Nim : 616080717010
Tugas tanggal :
3. Kegunaan penelitian
Menurut Hamidi (2007), tujuan penelitian memiliki kegunaanyang terbagi
menjadi dua kegunaan yaitu secara praktis dan teoritis, yang kemudian
mampu memberikan kontribusi dalam proses pembelajaran terhadap hasil
penelitian dalam hal menguatkan pernyataan baik itu asumsi maupun teori.
1. Kontribusi teoritis
konstribusi teoritis merupakan kontribusi yang bertolak belakang
dengan penelitian yangmeragukan pada suatu teori tertentu. Keraguan pada
suatu teori timbul akibat teori yang berkaitan tidak dapat lagi menjelaskan
fenoma aktual yang dihadapi. Penetian pada teori itu dilakukan
melalui penelitian empiris, dan hasil dari penelitian tersebut dapat menolak,
menguatkan, atau merevisi teoriyang berkaitan.
2. Kontribusi praktis
konstribusi praktis yaitu pada sisi lain, penelitian bermanfaat pula
untuk memecahkan masalah-masalah praktis. Hampir semua lembaga
yang ada di masyarakat, baik lembaga pemerintahan maupun lembaga
swasta, menyadari manfaat ini dengan menempatkan penelitian
dan pengembangan sebagai bagian integral dalam organisasi mereka.
Kedua manfaat penelitian tersebutmerupakan syarat dilakukannya suatu
penelitian sebagaimana dinyatakan dalam rancangan
(desain) penelitian.Kegunaan dari penelitian yaitu untuk melakukan
penyelidikan dari, untuk, alasan dan jugakonsekuensinya terhadap suatu
keadaan. ( hamidi,2007)
Tugas tanggal
1. Jenis jenis penelitian
3. Identifikasi masalah
4. Kriteria masalah
Tidak setiap masalah layak untuk diangkat sebagai topik penelitian. Untuk
memilih masalah mana yang layak untuk diteliti, ada beberapa kriteria yg. dapat
dipakai, yaitu sebagai berikut (Sudarwan Danim dan Darwis, 2003 : 91-92).
a. Apakah masalah itu sesuatu yang baru, relatif belum banyak diteliti? Untuk
itu calon peneliti perlu menelaah beberapa hal, seperti :
1. Isu-isu yang muncul kekinian.
2. Isu-isu yang unik.
3. Penelitian sejenis pada skala institusi.
4. Penelitian sejenis pada skala wilayah.
5. Penelitian sejenis pada skala nasional.
6. Penelitian sejenis pada skala internasional.
7. Penelitian sejenis menurut periode waktu.
b. Apakah masalah itu mengundang rasa ingin tahu peneliti atau pihak luar
yang akan membaca atau memanfaatkan hasil penelitian itu ? Untuk itu
peneliti perlu memperhatikan :
1. Nilai teoritis hasil penelitian bagi dirinya dan juga pihak lain seprofesi
2. Nilai teortis hasil penelitian bagi pengembangan ilmu sebagaimana yang
diteliti.
3. Nilai praktis hasil penelitian bagi dirinya dan juga bagi profesinya.
c. Apakah masalah yang diplih berada dalam lingkup keilmuan yang ditekuni
oleh peneliti selama ini ?
d. Adakah alat, bahan, dan metoda kerja yang akan dipakai memungkinkan
terlaksananya pengkajian terhadap fakus masalah yang dipilih ? Beberapa
hal khusus yang perlu dipertimbangkan adalah :
1. Ada atau tidaknya alat / bahan pendukung penelitian.
2. Ketersediaan biaya penelitian.
3. Fasilitas pendukung lainnya, seperti keterbukaan sumber data, masalah
perijinan dari instansi terkait.
4. Metode penelitian yang dipakai menurut situasi dan karakteristik spesifik
subjek penelitian.
e. Apakah segi-segi teknik berikut ini memungkinkan terselenggaranya
penelitian sesuai dengan fokus masalah ?
