Anda di halaman 1dari 13

FILSAFAT PENDIDIKAN (PENDIDIK, PESERTA DIDIK, KURIKULUM,

METODE, DAN SISTEM PENDIDIK)

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuilah Filsafat Pendidikan

Dosen Pengampu:

M. Asep Rahmatullah, S.Pd.I., M.Pd.I.

Disusun oleh:

Kelompok 7

Prida Sahana Nim 1803020023

Risa Molanda Oktalia Nim 1803020024

FAKULTAS AGAMA ISLAM

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM SYEKH YUSUF TANGERANG

1441H/2020
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha pengasih lagi Maha
penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-nya yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan inayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah dengan judul ”Filsafat Pendidikan (Pendidik, Peserta Didik,
Kurikulum, Metode, dan Sistem Pendidik)”. Dan harapan kami semoga
makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan bagi para pembaca.
Terlepas dari semua ini, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi sesuatu susunan kalimat maupun tata bahasanya, oleh
karena itu, kami menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah Sejarah Pendidikan Islam.
Akhir kata, kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam menyusun makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala urusan kita.

Tangerang, 26 Februari 2020

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1

A. Latar Belakang.......................................................................................................1

B. Rumusan Masalah..................................................................................................1

C. Tujuan Penulisan....................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................2

A. Filsafat Pendidikan.................................................................................................2

B. Komponen Dasar Dalam Filsafat Pendidikan.........................................................3

BAB III PENUTUP..........................................................................................................8

A. Kesimpulan............................................................................................................8

B. Saran......................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan
meliputi pengajaran keahlian khusus dan juga sesuatu yang tidak dapat
dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan
dan kebijaksanaan.
Komponen merupakan bagian dari suatu sistem yang memiliki
peran dalam keseluruhan berlangsungnya suatu proses untuk mencapai
tujuan sistem. Komponen pendidikan berarti bagian-bagian dari sistem
proses pendidikan yang menentukan berhasil atau tidaknya atau ada atau
tidaknya proses pendidikan. Komponen-komponen yang memungkinkan
terjadinya proses pendidikan adalah; tujuan pendidikan, peserta didik,
pendidikan, orang tua, guru/ pendidik, pemimpin masyarakat dan
keagamaan, interaksi edukatif peserta didik dan pendidik, isi pendidikan.
Bahkan dapat dikatakan bahwa untuk berlangsungnya proses kerja
pendidikan diperlukan keberadaan komponen-komponen tersebut Manusia
selama hidupnya selalu akan mendapat pengaruh dari keluarga, sekolah,
dan masyarakat luas.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan filsafat pendidikan?
2. Apa saja komponen dasar dalam filsafat pendidikan?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui filsafat pendidikan
2. Untuk mengetahui komponen dasar dalam filsafat pendidikan

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Filsafat Pendidikan
Di dalam dunia pendidikan hal yang harus dan pasti dipikirkan dan
dibahas oleh seorang pendidik adalah hakikat, latar belakang, tujuan,
metode, evalusai, dan segala susuatu yang berkaitan dengan pendidikan.
Di dalam memikirkan dan membahas segala hal yang berkaitan dengan
pendidikan itulah disebut dengan filsafat pendidikan. Filsafat pendidikan
adalah pengetahuan yang menyelidiki substansi pelaksanaan pendidikan
yang berkaitan dengan tujuan, latar belakang, cara, hasil, dan hakikat ilmu
pendidikan yang berhubungan dengan analisis kritis terhadap struktur dan
kegunaannya.1
Dalam hubungan antara filsafat(umum) dan filsafat pendidikan,
filsafat pendidikan memiliki beberapa batasan:
1. Filsafat pedidikan merupakan pelaksana pandangan filsafat dan kaidah
filsafat dalam bidang pengalaman kemanusiaan yang disebut
pendidikan.
2. Mempelajari filsafat pendidikan karena adanya kepercayaan bahwa
kajian itu sangat penting dalam mengembangkan pandangan terhadap
proses pendidikan dalam upaya memperbaiki keadaan pendidikan.
3. Filsafat pendidikan memiliki prinsip-prinsip, kepercayaan, konsep,
andaian yang terpadu satu sama lain.
Dengan demikian, dapat dipahami bahwa filsafat pendidikan dapat
dilakukan pada gejala macam dan bentuk pendidikan, termasuk pendidikan
islam dengan menentukan prinsip-prinsip dan kepercayaan-kepercayaan
yang berasal dari ajaran islam yang menngandung kepentingan
pelaksanaan dan bimbingan dalam pendidikan. 2

Redja Mudyahardjo, Filsafat Ilmu Pendidikan, (Bandung: Rosda Karya, 2004), h. 3-4
1

Jalaluddin & Abdullah Idi, Filsafat Pendidikan: Manusia, Filsafat, dan Pendidikan, (Jakarta: PT.
2

