Anda di halaman 1dari 32

11

BAB III
ISI
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NN.K
DENGAN GANGGUAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT

Tanggal masuk : 25 Juni 2016


Diagnosa medis : GE
No.Register : 08062000

I. PENGKAJIAN
A. Identitas
1. Identitas Pasien

Nama : Nn.K

Usia : 16 tahun

Alamat : Tegalsari RT 12, Ketro, Tanon, Sragen

Pekerjaan : Pelajar

Agama : Islam

Pendidikan : SMA

2. Identitas Penanggung Jawab

Nama Penanggungjawab : Tn.S

Usia : 50 tahun

Alamat : Tegalsari RT 12, Ketro, Tanon, Sragen

Pekerjaan : Swasta

Agama : Islam

Hubungan dengan Klien : Ayah

11
12

B. Riwayat keperawatan

1. Keluhan utama

Pasien mengatakan diare tidak terhitung kurang lebih 4-5 kali setiap

harinya.

2. Riwayat penyakit sekarang

Pasien datang ke Puskesmas pada Hari Sabtu, 25 Juni 2016 Pukul 19.00

WIB. Pasien mengatakan diare ± 2 hari dengan frekuensi 4-5 kali setiap

harinya. Warna dan bau khas feses . Pasien mengatakan badannya panas

sudah 2 hari. pasien tampak lemah, wajah pasien pucat. Didapatkan data

Pengkajian TTV .TD : 90/70 mmHg, Suhu : 39ºC , N : 88x/menit, RR :

20x/menit.

3. Riwayat penyakit dahulu

Pasien mengatakan sebelumnya tidak pernah sakit seperti ini dan tidak

pernah dirawat di Rumah Sakit ataupun di Puskesmas.

4. Riwayat kesehatan keluarga

Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mengalami penyakit

menurun.
13

GENOGRAM

KETERANGAN :

: Laki – laki

: Perempuan

: Sudah meninggal

: Tinggal serumah

: Pasien

: Keturunan
14

C. Pengkajian Pola Fungsi Gordon

1. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan


Sebelum sakit

Pasien mengatakan sehat merupakan hal yang penting, jika ada keluarga

yang sakit maka akan segera dibawa ke pelayanan kesehatan terdekat.

Selama sakit

Pasien mengatakan sakit merupakan keadaan yang tidak menyenangkan

karena tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasa.

2. Pola nutrisi/metabolic

Sebelum sakit

a. Frekuensi : Pasien mengatakan makan sehari 3 kali sehari

b. Jenis : Pasien mengatakan jenis makanan nasi, lauk, sayur, dan air

putih

c. Porsi : Pasien mengatakan makan 1 porsi habis

d. Keluhan : Pasien mengatakan tidak ada keluhan saat makan

Selama sakit

a. Frekuensi : Pasien mengatakan makan sehari 3 kali sehari

b. Jenis : Pasien mengatakan jenis makanan nasi, lauk, sayur, dan air

putih

c. Porsi : Pasien mengatakan makan 1 porsi habis

d. Keluhan : Pasien mengatakan tidak ada keluhan saat makan


15

3. Pola eliminasi

Sebelum sakit

a. BAB

1) Frekuensi : Pasien mengatakan BAB 1 kali sehari di pagi hari

2) Konsistensi : Pasien mengatakan lunak dan berbentuk

3) Warna : Pasien mengatakan warnanya kuning kecoklatan

4) Keluhan : Pasien mengatakan tidak ada keluhan

b. BAK

1) Frekuensi : Pasien mengatakan BAK 7-8 kali sehari

2) Konsistensi : Pasien mengatakan cair

3) Warna : Pasien mengatakan warnanya kuning pucat

4) Keluhan : Pasien mengatakan tidak ada keluhan

Selama sakit

a. BAB

1) Frekuensi : Pasien mengatakan BAB 4-5 kali sehari

2) Konsistensi : Pasien mengatakan BAB cair

3) Warna : Pasien mengatakan warnanya kuning

4) Keluhan : Pasien mengatakan perutnya terasa mules

b. BAK

1) Frekuensi : Pasien mengatakan BAK 5-6 kali sehari

2) Konsistensi : Pasien mengatakan cair

3) Warna : Pasien mengatakan warnanya kuning pucat


16

4) Keluhan : Pasien mengatakan tidak ada keluhan

4. Pola Aktivitas dan Latihan


Sebelum sakit
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan/minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilisasi ditempat tidur √
Berpindah √
Ambulisa/ROM √
Selama sakit
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan/minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilisasi ditempat tidur √
Berpindah √
Ambulisa/ROM √
Keterangan: 0 : mandiri, 1 : dengan alat bantu, 2 : dibantu orang lain, 3 :
dibantu orang lain dengan alat, 4 : tergantung total.
5. Pola Istirahat dan Tidur

