A. PERSALINAN
1. Pengertian persalinan
Tanda-tanda persalinan yaitu rasa sakit oleh adanya his yang datang
lebih kuat, sering dan teratur, keluar darah lendir yang banyak karena robekan-
robekan kecil pada serviks, terkadang ketuban pecah dengan sendirinya, pada
pemeriksaan dalam didapat serviks yang mendatar dan pembukaan jalan sudah
ada (Yeyeh, Ai, 2009, Hlm. 9).
2. Jenis Kecemasan
Menurut Hall dan Lindzey (2000) kecemasan itu ada tiga, yaitu
kecemasan realita, neurotik dan moral.
a. Kecemasan realita
Rasa takut akan bahaya yang datang dari dunia luar dan derajat
kecemasan semacam itu sangat tergantung kepada ancaman nyata.
b. Kecemasan neurotic
Rasa takut instink akan keluar jalur dan menyebabkan sesorang berbuat
sesuatu yang dapat membuatnya terhukum.
c. Kecemasan moral
Rasa takut terhadap hati nuraninya sendiri. Orang yang hati nuraninya
cukup berkembang cenderung merasa bersalah apabila berbuat sesuatu
yang bertentangan dengan norma moral.
3. Tingkat Kecemasan
Menurut Stuart dan Sundeen (2002), ada empat tingkat kecemasan yang
dialami oleh individu, yaitu :
a. Kecemasan ringan
b. Kecemasan sedang
c. Kecemasan berat
d. Panik
2. Respirasi
Napas cepat dan dangkal, rasa tertekan pada dada, rasa tercekik.
3. Kulit
Perasaan panas atau dingin pada kulit, muka pucat, berkeringat seluruh
tubuh, rasa terbakar pada muka, telapak tangan berkeringat, gatal-
gatal.
4. Gastrointestinal
5. Neuromuskuler
Gelisah, tremor, gugup, bicara cepat dan tidak ada koordinasi, menarik
diri, menghindar.
2. Kognitif
Tidak sabar, tegang, neurosis, tremor, gugup yang luar biasa, sangat
gelisah.
8. Gejala Kecemasan
Orang yang mengalami kecemasan biasanya memiliki gejala-gejala
yang khas dan terbagi dalam beberapa fase, yaitu
a. Fase 1 (satu)
b. Fase 2 (dua)
Gejala klinis seperti pada fase satu, seperti gelisah, ketegangan otot,
gangguan tidur dan keluhan perut, penderita juga mulai tidak bisa
mengontrol emosinya dan tidak ada motifasi diri (Wilkie, 1985).Labilitas
emosi dapat bermanifestasi mudah menangis tanpa sebab, yang beberapa
saat kemudian menjadi tertawa.Mudah menangis yang berkaitan dengan
stres mudah diketahui. Akan tetapi kadang-kadang dari cara tertawa yang
agak keras dapat menunjukkan tanda adanya gangguan kecemasan fase
dua (Asdie, 1988). Kehilangan motivasi diri bisa terlihat pada keadaan
seperti seseorang yang menjatuhkan barang ke tanah, kemudian ia berdiam
diri saja beberapa lama dengan hanya melihat barang yang jatuh tanpa
berbuat sesuatu (Asdie, 1988).
c. Fase 3 (tiga)
Keadaan kecemasan fase satu dan dua yang tidak teratasi sedangkan
stresor tetap saja berlanjut, penderita akan jatuh kedalam kecemasan fase
tiga. Berbeda dengan gejala-gejala yang terlihat pada fase satu dan dua
yang mudah di identifikasi kaitannya dengan stres, gejala kecemasan pada
fase tiga umumnya berupa perubahan dalam tingkah laku dan umumnya
tidak mudah terlihat kaitannya dengan stres. Pada fase tiga ini dapat
terlihat gejala seperti, intoleransi dengan rangsang sensoris, kehilangan
kemampuan toleransi terhadap sesuatu yang sebelumnya telah mampu ia
tolerir, gangguan reaksi terhadap sesuatu yang sepintas terlihat sebagai
gangguan kepribadian (Asdie, 1988).
Sebagai teknik relaksasi yang sudah lama, musik yang tepat adalah
yang memiliki dampak positif besar pada pikiran. Temuan dari penelitian
ini mengungkapkan beberapa fakta menarik bahwa terapi musik efektif
dalam mengurangi tingkat kecemasan, persepsi nyeri dan durasipersalinan
total pada ibu primipara selama tahap pertama persalinan. Ini telah
didukung oleh beberapa penelitian lain oleh TOURNAIRE M., et al.
(2010), Liu YH., Et al. (2010), Yang, M., et al. (2009), Phumdoung S. dan
Baik M. (2003) dan Browning, CA (2000) bahwa ibu yang sudah
mendapat kelompok terapi musik memiliki sensasi rasa nyeri dan
kecemasan lebih sedikit dan musik adalah tambahan yang penting dalam
mengatasi nyeri dan manajemen stress selama persalinan dan proses
kelahiran.