Rajagrafindo Persada, 2016), h. 10-11

2
B. Komponen Dasar Dalam Filsafat Pendidikan
Komponen merupakan bagian dari suatu sistem yang memiliki
peran dalam keseluruhan berlangsungnya suatu proses untuk mencapai
tujuan sistem. Komponen pendidikan berarti bagian-bagian dari sistem
proses pendidikan, yang menentukan berhasil dan tidaknya atau ada dan
tidaknya proses pendidikan. Bahkan dapat dikatakan bahwa untuk
berlangsungnya proses kerja pendidikan diperlukan keberadaan
komponen-komponen tersebut.3
1. Pendidik
Pendidik ialah orang yang bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan pendidikan dengan sasaran peserta didik. Peserta didik
mengalami pendidikannya dalam tiga lingkungan yaitu lingkungan
keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Sebab itu
yang bertanggung jawab terhadap pendidikan ialah orang tua, guru,
pemimpin, program pembelajaran, latihan dan masyarakat/organisasi.
Pendidik merupakan salah satu komponen penting dalam proses
pendidikan, dipundaknya terletak tanggung jawab yang besar dalam
upaya mengantarkan peserta didik kearah tujuan pendidikan yang
dicitakan. Secara umum, pendidik adalah mereka yang memiliki
tanggung jawab mendidik. Mereka adalah manusia dewasa yang
karena hak dan kewajibannya melaksanakan proses pendidikan.
Dalam penegrtian yang lebih luas pendidik dalam perspektif
pendidikan islam adalah orang yang bertanggung jawab terhadap
upaya pertumbuhan jasmani dan pertumbuhan rohani peserta didik
agar dapat menunaikan tugas-tugas kemanusiaan yang sesuai dengan
nilai-nilai ajaran islam. Oleh karena itu pendidik dalam konteks ini
tidak haya terbatas pada orang-orang yang bertugas disekolah saja
tetapi semua orang yang terlibat dalam proses pendidikan anak mulai

3
http://ernaerlina1.blogspot.com/2016/09/konsep-filosofis-tentang-komponen.html?m=1 , Diakses
Pada Hari Rabu 26 Februari 2020 Pukul 20:05 WIB

3
dari alam kandungan sampai ia dewasa, bahkan sampai meninggal
dunia.4
Terdapat tiga fungsi pendidik. Yaitu :
a. Fungsi Instruksional yang bertugas melaksanakan pengajaran.
b. Fungsi Edukasional yang bertugas mendidik peserta didik agar
mencapai tujuan pendidikan.
c. Fungsi Managerial yang bertugas memimpin dan mengelola
pendidikan.
2. Peserta Didik
Peserta didik adalah komponen masukan dalam sistem pendidikan,
yang selanjutnya diproses dalam proses pendidikan, sehingga menjadi
manusia yang berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.
Sebagai suatu komponen pendidikan, siswa dapat ditinjau dari
berbagai pendekatan, antara lain: pendekatan social, pendekatan
psikologis, dan pendekatan edukatif/pedagogis
Faktor anak didik adalah merupakan salah satu faktor pendidikan
yang paling penting karena tanpa adanya faktor tersebut, maka
pendidikan tidak akan berlangsung. Oleh karena itu faktor anak didik
tidak dapat digantikan oleh faktor yang lain.
Ciri khas peserta didik yang perlu dipahami oleh pendidik ialah :
a. Individu yang memiliki potensi fisik dan psikis yang khas,
sehingga merupakan insan yang unik.
b. Individu yang sedang berkembang.
c. Individu yang membutuhkan bimbingan individual dan perlakuan
manusiawi.
d. Individu yang memiliki kemampuan untuk mandiri.
Dalam paradigma pendidikan, peserta didik merupakan sesuatu
yang belum dewasa dan memiliki sejumlah potensi dasar (fitrah) yang
perlu dikembangkan. Oleh karena itu, ia senantiasa memerlukan

4
Ramayulis, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2009), h. 138

4
bimbingan arahan pendidik agar dapat mengembangkan potensinya
secara optimal dan membimbingnya menuju kedewasaan.
3. Kurikulum
Secara harfah, kurikulum berasal dari bahasa latin “curriculum”
yang berarti bahan pengajaran. Ada pula yang mengatakan berasal dari
bahasa perancis “courier” yang artinya berlari.5 Dengan demikian,
istilah awal kurikulum diadopsi dari bidang olahraga pada zaman
romawi kuno di Yunani, baru kemudian diadopsi ke dalam dunia
pendidikan. Yang diartikan sebagai rencana dan pengaturan tentang
belajar peserta didik di suatu lembaga pendidikan.6 Sedangkan dalam
bahasa Arab diterjemahkan dengan kata Manhaj (kurikulum) yang
bermakna jalan yang terang yang dilalui manusia di berbagai bidang
kehidupannya.
Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program
pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara
pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan
kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan.
Penyusunan perangkat mata pelajaran ini disesuaikan dengan keadaan
dan kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam penyelenggaraan
pendidikan tersebut.
Dalam konteks pendidikan nasional, secara formal kurikulum lebih
diartikan sebagai suatu rencana atau dokumen tertulis. Hal ini bisa
dilihat dari pengertian kurikulum sebagaimana tercantum dalam
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003,
yang berbunyi bahwa “kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu”.