1. Ketahanan fisik peneliti.
2. Ketahanan psikologis peneliti.
3. Kesediaan peneliti menyediakan waktu untuk mengkaji fokus penelitian
secara memadai.
4. Kapasitas peneliti dalam bekerja sama dengan pihak lain
5. Karakteristik permasalahan.
(Danim dan Darwis, 2003 : 99) mengemukakan beberapa kirteria dalam
merumuskan masalah, yaitu :
a. Bersifat kausalitas atau menghubungkan dua variabel atau lebih.
b. Dapat diukur secara empiris dan objektif.
c. Dinyatakan secara jelas dan tidak bermakna ganda, lebih baik dinyatakan
dalam bentuk pertanyaan.
d. Tidak mencerminkan ambisi pribadi atau masyarakat, dan tidak pula
menuntut jawaban dengan pertimbangan moral subjektif.
5. Hal yang perlu dpertimbangkan dalam penentuan masalah
Masalah riset keperawatan, harus mengandung unsur = FINER
1. F = Bisa dijalankan (FEASIBLE)
Tersedia subjek penelitian
Tersedia dana
Tersedia waktu, alat, dan keahlian
2. I = Menarik (INTERESTING)
Masalah hendaknya menarik untuk diteliti
3. N = Hal baru (NOVEL)
Membantah atau mengonfirmasikan penemuan terdahulu• Melengkapi
dan mengembangkan hasil penelitian terdahulu
Menemukan sesuatu yang baru
4. E = Etika (ETHICAL)
Tidak bertentangan dengan etika, khususnya etika keperawatan
5. R = Relevan (RELEVANT)
Bermanfaat bagi perkembangan IPTEK
Dapat digunakan untuk meningkatkan asuhan keperawatan dan
kebijaksanaan kesehatan
Sebagai dasar penelitian selanjutnyaContoh lingkup riset keperawatan
terlampir (diambil dari hasil riset peneliti dan mahasiswa
Sumber : menurut Sastroasmoro dan Ismail (1995),
Tugas tanggal
1. Jenis jenis Variabel
Variabel adalah karakteristik yang dimiliki oleh subyek (orang, benda, situasi)
yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok tersebut. Semua variabel yang
diteliti harus diidentifikasi, mana yang termasuk variabel bebas (independent
variable), variabel tergantung (dependent variable), dan variabel pengontrol serta
variabel perancu. Untuk itu dirancang bangun penelitian atau diagram kerangka
konsep sangat membantu dalam identifikasi variabel. Identifikasi variabel
merupakan hal yang sangat penting yang menyangkut seluruh bagian penelitian,
terutama dalam manajemen dan analisis data.Jenis variabel diklasifikasikan
menjadi bermacam-macam tipe untuk menjelaskan penggunaanya dalam
penelitian. Beberapa variabel dimanipulasi, yang lainnya sebagai kontrol.
Beberapa variabel diidentifikasi tetapi tidak diukur dan lainnya diukur sebagian.
Jenis jenis Variabel adalah sebagai berikut :
1) Variabel independen (bebas)
Variabel yang nilainya menentukan variabel lain. Suatu kegiatan
stimulus yang dimanipulasi oleh peneliti menciptakan suatu dampak pada
variabel dependen. Variabel bebas biasanya dimanipulasi, diamati, dan diukur
untuk diketahui hubungannya atau pengaruhnya terhadap variabel lain. Dalam
ilmu keperawatan, variabel bebas biasanya merupakan stimulus atau
intervensi keperawatan yang diberikan kepada klien untuk mempengaruhi
tingkah laku klien.
2) Variabel dependen (bebas)
Variabel yang nilainya ditentukan oleh variabel lain. Variabel respons
akan muncul sebagai akibat dari manipulasi variabel-variabel lain. Dengan
kata lain, variabel terikat adalah faktor yang diamati dan diukur untuk
menentukan ada tidaknya hubungan atau pengaruhdari variabel bebas.
