Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Perawat adalah mereka yang memiliki kemampuan dan
kewenangan melakukan tindakan keperawatan berdasarkan ilmu yang
dimilikinya yang diperoleh melalui pendidikan keperawatan (UU
Kesehatan No. 23, 1992).
Menurut Effendy (1995), perawatan adalah pelayanan essensial
yang diberikan oleh perawat terhadap individu, keluarga dan masyarakat.
Pelayanan yang diberikan adalah upaya mencapai derajat kesehatan
semaksimal mungkin sesuai dengan potensi yang dimiliki dalam
menjalankan kegiatan di bidang promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif dengan menggunakan proses keperawatan.
Sejarah keperawatan di dunia diawali pada zaman purbakala
(Primitive Culture) sampai pada munculnya Florence Nightingale sebagai
pelopor keperawatan yang berasal dari Inggris. Perkembangan
keperawatan sangat dipengaruhi oleh perkembangan struktur dan
kemajuan peradaban manusia.
Falsafah keperawatan adalah dasar pemikiran yang harus dimiliki
perawat sebagai kerangka dalam berfikir, pengambilan keputusan dan
bertindak yang diberikan pada klien dalam rentang sehat sakit, yang
memandang manusia sebagai mahluk yang holistic, yang harus dipenuhi
kebutuhan biologi, psikologi, social, cultural dan spiritual melalui upaya
asuhan keperawatan yang komprehensif, sistematis, logis, dengan
memperhatikan aspek kemanusiaan bahwa setiap klien berhak
mendapatkan perawatan tanpa membedakan suku, agama, status social dan
ekonomi.
Paradigma keperawatan merupakan suatu pandangan global yang
dianut oleh mayoritas kelompok ilmiah (keperawatan) atau hubungan
berbagai teori yang membentuk suatu susunan yang mengatur hubungan

1
diantara tersebut guna mengembangkan model konseptual dan teori – teori
keperawatan sebagai kerangka kerja keperawatan.

1.2 Rumusan Masalah

a. Apa yang dimaksud dengan keperawatan dan sejarah?


b. Bagaimana sejarah keperawatan di dunia?
c. Bagaimana perkembangan keperawatan di Inggris ?
d. Bagaimana sejarah keperawatan di Indonesia ?
e. Apa yang dimaksud dengan falsafah dan paradigma keperawatan?

1.3 Tujuan Penulisan

a. Untuk mengetahui keperawatan dan sejarah


b. Untuk mengetahui sejarah keperawatan di dunia
c. Untuk mengetahui perkembangan keperawatan di Inggris
d. Untuk mengetahui sejarah keperawatan di Indonesia
e. Untuk menegtahui falsafah dan paradigma keperawatan

2
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN

2.1 Definisi Keperawatan dan Sejarah Keperawatan

Perawat adalah mereka yang memiliki kemampuan dan


kewenangan melakukan tindakan keperawatan berdasarkan ilmu yang
dimilikinya yang diperoleh melalui pendidikan keperawatan (UU
Kesehatan No. 23, 1992).

Menurut Effendy (1995), perawatan adalah pelayanan essensial


yang diberikan oleh perawat terhadap individu, keluarga dan masyarakat.
Pelayanan yang diberikan adalah upaya mencapai derajat kesehatan
semaksimal mungkin sesuai dengan potensi yang dimiliki dalam
menjalankan kegiatan di bidang promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif dengan menggunakan proses keperawatan.

Merawat mempunyai suatu posisi sentral. Merawat merupakan


suatu kegiatan dalam ruang lingkup yang luas yang dapat menyangkut diri
kita sendiri, menyangkut sesuatu yang lain dan menyangkut lingkungan.
Jika kita merawat sesuatu, kita menginginkan hasil yang dicapai akan
memuaskan. Jadi kita akan selalu berusaha untuk mencapai sesuatu
keseimbangan antara keinginan kita dan hasil yang akan diperoleh.