Nasution, Pengembangan Kurikulum, (Bandung: Citra Aditya Bakti, 1991), h. 9


5

Suparlan, Tanya Jawab Pengembangan Kurukilum & Materi Pembelajaran, (Jakarta: Bumi
6

Aksara, 2007), h. 34

5
Soemanto (1982) mengemukakan ada 4 komponen kurikulum,
yaitu:
a. Objective (tujuan)
b. Knowledges (isi atau materi)
c. School learning experiences (interaksi belajar mengajar di sekolah)
d. Evaluation (penilaian)
4. Metode
Metode berasal dari bahasa Yunani yaitu “metha” dan “hodos”.
Metha berarti melalui atau melewati dan hodos berarti jalan atau cara.
Metode berarti jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai
tujuan tertentu.
Dari definisi diatas dapat dipahami bahwa metode pembelajaran
adalah suatu teknik penyampaian bahan pelajaran oleh guru kepada
murid agar murid dapat memahami pelajaran dengan mudah dan
efektif. Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan
untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya:7
a. Ceramah
b. Diskusi
c. Tanya jawab
d. Pemberian tugas
e. Eksperimen dan sebagainya.

Menurut Nana Sudjana “Metode pembelajaran ialah cara yang


dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada
saat berlangsungnya pengajaran”. Sedangkan M. Sobri Sutikno
menyatakan, “Metode pembelajaran adalah cara-cara menyajikan
materi pelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses
pembelajaran pada diri siswa dalam upaya untuk mencapai tujuan”.

7
https://www.kompasiana.com/wira08/macammacam-metode-
pembelajaran_552fc1a36ea834bf318b45a3, Diakses Pada Hari Rabu 26 Februari 2020 Pukul
20:11 WIB

6
Berdasarkan definisi / pengertian metode pembelajaran yang
dikemukakan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa metode
pembelajaran merupakan suatu cara atau strategi yang dilakukan oleh
seorang guru agar terjadi proses belajar pada diri siswa untuk mencapai
tujuan.

5. Sistem Pendidik
Sistem pendidik adalah strategi atau metode yang digunakan dalam
proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan agar peserta didik
dapat secara aktif mengembangkan potensi didalam dirinya. Sebuah
sistem pendidik sangatlah diperlukan karena hal inilah yang nantinya
akan mengatur jalannya pendidikan disebuah negara dan akan menjadi
pedoman untuk jalannya proses pendidikan tersebut.
Sistem bisa pula diartikan sebagai seperangkat komponen yang
berinteraksi satu sama lain menuju kesuatu tujuan tertentu yang telah
ditetapkan.8

8
Rachman Assegaf, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2014), h. 108

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Filsafat pendidikan adalah pengetahuan yang menyelidiki substansi
pelaksanaan pendidikan yang berkaitan dengan tujuan, latar belakang,
cara, hasil, dan hakikat ilmu pendidikan yang berhubungan dengan analisis
kritis terhadap struktur dan kegunaannya.
Komponen dasar dalam filsafat pendidikan
1. Pendidik
Pendidik ialah orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
pendidikan dengan sasaran peserta didik.
2. Peserta Didik
Peserta didik adalah komponen masukan dalam sistem pendidikan,
yang selanjutnya diproses dalam proses pendidikan, sehingga menjadi
manusia yang berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.
3. Kurikulum
Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan
yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang
berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta
pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan.
4. Metode
Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan
untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam
bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
5. Sistem Pendidik
Sistem pendidik adalah strategi atau metode yang digunakan dalam
proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan agar peserta didik
dapat secara aktif mengembangkan potensi didalam dirinya.

8
B. Saran
Berdasarkan uraian diatas kami kira pembaca dapat mengetahui
tentang pengertian filsafat pendidikan dan komponen dasar dalam filsafat
pendidikan semoga pembaca dapat memahami dan dapat melakukan
langkah yang baik untuk kemajuan pendidikan di Indonesia.

9
DAFTAR PUSTAKA
Assegaf, Rachman, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada,
2014
http://ernaerlina1.blogspot.com/2016/09/konsep-filosofis-tentang-
komponen.html?m=1 , Diakses Pada Hari Rabu 26 Februari 2020 Pukul 20:05
WIB
https://www.kompasiana.com/wira08/macammacam-metode-
pembelajaran_552fc1a36ea834bf318b45a3, Diakses Pada Hari Rabu 26 Februari
2020 Pukul 20:11 WIB
Jalaluddin & Abdullah Idi, Filsafat Pendidikan: Manusia, Filsafat, dan
Pendidikan, Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2016
Mudyahardjo, Redja, Filsafat Ilmu Pendidikan, Bandung: Rosda Karya, 2004
Nasution, Pengembangan Kurikulum, Bandung: Citra Aditya Bakti, 1991
Ramayulis, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2009
Suparlan, Tanya Jawab Pengembangan Kurukilum & Materi Pembelajaran,
Jakarta: Bumi Aksara, 2007

10

Anda mungkin juga menyukai