I. PENDAHULUAN
A. Standar Acuan
ASTM D 2850 “Standard Test Method fon Unconsolidated-Undrained Triaxial
Compression Test on Cohesive Soils”
SNI 03-4813-1998 Rev. 2004 “Cara Uji Triaksial untuk tanah kohesif dalam keadaan
tidak terkonsolidasi dan tidak terdrainase (UU)”
Extruder
Spatula
Timbangan dengan ketelitian 0,01 g
Can
Oven
b. Bahan
Sampel tanah Undisturbed (sampel tanah tak terganggu)
Salah satu tujuan dari pengujian ini adalah untuk menentukan parameter kuat geser
tanah. Parameter ini didefinisikan dengan persamaan umum Coulomb:
(10.1) 𝜏 = 𝑐 + 𝜎𝑛 𝑡𝑎𝑛 𝜑
Dimana:
Persamaan 10.1 merupakan parameter kuat geser pada kondisi tegangan total ( total
Nilai tegangan efektif merupakan parameter kuat geser tanah yang sebenarnya.
kata lain pergeseran dilakukan secara drained (terbuka). Untuk menjaga tekanan
air pori tetap nol, maka kecepatan percobaan harus lambat (dalam hal ini juga
tergantung koefisien permeabilitas).
𝒌.𝑴
𝝈𝟏 = + 𝝈𝟑
𝑨
𝒌.𝑴
∆𝝈 = = 𝒅𝒆𝒗𝒊𝒂𝒕𝒐𝒓 𝒔𝒕𝒓𝒆𝒔𝒔
𝑨
𝑨𝟎
𝑨=
𝟏−𝜺
∆𝑳
𝜺=
𝑳𝟎
Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil - Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
(10.3) dimana:
Dengan Diagram Mohr, hubungan sudut geser tanah, tegangan, dan gaya geser dapat
digambarkan:
Gambar 9.1 Diagram mohr untuk mencari nilai kohesi (c) dan sudut geser (φ).
Dari percobaan Triaxial ini diketahui tiga jenis keruntuhan dari tanah uji, sbb:
Gambar 9.3 Grafik hubungan q vs settlement, tidak terlihat puncak yang jelas
3. Punching Shear Failure
Pada pondasi yang didukung oleh tanah yang agak lepas setelah tercapainya qu,
maka grafik hubungan q vs settlement bisa digambarkan mendekati linear.
Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil - Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
TEORI TAMBAHAN
Pada uji ini biasanya dipakai satu sample tanah kurang lebih berdiameter 1, 5 inc
(38, 1 mm) serta panjang 3 inc (76, 2 mm).
Sample tanah (benda uji) itu ditutup dengan membrane karet yang tidak tebal serta
ditempatkan di dalam satu bejana selinder berbahan plastic yang lalu bejana itu
berisi air atau larutan gliserin. Di dalam bejana, benda uji itu bakal
memperoleh desakan hidrostatis. untuk mengakibatkan terjadinya kerutuntuhan
geser pada benda uji, tegangan aksial (vertikal) diberikan lewat satu piston vertical
(tegangan ini umumnya juga dimaksud tegangan deviator).
Alat ini dapat dilengkapi dengan pipa-pipa untuk mengalirkan air ke serta
dari dalam sample tanah di mana pipa-pipa itu juga bermanfaat sebagai fasilitas
pengukur tegangan airpori (pada keadaan uji)
Dalam uji geser triaksial ada tiga type standard yang umum nya dikerjakan
yakni:
Pada uji ini dapat juga dikerjakan padas sample tanah yang tidak sama,
dengan tegangan penyekap di buat tidak sama untuk memastikan parameter
kemampuan geser tanah itu.
C. Unconsolidated Undrainned test (UU test)
Pengujian Triaksial UU yaitu satu langkah untuk pengujian kuat geser tanah.
Pengujian Triaksial type UU itu untuk memperoleh nilai kohesi (c) serta E
itu yakni dengan lingkaran Mohr serta regresi linier.