Keterangan Sebelum sakit Selama sakit


Jumlah tidur Pasien mengatakan tidur Pasien mengatakan tidur
siang siang selama 2 jam siang selama 1 jam
Jumlah tidur Pasien mengatakan tidur Pasien mengatakan tidur
malam malam selama 6-8 jam malam selama 5-6 jam
Pengantar tidur Pasien mengatakan tidak ada Pasien mengatakan tidak
pengantar tidur ada pengantar tidur
Gangguan tidur Pasien mengatakan tidak ada Pasien mengatakan sering
gangguan saat tidur terbangun karena BAB
17

6. Pola Kognitif Perceptual

Sebelum sakit

Pasien mengatakan mudah berkomunikasi dengan keluarga masyarakat

sekitar. Pasien mengatakan tidak memakai alat pendengaran.

Selama sakit

Pasien mengatakan dapat menjawab pertanyaan dengan jelas .

7. Pola Hubungan dan Peran

Sebelum sakit

a. Gambaran diri : Pasien mengatakan badannya kurus, kulit berwarna

sawo matang.

b. Ideal diri : Pasien mengatakan ingin menjadi anak yang baik.

c. Harga diri : Pasien mengatakan selalu percaya diri.

d. Peran diri : Pasien mengatakan berperan sebagai anak.

e. Identitas diri : Pasien mengatakan berjenis kelamin perempuan

Selama sakit

a. Gambaran diri : Pasien mengatakan badannya kurus, kulit berwarna

sawo matang.

b. Ideal diri : Pasien mengatakan ingin segera sembuh.

c. Harga diri : Pasien mengatakan diperlakukan baik oleh perawat

dan dokter.

d. Peran diri : Pasien mengatakan berperan sebagai anak.

e. Identitas diri : Pasien mengatakan berjenis kelamin perempuan.


18

8. Pola Seksualitas

Sebelum sakit

Pasien mengatakan sudah mengalami menstruasi. Tidak ada gangguan

genetalia. Pasien belum menikah

Selama sakit

Pasien mengatakan sudah mengalami menstruasi. Tidak ada gangguan

genetalia. Pasien belum menikah

9. Pola Peran dan Hubungan

Sebelum sakit

Pasien mengatakan di keluarga berperan sebagai anak dilingkungan

keluarga dan berperan sebagai pelajar dilingkungan sekolah.

Selama sakit

Pasien mengatakan di keluarga berperan sebagai anak dilingkungan

keluarga dan berperan sebagai pelajar dilingkungan sekolah.

10. Pola Manajemen dan Koping Stres

Sebelum sakit

Pasien tidak meminta bantuan dalam mengambil keputusan.

Selama sakit

Pasien meminta bantuan dalam mengambil keputusan.

11. Pola Nilai dan Kepercayaan

Sebelum sakit

Pasien mengatakan melaksanakan sholat 5 waktu secara teratur.


19

Selama sakit

Pasien mengatakan melaksanakan sholat 5 waktu di tempat tidur.

D. Pemeriksaan Fisik

1. Kesadaran umum

a. Kesadaran : Composmentis

b. Tanda – tanda vital

1) Nadi/HR : 88x/menit

2) Pernapasan/RR : 20x/menit

3) Suhu : 39ºC

4) Tekanan darah : 90/70 mmHg

2. Pemeriksaan Head to Toe

a. Kepala : Simetris, tidak ada luka, tidak ada kelainan.

b. Rambut : Rambut berwarna hitam, tidak beruban, tidak rontok

c. Mata : Simetris, Konjungtiva tidak anemis, mata tampak sayu.

Tidak menggunakan alat bantu penglihatan.

d. Mulut : Mukosa bibir kering, sedikit pecah – pecah dan kotor

e. Hidung : Simetris, bersih, tidak terdapat sekret, penciuman baik

f. Telinga : Simetris, bersih, tidak ada serumen, tidak menggunakan alat

bantu pendengaran

g. Leher : Tidak terdapat bendungan vena jugularis, tidak ada

pembesaran kelenjar limfe


20

h. Dada

1) Auskultasi : Irama nafas teratur, suara nafas vesikuler, tidak ada

suara nafas tambahan.

