Anda di halaman 1dari 7

Nama Kelompok : 1. Kiky Indarkuyani M.

P (17130310088)
2. Rona Ardita (17130310138)
3. Indah Parasari W (17130310183)

A. Pengertian dan Ruang Lingkup Akuntansi Sektor Publik


Akuntansi sektor publik memiliki kaitan yang erat dengan
penerapan dan perlakuan akuntansi pada domain publik. Domain publik
itu sendiri memiliki wilayah yang lebih luas dan kompleks dibandingkan
dengan sektor swasta. Keluasan wilayah publik tidak hanya disebabkan
luasnya jenis dan bentuk organisasi yang berbeda di dalamnya, akan tetapi
juga karena kompleksnya lingkungan yang memengaruhi lembaga-
lembaga publik tersebut. Secara kelembagaan, domain publik antara lain
meliputi badan-badan pemerintahan (pemerintah pusat dan daerah serta
unit kerja pemerintah), perusahaan milik negara (BUMN dan BUMD),
yayasan, organisasi politik dan organisasi massa, Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM), univesitas, dan organisasi nirlaba lainnya. Jika dilihat
dari variabel lingkungan, sektor publik dipengaruhi oleh banyak faktor
tidak hanya faktor ekonomi semata, akan tetapi faktor politik, sosial,
budaya, dan historis juga memiliki pengaruh yang signifikan. Sektor
publik tidak seragam dan heterogen.
Istilah “sektor publik” sendiri memiliki pengertian yang
bermacam-macam. Hal tersebut merupakan konsekuensi dari luasnya
wilayah publik, sehingga setiap disiplin ilmu (ekonomi, politik, hukum,
dan sosial) memiliki cara pandang dan definisi yang berbeda-beda. Dari
sudut pandang ilmu ekonomi, sektor publlik dapat dipahami sebagai suatu
entitas yag aktifitasnya berhubungan dengan usaha untuk menghasilkan
barang dan pelayanan publik dalam rangka memenuhi kebutuhan hak
publik.
Beberapa tugas dan fungsi sektor publik sebenarnya dapat juga
dilakukan oleh sektor swasta, misalnya tugasnya untuk menghasilkan
beberapa jenis pelayanan publik, seperti layanan komunikasi, penarikan
pajak, pendidikan, transportasi publik, dan sebagainya. Akan tetapi, untuk
tugas tertentu keberadaan sektor publik tidak dapat digantikan oleh sektor
swasta. Misalnya, fungsi birokrasi pemerintahan. Sebagai konsekuensinya,
akuntansi sektor publik dalam beberapa hal sama dengan akuntansi sektor
swasta.
Meskipun terdapat perbedaan diantara kedua sektor tersebut, yang
perlu ditekankan bukan pada mencari perbedaan dan mempertentangkan
antara sektor publik dengan sektor swasta. Fokus perhatian hendaknya
lebih ditekankan pada upaya untuk memajukan sektor publik yang
dianggap kurang efisien dan kurang menarik agar tidak tertinggal jauh
dengan sektor swasta yang di pandang lebih maju dan efisien.
Pengertian sektor publik secara kelembagaan ialah sektor publik
meliputi badan-badan pemerintahan (pemerintah pusat dan daerah serta
unit-unit kerja pemerintah), perusahaan milik Negara (BUMN/BUMD,
yayasan, ormas dan orpol, LSM, Universitas, organisasi nirlaba lainnya.
Jika dilihat dari variabel lingkungan, sektor publik tidak hanya
dipengaruhi oleh faktor ekonomi, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor-
faktor lain seperti politik, sosial, budaya, dan historis yang menimbulkan
perbedaan dalam pengertian, cara pandang, dan definisi. Dari sudut
pandang ilmu ekonomi, sektor publik dapat dipahami sebagai entitas yang
aktivitasnya menghasilkan barang dan layanan publik dan memenuhi
kebutuhan dan hak publik.
Abdul Halim menyatakan definisi Akuntansi Sektor Publik adalah
sebagai berikut: “Akuntansi Sektor Publik adalah sebuah kegiatan jasa
dalam rangka penyediaan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat
keuangan dari suatu entitas (entitas yang dimaksud mengacu seperti:
pemerintahan, perusahaan milik Negara, organisasi nirlaba) guna
pengambilan keputusan ekonomi yang nalar dari pihak-pihak yang
berkepentingan atas berbagai alternatif arah tindakan”.
Definisi akuntansi sektor publik menurut Indra Bastian (2001:6)
adalah :
“Akuntansi Sektor Publik adalah mekanisme teknik dan analisis
akuntansi yang diterapkan pada pengelolaan dana masyarakat di lembaga-
lembaga tinggi Negara dan departemen- departemen di bawahnya,
pemerintah daerah, BUMN, BUMD, LSM, dan yayasan sosial pada
proyek-proyek kerja sama sektor publik dan swasta”.

