Diajukan sebagai salah satu syarat mengikuti pekuliahan pendidikan Agama Islam
Nama NiM
Zahrati Ulfa
Maya Afrianita
Ikbal Maulana
Dosen Pembimbing:
Ahmad Saefulloh,M.Pd
PRODI S1 NERS
TAHUN 2017/2018
BAB I
PENDAHULUAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas, yang akan menjadi focus pembahasan pemakalah
adalah:
BAB II
Setiap manusia tidak akan terlepas akan kebutuhannya terhadap agama. Begitu pentingnya
agama dalam kehidupan manusia. Di Indonesia terdapat setidaknya 5 agama yang di akui
oleh Pemerintah, salah satunya adalah Agama Islam. Islam mengajarkan manusia agar
menjaga diri dan keluarga dari siksa api neraka. Salah satu upaya menjaga diri adalah dengan
memelihara kesehata, karena akal yang sehat terdapat dalam jiwa yang sehat. Maka, dalam
hal ini pemakalah akan menguraikan keterkaitan antara agama islam dengan kesehatan.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah pemakalah menguraikan isi pembahasan tentang kaitan ajaran Agama Islam
dengan kesehatan,maka pemakalah menyimpulkan bahwa :
Pemakalah menyadari bahwa penjelasan di atas masih terdapat kekurangan, baik dari segi
isi maupun dari segi penulisan. Maka dari itu, di harapkan kepada pembaca kritik dan
saran sebagai masukan yang membangun demi perbaikan makalah ini selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKAAN
Dosen pengampu,
Ahmad Saefulloh,M.Pd
Makna dan Hakikat Bersih dan Kesehatan dalam Islam .
َتَنَظَّفُ ْوا ِب ُك ِّل َما اِ ْستَطَ ْعتُ ْم فَاِ َن هللاَ تَ َعالَي بَنَي ا ِال ْسالَ َم َعلَي النَظَافَ ِة َولَ ْن يَ ْد ُخ َل ْال َجنَّةَ اِال
ٍ ُكلُّ نَ ِظي
ْف
Artinya : “Bersihkanlah segala sesuatu semampu kamu. Sesungguhnya Allah ta’ala
membangun Islam ini atas dasar kebersihan dan tidak akan masuk surga kecuali setiap
yang bersih.” (HR Ath-Thabrani).
ُّ َج َوا ٌد يُ ِحب, َك ِري ٌم ي ُِحبُّ ْال َك َر َم, َيف ي ُِحبُّ النَّظَافَة َ طيِّبٌ يُ ِحبُّ الطَّي
ٌ نَ ِظ, ِّب َ َ هَّللا إِ َّن
فَنَظِّفُوا أَ ْفنِيَتَ ُك ْم, ْالجُو َد
Artinya “Sesungguhnya Allah itu baik dan mencintai kebaikan, Bersih (suci) dan
mencintai kebersihan, Mulia dan mencintai kemuliaan, bagus dan mencintai kebagusan,
bersihkanlah rumahmu….” (H.R.Tirmidzi dari Saad).
Al-Qur’an dan hadits banyak menggunakan lafal atau kosa kata thaharah yang
mengindikasikan pada kesucian badan dari kotoran dan najis. Dalam surat al-Maidah:
6 dan surat an-Nisa: 43, ayat tersebut mewajibkan wudu dan atau mandi sebelum
shalat, tampak mengandung dua makna sekaligus, yaitu thaharah secara hissiyah-
jasmaniyah (konkrit-nyata) karena dibersihkan oleh air dan thaharah
maknawiyah(abstrak) karena dibersihkan dengan air atau tanah ketika air itu tidak ada.
Dikatakan dua makna, “Sesungguhnya Allah adalah pengampun dan penyayang” pada
akhir surat an-Nisa:43 karena wudhu dan mandi juga shalat adalah jalan membersihkan
dosa. Rasul berkata, artinya: “Tidak ada seorang laki-laki yang berwudhu baik
wudhunya, terus shalat dua rakaat, maka ia diampuni dosanya” (HR.Bukhari).
Kesucian secara rohani karena dia sudah ada dalam keta’atan, istighfar dan taubat
pada Allah. Dalam kehidupan sehari-hari suci ini diungkapkan kepada seseorang yang
sedang haid atau dalam keadaan junub, misalnya, orang yang sudah bersih atau suci
ْ ( ” َح ّتى َيal-Baqarah:222).
dari haid, disebut, “ طهُلرْ َن
Fardhu ( Rukun ) Mandi
1. Niat. Orang yang di wajibkan untuk melakukan mandi wajib hendaklah berniat
(menyengaja) menghilangkan hadastnya .
2. Mengalirkan (membasahi) air ke seluruh badan
Sunat-Sunat Mandi
Definisi Mandi
Mandi artinya ialah meratakan air ke seluruh tubuh . Mandi itu disyari’atkan berdasarkan firman
Allah Ta’ala :
م ُجنُبًافَاطَّهّرُاuْ َُواِ ْن ُك ْنت
“Apabila kamu junub,hendaklah bersuci.” (Al-Maidah:6)