Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Kebudayaan Yunanni-Romawi adalah kebudayaan yang menempatkan manusia sebagai subjek
utama. Filsafat Yunani, misalnya menampilkan manusia sebagai makhluk yang berpikir terus-
menerus memahami lingkungan alamnya dan juga menentukan prinsip-prinsip bagi tindakannya
sendiri demi mencapai kebahagiaan hidup. Kesastraan Yunani, misalnya kisah tentang Odisei
karya penyair Yunani Kuno, Homerus, menceritakan tentang keberanian manusia menjelajahi
suatu dunia yang penuh dengan tantangan dan pengalaman baru. Arsitektur ala Yunani-Romawi
mencerminkan kemampuan manusia dalam menciptakan harmoni dari aturan hukum, kekuatan,
dan keindahan.

Seiring berputarnya waktu filsafat mengalami perubahan.Perubahan tersebut dikarenakan adanya


pemikiran-pemikiran manusia dahulu yang terus berkembang.Setiap gerakan pemikiran
mempunyai kecenderungan menghasilkan yang positif, tetapi sekaligus yang negatif.

Renaissance merupakan titk awal dari sebuah peradaban modern di Eropa. Essensi dari semangat
renaisans salah satunya adalah pandangan manusia bukan hanya memikirkan nasib diakhirat
seperti semangat pada abad tengah ,tetapi mereka harus memikirkan hidupnya di dunia ini.
Renaisans menjadi kan manusia lahir kedunia untuk mengolah, menyempurnakan, dan
menikmati dunia ini.

Kebudayaan Raissans ditujukan untuk menghidupkan kembali Humanisme Klasik yang sempat
terhambat oleh gaya berpikir sejumlah tokoh Abad Pertengahan. Hal ini memiliki kaitan dengan
hal yang tadi dijelaskan.Apabila dibandingkan dengan zaman Klasik yang lebih menekankan
manusia sebagai bagian dari alam atau polis (negara-negara kota atau masyarakat Yunani Kuno)
Humanisme Renaissans jauh lebih dikenal karena penekanannya pada individualisme.

1
2. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah latar belakang dari zaman renaissance?

2. Bagaimanakah pengaruh perang salib dalam zaman renaisance?

3. Bagaimanakah perkembangan pengetahuan pada zaman renaissance?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Latar Belakang Renaisance


Renaissance berasal dari bahasa Perancis yaitu dari dua suku kata Re + Sance, yang berarti
kembalinya sains atau lahirnya kembali kebudayaan Yunani-Romawi dari masa kegelalapan.

Istilah Renaissance berasal dari bahasa Perancis yang berarti kebangkitan kembali, yang lahir
kembali adalah kebudayaan Yunani dan Romawi Kuno, setelah berabad-abad dikubur oleh
masyarakat abad pertengahan dibawah pimpinan gereja.Oleh sejarawan, istilah tersebut
digunakan untuk menunjukkan berbagai periode kebangkitan intelektual, khususnya yang terjadi
di Eropa.Orang yang pertama kali menggunakan istilah tersebut ialah Jules Michelet, sejarawan
Perancis terkenal.Menurutnya, Renaissance adalah periode penemuan manusia dan dunia, bukan
sekedar sebagai kebangkitan kembali yang merupakan permulaan kebangkitan modern.Dan bila
dikaitkan dengan keadaan, Renaissance adalah masa antara zaman pertengahan dan zaman
modern yang dapat dipandang sebagai masa peralihan yang ditandai oleh terjadinya sejumlah
kekacauan dalam bidang pemikiran.

Awal mula dari suatu masa baru ditandai oleh suatu usaha besar dari seorang tokoh utama
filsafat modern, yaitu Descartes (1596-1650 M) untuk memberikan kepada filsafat suatu
bangunan yang baru.Dalam bidang filsafat, zaman Reanissanse kurang menghasilkan karya
penting bila dibandingkan dengan bidang seni dan sains.Namun diantara perkembangan itu,
terjadi pula perkembangan dalam bidang filsafat.

Sejak itu dan juga telah dimulai sebelumnya, yaitu sejak permulaan Renaissance, sebenarnya
Individualisme dan Humanisme telah dicanangkan.Humanisme dan Individualisme merupakan
ciri Renaissance yang penting. Humanisme adalah pandangan bahwa manusia mampu mengatur
dunia dan dirinya.Ini suatu pandangan yang tidak menyenangkan orang-orang beragama.

3
Oleh karena itu, zaman itu sering disebut juga sebagai zaman Humanisme, maksudnya manusia
diangkat dari abad pertengahan yang menganggap manusia kurang dihargai sebagai manusia.

Ciri utama renaisens adalah individualisme, humanisme, lepas dari agama.Manusia sudah
mengandalkan akal (rasio) dan pengalaman (empiris) dalam merumuskan pengetahuan.Yang
berkembang pada waktu itu sains, dan penemuan-penemuan dari hasil pengembangan sains yang
kemudian berimplikasi pada semakin ditinggalkannya agama karena semangat
humanisme.Fenomena tersebut cukup tampak pada abad modern.