2) Inspeksi : Dada simetris, bentuk bulat datar, pergerakan dinding

dada simetris, tidak ada retraksi otot bantu pernapasan.

3) Perkusi : Paru – paru sonor, jantung dullnes.

4) Palpasi : Tidak ada benjolan yang mencurigakan.

i. Abdomen

1) Auskultasi : Simetris, perut tidak kembung

2) Inspeksi : Simetris, tidak ada luka

3) Perkusi : Simetris, Perut tidak kembung.

4) Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan, tidak teraba adanya

pembesaran limpa

j. Ekstremitas

1) Atas : Terpasang infus di tangan kiri, akral hangat, tidak ada

kelumpuhan/kecacatan.

2) Bawah : Akral hangat, tidak ada kelumpuhan/kecacatan.

3. Pemeriksaan Penunjang

Tidak dilakukan pemeriksaan laboratorium,dll


21

4. Terapi obat

a. Obat Oral
Nama pasien Obat Rute Dosis Waktu

Nn.K Paracetamol PO 500mg 3x1


Nn.K Nutrifar PO 2x1
Nn.K Trianta PO 3x1
Nn.K B6 PO 3x1

b. Obat Injeksi
Nama pasien Obat Rute Dosis Waktu
Nn.K Inj IV 1 amp 1x1
Ranitidine (ekstra)
Nn.K Inj IV 500mg 4x
Amphicillin
22

II. ANALISA DATA


NO Tgl/Hari Data Fokus Etiologi Problem TTD
1. Sabtu, DS : Inflamasi Diare
25 – 06 Pasien mengatakan diare Gastrointestinal
-2016 ± 2 hari dengan frekuensi
Pukul : 4-5 kali setiap harinya.
19.00 DO : Hanansafa

WIB Pasien tampak lemah I.A

S : 39ºC
N : 88x/menit
RR : 20x/menit
TD : 90/70 mmHg

2. Sabtu, DS : Proses penyakit Hipertermia


25 – 06 Pasien mengatakan
– 2016 badannya panas sudah 2
Pukul : hari.
Hanansafa
19.00 DO :
I.A
Pasien tampak lemah,
wajah pasien pucat.
S : 39ºC
N : 88x/menit
RR : 20x/menit
TD : 90/70 mmHg
23

3. Sabtu, DS : Resiko infeksi Prosedur


25 – 06 Pasien mengatakan ingin invasif
-2016 dirawat.
Pukul : DO :
19.00 Pasien tampak lemah Hanansafa
WIB
Tangan kiri pasien I.A
dipasang selang infus
24

III. PRIORITAS DIAGNOSA


1. Diare berhubungan dengan Inflamasi Gastrointestinal
2. Hipertermia berhubungan dengan Proses Penyakit
3. Resiko Infeksi berhubungan dengan Prosedur Invasif
IV. PERENCANAAN
Tgl No.DX Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi TTD
Sabtu, 1. Setelah dilakukan tindakan Management Diare :
26 – 06 keperawatan selama 3x24 1. Monitori TTV
– 2016 jam diharapkan Diare dapat 2. Anjurkan pasien minum
teratasi dengan kriteria hasil: air putih yang banyak.
a. Tidak ada diare lagi 3. Evaluasi jenis intake Hanansafa
b. Nyeri perut tidak ada makanan I.A

c. Pola BAB normal 4. Kolaborasi dengan obat


d. TTV normal dokter
5. Administrasi medikasi :
Oral
a. Memperhatikan
alergi dan riwayat
pengobatan
b. Cek tanggal
kadaluwarsa
c. Beri obat setelah
makan/sebelum
makan
2. Setelah dilakukan tindakan Penanganan Demam :
keperawatan selama 3x24 1. Monitori TTV
jam diharapkan Hipertermia 2. Monitor suhu sesering
dapat teratasi dengan kriteria mungkin
Hanansafa
hasil : 3. Kompres pasien
I.A
a. Suhu 36-37ºC 4. Kolaborasi dengan obat
25

b. Nadi dan RR dalam dokter


rentan normal 5. Administrasi medikasi :
c. Tidak ada perubahan Oral
warna kulit a. Memperhatikan
d. Pasien merasa nyaman alergi dan riwayat
pengo- batan
b. Cek tanggal kadalu-
warsa
c. Beri obat setelah
makan/sebelum
makan
3. Setelah dilakukan tindakan 1. Cuci tangan sebelum
keperawatan selama 3x24 dan sesudah makan
jam diharapkan pasien tidak 2. Anjurkan untuk
mengalami infeksi dengan istirahat yang cukup
kriteria hasil: 3. Menjaga kebersihan Hanansafa
a. Klien bebas dari tanda makanan I.A

dan gejala infeksi 4. Kolaborasi pemberian


b. Menunjukan perilaku obat antibiotik.
hidup sehat
c. Menunjukan kemampuan
untuk mencegah timbul-
nya infeksi
26

