Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL PENELITIAN

ANALISIS KETIDAKPATUHAN DALAM MENJALANKAN POLA HIDUP


SEHAT PADA PENDERITA PENYAKIT JANTUNG KORONER

Disusun Oleh :

Nama : Anggie Aulia Lestari


NIM : 1708175
Program Studi : Diploma III Keperawatan

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN
KAMPUS DAERAH SUMEDANG 2020
PROPOSAL PENELITIAN KTI
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN

1 Penelitian

Nama : Anggie Aulia Lestari NIM : 1708175

2 Pembimbing

Nama : Popon Haryeti Gelar : Ns,M.Hkes

Nama : Rafika Rosyada Gelar : M.Kep.,Ners

3 Judul Riset Harus informatif dan singkat jangan. melebihi 20 kata

Analisis Ketidakpatuhan Dalam Menjalankan Pola Hidup Sehat Pada Penderita Penyakit
Jantung

4 Program Studi

Diploma III Keperawatan

5 Kata Kunci

Analisis Ketidakpatuhan Kepatuhan Obat


Pola Hidup
6 Persetujuan Pembimbing

Nama Tanda Tangan


Tanggal

7 Persetujuan Ketua Program Studi

Nama Tanda Tangan


Tanggal

Ns. Dewi Dolifah, M.Kep

10
Latar Belakang

Pencernaan makanan merupakan suatu proses pengubahan makanan yang kita konsumsi menjadi
lebih sederhana lagi, sehingga bisa mudah diserap oleh tubuh kita. (Kris Buana Devi, 2017).
Sudah kita ketahui bahwa organ yang paling utama untuk mencerna serta menyerap zat-zat bergizi
dari makanan yang dikonsumsi oleh kita ialah lambung. Organ utama yang berfungsi untuk mencerna yang
berbentuk menyerupai kacang mete ini ialah lambung atau ventrikulus. Gejala yang bisa menyebabkan
gangguan pada sitem pencernaan contohnya adalah ulkus peptikum, gastritis, diare, parotitis dan yang
lainnya (Gleadies, 2010).
Gangguan pada pencernaan sudah tidak asing lagi karena mudah ditemukan di pelayanan kesehatan
seperti gastritis contohnya. Keadaan yang mempunyai ciri inflamasi dan perdarahan pada lapisan lambung
seperti akut, kronis, difus atau lokal adalah gastritis. Namun ada dua macam gastritis yang sering dijumpai
yaitu gastritis akut dan gastritis kronik (Priece & Wilson 2006 dalam Nurarif, 2015). Berdasarkan data
World Health Organization (WHO) gastritis di negara Indonesia sendiri angka kejadian gastritis mencapai
40.8% dengan prevalensi 274.396 kasus. (Wahyuni et al., 2017). Dari data tersebut bisa disimpulkan
bahwa di Indonesia cukup tinggi angka kejadiannya.
Kuman yang menginfeksi pada penyakit gastritis ini ialah Helicobacter pylori. Penyakit Gastritis
juga diakibatkan oleh stress. Stress ini disebabkan faktor diri sendiri ataupun dari keluarga (Handayani,
2012). Apabila lambung menandakan adanya reaksi peradangan yang bersifat akut lalu terabaikan akan
berubah menjadi kronik (Sudoyo Aru, dkk 2009 dalam Nurarif, 2015).
Penatalaksanaan pada penyakit gastritis inipun bervariasi namun lebih menekankan kepada anggota
keluarganya yang terlibat. Pada gastritis akut bisa dengan mengatur pola hidup sehat seperti menghindari
minum alkohol, menghindari makanan yang memiliki citra rasa pedas, apabila gejala masih bertahan
memerlukan cairan melalui intravena. Pada gastritis kronik penatalaksanannya seperti patuh diet dan patuh
minum obat yang dianjurkan oleh tenaga kesehatan. Karena ketidakpatuhan dalam minum obat
menyebabkan kekambuhan pada penderita gastritis.
Penatalaksanaan pada peran keluarga ini hal yang paling penting dan paling utama dalam
kesehatan penderita gastritis. Karena peran keluarga lebih berpengaruh dalam memberikan aspek positif
untuk mencegah kekambuhan pada pasien gastritis, serta peran keluarga bertanggung jawab atas penderita
gastritis untuk kontrol ke pelayanan kesehatan, memberikan finansial yang cukup, membantu mobilisasi
klien saat terjadi kekambuhan, menyiapkan asupan nutrisi, menyediakan obat-obat yang dikonsumsi. Jika
anggota keluarga yang sakit terabaikan oleh anggota keluarga lainnya maka stress akan meningkat dan
mengakibatkan kekambuhan, Ini sama seperti penelitian Chao tahun 2003 di New York menyebutkan
apabila salah satu anggota keluarga yang mengalami sakit tidak mendapatkan peran dari keluarga yang
tidak baik akan berakibat meningkatnya stress dan menimbulkan penyakit. (Handayani, 2012)
Menilai penderita gastritis perlu diperhatikan dalam kepatuhan perawatan sepeti pengobatan
minum obat dan kontrol ke pelayanan kesehatan. Kepatuhan pengobatan ini sangat perlu diperhatiakan
oleh peran keluarga. Karena obat-obatan seperti antasida, NSAID, aspirin, sulfanomida steroid, digitalis
dapat menyebabkan terganggunya pembentukan serabut lapisan lambung dan berakibat nyeri (Nurarif,
2015). Hal tersebut apabila tidak diperhatikannya proses perawatan yang dianjurkan oleh tenaga kesehatan
hal itu akan terjadi. Obat-obatan tersebut mudah ditemukan di pasaran oleh individu (swamedika).
Meskipun obat tersebut mudah untuk didapatkan, bila dosis yang digunakan tidak tepat akan menjadi
masalah baru, efek samping yang didapatkan tidak langsung muncul namun lama kelamaan akan menjadi
parah dalam kondisi yang berbahaya.(Putra et al., 2017)
Peran keluarga terhadap perawatan kesehatan pada anggota keluarga yaitu ada lima. Pertama
mengetahui anggota keluarga yang sakit. Kedua mengambil keputusan tindakan perawatan untuk anggota
keluarga yang sakit. Ketiga mendukung perawatan pada anggota keluarga yang sakit. Keempat melindungi
keluarga. Kelima feedback antara keluarga dalam fasilitas kesehatan (Friedman, 2010 dalam Ali & SKM,
2010). Anggota keluarga yang sehat maupun sakit akan saling berpengaruh. Penatalaksanaan gastritis ini
sangat membutuhkan peran keluarga untuk kepatuhan perawatan pengobatan termasuk mengontrol dari
faktor penyebab, dikarenakan peran dari keluarga ini sangatlah berpengaruh dalam kesembuhan penderita.
Berdasarkan hal diatas bahwa kepatuhan perawatan penderita gastritis harus diperhatikan. Karena
dalam perawatan ini harus diberikan untuk tidak sembarangan mengkonsumsi obat, walaupun obat-obatan
ini mudah didapatkan oleh individu dipasaran namun tetap mematuhi tenaga kesehatan yang menganjurkan
(Putra et al., 2017). Hal ini penulis menarik untuk melakukan penelitian tentang peran keluarga terhadap
kepatuhan perawatan pada penderita gastritis di masyarakat kampung dago. Sehingga menjadi acuan untuk
mengembangkan dari intervensi keperawatan untuk perawatan penderita gastritis secara maksimal.
Berdasarkan masalah yang telah dijelaskan, maka muncul rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah “Bagaimanakah peran keluarga dalam kepatuhan perawatan pada penderita gastritis?”