Pada pengujian Triaksial type UU Unconsolidation-Undrained) benda
uji awal mula dibebani dengan aplikasi tegangan sel lalu dibebani dengan
beban normal, lewat aplikasi tegangan deviator sampaimeraih keruntuhan.
Pada aplikasi tegangan deviator sepanjang penggeserannya tak
diperbolehkan air keluar dari benda ujinya serta sepanjang pengujian katup
drainasi ditutup. Karena pada pengujian air tak diperbolehkan mengalir
keluar, beban normal tak ditransfer ke butiran tanahnya. Kondisi tanpa ada
drainasi ini mengakibatkan ada desakan keunggulan desakan poridengan tak
ada tahanan geser hasil perlawanan daributiran tanahnya.
II. PRAKTIKUM
a. Persiapan
Gambar 9.6 Proses pengeluaran sampel uji dari silinder uji (kiri) dan sampel uji yang telah
jadi (kanan)
2. Memasukkan sampel tanah ke dalam sel Triaxial, dan tutup dengan rapat.
5. Mengisi sel Triaxial dengan gliserin sampai penuh dengan memberi tekanan pada
tabung tersebut. Pada saat gliserin hampir memenuhi tabung, mengeluarkan udara
yang ada di dalam tabung agar gliserin dapat memenuhi sel. Fungsi gliserin ini
adalah untuk menjaga tegangan 3 dapat merata ke seluruh permukaan sel dan
besarnya dapat dibaca pada manometer.
Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil - Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
7. Melakukan pembacaan Load Dial setiap penurunan dial bertambah 0.025 mm.
pengukuran
diameter (cm) panjang (cm)
ke
1 3,625 7,05
2 3,65 7,04
3 3,6375 7,0375
rata-rata 3,6375 7,0425
Tabel 9.1 Dimensi cetakan silinder uji
LRC = 0,3065 kg/cm2
o Berat tanah Basah
Sampel 1 = 118,93 gram
Sampel 2 = 120, 37 gram
o Berat tanah kering
Sampel 1 = 97,47 gram
Sampel 2 = 96,72 gram
o Berat Can
Sampel 1 = 19,73 gram
Sampel 2 = 17,37 gram
Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil - Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
D = 0,4 D = 1,2
DDR LDR DDR LDR
25 13 25 6
50 17 50 11
75 20 75 18
100 23 100 24
125 26 125 28
150 28 150 33
175 30,5 175 37
200 32 200 41
225 34 225 44
250 35 250 47
275 36 275 50
300 37 300 53
325 38 325 55
350 39 350 56
375 40 375 58
400 41 400 59
425 42 425 60
450 43 450 61
475 44 475 62
500 45 500 64
525 46 525 65
550 46,5 550 65
575 47,5 575 66
600 48 600 67
625 48,5 625 68
650 49 650 69
675 49,5 675 69
700 50 700 70
725 51 725 71
750 51,5 750 71
775 51,5 775 72
800 52 800 73
825 53 825 73
850 53,5 850 74
875 54 875 74
900 54,5 900 75
925 54,5 925 76
950 55 950 76
975 55 975 76
1000 55,5
1025 55,5
1050 55,5
Tabel 9.2 Data Percobaan
Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil - Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
2. Perhitungan
o Menghitung luas dan Volume
1 1 22
A= π D 2= × × 3,6375=10,396 cm 2
4 4 7
Wwet −Wdry
w= × 100 %
Wdry
Sampel 1 = 22,017 %
Sampel 2 = 24,452 %
γ =¿ 15,92
γ =¿ 16,13
γ rata−rata=16,025 mN ¿ cm3
o Tegangan Normal
Sampel 1
Sampel 2
Data :
σ31 = 0.4 kg/cm2
Contoh perhitungan :
σ 1−σ 3
𝜏𝑛 = sin2𝜃
2
1,8051−0,40
𝜏𝑛 = sin (110,92)
2
𝜏𝑛 =0,656 𝑘𝑔/𝑐𝑚2