3) Variabel moderator (intervening)
Variabel yang dapat berperan sebagai variabel bebas dan terikat.
Variabel moderator (seringkali disebut sebagai variabel bebas kedua) adalah
variabel yang diangkat untuk menentukan apakah ia mempengaruhi hubungan
antara variabel bebas dan variabel terikat. Dengan kata lain, variabel
moderator adalah faktor yang diukur, dimanipulasi atau dipilih peneliti untuk
mengungkapkan apakah faktor tersebut mengubah hubungan antara variabel
bebas dan terikat. Jika peneliti ingin mempelajari pengaruh variabel bebas X
terhadap variabel terikat Y tetapi ragu-ragu apakah hubungan antara X dan
12Y tersebut berubah karena variabel Z, maka Z dapat dianalisis sebagai
variabel (bebas atau terikat).
Contoh: Variabel A________(moderator)_________Variabel B.
4) Variabel perancu (confounding)
Variabel yang nilainya ikut menentukan variabel baik secara langsung
maupun tidak langsung. Variabel perancu merupakan jenis variabel yang
berhubungan dengan variabel bebas dan berhubungan dengan variabel terikat,
tetapi bukan merupakan variabel antara. Identifikasi variabel perancu ini amat
penting, karena bila tidak ia dapat membawa kita pada kesimpulan yang salah.
Cara menyingkirkan perancu:
Restriksi, menyingkirkan variabel perancu dari setiap subjek penelitian
Matching, proses menyamakan variabel perancu diantara dua kelompok
Randomisasimerupakan cara efektif untuk menyingkirkan pengaruh
variabel perancu. Dengan melakukan randomisasi maka variabel perancu
akan terbagi secara seimbang di antara kelompok.
5) Variabel kendali (kontrol)
Variabel yang nilainya dikendalikan dalam penelitian (baik seluruhnya
ataupun sebagian saja). Tidak semua variabel di dalam suatu penelitian dapat
dipelajari sekaligus dalam waktu yang sama. Beberapa di antara variabel
tersebut harus dinetralkan pengaruhnya untuk menjamin agar variabel tersebut
tidak mengganggu hubungan antara variabel bebas dan terikat. Variabel-
variabel yang pengaruhnya harus dinetralkan tersebut disebut variabel-
variabel kontrol. Jadi variabel kontrol adalah faktor-faktor yang dinetralkan
pengaruhnya oleh peneliti karena jika tidak demikian diduga ikut
mempengaruhi hubungan antara variabel bebas dan terikat. Variabel kontrol
berbeda dengan variabel moderator. Penetapan suatu variabel menjadi suatu
variabel moderator adalah untuk dipelajari (dianalisis) pengaruhnya,
sedangkan penetapan suatu variablel menjadi variabel kontrol adalah untuk
dinetralkan/ disamakan pengaruhnya.
6) Variabel random
Variabel yang tanpa diduga ternyata berperan di dalam mekanisme
yang sedang kita pelajari. Atau dengan kata lain variabel yang dengan sengaja
kita abaikan keberadaannya, meskipun kita ketahui variabel tersebut ikut
berperan dalam mekanisme tersebut.Contoh dalam sebuah judul penelitian:
Terapi musik klasik dapat menurunkan tingkat kecemasan pada lansia. Maka
yang menjadi variabel bebas adalah terapi musik sedangkan variabel
tergantung adalah kecemasan tingkat kecemasan.
Sumber : Menurut Nursalam (2011)
2. Desain Penelitian
Desain penelitian adalah sesuatu yang sangat penting dalam penelitian,
memungkinkan pengontrolan maksimal beberapa factor yang dapat
mempengaruhi akurasi suatu hasil. Desain dapat digunakan peneliti sebagai
petunjuk dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian untuk mencapai suatu
tujuan atau menjawab suatu pertanyaan penelitian . (Nur salam 2013)
Rancangan atau desain penelitian adalah suatu yang sangat penting dalam
penelitian,yang memungkinkan pemaksimalan kontrol beberapa faktor yang bisa
mempengaruhiakurasi suatu hasil.
