
kontraktor
Item ini dianggap berpengaruh oleh responden 7 Kekurangan tenaga kerja 0,845
karena dengan adanya gangguan maka 8 Kerjasama kurang optimal 0,550
aktivitas pekerjaan jadi terganggu dan tidak 9 Perbaikan pekerjaan 0,538
maksimal (ada pun gangguan dalam proyek 10 Kurangnya monitor dan
0,358
kendali
ini yaitu area pemancangan di lewati jaringan Kesalahan pengelolaan
11
listrik tegangan tinggi ) . 0,355
material
Ranking 5 : Ketersediaan keuangan selama 12 Perencanaan schedule yang
0,357
pelaksanaan tidak tepat
13 Kurangnya keahlian tenaga
Item ini dianggap berpengaruh oleh responden 0,538
kerja
karena ketersediaan keuangan selama 14 Keterlambatan pengiriman
0,682
pelaksanaan proyek menjadi penyokong bahan (utama)
keberlangsungan pekerjaan. 15 Mobilisasi alat 0,682
16 Kerusakan bahan ditempat
0,411
penyimpanan
 Persepsi Responden Terhadap Faktor 17 Keterlambatan penutupan
0,121
Penyebab Keterlambatan Proyek arus lalulintas
18 Perubahan dalam
0,121
Dari hasil penelitian ini untuk perencanaan danspesifikasi
diketahui apakah ada perbedaan persepsi 19 Kesalahan mengenter
prestasikan gambar/ 0,106
responden dalam menilai faktor-faktor spesifikasi
penyebab keterlambatan penyelesaian proyek 20 Keterlambatan pembayaran
0,52
berdasarkan jabatan responden. Hasil oleh Owner
penelitian dianalisis dengan mempergunakan Sumber : Hasil perhitungan Penelitian Persepsi
Uji Chi Square Untuk mempercepat proses Responden Terhadapa Faktor Keterlambatan
Berdasarkan Jabatan RespondenMaret 2017
perhitungan dipakai program SPSS for
Windows. Dengan demikian dasar
Tabel 7 diatas menjelaskan persepsi
pengambilan keputusan diambil berdasarkan
responden terhadap faktor penyebab
angka Asymp Sig. Hasil olahan SPSS
keterlambatan penyelesaian proyek,
sebagaimana dapat dilihat pada lampiran dan
berdasarkan jabatan responden. Untuk
dirangkum pada tabel-tabel berikut ini:
mengetahui ada tidaknya perbedaan persepsi
yaitu dengan melihat Asymp Sig. Apabila
AsympSig. masing-masing item lebih besar
0.050 maka tidak ada perbedaan persepsi

34
Jurnal Rancang Bangun 2(2)27-36 2017

berdasarkan Jabata n. Tampak pada tabel 12 Klamalu 1 berdasarkan Responden dimana