12. 1. Tujuan Penelitian


Menganalisa peran keluarga dengan kepatuhan dalam perawatan pada penderita gastritis di
masyarakat Kampung Dago Kulon Kabupaten Subang.
12.2 Manfaat Praktis : Manfaat penelitian bagi klien dan keluarga yang terkait memberikan
gambaran peran keluarga dengan kepatuhan dalam perawatan pada klien gastritis sehingga keluarga
bertanggung jawab memberikan peran yang baik agar klien selalu mematuhi anjuran perawatan yang
telah dianjurkan dan tercapainya proses perawatan klien yang maksimal.
12.2.1 Manfaat Pengembangan
1. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai dasar pengembangan menjaga kepatuhan
penggunaan obat agar tidak terjadi kekambuhan.

13

13.1. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode pendekatan studi kasus.
Studi kasus adalah eksploras dari sistern terikat atau sebuah kasus (atau banyak kasus) dari waktu ke
waktu melalui pengumpulan data mendalam dan mendetail yang melibatkan sumber-sumber
informasi yang banyak dengan konteks yang kaya (Manab, 2015).
13.2 Subyek Penelitian
Partisipan dalam penelitian ini adalah lima orang pasien yang mengalami penyakit gastritis
tanpa mendapatkan pengaruh peran dukungan dari keluarga.
kriteria subyek : Pasien kooperatif, Isi pembicaraan dapat dipahami dengan jelas, Pasien
terdiagnosa penyakit gastritis, pasien tinggal dengan keluarga, tidak mengalami gangguan
pendengaran.
13.3 Fokus studi
Fokus studi dalam penelitian ini adalah perubahan pasien gastritis dalam mematuhi
penggunaan obat dengan anjuran tenaga kesehatan yang telah diberikan.
13.4 Definisi Operasional

