Anda di halaman 1dari 4

Nama : Fara Dita Ayu Vaulia Wati

Nim : 2018110353

Topik : Pembiayaan

Judul : Analisis penanganan pembiayaan bermasalah di Bank BRI Syariah Cabang Surabaya
pada produk pembiayaan Murabahah

Daftar Pustaka (Referensi)

No Nama Penulis Tahun Judul Nama Jurnal

1. Azharsyah Ibrahim, Arinal 2017 Analisis Solutif Jurnal Kajian


Rahmati Penyelesaian Ekonomi dan
Pembiayaan Bisnis Islam
Bermasalah Di
STAIN Kudus,
Bank Syariah:
Kajian Pada vol. 10, no. 1
Produk
Murabahah Di
Bank Muamalat
Indonesia Banda
Aceh

2. Astri Arumdhani, Rini Septiani 2012 Pengaruh Jurnal Riset


Pembiayaan Akuntansi Vol. 4
Murabahah No. 1
dan Tingkat
Suku Bunga
BI Terhadap
Pendapatan
Margin
Murabahah
Pada PT.
Bank
Syariah
Mandiri

3. Febrina Mahliza, Netti 2012 Analisis Faktor- Forum


Tinaprilla Faktor Yang Agribisnis Vol. 2
Mempengaruhi No. 2
Realisasi
Pembiayaan
Murabahah
Untuk Usaha
Mikro Agribisnis
Sektor
Perdagangan
(Studi Kasus:
Kbmt Bil
Barkah, Bogor)

4. Mulyaningsih Jamhur, Rully 2017 Penyelesaian Jurnal Nisbah


Trihantana Sengketa Vol.3 No.1
Pengikatan
Agunan Pada
Pembiayaan
Murabahah Di
Bank Syariah

5. Nur Hasanah, Novi Puspitasari, 2015 Risiko Akad E-journal


dan Lilik Farida Murabahah Ekonomi Bisnis
Serta dan Akuntansi
Pengelolaan
Vol. 2 No. 1
Risiko Akad
Murabahah
Pada BMT-UGT
Sidogiri Cabang
Wongsorejo,
Kabupaten
Banyuwangi

Artikel 1 (Abstraksi)

Artikel ini bertujuan untuk mengkaji faktor-faktor penyebab terjadinya pembiayaan bermasalah
di Bank Muamalat Indonesia (BMI) Banda Aceh dan kebijakan yang diambil untuk
menyelesaikan persoalan tersebut. Secara khusus, artikel ini juga mengkaji keefektifan kebijakan
tersebut dalam mereduksi pembiayaan bermasalah di BMI Banda Aceh. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa faktor penyebab pembiayaan murabahah bermasalah berasal dari 1)
nasabah, 2) internal bank dan 3) faktor fiktif. Kebijakan yang diterapkan sangat komprehensif
mulai dari pencegahan sampai dengan penyelesaian. Teknis penyelesaian dilakukan dengan
metode on the spot, somasi, penagihan, restrukturisasi, penjualan jaminan, dan melakukan write
off serta adanya penetapan terhadap denda. Selain itu, BMI juga mempunyai pola-pola kebijakan
internal yang secara langsung tidak diatur secara detail oleh otoritas keuangan seperti
pembentukan tim remedial yang khusus menangani pembiayaan bermasalah.