V. IMPLEMENTASI
No.DX Tgl/jam Implementasi Respon TTD
1. 25-06-16 Memonitori TTV DS :
12.00 WIB Pasien mengatakan
mau diperiksa
DO : Hanansafa
I.A
Pasien tampak lemah
S : 39ºC
N : 88x/menit
RR : 20x/menit
TD : 90/70 mmHg
12.00 WIB Menganjurkan banyak DS :
minum air putih Pasien mengatakan
mau minum air putih.
Hanansafa
DO :
I.A
Pasien tampak lemah
13.00 WIB Evaluasi jenis intake DS :
makanan Pasien mengatakan
memakan obat dari
Hanansafa
Ahli gizi
I.A
DO :
Pasien tampak lemah
12.30 WIB Mengkolaborasikan dengan DS :
obat dokter Pasien mengatakan
mau minum obat dari
Nama pasien Nama obat Dosis Waktu Rute

Nn.K Trianta 3x1 PO


J19.00,
06.00,
12.00
dokter
Nn.K Nutrifar 2x1 PO
J 19.00
06.00 DO : Hanansafa
Nn.K B6 3x1 PO
J 19.00
06.00 Pasien tampak lemah I.A
12.00
27

2. 12.00 WIB Memonitori TTV DS :


Pasien mengatakan mau
diperiksa
DO :
Hanansafa
Pasien tampak lemah
I.A
S : 39ºC
N : 88x/menit
RR : 20x/menit
TD : 90/70 mmHg
12.00 WIB Memonitor suhu sesering DS :
mungkin Pasien mengatakan
bersedia diukur
suhunya.
DO : Hanansafa
I.A
Pasien tampak lemah
S : 39ºC
13.00 WIB Mengompres pasien DS :
Pasien mengatakan
bersedia untuk
dikompres.
DO : Hanansafa
Pasien tampak lemah I.A

12.30 WIB Mengkolaborasikan dengan DS :


obat dokter Pasien mengatakan mau
Nama
pasien
Nama
obat
Dosis Waktu Rute
minum obat dari dokter
Nn.K Paraceta 500mg 3x1 PO
mol J 19.00 DO :
06.00
12.00 Pasien tampak lemah

Hanansafa
28

I.A

3. 12.30 WIB Mencuci tangan sebelum DS :


dan sesudah makan Pasien mengatakan
mencuci tangan
sebelum dan sesudah
Hanansafa
makan
I.A
DO :
Pasien tampak lemah
12.30 WIB Menganjurkan pasien untuk DS :
istirahat yang cukup Pasien mengatakan
beristirahat dengan
cukup.
Hanansafa
DO :
I.A
Pasien tampak lemah
12.30 WIB Menjaga kebersihan DS :
makanan Pasien mengatakan
selalu menjaga
kebersihan makanan
DO : Hanansafa

Pasien tampak lemah I.A

12.00 Pemberian antibiotic DS :


Nn.K Inj IV 500 4x
Pasien mengatakan
Amphici mg
llin bersedia untuk diberi
obat melalui selang
infus.
Hanansafa
I.A
29

1. 26-06-16 Memonitori TTV DS :


12.00 WIB Pasien mengatakan mau
diperiksa
DO :
Hanansafa
Pasien tampak rileks
I.A
S : 38ºC
N : 88x/menit
RR : 20x/menit
TD : 100/70 mmHg
12.00 WIB Menganjurkan banyak DS :
minum air putih Pasien mengatakan mau
minum air putih.
DO :
Pasien tampak rileks Hanansafa
I.A
13.00 WIB Evaluasi jenis intake DS :
makanan Pasien mengatakan
memakan obat dari Ahli
gizi
DO :
Pasien tampak rileks Hanansafa
12.30 WIB Mengkolaborasikan dengan DS : I.A

obat dokter Pasien mengatakan mau


Nama
pasien
Nama
obat
Dosis Waktu Rute
minum obat dari dokter
Nn.K Trianta 3x1 PO
J 19.00, DO :
06.00,
12.00
Pasien tampak rileks
Nn.K Nutrifar 2x1 PO
J 19.00
06.00
Nn.K B6 3x1 PO Hanansafa
30