Kebudayaan Yunani-Romawi adalah kebudayaan yang menempatkan manusia sebagai subjek


utama. Filsafat Yunani, misalnya menampilkan manusia sebagai makhluk yang berpikir terus-
menerus memahami lingkungan alamnya dan juga menentukan prinsip-prinsip bagi tindakannya
sendiri demi mencapai kebahagiaan hidup.

Filsafat berkembang bukan pada zaman Renaissance, akan tetapi filsafat berkembang pada
zaman modern. Pada zaman modern, filsafat didahului oleh zaman Renaissance.Sebenarnya,
secara esensial zaman Renaissance dalam filsafat tidak berbeda dengan zaman modern karena
cirri-ciri filsafat Renaissance ada pada filsafat modern.Tokoh pertama filsafat modern ialah
Descartes. Beliau mengungkapkan bahwasannya dalam filsafat modern, kita akan menemukan
ciri-ciri Renaissance tersebut, yaitu menghidupkan kembali rasionalisme Yunani (Renaissance),
individualisme, humanisme dan lepas dari aturan-aturan agama. Sekalipun demikian, para ahli
lebih senang menyebut Descartes sebagai tokoh rasionalisme.

Latar belakang dari Renaissance adalah Eropa mengalami masa kegegelan karena kepentingan
pemikiran yang dikusai oleh para pemimpin Gereja.Middle Age merupakan zaman dimana Eropa
sedang mengalami masa suram.Berbagai kreativitas sangat diatur oleh gereja.Dominasai gereja
sangat kuat dalam berbagai aspek kehidupan.Agama Kristen sangat mempengaruhi berbagai
kebijakan yang dibuat oleh pemerintah.Seolah raja tidak mempunyai kekuasaan, justru malah
gereja lah yang mengatur pemerintahan. Berbagai hal diberlakukan demi kepentingan gereja,
tetapi hal-hal yang merugikan gereka akan mendapat balasan yang sangat kejam.

4
Contohnya, pembunuhan Copernicus mengenai teori tata surya yang menyebutkan bahwa
matahari pusat dari tata surya, tetapi hal ini bertolak belakang dari gereja sehingga Copernicus
dibunuhnya.

Pemikiran manusia pada Abad Pertengahan ini mendapat doktrinasi dari gereja.Hidup seseorang
selalu dikaitkan dengan tujuan akhir (ekstologi).Kehidupan manusia pada hakekatnya sudah
ditentukan oleh Tuhan.Maka tujuan hidup manusia adalah mencari keselamatan.Pemikiran
tentang ilmu pengetahuan banyak diarahkan kepada theology.Pemikiran filsafat berkembang
sehingga lahir filsafat scholastik yaitu suatu pemikiran filsafat yang dilandasi pada agama dan
untuk alat pembenaran agama.Oleh karena itu disebut Dark Age atau Zaman Kegelapan.

Dengan adanya berbagai pembatasan yang dilakukan pihak pemerintah atas saran dari gereja
maka timbulah sebuah gerakan kultural, pada awalnya merupakan pembaharuan di bidang
kejiwaan, kemasyarakatan, dan kegerejaan di Italia pada pertengahan abad XIV.Sebelum gereja
mempunyai peran penting dalam pemerintahan, golongan ksatria hidup dalam kemewahan,
kemegahan, keperkasaan dan kemasyuran.Namun, ketika dominasi gereja mulai berpengaruh
maka hal seperti itu tidak mereka peroleh sehingga timbullah semangat renaissance.

Menurut Ernst Gombrich munculnya renaissance sebagai suatu gerak kembali di dalam seni,
artinya bahwa renaissance tidak dipengaruhi oleh ide-ide baru. Misalnya, gerakan Pra-Raphaelite
atau Fauvist merupakan gerakan kesederhanaan primitif setelah kekayaan gaya Gotik
Internasional yang penuh hiasan.

Menurut Prancis Michel De Certeau renaissance muncul karena bubarnya jaringan-jaringan


sosial lama dan pertumbuhan elite baru yang terspesialisasi sehingga gereja berusaha untuk
kembali mendesak kendali dan manyatukan kembali masyarakat lewat pemakaian berbagai
teknik visual-dengan cara-cara mengadakan pameran untuk mengilhami kepercayaan, khotbah-
khotbah bertarget dengan menggunakan citra-citra dan teladan-teladan dan sebagainya yang
diambil dari pemikiran budaya klasik sehingga dapat mempersatukan kembali gereja yang
terpecah-belah akibat skisma (perang agama).