Pengertian Akuntansi Sektor Publik menurut Mardiasmo dalam


bukunya yang berjudul “Akuntansi Sektor Publik” adalah: “Akuntansi
sektor publik tujuan utama organisasi bukan untuk memaksimumkan laba
tetapi memebrikan layanan publik (public service)”.

Sedangkan dalam buku yang sama Mardiasmo dalam bukunya


yang berjudul Akuntansi Sektor Publik mengatakan bahwa: “Akuntansi
sektor publik merupakan alat informasi baik bagi pemerintah sebagai
manajemen maupun alat informasi bagi publik”.

Menurut Dedi Nordiawan mengatakan bahwa: “Akuntansi sektor


publik adalah proses pencatatan, pengklasifikasian, penganalisisan dan
pelaporan transaksi keuangan dari suatu organisasi publik yang
menyediakan informasi keuangan bagi para pemakai laporan keuangan
yang berguna untuk pengambilan keputusan.

B. Perkembangan Akuntansi Sektor Publik


Berbagai kritik mengenai para organisasi sektor publik dalam
pembangunan telah mengalami perubahan yang dramatis. Pada tahun
1950-an dan 1960-an sektor publik memainkan peran utama sebagai
pembuat dan pelaksana strategi pembangunan. Istilah “sektor publik”
mulai dipakai pertama kali pada tahun 1952. Pada waktu itu, sektor publik
sering dikaitkan sebagai bagian dari manajemen ekonomi makro yang
terkait dengan pembangunan dan lembaga pelaksana pembangunan.
Pada tahun 1970-an, adanya kritikan dan serangan dari pendukung
teori pembangunan radikal menunjukan kesan ingin mempertanyakan
kembali peran sektor publik dalam pembangunan. Benarkah sektor publik
dapat menggerakan dan mempertahankan pembangunan? Berbagai kritik
muncul terhadap sektor publik yang keberadaannya dianggap tidak efisien
dan jauh tertinggal dengan pengembangan dan kemajuan yang terjadi di
sektor swasta. Sektor publik dianggap lebih rendah kedudukannya
dibandingkan dengan sektor swasta dan bahkan dianggap mengganggu
pembangunan ekonomi dan sosial itu sendiri dengan alasan sektor publik
sering dijadikan sebagai sarang pemborosan dan inefisiensi ekonomi.
Kedudukan sektor publik bertambah lemah karena orietasi pembangunan
lebih diarahkan pada pembangunan sektor swasta dan cenderung
mengabaikan pembangunan sektor publik.
Baru pada tahun 1980-an reformasi sektor publik dilakukan di
negara –negara industri maju sebagai jawaban atas berbagai kritikan yang
ada. Berbagai perubahan dilakukan misalnya dengan mengadopsi
pendekatan new publik management (NPM) dan reinventing goverment di
banyak negara.
Untuk memperbaiki kinerja sektor publik perlu diadopsi beberapa
praktik dan teknik manajemen yang diterapkan sektor swasta kedalam
sektor publik, seperti pengadopsian mekanisme pasar, kompetensi tender,
dan privatisasi perusahaan-perusahaan publik.
Lembaga sektor publik masih memiliki kesempatan yang luas
untuk memperbaiki kinerjanya dan memanfaatkan sumber daya secara
ekonomis, efisiensi dan efektif. Memperbaiki kinerja sektor publik
memang bukan sekedar masalah teknis belaka, akan tetapi akuntansi
sektor publik sebagai alat untuk menciptakan good public and corporate
governance memiliki peran yang sangat vital dan signifikan. Akuntansi
sektor publik akan terus berkembang seiring dengan meningkatnya
tuntutan dilakukannya transparansi dan akuntabilitas publik oleh lembaga-
lembaga sektor publik.