Peran keluarga terhadap kepatuhan dalam perawatan pada pasien gastritis dengan hasil peran
keluarga dan yang tidak berperan atau mengabaikan anggota keluarga yang sakit, karena perlu
diperhatikan dalam kepatuhan perawatan seperti kepatuhan minum obat dan kontrol ke pelayanan
kesehatan Peran keluarga terhadap kepatuhan minum obat dapat mencegah terjadinya kekambuhan
serta mengantar klien untuk ke pelayanan keseheatan sehingga perawatan penderita gastritis ini
mencapai yang sangat maksimal.
13.5 Lokasi &Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di masyarakat Kampung Dago Kulon pada bulan Maret 2020.
13.6 Instrumen Penelitian
Pada penelitian ini peneliti menggunakan teknik wawancara terstruktur dan lembar observasi
kuisioner.
13.7 Pengumpulan Data
Pendekatan melalui Wawancara dan Observasi dengan kuisioner
13.7.1 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan Observasi dengan
kuisioner.
13.7.2 Langkah Pengumpulan Data
1. Mengurus perijinan dengan Institusi terkait yaitu Puskesmas Tanjungsiang dan RT/RW
2. Menjelaskan maksud, tujuan, dan waktu penelitian pada kepala keluarga atau penanggung
jawab di tempat penelitian dan meminta persetujuan untuk melibatkan subyek dalam
penelitian.
3. Meminta keluarga atau perawat untuk menandatangani lembar informed consent
4. Mengidentifikasi atau melakukan wawancara terstruktur dengan subyek tentang kepatuhan
penggunaan obat.
5. Disepakati oleh pasien dan keluarga mengenai wawancara yang akan diberikan
6. Melakukan pengkajian awal kemampuan / kemandirian pasien dalam kepatuhan penggunaan
obat sebelum diidentifikasi pengaruh dari peran dukungan keluarga.
7. Melakukan observasi kemandirian kepatuhan penggunaan obat subjek setelah teridentifikasi
pengaruh peran dukungan keluarga pada penderita
8. Melakukan pengolahan data.
9. Menyajikan hasil pengolahan data atau hasil penelitian dalam bentuk tabel dan narasi.
13.8 Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan data menggunakan analisis dekriptif. Pengolahan data ini menggunakan analisis
kualitatif yang menggunakan studi kasus. Penelitian kualitatif merupakan jenis penelitian yang tidak
menggunakan statistik dan bentuk hitungan yang bertujuan memngumpulkan data dengan ungkapan
gejala holistik-konsektual dengan instrumen peneliti dari latar alami. Penelitian kualitatif deskriptif
dengan analisis dalam pendekeatan induktif (Sugiarto, 2015). Dalam pengolahan data ini dilakukan
untuk mengetahui peran keluarga dalam kepatuhan perawatan disertai menggunakan pemahaman
pentingnya kepatuhan dalam mengatur obat pada penderita gastritis.
13.9 Penyajian Data
Setelah dilakukan pengolahan data dan didapatkan hasil penelitian, maka data/ hasil
penelitian akan disajikan dalam bentuk teks (tekstular).
14

Uraian Pebruari Maret 2020 April 2020 Mei 2020 Juni


Kegiatan 2020
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2
Studi X X
Pustaka
Persiapan X X X
Proposal
Penelitian
Penelitian X X X X
Analisis X X X X
Dan
pengolahan
Data
Pembuatan X X X
Laporan
Penyajian X X
Hasil
Laporan X
Akhir
Publikasi X
Persyaratan Etik

(a) Menghormati harkat martabat manusia. Hak dan kebebasan (autonomy) yang dimiliki subjek untuk
mengambil keputusan menerima atau menolak. Perawat tidak boleh memaksakan dan menekan
subjek untuk mau melaksanakan dalam penelitian. Dalam penelitian subjek juga berhak menerima
informasi meliputi tujuan, manfaat, prosedur, resiko, penelitian dan didapatkan kerahasiaan
informasi. Kemudian setelah didapatkan penjelasan yang spesifik maka subjek akan
mempertimbangkan menentukan pilihan menerima atau menolak ini dilaksanakan sesuai dengan
Informed consent bertujuan untuk ikut serta.
(b) Menjaga privasi subjek (Confidentiality) subjek yang akan diteliti tentu memiliki privasi dalam
menerima informasi. Maka dari itu peneliti harus merahasiakannya informasi dari subjek
melibatkan seperti identitas, apapun yang menyangkut privasi subjek yang orang lain tidak
diketahui. Dapat di implementasikan dengan cara tidak mengekspos identitas atau diganti
menggunakan kode.
(c) Keadilan (Justice) peneliti harus melakukan penelitian dengan profesional. Subjek mendapatkan
keuntungan dari penelitian dengan secara merata dengan begitu tertuju pada prinsip keadilan.
(d) Manfaat dan kerugian yang didapatkan (balancing harm and benefits) penelitian harus menerapkan
manfaat yang besar dimana hasil populasi itu sendiri (beneficience). Meminimalkan efek merugikan
bagi subjek dan peneliti (nonmaleficience). Pertimbangan yang diambil oleh peneliti harus adanya
perbandingan antara manfaat dan kerugiannya. Prinsip-prinsip yang ada ketika peneliti mengajukan
usulan peneliian untuk memperoleh persetujuan etik dan komitmen etik penelitian. (Dharma, 2012)

DAFTAR PUSTAKA
16 Daftar Pustaka Harus relevan dengan usulan. Tidak lebih dari satu halaman. (APA model)
DAFTAR PUSTAKA

Gleadies, J. (2010). Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik. Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai