PENDAHULUAN
serta frekuensi lebih dari 3 kali sehari dan pada neonatus lebih dari 4 kali
sehari dengan atau tanpa lendir darah (Aziz, 2014). Diare dapat juga
gerak lebih dari biasanya, lazimnya tiga kali atau lebih dalam sehari (Eva
Meliana, 2015).
Diare hingga saat ini masih merupakan salah satu penyebab utama
kelompok usia dapat di serang oleh diare, tetapi penyakit berat dengan
pertahun tapi di beberapa tempat terjadi lebih dari 9 kali kesakitan diare
pertahun atau hampir 15-20% waktu hidup anak dihabiskan untuk diare
(Soebagyo, 2015).
masyarakat yang utama, hal ini disebabkan karena masih tinggi angka
meningkat. Angka kesakitan diare pada tahun 2015 yaitu 423 per 1.000
1
penduduk, dengan jumlah kasus 10.980 penderita dengan jumlah kematian
kesakitan diare pada balita berkisar antara 40 juta setahun dengan kematian
18.000 rumah tangga yang disurvei diambil sampel sebanyak 13.440 balita,
dan kesakitan diare pada balita yaitu 1,3 episode kesakitan diare per tahun
(Soebagyo,2015).
kasus diare atau sebesar 90,9 % dari jumlah kasus yang ditangani untuk
semua golongan umur dan 3.788 terjadi pada golongan balita dan 3 balita
2
terjadi.Sebenarnya disebabkan karena kurang memadainya pengetahuan
dan semakin tinggi indeks kekayaan kuantil rumah tangga, semakin rendah
prevalensi diare dan sumber air minum serta fasilitas kaakus.Terlihat bahwa
presentasi diare lebih rendah pada anak yang tinggal dirumah dengan
fasilitas kakus sendiri. Seperti yang tinggal dirumah tanpa akses air bersih,
Desa Batu Jai pada tanggal 20 Agustus 2019 terhadap orang tua bayi yang
pernah terkena diare didapatkan hasil dari 20 responden bahwa ada 12 orang
yang tahu tentang pencegahan diare pada balita dan dari 20 responden ada
15 orang yang memiliki sikap yang baik terhadap pencegahan penyakit diare
pada balita.
tengah.
3
1.2 Rumusan Masalah
balita
4
1.4.2 Bagi Keluarga
5
menjawab dengan
hasil kurang
Hubungan Variabel Jenis penelitian Penelitian 1. Judul
tugas indevenden: yang dilakukan membuktikan 2. Variabel
kesehatan 1. Kemampuan yaitu Analitik bahwa mayoritas 3. Metode
keluarga mengenal dengan responden penelitian
dengan masalah pendekatan memiliki 4. Tempat
pencegahan kesehatan cross sectional kemampuan penelitian
diare 2. Kemampuan (Notoatmodjo,2 mengenal masalah
membuat 008) kesehatan terhadap
keputusan pencegahan diare
tindakan dalam keluarga
kesehatan masih sudah
3. Kemampuan lumayan baik yaitu
member sebanyak 62 orang
perawatan pada (63,9%),
anggota selebihnya
keluarga yang berkategori kurang
sakit sebanyak 35 orang
4. Kemampuan (36,1%)
mempertahanka
n suasana
lingkungan
rumah yang
sehat
5. Kemampuan
menggunakan
fasilitas
kesehatan yang
ada di
masyarakat
6. Variabel
devenden:
pencegahan
diare
6
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
1. Tahu (Knowledge)
7
mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh
2. Memahami (Comprehension)
3. Aplikasi (Application)
4. Analisis (Analysis)
8
5. Sintesis (Synthesis)
6. Evaluasi (Evaluation)
ada.
atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin di ukur
ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan
9
persoalan atau masalah, upaya pemecahannya dilakukan
yang dihadapi.