Nn.K Ranitidin
e
1x1 IV
I.A

2. 12.00 WIB Memonitori TTV DS :


Pasien mengatakan mau
diperiksa
DO :
Hanansafa
Pasien tampak rileks
I.A
S : 38ºC
N : 88x/menit
RR : 20x/menit
TD : 100/70 mmHg
12.00 WIB Memonitor suhu sesering DS :
mungkin Pasien mengatakan
bersedia diukur
suhunya.
DO : Hanansafa
I.A
Pasien tampak rileks
S : 38ºC
13.00 WIB Mengompres pasien DS :
Pasien mengatakan
bersedia untuk
dikompres.
DO : Hanansafa
Pasien tampak rileks I.A
12.30 WIB Mengkolaborasikan dengan DS :
obat dokter Pasien mengatakan mau
Nama
pasien
Nama
obat
Dosis Waktu Rute
minum obat dari dokter
Nn.K Paraceta 500mg 3x1 PO
mol
DO :
31

Pasien tampak rileks

Hanansafa
I.A
32

3. 12.30 WIB Mencuci tangan sebelum DS :


dan sesudah makan Pasien mengatakan
mencuci tangan
sebelum dan sesudah
Hanansafa
makan
I.A
DO :
Pasien tampak rileks
12.30 WIB Menganjurkan pasien untuk DS :
istirahat yang cukup Pasien mengatakan
beristirahat dengan
cukup.
DO : Hanansafa
I.A
Pasien tampak rileks
12.30 WIB Menjaga kebersihan DS :
Nn.K Inj Parenteral 500mg 4x
Amphicillin
makanan Pasien mengatakan
selalu menjaga
kebersihan makanan
DO :
Pasien tampak rileks Hanansafa

12.00 WIB Pemberian antibiotic DS : I.A

Pasien mengatakan
bersedia untuk diberi
obat melalui selang
infus.
DO : Hanansafa
Pasien tampak rileks I.A
33

1. 27-06-16 Memonitori TTV DS :


12.00 WIB Pasien mengatakan mau
diperiksa
DO :
Hanansafa
Pasien tampak rileks
I.A
S : 37ºC
N : 88x/menit
RR : 20x/menit
TD : 100/70 mmHg
12.00 WIB Menganjurkan banyak DS :
minum air putih Pasien mengatakan mau
Jam 12.00 minum air putih.
DO :
Pasien tampak rileks Hanansafa
I.A
13.00 WIB Evaluasi jenis intake DS :
makanan Pasien mengatakan
13.00 memakan obat dari Ahli
gizi
DO : Hanansafa
Pasien tampak rileks I.A
12.30 WIB Mengkolaborasikan dengan DS :
obat dokter Pasien mengatakan mau
Nama
pasien
Nama
obat
Dosis Waktu Rute
minum obat dari dokter
Nn.K Trianta 3x1 PO
J 19.00, DO :
06.00,

Nn.K Nutrifar
12.00
2x1 PO
Pasien tampak rileks
J 19.00

Nn.K B6
06.00
3x1 PO
Hanansafa
34

Nn.K Ranitidin 500mg 1x1 IV


I.A
e

2. 12.00 WIB Memonitori TTV DS :


Pasien mengatakan
mau diperiksa
DO :
Hanansafa
Pasien tampak rileks
I.A
S : 37ºC
N : 88x/menit
RR : 20x/menit
TD : 100/70 mmHg
12.00 WIB Memonitor suhu sesering DS :
mungkin Pasien mengatakan
bersedia diukur
suhunya.
Hanansafa
DO :
I.A
Pasien tampak rileks
S : 37ºC
13.00 WIB Mengompres pasien DS :
Pasien mengatakan ber-
sediauntukdikompres.
DO :
Pasien tampak rileks Hanansafa
DS : I.A
12.30 WIB Mengkolaborasikan dengan Pasien mengatakan
obat dokter mau minum obat dari
Nama
pasien
Nama
obat
Dosis Waktu Rute
dokter
Nn.K Paraceta 500mg 3x1 PO
mol
DO :
35

