Oleh :
SEYHAN
NIM. 19120152310426
NUPTK. 3836770671130012
1.1 Latar Belakang
Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Sebagai tindakan, maka
belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya
proses belajar. Proses belajar terjadi berkat siswa mempelajari sesuatu yang ada di lingkungan
sekitar. Lingkungan yang dipelajari oleh siswa berupa keadan alam, benda-benda atau hal-hal
yang dijadikan bahan belajar.
Dengan bermunculnya teori – teori yang baru akan menyempurnakan teori – teori yang
sebelumnya. Berbagai teori belajar dapat dikaji dan diambil manfaat dengan adanya teori tersebut.
tentunya setiap teori belajar memiliki keistimewaan tersendiri. Bahkan, tak jarang dalam setiap
teori belajar juga terdapat kritikan – kritikan untuk penyempurnaan teori tersebut. dalam hal ini,
penulis akan mengkaji salah teori belajar pengolahan informasi.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud teori pengolahan informasi ?
2. Apa yang dimaksud sistem memori manusia ?
3. Bagaimanakah komponen belajar ?
4. Apa saja aplikasi teori pengolahan informasi dalam belajar ?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini adalah agar kita dapat mengetahui dan memahami:
1. Pengorganisasian informasi dalam ingatan manusia
2. Model pembelajaran pemrosesan informasi
BAB II
PEMBAHASAN
1. Perhatian ke stimulus
Pengolahan sistem informasi dalam memori manusia diawali ketika isyarat fisik diterima
pencatat sensori melalui indera (visual, audio maupun kenestik ). Isyarat fisik ini disimpan
sebenta di sebut ikon dan memori audio disebut peniru bunyi (echo). Jenis retensi isyarat yang
ke tiga disebut taktil atau haptik, untuk retensi ini belum banyak penelitian yang di lakukan.
Peranan perhatian ada dua peran perhatian dalam sistem pengolahan informasi yaitu:
1) pengolahan informasi secara otomatik, peran perhatian terhadaap hal-hal yang sudah
sedemikian luasnya sehingga berlangsung tanpa kendali secara sadar dan tidak
memerlukan perhatian khusus. Misalnya pengenalan pola-pola yang sudah diketahui
seperti pola perkalian 1 x 10. B)
2) peranan perhatian untuk mengolah informasi yang memerlukan usaha sadar yang
dilakukan secara terkosentrasi, yaitu untuk mengenal informasi yang diperlukan untuk pola-
pola yang belum diketahui (baru)
2. Mengkode stimulus
Apakah stimulus akan diolah sebagai informasi aktif atau akan lebih lanjut atau tidak sampai
memori jangka panjang sebagai memori inaktif, maka di perlukan pengkodean yaitu mengubah
stimulus sehingga dapat di simpan sehingga pada waktu lain dapat dimunculkan kembali
dengan mudah. Ada dua cara pengkodean yaitu: gladi pelihara atau gladi primer dan gladi
elaboratif. Pengulangan terhadap informasi yang ingin diingat ini adalah salah satu contoh
gladi pelihara. Kebalikannya gladi elaboratif adalah mengubah melalui berbagai cara yaitu:
a) diganti dengan lambang lain (subsitusi)
b) dilengkapi dengan informasi tambahan untuk memudahkan mengingatnya.
Contoh mengenai hal tersebut seperti pada hal di bawah ini: Mengasosiasikan pohon
korma (informasi baru) dengan pohon korma sawit (informasi lama) ini adalah contoh gladi
elaboratif.
2. memperlancar pengkodean
Pengkodean berfungsi untuk menyiapkan informasi baru untuk di simpan kedalam memori jangka
panjang. proses ini menghendaki adanya tranformasi informasi menjadi kode ringkasan guna
memudahkan dan mengingat kembali di waktu kemudian mengenai informasi tersebut. Ada dua
rancangan yang berbeda yang dapat memudahkan pengkodean yaitu dengan memberikan
pengisyaratan, elaborasi, dan cara titian ingatan sebagai pembantu untuk menyusun sandi atau
kode-kode guna memudahkan dalam proses penyimpanan pada memori kerja peserta didik.
Rancangan ini disebut bantuan berbasis pembelajaran, contohnya: penggunaan sinonim untuk
kata-kata yang sulit pertanyaan ulangan, akronim untuk belajar asosiasi yang sifatnya sembarang.
Teknik yang kurang dikenal juga akan di lakukan pengkodean melalui pemberian petunjuk yang
dapat berupa judul paragraf atau kata-kata yang berhubungan.
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pada penjelasan-penjelasan di atas kami dapat menarik beberapa kesimpulan
antaranya:
1. Pengolahan informasi mengandung pengertian tentang bagaimana seorang individu
mempersepsi, mengorganisasi, dan mengingat sejumlah besar informasi yang diterima individu
dari lingkungan.
2. Terdapat tiga unsur struktur memori yaitu: Pencatatan penginderaan (Sensoric Memori),
Penyimpanan Jangka Pendek (working memory), dan Penyimpanan Jangka Panjang (Long Term
Memory)
3. Terdapat tiga tahapan belajar dalam teoti pengolahan informasi yaitu; Perhatian ke stimulus,
Mengkode stimulus, dan memperlancar penyimpanan dan retrival.
3.2 Saran
Kami menyadari dalam penyusunan dan penjelasan yang ada di dalam makalah ini
masih banyak kekurangan dan kesalahan, untuk itu kami menyarankan untuk dilakukan suatu
pengkajian yang lebih mendalam mengenai materi ini. Dan demi perbaikan makalah kami
selanjutnya kami mohon saran dan ktitik pembaca yang tentunya membangun. Demikianlah hasil
karya tulis kami yang terangkim dalam suatu makalah semoga bermanfaat dan akhirnya kami
ucapkan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA