Assalamu`alaikum Wr. Wb
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “SISTEM
RUJUKAN” ini tepat pada waktunya dalam memenuhi tugas mata kuliah MANAJEMEN
KESEHATAN GIGI DAN MULUT.
Saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, karena saya masih dalam tahap
belajar. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Untaian terima kasih saya ucapkan kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini. Semoga Allah SWT senentiasa meridhoi segala usaha kita.
AMIN.
Penyusun,
Siti Tri Nurmayati
Nim P07125116209
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Upaya kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian integral dari upaya kesehatan
secara menyeluruh yang penyelenggaraannya terintegrasi secara lintas program dan lintas
sektoral. Rujukan upaya kesehatan gigi dan mulut ( gimul), dilaksanakan melalui
pelayanan medik gigi dasar sampai dengan spesialistik. Banyak faktor yang
mempengaruhi terselenggaranya rujukan upaya kesehatan gigi dan mulut, antara lain
faktor lingkungan, geografi, transportasi, sosial ekonomi dan sosial budaya
B. Tujuan Rujukan
Rujukan bertujuan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan meningkatkan
cakupan dan efensiasi pelayanan kesehatan secara terpadu.
C. Jenis rujukan
Secara garis besar rujukan dibedakan menjadi dua, yaitu:
a) Rujukan medik
Rujukan ini berkaitan dengan upaya penyembuhan penyakit dan pemulihan
kesehatan pasien.|Disamping itu juga mencakup rujukan pengetahuan (konsultasi
medis) dan bahan-bahan pemeriksaan.
D. Tingkat Rujukan
Tingkatan rujukan berdasarkan pada bentuk pelayanan:
a) Rujukan Kesehatan
Rujukan kesehatan terutama berkaitan dengan upaya peningkatan dan
pencegahan. Rujkan horizontal dapat dilakukan melalui wadah-wadah koordinat yang
yang setingkat kemampuannya.
b) Rujukan Medik
Yang dimaksud adalah rujukan pelayanan yang terutama meliputi upaya
penyembuhan danpemulihan. Dalam kaitan ini rumah sakit mempunyai fungsi utama
menyelenggarakan upaya kesehatanyang bersifat penyembuhan dan pemulihan bagi
penderita. Pelayanan dirumah sakit perlu diatursedemikian rupa sehingga dapat
memanfaatkan sumber-sumber yang ada dengan lebih berkasil gunadan berdaya guna,
karena itu perlu dihindari adanya tumpang tindih antara berbagai upaya
yangdiselenggarakan oleh pemerintah atau swasta. Di waktu yang akan datang secara
bertahap bahwapelayanan dirumah sakit baik untuk rawat jalan maupun rawat tinggal,
hanya bersifat spesialistik atau subspesialistik, karena pelayanan yang bersifat non
spesialistik atau pelayanan dasar harus dapat dilakukandi puskesmas, ditempat praktik
dokter dan unit upaya setingkat.
Demikian pula rumah sakit, yang dimanfaatkan untuk pendidikan calon dokter dan
calondokterspesialis, harus dapat dibatasi dan mengkhususkan diri untuk menjadi pusat
pelayanan subspesialistik tertentu dalam suatu wilayah. Dengan demikian dapat dihindari
adanya tumpang tindihpelayanan sub spesialistik sejenis antara pusat-pusat dalam suatu
wilayah, sehingga tercapai efisiensipemanfaatan sumber daya yang terbatas. Selain itu
masing-masing pusat harus dapat melakukan ujicoba terhadap teknologi mutakhir secara
lebih berhasil guna dan berdaya guna.
Dalam kaitan ini perlu ditetapkan penggolongan penyakit, menjadi 3 golongan
diantarannya :
1. Penyakit yang bersifat darurat, yaitu penyakit yang harus segera di tanggulangi,
karena bila terlambatdapat menyebabkan kematian.
2. Penyakit yang bersifat menahun, yang penyembuhan dan pemulihannya memerlukan
aktu yang lama dandapat menimbulkan beban pembiayaan yang tidak dapat dipikul
oleh penderita dan keluarganya.
3. Penyakit yang bersifat akut tetapi tidak gawat.
Rehabilitas social, bagi penderita yang telah sembuh dari penyakit menahun seperti
kusta dan jiwa yang tidak dapat dikembalikan kepada masyarakat, serta perawwatan
kesehatan bagi orang jompo,terutama menjadi tanggung jawab pemerintah.
Dalam waktu dekat harus ditetapka cara-cara akreditasi pelayan rumah sakit. Dengan
demikiandapat dilakukan penilaian terhadap mutu dan jangkauan pelayanan rumah sakit
secara berkala, yangdapat dipergunakan untuk menetapkan kebijaksanaan pengembangan
atau peningkatan mutu rumahsakit.
Perubahan kelas suatu rumah sakit atas dasar daya guna dapat membawa
konsekuensiperubahan biaya operasional dan pemeliharaan rumah sakit yang
bersangkutan.
Pelayanan medik beserta rujukan dibagi menjadi 3 tingkatan yaitu :
1. Tingkat pelayanan dasar antara lain terdiri dari unit pelayanan jenis tertentu :
1) Puskesmas, puskesmas pembantu termasuk BP, BKIA, dan pos kesehatan.
2) Rumah bersalin
3) Praktik dokter, praktik dokter gigi, dan praktek berkelompok.
4) Balai laboratorium kesehatan, balai pemeriksaan obat dan makanan dan
laboratorium klinik.
5) Apotek, took obaty berizin dan optic
6) Pengobatan tradisional
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem rujukan adalah suatu sistem penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang
melaksanakan pelimpahan tanggung jawab timbal balik terhadap satu kasus penyakit atau
masalah kesehatan secara vertikal (dari unit yang lebih mampu menangani) atau secara
horizontal (diantara unit-unit yang setingkat kemampuannya) ke fasilitas yang lebih
kompeten, terjangkau dan rasional tidak dibatasi oleh wilayah administrasi.
Rujukan bertujuan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan meningkatkan
cakupan dan efensiasi pelayanan kesehatan secara terpadu.
Jenis rujukan terbagi menjadi dua yaitu rujukan medik dan rujukan kesehatan
masyarakat.
Tingkat rujukan terbagi menjadi tiga yaitu pelayanan kesehatan tingkat pertama
(primary health care), pelayanan Kesehatan tingkat kedua (secondary health services) dan
Pelayanan kesehatan tingkat ketiga (tertiary health services).
Rujukan upaya kesehatan terbagi menjadi dua yaitu yaitu rujukan kesehatan dan
rujukan medik.
Daftar Isi
1. Kata Pengantar………………………………………………………………………......
2. Daftar Isi………………………………………………………………………………….
3. BAB I Pendahuluan……………………………………………………………………...
a. Latar Belakang………………………………………………………………………..
4. BAB II Pembahasan………………………………………………………………………
a. Pengertian Rujukan……………………………………………………………………
b. Tujuan Rujukan……………………………………………………………………….
c. Jenis Rujukan…………………………………………………………………………
d. Tingkat Rujukan………………………………………………………………………
e. Rujukan Upaya Kesehatan……………………………………………………………
f. Mekanisme atau Alur Rujukan……………………………………………………….