Sejarah adalah setiap peristiwa atau kejadian di masa lampau yang


menyenangkan maupun memilukan. Sejarah perkembangan keperawatan
senantiasa mengalami masa pasang surut dari zaman ke zaman.
Perkembangan ini tidak lepas dari proses perubahan peradaban manusia
dan tingkat pemenuhan kebutuhan manusia akan layanan kesehatan,
khususnya layanan keperawatan, yang terus meningkat sesuai taraf
kehidupannya. Mengetahui masa lalu dan memahami keperawatan
terdahulu akan memberikan suatu kesempatan untuk menggunakan

3
pengalaman dan pelajaran yang dapat digunakan di masa kini dan masa
yang akan datang.
Keperawatan sebagai suatu pekerjaan sudah ada sejak manusia ada
dibumi ini, keperawatan terus berkembang sesuai dengan kemajuan
peradaban teknologi dan kebudayaan. Konsep keperawatan dari abad kea
bad terus berkembang.

2.2 Sejarah Keperawatan di Dunia


Sejarah perkembangan keperawatan secara umum terbagi ke dalam
lima zaman, yaitu zaman purba, zaman permulaan masehi, zaman
pertengahan, zaman baru (renaisans), dan zaman modern.
2.2.1 Zaman Purbakala
Sejarah keperawatan di mulai sejak adanya manusia lahir di
muka bumi, bisa pula dikatakan bahwa keberadaan keperawatan
sudah ada sejak zaman purba. Awal perkembangan keperawatan
adalah perawat harus memiliki naluri keibuan (Mother Instinct).
Setiap manusia pasti memiliki naluri keibuan untuk menjaga
kesehatan, mengurangi stimulus kurang menyenangkan, menyusui
anak, merawat anak yang mengalami penderitaan atau sedang
sakit. Naluri keperawatan senantiasa ada dan berada dalam setiap
pribadi manusia.
Perkembangan keperawatan pada zaman purba sangat di
pengaruhi oleh kegiatan keagamaan atau keprcayaan yang dianut
oleh kelompok masyarakat pada zamannya, seperti berikut:
a. Mesir
Bangsa Mesir, pada zaman purba mempercayai bahwa
dewa Isis yang memberikan penyakit dan memberikan
pertolongan (kesembuhan) pada manusia. Kuil merupakan
rumah sakit pertama di Mesir. Ketabiban bangsa mesir telah
mengenal ilmu bedah sejak zaman purba (± 4800 SM). Dalam
menjalankan tugasnya, ia menggunakan bidai (spalk), alat-alat

4
pembalut, dan mempunyai pengetahuan tentang anatomi,
hygienr umum, serta tentang obat-obatan.
b. Babilonia dan Syria
Pada 680 SM, orang telah mengetahui cara menahan darah
yang keluar dari hidung dan merawat jerawat pada muka.
Bangsa Babylon dan Syria menyembah dewa, mereka
menganggap perawatan atau pengobatan berdasarkan
kepercayaan tersebut.
c. Tiongkok
Bangsa Tiongkok telah mengenal penyakit kelamin di
antaranya Gonorrhea dan Syphilis. Pencacaran juga telah
dilakukan sejak 1000 SM, ilmu urut dan psikoterapi. Orang-
orang yang terkenal dalam ketabiban:
1. Seng Lung di kenal sebagai “Bapak Pengobatan, yang ahli
penyakit dalam dan  telah menggunakan obat-obatan dari
tumbuhan dan mineral (garam-garaman). Semboyannya
yang terkenal adalah Lihat, Dengar, Tanya, dan Rasa.
2. Chang Chung Ching ± 200 SM, telah mengerjakan lavement
dengan menggunakan bambu.
d. Yunani
Bangsa Yunani zaman purba memuja dan memuliakan
banyak dewa (polytheisme). Dewa yang terkenal adalah dewa
pengobatan putrid dan dewa yang bernama Hygiene sebagai
dewi kesehatan, maka terbentuk perkataan higyene. Untuk
pemujaan kepada para dewa didirikan kuil (1134 SM) yang
berfungsi sebagai tempat pengobatan orang sakit dan
perawatan, yang dikerjakan oleh para budak-budak. Orang
ternama dalam ketabiban antara lain:
1. Hippocrates (hidup ± 400 SM) adalah bapak pengobatan.
2. Plato ahli filsafat Yunani, otak sebagai pusat kesadaran.
3. Aristoteles ahli filsafat, ahli jiwa dan ilmu hayat.

