TINJAUAN PUSTAKA
3
13
palang bujur sangkar (square bars), Rough bars, kisi-kisi (grids). Fill ini terbuat
dari bahan yang berbeda-beda seperti kayu, alumunium, polysterine atau
polyteline. Fillsplash adalah media kontak air dan udara sehingga terjadi
perpindahan kalor.
Bahan pengisi film terdiri dari permukaan plastik tipis dengan jarak yang
berdekatan dimana diatasnya terdapat semprotan air, membentuk lapisan film tipis
dan melakukan kontak dengan udara. Permukaan berbentuk datar, bergelombang,
berlekuk, atau pola lainnya. Fill film ini terbuat dari bahan yang berbeda seperti
kayu, cellulosesheets, asbestos cement sheets, dan waveform metal atau plastic.
2.4.3 Kolam Air Dingin
Kolam air dingin terletak pada atau dekat di bagian bawah menara, dan
menerima air dingin yang mengalir turun melalui menara dan bahan pengisi.
Kolam biasanya memiliki sebuah lubang atau titik terendah untuk pengeluaran air
dingin. Kolam air dingin berada di bawah seluruh bahan pengisi. Kolam air
dingan memiliki beberapa desain aliran yang berlawanan arah pada forced draft,
air di bagian bawah bahan pengisi disalurkan ke bak yang berfungsi sebagai
kolam air dingin. Saluran udara masuk merupakan titik masuk bagi udara menuju
menara. Saluran masuk bisa berada pada seluruh sisi menara (desain aliran
melintang) atau berada dibagian bawah menara (desain aliran berlawanan arah).
2.4.4. Draft Fan
Draft fan berfungsi untuk mengirim aliran udara menuju menara
pendingin untuk melakukan perpindahan kalor dengan air yang dilewatinya. Fan
aksial (jenis baling-baling) dan sentrifugal keduanya sering digunakan dalam
menara pendingin. Fan dengan jenis baling-baling atau propeller umumnya
digunakan pada menara induced draft dan baik fan propeller dan sentrifugal dua-
duanya ditemukan dalam menara forced draft. Ukurannya bergantung jenis fan
propeller yang digunakan sudah dipasang tetap atau dapat dirubah-rubah.
Fan dengan baling-baling yang dapat diatur secara otomatis dapat
digunakan diatas range yang cukup luas, karena fan dapat disesuaikan untuk
mengirim aliran udara yang dikehendaki pada pemakaian tenaga terendah. Fun
dengan baling-baling yang dapat diatur secara otomatis memiliki beragam aliran
13
ke bawah supaya air tidak keluar. Pertemuan antara air dan udara menyebabkan
terjadinya perpindahan kalor sehingga air menjadi dingin. Wet cooling tower di
bagi menjadi tiga macam menurut csrs kerja alirannya yaitu, natural draft cooling
tower, mechanical draft cooling tower, dan combined draft cooling tower.
Natural draft cooling tower tidak menggunakan kipas. Aliran udaranya
bergantung semata-mata pada tekanan dorong alami. Natural draft cooling tower
tidak ada bagian yang bergerak, udara mengalir ke atas akibat adanya perbedaan
massa jenis antara udara atmosfer dengan udara kalor lembab di dalam cooling
tower yang bersuhu lebih tinggi daripada udara atmosfer di sekitarnya.
Sistem mechanical draft cooling tower dilengkapi dengan satu atau
beberapa kipas (fan) yang digerakkan secara mekanik sehingga dapat mengalirkan
udara. Aliran udara masuk kedalam menara pada dasarnya horizontal, tetapi aliran
di dalam bahan pengisi ada yang horizontal seperti yang terdapat pada cooling
tower adalah aliran silang (cross flow) dan ada pula yang vertikal seperti cooling
tower aliran lawan arah (counter flow). Aliran lawan arah lebih sering dipakai dan
dipilih karena efisiensi termalnya lebih baik daripada aliran silang.
Natural draft cooling tower biasanya mempunyai ukuran yang besar dan
membutuhkan lahan yang luas, tetapi dengan konsumsi daya dan biaya operasi
yang kecil. Mechanical draft cooling tower ukurannya lebih kecil, namun
membutuhkan daya yang besar. Kedua hal tersebut digabungkan di dalam
combined draft cooling tower. Menara ini disebut juga cooling tower hiperbola
berkipas (fan assisted hyperbolic tower). Menara hibrida kurannya lebih kecil
dimana diameternya sekitar dua pertiga diameter menara aliran angin mekanik.
Menara ini dapat dioperasikan pada musim dingin tanpa menggunakan kipas,
sehingga lebih hemat listrik.
13
Gambar 2.1. Menara pendingin aliran angin alami lawan arah dan silang arah
(Sumber: Putra, 2015)
Packing adalah jenis bahan isian pada cooling tower yang bahannya
khusus, seperti kayu sipres yang mempunyai daya tahan terhadap air dan udara.
Packing bekerja berdasarkan prinsip perpindahan massa dan panas pada cooling
tower. Besarnya laju perpindahan massa dan panas ini dipengaruhi oleh luas
daerah kontak, antara fluida panas dan fluida dingin, waktu kontak, kecepatan
fluida, dan temperatur fluida. Jenis packing yang sering diaplikasikan dalam dunia
di industri, antara lain wood gids, berl saddles packing, pall ring, dan cross
partition ring.
Wood gids jenis ini pressure dropnya sangat rendah, effisiensi terhadap
kontak sangat rendah namun tinggi pada HETP (height equivalent of a
theoretical plate) atau HTU (height of transfer unit). Jenis ini baik digunakan
pada menara dengan tekanan atmosfir berbentuk persegi atau persegi panjang.
