Anda di halaman 1dari 6

DEMAM

No.
:
Dokumen
S No. Revisi :
O Tanggal
P :
Terbit
Halaman :
PUSKESMAS H.DARMAWAN, Amd.Kep
SUNGAI BESAR NIP. 1968090319881210001

1. Pengertian Demam adalah reaksi alami tubuh yang berusaha untuk melawan virus
atau infeksi. Demam adalah suatu keadaan saat suhu tubuh 37,5°C yang
disebabkan oleh penyakit atau peradangan.
MTBS adalah Suatu pendekatan yang terintegrasi/terpadu dalam tatalaksana
balita sakit dengan fokus kepada kesehatan balita usia 0 bulan sampai
dengan 5 tahun (Balita) secara menyeluruh.
2. Tujuan Sebagai acuan bagi petugas dalam pelayanan dan pemeriksaan demam pada
balita sesuai pedoman MTBS di Puskesmas Cempaka Arum.
3. Kebijakan Kepala UPTD Puskesmas Sungai Besar

4. Referensi 1) Permenkes RI No. 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan


Masyarakat;
2) Buku Bagan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS), Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, 2015.

5. Prosedur/Langkah- 1) Petugas MTBS memanggil pasien ke ruang MTBS.


langkah 2) Petugas MTBS menyiapkan form MTBS dan buku register MTBS.
3) Petugas MTBS melakukan identifikasi pasien sesuai dengan rekam
medis.
4) Petugas MTBS menanyakan masalah balita pada orang
tua/pengantar.
5) Petugas MTBS menimbang BB, TB, dan suhu bayi/balita.
6) Petugas MTBS memeriksa tanda-tanda bahaya umum balita.
7) Petugas MTBS menanyakan pada orang tua/pengantar empat
keluhan utama balita.

a. Batuk/sukar bernafas
b. Diare
c. Demam
d. Masalah telinga

8) Untuk pasein balita dengan demam, maka petugas menanyakan


riwayat bepergian ke daerah endemis malaria dalam 1-2 minggu
terakhir, lama demam, pernah minum obat malaria, riwayat campak
3 bulan terakhir. Petugas MTBS memeriksa adanya kaku kuduk,
melihat penyebab demam yang lainnya, melihat adanya tanda-tanda
campak.
9) Petugas MTBS memeriksa dan mengklasifikasikan demam sesuai
dengan MTBS

Gejala Klasifikasi Tindakan/pegobatan


Demam non endemis malaria dan tidak ada riwayat bepergian
ke daerah malaria
a) Ada tanda Penyakit beart a) Beri dosis pertama
bahaya umum dengan demam antibiotik yang
b) Kaku kuduk sesuai
b) Cegah gula darah
tidak turun
c) Beri satu dosis
paracetamol untuk
demam ≥38.5°C
d) Rujuk segera
a) Tidak ada Demam bukan a) Beri satu dosis
tanda bahaya malaria paracetamol untuk
umum demam ≥38.5°C
b) Tidak ada kaku b) Obati penyebab lain
kuduk demam
c) Nasihati kapan
kembali segera
d) Kunjungan ulang 2
hari jika tetap
demam
e) Jika demam >7hari,
RUJUK untuk
penilaian lanjutan
Campak
a) Ada tanda Campak dengan a) Beri vitamin A
bahaya umum, komplikasi berat dosis pengobatan
atau b) Beri dosis pertama
b) Ada kekeruhan antiobtika yang
pada kornea sesuai
mata, atau c) Jika ada kekeruhan
c) Ada luka di pada kornea mata
mulut yang atau nanah pada
dalam atau luas mata berikan salep
mata antibiotik
d) Jika demam tinggi
≥38.5°C, beri dosis
pertama
parasetamol
e) RUJUK SEGERA
a) Ada nanah Campak dengan a) Beri vitamin A
pada mata, atau komplikasi pada dosis pengobatan
b) Ada luka pada mata dan/atau b) Jika ada nanah pada
mulut mulut mata berikan salep
mata antibiotik
c) Jika ada luka pada
mulut oleskan
antiseptik mulut
d) Jika anak gizi buruk
beri vitamin A
sesuai dosis
e) Kunjungan ulang 3
hari
Campak sekarang Campak Beri vitamin A
atau dalam 3 bulan
terakhir
Demam Berdarah Dengue
a) Ada tanda- Demam berdarah a) Jika ada syok, beri
tanda syok, dengue (DBD) oksigen 2-4 l/m dan
atau beri segera cairan
b) Muntah intravena sesuai
bercampur petunjuk
darah/seperti b) Jika tidak ada syok
kopi, atau tapi sering muntah
c) Berak berwarna atau malas minum,
hitam, atau beri cairan infus
d) Perdarahan dari Ringer Laktat
hidung atau /Ringer Asetat,
gusi, atau jumlah cairan
e) Bintik-bintik rumatan
perdarahan di c) Jika tidak ada syok,
kulit (petekie) tidak muntah, dan
dan uji torniket masih mau minum,
positif, atau beri oralit atau
f) Sering muntah cairan lain sebanyak
mungkin dalam
perjalanan menuju
rumah sakit
d) Jika demam tinggi
≥38.5°C, beri dosis
pertama
parasetamol, tidak
boleh golongan
asam salisilat dan
ibuprofen
e) RUJUK SEGERA
a) Demam Mungkin DBD a) Jika demam tinggi
menndadak ≥38.5°C, beri dosis
tinggi dan pertama
terus-menerus, parasetamol, tidak
atau boleh golongan
b) Nyeri ulu hati asam salisilat dan
atau gelisah, ibuprofen
atau b) Nasihati untuk lebih
c) Bintik-bintik banyak minum:
perdarahan oralit/cairan lain
dikulit dan uji c) Nasihati kapan
torniket (+) kembali segera
d) Kunjungan ulang 1
hari
Tidak ada satupun Demam mungkin a) Obati penyebab
gejala di atas bukan DBD demam lain
b) Jika demam tinggi
≥38.5°C, beri dosis
pertama
parasetamol, tidak
boleh golongan
asam salisilat dan
ibuprofen
c) Nasihati kapan
kembali segera
d) Kunjungan ulang 2
hari
10) Petugas MTBS memeriksa dan mengklasifikasikan status gizi dan
anemia balita.
11) Petugas MTBS menanyakan dan memeriksa status HIV balita.
12) Petugas MTBS memeriksa status imunisasi dan pemberian vitamin
A dan menentukan apakah balita butuh imunisasi dan pemberian
vitamin A.
13) Petugas MTBS menanyakan dan memeriksa masalah/keluhan lain
pada pasien.
14) Petugas MTBS menulis hasil anamnesa dan pemeriksaan serta
mengklasifikasi dalam form klasifikasi dan memberikan penyuluhan.
15) Petugas MTBS memberikan pengobatan sesuai Buku Pedoman
MTBS, bila perlu dirujuk ke ruang Pengobatan untuk konsultasi
dokter.
6. Hal-hal yang perlu 1. Alat tulis
diperhatikan 2. Form MTBS
3. Timangan berat badan
4. Pengukur tinggi/panjang badan
5. Thermometer
6. Respiratory rate timer
7. KMS bayi/balita

8. Unit terkait
Petugas MTBS

9. Dokumen terkait Buku register MBTS

Form MTBS

Anda mungkin juga menyukai