5
e. Roma
Rumah sakit Roma zaman purba disebut valentrumdinari
Roma, yang terdapat di Swiss ditemukan alat-alat perawatan,
seperti peralatan untuk huknah pot-pot tempat selep. Juga
instrument untuk perluan pembedahan, seperti pisau, pinset,
klem arteri, dan speculum. Tokoh terkenal Julius Caesar (101-
44 SM) seorang wali Negara yang pertama kali mengakui guru-
guru hygiene dan menganjurkan tentang kesehatan dan
kebersihan.
Setelah itu perkembangan keperawatan terus berubah
dengan adanya Diaknoses dan Philantrop, yaitu suatu kelompok
wanita tua dan janda yang membantu pendeta merawat orang
sakit, sejak itu mulai berkembang ilmu keperawatan.

2.2.2 Zaman Masehi


Keperawatan di mulai pada saat perkembangan agama
nasrani, dimana pada saat itu banyak terbentuk Diakones yaitu
suatu organisasi wanita yang bertujuan untuk mengunjungi orang
sakit, sedangkan laki-laki diberi tugas dalam memberikan
perawatan untuk mengubur bagi yang meninggal. Pada zaman
pemerintahan Lord-Constantine, ia mendirikan Xenodhoecim atau
hospes yaitu tempat penampungan orang-orang sakit yang
membutuhkan pertolongan. Pada zaman ini berdirilah Rumah Sakit
di Roma yaitu Monastic Hospital.
1. Pertengahan Abad VI Masehi
Keperawatan berkembang di Asia Barat Daya yaitu Timur
Tengah, seiring dengan perkembangan agama Islam. Pengaruh
agama Islam terhadap perkembangan keperawatan tidak lepas
dari keberhasilan Nabi Muhammad SAW menyebarkan agama
Islam. Abad VII Masehi, di Jazirah Arab berkembang pesat
ilmu pengetahuan sperti Ilmu Pasti, Kimia, Hygiene, dan obat-
obatan. Pada masa ini muncul prinsip-prinsip dasar

6
keperawatan kesehatan. Seperti, pentingnya kebersihan diri,
kebersihan makanan, dan lingkungan. Tokoh keperawatan yang
dikenal dari Arab adalah Rufaidah.
2. Permulaan Abad XVI
Ada 3 Rumah Sakit yang berperan besar pada masa itu terhadap
perkembangan keperawatan :
1. Hotel Dieu di Lion
Awalnya pekerjaan perawat dilakukan oleh bekas
WTS yang telah bertobat. Selanjutnya, pekerjaan perawat
digantikan oleh perawat terdidik melalui pendidikan
keperawatan di RS ini.
2. Hotel Dieu di Paris
Pekerjaan perawat dilakukan ole horde agama.
Sesudah Revolusi Perancis, orde agama dihapuskan dan
pekerjaan perawat dilakukan oleh orang-orang bebas.
Pelopor perawat di RS ini adalah Genevieve Bouquet.
3. ST. Thomas Hospital (1123 M)
Pelopor perawat di RS ini adalah Florence
Nightingale (1820). Pada masa ini perawat di percaya
banyak orang. Pada saat perang Crimean War, Flonrence
ditunjuk oleh Negara inggris untuk menata asuhan
keperawatan di RS Militer di Turki. Hal tersebut
memberikan peluang bagi Florence untuk meraih prestasi
dan sekaligus meningkatkan status perawat. Kemudian
Florence di juluki dengan nama “The Lady of the Lamp”.

2.3 Perkembangan Keperawatan di Inggris


Florence kembali ke Inggris setelah perang Crmean. Pada tahun
1840 Inggris mengalami perubahan besar dimana sekolah-sekolah perawat
mulai bermunculan. Florence menentapkan struktur dasar di pendidikan
perawat di antaranya mendirikan sekolah perawat menetapkan tujuan
pendidikan perawat, serta menetapkan pengetahuan yang harus dimiliki