C. Sifat dan karakteristik akuntansi sektor publik


Sifat dan karakteristik akuntansi sektor publik disebabkan karena
adanya perbedaan lingkungan yang memengaruhi. Organisasi sektor
publik bergerak dalam lingkungan yang sangat kompleks. Komponen
lingkungan yang mempengaruhi organisasi sektor publik meliputi faktor
ekonomi, politik, kultur dan demografi.
a. Faktor Ekonomi
 Pertumbuhan ekonomi
 Tingkat inflasi
 Pertumbuhan pendapatan perkapita (GNP/GDP)
 Struktur produksi
 Tenaga kerja
 Arus modal dalam negeri
 Cadangan devisa
 Nilai tukar mata uang
 Utang dan bantuan luar negeris
 Infrastruktur
 Teknologi
 Kemiskinan dan kesenjangan ekonomi
 Sektor informal
b. Faktor Politik
 Hubungan negara dan masyarakat
 Legitimasi pemerintah
 Tipe rezim yang berkuasa
 Ideologi negara
 Elit politik dan massa
 Jaringan internasional
 Kelembagaan
c. Faktor Kultural
 Keragaman suku, ras, agama, bahasa dan budaya
 Sistem nilai di masyarakat
 Historis
 Sosiologi masyarakat
 Karakteristik masyarakat
 Tingkat pendidikan
d. Faktor Demografi
 Pertumbuhan penduduk
 Struktur usia penduduk
 Migrasi
 Tingkat kesehatan

D. Tujuan Akuntansi Sektor Publik


1. Memberikan informasi yang diperlukan untuk mengelola secara tepat,
efisien dan ekonomis atas alokasi suatu sumber daya yang
dipercayakan kepada organisasi. Tujuan ini terkait dengan
pengendalian manajemen.
2. Memberikan informasi yang memungkinkan bagi manajer untuk
melaporkan pelaksanaan tanggungjawab secara tepat dan efektif
program dan penggunaan sumberdaya yang menjadi wewenangnya
dan memungkinkan bagi pegawai pemerintah untuk melaporkan
kepada publik atas hasil operasi pemerintah dan penggunaan dana
publik. Tujuan ini terkait dengan akuntabilitas.
Akuntansi sektor publik terkait dengan tiga hal pokok, yaitu
penyediaan informasi, pengendalian manajemen, dan akuntabilitas.
Akuntansi sektor publik merupakan alat informasi baik bagi pemeritah
sebagai manjemen maupun alat informasi bagi publik. Bagi pemerintah,
informai akuntansi digunakan dalam proses pengendalian manajemen
mulai dari perencanaan strategi, pembuatan program, penganggaran,
evaluasi kinerja, dan pelaporan kinerja. Informasi akuntansi bermanfaat
untuk pengambilan keputusan, terutama untuk membantu manajer dalam
melakukan alokasi sumber daya.
Informasi akuntansi dapat digunakan untuk menentukan biaya suatu
program, proyek, atau aktivitas serta kelayakan baik secara ekonomis
maupun teknis. Dengan informasi akuntansi, pemerintah dapat
menentukan biaya pelayanan

Anda mungkin juga menyukai