o Sampel 2
σ 1+ σ 3 σ 1−σ 3
𝜎𝑛 = + cos 2𝜃
2 2
2,6528+0,80 2,6528−0,80
𝜎𝑛 = + cos(110,92)
2 2
𝜎𝑛 = 1,3956 𝑘𝑔/𝑐𝑚2
Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil - Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
σ 1−σ 3
𝜏𝑛 = sin2𝜃
2
2,6528−0,80
𝜏𝑛 = sin (110,92)
2
𝜏𝑛 = 0,8653 𝑘𝑔/𝑐𝑚2
o Sampel 3
σ 1+ σ 3 σ 1−σ 3
𝜎𝑛 = + cos 2𝜃
2 2
3,148+1,20 3,148−1,20
𝜎𝑛 = + cos(110,92)
2 2
𝜎𝑛 = 1,8262 𝑘𝑔/𝑐𝑚2
σ 1−σ 3
𝜏𝑛 = sin2𝜃
2
1,8051−0,40
𝜏𝑛 = sin (110,92)
2
𝜏𝑛 = 0,9098 𝑘𝑔/𝑐𝑚2
2.5
1.5
0.5
0
0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12 0.14 0.16
IV. ANALISIS
A. ANASLISIS PERCOBAAN
Percobaan Triaxial UU (Unconsolidated-Undrained Tes) bertujuan untuk
menentukan nilai kohesi serta sudut geser dari suatu sampel tanah. Pada
Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil - Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
praktikum, tanah sampel yang digunakan adalah tanah Undisturbed atau tanah
yang tidak terganggu.
Sebelum dilakukannya praktikum, sampel tanah dipersiapkan terlebih dahulu. Ada
dua sampel yang digunakan yaitu pada tegangan 0.4, dan 1.2. Langkah pertama
yang dilakukan adalah mengukur dimensi mould yang akan digunakan, kemudian
mould diisi sampel tanah dengan mengeluarkan tanah dari tabung menggunakan
extruder. Pengisian mould hingga penuh atau dilebihkan sedikit karena nantinya
permukaan tanah pada mould harus diratakan, agar sampel tanah saat diuji pada
mesin triaxial mendapat tekanan yang sama dan seimbang pada permukaannya.
Meratakan permukaan tanah pada mould menggunakan pisau kecil. Selanjutnya
sampel tanah dikeluarkan menggunakan extruder kecil dan ditimbang berat basah
dari sampel. Sampel siap untuk diuji menggunakan mesin triaxial. Sampel tanah
dimasukkan ke dalam cetakan yang sebelumnya sudah dipasang membran karet
didalam cetakan. Pengujian yang dilakukan adalah Unconsolidated Undrained
sehingga membran karet ini digunakan agar tidak ada air yang masuk ataupun
keluar dari sampel tanah. Membran karet dipasang di dalam cetakan mesin
triaxial, saat pemasangan sampel kedalam cetakan yang telah dilapisi membran,
maka udara antara cetakan dan membran dikeluarkan dengan cara dihisap secara
manual. Setelah tanah masuk ke cetakan yang dilapisi membran karet, selanjutnya
sampel dipasangkan ke dalam mesin triaxial untuk dilakukan pengujian. Pengujian
yang dilakukan menggunakan 3 nilai dial gauge, yaitu 0.4,0.8, dan 1.2. langkah
pertama engujian, membuka katup udara dan kemudian tabung mesin triaxial diisi
dengan air. Udara didalam tabung akan keluar dari katup, sehingga tidak ada
gelembung udara didalamnya. Setelah air mengisi keseluruhan tabung, katup
ditutup rapat kembali. Selanjutnya, mesin triaxial dihidupkan, pembacaan dial
dilakukan pada 2 dial, dial pertama sebagai acuan pembacaan dial kedua yaitu
setiap 25 pada dial pertama. Pembacaan dial hingga dial kedua memiliki 3 kali
pembacaan yang sama. Pengujian sama di setiap nilai dial gauge, baik 0.4,0.8,
maupun 1.2.