7
calon perawat. Florens dalam merintis profesi keperawatan diawalai
dengan membantu para korban akibat perang krim (1854-1856) antara
Roma dan Turki, yang dirawat di sebuah  rumah sakit (scutori) yang
akhirnya kemudian mendirikan sebuah rumah sakit dengan nama rumah
sakit Thomas di London dan juga mendirikan sekolah perawatan yang di
beri nama Nightingale Nursing School. Konsep pendidikan Florence ini
mempengaruhi pendidikan keperawatan di dunia.
Konstribusi Florence bagi perkembangan keperawatan antara lain:
a. Nutrisi merupakan bagian terpenting dari asuhan keperawatan.
b. Okupasi dan rekreasi merupakan terapi bagi orang sakit.
c. Manajemen RS.
d. Mengembangkan pendidikan keperawatan.
e. Perawatan berdiri sendiri berbeda dengan profesi kedokteran.
f. Pendidikan berlanjut bagi perawat.
Florence Nightingale juga menyelenggarakan beberapa kegiatan
dalam rangka pengembangan keperawatan yaitu:
1. Membuat buku catatan perawat yang memuat dasar-dasar
keperawatan bagi pendidikan.
2. Menulis berbagai tentang ilmu keperawatan.
3. Mengadakan latihan P3K dan palang merah untuk para prajurit.
4. Memperbaiki praktik keperawatan di beberapa rumah sakit di
Inggris.
5. Menyelenggarakan kegiatan yang berhubungan dengan kesehatan
masyarakat dan perawat kesehatan masyarakat.
6. Mendirikan himpunan Perawat Nasional Inggris (British Nurses
Association) pada tahun 1987, yang merupakan perkumpulan
perawat pertama didunia.
7. Mendirikan himpunan perawat-perawat kepala di seluruh Inggris
yang disebut Matron Council Of Nursing pada tahun 1894.
Perkumpulan ini menjadi semakin kuat sehingga
pemerintah Inggris menetapkan sebagai Profesional Freedom yang
kemudian di undang-undangkan pada tahun 1919.

8
2.4 Sejarah Keperawatan di Indonesia
2.4.1 Pekembangan Sebelum Kemerdekaan
1. Zaman Penjajahan Belanda
Pada masa ini perawat berasal dari penduduk pribumi yang
disebut VELPLEGEK dengan sebutan zieken oppaser sebagai
penjaga rumah sakit. usaha pemerintahan Belanda dibidang
kesehatan adalah:
1. Mendirikan rumah sakit I Binnen Hospital di Jakarta pada
tahun 1799
2. Mendirikan rumah sakit II Butten Hospital
3. Membentuk dinas kesehatan tentara (military gezond
herdsdients).
4. Membentuk Dinas Kesehatan Rakyat (Burgerlijke
gezandherds dienst).

2. Zaman penjajahan Inggris(1812-1816)


Gubernur jendral Rafles sangat memperhatikan rakyat
semboyan :Kesehatan adalah milik manusia. Usaha-usahanya
dibidang kesehatan :
1. Pencacaran secara umum
2. Membenahi cara perawatan pasien dengan gangguan jiwa
3. Memperhatikan kesehatan pada para tawanan

3. Zaman Penjajahan Jepang (1942-1945)


Menyebabkan perkembangan keperawatan mengalami
kemunduran yang juga merupakan zaman kegelapan dunia
keperawatan di Indonesia. Kemunduran-kemunduran ini terlihat
pada:
1. pekerjaan perawat dikerjakan oleh orang-orang yang tidak
terdidik,
2. Pimpinan RS diambil alih oleh orang-orang jepang,
3. Obat-obatan sangat kurang

9
4. Wabah penyakit terjadi dimana-mana.

2.4.2 Perkembangan Keperawatan Pada Masa Kemerdekaan


Usaha-usaha dibidang kesehatan tahun 1949 mulai dibangun
rumah sakit dan balai kesehatan. Tahun 1952 mulai didirikan sekolah
perawat yaitu sekolah guru perawat dan sekolah perawat setingkat SLTP
tahun 1962 mulai didirikan pendidikan keperawatan professional.