5
Renaissance muncul dari timbulnya kota-kota dagang yang makmur akibat perdagangan
mengubah perasaan pesimistis (zaman Abad Pertengahan) menjadi optimistis. Hal ini juga
menyebabkan dihapuskannya system stratifikasi sosial masyarakat agraris yang feodalistik.Maka
kebebasan untuk melepaskan diri dari ikatan feodal menjadi masyarakat yang bebas. Termasuk
kebebasan untuk melepaskan diri dari ikatan agama sehingga menemukan dirinya sendiri dan
menjadi focus kemajuan. Antroposentrisme menjadi pandangan hidup dengan humanisme
menjadi pegangan sehari-hari.Selain itu adanya dukungan dari keluarga saudagar kaya semakin
menggelorakan semangat Renaissance sehingga menyebar ke seluruh Italia dan Eropa.

Latar belakang timbulnya Renaissance jika dilihat dari beberapa aspek adalah kondisi sosial,
budaya, politik, dan ekonomi Abad Pertengahan.

a. Kondisi sosial

Saat itu kehidupan masyarakat Eropa sangat terikat pada doktrin gereja.Segala kegiatan
kehidupan ditujukan untuk akhirat.Masyarakat kehilangan kebebasan untuk menentukan
pribadinya, dan kehilangan harga dirinya.Kehidupan manusia tidak tenteram karena senantiasa
diintip oleh intelijen gereja, sehingga menimbulkan sikap saling mencurigai dalam masyarakat.

b. Kondisi budaya

Terjadi pembatasan kebebasan seni dalam arti bahwa seni hanya tentang tokoh-tokoh Injil dan
kehebatan gereja.Semua kreasi seni ditujukan kepada kehidupan akhirat sehingga budaya tidak
berkembang.Demikian pula dalam bidang ilmu pengetahuan karena segala kebenaran hanya
kebenaran gereja.

c. Kondisi politik

Raja yang secara teoritis merupakan pusat kekuasaan politik dalam negara, kenyataannya hanya
menjadi juru damai.Kekuasaan politik ada pada kelompok bangsawan dan kelompok
gereja.Keduanya memiliki pasukan militer yang sewaktu-waktu dapat digunakan untuk
melancarkan ambisinya.Adakalanya kekuatan militer kaum bangsawan dan kaum gereja lebih
kuat dari kekuatan militer milik raja.

6
d. Kondisi ekonomi

Berlaku sistem ekonomi tertutup, yang menguasai perekonomian hanya golongan


penguasa.Kondisi-kondisi di atas menyebabkan masyarakat Eropa terkungkung dan tidak
memiliki harga diri yang layak sebagai manusia. Oleh karena itu timbullah upaya-upaya untuk
keluar dari keadaan tersebut.Perubahan-perubahan yang terjadi akibat upaya untuk keluar dari
kondisi Abad Pertengahan menjadi latar belakang langsung munculnya Renaissance, sebagai
berikut :

1. Kehidupan sosial masyarakat Eropa yang tidak lagi mau terbelenggu oleh ikatan gereja.
Mereka memalingkan diri dari kehidupan akhirat kepada keduniaan sehingga pengaruh gereja
merosot.Kehidupan materialistis semakin berkembang mendesak kehidupan keagamaan.

2. Masyarakat berlomba-lomba memasuki kawasan kota dagang dan kota industri, menjadi buruh
dengan tujuan berusaha merubah kehidupan ekonomi ke arah yang lebih baik. Petani-petani yang
pada Abad Pertengahan setia mengerjakan tanah para bangswan feodal, kini hilang berganti
dengan golongan masyarakat baru yang disebut buruh pabrik.

3. Seiring dengan laju urbanisasi, berubah pula fungsi kota dari fungsi politis menjadi juga pusat
perdagangan dan industri.

4. Munculnya kaum borjuis sebagai kelompok baru yang kaya dan mampu menyaingi kaum
bangsawan. Kelompok borjuis yang menguasai perdagangan tidak suka pada kelompok
bangsawan dan gereja, sehingga hanya mau membayar pajak kepada raja.Akhirnya raja kembali
memegang kekuasaan politik tertinggi yang ditaati perintahnya oleh seluruh lapisan masyarakat.

5. Naskah-naskah ilmu pengetahuan Yunani dan Romawi Kuno dijumpai kembali oleh
masyarakat Barat, dibawa oleh ilmuwan yang lari dari Konstantinopel ke Italia setelah
Konstantinopel jatuh ke tangan Turki.

6. Timbulnya kota-kota dagang yang makmur akibat perdagangan mengubah perasaan pesimistis
(zaman Abad Pertengahan) menjadi optimistis. Hal ini juga menyebabkan dihapuskannya sistem
stratifikasi sosial masyarakat agraris yang feodalistik.