Sumber : (Nursalam,2003)
2.1 Jenis Desain Penelitian
Menurut Wilson Diers dalam (Nursalam, 2003; 82) jenis desain
penelitian keperawatan dibedakan menjadi 4 yaitu :
1) Deskriptif.
Penelitian untuk menjelaskan ,memberi suatu nama, situasi atau
fenomenadalam menemukan ide baru.
2) Faktor yang berhubungan (relationship).
Penelitian ini dilaksanakan untuk mengembangkan hubungan antar
variabel dan menjelaskan hubungan yang ditemukan.penelitian ini disebut
juga penelitian tahap kedua setelah fenomena ditemukan.hubungan
tersebut tidak selalu memiliki mekanisme yang menjelaskan (secara ko-
insiden/kebetulan timbul bersamaan). desain yang sering digunakan
adalahcross sectional
3) Faktor yang berhubungan (assosiasi)
Penelitian ini disebut juga explanatoryataucorelational,bertujuan
untuk menentukan faktor apakah yangh terjadi sebelum ataubersama-sama
tanpa adanya suatu intervensi dari peneliti. Desain yang digunakan
bisamenggunakancross sectional atau jenis desain lainnya (kohort,case
control).
4) Causal (pengaruh).
Penelitian ini ditujukan untuk menguji pengaruh
variabelindependent terhadap variabel dependent. Karaketristik desain
pengaruh (causal)adalah sebagai berikut:
a. Intensitas VI (variabel independent)
menentukan intensitas VD (dosis )
b. Dapat dijelaskan mekanisme perubahannya.
c. (Tetapi) bukan sebagai penyebab (causation)
4. Jenis desain yang dipergunakan adalah eksperimental:
a. True Eksperimental (satu kelompok tidak dilakukan intervensi)
b. Quasy Eksperimental (satu kelompok dilakukan intervensi sesuai
dengan metodeyang dikehendaki, kelompok lainnya dilakukan seperti
biasanya)
c. Pre Eksperimental: Post Only, Pre-Post. Satu kelompok dilakukan
intervensi X dankelompok lainnya dilakukan intervensi
Sumber : (Nursalam, 2003; 82)
2.1.1 Desain Penelitian Deskriptif
Menurut Nursalam (2003: 83) Desain penelitian meliputi
identifikasi suatuperistiwa, variabel, mengembangkan teori dan
oprasional definisi dari variabel. Deskripsi variabel akan
memungkinkan menginterpretasi makna suatu teori yangditemukan
dan populasi yang dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya.
Penelitian deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan
(memaparkan) peristiwa–peristiwa urgen yang terjadi pada masa kini
(Nursalam. 2003: 83).
1. Desain penelitian studi kasus
Studi kasus merupakan rancangan penelitian yang mencakup
pengkajian satuunit penelitian secara intensif: misalnya satu
pasien, keluarga kelompok, komunitas,atau institusi.meskipun
jumlah dari subjek cenderung sedikit, jumlah variabel yangditeliti
sangat luas.
2. Desain penelitian surveySurvey adalah suatu desain yang
digunakan untuk menyediakan informasi yangberhubungan dengan
prevalensi, distribusi dan hubungan antar variabel dalam suatu
populasi.pada survey, tidak ada intervensi, survey pengumpulan
informasidari tindakan seseorang, pengetahuan, kemauan,
pendapat, dan nilai.
Tiga metode yg sering digunakan dalam pengumpulan data
survey :
1) Interview melalui telepon
2) Interview langsung– tatap muka3)
3) Tanya jawab dengan penyebaran questionaire melalui surat
3. Skema Penelitian Deskriptif Menurut Burn&Groves (1991: 293),
desain ini digunakan untuk menguji suatukarakteristik dari sampe
Klarifikasi pengukuran deskripsi
berkorelasi negatif.