2.4.3 Perkembangan Keperawatan Setelah Kemerdekaan

1. Periode 1945-1962

Tahun 1945-1950 merupakan masa transisi pemerintahan Negara


Kesatuan Republik Indonesia. Pengembangan tenaga keperawatan
yang masih menggunakan sistem pendidikan yang telah ada, yaitu
perawat lulusan pendidikan Belanda (MULO + 3 tahun pendidikan,
untuk ijazah A (perawat umum) dan ijazah B untuk perawat jiwa.
Terdapat pula pendidikan perawat dengan dasar (SR + 4 tahun
pendidikan) yang lulusannya disebut mantra juru rawat.
Tahun 1953 di buka sekolah pengatur rawat dengan tujuan
menghasilkan tenaga perawat yang lebih berkualitas. Pada tahun 1955,
dibuka Sekolah Djuru Kesehatan (SDK) dengan pendidikan SR
ditambah pendidikan 1 tahun dan sekolah pengamat kesehatan sebagai
pengembangan SDK, ditambah pendidikan lagi selama setahun.
Pada tahun 1962 telah dibuka Akademi Keperawatan dengan
pendidikan dasar umum SMA yang bertembat di Jakarta, di RS. Cipto
Mangunkusumo. Sekarang dikenal dengan nama Akper Depkes di Jl.
Kimia No. 17 Jakarta Pusat.

2. Periode 1963-1983
Pada tahun 1972 tepatnya pada tanggal 17 Maret lahirlah
organisasi profesi dengan nama Persatuan Perawat Nasional Indonesia
(PPNI) di Jakarta. Mulai tahun 1983 organisasi profesi ini terlibat

10
penuh dalam pembenahan keperawatan melalui kerjasama dengan
CHS, Depkes dan organisasi lainnya.
Pada tahun 1983 melalui Lokakarya Nasional Keperawatan yang
diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,
Departemen Kehehatan RI, dan DPP PPNI, telah ditetapkan define
mengenai tugas dan fungsi perawat di Indonesia.
Dari hasil Lokakarya Nasional tersebut, dikembangkan pendidikan
perawat setingkat akademi (DIII), sarjana (S1), pasca sarjana (S2),
serta DIV di Indonesia.

3. Periode 1984 sampai sekarang


Tahun 1985, resmi dibuka pendidikan S1 keperawatan dengan
nama Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) di Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia di Jakarta. Sejak saat itu PSIK-UI telah
menghasilkan tenaga keperawatan tingkat sarjana sehingga pada tahun
1992 di keluarkannya UU No. 23 tentang kesehatan yang mengakui
tenaga keperawatan sebagai profesi.

2.5 Falsafah dan Paradigma Keperawatan


2.5.1 Falsafah keperawatan

Falsafah adalah keyakinan terhadap nilai-nilai yang


menjadi pedoman untuk mencapai suatu tujuan dan dipakai sebaai
pandangan hidup.

Falsafah menjadi ciri utama pada suatu komunitas,baik


komunitas berskala besar maupun berskala kecil,salah satunya
adalah profesi keperawatan.

Falsafah keperawatan adalah keyakinan perawat terhadap


nilai-nilai keperawatan yang menjadi pedoman dalam memberikan
asuhan keperawatan, baik terhadap individu, keluarga, kelompok,
maupun masyarakat.
Keyakinan Yang Harus Dimiliki Perawat :

11
a. Manusia adalah individu yang unik holistik
b. Meningkatkan derajat kesehatan yang optimal
c. Kolaborasi dengan tim kesehatan dan pasien/keluarga.
d. Proses keperawatan
e. Perawat bertanggung jawab dan bertanggung gugat
f. Pendidikan keperawatan harus dilaksanakan terus-menerus.

2.5.2 Paradigma keperawatan

Paradigma adalah suatu cara pandang mendasar atau cara


kita melihat, memikirkan, memaknai, menyikapi, serta memilih
tindakan atas fenomena yang ada.
Paradigm merupakan suatu diagram atau kerangka berpikir
yang menjelaskan suatu diagram atau kerangka berpikir yang
menjelaskan suatu fenomena.
Paradigma keperawatan merupakan suatu pandangan global
yang dianut oleh mayoritas kelompok ilmiah (keperawatan) atau
hubungan berbagai teori yang membentuk suatu susunan yang
mengatur hubungan diantara tersebut guna mengembangkan model
konseptual dan teori – teori keperawatan sebagai kerangka kerja
keperawatan.
Paradigma keperawatan terdiri atas 4 unsur :

a. Keperawatan
Merupakan suatu bentuk layanan kesehatan
professional yang merupakan bagian integral dari layanan
kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan.
Layanan ini berbentuk layanan bio – psiko – sosio – spiritual
komprehensif yang ditujukan bagi individu, keluarga,