B. ANALISIS HASIL
Berdasarkan data hasil pengujian tanah sampel maka didapatkan besar
kohesi dan besar sudut geser. Praktikan menentukan nilai kohesi dan sudut geser
Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil - Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
menggunakan metode Diagram Mohr. Dari kedua nilai ini yaitu nilai kohesi dan
besar sudut geser maka dapat diketahui tegangan efektif setiap sampel dan juga
diketahui tipe keruntuhan tanah tersebut. Dengan menggunakan Metode Diagram
Mohr, yaitu dengan sumbu-x adalah nilai tegangan dan sumbu-y adalah nilai
kohesi. Penggambaran diagram Mohr yaitu dengan menggambar busur dari titik
maksimum dan minimum. Dari tiga busur yang didapat dari pengujian tanah
sampel maka dapat ditarik garis singgung antara minimal dua busur yyang dibuat.
Hasilnya garis singgung akan memotong sumbu-y yang menunjukkan nilai sudut
geser tanah sampel. Sedangkan nilai kohesi didapatkan dari jarak titik potong asal
ke perpotongan garis dengan sumbu-y. Berdarsarkan diagram yang dihasilkan
maka didapatkan nilai kohesi 39,40 KN/m2 dan Sudut geser sebesar 22,92o .
berdasarkan nilai ini, maka dapat dianalisa bahwa tanah sampel merupakan tanah
lempung dengan plastisitas sedang.
Selain mendapatkan nilai kohesi dan sudut geser, praktikan mendapatkan nilai
massa jenis tanah 1,634 kg/m3 dan juga berat jenisnya sebesar 16,025 N/m3, serta
kadar air pada masing-masing sampel,
Dari tabel kadar air, maka semakin besar tegangannya maka semakin besar
pula kadar air dari sampel tersebut. Hal ini dipengaruhi oleh adanya adhesi dan
kohesi serta pengaruh dari gravitasi. Pada pengolahan data juga didapatkan grafik
hubungan antara Deviator Stress dengan Strain, dari grafik ini maka diketahui
bahwa jenis keruntuhan yang dapat terjadi pada tanah adalah Local Shear Failure.
Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil - Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
C. ANALISIS KESALAHAN
V. APLIKASI
Pengujian Triaxial digunakan untuk daya dukung tanah, dengan melakukan pengujian
ini dapat diketahui kohesi dan sudut geser tanah yang akan dilakukan kontruksi.
Indonesia sebagian besar adalah tanah gambut, melalui pengujian triaxial ini diketahui
bahwa tanah gambut merupakan salah satu jenis tanah yang memiliki kekuatan yang
buruk dan kurang baik sebagai dasar konstruksi sipil. Sehingga sebelum dilakukan
kontruksi pada tanah gambut perlu dilakukan perbaikan dengan penambahan portland
cement dan geosta-A, peatsolid dan campuran abu gambut, consolid, clean set tipe
CS-10, supercement. Kemudian beberapa tahun terakhir telah dilakukan penelitian
tentang stabilisasi tanah gambut dengan mikroorganisme. Dan dilakukan pengujian
trixial kembali, daya dukung tanah gambut setelah perbaikan memiliki daya dukung
yang lebih tinggi daripada daya dukung tanah gambut asli.
VI. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengolahan data praktikum, maka dapat disimpulkan:
1. Besar nilai kohesi dari tanah uji sebesar 39,40 KN/m2
2. Besar Sudut geser tanah uji sebesar 22,92o
3. Besar sudut geser yang diperoleh maka tanah sampel termasuk tanah lempung
dengan plastisitas sedang.
4. Berdasarkan grafik hubungan Deviator stress dan starin, maka tanah ini termasuk
dalam keruntuhan local shear failure.
VII. REFERENSI
Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil - Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
VIII. LAMPIRAN