7
Maka kebebasan untuk melepaskan diri dari ikatan feodal menjadi masyarakat yang bebas.
Termasuk kebebasan untuk melepaskan diri dari ikatan agama sehingga menemukan dirinya
sendiri dan menjadi fokus pada kemajuan diri sendiri.Antroposentrisme menjadi pandangan
hidup dengan humanisme menjadi pegangan sehari-hari.Selain itu adanya dukungan dari
keluarga saudagar kaya semakin menggelorakan semangat Renaissance sehingga menyebar ke
seluruh Italia dan Eropa.

B. Pengaruh Perang Salib Dalam Zaman Renaisanse


Perang salib merupakan peristiwa yang selalu di kenang oleh bangsa- bangsa di eropa bagian
barat yang merupakan penganut katolik Roma.Perang salib juga menmbulkan kenangan
pahit.Banyak pula kritikan pedas terhadap perang salib di Negara- Negara eropa barat pada masa
renaisans.

Perang salib sangat mempengaruhi eropa pada abad pertengahan.pada masa itu, sebagian besar
benua dipersatukan oleh kekuasaan kapuasan, tetapi pada abad ke 14, perkembangan birokrasi
yang terpusat (dasar dari Negara-negara modern) sedang pesat di perancis, inggris, burgundy,
portugis, castilia, dan aragon. Hal ini sebagian di dorong oleh dominasi gereja pada masa awal
perang salib.

Meskipun benua eropa telah bersinggungan dengan budaya islam selama berabad-abad melalui
hubungan antara semenanjung Liberia dengan sisilia, banyak ilmu penegtahuan di bidang-bidang
sains, pengobatan dan arsitektur diserap dari dunia islam kedunia barat selama masa perang
salib. Pengalaman militer perang salib juga memiliki pengaruh di Eropa, seperti , kastil- kastil di
Eropa mulai menggunakan bahan dari batu-batuan yang tebal dan besar seperti yang di buat di
timur, tidak lagi menggunakan bahan kayu seperti sebelumnya. Sebagai tambahan, tentara salib
dianggap sebagai pembawa budaya eropa ke dunia,terutama Asia.

Bersama perdagangan, penemuan-penemuan dan penciptaan-penciptaan sains baru mencapai


Timur atau Barat. Kemajuan bangsa Arab termasuk perkembangan aljabar , lensa dan lain-lain
mencapai barat dan menambah laju perkembangan di universitas-universitas Eropa yang
kemudian mengarahkan kepada masa Renaisans pada abad-abad berikutnya.

8
Kebutuhan untuk memuat, mengirimkan dan menyediakan balatentara yang besar menumbuhkan
perdagangan di seluruh eropa. Jalan-jalan yang sebagian besar tidak pernah digunakan sejak
masa pendudukan romawi, terlihat mengalami peningkatan disebabkan oleh para pedagang yang
berniat mengembangkan usahanya.ini bukan saja karena perang salib mempersiapkan eropa
untuk bepergian akan tetapi lebih karena banyak orang ingin bepergian setelah diperkenalkan
dengan produk-produk dari timur . hal ini juga membantu pada masa-masa awal renaisans di
italia, karena banyak kota- kota di italia yang sejak awal memiliki hubungan perdagangan yang
pentung dan menguntungkan dengan Negara-negara salib, baik di tanah suci maupun kemudian
di daera –daerah bekas Byzantium.

Pertumbuhan perdagangan membawa banyak barang ke eropa yang sebelumnya tidak mereka
kenal atau amat jarang di temukan dan sangat mahal. Barang-barang ini termasuk berbagai
macam rempah-rempah,gading,batu-batu mulia,teknik pembuatan barang kaca yang maju ,
bentuk awal dari jeruk,apel ,hasil-hasil tanaman Asia lainnya dan banyak lagi.

Keberhasilan untuk melestarikan katolik Eropa, bagaimanapun tidak dapat mengabaikan


kejatuhan kekaisaran Kristen Byzantium yang sebagian besar diakibatkan oleh kekerasan tentara
salib pada perang salib keempat terhadap Kristen orthodox timur, terutama pembersihan yang
dilakukan oleh Enricho Dandolo yang terkenal, penguasa Venesia dan sponsor perang salib IV.

Tanah Byzantium adalah Negara Kristen yang stabil sejak abad ke 4. Sesudah tentara salib
mengambil alih Konstantinopel pada 1204,Byzantium tidak pernah lagi menjadi sebesar atau
sekuat sebelumnya dan akhirnya jatuh ketangan turki pada 1453.

Perang salib merupakan cara katolik roma utamanya dalam menyelamatkan katolikisme yaitu
tujuan yang utama adalah memerangi islam. Adapun tujuan yang kedua adalah mencoba
menyelamatkan kekristenan, dalam konteks inilah, perang salib keempat dapat dikatakan
mengabaikan tujuan yang kedua untuk memperoleh bantuan logistik bagi Dandolo untuk
mencapai tujuan yang utama.Meskipun demikian, perang salib IV ditentang oleh paus pada saat
itu dan secara umum dikenang sebagai suatu kesalahan besar.