12
kelompok, dan masyarakat, baik sehat maupun sakit yang
mencakup seluruh proses kehidupan manusia ( Lokakarya
Keperawatan Nasional, 1983).
b. Manusia
Manusia adalah makhluk hidup yang lebih sempurna
disbandingkan dengan makhluk hidup yang lain.
Profesi keperawatan mempunyai konsep tentang manusia yang
memandang manusia yang memandang dan meyakini manusia
sebagai makhluk yang unik, sebagai system adaptif, dan
sebagai makhluk holistik.
1) Manusia sebagai makhluk unik
Manusia mempunyai sifat dan karakteristik yang
berbeda satu sama lain.
2) Manusia sebagai system adaptif atau terbuka
Manusia sebagai system adaptif atau terbuka
memandang manusia sebagai system terbuka yang dinamis
yang memerlukan berbagai masukan dari subsistem (system
pernapasan, system kardiovaskular, system pernapasan,
system pencernaan, dan system lainnya) maupun
suprasistem ( keluarga, komunitas, masyarakat dan social
budaya).

Pada dasarnya setiap manusia mempunyai dua macam


kebutuhan pokok/dasar. Kebutuhan materi dan kebutuhan
non-materi.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh setiap


perawat terkait dengan karakteristik kebutuhan dasar manusia :

1) Setiap orang mempunyai kebutuhan dasar yang sama,walaupun


masing-masing mempunyai latar belakang social,budaya
,persepsi,dan pengetahuan yang berbeda.
2) Umumnya setiap manusia memenuhi kebutuhan dasarnya
sesuai dengan tingkat prioritas masing-masing kebutuhan dasar

13
yang harus segera dipenuhi tentunya adalah kebutuhan dasar
dengan tingkat prioritas yang paling tinggi/utama.
3) Walaupun kebutuhan dasar pada umunya harus dipenuhi
sebagian dari kebutuhan tersebut dapat ditunda.
4) Kegagalan dalam pemenuhan salah satu kebutuhan dasar dapat
menimbulkan ketidakseimbangan yang dapat menyebabkan
sakit.
5) Munculnya keingina untuk memenuhi kebutuhan dasar
dipengaruhi oleh stimulus internal maupun eksternal, misalnya
kebutuhan untuk minum. Seseorang dapat merasakan haus
karena berkurangnya cairan didalam tubuhnya atau akibat
melihat minuman yang segar di siang hari yang terik.
6) Kebutuhan dasar manusia saling berhubungan dan saling
mempengaruhi. Sebagai contoh, kebutuhan makanan akan
diikuti dengan kebutuhan umum.
7) Jika seseorang merasa perlu terhadap kebutuhannya, ia akan
berusaha memenuhinya dengan segera.
Menurut Abraham maslow (1908-1970) kebutuhan manusia
dapat digolongkan menjadi lima tingkat kebutuhan (five
hierarchy of needs) .

14
a) Kebutuhan Fisiologis
Kebutuhan fisiologi merupakan kebutuhan primer
yang menjadi syarat dasar bagi kelangsungan hidup
manusia guna memelihara homeostatis tubuh.
b) Kebutuhan keselamatan dan Keamanan
Kebutuhan keselamatan dan keamanan adalah
kebutuhan untuk melindungi diri dari bahaya fisik.
Ancaman terhadap keselamatan seseorang dapat
dikategorikan sebagai ancaman mekanis,kimiawi,ternal,dan
bakteriologis.
c) Kebutuhan cinta dan memiliki
Kebutuhan cinta adalah kebutuhan dasar yang
menggambarkan Emosi seseorang,kebutuhan ini
merupakan suatu dorongan saat seseorang berkeinginan
menjalin hubungan yang efektif atau hubungan emosional
dengan orang lain.
Beberapa karakteristik cinta menurut Ashley
Montagu (1975) adalah sebagai berikut :
1) Cinta bukan hanya pperasaan yang subjektif,tapi juga
tindakan serius saat seseorang menyampaikan perasaan
kepada yang lain.
2) Cinta tidak bersyarat, tidak dapat tawar-menawar, tapi
disampaikan seseorang yang menaruh minat kepada
orang lain.
3) Cinta adalah dukungan seseorang akan selalu ada bila
orang lain membutuhkannya. Dalam cinta ada simpati
dan pengertian.
Kebutuhan untuk dicintai atau dimiliki adalah
keinginan untuk berteman,bersahabat,atau bersama-
sama aktivitas