menunjukkan seluruh nilai Asymp Sig nilai asymptotic signifikansi lebih besar dari
menunjukkan lebih besar dari 0.05. Artinya 0.05 atau Ho diterima yang berarti tidak ada
tidak ada perbedaan persepsi responden dalam perbedaan persepsi antara Penyedia Jasa,
menilai faktor penyebab keterlambatan Pengguna Jasa dan Konsultan Pengawas.
penyelesaian proyek berdasarkan jabatan
responden. Hal ini menunjukkan bahwa 20 5. REFERENSI
item Ho diterima. Amir, Ashadi., 2013. Studi Keandalan Struktur
Jembatan Sungai Tello (Lama)
4. PENUTUP Berdasarkan Beban Lalu Lintas Umum
Kesimpulan yang dapat ditarik pada penelitian Dan Trailer Super Berat Dengan Metode
ini adalah sebagai berikut : Faktor-faktor Moving Load. Jurnal Tugas Akhir. 1
penyebab keterlambatan penyelesaian proyek
Ariefasa, Ryan., 2011. Faktor Penyebab
jembatan klamalu 1 Kabupaten Sorong, adalah
Keterlambatan Pekerjaan Konstruksi
sebagai berikut: (a) Cuaca buruk (hujan deras
Bangunan Gedung Bertingkat Yang
/ lokasi tergenang), (b) Produktivitas tidak
Berpengaruh Terhadap Perubahan
optimal oleh kontraktor; (c) Tidak memenuhi
Anggaran biaya Pada Pekerjaan
perencanaan awal proyek, (d) Mengalami
Struktur. Skripsi Sarjana Teknik Sipil
gangguan diluar proyek, (e) Ketersediaan
Universitas Indonesia: diterbitkan.
keuangan selama pelaksanaan, (f) Perubahan
metode kerja oleh kontraktor, (g) Kekurangan Dwiwinarsih Rina, 2009. Analisis Tingkat
tenaga kerja, (h) Kerjasama kurang optimal, Kepuasan Konsumen Terhadap
(i) Perbaikan pekerjaan, (j) Kurangnya Pelayanan Bakmi Aisy Di Depok. Jurnal
monitor dan kendali, (k) Kesalahan Ekonomi Manajemen.
pengelolaan material, (l) Perencanaan
schedule yang tidak tepat, (m) Kurangnya Irika dan Lenggogeni., 2013. Manajemen
keahlian tenaga kerja, (n) Keterlambatan Konstruksi. Remaja Rosdakarya :
pengiriman bahan (utama), (o) Mobilisasi alat, Bandung.
(p) Kerusakan bahan ditempat penyimpanan,
(q) Keterlambatan penutupan arus lalulintas, Kurniawa, Harry., 2014. Studi Faktor
(r) Perubahan dalam perencanaan Penghambat Pelaksanaan Konstruksi di
danspesifikasi, (s) Kesalahan mengenter Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal
prestasikan gambar/ spesifikasi, (t) Teknik Sipil Universitas Atamajaya
Keterlambatan pembayaran oleh Owner. Yogyakarta
Ranking yang diperoleh dari faktor-faktor Karunia, Meutia Nadia., 2016. Analisis Resiko
penyebab keterlambatan tersebut antara lain : Keterlambatan Waktu Pada Proyek
(a) Cuaca buruk (hujan deras / lokasi (Studi Kasus: Pembangunan Jalan Tol
tergenang), (b) Produktivitas tidak optimal Trans Sumatera Bakauheni-Terbanggi
oleh kontraktor, (c) tidak memenuhi Besar). Skripsi Sarjana Teknik Sipil
perencanaan awal proyek, (d) Mengalami Universitas Lampung: diterbitkan.
gangguan diluar proyek; (e) Ketersediaan
keuangan selama pelaksanaan. Matondang Zulkifli., 2009. Validitas Dan
Dari hasil penelitian ini ternyata Reliabilitas Suatu Instrumen Penelitian.
secara keseluruhan menurut persepsi Jurnal Tabularasa Pps Unimed.
responden terhadap faktor-faktor penyebab
ketelambatan pekerjaan proyek Jembatan

35
Jurnal Rancang Bangun 2(2)27-36 2017

Nugroho, Bayu Adi., 2012. Analisis Faktor Kota Surabaya. Skripsi Sarjana
Keterlambatan Proyek Terhadap Manajemen Univesitas Katolik
Pembengkakan Biaya Proyek Soegijapranata: diterbitkan
Pembangunan Gedung Di Surakarta.
Skripsi Sarjana Teknik Sipil Universitas Suharto., 2015. Hubungan Antara Produktivitas
Sebelas Maret Surakarta: diterbitkan. Pekerja Galangan Dan Teknik Kerja
Terhadap Kinerja Graving Dock (Studi
Sianipar, Hasoloan Benget., 2012. Analisis Kasus Di Pt. Janata Marina Indah
Faktor-Faktor Penyebab Keterlambatan Semarang). Jurnal Teknik Sipil Unaya.
Penyelesaian Konstruksi Pengaruhnya
Terhadap Biaya. Skripsi Sarjana Teknik Supriyadi dan Muntohar., 2000. Jembatan.
Sipil Universitas Sebelas Maret: Beta Offset: Yogyakarta.
diterbitkan.
Suyatno., 2010. Analisis Faktor Penyebab
Silalahi, Ulber., 2010. Metode Penelitian Keterlambatan Penyelesaian Proyek
Sosial. PT. Refika Aditama: Jakarta. Gedung. Tesis Magister Teknik Sipil
Universitas Diponegoro Semarang:
Soeseno, Arlen Tandy., 2017. Persepsi diterbitkan
Wholesaler Terhadap Bauran Pemasaran
Produk Pencil Case Merek Shintoeng Di

36

Anda mungkin juga menyukai