Anda di halaman 1dari 4

Berikut ini kami berikan form analisis akar masalah yang gunanya untuk mengidentifikais masalah

yang dialami pada sebuah institusi kesehatan seperti Puskesmas :

1. Kejadian yang akan dianalisa :


  
2. Tim RCA:
a.     Ketua Tim :
b.    Anggota ( pastikansemua area terkaitterwakili)

c.     Petugasnotulen:
3. Tanggal pelaksanaan RCA: mulai……………………
selesai……………………..

4. Pengumpulan data daninformasi:


a.    Observasilangsung:

b.    Dokumen:

c.    Wawancara:

d.    Waktukejadian (isi table dibawahini:


WAKTU
Kejadian
InformasiTambahan
Good practice (kalau
ada)
Masalahpelayanan

e.      Staf yang terlibat ( pelaku) danwaktu:


Pasien Jatuh dari Tempat Tidur IGD
Diterbitkan  Senin, 16 / 11 / 2015 14:45 - Berita Ini Sudah :  1533 Dilihat

TANGSEL POS, TANGERANG — Diduga akibat kelalaian, seorang pasien RSU Kabupaten
Tangerang bernama Ade Firmansyah (32) meninggal dunia setelah terjatuh dari tempat tidurnya
di ruang IGD RS tersebut. Pihak keluarga pasien naas ini tak terima dengan insiden itu dan
melaporkan pihak RS ke polisi.

Insiden jatuhnya pasien di ruang IGD terjadi pada Sabtu (14/11) pagi. Kejadian ini bermula
ketika korban Ade Firmansyah warga Kampung Gebang RT 04/03, Kelurahan Sangiang Jaya,
Kecamatan Periuk Kota Tangerang datang ke RSU Kabupaten Tangerang di Jl. A. Yani Kel.
Sukaasih Kec/Kota Tangerang sekira pukul 03.00 WIB. Korban diantar oleh istrinya, Sulastri (32)
dan Agus Setiawan (45) untuk memeriksa kesehatan dengan keluhan sakit perut.

Setelah mendapatkan tindakan dari dokter, korban yang merupakan anggota LSM Geram
Banten ini diperintahkan untuk duduk dan beristirahat sambil menunggu kamar untuk dirawat.

Tidak lama menunggu korban di tinggal pergi oleh istrinya ke kamar mandi. Namun seusai dari
kamar mandi sang istri melihat korban sudah jatuh dan telentang dilantai kamar IGD. Tak hanya
itu, Sulastri pun lebih tercengang lagi manakala melihat sang suami yang tak berdaya itu
bersimbah darah dan mengalami luka serius dibagian kepala.

Akibat kejadian tersebut, keluarga korban dan orang tuanya merasa terpukul dan tidak terima
akibat kejadian tersebut. Sekira pukul 10.00 WIB pihak keluarga korban dengan pihak RSU
Kabupaten Tangerang sempat melakukan musyawarah, tetapi tidak menghasilkan kesepakatan
dan berujung pada laporan kepolisian.

“Saya dapat kabar Ade sudah meninggal. Saya langsung datang kerumah sakit. Setelah
diceritakan oleh menantu saya (istri korban), Ade terjatuh dari tempat tidurnya karena tidak ada
yang jaga,” kata Suharlih, orangtua korban.

Menurut Suharlih, pihak keluarga tidak terima atas kejadian ini dan menganggap bahwa kejadian
ini adalah suatu kelalaian dari pihak RSU Kabupaten Tangerang.

“Saya sudah laporkan peristiwa ini ke Polres Metro Tangerang karena kelalaian rumah sakit
membuat anak saya meninggal dunia,” ujar Suharlih sambil memperlihatkan laporan kepolisian
Nomor LP/B/944/XI/2015/PMJ/Restro Tangerang Kota.

Rekan korban yang mengantarkan korban, Agus menuturkan, saat kejadian dirinya sedang
memesan kamar diruang pendaftaran pasien untuk korban. Setelah itu dirinya dipanggil dari luar
dan langsung menuju ruang IGD. Dirinya melihat korban sudah berada dilantai dan bersimbah
darah.

“Yang melihat perawat, saya sempat tanya kenapa ditinggalin. Saya juga bingung kok bisa ruang
IGD tidak ada dokter atau perawat yang jaga,” ujarnya di depan kamar mayat RSU Tangerang,
Sabtu kemarin.

Agus mengungkapkan, dia membawa korban ke RSU sekira pukul 03.30 wib. Waktu datang
memang ia melihat satpam yang sedang tertidur. Kemudian waktu ke meja pendaftaran juga
petugasnya tidur.

“Saya ngomong fakta karena melihat sendiri. saya berharap pihak rumah sakit tidak lalai lagi
karena korban kan awalnya hanya sakit perut tapi meninggal karena sebab yang lain. Pihak
rumah sakit juga harus bertanggung jawab,” Terangnya.

Ketua LSM Geram Banten, Alamsyah menambahkan, pertama dirinya mengucapkan turut
berduka cita atas kepergian salahsatu anggotanya. Menurut dia, korban adalah pria yang aktif
karena menjadi Humas LSM Geram Banten wilayah Kota Tangerang.

“Yang kedua kita melihat sebab akibatnya kenapa korban meninggal. Korban ini kan hanya
kendala di bagian perut dan dibawa kerumah sakit. Memang sudah mendapat perawatan, tapi
karena tidak ada yang jaga korban terjatuh dan meninggal,” ungkapnya.

Maka itu, dirinya menilai rumah sakit telah lalai dalam merawat dan menjaga pasien. Padahal
dirinya yakin kalau rumah sakit ini mempunyai dokter dan perawat yang banyak. Dia berharap
kejadian ini bisa menjadi evaluasi manajemen rumah sakit dalam memberikan pelayanan yang
baik kepada masyarakat.

“Semoga tidak ada lagi kejadian seperti ini dan rumah sakit dapat bertanggungjawab terhadap
keluarga korban yang kehilangan anggot akeluarganya,” ujarnya.

Kepala Bagian Humas Polres Metro Tangerang, Kompol Triyani membenarkan adanya
penerimaan laporan atau pengaduan yang masuk terkait insiden tersebut. Kejadian ini
dilaporkan Sabtu 14 November 2015 pukul 11.41 wib yang dilaporkan oleh Suharlih yang
merupakan orangtua korban.

“Kasusnya masih dalam penyelidikan petugas. Kalau yang dilaporkan oleh pelapor pasal 359
KUHP tentang karena lalainya mengakibatkan orang meninggal dunia,” jelasnya.

Sementara itu, Humas RSU Kabupaten Tangerang, Nizar menjelaskan, insiden jatuhnya pasien
dari tempat tidur di ruang IGD ini masuh ditelusuri penyebabnya. Dirinya juga terus mem-follow
up perkembangan hasil penyelidikan yang dilakukan oleh pihak internal rumah sakit maupun
kepolisian.
“Perawatnya tidak tidur. Satpam juga memang tidak tidak ada yang tugas didalam. Mereka jaga
diluar,” kata Nizar saat dihubungi, Minggu (15/11). Nizar menambahkan, pihaknya juga masih
menunggu rapat pimpinan yang dijadwalkan Senin (16/11).(uis/den/bnn)

Anda mungkin juga menyukai