15
d) Kebutuhan Harga Diri
Harga diri seseorang bergantung pada kebutuhan
dasar lain yang harus dipenuhi. Sebagai contoh,sebagai
contoh,jika kebutuhan akan cinta atau kkeamanan tidak
terpenuhi,secara memuaskan, kebutuhan akan harga diri
juga terancam.
e) Kebutuhan aktualisasi Diri
Kebutuhan aktualisasi diri adalah tingkat kebutuhan
yang paling tinggi menurut maslow dan kalish. Aktualisasi
diri adalah kemampuan seseorang untuk mengatur diri dan
otonominya sendiri serta bebas dari tekanan diri.
c. Sehat – sakit
Sehat adalah keadaan keseimbangan yang sempurna, baik
fisik, mental, dan social, tidak hanya bebas dari penyakit dan
kelemahan (WHO).
Sehat adalah keadaan sejahtera tubuh, jiwa, sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara
sosial dan ekonomis (Undang – Undang Kesehatan RI No. 23
Tahun 1992).
Sehat adalah kemampuan optimal individu untuk
menjalankan peran dan tugasnya secara efektif (Parson).
Sakit adalah ketidakseimbangan fungsi normal tubuh
manusia, termasuk sejumlah system biologis dan kondisi
penyesuaian (Parson).
Rentang sehat – sakit adalah suatu skala ukur hipotesis
untuk mengukur keadaan sehat / keadaan seseorang.

Faktor yang mempengaruhi status kesehatan

16
1) Keturunan
Penyakit manusia dapat dibagi ke dalam beberapa
kategori, salah satunya disebabkan oleh faktor genetik.
2) Pelayanan kesehatan
Dapat mempengaruhi status kesehatan individu
(khususnya) dan masyarakat (umumnya).
3) Perilaku sakit
Saat seseorang jatuh sakit, ia akan menunjukkan berbagai
perilaku sakit seperti tidak memegang tanggung jawab
selama sakit, bebas dari tugas dan peran social, berupaya
mencapai kondisi sehat secepat mungkin.

d. Lingkungan
Kesehatan lingkungan pada hakikatnya adalah suatu kondisi
atau keadaan lingkungan yang optimum sehingga berpengaruh
positif pada terwujudnya status kesehatan yang optimal pula
ruang lingkup kesehatan.

17
BAB III

SIMPULAN DAN SARAN


3.1 Simpulan
Perawat adalah mereka yang memiliki kemampuan dan
kewenangan melakukan tindakan keperawatan berdasarkan ilmu yang
dimilikinya yang diperoleh melalui pendidikan keperawatan (UU
Kesehatan No. 23, 1992).

Merawat mempunyai suatu posisi sentral. Merawat merupakan


suatu kegiatan dalam ruang lingkup yang luas yang dapat menyangkut diri
kita sendiri, menyangkut sesuatu yang lain dan menyangkut lingkungan.
Jika kita merawat sesuatu, kita menginginkan hasil yang dicapai akan
memuaskan. Jadi kita akan selalu berusaha untuk mencapai sesuatu
keseimbangan antara keinginan kita dan hasil yang akan diperoleh.

Sejarah perkembangan keperawatan secara umum terbagi ke dalam


lima zaman, yaitu zaman purba, zaman permulaan masehi, zaman
pertengahan, zaman baru (renaisans), dan zaman modern.

Falsafah keperawatan adalah keyakinan perawat terhadap nilai-


nilai keperawatan yang menjadi pedoman dalam memberikan asuhan
keperawatan, baik terhadap individu, keluarga, kelompok, maupun
masyarakat.

Paradigma keperawatan merupakan suatu pandangan global yang


dianut oleh mayoritas kelompok ilmiah (keperawatan) atau hubungan
berbagai teori yang membentuk suatu susunan yang mengatur hubungan
diantara tersebut guna mengembangkan model konseptual dan teori – teori
keperawatan sebagai kerangka kerja keperawatan.

3.2 Saran
Diharapkan kita dapat mengetahui sejarah keperawatan di dunia
dan di Indonesia serta falsafah dan paradima keperawatan.

18

Anda mungkin juga menyukai