Raschig Ring Jenis ini berbentuk silinder berlubang. Variasi bahan tersedi sesuai
dengan kebutuhan. Struktur dari wood gids jenis ini sangat bising. Range
diameternya ¼ sampai dengan 4 inci. Ketebalan packing jenis ini bervariasi
bergantung produsen, dan beberapa dimensi, serta perubahan permukaan yang
tersedia dengan ketebalan dinding. Ukurang packing maks 1/30 x diameter. Air
yang mengalir melalui packing ini akan masuk ke lubang dan mengarahkan cairan
pada dinding menara.
Berl saddles Packing jenis ini lebih efisien daripada raschig ring, pada
sebagian besar aplikasi, tetapi biayanya lebih mahal. Wadah packing dan berl
saddles juga menciptakan ruang-ruang sempit yang mana menyalurankan fluida
tetapi tidak sebanyak raschig ring. Berl saddles memiliki HTU yang rendah dan
pressure drop dengan flooding point yang lebih tinggi dari raschig ring. Intalox
saddles and other saddle designs salah satu packing yang paling efisien, tetapi
lebih mahal. Higher flooding lebih tinggi dan pressure drop rendah daripada
raschig ring atau berl saddles. Nilai HTU yang rendah paling umum untuk sistem
cooling tower.
Pall rings menurunkan pressure drop (kurang dari setengah) dari raschig
ring, dan HTU yang rendah (dalam beberapa sistem juga lebih rendah dari berl
saddles). Distribusi cairan yang baik, kapasitas tinggi, sisi dorong yang cukup di
13
dinding kolom. Pall rings tersedia dalam bentuk logam, plastik dan keramik.
Lessing rings data kinerjanya tidak banyak tersedia, namun secara umum sedikit
lebih baik daripada raschig ring, pressure drop sedikit lebih tinggi.
Cross partition rings biasanya digunakan sebagai lapisan pertama pada
support grid dan memiliki pressure drop yang relatif rendah. Stedman packing
Jenis ini tersedia dalam logam saja, biasanya digunakan dalam proses distilasi
dalam kolom berdiameter kecil tidak melebihi 24 inchi. Paling cocok untuk
pekerjaan laboratorium. Goodloe packing dan wire mesh packing tersedia dalam
logam dan plastik, digunakan pada menara yang besar maupun kecil untuk
distilasi, absorbstion, scrubbing, dan ekstraksi cair. Efisiensi tinggi, dan pressure
drop rendah. Cannon packing Jenis ini tersedia dalam logam saja, memiliki
pressure drop yang rendah, batas flooding HETP tidak melebihi rasching ring.
2.7 Performa Menara Pendingin
Performa cooling tower dievaluasi untuk membahas nilai rancangan,
identifikasi pemborosan energi, dan untuk sarana perbaikan pada mesin cooling
tower. sehingga harapannya setelah dilakukan evaluasi dari performa cooling
tower setelah dianalisa akan memberikan dampak yang lebih baik pada cooling
tower tersebut. Evaluasi menggunakan beberapa parameter (Fauzi dan rudiyanto,
2016).
Range adalah perbedaan atau jarak antara temperatur air masuk dan air
keluar menara pendingin. Nilai range yang tinggi menunjukkan bahwa menara
pendingin mampu menurunkan suhu air secara efektif dan cara kinerjanya baik.
Akan tetapi range tidak ditentukan oleh menara pendingin, tetapi oleh proses yang
dilayaninya. Range pada alat penukar kalor ditentukan seluruh beban panas dan
laju sirkulasi air melalui penukar panas dan menuju ke air pendingin.
Range CT = (Tin – Tout)
Range ideal CT = (Tin – Twb)
(2.1)22
Keterangan:
Range CT = Selisih temperatur air masuk dan keluar cooling tower (C).
Tin = Temperatur air masuk cooling tower (C).
Tout = Temperatur air keluar cooling tower (C).
13
(2.2)22
Keterangan:
Approach CT = Selisih temperatur air masuk dan wet bulb cooling tower (C).
Tout = Temperatur air dingin keluar cooling tower (C).
Twb = Temperatur udara wet bulb cooling tower (C).
(2.4)22
13
ke lingkungan. Debit air yang masuk merupakan debit air spesifik. Perbedaan
temperatur air yang masuk dan keluar cooling tower dalam persamaan:
Q=ṁ.Cp.∆T
Keterangan:
Q = kapasitas pendinginan (kJ/s).
ṁ = debit air (kg/s).
Cp = kalor jenis air (J/kgC).
T = perbedaan temperatur air masuk dan keluar cooling tower (C).
Evaporation loss
Blow down = (2.6)2
C.O.C - 1 2
Keterangan:
C.O.C = cycle of concentration
13
L/G Ratio merupakan perbandingan antara nilai laju alir air dan udara di
dalam cooling tower. Cooling tower tentunya telah dirancang sesuai dengan
aturan yang ada, tetapi variasi perubahan laju alir air dan udara dibutuhkan untuk
meningkatkan efektifitas dari cooling tower. Panas yang dilepaskan dari air harus
sama dengan panas yang diserap oleh udara ke lingkungan berdasarkan dengan
hukum termodinamika sehingga mendapatkan persamaan sebagai berikut:
L ( T in - Tout ) = G ( h 2 - h1 )
(2.7)2
( h2 - h 1 )
L/G=
( T in - Tout )
Keterangan:
L = masa cairan (kg)
G = masa liquid (kg)
Tin = Temperatur air masuk cooling tower (C)
Tout = Temperatur air keluar cooling tower (C)
h1 = Entalpi campuran air dan udara saat exhaust wet-bulb temperature
(kKal/kg)
h2 = Entalpi campuran air dan udara saat masuk wet-bulb temperature
(kKal/kg)