Pasien tampak rileks

Hanansafa
I.A
36

3. 12.30 WIB Mencuci tangan sebelum DS :


dan sesudah makan Pasien mengatakan
mencuci tangan
sebelum dan sesudah
Hanansafa
makan
I.A
DO :
Pasien tampak rileks
12.30 WIB Menganjurkan pasien untuk DS :
istirahat yang cukup Pasien mengatakan
beristirahat dengan
cukup.
DO : Hanansafa
Pasien tampak rileks I.A
12.30 WIB Menjaga kebersihan DS :
makanan Pasien mengatakan
Nn.K Inj Parenter 500m 4
Amphicill al g x selalu menjaga
in
kebersihan makanan
DO :
Pasien tampak rileks Hanansafa
I.A
12.00 WIB Pemberian antibiotic DS :
Pasien mengatakan
bersedia untuk diberi
obat melalui selang
infus.
DO :
Hanansafa
Pasien tampak rileks I.A
37
38

VI. EVALUASI
TGL NO.DX EVALUASI TTD

25-06- 1. S : Pasien mengatakan BAB cair belum berkurang.


2016 4-5 kali sehari
O : Pasien tampak lemah.
S : 39ºC
Hanansafa
N : 88x/menit
I.A
RR : 20x/menit
TD : 90/70 mmHg
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
1. Monitori TTV
2. Anjurkan pasien minum air putih yang
banyak.
3. Evaluasi jenis intake makanan
4. Kolaborasi dengan obat dokter
2. S : Pasien mengatakan badannya masih panas.
O : Pasien tampak lemah.
S : 39ºC
N : 88x/menit
RR : 20x/menit Hanansafa
I.A
TD : 90/70 mmHg
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
1. Monitori TTV
2. Monitor suhu sesering mungkin
3. Kompres pasien
4. Kolaborasi dengan obat dokter
39

3. S : Pasien mengatakan sudah dirawat dan dipasang


infus.
O : Pasien tampak lemah. Tangan kiri pasien
dipasang selang infus.
A : Masalah belum teratasi
Hanansafa
P : Lanjutkan Intervensi
I.A
1. Cuci tangan sebelum dan sesudah makan
2. Anjurkan untuk istirahat yang cukup
3. Menjaga kebersihan makanan
4. Pemberian obat antibiotik
26-06- 1. S : Pasien mengatakan BAB cair belum berkurang.
2016 4-5 kali sehari
O : Pasien tampak rileks
S : 38ºC
N : 88x/menit
RR : 20x/menit Hanansafa
I.A
TD : 90/70 mmHg
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
1. Monitori TTV
2. Anjurkan pasien minum air putih yang
banyak.
3. Evaluasi jenis intake makanan
4. Kolaborasi dengan obat dokter
2. S : Pasien mengatakan badannya masih panas.
O : Pasien tampak lemah.
S : 38ºC
N : 88x/menit
40

RR : 20x/menit
TD : 90/70 mmHg
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
Hanansafa
1. Monitori TTV
I.A
2. Monitor suhu sesering mungkin
3. Kompres pasien
4. Kolaborasi dengan obat dokter
3. S : Pasien mengatakan sedikit membaik
O : Pasien tampak rileks. Tangan kiri pasien
dipasang selang infus.
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
1. Cuci tangan sebelum dan sesudah makan
2. Anjurkan untuk istirahat yang cukup
3. Menjaga kebersihan makanan
4. Pemberian obat antibiotik
27-06- 1. S : Pasien mengatakan BAB cair berkurang. 3-4 Hanansafa
I.A
2016 kali sehari
O : Pasien tampak rileks
S : 37ºC
N : 88x/menit
RR : 20x/menit
TD : 100/70 mmHg
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
1. Monitori TTV Hanansafa
2. Anjurkan pasien minum air putih yang I.A
41

banyak.
3. Evaluasi jenis intake makanan
4. Kolaborasi dengan obat dokter
2. S : Pasien mengatakan badannya sudah tidak
panas.
O : Pasien tampak rileks.
S : 37ºC
N : 88x/menit
RR : 20x/menit
TD : 100/70 mmHg
A : Masalah teratasi
P : Hentikan Intervensi

3. S : Pasien mengatakan sedikit membaik


Hanansafa
O : Pasien tampak rileks. Tangan kiri pasien
I.A
dipasang selang infus.
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
1. Cuci tangan sebelum dan sesudah makan
2. Anjurkan untuk istirahat yang cukup
3. Menjaga kebersihan makanan
4. Pemberian obat antibiotik

Hanansafa
I.A
42

Anda mungkin juga menyukai