DENGAN ANSIETAS
KELOMPOK 2
1. Ariyani : 616080717004
2. Dewi Gita : 616080717011
3. Maiyuni Susanti : 616080717025
4. Nur Aini safitri : 616080717029
5. Vidyawati : 616080717040
6. Widia Novitri : 616080717041
Dosen Pembimbing :
Ns. Setiadi Syarli, M.Kep
Tahun 2018/2019
LAPORAN PENDAHULUAN
Asuhan keperawatan Pada Klien dengan Ansietas
1. Pengertian Ansietas
Syamsu Yusuf (2009: 43) mengemukakan anxiety (cemas)
merupakan ketidakberdayaan neurotik, rasa tidak aman, tidak matang,
dan kekurangmampuan dalam menghadapi tuntutan realitas
(lingkungan), kesulitan dan tekanan kehidupan sehari-hari. Dikuatkan
oleh Kartini Kartono (1989: 120) bahwa cemas adalah bentuk
ketidakberanian ditambah kerisauan terhadap hal-hal yang tidak jelas.
Senada dengan itu, Sarlito Wirawan Sarwono (2012: 251) menjelaskan
kecemasan merupakan takut yang tidak jelas objeknya dan tidak jelas
pula alasannya.
Definisi yang paling menekankan mengenai kecemasan dipaparkan
juga oleh Jeffrey S. Nevid, dkk (2005: 163) “kecemasan adalah suatu
keadaan emosional yang mempunyai ciri keterangsangan fisiologis,
perasaan tegang yang tidak menyenangkan, dan perasaan aprehensif
bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi”. Senada dengan pendapat
sebelumnya, Gail W. Stuart (2006: 144) memaparkan “ansietas/
kecemasan adalah kekhawatiran yang tidak jelas dan menyebar, yang
berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya”.
Dari berbagai pengertian kecemasana (anxiety) yang telah
dipaparkan di atas dapat disimpulkan bahwa kecemasan adalah kondisi
emosi dengan timbulnya rasa tidak nyaman pada diri seseorang, dan
merupakan pengalaman yang samar-samar disertai dengan perasaan
yang tidak berdaya serta tidak menentu yang disebabkan oleh suatu hal
yang belum jelas.
2. Aspek-Aspek Ansietas
Kemudian Shah (dalam M. Nur Ghufron & Rini Risnawita, S, 2014:
144) membagi kecemasan menjadi tiga aspek, yaitu :
1. Aspek fisik, seperti pusing, sakit kepala, tangan mengeluarkan
keringat, menimbulkan rasa mual pada perut, mulut kering, grogi,
dan lain-lain.
2. Aspek emosional, seperti timbulnya rasa panik dan rasa takut.
3. Aspek mental atau kognitif, timbulnya gangguan terhadap perhatian
dan memori, rasa khawatir, ketidakteraturan dalam berpikir, dan
bingung.
Kemudian menurut Ivi Marie Blackburn & Kate M. Davidson (1994:
9) membagi analisis fungsional gangguan kecemasan, diantaranya :
1. Suasana hati, diantaranya: kecemasan, mudah marah, perasaan
sangat tegang.
2. Pikiran, diantaranya: khawatir, sukar berkonsentrasi, pikiran
kosong,
membesar-besarkan ancaman, memandang diri sebagai sangat
sensitif, dan merasa tidak berdaya.
3. Motivasi, diantaranya: menghindari situasi, ketergantungan tinggi,
dan ingin melarikan diri.
4. Perilaku, diantaranya: gelisah, gugup, kewaspadaan yang
berlebihan. 5. Gejala biologis, diantaranya: gerakan otomatis
meningkat, seperti
berkeringat, gemetar, pusing, berdebar-debar, mual, dan mulut
kering.
3. Jenis-Jenis Ansietas
1. Trait anxiety Trait anxiety, yaitu adanya rasa khawatir dan terancam
yang menghinggapi diri seseorang terhadap kondisi yang
sebenarnya
tidak berbahaya. Kecemasan ini disebabkan oleh kepribadian
individu yang memang memiliki potensi cemas dibandingkan
dengan individu yang lainnya.
2. State anxiety State anxiety, merupakan kondisi emosional dan
keadaan sementara pada diri individu dengan adanya perasaan
tegang dan khawatir yang dirasakan secara sadar serta bersifat
subjektif.
1) kegelisahan, kegugupan
5) banyak berkeringat
9) sulit berbicara
15) pusing
26) diare
1) perilaku menghindar
3) perilaku terguncang
14) berpikir bahwa harus bisa kabur dari keramaian, kalau tidak
pasti
akan pingsan
1. pengkajian keperawatan
indentitas klien :
b. Alasan Masuk
c. Faktor predisposisi
1) Dalam pandangan Psikonaliti, ansietas adalah konflik
emosional yang terjadi antara dua elemen kepribadian : id
dan superego.
2) Menurut pandangan interpersonal, ansietas timbul dari
perasaan takut terhadap ketidak setujuan dan penolakan
interpersonal. Ansietas juag berhubungan dengan
perkembangan trauma, seperti perpisahan dan kehilangan,
yang menimbulkan kerentanan tertentu.
3) Menurut pandangan perilaku, ansietas merupakan produk
frustasi. Yaitu segala sesuatu yang mengganggu
kemampuan
individu untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
4) Kajian keluarga menunjukan bahwa gangguan ansietas
biasanya terjadi dalam keluarga. Gangguan ansietas juga
tumpeng tindih antara gangguan ansietas dengan depresi.
d. Fisik
Tanda Vital :
N : menurun
B6 : lemah
c. Psikososial :
Konsep Diri :
e. Spiritual :
f. Status mental :
h. Mekanisme Koping
j. Pengetahuan Kurang
k. Aspek medik
Diagnose medis :
Ketegangan motoric :
a. Kedutan otot atau rasa gemetar
b. Otot tegang/kaku/pegelinu
c. Tidak bisa diam
d. Mudah menjadi lelah