10
manusia telah mempu menggunakan penalarannya dalam
1. Pendidikan
2. Pekerjaan
11
3. Usia
4. Minat
5. Pengalaman
12
kita.Apabila dalam suatu wilayah mempunyai budaya untuk
7. Informasi
pengetahuan baru.
Azwar, 2003).
13
Sikap merupakan suatu pola perilaku tendensi atau kesiapan
jelas.
d. Obyek sikap itu merupakan suatau hal tertentu tetapi dapat juga
14
sifat alamiah yang yang membedakan sikap dan kecakapan-
a. Menerima (receiving)
b. Merespon (responding)
c. Menghargai (valuing)
tinggi.
15
sebagai sarana atau alat dalam rangka mencapai tujuan.
d. Fungsi pengetahuan
bersangkutan. (Notoatmodjo,2010).
a. Pengalaman pribadi
penting.
c. Pengaruh kebudayaan
16
d. Media massa
konsumennya
Keluarga adalah unit terkecil yang terdiri atas kepala keluarga dan
17
disusun melalui jalur garis ibu.
sedarah istri
sedarah suami.
a. Fungsi Biologis
b. Fungsi Psikologis
c. Fungsi Sosialisasi
18
perkembangan anak
d. Fungsi Ekonomi
kebutuhan keluarga
e. Fungsi Keluarga
2.3.4 Tugas Kesehatan Menurut Friedman (2010)
kesehatan masyarakat
19
2.3.5 Peran Keluarga
dan spiritual.
dengan konsistensi lembek atau cair bahkan dapat berupa air saja dan
20
Menurut Ngastiyah (2005), diare adalah keadaan frekuensi
buang air besar lebih dari 4 kali sehari pada bayi dan lebih dari 3 kali
sehari pada anak, konsistensi feces encer, dapat berwarna hijau atau
dapat pula bercampur lendir dan darah atau lendir saja. Diare adalah
buang air encer lebih dari empat kali sehari, baik disertai lendir dan
darah maupun tidak. Hingga kini diare masih menjadi child killer
kelompok usia diserang oleh diare, baik balita, anak- anak dan orang
2.4.2 Klasifikasi
yaitu :
penderita diare.
21
3. Diare persisten, yaitu diare yang berlangsung lebih dari 14 hari
2.4.3 Etiologi
1. Faktor infeksi
b. Infeksi basil(disentri),
radang tenggorokan,dan
g. Keracunan makanan
2. Faktor malabsorpsi
22
kepekaan terhadap lactoglobulis dalam susu formula dapat
3. Faktor makanan
4. Faktor psikologis
23
dehidrasi, berat badan menurun, ubun-ubun bayi besar dan cekung,
tonus dan turgor kulit kurang, selaput lendir mulut dan bibir kering.
(Adam, 2013).
24
2.4.5 Penyebab Diare
2012):
higienis).
2.4.6 Penatalaksanaan
sebagai berikut :
melihat etiologinya.
25
cairan dan elektrolit secara cepat (terapi rehidrasi) kemudian
rumatan).
cairan yang telah hilang melalui diare dan atau muntah (previous
amoebiasis
c. Diare persisten
26
Tidak satupun obat-obat ini terbukti mempunyai efek yang nyata
<5tahun.
Meliana, 2012):
1. Faktor Gizi
usus akibat infeksi lebih lambat terjadi pada anak yang gizinya
kurang.