Artikel 2 (Abstraksi)

Perkembangan perbankan syariah tidak luput dari perkembangan produk- produk perbankan
syariah itu sendiri. Permintaan pembiayaan murabahah dipengaruhi oleh tingkat suku bunga
kredit yang mengacu pada tingkat suku bunga yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Tingkat
suku bunga dijadikan acuan oleh kebanyakan bank syariah dalam menetapkan margin
murabahah. Tidak adanya ketentuan tentang penetapan margin murabahah mengakibatkan setiap
bank syariah mengaturnya secara sendiri-sendiri.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pembiayaan murabahah dan tingkat suku bunga
terhadap margin murabahah. penelitian ini dilakukan pada PT Bank Syariah Mandiri Tbk.
Selama 48 bulan terhitung sejak bulan Januari 2007 sampai dengan Desember 2010. Metode
penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, verifikatif dengan pendekatan kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa secara simultan pembiayaan murabahah dan tingkat suku
bunga BI berpengaruh signifikan terhadap margin murabahah, pembiayaan murabahah
berpengaruh signifikan terhadap margin murabahah, dan Tingkat suku bunga BI tidak
berpengaruh signifikan terhadap margin murabahah.

Artikel 3 (Abstraksi)

Usaha mikro memiliki peran penting dalam penyerapan tenaga kerja dan produk domestik bruto
(PDB). Permasalahan yang sering dihadapi oleh usaha mikro adalah kesulitan memperoleh
pinjaman dari bank. Lembaga keuangan mikro syariah (LKMS) menjadi sumber pembiayaan
alternatif. Koperasi Baitul Mal wat Tanwil (KBMT) Bil Barkah merupakan lembaga keuangan
mikro syariah yang menyediakan pembiayaan usaha mikro melalui pembiayaan murabahah.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi realisasi pembiayaan
murabahah melalui karekteristik nasabah. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan
menggunakan convenience sampling dan total sampel yang digunakan sebanyak 40 orang. Data
yang telah terkumpul diolah dengan menggunakan regresi berganda. Hasil penelitian
menunjukkan faktor yang signifikan adalah lama pendidikan, lama bisnis, pendapatan bersih dari
bisnis selama satu bulan dan jaminan.

Artikel 4 (Abstraksi)

Pengikatan agunan merupakan upaya perbankan syariah mengendalikan risiko apabila terjadi
wan prestasi atas pembiayaan yang disalurkan, serta bertujuan agar agunan yang disertakan
dalam permohonan pembiayaan memiliki kekuatan hukum. Tujuan yang ingin dicapai adalah
untuk mengetahui bagaimana proses bank syarah melakukan pengikatan agunan serta cara
penyelesaian sengketa pengikatan agunan secara litigasi dan non litogasi pada pembiayaan
murabahah dibank syariah. Berdasarkan hasil penelitian diketahui jenis pengikatan agunan di
Bank Syariah Mandiri dilakukan dengan pengikatan jaminan Fidusia, Akta Pemberian Hak
Tanggungan (APHT) dan Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan (SKMHT) melalui Micro
Administration/ Administration Financing Operation (AFO). Diketahui Bank Syariah Mandiri
telah memperjanjikan penyelesaian sengketa diantara para pihak dengan cara non litigasi, sesuai
dengan Undang-undang Nomor 21 Pasal 55 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah.

Artikel 5 (Abstraksi)

Penelitian ini dilakukan pada salah satu koperasi yang berbasis syariah di Indonesia, yaitu BMT-
UGT Sidogiri cabang Wongsorejo, yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah dan
etika bisnis dalam Islam. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif.
Hasil dari penelitian ini adalah praktek pembiayaan yang berbasis jual beli dengan menggunakan
akad murabahah yang ada di BMT-UGT Sidogiri cabang Wongsorejo sudah sesuai dengan
prinsip-prinsip syariah. BMT-UGT Sidogiri cabang Wongsorejo pernah mengalami risiko yang
terkait dengan sistim pembayaran yaitu pembayaran kurang lancar dari anggota karena terjadi
risiko murni yang dialami oleh anggota. BMT-UGT Sidogiri cabang Wongsorejo telah
menetapkan manajemen risiko untuk meminimalisir risiko yang akan terjadi. Pengelolaan risiko
pada BMT-UGT Sidogiri cabang Wongsorejo berbeda-beda berdasarkan risiko yang terjadi.

Anda mungkin juga menyukai