9
Kontak antara timur dan barat mendorong munculnya kota - kota dagang di eropa barat seperti
venesia,leevant, bologna dan sebagainya. Kota-kota dagang tersebut terus berkembang dengan
segala kekayaan dan kemewahannya, tetapi juga saling berdiri sendiri (otonom) seperti kota-
kota di yunani. Persaingan antar kota pun tidak dapat terhindari .bahkan jika perlu mereka
menggunakan kekuatan militer untuk merebut dan menguasai kota-kota di sekitarnya. Oleh
karena itu setiap kota berusaha untuk paling tidak mempertahankan diri dengan menggunakan
tentara sewaan. Hal inilah yang akhirya mendorong munculnya kesatuan militer komersial yang
bisa disewa oleh siapapun yang mampu membayarnya, yang disebut dengan istilah mercenary
(condittier). Sebagai akibat lebih lanjut meletuslah kekacauan-kekacauan (anarki)dikota-kota
dagang yang kaya..

Pada sisi yang lain masyarakat pada kota-kota yang kaya mulai meragukan paling tidak
mempertanyakan kebudayakan mereka sediri yang dianggap paling unggul (kristen)di seluruh
bumi dengan cara mempelajari koleksi perpustakaan-perpustakaan di biara-biara dan gereja-
gereja. Akhirnya mereka menemukan kembali karya-karya kebudayaan yunani yang sangat
mengagumkan, baik berupa karya sastra, filsafat, arsitektur, kisah-kisah kepahlawanan, ilmu
pengetahuan dan sebagainya. Mulai saat itulah bangsa eropa barat betul-betul kembali menengok
ke belakang, yaitu ke zaman yunani dan romawi yang menandai perubahan yang dhasyat yang
dijiwai oleh pandangan hidup atau kebudayaan yunani,dan lazim disebut dengan istilah
renaisans(renaisance).

Dibandingkan dengan zaman abad pertengahan, bisa dikatakan studi yang sungguh-sungguh atas
sejarah kuno, dan pengetahuan akan zaman kuno di barat pada waktu itu sangat terbatas.
Walaupun terdapat pengaruh penulisan sejarah yunani terhadap sejarah abad tengah, tetapi
pengaruh itu hanya terbatas pada beberapa penulis atau sejarawan saja. Pada zaman renaissance
paling tidak sebanyak ¾ karya sastra latin ditemukn kembali. Artinya, lebih dari cukup
kesusasteraan dan historiografi yunani dilahirkan kembali.Hal itu terutama juga sehubungan
dengan masih adanya kontak-kontak dengan kerajaan yunani Byzantium.

10
C . Dampak Dari Zaman Renaisance
1. Dampak renaisans bagi perkembangan ilmu pengetahuan.

Renaisans merupakan era sejarah yang penuh dengan kemajuan dan perubahan yang
mengandung arti bagi perkembangan ilmu.

Zaman yang yang menyaksikan dilancarkannya tantangan gerakan reformasi terhadap keesaan
dan supremasi gereja Katolik Roma, bersamaan dengan berkembangnya Humanisme.

Zaman ini juga merupakan penyempurnaan kesenian, keahlian, dan ilmu yang diwujudkan dalam
diri jenius serba bisa. Leonardo da Vinci. Penemuan percetakan (kira-kira 1440 M) dan
ditemukannya benua baru (1492 M) oleh Columbus memberikan dorongan lebih keras untuk
meraih kemajuan ilmu.Kelahiran kembali satra di Inggris, Perancis, dan Spanyol diwakili
Shakespeare, Spencer, Rabelais, dan Ronsard.Pada masa itu, seni musik juga mengalami
perkembangan.Adanya penemuan para ahli perbintangan seperti Copernicus dan Galileo menjadi
dasar bagi munculnya astronomi modern yang merupakan titik balik dalam pemikiran ilmu dan
filsafat.

Tidaklah mudah untuk membuat garis batas yang tegas antara zaman renaisans dengan zaman
modern.Sementara orang menganggap bahwa zaman modern hanyalah perluasan renaisans.
Akan tetapi, pemikiran ilmiah membawa manusia lebih maju ke depan dengan kecepatan yang
besar, berkat kemampuan-kemampuan yang dihasilkan oleh masa-masa sebelumnya. Manusia
maju dengan langkah raksasa zaman uap ke zaman llistrik, kemudian ke zaman atom, elektron,
radio, televisi, roket, dan zaman ruang angkasa.

Pada zaman renaisans ini manusia Barat mulai berpikir secara baru, dan secara berangsur-angsur
melepaskan diri dari otoritas kekuasaan gereja yang selama ini membelenggu kebebasan dalam
mengemukakan kebenaran filsafat dan ilmu. Pemikir yang dapat dikemukakan dalam tulisan ini
antara lain Nicholas Copernicus (1473-1543) dan Francis Bacon (1561-1626).