27
Jumlah penduduk yang padat dapat memudahkan
diare pada anak balita yang tinggal bersama ibu dan jumlah
persegi atau lebih untuk tiap orang, didapati kejadian diare anak
kejadian diare anak balita. Dalam analisis ini hampir 60,% anak
28
kali dibanding anak balita yang tinggal di rumah dengan
29
% kejadian diare dapat diharapkan sebagai hasil pendidikan
6. Faktor Musim
30
terutama oleh rotavirus cenderung terjadi sepanjang tahun
pada musimhujan.
dengan cairan intravena atau infus. Hal yang tidak kalah penting
31
6. Pembuangan kotoran yang tepat termasuk tinja anak-anak dan
2.5 Balita
mulai lambat pada masa pra sekolah kenaikan BB kurang lebih 2 kg/
(Soetjiningsih,2005).
tumbuh kembang anak adalah masa balita, karena pada masa ini
32
2.6 Kerangka Teori
Faktor mempengaruhi
Faktor mempengaruhi sikap
tingkat pengetahuan
1. Pengalaman pribadi
1. Pendidikan 2. Pengaruh orang yang
2. Pekerjaan dianggap penting
3. Usia 3. Pengaruh kebudayaan
4. Minat 4. Media massa
Pengetahuan
5. Pengalaman seseorang
6. Kebudayaan
lingkungan
7. Informasi Sikap Keluarga
Penyebab diare
Diare pada balita Klasifikasi :
1. Faktor infeksi
1. Akut
2. Factor malabsorpsi
2. Kronis
3. Faktor makanan
4. Faktor psikologis
(umiati, 2010)
Pencegahan
1. Peningkatan ASI
Penanganan
2. Cuci tangan
1. Dehidrasi
3. Imunisasi campak Penatalaksanaan 2. refreding
1. Makanan ditingkatkan
2. Antibiotic dan anti
parasit
3. Obat-obatan anti diare
Gambar 2.1 : Kerangka teori Eva Meliana (2012), Umiati (2010), Adam
(2013)
33
BAB 3
DEFINISI OPERASIONAL
konsep lainnya, atau antara variabel satu dengan variabel lainnya dari
Pengetahuan Keluarga
Penyakit Diare Pada
Balita
Sikap Keluarga
Keterangan
34
3.2.2 Variabel Dependen
penyakit diare
3.3 Hipotesis
tengah
35
3.4 Definisi Operasional
1. Baik
2. Kurang
Baik
3 Dependen: Diareadalahsuatu Dari hasil 1. Buang air besar Nomin 1. Diare akut
36
. Penyakit keadaandimanater pemeriksa lebih dari 3-4 kali al 2. Diare Kronik
diare jadibuang air anpihakpu perhari.
besarcairataumen skesmas 2. Tinja berbentuk
cretdenganfrekue cair dengan atau
nsilebihdari 3 tanpa disertai
kalisehari lendir.
37
BAB 4
METODE PENELITIAN
4.3.1 Populasi
kesimpulannya(Sugiyono, 2011).
38
kerja Puskesmas Penujak pada tahun 2019 dari bulan Januari – Juni
4.3.2 Sampel
1. Kriteria inklusi
2. Kriteria ekslusi
39
Kabupaten Lombok Tengah.
4.4.2 Anomity
4.4.3 Confidentiality
4.5.1 Kuesioner
40
yang bersifat rahasia.
2. Mennetukan nilai
yang dijumlahkan
41
1. Skor pernyataan positif (+) / Favorable
b. Setuju (3)
c. Setuju (2)
sebagai berikut :
kategori) x 100%
kategori) x 100%
42
minimal
d. Kategori = 2
= 75% : 3 = 37,5%
= 100/4 = 25
Intrval Kategori
76% - 100% Sangat setuju
51% - 75% Setuju
26% - 50% Tidak setuju
0% - 25% Sangat tidak setuju
Tabel 4.3 : Kriteria interpretasi skor berdasarkan interval
43
4.6 Pengumpulan Data
(2013), data sekunder adalah data yang diperoleh lewat pihak lain,
4.7.1 Editing
44
4.7.2 Coding
kembali melihat lokasi dan arti suatu kode dari suatu variabel.
diare pada balita. Analisis ini disajikan dalam bentuk tabel distribusi
45
jawaban setiap responden yang diperoleh
variable terikat dengan uji statistik chi square (χ2) untuk mengetahi
46