Copernicus adalah seorang tokoh gereja ortodoks, ia menemukan bahwa matahari berada dipusat
jagad raya, dan bumi memiliki dua macam gerak, yaitu perputaran sehari-hari pada porosnya dan
gerak tahunan mengelilingi matahari.

11
Teorinya ini disebut Heliosentrisme, dimana matahari adalah pusat jagad raya, bukan bumi
sebagaimana yang dikemukakan oleh Ptolomeus yang diperkuat gereja. Teori Ptolomeus ini
disebut Geosentrisme yang mempertahankan bumi sebagai pusat jagat raya.

Sekalipun Copernicus membuat model, namun alasan utamanya bukanlah sistemnya, melainkan
keyakinannya bahwa prinsip Heliosentrisisme akan sangat memudahkan perhitungan.
Copernicus sendiri tidak berniat untuk mengumumkan penemuannya, terutama mengingat
keadaan dan lingkungan gereja saat itu.Menurut gereja, prinsip Geosentrisisme dianggap lebih
benar daripada prinsip Heliosentrisisme.Tiap siang dan malam kita melihat semuanya
mengelilingi bumi.Hal ini ditetapkan Tuhan, oleh agama, karena manusia menjadi pusat prhatian
Tuhan, untuk manusialah semua itu diciptakan-Nya.Paham demikian disebut Homosentrisime.
Dengan kata lain, prinsip Geosentrisisme tidak dapat dipisahkan dari prinsip Heliosentrisisme.

Jika dalam keadaan demikian prinsip Heliosentrisisme dilontarkan, maka akan berakibat berubah
dan rusaknya seluruh kehidupan manusia saat itu.

Teori Copernicus ini melahirkan revolusi pemikiran tentang alam semesta, terutama
astronomi.Bacon adalah pemikir yang seolah-olah meloncat keluar dari zamannya dengan
melihat perintis filsafat ilmu. Ungkapan Bacon yang terkenal adalah Knowledge is power
(Pengetahuan adalah Kekuasaan). Ada tiga contoh yang dapat membuktikan pernyataan ini,
yaitu:

1. Mesin menghasilkan kemenangan dan perang modern,

2. Kompas memungkinkan manusia mengarungi lautan,

3. Percetakan yang mempercepat penyebaran ilmu.

Penemuan Copernicus mempunyai pengaruh luas dalam kalangan sarjana, antara lain Tycho
Brahe Johannes Keppler. Tycho Brahe (1546-1601) adalah seorang bangsawan yang tertarik
pada sistem astronomi baru.ia membuat alat-alat yang ukurannya besar sekali untuk mengamati
bintang-bintang dengan teliti.

12
Berdasarkan alat-alat besar itu dan nengan ketekunan serta ketelitian pengamatannya, maka
bahan yang dapat dikumpulkan selama 21 tahun sangat besar artinya untuk ilmu dan kehidupan
sehari-hari.

Perhatian Tycho Brahe dimulai pada bulan November tahun 1572, dengan munculnya bintang
baru di gugusan Cassiopea secara tiba-tiba, yaitu bintang yang cemerlang selama 16 bulan
sebelum ia padam lagi. Bintang yang dalam waktu singkat menjadi cemerlang dalam bahasa
modern disebut Nova atau Supernova, tergantung dari besarnya dan massanya. Timbulnya
bintang baru itu menggugurkan pendapat yang dianut sampai saat itu, yaitu oleh karena angkasa
diciptakan Tuhan, maka angkasa tidak dapat berubah sepanjang masa, dan bentuknya akan tetap
dan abadi. Beberapa tahun kemudian, Tycho berhasil menyusun sebuah observatorium yang
lengkap dengan alat, kepustakaan, dan tenaga pembantu.

Johannes Keppler (1571-1630) adalah pembantu Tycho dan seorang ahli matematika.Setelah
Tycho meninggal dunia, bahan pengamatan selama 21 tahun itu diwariskan kepada Keppler.Di
samping melanjutkan pengamatan, Keppler juga tetap mengembangkan Astrologi untuk
memperoleh uang guna memelihara perkembangan Astronomi. Dalam mengolah bahan
peninggalan Tycho ia masih bertolak dari kepercayaan bahwa semua benda angkasa bergerak,
mengikuti lintasan circle karena sesuai kesempurnaan ciptaan Tuhan. Semua perhitungan tetap
menunjukkan bahwa lintasan merupakan sebuah elips untuk semua planet.Akhirnya, Keppler
terpaksa mengakui bahwa lintasan memang berbentuk elips.

Setelah Keppler, muncul Galileo (1546-1642) dengan penemuan lintas peluru, penemuan hukum
pergerakan, dan penemuan tata bulan planet Jupiter. Penemuan tata bulan Jupiter memperkokoh
keyakinan Galileo bahwa tata surya bumi bersifat heliosentrik.Sebagai sarjana matematika dan
fisika, Galileo menerima prinsip tata surya yang heliosentris serta hukum-hukum yang
ditemukan Keppler.Galileo dapat pula membuat sebuah teropong bintang. Dengan teropong itu
ia dapat melihat beberapa peristiwa angkasa secara langsung. Yang terpenting dan terakhir
ditemukannya adalah planet Jupiter yang dikelilingi oleh empat buah bulan.

13
Galileo membagi sifat benda dalam dua golongan. Pertama, golongan yang langsung mempunyai
hubungan dengan metode pemeriksaan fisik, artinya yang mempunyai sifat-sifat primer (primary
qualities) seperti berat, panjang, dan lain-lain sifat yang dapat diukur. Kedua, golongan yang
tidak mempunyai peranan dalam proses pemeriksaan ilmiah, disebut sifat-sifat sekunder
(secondary qualities), seperti sifat warna, asam, manis, dan tergantung dari panca indera
manusia.

Pada masa yang bersamaan dengan Keppler dan Galileo ditemukan logaritma oleh Napier (1550-
1617) berdasarkan basis E, yang kemudian diubah kedalam dasar 10 oleh Briggs (lahir tahun
1615) dan kemudian diperluas oleh Brochiel de Decker (lahir tahun 1626). Ketika Keppler
mendengar tentang penemuan itu, ia memberikan reaksi bahwa jika ia dapat mempergunakan
penemuan logaritma, perhitungan yang 11 tahun dapat dipersingkat sekurang-kurangnya menjadi
satu bulan.

Pada masa Desarque (1593-1662) ditemukan Projective Geometry, yang berhubungan dengan
cara melihat sesuatu yaitu manusia A melihat benda P dari tempat. Oleh karena “melihat” hanya
mungkin jika ada cahaya, sedangkan cahaya memancar lurus, maka seolah-olah mata
dihubungkan dengan benda oleh satu garis lurus lurus. Sedang Fermat, juga mengembangkan
Ortogonal Coordinate System, seperti halnya Descrates.

Disamping itu, ia juga melaksanakan penelitian teori Al-Jabar berkenaan dengan bilangan-
bilangan dan soal-soal yang dalam tangan Newton dan Leibniz kemuudian akan menjelma
sebagai perhitungan diferensial-integral (calculus). Fermat bersama-sama Pascal menyusun
dasar-dasar perhitungan statistik.

2. Dampak positif dari zaman renaisance

a. Adanya perubahan dalam bidang agama dan ilmu pengetahuan. Di mana terjadi pembagian
dalam ilmu pengetahuan seperti ilmu lain mulai lepas dari ilmu agama dan falsafahnya, misalnya
ilmu sosial : ilmu bumi, ilmu sejarah dll. Begitu juga dengan ilmu eksak seperti ilmu alam.

b. Kebangunan kembali dari peradaban. Zaman ini membongkar hasil peradaban Yunani-
Romawi.

14
c. Renaissance telah membentuk masyarakat perdagangan yang berdaya maju. Keadaan ini telah
melemahkan kedudukan dan kekuasaan golongan gereja yang senantiasa berusaha menyekat
perkembangan ilmu dan masyarakat di Eropa.

d. Tumbuhnya kebebasan, kemerdekaan, dan kemandirian individu.

e. Renaissance telah melahirkan tokoh-tokoh perubahan di Eropa. Antara lain tokoh perubahan
terkenal itu adalah William Harvey yang telah memberi sumbangan dalam kajian peredaran
darah

f. Mendorong pencarian daerah baru sehingga berkobarlah era penjelajahan samudera.

3. Dampak negatif dari zaman renaisance:

a. Eropa pada priode ini bener-bener mendapat ancaman dari orang-orang arab. Pada khalifah
Umamyah telah meluaskan wilayah taklukannya hingga daerah-daerah seputar pintu-pintu
gerbang konstantinopel walaupun pada akhirnya pengepungan yang di lakukan Arab gagal total.

b. Munculnya suatu isu yang di sebut Kontroversi Ikonoklastik yang berisi bahwa apakah imaji-
imaji tentang Tuhan,Kristus, dan sang perawan Maria serta orang-orang suci baik dalam bentuk
gambar maupun patung boleh dipergunakan di dalam misa atau tidak.kontroversi ini
mengundang persoalan lama yaitu tentang kebebasan agama yang terpisah dan bebas dari
organisasi politik.

c. Pada masa ini selain terjadi kebangunan kembali juga terjadi kebobrokan moral. Hal ini
dikarenakan tidak adanya suatu norma yang bisa mengatur kehidupan masyarakat. Sehingga bisa
dikatakan bahwa manusia renaissance merupakan manusia yang tidak mempunyai pegangan
(liar). Keliaran ini mengakibatkan terjadinya pelanggaran terhadap norma sehingga manusia
mengalami krisis aklak seperti mabuk-mabukan dll. Hal ini tidak hanya terjadi di kalangan
borjuis tetapi juga dikalangan pendeta.

15
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Abad Renaisans adalah sebuah gerakan kebudayaan antara abad ke-14 hingga abad ke-17,
bermula di Italia pada akhir Abad Pertengahan dan kemudian menyebar ke seluruh Eropa.
Gerakan ini mencakup kebangkitan pengetahuan berdasarkan sumber-sumber klasik, tumbuhnya
panutan pada Sri Paus dan segala sesuatu yang anggun, perkembangan gaya perspektif dalam
seni lukis, dan kemajuan ilmu pengetahuan. Gerakan Masa Pencerahan memberikan efek yang
luar biasa pada semua usaha untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, tapi mungkin yang
paling terkenal adalah kemajuan dari segi kesenian dan kontribusi dari para polymath (orang
yang memiliki ilmu yang tinggi dalam berbagai macam hal) seperti Leonardo da Vinci dan
Michelangelo, yang menyebabkan munculnya sebutan “Renaissance Men”.
Renaissance berasal dari kata Re (kembali) dan Naitre (lahir).Jadi, arti renaissance
sebenarnya adalah lahirnya kembali orang Eropa untuk mempelajari ilmu pengetahuan Yunani
dan Romawi Kuno yang ilmiah / rasional. Sebelum Renaissance, bangsa Eropa mengalami jaman
kegelapan / The Dark Age. Dalam jaman itu gereja berkuasa mutlak, ajaran gereja menjadi
sesuatu yang tidak boleh dibantah.Dalam perkembangannya mulai muncul gerakan yang
mencoba melepaskan dari ikatan itu yang disebut gerakan Renaissance.Dalam jaman itu pula,
pemikiran-pemikiran ilmiah tenggelam oleh dogma-dogma Gereja.

Renaissance adalah sebagai usaha pembaharuan kebudayaan Romawi dan Yunani yang
pada masa abad tengah / masa kegelapan sempat dilupakan, yaitu tipe manusia yang otonom dan
mandiri.Disini Renaissance lahir sebagai pembaharu untuk membentuk manusia yang mandiri,
utuh, otonom, dan bertanggungjawab. Pola pikir abad tengah ( terbelenggu ajaran gereja ;
disalahgunakan ) diganti dengan pola pikir rasional baik SDA maupun SDM nya sehingga
manusia bisa berkembang. Ditambah dengan adanya factor perang salib yang mengakibatkan
kekuatan gereja yang semakin melemah, sehingga memberikan kesempatan untuk mendobrak
dominasi gereja dan kembali ke masa kejayaan seperti pada jaman romawi dan yunani kuno.

16
DAFTAR PUSTAKA

Djaja Wahjudi 2012, Sejarah Eropa Dari Eropa Kuno Hingga Eropa Modern
,Jakarta: Ombak.
www.wikipedia.com/sejarah renaissance.html
http://kunciduniakecilku.blogspot.co.id/2014/09/makalah-abad-pertengahan-
zaman-renaisans.html
http://kendakaku.blogspot.co.id/2013/07/pengertianlatar-belakang-dampak.html

17
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt., karena atas limpahan rahmat dan
karunia – Nya lah sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Sejarah ini sesuai
waktunya.

Kami mencoba berusaha menyusun makalah ini sedemikian rupa dengan harapan
dapat membantu pembaca dalam memahami pelajaran Sejarah yang merupakan judul dari
Makalah kami, yaitu “SEJARAH RENAISANS” Disamping itu, kami berharap bahwa
Makalah Sejarah ini dapat dijadikan bekal pengetahuan untuk melangkah ke jenjang
pendidikan yang lebih tinggi lagi.

Kami menyadari bahwa didalam pembuatan Makalah Sejarah ini masih ada
kekurangan sehingga kami berharap saran dan kritik dari pembaca sekalian khususnya
dari guru mata pelajaran sejarah agar dapat meningkatkan mutu dalam penyajian
berikutnya. Akhir kata kami ucapkan terima kasih.

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………i

DAFTAR ISI………………………………………ii

BAB I PENDAHULUAN………………………………1

Rumusan Masalah……………………………………….2

BAB II PEMBAHASAN……………………………………3

A. Pengertian dan Latar Belakang Renaisance……………………3

B. Pengaruh Perang Salib dalam Renaisance…………………………8

C. Dampak dari Zsman Renaisance………………………….11

BAB III PENUTUP……………………………………………….16

KESIMPULAN……………………………………………….16

Daftar Pustaka…………………………………………….17

ii
TUGAS SEJARAH
RENAISANCE

KELOMPOK :2
KELAS : XI IPS 2
Disusun oleh : 1. Yohana Sagala
2. Mela Nurhayati
3. Rasyida Nurya Ulva
4. Ari Syaputra

SMA NEGERI 2 BENGKULU SELATAN


TAHUN AJARAN 2017/2018

Anda mungkin juga menyukai